Anda di halaman 1dari 113

MODUL PELATIHAN HYSYS VERSI 2.

4
PENYUSUN : HARIS PUSPITO B DWI PURWO N TRIHASMOKO LIA UMI KHASANAH DIANA FITRI M

KATA PENGANTAR
Beratus ribu syukur kupanjatkan pada-Mu, Allah, yang telah memberiku kehidupan

Kebutuhan simulasi pada proses-proses industri kimia menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terelakkan dewasa ini mengingat berbagai keunggulan yang disediakan oleh simulasi bila dibandingkan dengan melakukan eksperimen. Selain dari segi biaya yang bisa lebih murah, ketersediaan teknologi yang mendukung simulasi juga berkembang pesat. Berbagai ragam jenis software yang berhubungan dengan proses industri kimia telah banyak diciptakan pun juga dengan teknologi komputer yang memungkinkan untuk melakukan running dengan kecepatan tinggi. Hysys merupakan salah satu software yang mampu melakukan simulasi proses-proses industri kimia. Hanya saja ketersediaan software tanpa diikuti kemampuan untuk mengunakannya tidak akan menjadikan suatu pekerjaan simulasi menjadi mudah, malah sebaliknya. Karenanya pengetahuan dan juga ketrampilan mengoperasikan software Hysys ini juga penting adanya. Buku ini merupakan modul pelatihan yang disusun bagi mereka yang ingin mempelajari pengoperasian Hysys ini. Disusun dalam bahasa yang sederhana yang memungkinkan bagi pembacanya paham dan bisa mahir mengoperasikan Hysys versi 2.4. Buku ini disusun sebagai pelatihan yang diperuntukkan agar pembaca mampu menguasai Hysys versi 2.4 secara singkat. Penguasaan dan ketrampilan mengoperasikan software Hysys ini bukan hanya kemampuan akademik saja. Sebab ilmu pengetahuan yang hanya berhenti pada teks dan tidak pernah diaplikasikan belum menjadikan ia bermanfaat bagi orang lain. Sebab cita-cita dari ilmu pengetahuan adalah untuk kesejahteraan dan keadilan. Perlu disadari pula bahwa alih teknologi tanpa dimulai dari hal-hal yang kecil juga tidak akan berjalan. Tetapi tanpa visi yang jelas hanya manambah beragam pekerjaan rumah yang belum tentu hasilnya. Sekali lagi, teknologi bukan hanya permasalahan penguasaan dan ketrampilan. Namun juga juga manfaatnya bagi peradaban, keadilan dan kesejahteraan manusia. Atas kerjasama dari Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penyusun mengucapkan terima kasih. Semoga buku ini dapat memberikan banyak hal bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan demi perbaikan buku ini, apbila ada komentar maupun masukan dapat disampaikan pada kami baik lisan maupun tulisan ke harispuspitob@yahoo com harispuspitob@yahoo com. yahoo.com Akhir kata, kehidupan harus memberikan manfaat dan kesejahteraan sebesarbesarnya bagi peradaban dan alam semesta itu sendiri. Menjadi terpelajar bukan hanya bagi kepentingan pribadi namun juga demi kemaslahatan umat manusia dan alam seisinya. Untuk apa belajar tentang nilai-nilai keadilan, prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebebasan bila ternyata hidup untuk menghisap dan menindas sesama manusia, membelenggu dan menjadi musuh keadilan dan melanggengengkan ketidak-adilan.

Surabaya, 25 Maret 2005 Penyusun

DAFTAR ISI

] KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENGENALAN HYSYS versi 2.2 NERACA MASSA DAN ENERGI REAKTOR KOLOM PEMISAH RECYCLE DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENYUSUN
i ii 1 26 36 66 89 101 102

PENGENALAN HYSYS

PENGENALAN HYSYS VERSI 2.4

I.1

MEMULAI HYSYS

Untuk memulai HYSYS: 1. Memilih menu Start. 2. Pindahkan dari Program ke Hyprotech kemudian ke HYSYS versi 2.4. 3. Memilih HYSYS. Sekarang anda telah siap untuk mulai bekerja dengan HYSYS. Get Started! Setelah anda start HYSYS, desktop HYSYS akan nampak seperti berikut:

Gambar 1. Tampilan pertama kali ketika Anda membuka Hysys versi 2.2

Ingat bahwa tampilan ini telah di-resized, tampilan dekstop anda dapat nampak lebih besar dari tampilan pada awal dibuka. Untuk resize tampilan, klik dan drag batas luar. Untuk membuat tampilan ukuran penuh, tekan tombol Maximize dipojok kanan sudut bagian atas. Sebelum membuka pre-built Get Started kasus, anda perlu memilih set satuan HYSYS yang digunakan untuk menunjukkan informasi. Anda dapat memeriksa set satuan yang digunakan sekarang dengan mengakses Session Preferences. 1. Memilih Preferences dari HYSYS menu Tools, dan tampilan Session Preferences akan terbuka.

Diperlihatkan:

Gambar 2. Tampilan akan dapat Anda lihat saat Anda mengarahkan sorot mouse Anda pada Tools Hysys.

2. Pindahkan tab Variables ke halaman Unit. Current Unit Set ditunjukkan dengan garis tebal didaftar Available Unit Sets. Default Hysys memilki satuan SI (Standar Internasional) dan satuan yang akan digunakan untuk Get Started dapat dikembangkan dalam unit Field.

Gambar 3. Jendela ini akan nampak saat Anda memilih Preferences kemudian klik Variables

3. Sekarang klik pada Field untuk menetapkan unit yang akan digunakan.

.Gambar 4. Menunjukkan jenis set yang akan digunakan pada Get Started ini.

4. Tekan tombol Close untuk menutup tampilan Session Preferences.

MEMANGGIL KEMBALI (RECALLING) KASUS SIMULASI DARI MEMORI Dalam paket HYSYS terdapat sejumlah pre-built kasus simulasi, yang ditempatkan dalam SAMPLES subdirectory pada HYSYS root directory. Salah satu kasus ini diberi nama gstart-ss.hsc dan akan digunakan untuk memulai contoh Get Started. Untuk membuka kasus lakukan langkah berikut: 1. Lakukan salah satu dari langkah berikut: Pilih tombol Open Case pada menu bar atau Pilih Open kemudian Case dari menu File atau Tekan CTRL O.

Tampilan yang diberikan setelah Anda memilih satu dari tiga cara diatas adalah sebagai berikut:

Gambar 5.

Tampilan apabila Anda menekan tombol Open Case pada menu bar atau memilih Open kemudian Case dari menu File atau menekan CTRL O.

2. Buka subdirectory Samples dan sorot daftar file sampai gstrt-ss.hsc nampak oleh Anda. 3. Klik pada gstrt-ss.hsc, tekan tombol Open. Pre-Built simulation case akan nampak pada desktop.

Gambar 6. Tampilan dari gstrt-ss.hsc yang dapat Anda lihat di subdirectory Samples.

MENYIMPAN KASUS SIMULASI DENGAN NAMA BARU Sebelum anda bekerja dengan kasus ini, anda perlu menyimpannya menggunakan suatu nama baru untuk memastikan bahwa file yang asli tetap utuh. Kerjakan langkahlangkah berikut: 1. Lakukan satu dari langkah berikut: Pilih Save As dari menu File atau Tekan CTRL SHIFT S.

Kotak dialog Save Simulation Case As akan ditampilkan. 2. Ketik suatu nama baru, sebagai contoh MYCASE, di dalam File name sel. Catat bahwa anda tidak perlu HSC extension, HYSYS akan menambahkannya secara otomatis.

Gambar 7. Tampilan Save Simulation Case As.

3. Tekan tombol Save, dan HYSYS akan menyimpan kasus anda dengan nama yang baru itu.

I.2

STEADY STATE CASE Model simulasi steady state dalam hal ini diambil kasus produksi propylene

glycol. Menggunakan sebuah continuously-stirred-tank reactor ( CSTR), propylene oksida dan air bereaksi pada tekanan atmospherik. Reaksinya eksotermik, maka diperlukan coolant (pendingin) yang disirkulasikan pada reaktor untuk mempertahankan temperaturnya. Reaktor effluent, terdiri dari propylene glycol dan feed yang tidak bereaksi, dimasukkan ke kolom distilasi. Didalam kolom, 99.5 % mol glycol diproduksi sebagai bottom product, sedangkan propylene oksida yang tidak bereaksi dan air didapatkan sebagai overhead product. Tiga jendela atau tampilan, sekarang ditunjukkan pada desktop HYSYS. Masingmasing tampilan diidentifikasi dengan judul yang terdapat dibagian atas tampilan. Tampilan yang aktif sekarang adalah PFD (Process Flow Diagram), yang menyajikan flowsheet proses. PFD menunjukkan : Stream dan unit operasi, yang ditunjukkan oleh simbol (yang disebut icon), di dalam flowsheet itu. Konektifitas diantara stream dan unit operasi. Sebuah tabel property untuk stream Reactor Prods.

Jika anda menghendaki, anda dapat re-size tampilan PFD agar lebih menarik, dengan jalan sebagai berikut:

Gambar 8. Tampilan contoh kasus yang sedang dibahas.

1. Lakukan satu dari langkah berikut: Klik dan drag batasan luar ke ukuran baru yang dikehendaki atau Tekan tombol Maximize disudut pojok kanan atas tampilan.

2. Tekan tombol Zoom All untuk memperbesar semua item didalam PFD, mengisi tampilan yang di-resized.

MENGAKSES INFORMASI STREAM DARI PFD Tiap-tiap stream dan unit operasi (obyek) yang terdapat di suatu simulasi HYSYS mempunyai Property View sendiri, yang berisi berbagai tab dan halaman yang memuat property atau informasi yang menggambarkan obyek itu. Anda dapat mengakses Property View sebuah stream secara langsung dari PFD dengan melakukan double-cliking pada icon stream. Sebagai contoh, buka Property View untuk stream masuk reaktor. DoubleClick pada icon Prop Oxide pada PFD itu. Property View untuk Prop Oxide ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 9. Tampilan Conditions pada menu Worksheet dari Property View untuk Prop Oxide.

Property view sebuah obyek pada awal dibuka, akan langsung ditampilkan. Untuk property view Material Stream, tab awal adalah tab Worksheet; halaman yang pertama adalah halaman Conditions. Tab didaftar disepanjang bottom dari tampilan obyek. Tiap tab berhubungan dengan halaman yang berisikan daftar kolom pada sisi kiri dari tampilan, di bawah nama tab. Ubahlah tab atau halaman dengan memilih obyek dengan kursor. Halaman Conditions dari tab Worksheet memberikan kondisi-kondisi dasar dari stream; vapour fraction, temperatur, tekanan, aliran material dan aliran panas ( entalpi). Pindah ke halaman Composition dengan pemilihan Composition dibagian kiri tampilan kolom. Halaman ini menampilkan komposisi material dari arus. Dalam hal ini, lima komponen dilengkapi dengan aliran volume liquid untuk tiap-tiap komponen. Anda dapat membuat komposisi untuk basis yang lain , seperti mass atau molar fraction, dengan menekan tombol Basis.

Gambar 10. Tampilan Conditions pada menu Worksheet dari Property View untuk Prop Oxide.

