Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ASURANSI KESEHATAN

Oleh Kelompok II : Abdur Rauf Endang Fitriyani Laili Zulvi Yunita Sartika Wahyu U Vivi Septiana E4108010 E4108170 E4108263 E4108413 E4108460

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI JEMBER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI REKAM MEDIK TAHUN 2010

Daftar Isi Bab I. Pendahuluan.........................................................................................2 1.1 Latar Belakang .........................................................................................2 1.2 Perumusan Masalah..................................................................................3 1.3 Tujuan dan Manfaat.....................................................................3 1.3.1 Tujuan.............................................................................3 1.3.2 Manfaat...........................................................................3 Bab II. Pembahasan........................................................................................4 2.1 Sejarah Asuransi Kesehatan........................................................4 2.1.1 Sejarah Kesehatan Dunia..............................................4 2.1.2 Sejarah Asuransi Kesehatan Nasional.........................5 2.2 Pengertian Asuransi Kesehatan...................................................7 2.3 Istilah Dalam Asuransi Kesehatan..............................................8 2.4 Macam-Macam Asuransi Kesehatan.........................................10 Bab III Penutup.............................................................................................16 3.1 Kesimpulan..................................................................................16 Bab IV Daftar Pustaka.................................................................................17

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu sistem yang terdapat dalam Sistem Kesehatan ialah Sistem Pembiayaan Kesehatan, maka untuk dapat memahami dengan lengkap Sistem Kesehatan, maka perlu dipahami pula tentang Sistem Pembiayaan Kesehatan tersebut. Seperti Sistem Kesehatan, maka pembicaraan tentang Sistem Pembiayaan Kesehatan ini juga tidak mudah. Sebagai akibat dari luasnya pengertian sehat, maka yang termasuk dalam Sistem Pembiayaan Kesehatan, mencakup bidang yang amat luas pula. Jika ditinjau dari definisi sehat, maka pembiayaan pembangunan perumahan dan pembiayaan pengadaan pangan, karena juga memiliki dampak terhadap kesehatan, seharusnya turut pula diperhitungkan. Seperti juga pada Sistem Pelayanan Kesehatan, peninjauan yang luas seperti ini tidaklah mungkin dilakukan. Sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki, maka dalam membicarakan Subsistem Pembiayaan Kesehatan, pembahasan dibatasi hanya ada pembiayaan untuk program kesehatan saja, yakni program-program yang berhubungan erat dengan penerapan langsung ilmu dan teknologi kedokteran. Pada akhir-akhir ini, dengan makin kompleknya pelayanan kesehatan serta makin langkanya sumber dana yang tersedia, maka perhatian terhadap Sistem Pembiayaan Kesehatan makin meningkat saja. Pembahasan tentang Sistem Pembiayaan Kesehatan ini tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang dikenal dengan nama ekonomi kesehatan (health economic). Dari hal tersebut diatas akan pentingnya Pembiayaan Kesehatan, maka salah satu topik yang diambil yaitu tentang Asuransi Kesehatan.

1.2 Perumusan Masalah 1. Apa pengertian dari Asuransi Kesehatan itu ? 2. Istilah dalam Asuransi Kesehatan ? 3. Macam macam Asuransi Kesehatan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Mempelajari dan memahami tentang Asuransi Kesehatan di Indonesia. 1.3.2 Manfaat a. Mengetahui dan mengerti tentang Asuransi Kesehatan di Indonesia. b. Mengetahui dan memahami istilah istilah dalam Asuransi Kesehatan. c. Mengetahui dan memahami macam-macam asuransi kesehatan di negara lain maupun di Indonesia.

