Anda di halaman 1dari 5

[signal processing] January 12, 2012

DC COMPONENT IN SIGNAL

Komponen dc dari sebuah isyarat merupakan nilai rerata dari isyarat tersebut dalam kawasan waktu. Jika kita meninjau dari kawasan frekuensi maka amplitudo dari spektrum frekuensi untuk komponen dc merupakan jumlah dari semua nilai elemen pada isyarat tersebut. Agar melengkapi penjelasan tentang komponen dc ini, anggap jika kita memiliki data rekam berupa isyarat audio atau video yang dikuatkan dengan menggunakan ic penguat ataupun transistor (misalnya BJT). Baik IC maupun transistor ini dioperasikan menggunakan arus searah (dc = direct current). Kita ambil salah satu contoh penguat isyarat menggunakan transistor sebagai berikut:

Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/be/Common_emitter.png

Tampak bahwa transistor diberi tegangan dc (V+). Jika kita memberikan isyarat audio yang memiliki frekuensi tidak sama dengan nol pada Vin maka isyarat tersebut akan dikuatkan (gain tertentu) dan isyarat output hasil penguatan diukur pada point Vout. Sebenarnya proses penguatan akan menyebabkan isyarat masukan tercampur dengan tegangan dc yang menyebabkan isyarat input tersebut tidak lagi berada pada sumbu x sama dengan nol (x=0). Untuk mengembalikan isyarat tersebut pada keadaan semula tetapi tentu saja sudah dikuatkan maka dipasang kapasitor secara serial untuk menapis nilai dc. Nilai dc yang menyebabkan isyarat tersebut tidak lagi berada pada sumbu x=0 disebut sebagai dc offset. Kembali ke isyarat yang telah direkam tadi, jika kita ingin mengetahui nilai komponen dc dalam kawasan waktu serta nilai dc dalam kawasan frekuensi maka kita bisa melakukan transformasi

[jans.hendry@gmail.com{EE&IT of UGM, Indonesia}]

Page 1

[signal processing] January 12, 2012 Fourier terhadap isyarat terekam tersebut. Transformasi Fourier akan meletakkan komponen dc pada koordinat origin (0,0) jika di dalam matlab berada pada koordinat (1,1). Nilai ini cenderung paling tinggi nilainya dibanding dengan nilai amplitudo frekuensi yang lain. Perhatikan gambar di bawah ini:

Tampak bahwa isyarat tersebut telah tercampur dengan komponen dc sehingga terdapat offset pada isyarat tersebut. Bila secara visual, dapat kita katakan nilainya adalah 3 v. Tugas kita adalah untuk menghilangkan komponen dc tersebut seperti kita menggunakan kapasitor. Harapannya isyarat akhir adalah sebagai berikut:

Yang akan saya lakukan adalah analisa terhadap kandungan frekuensi dari isyarat asli tersebut. Yang jelas kita sudah bisa melihat bahwa ada komponen dc dan setidaknya 1 frekuensi terdapat pada

[jans.hendry@gmail.com{EE&IT of UGM, Indonesia}]

Page 2

[signal processing] January 12, 2012 isyarat tersebut. Dengan melakukan analisa pada kawasan frekuensi kita dapat memberikan nilai nol pada lokasi dari komponen dc yaitu pada titik origin (0,0). Hal ini tidak akan mengurangi jumlah data, jadi ketika kita melakukan transformasi balik dari spektrum frekuensi akan didapat isyarat yang bersih dari komponen dc. Memang isyarat ini bentuknya periodis sehingga bisa didekati dengan menggunakan deret Fourier, tapi transformasi Fourier juga bisa digunakan sebagai alat analisa. Tentang formulasi dari FFT sendiri tidak dihadirkan disini karena bukan disitu penekanannya. Pada artikel lainnya akan dibahas tentang FFT. Bila kita melakukan transformasi Fourier terhadap isyarat pada gambar pertama akan didapat:

dan

[jans.hendry@gmail.com{EE&IT of UGM, Indonesia}]

Page 3

[signal processing] January 12, 2012 Gambar ke tiga menunjukkan frekuensi asli dari isyarat asli sedangkan gambar ke empat menunjukkan amplitudo dan lokasi dari komponen dc. Perlu diingatkan lagi bahwa pada kawasan frekuensi, amplitudo dari komponen dc merupakan jumlah dari semua nilai elemen pada isyarat asli. Anda bisa melakukan pengujian sendiri. Berikut ini adalah programnya
clear all; close all; clc; %% generate signal fs=128000; f=1000; N=1024; n=0:N-1; y=sin(2*pi*(f/fs)*n); a=3; yy=a+y; rerata=mean(yy); plot(n/fs,yy), hold on; line([0 n(end)],[rerata rerata]), hold off; title('isyarat asli tercampur dengan dc'); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo'); axis([0 n(end)/fs 0 max(yy)+2]) disp('nilai amplitude dc'); disp(rerata); %% fft dari isyarat original Y = fft(yy); Yy = abs(Y(1:length(Y)/2+1)); f = fs/2*linspace(0,1,length(Y)/2+1); figure,plot(f,Yy); title('FFT dari isyarat asli'); xlabel('frekuensi'); ylabel('amplitudo'); axis([-100 max(f) 0 max(Yy)]) disp('nilai dc pada kawasan frekuensi'); disp(Y(1)); %% ifft terhadap isyarat setelah komponen dc dihilangkan Y(1)=0; % buat komponen dc menjadi nol g=ifft(Y); % transformasi balik dari spektrum frekuensi tt=(1:length(g))/fs; figure, plot(tt,g), hold on; line([0 tt(end)],[0 0]), hold off; title('Isyarat setelah komponen dc dibuang'); xlabel('waktu'); ylabel('amplitudo');

[jans.hendry@gmail.com{EE&IT of UGM, Indonesia}]

Page 4

[signal processing] January 12, 2012 Demikianlah artikel ini ditulis agar bisa memberikan sedikit penjelasan mengenai tinjauan komponen dc dari sebuah isyarat pada kawasan frekuensinya. Apa yang saya tuliskan ini hanya tinjauan pemikiran saya saja untuk membuat pengertian tersebut menjadi lebih sederhana. Jika menambah kebingungan, wah saya jadi bingung juga jadinya... hehehe

@ thanks jans

[jans.hendry@gmail.com{EE&IT of UGM, Indonesia}]

Page 5

Anda mungkin juga menyukai