Tab property view dan halaman yang berhubungan adalah: Attachments Tab Unit Ops Page : mendaftar unit-unit operasi pada bagian mana stream dipasang. Utilities Page : memberikan Anda untuk meng-create dan meng-attach peralatan dengan stream. Dynamics Tab Specs Tab: bisa diterapkan hanya untuk model Dynamic. Anda terlebih dahulu harus mengaktifkan spesifikasi dinamik pada halaman ini

User Variables Tab Memberikan fasilitas Anda untuk menulis dan meng-attach kode sebagai User Variabel untuk memperluas fungsionalitas dari stream anda. Setelah anda menyelesaikan pengujian property stream, tutup tampilan

menggunakan tombol Close pada pojok kanan atas tampilan. Suatu saat, ketika anda membuka property view, halaman ini akan terbuka sebagai halaman terakhir yang anda akses sebelum tampilan ditutup.

MENGGUNAKAN WORKBOOK UNTUK MERUBAH SUHU STREAM Pilih tombol Workbook dari bar tombol HYSYS untuk merubah tampilan yang sekarang pada Workbook.

Gambar 11. Tampilan Workbook. Disini Anda dapat merubah-merubah kondisi stream seperti suhu, tekanan, fasa liquid atau gas dan komposisi.

Workbook menampilkan informasi dalam bentuk tabel yang berhubungan dengan kondisi unit operasi dan stream dalam simulasi tersebut. Anda dapat juga menambahkan, menghapus atau memodifikasi unit operasi unit dan stream didalam Workbook. Tab awal dari Workbook adalah Material Stream, menunjukan informasi yang sama untuk tiap arus, yang tersedia pada halaman Conditions dari property view stream. Anda dapat menampilkan stream tidak seperti yang sekarang ini, dapat dilakukan re-sizing tampilan, atau dengan cliking berulang-kali pada scroll panah yang vertikal. Tab Workbook meliputi: Compositions: memajang komposisi dari tiap material stream. Energy Streams: memajang nama dan aliran panas dari tiap energi stream. Unit Ops: daftar ringkasan informasi untuk semua unit operasi.

Sebagai contoh akan dihitung jumlah pendingin yang diperlukan untuk reaktor pada temperatur tertentu. Reaktor beroperasi pada 135 oF, dimana temperatur ini adalah temperatur produk (Reactor Prods).

Gambar 12. Mengubah suhu Reactor Prods pada Workbook menjadi 135 oF.

Untuk mengetahui kebutuhan pendingin yang diperlukan untuk mencapai temperatur ini, pindahkan tab Energy Streams pada Workbook.

Gambar 13. Tampilan Energy Stream pada Workbook yang menunjukkan besarnya energi yang diperlukan untuk mendinginkan produk menjadi 135
o

F.

Tugas pendinginan yang diperlukan reaktor dengan temperatur yang ditetapkan adalah 4.8 MMBtu/Hr, merupakan aliran panas dari pendingin stream energi Coolant. Cek kebutuhan pendingin untuk temperatur keluaran 100oF. Temperatur reactor di-set dengan spesifikasi pada stream keluaran Reactor Prods. Untuk spesifikasi temperatur sebuah separator baru: 1. Kembali ke tab Material Stream didalam Workbook dengan meng-klik pada tab.

2. Memilih sel temperatur untuk stream Reactor Prods. 3. Ketik angka 100, tekan ENTER. HYSYS akan secara otomatis re-calculate Flowsheet berdasar pada temperatur yang baru itu.

Gambar 14. Mengubah suhu Reactor Prods pada Workbook menjadi 100 oF.

4. Kembali ke tab Energy Stream untuk mengetahui re-kalkulasi kebutuhan pendingin.

Gambar 15. Tampilan Energy Stream pada Workbook yang menunjukkan besarnya energi yang diperlukan untuk mendinginkan produk menjadi 135
o

F.

Perubahan temperatur akan menurunkan kebutuhan pendingin hingga duty-nya menjadi 4.4 MMBtu/hr.

Defining the Simulation Basis 1) Mulailah kasus baru dengan memilih tombol File New Case 2) Buat Fluid Package dengan memilih tombol Add dari Simulation Basis Manager. 3) Pilih model persamaan keadaan Peng-Robinson.

4) Ubahlah namanya dari Basis-1 menjadi Gas Plant. 5) Pilih tab Component. Dari tab ini kita dapat memasukkan komponen komponen dalam kasus yang kita kerjakan. Memilih komponen untuk simulasi dapat digunakan beberapa metode yang berbeda

To Use
Match Cell

Do This
1. Pilih satu dari tiga format nama, SimName, Full Name / Synonym, or formula dengan mengklik pada kolomnya. 2. Klik pada Match cell dan masukkan nama komponen. Sesaat setelah huruf diketik, maka daftar akan berubah pada match yang telah dimasukkan. 3. Setelah meminta komponen lakukan berikut ini: Tekan Enter Tekan tombol Add Pure Klik dua kali pada komponen yang dipilih.

Component List

1. Menggunakan scroll bar untuk daftar komponen utama, tarik scroll bar pada daftar komponen sampai

didapatkan komponen yang diinginkan. 2. Untuk menambahkan komponen yang lain: Tekan Enter Tekan tombol Add Pure Klik dua kali pada komponen yang dipilih. Family Filter 1. Pastikan Match sell kosong dan tekan tombol Family Filter. 2. Pilih family yang diinginkan dari Family Filter (i.e. Hydrocarbon) untuk menampilkan hanya type komponen itu. 3. Gunakan kedua metode diatas kemudian pilih komponen yang diinginkan. 4. Untuk menambahkan komponen yang lain: Tekan Enter Tekan tombol Add Pure Klik dua kali pada komponen yang dipilih

6) Pilih komponen komponen berikut N2, H2S, CO2, C1, C2, C3, i-C4, n-C4, i-C5, i-C5, C6 dan H2O.

7) Pilih tombol Hypothetical pada Add Comps untuk menambahkan hypoyhetical komponen pada Fliud Package. Komponen hypothetical dapat digunakan untuk model komponen non-library, definisis campuran, tidak mendefinisikan campuran atau solid. Kita akan gunakan komponen

hypothetical untuk memodelkan komponen dalam campuran gas yang lebih besar daripada hexane. Untuk membuat komponen hypothetical ini, pilih tombol Quick Create A Hypo Comp.

8) Pada tab ID hypo component view, berikan nama komponent, C7+

Dalam kasus ini kita tidak mengetahui struktur komponen hypothetical dan kita modelkan campuran sehingga kita tidak menggunakan Struktur Builder. 9) Pindah ke Critical tab Property yang diberikan oleh untuk komponen C7+ adalah Normal Boiling Pt. Masukkan nilai sebesar 110 oC (230 oF). Tekan tombol Estimate Unknwon Props untuk memperkirakan seluruh property lain dan definisi keseluruhan komponen hypothetical.

10) Pada saat Hypo telah didefinisikan, kembalilah pada Fliud Package dengan menutup tampilan Hypothetical Component C7+. 11) Tambahkan hypo pada Current Component List dengan memilihnya pada group Hypo Component dan kemudian tekan tombol Add Hypo.

Setelah Hypo yang anda buat adalah bagian dari Hypo group. Hypo ini ditempatkan pada Hypogroup I, anda dapat menambahkan additional group dan memindahkan komponen hypo group antara. Hal ini dilakukan pada hypothetical tab Simulation Basis Manager.

Sekarang anda telah melengkapi instalasi Fluid Package. Anda mungkin melihat koefisien benar Peng-Robinson untuk komponen yang ada pilih dengan memilih tab Binary Coeffs.

Exporting Fluid Packages


HYSYS menyediakan anda untuk mengirim Fluid Packages untuk digunakan dalam simulasi yang lain. Fungsi ini menyediakan kita untuk membuat single common Fluid Package yang mana kemudian anda menggunakannya dalam multiple kasus. 1. Pada Fluid Packages tab arahkan pada Gas Plant Fluid Packages

2. Tekan tombol Export 3. Masukkan namanya (Gas Plant) untuk Fluid Package dan tekan tombol OK.

Sekarang Fluid Package telah terdefinisi, anda siap untuk memindahkan dan mulai membuat simulasinya. Tekan tombol Enter Simulation Environment untuk memulai simulasi.

Adding Stream
Dalam HYSYS, ada dua tipe aliran, Material dan Energy. Material Stream memiliki komposisi dan parameter seperti suhu, tekanan dan flowrate. Semuanya digunakan untuk menggambarkan Process Stream. Energy Stream hanya mempunyai satu parameter, yaitu Heat Flow. Semuanya digunakan untuk menggambarkan supply Duty atau dengan Unit Operasi. To Use This. Menu Bar Do This. Pilih Add Stream dari Flowsheet menu atau Tekan tombol <F11>

Stream Property View terbuka Workbook Buka workbook dan menuju Material Stream tab. Ketik nama aliran kedalam **New** cell Object Palete Dari menu Flowsheet, pilih Open Object palette atau tekan <F4> untuk membuka Object Palette. Klik dua kali pada icon stream

Adding a Stream from the Menu Bar


Untuk menambahkan Stream gunakan tombol <F11> 1. Tekan tombol <F11>. Muncul stream property view. Bila stream property view tidak terlihat, klik dua kali pada Stream baru yang anda buat sehingga muncul property view berikut:

2. 3.

Ubahlah nama stream menjadi Gas Well 1 Klik tanda centang kemudian enter.

Entering Stream Compositions


Ada dua metode untuk memasukkan komposisi stream When Using the.. Conditions page Do this. Klik dua kali pada sell Molar Flow untuk memasukkan fraksi mole. Klik dua kali pada sell Mass Flow untuk memasukkan fraksi massa. Klik dua kali pada sell Liquid Volume Flow untuk memasukkan fraksi volume. Dengan cara-cara diatas akan muncul layar Input Composition Compositions page Tekan tombol Edit Akan muncul layar Input Composition

4.

Jika dialog untuk Input Composition for Stream tidak muncul, klik dua kali pada sell Mass Flow.

5.

Klik tombol Mole Fraction pada group Composition Basis untuk merubah basis dari mass menjadi mole fraction.

6.

Masukkan data-data berikut

For this component. N2 H2 S CO2 C1 C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6 C7+ H2 O

Enter This Mole Fraction. 0.0002 0.0405 0.0151 0.7250 0.0815 0.0455 0.0150 0.0180 0.0120 0.0130 0.0090 0.0252 0.0000

7. 8.

Tekan tombol OK ketika seluruh fraksi mole telah dimasukkan. Tutup Stream property View.

Adding a Stream from the Menu Bar


Untuk membuka atau menampilkan Workbook, tekan tombol Workbook pada tombol Bar. 1. 2. Buat Stream baru dan beri nama Gas Well 2 pada **New** sell Klik dua kali pada sell Molar Flow dan masukkan komposisi berikut:

For this component. N2 H2 S CO2 C1 C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6 C7+ H2 O

Enter This Mole Fraction. 0.0025 0.0237 0.0048 0.6800 0.1920 0.0710 0.0115 0.0085 0.0036 0.0021 0.0003 0.0000 0.0000

3.

Klik tombol OK untuk menutup Input Composition pada dialog stream.

Adding a Stream from the Object Palette


1. Jika Object Palette belum terbuka pada desktop, tekan tombol <F4> untuk membukanya. 2. 3. 4. 5. Klik dua kali pada tombol Material Stream. Akan muncul Stream Property View. Ubahlah namanya menjadi Gas Well 3 Klik dua kali pada Molar Flow. Masukkan komposisi stream berikut ini.

For this component. N2 H2 S CO2

Enter This Mole Fraction. 0.0050 0.0141 0.0205

C1 C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6 C7+ H2 O

0.5664 0.2545 0.0145 0.0041 0.0075 0.0038 0.0027 0.0060 0.0090 0.0909

Saving Your Case


Anda dapat menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk menyimpan kasus dalam HYSYS Dari menu File pilih Save untuk menyimpan kasus anda dengan nama yang sama Dari menu File pilih Save As untuk menyimpan kasus anda dalam lokasi dan nama yang berbeda. Tekan tombol Save pada Button Bar untuk menyimpan kasus anda dengan nama yang sama.