II. PEMBAHASAN ASURANSI KESEHATAN 2.1 SEJARAH ASURANSI KESEHATAN 2.1.1 SEJARAH ASURANSI KESEHATAN DUNIA

Perkembangan asuransi kesehatan menempuh sejarah yang panjang. Sistem ini telah dikenal setidak-tidaknya sejak 600 tahun sebelum masehi yakni dengan diperkenalkannya thiasoi dan eranoi di Junani serta collegia di Romawi. Hanya saja pada waktu itu cakupannya masih terbatas, karena hanya berlaku bagi kalangan rohaniwan saja. Pada tahap selanjutnya, meskipun masih terbatas, masyarakat urrium dapat ikut serta. Pada tahun 1.250 diperkenalkan sistem premium di Italia yang kemudian pada tahun 1347 diikuti dengan sistem kontrak yang diperkenalkan di Genoa. Peraturan tentang asuransi pertama kali disusun pada tahun 1435 di Barcelona. Pada tahun 1793 pemerintah mulai ikut serta dalam kegiatan asuransi kesehatan yang pertama kali dipelopori oleh Inggris dan kemudian diikuti oleh beberapa negara lain, misalnya Jerman pada tahun 1883 di bawah pimpinan Otto Von Bismarch. Di Amerika Serikat, asuransi kesehatan diperkenalkan pada tahun 1793 yakni dengan didirikannya US Marine Hospital Service. Untuk membiayai pelayanan kesehatan, setiap pelaut dikenakan iuran wajib yang dipotong dari gaji bulanannya. Pada tahun 1847 di Massachussets didirikan organisasi asuransi kesehatan yang pertama yang kemudian berkembang ke berbagai negara bagian lainnya.

Pada tahun 1937, rumah sakit mulai ikut serta dalam asuransi kesehatan yakni dengan didirikannya Blue Cross Association. Pada tahun 1946 para dokter juga mengikutinya yakni dengan didirikannya Blue Shield Association. Berbeda hainya dengan Inggris, campur tangan Pemerintah dalam asuransi kesehatan di Amerika Seriliat amat terbatas. Keterlibatan pemerintah hanya pada hal-hal yang pokok saja, misainya bantuan kecelakaan bagi karyawan (The Workmen's Compensation Low, 1948). Bantuan untuk orang lanjut usia (The Medicare) dan bantuan untuk orang miskin (The Medicaid) yang dimulai sejak tahun 1965. Pada tahun 1973 diperkenalkan konsep asuransi kesehatan baru yakni menggabungkan pengelola dana dengan penyedia pelayanan. Bentuk yang seperti ini dikenal dengan nama Health Maintance Organization (HMO). Diperkirakan pada saat ini sekitar 80% dari masyarakat Amerika Serikat adalah peserta dari salah satu bentuk asuransi kesehatan.

2.1.2 SEJARAH ASURANSI KESEHATAN NASIONAL Asuransi kesehatan nasional penyaluran dananya melalui anggaran belanja negara dan dibiayai dari dana pajak umum. Tujuannya untuk menjamin seluruh penduduk mendapat pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan medis, tanpa mempertimbangkan kemampuan ekonomi. Perkembangan asuransi kesehatan di Indonesia sangat lambat dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Penduduk Indonesia umumnya merupakan (risk taker) dalam hal

kesehatan dan kematian


Sakit dan mati dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang relegius

merupakan takdir.

Anggapan yang tumbah bahwa membeli asuransi kesehatan sebagai menentang takdir Asuransi kesehatan berkembang dimulai dari asuransi sosial dalam bidang kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pada awal kemerdekaan, pemerintah mewajibkan semua perusahaan untuk mengasuransikan karyawannya terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Namun karena situasi keamanan, belum memungkinkan terlaksana. Pada tahun 1960, pemerintah mengembangkan dana sakit yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat.Tahun 1967, pemerintah mendirikan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan pada tahun 1968, mengupayakan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri dan keluarganya yang Indonesia. Asuransi sosial merupakan asuransi yang wajib diikuti oleh sekelompok masayarakat Indonesia, misalnya PNS. Paket pelayanan kesehatan yang dijamin, ditetapkan oleh peraturan, dan sama untuk semua peserta.Asuransi sosial dikelola oleh badan Depkes RI yaitu Badan Penyelenggaraan Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK). Pada tahun 1984, BPDPK menjadi Perusahaan Umum (Perum) Husada Bakti (PHB). Kemudian pada tahun 1992, namanya berubah menjadi PT Askes. Perusahaan Asuransi Sosial Tenaga Kerja (Astek) didirikan pada tahun 1971. Pada awalnya hanya menangani asuransi kecelakaan kerja. Kemudian berkembang menangani Program Jaminan Sosial. Pada tahun 1992, berdasarkan UU Jamsostek mencakup empat program: 1. 2. 3. 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Hari Tua (JHT) Jaminan Kematia merupakan asuransi kesehatan sosial pertama di

2.2 PENGERTIAN ASURANSI KESEHATAN 1. Breider dan Breadles, 1972 Asuransi adalah upaya untuk memberikan perlindungan terhadap kemungkinan -kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi. 2. Kitab UU Hukum Dagang 1987 Pasal 246 Asuransi adalah suatu perjanjian di mana si penanggung dengan menerima suatu premi mengikatkan dirinya untuk memberi ganti rugi kepada tertanggung yang mungkin diderita karena terjadinya suatu peristiwa yang mengandung ketidakpastian dan yang akan mengakibatkan kehilangan, kerugian atau kehilangan suatu keuntungan. 3. Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 Tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Secara umum pengertian asuransi kesehatan dapat disimpulkan : Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan.

