Anda di halaman 1dari 11

Bab I Pendahuluan 1.

1 Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari yang dilakukan banyak orang pastinya menimbulkan semakin bertambahnya jumlah sampah, seperti limbah rumah tangga, pabrik, dll. Contohnya dalam kegiatan sehari-hari, dimisalkan setiap rumah rata-rata seharinya menghasilkan sampah kira-kira 1-2 kg, bayangkan saja berapa banyak rumah di sekitar kita, maka berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap harinya disetiap tempat? Oleh karena itu, selain kita membuang sampah pada tempatnya, kita sebagai generasi muda selayaknya harus mengetahui cara pengolahan sampah dengan cara 5R, agar sampah tidak menumpuk dan dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, sebaiknya kita juga dapat memanfaatkan sampah sedemikian rupa. Pemanfaatan sampah meliputi proses mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis, seperti pengomposan atau pembuatan kompos dan daur ulang. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan sampah ? 2. Sebutkan jenis-jenis sampah ? 3. Bagaimana cara pengelolaan sampah dengan 5R ? 4. Bagaimana cara pemanfaatan sampah ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. 2. Agar siswa, guru serta masyarakat dapat mengerti bagaimana cara Agar siswa, guru, serta masyarakat dapat mengaplikasikan pengelolaan mengelola sampah yang baik dan benar. sampah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi siswa, dapat memperoleh pengatahuan yang lebih mengenai sampah. 2. Bagi guru, dapat memperoleh pengetahuan yang lebih atau yang baru sehingga dapat mentransferkan ilmunya kepada siswa-siswanya. 3. Bagi masyarakat, mendapatkan ilmu mengenai cara pengelolaan sampah yang baik sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 1

Bab II Pengenalan Sampah 2.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. 2.2 Jenis-Jenis Sampah A. Berdasarkan sumbernya 1. Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. 2. Sampah manusia Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. 3. Sampah konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia.

Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. 4. Sampah nuklir Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempattempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempattempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). 5. Sampah industri 6. Sampah pertambangan B. Berdasarkan sifatnya 1. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) C. Berdasarkan bentuknya Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai: 1.` Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. 2. Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kirakira mirip dengan jumlah konsumsi. D. Bardasarkan kemampuan diuraikan oleh alam 1. Biodegradable Biodegradable yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2. Non-biodegradable Non-biodegradable yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: a. Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. b. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Bab III Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah 3.1 Pengolahan Sampah 1. Reduce (Berhematlah dengan Mengurangi yang Tidak Penting) Salah satu permasalahan utama globalisasi dibidang sosio-kultural adalah gejala konsumerisme yang melanda diseluruh lapisan masyarakat. Manusia cenderung bertindak memenuhi semua keinginan yang muncul dari iklan, tayangan dan perilaku hedonisme ketimbang memikirkan memenuhi kebutuhan utama. Saking parahnya, tidak sedikit orang tua tega membiarkan anaknya tidak mendapat asupan gizi seperti susu, sementara ia mampu membeli rokok. Disaat mereka mengencang ikat pinggang, mereka justru membeli kosmetik atau alat elektronik yang lagi nge-trend. Selain tindakan ini menyebabkan kita tidak memiliki tabungan/simpanan jangka panjang yang lebih banyak, disisi lain kita juga mengakibatkan konsumsi sumber daya berlebihan. Tidak sedikit orang yang gila-gilaan ingin membeli mp4, namun setelah 1 bulan ia sudah bosan menggunakannya. Jadi, budayakan konsumsi yang hemat, cermat, efisien, dan efektif sesuai kebutuhan.

Kita dapat mulai mengurangi pembelian aksesoris perlengkapan pakaian

yang tidak dibutuhkan, penghematan kertas di kantor, baca koran online, dan sebagainya. Kurangilah penggunaan daya lampu yang berlebihan atau matikan TV yang sudah tidak menayangkan acara yang berkualitas (menarik). Kurangi pula perjalanan jauh yang tidak penting dengan kendaraan karena akan berdampak langsung pada pengguanan bahan bakar sekaligus menambah polusi dan gas rumah kaca. 2. Reuse (Menggunakan Kembali) Reuse berarti memakai kembali barang-barang yang selama ini kita anggap sudah tidak berguna lagi dan bahkan akan kita buang. Karena sedikit kotor atau lecet, lantas kita langsung membuang atau mengganti barang yang baru. Paradigma ini harus diubah. Kita perlu mengubah paradigama yang ringan tangan membuang barang, kita terdorong untuk membeli barang yang lebih baru, lebih canggih atau lebih baik