Flash Calculations
HYSYS dapat menampakkan tiga tipe Flash Calculation pada stream: P-T, Vf P dan Vf T. Segera setelah komposisi stream dan temperatur serta tekanan atau fraksi uap diketahui, HYSYS menampakkkan flash calculation pada stream, menghitung tiga parameter. Dengan kemampuan Flash pada HYSYS, memungkinkan untuk melakukan perhitungan dew point dan buble point. Dengan spesifikasi fraksi uap 1.0 dan suhu serta tekanan aliran. Untuk menghitung buble temperatur atau tekanan pada aliran, HYSYS akan menghitung dew pointnya. Untuk menghitung bubble point fraksi uap 0.0 dan tekanan yang lain atau suhu lain harus diisikan.

Attaching Utilities
Utilities yang tersedia dalam HYSYS adalah tombol berguna yang berinteraksi dengan proses anda, tersedia informasi tambahan atau analisa stream atau operasi. Segera

setelah menginstal, utilities menjadi bagian dari flowsheet, perhitungan otomatis ketika kondisi berubah dalam aliran atau operasi yang sangat dekat. Ada beberapa cara pendekatan stream utilities

To Use the.. Menu Bar

Do this Dari menu Tools, pilihlah utilities Tekan tombol <Ctrl><U>

Akan muncul layar Available Utilities Stream Property View Bukalah Stream Property View Pada tab Attachment, klik dua kali pada Utilities Klik tombol Create Akan muncul jendela Available Utilities

Adding a Utility from the Stream Property View


Envelope Utility (pada daftar utilities yang tersedia) menyediakan anda untuk menguji hubungan antara parameter yang dipilih untuk beberapa aliran yang diketahui komposisinya, termasuk stream yang hanya terdiri satu aliran.

Vapour-Liquid Envelope dapat digambarkan untuk variable-variable berikut: Pressure Temperatur Pressure Volume Pressure Enthalpy Pressure Entropy Temperatur Volume Temperatur Enthalpy Temperatur Entropy Envelope Utility akan ditambahkan pada stream Gas Well 2 dari stream property view 1. Bukalah Stream Property View dengan klik dua kali pada stream workbook atau PFD. 2. Pada tab Attachments, klik Utilities

3. Klik tombol Create untuk mengakses jendela Available Utilities 4.

5. Pilih Envelope dan kemudian klik tombol Add Utility. Muncullah layar Envelope Utility. 6. Tab Connections menunjukkan nilai kritis dan maksimum Envelope. 7.

8. Hidupkan tab Performance untuk menampakkkan envelope

9. Klik Table untuk menampilkan data envelope pada format tabular.

Adding a Utility from the Menu Bar Property Table utility menyediakan anda untuk memeriksa trend property pada range kondisi dalam kedua format tabular dan grafikal. Perhitungan Utilitas tergantung pada variable untuk spesifikasi pengguna yang tidak tergantung pada Stream Gas Well 2 dari Tools menu. 1. Gunakan kombinasi tombol kunci <Ctrl><U> untuk membuka jendela Available Utilities.

2. Pilih Property Table dan tekan tombol Add Utility. Property Table akan tampak

3. Tekan tombol Select Stream dan pilih stream Gas Well 2 4. Tekan tombol OK untuk kembali pada tab design. 5. Pilihlah Temperatur sebagai Independent Variable pertama. Mungkin ini pilihan dengan nilai yang salah. 6. Ubahlah Lower dan Upper Bounds menjadi 0 oC (32 oF) dan 100 oC (212 oF). Dan nilai Increment tetap 10. 7. Pilih Pressure sebagai Independent Variable yang kedua. Tekanan mungkin bernilai salah sehingga harus dipilih. 8. Ubahlah mode dari Incremental menjadi State, gunakan menu bar. 9. Pada State Values matrix, masukkan nilai 2500, 5000, 7500 dan 9000 kPa. Jika anda menggunakan unit yang tersedia, nilainya menjadi 350, 700, 1050, 1400 psia.

10. Hidupkan page Dep Prop

Memungkinkan untuk memilih property multiple dependent. Sebagai tambahan, mungkin itu dari phase yang berbeda atau bulk properties. 11. Pilih tombol Bulk dan perhatikan cell pada Property matrix. 12. Pilih Mass Density dari daftarnya. 13. Pilih tombol Liquid. Gerakkan cursor pada corresponding empty cell. Pilih property Thermal Conductivity dari daftarnya. 14. Pilih tombol Vapour dan pilih property Viscosity. 15. Tekan tombol Calculate untuk menghasilkan Tabel property. Anda dapat memerikasa hasil property Table pada format graphical atau tabular pada tab Performance.

NERACA MASSA DAN ENERGI

NERACA MASSA DAN ENERGI

Dalam HySys ada dua tipe aliran, Material dan Energy. Material Stream memiliki komposisi dan parameter seperti flowrate, suhu, dan tekanan yang digunakan untuk menggambarkan process stream. Sedangkan Energy Stream hanya mempunyai satu parameter yaitu heat flow untuk menggambarkan supply duty. Ambil contoh kasus Proses Pemisahan Campuran Ammonia Air. Campuran ammonia air, dalam fase uap jenuh pada 250 psia dan mengandung 80% ammonia, akan dilewatkan kondenser dengan flow rate 10000 lb/hr. Panas diambil dengan rate 5,8 x 106 Btu/hr. Effluentnya diekspansikan sampai tekanan 150 psia kemudian diumpankan ke flash vessel melalui valve.(fig
1)

Dengan mengabaikan heat

loss dari peralatan ke lingkungan dan mengabaikan pressure drop dalam valve, tentukan komposisi aliran liquida yang keluar dari separator!

Penyelesaian : Membuat Fluid Package/Flowsheet 1. Klik ikon New Case sehingga keluar form Simulation Basis Manager

Gambar 1. Simulation Basis Manager

2. Klik tombol Add untuk mendifinisikan property package yang baru. Tampak Fluid Package: Basis-1 3. Kemudian memilih property package pada Prop Pkg tab. Kita pilih persamaan SRK dan basis simulasinya diberi nama Ammonia-air

Gambar 2. Penentuan Property Fluid Package

4. Semua komponen yang ada didefinisikan dalam Components tab. 5. Masukkan semua komponen satu persatu dalam match field lalu enter. Dalam kasus ini kita masukkan senyawa Ammonia dan air. HySys secara otomatis akan mencocokkan dengan database yang ada

Gambar 3. Penentuan Component Fluid Package

6. Setelah property package didefinisikan, tutup form Fluid Package: Ammonia-air dan kembali pada Simulation Basis Manager.

Membuat Satuan Unit 1. Pada kasus ini digunakan satuan field, pertama buka menu Tools dan pilih Preferences sehingga muncul Session Preferences. 2. Klik Variables tab dan pilih Unit Set Name field. Bila selesai form bisa ditutup dan kembali pada Simulation Basis Manager Menyelesaikan Neraca Massa dan Neraca Energi 1. Klik tombol Enter Simulation Environment yang ada di kanan bawah form Simulation Basis Manager

Gambar 4. Simulation Basis Manager yang telah terisi

Penyelesaian neraca massa dan energi dalam HySys dapat diselesaikan dengan beberapa cara, disini kita selesaikan langsung melalui Object Palette. 2. Klik ikon PFD sehingga muncul layar PFD beserta Object Palette-nya. Apabila Objek Pallete tidak muncul, klik menu Flowsheet dan pilih Open Object Palette atau langsung tekan <F4>

Gambar 5. Tampilan Layar PFD

3. Klik gambar Material Stream dan letakkan pada layar PFD dengan cara mengeklik (cukup sekali) layar PFD pada sembarang tempat.

Gambar 6. Sebuah material stream di layar PFD

4. Klik 2 kali gambar Material Stream sehingga muncul stream property view 5. Pada menu Conditions didefinisikan aliran feed masuk diberi nama A, dan memasukkan varibel-variabel tekanan, aliran massa, dan fraksi uap sama dengan 1 (uap jenuh)

Gambar 7. Worksheet untuk Material stream

6.

Kemudian klik menu Composition dan isi fraksi massa komponen (perhatikan basisnya).

Pada saat mengisi kolom fraksi massa akan muncul form Input Composition for Stream: A. Perhatikan kembali pilihan basisnya, kemudian klik OK

Gambar 8. Penentuan komposisi material stream

Setelah menekan OK, HySys akan kembali ke worksheet, dan bila kita lihat pada menu conditions maka property stream telah lengkap. (Variabel yang dimasukkan bewarna biru)

Gambar 9. Material stream yang telah lengkap

7. Langkah berikutnya kembali pada layar PFD dengan menutup stream property view. 8. Klik gambar Cooler dari Object Pallete dan letakkan pada layar PFD

Gambar 10. Sebuah Unit Operation Cooler telah ditambahkan

9. Klik 2 kali gambar Cooler sehingga muncul Cooler input window dan pada menu Connections isikan Nama = Cooler, Inlet = A, Outlet = B, dan Energy = C-Duty.

Gambar 11. Design Connections Cooler

10. Pada menu Parameters isikan Delta P = 150 psia dan Duty = 5,8 x 106 Btu/hr (diberi tanda positip karena sistem melepas panas)

Gambar 12. Design Parameters Cooler

Dengan begitu property stream di cooler telah lengkap (lihat pada tab worksheet)

Gambar 13. Worksheet Cooler

11. Selanjutnya kembali pada layar PFD dengan menutup cooler input window 12. Sama dengan prosedur untuk cooler, meletakkan ikon valve dalam layar PFD dan selanjutnya mengisi Valve input window. Dimana input adalah stream B dan output adalah stream C, sedangkan delta P diasumsikan 0 psi

Gambar 14. Design Connections Valve

13. Untuk separator juga sama, klik ikon separator dari object pallete dan meletakkannya di layar PFD. Kemudian mengisikan data-data pada Separator input window.

Gambar 15. Design Connections Separator

14. Sekarang lengkaplah sudah sistem yang dibuat, dan untuk melihat stream lengkapnya beserta property setiap stream klik ikon workbook.

Gambar 16. Flowsheet selengkapnya dari case ini

Gambar 17. Workbook

15. Dan untuk melihat komposisi ammonia ataupun air pada masing-masing stream, klik 2 kali pada stream yang diinginkan (ambil contoh stream L). Sehingga akan muncul composition for stream L, dan dapat diketahui bahwa fraksi massa ammonia dalam stream ini 0,703.

Gambar 18. Komposisi dari material stream L

REAKTOR : Berbagai Jenis Reaktor dan Reaksinya

Reaktor : Berbagai Jenis Reaksi dan Reaktornya


Dalam Case ini, akan dibahas mengenai bermacam-macam reactor yang tersedia di dalam HYSYS untuk berbagai jenis reaksi yang meliputi Reaksi tunggal, reaksi kesetimbangan, reaksi seri, reaksi parallel serta reaksi seri-parallel.

Reaksi Tunggal Kita akan mengambil contoh Pembuatan Propylene Glycol yang merupakan reaksi antara propylene oxide dengan air. Feed yang masuk berupa aliran propylene oxide murni 150 lbmol/hr dan air murni 11000 lb/hr pada suhu 75 oF serta tekanan 16.17 psia. Sebelum masuk ke dalam reactor, propylene oxide dan air terlebih dahulu diaduk dalam sebuah mixer. Konstanta kecepatan reaksi dapat dihitung berdasarkan rumus K = A*Exp (-E/RT), di mana harga A = 1.7e+13 dan E = 3.2e+04.