2.3 ISTILAH DALAM ASURANSI KESEHATAN a. Agen (Agent) adalah wakil dari pada pengusaha asuransi yang

merundingkan, memberikan jasa layanan atau yang menutup perjanjian asuransi sesuai dengan ketentuan yang ada. b. c. d. e. f. Anggota merupakan pemegang Polis Warganegara Indonesia sekaligus Anuitas adalah suatu deretan pembayaran yang sifatnya periodik yang Bunga adalah pembayaran yang dilakukan oleh si peminjam sebagai Jaminan merupakan uang pertanggungan yang akan dibayarkan jika Klaim adalah suatu tuntutan dari pihak Pemegang polis/ yang ditunjuk tertanggung. dapat dibayarkan untuk suatu jangka waktu. balas jasa atas pemakaian uang yang dipinjam tersebut. tertanggung masih hidup pada saat masa asuransinya berakhir. kepada pihak Asuransi, atas sejumlah pembayaran Uang Pertanggungan (UP) atau Nilai Tunai yang timbul karena syarat-syarat dalam perjanjian asuransinya telah dipenuhi. g. Nilai Cadangan adalah sejumlah dana yang harus dimiliki oleh perusahaan yang cukup untuk menutup selisih antara nilai manfaat (benefit) yang akan datang dan nilai premi yang akan datang ( selisih antara Present Value Future Benefit dan Present Value Future Premium ) h. Nilai Tunai adalah sejumlah uang yang akan dibayarakan kepada Pemegang Polis jika perjanjian asuransinya dihentikan sebelum masa asuransinya berakhir. i. Pemegang Polis adalah Asuransi seseorang Jiwa atau dengan suatu Lembaga suatu yang yang mengadakan j. Perjanjian Badan

menggantikannya. Penanggung adalah pihak yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tidak terduga. k. Prinsip santunan kerugian (Indemnity principle) adalah ganti rugi yang didasarkan pada kerugian yang diderita tertanggung.
9

l. m.

Polis adalah surat Perjanjian yang memuat Perjanjian Asuransi Jiwa Premi (Premium) adalah jumlah uang yang disetujui oleh pemegang

antara Pemegang Polis dengan Badan. polis untuk dibayarkan kepada perusahaan asuransi untuk memperoleh pertanggungan. n. o. p. Reversionary Bonus adalah tambahan uang pertanggungan yang Santunan adalah uang pertanggungan yang akan dibayarkan jika Tabel Mortalita adalah daftar yang menggambarkan kemungkinan dikaitkan dengan hidup matinya tertanggung. meninggal dunia sebelum masa asuransinya berakhir. (probabilitas) kehidupan dan kematian dari kelompok orang dalam jangka waktu tertentu. q. r. s. Tertanggung adalah seseorang yang atas jiwanya dikaitkan dengan Uang Pertanggungan adalah sejumlah Uang yang tercantum dalam Yang Ditunjuk adalah seseorang atau suatu Lembaga yang namanya pembayaran Jaminan atau Santunan. Polis yang pembayarannya dikaitkan dengan hidup matinya tertanggung. tercantum dalam Polis yang ditunjuk untuk menerima pembayaran Jaminan atau Santunan dari Badan. t. u. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena Accident adalah suatu peristiwa tak terduga yang terjadi secara tiba-tiba peristiwa yang tak tertentu. dan tidak diinginkan, yang menyebabkan hilang dan atau rusaknya sesuatu objek pertanggungan, atau yang menyebabkan cideranya seseorang v. Accident and Health Insurance adalah Asuransi Kecelakaan Diri dan Asuransi Kesehatan. Kedua jenis asuransi ini erat sekali keterkaitannya sehingga lebih baik apabila keduanya digabungkan menjadi satu. w. periode Accident Frequency adalah tingkat kecelakaan yang terjadi dalam suatu tertentu atau perbandingan antara jumlah kecelakaan yang

dipertanggungkan dalam periode tertentu.

10

Contoh: Jumlah kecelakaan kendaraan bermotor pada tahun 2007 adalah 200 kali. Jumlah kendaraan bermotor yang dipertanggungkan pada PT X pada tahun yang sama adalah 1000 unit. Accident Frequency adalah 200 : 1000 = 1/5 atau 20%. Dengan demikian, dari setiap 100 unit kendaraan yang dipertanggungkan ratarata 20 kendaraan mengalami kecelakaan.