padahal barang milik kita masih dapat dipergunakan. Sebagai contoh, karena ada fitur baru dalam sebuah HP, maka kita terdorong untuk membeli HP tersebut, padahal kita belum tentu sangat membutuhkan fitur baru tersebut. Contoh lain adalah baju bekas. Daripada membuang baju bekas kita, lebih baik kita berikan ke panti atau ke yatim piatu. Atau jika Anda memiliki adik atau saudara muda, Anda dapat memberikannya. Begitu juga pakaian bayi yang relatif masih bagus seyogianya kita dapat memberi sekaligus mau mempergunakannya kepada bayi Anda. 3. Recycle (Mendaur Ulang) Daripada membuang sebuah barang ketika anda atau orang lain tidak dapat menggunakannya lagi, anda bisa coba mendaur ulang barang itu. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Dan perlu dicatat bahwa meskipun daur ulang kita tidak sempurna, setidaknya daur ulang masih lebih baik daripada membuang barang ke tempat sampah atau membakarnya. Carilah informasi mengenai barang-barang apa saja yang bisa didaur ulang di lingkungan Anda. Bersihkan dan pisahkan barang-barang yang akan didaur ulang sebelum memberikannya pada pemulung. Sering kali, pemulung enggan mengambil barang yang tercampur dengan banyak sampah yang tidak dapat didaur ulang. 4. Repair (Memperbaiki yang Rusak) Repair merupakan tindakan yang sangat penting dan umumnya membutuhkan skill yang sebenarnya dapat dilatih. Karena kemalasan kita untuk belajar memperbaiki, maka aksi ini banyak diabaikan oleh banyak orang. Sebagai contoh adalah jam dinding, sepatu/baju robek, kalkulator, dan masih banyak lagi. Selain itu, sering terjadi dimana suatu alat elektronik yang mengalami kerusakan salah satu subbagiannya (misalnya rotornya terbakar), kita langsung membuangnya. Padahal kita masih bisa mengambil bagian-bagian lain atau membeli rotor yang terbakar tersebut. 6

Disisi lain, kita perlu preventif ketika kita membeli barang. Belilah barang yang tahan lama dan kita harus menjaga dan memperbaiki barang itu jika perlu diperbaiki. Jika kita melakukan hal ini, banyak barang milik kita tidak hanya akan bertahan seumur hidup kita, barang-barang itu bahkan bisa kita wariskan pada generasi yang akan datang. Kalaupun suatu barang tidak lagi dapat digunakan untuk fungsi awalnya, kita dapat berinovasi dan menggunakannya untuk tujuan lain. Setelah anda tidak menggunakan barang itu lagi, anda bisa coba memberikan barang itu pada orang lain yang membutuhkannya. 5. Replacement (Subtitusi dengan Barang yang Hemat) Replacement adalah menggunakan atau mengganti barang-barang kebutuhan kita dengan barang sejenis yang memiliki fungsi yang sama namun hemat dan ramah terhadap lingkungan. Penggunaan lampu hemat energi, atau mengganti kertas tissue dengan sapu tangan. Gantilah barang elektronik yang boros energi dan bahan bakar dengan yang lebih efisien. Ganti membaca koran, buku atau majalah secara cetak ke online. Gunakanlah kendaraan umum (publik) ketimbang kendaraan pribadi. Biasakanlah berjalan kaki kesuatu tempat jika masih dalam seratus atau dua ratus meter. Perubahan hanya terjadi jika kita mau berubah dan berusaha mencari cara-cara untuk berubah serta lingkungan (kerabat dan masyarakat) secara bersama-sama melakukan aksi global ini. Berhemat untuk alam, kayalah kehidupan. Rajin merawat bumi, sehatlah kehidupan manusia. 3.2 Pemanfaatan Sampah 3.2.1 Kompos Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat.

Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan. Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai 80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos mempunyai manfaat, yaitu : 1. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang

perakaran yang sehat, 2. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan

kandungan bahan organik tanah, dan 3. Kompos akan meningkatkan kemampuan tanah untuk

mempertahankan kandungan air tanah. Manfaat kompos juga dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu : A. Aspek Ekonomi : 1. 2. 3. B. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah Mengurangi volume/ukuran limbah Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan : 1. 2. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

C.

Aspek bagi tanah/tanaman: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Meningkatkan kesuburan tanah Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah Meningkatkan kapasitas jerap air tanah Meningkatkan aktivitas mikroba tanah Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

jumlah panen)

Faktor-faktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Rasio C/N Ukuran Partikel Aerasi Porositas Kelembaban (Moisture content) Temperatur/suhu pH Kandungan Hara Kandungan Bahan Berbahaya Lama pengomposan

3.2.2

Daur Ulang Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.

Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumbernya, sifatnya, bentuknya, serta berdasarkan kemampuannya diuraikan oleh alam. Pengolahan sampah dapat diatasi dengan cara 5R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle, Repair, dan Replacement. Sampah juga dapat dimanfaatkan melalui proses pengomposan dan daur ulang. 4.2 Saran 1. Sebagai generasi muda, mari kita jaga lingkungan sekitar kita agar terpelihara dengan baik. 2. Sebagai kaum terpelajar, seharusnya kita bisa memanfaatkan sampah dengan baik, seperti melakukan daur ulang dan pembuatan kompos. 3. Perbanyak praktek tentang bagaimana cara-cara pemanfaatan sampah lainnya. 4. Mengajak publik untuk menjadi konsumen yang kritis, dengan memilih produk yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen, bukan berdasarkan kehendak produsen. 5. Jagalah lingkungan kita dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

10

Daftar Pustaka ,, 2010. Sampah. (online). Tersedia : http: //www.google.co.id/ [30 April 2010] ,, 2010. Daur ulang. (online). Tersedia : http: //www.google.co.id/ [30 April 2010] ,, 2010. Pembuatan kompos. (online). Tersedia : http: //www.google.co.id/ [30 April 2010] ,, 2010. Pengolahan sampah dengan 5R. (online). Tersedia : http: //www.google.co.id/ [1 Mei 2010]

11

Anda mungkin juga menyukai