Prop. Oxide Mixer Air Reaktor

Produk

Gambar 1. Skema Proses

Dalam tutorial ini akan digunakan dua jenis reactor yaitu CSTR dan PFR. Pertama, start HYSYS dan klik new case kemudian setting Preference Session anda : 1. Buka menu tool dan pilih preference. Tampak Session Preference View 2. Sekarang anda berada di Simulation tab dengan Option page terbuka. Hapus tanda check pada Use Modal Property views dengan klik pada check box. 3. Klik pada Variables tab dan buka Units page, kemudian pilih field pada kotak Available Unit Sets.

Membuat Unit set baru HYSYS tidak mengijinkan anda mengubah tiga unit set default yang ada, tetapi anda dapat membuat unit set baru dengan cara cloning unit yang telah ada. Pada contoh berikut anda diharapkan membuat unit set baru dengan meng-cloning unit set field dan mengubah satuan barrel/day pada sel Liq.Vol.Flow menjadi USGPM dengan cara klik

tombol drop-down list pada Edit bar, kemudian pilih atm. Hasilnya ditunjukkan pada gambar 2. Sekarang unit set baru anda telah siap. Tutup Session Preference kemudian kembali pada Simulation Basis Manager. Membuat Fluid Package Klik tombol Add, pada Simulation Basis Manager Property views. Yang pertama dilakukan adalah memilih property package pada Prop Pkg tab. Untuk kasus ini Property Package yang paling sesuai adalah UNIQUAC. Lihat gambar 3.

Gambar 2 Tampilan Session Preferences

Gambar 3. Tampilan FluidPackage

Setelah itu dilakukan pemilihan komponen. Dalam contoh ini komponen-komponennya adalah Propylene Oxide, Propylene Glycol dan H2O. seperti yang telah anda pelajari sebelumnya, pemilihan komponen dilakukan di Components tab. Untuk memasukkan tiap komponen, nama atau rumus molekulnya diketikkan dalam match field. Selama diketikkan HYSYS akan mencocokkannya dengan komponen yang ada dalam database HYSYS. Sorot komponen kemudian tekan Add pure maka komponen tersebut akan masuk ke Basis-1. Lakukan terus sampai semua komponen masuk ke dalam basis-1 seperti gambar 4.

Meneliti Binary Coeffisien Pindahlah ke Binary Coeffs tab pada Fluid Package view, dalam kotak Activity Model Interaction Parameters, Matrik interaksi Aij ditampilkan sesuai dengan default HYSYS. HYSYS secara otomatis memasukkan koefisien untuk beberapa pasang komponen yang tersedia di dalam database. Jika anda memiliki data sendiri, anda dapat mengganti harga yang disediakan oleh HYSYS. Dalam kasus ini hanya koefisien pasangan 12C3Oxide/12-C3diol yang tidak diketahui seperti tampak pada gambar 5.

Gambar 4. Penentuan komponen yang digunakan dalam kasus dapat dilakukan dengan mengetikkan nama komponen pada kotak Match

Gambar 5. Jendela binary parameters. Dapat Anda lihat koefisien interaksi biner 12-C3Oxide terhadap 12-C3diol belum terisi.

Jika anda punya datanya, anda boleh memasukkannya. Teapi dalam contoh ini akan digunakan fasilitas HYSYS untuk mengestimasi harga koefisien tersebut dengan cara : 1. Pilih UNIFAC VLE radio button 2. Klik tombol Unknowns Only, dan HYSYS akan mengestimasi harga koefisien yang tidak diketahui seperti dalam gambar 6 berikut.

Gambar 6. Jendela binary parameters. Dapat Anda lihat koefisien interaksi biner 12-C3Oxide terhadap 12-C3diol sudah terisi.

Mendefinisikan Reaksi Tutup Fluid Package: Basis-1 view, kembalilah ke Simulation Basis Manager, kemudian klik Reactions tab. Reaksi antara air dan Propylene Oxide untuk menghasilkan Propylene Glycol adalah sebagai berikut:

H2O + C3H6O

C3H8O2

Memilih komponen-komponen reaksi Dalam contoh ini semua komponen yang dimasukkan dalam Fluid Package juga terlibat dalam reaksi, sehingga cara yang paling mudah menambahkan komponen reaksi adalah dengan memasukkan semua komponen yang ada dalam Fluid Package. 1. Klik Add Comps di Rxn Component group, dan akan muncul Reaction Components Selection view. Lihat gambar 7 dan 8.

Gambar 7. Kotak dialog Simulation Basis Manager.

Gambar 8. Dibagian ini Anda diminta untuk memasukkan kembali komponen yang terlibat dalam reaksi

2. Pilih FPkg Pool radio button di kotak Add Comps. Radio button ini akan mengijinkan anda untuk menggunakan komponen-komponen yang ada dalam Fluid Package. 3. Klik tombol Add This Group of Component, maka semua komponen-komponen terdaftar sebagai Associate Components dimasukkan dalam daftar Selected Reaction Components. Seperti gambar 9

Gambar 9. Tampilan setelah Anda memasukkan komponen yang terlibat reaksi dengan cara klik di Add This Group of Components.

Gambar 10. Kembali ke Simulation Basis Manager

Gambar 11. Kotak dialog yang berisi berbagai jenis reaksi

4. Kembalilah ke Simulation Basis Manager. Sekarang dapat anda lihat ketiga komponen tadi telah terdaftar di Rxn Component group pada Reaction tab.

Membuat Reaksi 1. Dalam Reaction group, klik Add Rxn button, kemudian akan muncul Reaction view. Akan muncul gambar 11. 2. Pilih tipe reaksi Kinetic, dan klik Add Reaction button sehingga muncul Kinetic Reaction property view terbuka pada Stoichiometry tab. Lihat gambar 12

Gambar 12. Setelah Anda memilih jenis reaksi (Kinetic) akan muncul jendela seperti ini.

3. Masukkan komponen-komponen dengan klik **Add Comp**, buka drop-down list di Edit bar, kemudian klik komponen tersebut. Masukkan juga koefisien stoichiometry-nya dalam sel di kolom Stoich Coeff dengan memberikan harga negative untuk reaktan dan positif untuk produk. Lihat gambar 13

Gambar 13. Ingat!! Stoikiometri untuk reaktan adalah negatif

4. Setelah semua komponen dan koefisien stoichiometry-nya dimasukkan, ubahlah Forward Order untuk H2O menjadi 0 untuk menggambarkan excess H2O. (gambar 14)

Gambar 14. Untuk menggambarkan adanya excess, pada Fwd Order beri nominal nol. Gambar diatas menunjukkan bahwa reaktan yang memiliki excess adalah H2O

Gambar 15. Penentuan Basis dan Rxn Phase

Gambar 16. Penentuan konstanta reaksi dan energi aktifasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan basis reaksi dengan spesifikasi Basis Molar concentration, Base component 12C3Oxide dan Rxn Phase Combined Liquid. Kemudian lengkapi juga parameters tab pada Forward Reaction dengan harga A = 1.7e+13 dan harga E = 3.2e+04 sedangkan harga tidak perlu diisi. Dalam kasus ini tidak terjadi reverse reaction, sehingga anda hanya perlu memasukkan parameter Forward Reaction. Lihat gambar 15 dan 16.

Gambar 17. Kembali lagi ke Simulation Basis Manager

Sekarang tutup Kinetic Reaction property view dan tutup juga Reaction view yang digunakan untuk mendefinisikan reaksi sebagai reaksi kinetic. Setelah itu anda dapat kembali pada Reaction tab pada Simulation Basis Manager, reaksi baru Rxn-1 akan tampak dalam Reaction group. Lihat gambar 17

Membuat Reaction Set Reaction set merupakan fasilitas untuk mengelompokkan reaksi yang saling berhubungan. Missal dalam satu reactor terjadi lima reaksi, maka kelima reaksi ini harus dikelompokkan dalam satu set reaksi tersendiri. Meskipun dalam contoh ini hanya ada satu reaksi, namun dalam tutorial ini juga akan ditunjukkan bagaimana cara membuat Reaction set. 1. Klik Add Set di Reaction Sets Group, sehingga akan muncul Reaction set property view seperti gambar 18. 2. Klik sel berlabel <empty> dalam active list.

3. Buka drop-down list pada edit bar, yang mengandung semua reaksi di Global Reaction sets. 4. Masukkan Rxn-1 ke active list dengan memilih di drop-down list. 5. Setelah itu kembali ke Simulation Basis Manager dan Reaction Set baru dengan nama Set-1 sekarang telah tampak di Reaction Set group. Lihat gambar 19

Gambar 18. Tampilan Reaction Set

Gambar 19 Tampilan Simulation Basis Manager.

Gambar 20.

Membuat Reaction Set tersedia dalam Fluid Package 1. Klik Set-1 pada Reaction Sets group pada Reaction tab. 2. Klik Add to FP button, dan Set-1 view akan muncul. 3. Klik Basis-1 kemudian klik Add Set to Fluid Package. Lihat gambar 20. Sekarang Basis telah selesai ditetapkan, dan anda dapat membuat aliran dan unit operasi di dalam Simulation Environment. Dalam contoh ini, pendefinisian aliran akan kita kerjakan dalam Workbook, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Buka Worbook dengan klik pada toolbar Workbook 2. Ketik stream yang baru dengan nama Prop Oxide di dalam sel Berlabel **New** pada Material Stream tab. Kemudian lengkapi sel Temperatur, Pressure, dan Molar flow berturut-turut 75 oF, 16.17 psia dan 150 lbmole/h. Lihat gambar 21.

Gambar 21. Tampilan Workbook untuk Material Stream. Penentuan kondisi Prop Oxide

Gambar 22. Penentuan komposisi aliran masuk untuk Prop Oxide

3. Double klik pada sel Molar Flow sehingga akan muncul Input Composition for Stream: Prop Oxide view, dan lengkapi dengan fraksi mol 1 untuk 12C3Oxide. Lihat gambar 22. 4. Kemudian klik OK, maka HYSYS akan menghitungkan variable-variabel yang lain dan berarti stream ini telah terdefinisi, seperti yang tampak pada gambar 23.

Gambar 23. Tampilan Workbook setelah kondisi Prop Oxide dan komposisinya selesai ditentukan

Dengan langkah yang sama, definisikan stream baru dengan nama Water Feed, dengan spesifikasi T = 75 oF, P = 16.17 psia, Mass Flow = 11000 lb/h, dengan komposisi 100% H2O. Lihat gambar 24.

Gambar 24. Tampilan Workbook untuk Material Stream. Penentuan kondisi Water Feed

Meng-Install Unit Operasi

Di dalam HYSYS terdapat dua fasilitas yang disebut primary building tools yaitu Workbook dan PFD. Setelah Workbook kita gunakan untuk memasukkan stream, sekarang kita akan menggunakan PFD untuk meng-install unit operasi. Mixer 1. Tutup Workbook dan kembali pada PFD-case(Main). Setelah itu tekan F4 untuk menampilkan Object Pallete. 2. Untuk meng-install Mixer, klik pada ikon mixer pada object pallete. 3. Kemudian klik ke PFD, maka Mixer dengan nama default HYSYS MIX-100 telah terpasang di PFD. Lihat gambar 25.

Gambar 25 Klik dan drag-lah gambar mixer yang tersedia pada pallete

Gambar 26. Tampilan ini akan mucul saat Anda melakukan double click pada icon mixer

4. Double klik pada object MIX-100 akan memunculkan property view-nya (gambar 26). 5. Lengkapi Connection page pada Design tab dengan stream Prop Oxide dan Water Feed sebagai Inlets, dan ketik Mixer Out sebagai Outlet lalu enter dan status indicator menjadi hijau OK. Lihat gambar 27.