2.4 MACAM MACAM ASURANSI KESEHATAN Secara garis besar, asuransi dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
1.

Asuransi Kerugian Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan),

kepentingan keuangan (pecuniary), tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).
2. Asuransi Jiwa

Pada hakekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), risiko hari tua (yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama) dan risiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak mustahil terjadi). Kerjasama mana dikoordinir oleh perusahaan asuransi, yang bekerja atas dasar hukum bilangan besar (the law of large numbers), yang menyebarkan risiko kepada orang-orang yang mau bekerjasama. Yang termasuk dalam program asuransi jiwa seperti : asuransi untuk pendidikan, pensiun, investasi, tahapan, kesehatan.
3. Asuransi Sosial

11

Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.

Macam macam asuransi tergantung ciri ciri khusus yang ditinjau dari : 1. Hubungan ketiga komponen asuransi Komponen asuransi terdiri dari 1. Peserta asuransi 2. Badan Asuransi
3. Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK)

a.

Asuransi tripartied; apabila ketiga komponen asuransi terpisah

satu sama lain dan masing-masing berdiri sendiri. Contoh : Asuransi Dwiguna Berjangka Pelayanan kesehatan Pembayaran
Badan

Peserta

PPK

Premi

klaim

Gambar: Asuransi Tripartied


b.

Asuransi bipartied; PPK dapat merupakan milik atau dikontrol

oleh perusahaan asuransi. Contoh :Prudensial.


BAPEL

Pelayanan Premi
PPK

Kesehatan Peserta

12

Gambar: Asuransi biipartied

2. Jumlah peserta Ditinjau dari jumlah peserta, asuransi kesehatan dibedakan atas : a. Asuransi kesehatan individu jika pesertanya perorangan. Contoh : Allianz Life Indonesia menawarkan program Asuransi Kesehatan Perorangan yang menarik bagi Anda yaitu SmartHealth Maxi Violet. b. Asuransi kesehatan keluarga jika pesertanya satu keluarga. Contoh : ASKES, JAMKESMAS, JAMKESOS, JAMKESDA c. Asuransi kesehatan kelompok jika pesertanya satu kelompok. Contoh : Asuransi Kesehatan Allianz, ASKES, JAMKESMAS 3. Keikutsertaan anggota Ditinjau dari keikutsertaan anggota, asuransi kesehatan dibedakan atas :
a. Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance)

Yaitu asuransi kesehatan yang wajib diikuti oleh suatu kelompok tertentu misalnya dalam suatu perusahaan atau suatu daerah bahkan suatu negara. Contoh : ASKES untuk pegawai negeri b. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance) Yaitu asuransi kesehatan yang keikutsertaannya tidak wajib tetapi diserahkan kepada kemauan dan kemampuan masing-masing. Contoh : Prudential, Allianz, Asuransi Syariah 4. Kepemilikan badan penyelenggara Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara, asuransi kesehatan dibagi atas:
a. Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health Insurance) yaitu

asuransi kesehatan milik pemerintah atau pengelolaan dana dilakukan


13

oleh pemerintah. Keuntungan yang diperoleh khususnya bagi masyarakat kurang mampu karena mendapat subsidi dari pemerintah. Di lain pihak, biasanya mutu pelayanan kurang sempurna sehingga masyarakat merasa tidak puas. Contoh : ASKES, JAMKESMAS, JAMKESOS, JAMKESDA
b. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance) yaitu asuransi

kesehatan milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu badan swasta. Keuntungan yang diperoleh biasanya mutu pelayanan relatif lebih baik, sedangkan kerugiannya sulit dilakukan pengamatan terhadap penyelenggaranya. Contoh : Prudential, Allianz, Asuransi Syariah dll. 5. Peranan badan penyelenggara asuransi Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi, asuransi kesehatan dibagi atas : a. Hanya bertindak sebagai pengelola dana Bentuk ini berkaitan dengan model tripartied, merupakan bentuk klasik dari asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau menguntungkan tergantung dari kombinasi dengan sistem pembayaran yang dijalankan. Jika dikombinasikan dengan reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya, jika dikombinasi dengan prepayment akan menguntungkan. Contoh : Asuransi Dwiguna Berjangka b. Badan penyelenggara asuransi juga bertindak sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Jenis ini sesuai dengan bentuk bipartied, keuntungan yang diperoleh adalah pengamatan terhadap biaya kesehatan dapat ditingkatkan sehingga terjadi penghematan. Kerugiannya pelayanan kesehatan yang diberikan tergantung dari badan penyelenggara bukan kebutuhan masyarakat. Contoh : ASKES.

