Tugas KLP Akin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

BAB 8 AKUNTANSI GLOBAL DAN STANDAR AUDIT

Disusun Oleh : Kelompok Anggota : IX : Lasma Pasaribu Lela Nurlaela Maria Galih Satiti Sartika Debora Lubis

Dosen

: Merry

Mata Kuliah : Akuntansi Internasional Hari/jam : Selasa, 10.20-12.50 (AB 604)

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I 2011

AKUNTANSI GLOBAL DAN STANDAR AUDIT

A. PENDAHULUAN Upaya harmonisasi akuntansi diseluruh dunia sebenarnyab dimulai sebelum Komite Standar Akuntansi Internasioanal (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya ini menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Upaya harmonisasi melibatkan para penentu standar akuntansi, pengatur pasar surat berharga, bursa efek, dan pihak penyaji atau pengguna laporan keuangan. Standar yang terharmonisasi bersifat komfatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Istilah konvergensi, yang diasosiasikan dengan Dewan Standar Akuntansi Internasioanl (IASB). Meski demikian, harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi bias mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada. Konvergensi konvergensi : 1. Standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian) 2. Penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public, dan 3. Standar audit. kini menjadi istilah yang lazim dipakai, dan

harmonisasi semakin jarang dipakai.konvergensi akuntansi mencakup

B. SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL a. Manfaat Konvergensi Internasional Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. 1. Manfaat dari konvergensi Menurut Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat pada September 2004 mengatakan bahwa : Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta mengurangi biaya akses masuk pasar modal diseluruh dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha yang baik dan

bermanfaat bagi para investor. Pada April 2005, Nicolaisen menulis : Kekuatan kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang diterima diseluruh dunia adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal disemua Negara dan hasrat Negaranegara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil dan tidak tersendat-sendat ekonomi. Menurut Nicolaisen, manfaat yang dirasakan dari konvergensi akuntansi adalah sebagai berikut : a. Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar sehingga dapat merangsang pertumbuhan

akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih. b. Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat membantu investor dalam memahami peluang investasi, berbeda jika dengan laporan keuangan yang disusun dengan standar akuntansi yang berbeda. Tanpa standar bersama, investor-investor diseluruh

dunia akan menghabiskan waktu dan tenaga mereka untuk memahami dan mengubah laporan keuangan tersebut agar mereka dapat menimbang-nimbang peluang usaha. c. Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi

bersama, biaya untuk penerbit efek akan menjadi lebih rendah. 2. Terakhir, surat kabar terkini mengusulkan global GAAP (Prinsip Yang Berlaku Umum), keuntungannya antara lain : a. Standar laporan keuangan berkualitas tinggiyang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi. b. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacm-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan dipasar global akan lebih terjaga. c. Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam pengambuilan keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha. d. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan keseluruh dunia e. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan berkualitas terbaik.

b. Kritik Terhadap Standar Internasional 1. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC Komite Standar Akuntansi Internasional) dibentuk, sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit.

2. Para kritikus ragu jika standar dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi disetiap Negara. 3. Proses internasionalisasi ini akan menjadi suatu tantangan yang tidak dapat diterima secara politis bagi kedaulatan setiap Negara. 4. Standar internasional akan menciptakan standar overload. 5. Standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-

perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang terdaftar tanpa akuntabilitas publik.

c. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Seiring dengan berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas diseluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri pun menjadi lebih penting. Dua pendekatan telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhuhungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara : 1. Rekonsiliasi Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima dinegaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical accounting measure (pengukuran akuntansi kritis). 2. Pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan

reciprocity;, timbal balik. Pengakuan bersama dapat terjadi ketika regulator dari luar negeri menerima laporan keuangan milik firma asing yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip dnegara asal firma tersebut.

d. Evaluasi Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Banyak perusahaan yang mengadopsi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS), jumlah perusahaan yang mengadopsi IFRS semakin bertambah. Negara- Negara tersebut menggunakan IFRS sebagai dasar bagi standar mereka, serta mengijinkan menggunakan IFRS. Hal terakhir, perbedaan-perbedaan disetiap Negara mengenai faktor-faktor pokok yang menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan dan audit semakin berkurang seiring dengan semakin meratanya pasar modal dan pasar barang diseluruh dunia. C. BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL D. IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG

MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi internasional dan dalam memajukann penyelarasan akuntansi internasional : 1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) 2. Komisi Uni Eropa (EU)

3. Organisasi Internaisonal Komisi Sekuritas (IOSCO) 4. Organisasi Internasional Akuntan ( IFAC) 5. Kelompok Kerja Antarpemerintahan Perserikatan Bangsa-bangsa Para Ahli mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (ISAR), bagian dari Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan

Perkembangan (UNCTAD) 6. Organisasi untuk Kelompok Kerja Sama dan Perkembangan Ekonomi Standar Akuntansi (Kelompok Kerja OECD)

E. BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL Badan standar akuntansi internasional (IASB) awalnya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. IASB memiliki beberapa tujuan, yaitu : 1. Mengembangkan, untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan bisnis. 2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standarstandar yang dibuat. 3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2). 4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaopran Keuangan Internasional.

Selama dasawarsa pertama berjalannya IASC, standar ini disusun hanya sebagai gambaran, bukan ketentuan. Standar awal ini menyusun praktik akuntansi yang serupa disetiap negara dan meniadakan praktik yang berbeda. Dalam perkembangannya, IASC mulai menyentuh hal-hal yang lebih sulit selama dekade keduanya dan menjawab kegelisahan bahwa standar tersebut berisi terlalu banyak perlakuan akuntansi alternatif dan kurang cukup teliti. F. Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO IASB tengah berjuang untuk mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas diseluruh dunia. IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang

komprehensif dari standar-standar berkualitas.

Pada Juli 1995, komite

teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun sehingga melengkapi standar inti tersebut. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahnu 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC untuk pendataan lintas batas. G. Struktur IASB Baru IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengurusan IASB antara lain : 1. Dewan Pengawas. IASC memiliki 22 pengawas : 6 dari Amerika Utara, 6 dari Eropa, 6 dari wilayah Asia/Pasifik, dan 4 dari wilayah lainnya. 2. Badan Pengurus IASB. Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuangan dalam berbisnis serta bertanggungjawab penuh akan hal-hal teknis IASB. Badan ini atas 14 anggota : 12 orang bekerja full-time, dan 2 orang dapat bekerja paruh waktu. Badan ini menjaga hubungan dengan para pembuat standar di negara-negara dan badan resmi lainnya yang mengurusi pembuatan

standar. Para anggota memiliki masa jabatan selama lima tahun dan bisa diperpanjang satu kali. 3. Dewan Penasehat Standar. Memiliki paling sedikit 30 orang anggota dengan latarbelakang dan pendidikan yang berbeda-beda. Dewan ini biasanya bertemu tiga kali setahun. Tanggung jawabnya adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi kepada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas. 4. Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (IFRIC). Terdiri dari 12 anggota yang ditunjuk oleh dewan pengawas. IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan mengenai hal-hal dalam pelaporan yang tidak secara spesifik dibahas di IAS dan IFRS, dan menerbitkan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interpretasi akhir.

H. Pengakuan dan Dukungan bagi IASB Standar Pelaporan Keuangan Internasional kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut (1) digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan; (2) diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai IFRS dan (3) diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

I. Respon Komisi Sekuritas dan Bursa AS terhadap IFRS Ada tiga syarat harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima : 1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsipprinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas. 2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi standar tersebut harus dapat menunjukkan komparabilitas dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengungkapan penuh. 3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterpretasikan secara teliti.

Anda mungkin juga menyukai