Gambar 27.

Memberi label pada setiap stream. Sebagai inlet stream adalah Prop Oxide dan Water Feed sedangkan outlet stream adalah Mixer Out.

Untuk melihat aliran keluar hasil perhitungan, bukalah Worksheet tab pada MIX-100 Property view seperti ditunjukkan gambar 28.

Gambar 28. Tampilan Property View dari mixer

Reactor Dalam kasus ini akan kita gunakan 2 tipe reactor yaitu CSTR dan PFR. CSTR 1. Klik CSTR Reactor pada object pallete. 2. Letakkan kursor pada tempat yang sesuai dalam PFD lalu klik, maka CSTR akan terpasang dalam PFD. Lihat gambar 29. 3. Double klik pada object CSTR untuk menampilkan CSTR Property view, seperti terlihat pada gambar 30. 4. Pada Connection page dalam CSTR Property view, masukkan Mixer Out pada stream inlet, ketik Q-100 sebagai energy stream, Up sebagai Vapor Outlet, dan Down sebagai Liquid Outlet, sedangkan nama reactor tetap CSTR-100. Lihat gambar 31.

Gambar 29. Kemudian klik gambar reaktor (CSTR) pada pallete dan drag pada jendela yang tersedia.

Gambar 30.

Setelah Anda melakukan double click pada icon CSTR maka akan muncul kotak dialog seperti ini

Gambar 31. Pemberian nama (label) untuk setiap aliran masuk dan keluar dari CSTR

5. Buka parameter page, pilih cooling radio button karena reaksinya eksoterm sehingga butuh pendinginan, untuk Volume Reactor kita coba dengan 280 ft 3 dan terisi 85 %, sedangkan Delta P kita biarkan sesuai default HYSYS karena diasumsikan perubahan tekanan di dalam reactor sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Lihat gambar 32.

Gambar 32. Tampilan Design Parameters.

6. Pindahlah ke Reaction tab dan pasanglah Reaction Set yang sebelumnya telah anda buat di Basis Environment. Bukalah Reaction Set drop-down list dan pilih Set-1 seperti gambar 33.

Gambar 33. Tampilan Details Reactions

Pada status indicator tertulis Unknown Duty, sebab reactor masih menyisakan satu derajat kebebasan, sehingga harus ada lagi variable yang ditetapkan. Karena mula-mula reactor diharapkan beroperasi pada kondisi isothermal, maka suhu outletnya harus sama dengan suhu inletnya yaitu 75 oF. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Klik Worksheet tab pada Reactor Property view 2. Pada Condition page, ketik 75 pada sel temperature stream Down lalu enter, maka status indicator akan berubah menjadi hijau/OK. Lihat gambar 34.

Gambar 34. Tampilan Worksheet

Sekarang telitilah konversi reaksi sebagai fungsi suhu dengan cara pindah ke Reaction tab pada Results page, lihatlah Actual Percent Conversion (Act.% Cnv) dalam matrik Reactor Result Summary. Lihat gambar 35.

Gambar 35. Actual Percent Conversion pada suhu outlet 75 oF

Sekarang ubahlah temperature stream Down menjadi 140 oF, maka konversi reaksi akan berubah seperti yang terlihat pada gambar 36.

Gambar 36. Actual Percent Conversion pada suhu outlet 140 oF

Setelah semuanya selesai maka flowsheet selengkapnya akan terlihat seperti gambar 37.

Gambar 37. Flowsheet yang telah konvergen

Dengan cara yang sama anda juga bisa mencobanya untuk PFR hanya saja ada beberapa perbedaan yaitu: 1. PFR hanya memiliki 1 stream outlet dan beri nama PFR Out pada Connection page dan untuk Delta P sama dengan nol.

Gambar 38. Design Connections dari PFR

Gambar 39. Design Parameters dari PFR

2. Volume reactor tidak dimasukkan dalam Parameter page pada Design tab, tetapi dalam Sizing page pada Rating tab. Isilah dengan volume yang telah kita coba pada CSTR yaitu 280 ft3 dan diameter sebesar 3 ft.

Gambar 40. Rating Size dari PFR

3. Pada PFR ini, status indicator tidak akan berubah menjadi hijau/OK saat anda mengetikkan harga suhu 75 pada sel temperature stream PFR Out pada Condition page dalam worksheet tab. Untuk itu anda harus menetapkan satu variable lagi yaitu vapour sama dengan 0, karena kita asumsi bahwa tidak terjadi penguapan selama reaksi berlangsung.

Gambar 40. Tampilan Worksheet PFR

4. Setelah itu barulah status indicator akan berubah menjadi hijau/OK dan anda bisa meneliti konversinya, kemudian anda bisa membandingkannya dengan CSTR. Mana yang lebih baik ?

Gambar 41. Flowsheet pembuatan prop. Oxide dalam PFR

Reaksi Kesetimbangan Untuk reaksi kesetimbangan ini kita gunakan contoh pembuatan gas ammonia yang merupakan reaksi kesetimbangan antara gas nitrogen dan hydrogen.

N2 + 3H2

2NH3

N2 H2

Reaktor

NH3

Gambar 42. Diagram alir reaksi pembuatan gas amonia

Gas Nitrogen murni masuk dengan laju alir 10 kgmol/hr, sedangkan gas hydrogen murni masuk dengan laju alir 30 kgmol/hr. Reaksi berlangsung pada suhu 50 oC dan tekanan 200 atm. Berapakah gas ammonia yang dihasilkan ? Berikut adalah langkah-langkah penyelesaiannya: 1. Buatlah Basis Environment yang berisi Fluid Package dengan property package UNIQUAC dan komponen-komponen terdiri dari N2, H2 dan NH3 (cek binary coeffisien-nya) kemudian buat Reaction Set dengan tipe equilibrium. 2. Buatlah Material stream dengan spesifikasi seperti yang telah disebutkan di atas. 3. Install Equilibrium Reactor dengan klik pada General Reactor dalam object pallete, kemudian akan muncul 3 pilihan maka pilih Equilibrium Reactor. 4. Set Reactor dengan stream nitrogen dan hydrogen sebagai inlet, sedangkan untuk outlet, beri nama stream 1 dan 2. Cobalah dengan volume 2 m3 dan liquid level 0 % karena semuanya fase gas. 5. Kemudian set Reaction, maka status indicator akan langsung berubah menjadi hijau/OK. 6. Lihatlah laju alir gas ammonia yang dihasilkan pada Worksheet, berapakah hasilnya ? Sekarang coba naikkan Molar Flow dari stream hydrogen menjadi 100 kgmole/h. Bagaimana hasilnya ?

Gambar 43. Flowsheet pembuatan gas ammonia dalam Equilibrium Reactor

Reaksi Seri Untuk reaksi seri ini kita ambil contoh reaksi pembuatan Vinyl Chloride yang melibatkan dua reasi yang berlasung secara seri, yaitu: C2H4 + 1/2O2 + 2HCl C2H4Cl2 C2H4 Lar. HCl C2H4Cl2 + H2O C2H3Cl + HCl Reaktor Produk

Udara

Gambar 44. Diagram alir reaksi pembuatan Vinyl Chloride

Campuran antara gas etilen dan larutan HCl direaksikan dengan oksigenyang diambil dari udara. Reaksi berlangsung pada suhu dan tekanan normal yaitu 30 oC dan 1 atm. Simulasikan reaksi ini jika laju alir gas etilen 50 kgmol/h, larutan HCl 95 % sebesar 20 kgmol/h, sedangkan udara dengan komposisi 21 % oksigen dan 79 % Nitrogen sebesar 50 kgmol/h.

Berikut adalah langkah-langkah penyelesaiannya: 1. Buatlah Basis Environment yang berisi Fluid Package dengan property package UNIQUAC dan komponen-komponen terdiri dari C2H4, HCl, C2H4Cl2, C2H3Cl, H2O, O2 dan N2 (cek binary coeffisien-nya) kemudian buat Reaction Set dengan tipe Conversion dengan nilai 90 % untuk reaksi pertama dan 96 % untuk reaksi kedua. 2. Buatlah Material stream dengan spesifikasi seperti di atas. 3. Install mixer untuk mencampur gasetilen dengan larutan HCl. 4. Install Gibbs Reactor dengan klik pada General Reactor dalam object pallete, kemudian akan muncul 3 pilihan maka pilih Gibbs Reactor. 5. Set Reactor dengan 3 material stream yang telah anda buat tadi sebagai inlet, sedangkan untuk outlet, beri nama stream 1 dan 2, serta Q-100 sebagai Energy stream, cobalah dengan volume 2 m3 pada Rating tab. 6. Kemudian set Reaction lalu isilah temperature stream 2 dengan 30 oC pada Worksheet tab, maka status indicator akan langsung berubah menjadi hijau/OK. 7. Selesai.

Gambar 45. Flowsheet pembuatan Vinyl Chloride dalam Gibbs Reactor

Reaksi Parallel Kita akan mencoba reaksi pembuatan ethylene oxide yang melibatkan dua reaksi yang berlangsung secara parallel, yaitu: C2H4 + 1/2O2 C2H4 + 3O2 CH2OCH2 2CO2 + 2H2O

C2H4

Reaktor

Produk

Udara
Gambar 46. Diagram alir reaksi pembuatan ethylene oxide

Gas ethylene dengan laju alir 20 kgmol/h direaksikan dengan udara 100 kgmol/h yang komposisinya 21 % Oksigen dan 79 % Nitrogen. Reaksi ini berlangsung pada 50 oC dan 1 atm. Berikut adalah langkah-langkah penyelesaiannya: 1. Buatlah Basis Environment yang berisi Fluid Package dengan property package UNIQUAC dan komponen-komponen terdiri dari C2H4, O2, dan N2 (cek binary coeffisien-nya) kemudian buat Reaction Set dengan tipe Conversion dengan nilai 95 % untuk reaksi pertama dan 15 % untuk reaksi kedua. 2. Buatlah Material stream dengan spesifikasi seperti yang tersebut di atas. 3. Install Conversion Reactor dengan meng-klik General Reactor dalam object pallete, kemudian akan muncul 3 pilihan maka pilih Conversion Reactor. 4. Set Reactor dengan Material stream yang telah anda buat sebagai inlet, sedangkan untuk outlet, beri nama stream 1 dan 2, serta Q-100 sebagai Energy stream. Cobalah dengan volume 2 m3 dan liquid level 0 % karena semuanya fase gas. 5. Kemudian set Reaction lalu isilah temperature stream 2 dengan 50 oC pada Worksheet tab, maka status indicator akan langsung berubah menjadi hijau/OK. 6. Selesai.

Gambar 47. Flowsheet pembuatan ethylene oxide dalam Conversion Reactor

Reaksi Seri-Parallel Reaksi ini banyak terjadi pada reaksi pembakaran, salah satu contohnya adalah reaksi pembakaran gas metan sebagai berikut: CH4 + 3/2O2 CH4 + 2O2 CO + 1/2O2 CO + 2H2O CO2 + 2H2O CO2

CH4

Reaktor

Produk

Udara
Gambar 48. Diagram alir reaksi pembuatan ethylene oxide

20 kgmol/h Gas metana pada suhu 25 oC dibakar

dalam
o

sebuah

furnace yang

bertekanan 1 atm dengan 200 kgmol/h udara pada suhu 50 C. Berikut adalah langkah-langkah penyelesaiannya:

1. Buatlah Basis Environment yang berisi Fluid Package dengan property package UNIQUAC dan komponen-komponen terdiri dari CH4, CO, CO2, H2O, O2, dan N2 (cek binary coeffisien-nya) kemudian buat Reaction Set dengan tipe Conversion dengan nilai 20 % untuk reaksi pertama, 95 % untuk reaksi kedua dan 90 % untuk reaksi ketiga. 2. Buatlah Material stream dengan spesifikasi seperti yang telah disebutkan. 3. Install Conversion Reactor dengan meng-klik General Reactor dalam object pallete, kemudian akan muncul 3 pilihan maka pilih Conversion Reactor. 4. Set Reactor dengan Material stream yang telah anda buat sebagai inlet, sedangkan untuk outlet, beri nama stream 1 dan 2. Cobalah dengan volume 2 m3 dan liquid level 0 % karena semuanya fase gas, sedangkan energy stream tidak perlu karena ini adalah reaksi pembakaran. 5. Kemudian set Reaction, maka status indicator akan langsung berubah menjadi hijau/OK. 6. Selesai.