14

6. Jenis pelayanan yang ditanggung Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung, asuransi kesehatan dapat dibedakan atas :
a. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan, baik pengobatan

(kurative), pemulihan (rehabilitative), peningkatan (promotive) maupun pencegahan (preventive). Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh (comprehensive) dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta sehingga peserta jarang sakit dan secara timbal balik akan menguntungkan badan penyelenggara asuransi. Contoh :JAMKESMAS,JAMKESOS,JAMKESDA.
b. Menanggung

sebagian

pelayanan

kesehatan,

biasanya

yang

membutuhkan biaya besar misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang biayanya kecil misalnya pelayanan kesehatan di puskesmas. Contoh : ASKES. 7. Jumlah dana yang ditanggung Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung, asuransi kesehatan dibagi atas :
a.

Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badan

penyelenggara. Keadaan ini dapat mendorong pemanfaatan yang berlebihan oleh peserta terutama bila keadaan peserta kurang. Contoh: JAMKESOS, JAMKESDA
b.

Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh badan

penyelenggara. Dengan cara ini dapat mengurangi pemanfaatan yang berlebihan atau moral hazard ditinjau dari pihak peserta karena peserta asuransi harus memberikan kontribusi yang telah ditetapkan bila memakai layanan kesehatan (cost sharing). Contoh : ASKES.

15

8. Pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan terbagi atas : a. Pembayaran berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkan pelayanan kesehatan (reimbursment). Dengan demikian jumlah peserta berbanding lurus dengan jumlah uang yang diterima oleh penyelenggara pelayanan kesehatan. Contoh : Asuransi Jevuska. b. Pembayaran berdasarkan kapitasi yaitu berdasarkan jumlah anggota / penduduk yang dilayani, berdasarkan konsep wilayah. Contoh : Jamsoskes. 9. Waktu pembayaran terhadap asuransi Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap asuransi, asuransi kesehatan terbagi atas: a. Pembayaran setelah pelayanan kesehatan selesai diselenggarakan (Retrospective Payment), biasanya dihitung berdasarkan service by service atau patient by patient. Contoh : ASKES,JAMKESMAS,JAMKESOS,JAMKESDA. b. Pembayaran di muka (pre payment) yaitu diberikan sebelum pelayanan diselenggarakan, biasanya perhitungan berdasarkan kapitasi dengan pelayanan komprehensif dengan tujuan penghematan dan mengurangi moral hazard dari penyelenggara pelayanan kesehatan. 10. Jenis jaminan Ditinjau dari jenis jaminan, asuransi kesehatan dibagi atas : a. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan mengganti biaya pelayanan yang diberikan. Contoh : PRUDENTIAL,JEVUSKA,ASURANSI SYARIAH dll. b. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care),
16

Contohnya : JPKM, Askes.

17

III. PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan.

Pada tahun 1968, mengupayakan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri dan keluarganya yang merupakan asuransi kesehatan sosial pertama di Indonesia.

Istilah istilah asuransi, yaitu : Asuransi, Tertanggung, Penanggung, Premi, Polis, Klaim, Agen, Idemnity principle, Uang pertanggungan, Jaminan, Nilai tunai, Bunga, Anuitas, Anggota, Accident, accident frequensy. Reversionary Bonus, santunan, Accident and Health Insurance.

Macam- macam asuransi Secara garis besar, asuransi dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu : Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, Asuransi sosial.

Macam macam asuransi tergantung ciri ciri khusus yang ditinjau dari : Jumlah peserta, Keikutsertaan anggota, Kepemilikan badan penyelenggara, Peranan badan penyelenggara asuransi, Jenis pelayanan yang ditanggung, Jumlah dana yang ditanggung, Pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan, Waktu pembayaran terhadap asuransi, Jenis jaminan.

Komponen asuransi terdiri dari: Peserta asuransi, Badan Asuransi, Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK).

18

IV. DAFTAR PUSTAKA


Materi pembiayaan kesehatan B. Nuryati Wikipedia.com WWW.PortalBugis.com WWW.Wordpress.com WWW.RadenBaletz.com WWW.Prudent.web.com http://magicknight.fipiblog.com

19

Anda mungkin juga menyukai