Gambar 49. Flowsheet pembakaran gas metana dalam furnace yang diwakili oleh Conversion Reactor

KOLOM-KOLOM PEMISAH

Kolom Distilasi dengan menggunakan metode Short Cut (Short Cut Distillation)
Pada kasus ini, aliran feed terdiri dari campuran lima paraffin (ethane nhexane) pada suhu 225oF dan tekanan 250 psia. Tekanan condenser dan reboiler masing-masing adalah 248 psia dan 252 psia. Berapakah refluks minimum dan komposisi distilate dan bottom-nya bila light key adalah 0,3 fraksi mol propane dan heavy key adalah 0,1 fraksi mol n-butane. Kemudian simulasikan external reflux rationya. Selesaikan kasus ini dengan menggunakan kolom distilasi short cut.

Tabel 1. Komposisi dari campuran lima paraffin aliran feed Komponen Molar Flow Rate (lbmol/jam) C1 C2 C3 n-C4 n-C5 30 200 370 350 50

Penyelesaian
1. Bukalah New Case pada HYSYS Anda. Kemudian tekan tombol Add yang terdapat di kotak dialog Simulation Basis Manager. Kemudian masuklah ke Components dan tentukan komponen-komponen yang ada dalam kasus, yaitu ethane, propane, butane, pentane dan hexane.

Gambar 1. Penentuan komponen-komponen yang terlibat dalam kasus

2. Setelah itu kembali ke Prop Pkg dan Anda diminta untuk menentukan property package yang akan digunakan pada penyelesaian kasus ini. Pilih SRK dengan cara mengarahkan sorot mouse Anda ke label SRK. Kemudian tutup kotak dialog ini.

Gambar 2. Pemilihan jenis property package


3. Tekan Enter Simulation Environment.

4. Setelah itu Anda diminta untuk menentukan kondisi feed dan komposisinya. Untuk melakukan hal ini, klik Workbook. Lalu tentukan suhu, tekanan dan komposisi dari setiap komponen dengan cara memasukkan nilai nominalnya dan memilih satuannya.

Gambar 3. Anda diminta untuk memasukkan nilai nominal dari setiap komponen beserta satuannya.

Setelah itu tutuplah kotak dialog Workbook. 5. Klik dan drag-lah kolom yang diinginkan. Pada kasus ini akan digunakan kolom distilasi dengan model Short Cut Distillation.

Gambar 4. Tampilan setelah Anda memilih dan drag Short Cut Distillation.

6.

Lakukan double click pada icon T-100 yang merupakan icon Short Cut Distillation. Kemudian pada tampilan yang ada, beri label untuk setiap stream seperti nampak pada gambar 5.

Gambar 5.

Pemberian label untuk setiap aliran yang masuk maupun yang keluar dari kolom.

7. Tentukan Key Components dengan cara masuk pada Parameters. Sebagai Light Key pilih Propane dengan mol fraksi 0,3. sedangkan sebagai Heavy Key pilih n-butane dengan mol fraksi 0,1. 8. Setelah itu tentukan tekanan atas dan bawah kolom dengan harga yang disebutkan diatas yaitu 248 psia untuk tekanan atas kolom dan 252 psia untuk tekanan bawah kolom. Tekanan atas kolom haruslah lebih kecil daripada tekanan feed masuk sedangkan tekanan bawah kolom selalu lebih besar daripada tekanan feed masuk. 9. Setelah itu menentukan External Reflux Ratio. Apabila nilai yang Anda tentukan lebih kecil atau sama dengan Minimum Reflux Ratio maka akan muncul dialog seperti gambar 6. Pada kasus ini masukkan angka 0,88 sebagai External Reflux Ratio.

Gambar 6. Kotak dialog ketika nilai External Reflux Ratio yang ditentukan kurang dari atau sama dengan Minimum Reflux Ratio.

10. Setelah itu maka selesailah penyelesaian kasus ini.

Gambar 7. Tampilan PFD setelah semua Converged

Untuk melihat hasilnya, Anda dapat melihat di Workbook. Untuk melihat kondisi setiap alirannya, Anda dapat melihatnya di Conditions.

Gambar 8. Tampilan dari Worksheet Conditions

Untuk mengetahui komposisi setiap alirannya, dapat Anda lihat pada Compositions.

Gambar 9. Tampilan dari Worksheet Compositions.

Sedangkan utuk mengetahui jumlah tray miminal, jumlah tray actual, suhu condenser dan reboiler dan beberapa performance yang lain dapat Anda lihat di Result Performance.

Gambar 10. Tampilan dari Performance

Integrasi Panas Pada Kolom Distilasi Rigorous


Heat-integrated pada kolom distilasi bertujuan untuk mengurangi penggunaan energi. Dengan menaikkan tekanan pada suatu sistem kolom, masing-masing membentuk pemisahan yang berbeda, kondensor dalam satu kolom dapat dioperasikan pada temperature yang lebih tinggi daripada reboiler kolom yang lainnya. Sehingga kondensor tersebut dapat menjadi reboiler pada kolom yang kedua. Terkadang lebih ekonomis jika dilakukan split pada feed menjadi dua aliran untuk mendistilasi, satu pada kolom bertekanan tinggi dan yang lain pada tekanan rendah, sehingga penggunaan energi total dapat dikurangi. Proses ini diebut sebagai multieffect distillation. Sebagai contoh, adalah seperti contoh berikut : Konfigurasi Feed-Split (FS) pada two-effect distillation untuk mendehidrasi methanol, disimulasikan pada HYSYS untuk mengilustrasikan penggunaan

subflowsheet pada HYSYS. Feed merupakan campuran equimolar antara methanol dan air pada laju alir 2700 kmol/jam, 25oC, dan 5,2 bar. Feed di-split dan diumpankan pada distilasi dua kolom, satu pada tekanan yang lebih rendah, dengan spesifikasi desain seperti ditampilkan pada Tabel II.1.

Tabel II.1. Spesifikasi desain untuk konfigurasi FS Kolom T-101 Tekanan (bar) Jumlah tray Feed tray
*

Kolom T-100 1,01 13 9 0,834 0,96 0,04

5,20 16 12 1,26 0,96 0,04

Reflux ratio xD (fraksi mol methanol) xB (fraksi mol methanol)


*

Terhitung dari tray teratas

Penyelesaian Pertama, dua kolom dikonfigrasikan untuk beroperasi secara terpisah, dengan feed yang didistribusikan dengan jumlah yang sama. Suatu Valve, VLV-100, di-install untuk mengurangi tekanan pada kolom T-101. Karena overhead vapor terkondensasi sempurna, terdapat dua derajat kebebasan untuk tiap-tiap kolom, dimana fraksi mol pada distillate dan bottom product dispesifikaskan pada Monitor page untuk tiap-tiap

kolom. Sebagai catatan, kolom pertama beroperasi pada range suhu 115 145oC, dengan kolom kedua pada suhu yang lebih rendah secara signifikan (68 91oC). Kedua, dua kolom terkoneksi secara thermal, dengan condenser duty dari kolom bertekanan tinggi (T-100) menyuplai panas vaporisasi dalam reboiler dari kolom bertekanan rendah (T-101), Heat-integration, yang terfasilitasi, karena terdapat perbedaan suhu yang relative besar (24oC) antara kondensor kolom bertekanan tinggi dan reboiler kolom bertekanan rendah, disimulasikan sebagai berikut : 1. Split ratio pada S-1 diatur sampai heat duty, C1-DUTY dan R2-DUTY, cocok; hal ini terjadi pada rasio S1/S2 sama dengan 52/48. 2. Aliran energi R2-DUTY tidak diperlukan dan di-delete. Sehingga, kolom T-101 berwarna kuning, yang menunjukkan unconverged karena reboiler duty-nya tidak terdefinisi. 3. Aliran energi C1-DUTY dipasang pada bagian energi reboiler pada kolom T101. Sehingga, kolom ini overspecified, karena reboiler duty-nya di-set oleh C1DUTY. Sehingga, satu dari dua spesifkasi harus dibebaskan untuk mendapatkan penyelesaian.

1. Bukalah New Case pada HYSYS Anda. Kemudian tekan tombol Add yang terdapat di kotak dialog Simulation Basis Manager. Kemudian masuklah ke Components dan tentukan komponen-komponen yang ada dalam kasus, yaitu methanol dan air.

Gambar 1. Penentuan komponen dalam kasus 2. Setelah itu kembali ke Prop Pkg dan Anda diminta untuk menentukan property package yang akan digunakan pada penyelesaian kasus ini. Pilih UNIQUAC dengan

cara mengarahkan sorot mouse Anda ke label UNIQUAC. Kemudian tutup kotak dialog ini.

Gambar 2. Penentuan property package

3. Tekan Enter Simulation Environment. 4. Setelah itu Anda diminta untuk menentukan kondisi feed dan komposisinya. Untuk melakukan hal ini, klik Workbook. Lalu tentukan suhu, tekanan dan komposisi dari methanol dan air masing-masing 50 %fraksi mol. Setelah itu tutuplah kotak dialog Workbook.

Gambar 3.

Anda harus menuliskan label Feed dan menentukan suhu, tekanan dan laju alir (molar)

Gambar 4. Penentuan komposisi equimolar methanol-air

Gambar 5. Kondisi akhir Workbook.

5. Klik dan drag-lah obyek yang diinginkan. Pada kasus ini pilih splitter, valve dan dua buah kolom distilasi

Gambar 6. PFD yang belum terselesaikan

Penyelesaian Splitter 1. Lakukan double click pada icon splitter 2. Pada kotak dialog yang muncul, isilah label untuk setiap aliran yang masuk maupun yang keluar dari splitter. Pada aliran masuk isi dengan Feed sedangkan pada aliran keluar isi dengan S1 dan S2.

Gambar 7.

Tampilan Connections Design. Anda diminta untuk memberi label pada aliran masuk maupun keluar dari TEE-100

3. Masuklah ke Parameters dan tentukan faktor pemisahan untuk S1 sama dengan 0,52 sedangkan untuk S2 akan mengikuti. Seketika akan muncul label OK di bagian bawah kotak dialog ini. Setelah itu tutup kotak dialog ini.

Gambar 8. Penentuan split fraction

Penyelesaian Valve 1. Lakukan double click pada icon valve 2. Pada kotak dialog yang muncul, isilah label untuk setiap aliran yang masuk maupun yang keluar dari valve. Pada aliran masuk isi dengan S2 sedangkan pada aliran keluar isi S3.

Gambar 9. Tampilan Connections Design untuk VLV-100

3. Tentukan tekanan pada S3. Hal ini dapat Anda lakukan dengan cara Anda masuk ke Worksheet kemudian menentukan tekanan keluar pada S3 sebesar 1,01 bar. Setelah itu akan muncul label OK di bagian bawah kotak dialog ini.

Gambar 10. Penentuan tekanan keluar dari VLV-100

4. Menutup kotak dialog valve ini.

Penyelesaian Kolom Distilasi T-100 1. Lakukan double click pada icon T-100. 2. Pada kotak dialog yang muncul, isilah label untuk setiap aliran yang masuk maupun yang keluar dari T-100. Pada material stream masuk isi dengan S3 sedangkan pada aliran keluar isi D2 untuk produk atas (pilih Total Condenser) dan B2 untuk produk bawah. Sedangkan untuk energinya, beri label C2-Duty untuk reboiler dan R2-Duty untuk reboiler. Setelah pemberian label yang terakhir, tekan Enter untuk mengaktifkan menuNext >.

Gambar 11. Pemberian label untuk setiap aliran pada T-100

3. Tekan Next>. Kemudian menentukan Condenser Pressure dan Reboiler Pressure berturut-turut adalah 1 bar dan 1,02 bar. Tekanan kondensor harus lebih kecil daripada tekanan kolom (feed masuk kolom) sedangkan tekanan reboiler harus lebih besar daripada tekanan kolom (feed masuk kolom).

Gambar 12. Penentuan tekanan atas dan bawah kolom pada T-100

4. Tekan Enter untuk mengaktifkan menu Next >. 5. Pada kotak dialog selanjutnya, Anda boleh menentukan atau membiarkannya kosong karena merupakan pilihan (Optional). Disini kita hanya akan mengisi Reflux Ratio dengan 0,834 dan membiarkan Liquid Rate kosong.

Gambar 13. Bagian ketiga dari empat bagian pada T-100 yang harus ditentukan. Pada bagian ini boleh dikosongi.

6. Lanjutkan dengan menekan menu Next >. 7. Membiarkan Reflux Ratio dan Liquid Rate tetap kosong kemudian menekan munu Done.

Gambar 14. Bagian akhir dari T-100 yang harus ditentukan

8. Masuklah ke Monitor. Kemudian tekan Add Specs dan akan muncul jendela yang mengetengahkan berbagai macam Column Specification Types. Pilih Column Components Fraction lalu klik Add Spec(s). Tentukan

Stage dengan Condenser, Specs Value sama dengan 0,96 dan Components adalah methanol.

Gambar 15. Tampilan Column Specification Types

Gambar 17. Spesifikasi yang harus ditetapkan pada obyek tambahan Anda.

9. Tutup kotak dialog. 10. Mengganti active check box dari Distillate Rate ke Comp Fraction.

Gambar 18. Tampilan monitor

11. Setelah pada bagian bawah kotak dialog terdapat label Converged maka langkah selanjutnya menutup kotak dialog ini. Tampilan selanjutnya dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 19. PFD setelah splitter, valve dan kolom T-100 diselesaikan

Penyelesaian Kolom Distilasi T-101 1. Lakukan double click pada icon T-101. 2. Pada kotak dialog yang muncul, isilah label untuk setiap aliran yang masuk maupun yang keluar dari T-101. Pada material stream masuk isi dengan S1 sedangkan pada aliran keluar isi D1 (pilih Total Condenser) untuk produk atas dan B1 untuk produk bawah. Sedangkan untuk energinya, beri label C1Duty untuk reboiler dan R1-Duty untuk reboiler. Setelah pemberian label yang terakhir, tekan Enter untuk mengaktifkan menuNext >.

Gambar 20. Pemberian label untuk setiap aliran pada T-101

3. Tekan Next>. Kemudian menentukan Condenser Pressure dan Reboiler Pressure berturut-turut adalah 5 bar dan 5, 3 bar. Tekanan kondensor harus lebih kecil daripada tekanan kolom (feed masuk kolom) sedangkan tekanan reboiler harus lebih besar daripada tekanan kolom (feed masuk kolom).

Gambar 21. Penentuan tekanan atas dan bawah kolom pada T-101

4. Tekan Enter untuk mengaktifkan menu Next >. 5. Pada kotak dialog selanjutnya, Anda boleh menentukan atau membiarkannya kosong karena merupakan pilihan (Optional). Disini akan dibiarkan kosong. 6. Lanjutkan dengan menekan menu Next >. 7. Disini kita hanya akan mengisi Reflux Ratio dengan 1.26 dan membiarkan Liquid Rate kosong kemudian menekan menu Done. 8. Masuklah ke Monitor. Kemudian tekan Add Specs dan akan muncul jendela yang mengetengahkan berbagai macam Column Specification Types. Pilih Column Components Fraction lalu klik Add Spec(s). Tentukan Stage dengan Condenser, Specs Value sama dengan 0,96 dan Components adalah methanol.

Gambar 22. Tampilan Connections Design

9. Tutup kotak dialog. 10. Mengganti active check box dari Distillate Rate ke Comp Fraction.

Gambar 23. Tampilan setelah Anda mengganti active check box dari Distillate Rate ke Comp Fraction

11. Setelah pada bagian bawah kotak dialog terdapat label Converged maka langkah selanjutnya menutup kotak dialog ini. Tampilan selanjutnya dapat dilihat seperti di bawah ini.

Gambar 24. PFD untuk sistem yang tanpa integrasi panas

Selamat !! Anda hampir menyelesaikan kasus ini. Untuk menyelesaikan integrasi panas : 1. Hapus aliran energi R2-Duty karena sudah tidak diperlukan, sehingga PFD T-101 akan memiliki highlighted warna kuning yang menunjukkan bahwa hal ini Unconverged sebab energi reboiler tidak terdefinisikan. 2. Pasangkan energi C1-Duty yang merupakan energi kondenser T-100 pada energi reboiler T-101. sebagai hasilnya akan muncul kotak dialog yang menyatakan bahwa kolom berada pada kondisi yang overspecified. Untuk mengatasinya, pada kolom T-100 harus dikurangi hal yang ditetapkan. Pada kasus ini Reflux Ratio akan dinonaktifkan. Untuk menonaktifkan Reflux Ratio, masuklah ke Monitor Design dan hilangkan tanda silang pada Active check box untuk Reflux Ratio.

Gambar 25. Kotak dialog ketika terjadi overspecified.

Gambar 26.

Dapat Anda lihat bahwa ketika terjadi overspecified Degrees of Freedom bernilai -1.

Setelah itu hasilnya dapat Anda lihat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 27. Menghilangkan active check box Anda dari Reflux Ratio.

Gambar 28. PFD dengan integrasi panas

RECYCLE : Proses Produksi Ethyl Chloride

RECYCLE : Produksi Ethyl Chloride


Dalam industri kimia, banyak proses yang memerlukan recycle dengan berbagai alasan. Konversi reaksi yang tidak bisa 100 % dan mahalnya reaktan menyebabkan diperlukannya recycle disini. Juga bila reaksi adalah reaksi kesetimbangan dan terbentuk produk samping, untuk menjaga kesetimbangannya maka produk samping tersebut di recycle dengan tujuan untuk menjaga agar tidak terlalu banyak reaktan yang menjadi produk yang tidak diinginkan. Tentunya harus diketahui terlebih dahulu bagaimanakah sifat-sifat fisik dan kimia dari produk sehingga proses roduksi bisa berjalan baik. Adanya inerts dalam fresh feed yang memiliki sifat fisik maupun kimia yang mirip dengan reaktan yang akan di-recycle juga harus diperhatikan. Begitu juga dengan adanya produk samping. Bila dibiarkan terus menerus berada di dalam sistem maka jalannya reaksi akan terganggu. Inerts yang tidak dibuang akan menyebabkan turunnya konversi reaksi sebab sebagian besar volume reaktor diisi oleh inert. Untuk itu perlu dilakukan purge. Berikut ini adalah contoh kasus yang memerlukan recycle dan dibutuhkan purge, yaitu produksi ethyl chloride. Salah satu cara untuk memproduksi ethyl chloride adalah mereaksikan ethylene dengan HCl pada fase gas dengan menggunakan katalis copper chloride yang di support oleh silica.

C2H4 Ethylene

HCl

C2H5Cl Ethyl Chloride

Hydrogen Chloride

Purge

Fresh Feed R-Duty

S-Duty Separator Ethyl Chloride

Reaktor Gambar 1 Diagram Alir Proses produksi Ethyl Chloride

Sebagaimana proses yang ditunjukkan oleh gambar 1, aliran umpan memiliki komposisi 50 %mol HCl, 48 %mol C2H4 dan 2 %mol N2 dengan laju alir 100 kmol/jam pada suhu 25 oC dan tekanan 1 atm. Karena reaksi hanya memiliki konversi 90 %mol, ethyl chloride yang keluar sebagai produk dipisahkan dari reagent yang tidak bereaksi dan kemudian di-recycle. Pemisahan menggunakan kolom distilasi yang diasumsikan terjadi pemisahan sempurna. Proses ini dioperasikan pada tekanan atmosfer dan pressure drop diabaikan. Untuk mencegah terjadinya akumulasi bahan-bahan yang inert di dalam sistem, dilakukan purge sebesar 10 kmol/jam. Dengan kondisi yang diberikan diatas, bagaimanakah keadaan direcycle dan produk yang terbentuk, baik kondisi dan besar alirannya maupun komposisinya ?

Penyelesaian : 1. Bukalah sebuah New Case pada Software HYSYS 2.2 Anda 2. Pada layar monitor Anda akan muncul jendela dengan label Simulation Basis Manager. Kemudian pada Fluid Pkgs, tekanlah Add.

Gambar 2.

Tampilan awal kotak dialog Simulation Basis Manager.

Di layar akan muncul jendela dengan label Fluid Package : Basis-1 dan masuklah ke Components kemudian masukkan semua komponen yang ada dalam kasus yaitu ethylene, hidrogen chloride, ethyl chloride dan nitrogen dengan cara mengetikkan nama komponen pada kotak yang berlabel Match dan kemudian menekan Add Pure.

Gambar 3. Penentuan komponen-komponen dalam kasus yaitu dengan menuliskan nama komponen pada kotak Match.

Catatan : Anda juga bisa menggunakan Family Filter yang berguna untuk menampilkan komponen-komponen yang hanya satu jenis (satu group). Misalnya bila Anda memilih Alcohols maka monitor hanya akan menampilkan komponen yang memiliki gugus alkohol sebagai pilihannya. Pun demikian dengan Aldehide, hanya akan menampilkan komponen yang memiliki gugus aldehid dalam jendela pilihannya.

3. Setelah itu kembalilah ke Prop Pkg untuk memilih persamaan atau model property yang ada. Pilihlah SRK sebagai model property package Anda.

Gambar 4. Penentuan Property Package. Ada berbagai macam pilihan yang disediakan seperti Activity Models dan Vapour Pressure Models.

Ingat : Tidak semua property package sesuai untuk semua komponen. Apabila terdapat komponen-komponen yang tidak sesuai dengan property package yang Anda pilih, maka sesaat setelah Anda menekan Enter Simulation Environment akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini :

Gambar 5. Kotak dialog ini akan muncul setelah Anda menekan Enter Simulation Environment dan antara komponen-komponen yang dipilih dengan jenis Property Package tidak sesuai

Karenanya untuk menghindari hal-hal seperti ini maka penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa syarat-syarat untuk setiap property package model. Misalnya untuk UNIQUAC yang merupakan activity model memiliki karakteristik seperti berikut ini : Hanya mempunyai dua parameter bebas Parameter UNIQUAC hanya mempunyai ketergantungan yang kecil terhadap suhu Karena variabel konsentrasi yang utama adalah parameter fraksi permukaan dan bukan fraksi mol, persamaan UNIQUAC dapat diaplikasikan pada larutan yang terdiri dari molekul besar maupun molekul kecil, termasuk polimer-polimer.

4. Kemudian masuklah ke Rxns. Kemudian klik Simulation Basis Manager. 5. Disini Anda harus memasukkan kembali komponen yang bereaksi dengan cara klik Add Comps. Ada dua cara, yang pertama adalah klik pada Library dan ketiklah nama-nama komponen pada kotak berlabel Match yaitu ethylene, HCl dan ethyl chloride. Ingat, hanya komponen yang terlibat dalam reaksi, yaitu reaktan dan produknya. Sedangkan inert tidak perlu dimasukkan. Cara kedua adalah dengan menekan label Add This Group of Components dan secara otomatis semua

komponen yang sudah Anda masukkan di awal akan mengisi kolom Selected Reaction Components. Apabila Anda menggunakan cara yang kedua maka komponen-komponen yang inerts juga akan berada pada jendela Selected Reaction Components. Namun komponen tersebut tetap saja tidak berpengaruh pada reaksi yang terjadi. Setelah itu tutup jendela komponen dengan meng-klik tanda silang pada jendela dialog. 6. Kemudian klik Add Rxns dan pilih Conversion dengan cara mengarahkan sorot mouse Anda pada label Conversion lalu klik Add Reactions. Setelah itu pada layar monitor Anda akan muncul jendela seperti ini.

Gambar 6.

Kotak jendela Conversion Reaction.

Setelah itu isikan komponen-komponen yang bereaksi juga stoikiometrinya.

Catatan : Angka stoikiometri pada reaktan harus diberi tanda negatif.

Gambar 7. Tampilan setelah Anda menentukan komponen-komponen yang terlibat dalam reaksi yaitu ethylene, HCl dan ethyl chloride. Perhatikan koefisien reaksinya !

7. Setelah itu masuklah ke Basis. Sebagai base component pilih ethylene dengan konversi reaksi 90 %mol. Pada persamaan yang ada, dapat dilihat bahwa konversi reaksi merupakan fungsi suhu. Karena untuk kasus ini konversi reaksi tidak dipengaruhi oleh suhu, maka masukkan nominal 90 pada baris Co.

Gambar 8. Tampilan setelah Anda menentukan konversi reaksi yaitu 90 %mol dengan basis ethylene. Apabila konversi reaksi Anda dipengaruhi oleh suhu maka Anda juga harus menentukan nominal pada C1 dan C2.

8. Setelah muncul tulisan Ready dan warna di bagian bawah berubah menjadi hijau maka reaksi sudah siap digunakan. Tutup dengan mengarahkan kursor ke tanda

silang dan klik disana. Dengan cara yang sama, tutup jendela dengan label Reactions. 9. Kemudian kembalilah ke Fluid Package : Basis-1 dan isilah Current Reaction Sets dengan cara mengarahkan kursor mouse pada Global Rxn Set kemudian menekan Add Set.

Gambar 9. Tampilan yang menunjukkan set reaksi yang akan digunakan dalam proses yaitu dalam jendela Current Reaction Sets

10. Setelah itu masuklah ke Simulation Basis Manager dengan cara klik di label tersebut setelah itu klik Enter Simulation Environment. 11. Pilihlah mixer, reaktor yang merupakan konversion reaktor (terdapat di general reaktor), component splitter, tee dan recycle kemudian susun seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 10.

Tampilan PFD yang belum diselesaikan

Kemudian selesaikan satu persatu.

Penyelesaian Mixer 1. Klik dua kali pada gambar mixer dan akan muncul kotak dialog. Buatlah nama untuk stream-stream yang ada, yaitu R*, Fresh Feed sebagai inlet stream dan Feed sebagai outlet stream.

Gambar 11. Kotak dialog Mixer yang telah dilengkapi dengan inlet dan outlet stream.

2. Kemudian masuklah ke Worksheet 3. Untuk stream R*, isilah suhu 25 oC, tekanan 1 atm, flowrate 0 kmol/jam. 4. Untuk stream Fresh Feed isi suhu dengan 25 oC, tekanan 1 atm dan flowrate 100 kmol/jam

Gambar 12.

Tampilan Worksheet dari Mixer. Anda diminta untuk menentukan suhu, tekanan dan flowrate pada stream R* dan stream Fresh Feed.

5. Masukkan komposisi untuk stream Fresh Feed dengan cara klik di Composition dan ketikkan harga komposisi untuk tiap komponen yaitu : 50 %mol HCl, 48 % C2H4 dan 2 %mol N2. 6. Untuk kondisi yang lainnya biarkan saja pada default HYSYS 2.2 7. Setelah itu tutup jendela dialog dengan cara mengarahkan kursor mouse pada tanda silang di pojok kanan atas jendela dialog ini.

Penyelesaian Reaktor 1. Klik dua kali pada reaktor dan akan muncul kotak dialog dan buatlah nama untuk stream-stream yang ada yaitu Feed sebagai inlet stream sedangkan untuk outlet stream beri nama Produk Reaktor I dan Produk Reaktor II. Juga beri nama stream energinya dengan R-Duty. 2. Kemudian masuklah ke Reaction dan isi Reaction Set dengan Global Rxns Set.

Gambar 13.

Kotak dialog dari reaktor. Pada Design Anda dapat memberi label setiap aliran masuk dan aliran keluar. Sedang disini, Reactions Anda diminta untuk menentukan Reaction Set-nya.

3. Masuklah ke Worksheet dan tentukan suhu keluar Produk Reaktor I adalah 25


o

C.

4. Untuk kondisi yang lain biarkan saja pada kondisi default HYSYS 2.2. Catatan : Anda juga tidak perlu menetapkan berapa besar aliran energi pada reaktor ini karena Anda sudah menetapkan suhu keluar aliran yang keluar dari reaktor. Namun bila Anda tidak menetapkan suhu aliran keluar reaktor,

maka Anda perlui untuk menetapkan besar energi yang masuk atau keluar dari reaktor ini. 5. Setelah muncul label OK dan strip di bagian bawah jendela ini berwarna hijau maka tutup jendela dialog dengan cara mengarahkan kursor mouse pada tanda silang di pojok kanan atas jendela dialog ini.

Penyelesaian Splitter 1. Klik dua kali pada splitter dan akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini. 2. Buatlah nama untuk stream-stream yang ada yaitu Produk Reaktor I sebagai inlet stream, sedangkan sebagai outlet stream adalah Overhead dan Bottom. Dan tuliskan pula nama untuk stream energinya dengan label S-Duty.

Gambar 14. Kotak dialog Splitter yang memungkinkan Anda untuk memberi label pada aliran masuk dan aliran keluar dari Mixer.

3. Kemudian masuk ke Split dan tentukan faktor pemisahan untuk semua komponen. Tentukan Fraction to Overhead untuk ethylene = 1, HCl = 1, ethyl chloride = 0 dan nitrogen = 1. Ini berarti bahwa semua komponen kecuali ethyl chloride akan keluar sebagai produk atas (Overhead). 4. Masuklah ke Parameters dan tentukan harga tekanan atas dan tekanan bawah kolom yaitu 1 atm. 5. Kemudian masuk ke Worksheet dan tentukan suhu keluar dari splitter, yaitu dari Overhead dan Bottom suhu keluarnya adalah 25 oC. 6. Setelah muncul label OK dan strip di bagian bawah jendela ini berwarna hijau maka tutup jendela dialog dengan cara mengarahkan kursor mouse pada tanda silang di pojok kanan atas jendela dialog ini.

Penyelesaian Tee 1. Klik dua kali pada Tee dan akan muncul kotak dialog. 2. Buatlah nama untuk stream-stream yang ada. Untuk inlet stream beri label Overhead sedangkan untuk outlet stream beri label Recycle dan Purge. 3. Kemudian masuk ke Worksheet dan tentukan molar flowrate purge yaitu 10 kmol/jam. 4. Setelah muncul label OK dan strip di bagian bawah jendela ini berwarna hijau maka tutup jendela dialog dengan cara mengarahkan kursor mouse pada tanda silang di pojok kanan atas jendela dialog ini.

Penyelesaian Recycle 1. Klik dua kali pada R dan akan muncul kotak dialog seperti ini. 2. Buatlah nama untuk inlet stream adalah Recycle dan outlet stream berlabel R*.

Gambar 15. Kotak dialog Recycle. Anda cukup menentukan aliran masuk dan aliran keluarnya saja. Namun bila tidak muncul tulisan OK maka tekan kotak berlabel Continue.

3. Setelah muncul label OK dan strip di bagian bawah jendela ini berwarna hijau maka tutup jendela dialog dengan cara mengarahkan kursor mouse pada tanda silang di pojok kanan atas jendela dialog ini.

Saat ini Anda telah menyelesaikan kasus ini. Anda dapat melihat PFD (Process Flow Diagram) dari kasus yang diberikan seperti berikut ini. Warna untuk material stream adalah biru tua sedangkan energy stream berwarna merah tua. Sedangkan untuk peralatan memilki garis-garis berwarna gelap.

Gambar 16.

Tampilan PFD setelah semua terselesaikan. Warna untuk material stream adalah biru tua sedangkan energy stream berwarna merah tua. Sedangkan untuk peralatan memilki garis-garis berwarna gelap.

Bukalah Workbook Anda dan akan muncul jendela seperti ini :

Gambar 17.

Tampilan Workbook.

Perhatikan bagaimana kondisi dari setiap aliran yang ada. Untuk melihat komposisinya setiap alirannya, maka bukalah Compositions.

DAFTAR PUSTAKA
1. Febrianto, Eko dkk, Modul Pelatihan Hysys versi 2.2 Laboratorium Komputasi Numerik dan Terapan Jurusan Teknik Kimia ITS Surabaya, 2002 2. Himmelblau, David Chemichal Engineering Basic Principles, 3rd edition 3. Levenspiel, Octave Chemical Egineering Reacton, 3rd edition 4. Users Guide Hysys versi 2.2

TENTANG PENYUSUN

Haris Puspito Buwono merupakan koordinator penyusunan modul ini. Anak kedua dari 3 bersaudara yang semuanya laki-laki ini dilahirkan di Trenggalek pada tanggal 10 April 1980 dan menggemari nonton film kartun sebagai pengisi waktu luangnya. Bagi penyusun, buku ini adalah kado ulang tahun terindah yang pernah ada. Penyusun mengucapkan terimakasih buat seluruh waktu dan tenaga yang telah tercurahkan dari berbagai pihak. Moko untuk installer Hysys 2.4 dan sahabat diskusi penyusunan materi ini yang selalu sedia setiap saat dan mengingatkan tuk makan, Wi yang telah menjadi bahan eksperimen untuk mencoba algoritmaalgoritma dalam modul dan bawain srikaya, Lia Umi buat masukan bagaimana pelatihan berlangsung dan Diana buat saran integrasi panasnya. Buat Mbah Izzu thanks buat komputernya, Teguh sory aku terlalu sibuk bikin modul hingga nggak sempet menulis artikel request-mu, Muhib buat pinjeman modul lamanya, Pram thank buat pinjeman ide Nyanyi bisu seorang bisu, Kondektur, sopir bus kota dan lyn yang sudah mengantarkan aku selamat sampai tempat tujuan. Pak Musfil yang sudah memberi kepercayaan untuk men-trainer. Azis dan Tono partner main game CM buat ngilangi suntuk, Jun yang selalu masak-masak, Yidin yang bikinkan kopi. Pak Joko, makasih buat resep obat TBCnya. Ajib tanks buat flask disknya, dek Bagus dan ANsori ntuk sms-nya. Sunarmi dan Sutadji adalah kedua orang tua yang membesarkan dan mendidik pria ini hingga ia menjadi seorang muslim yang cukup taat sampai saat ini, karena itulah ia sangat berterima kasih dan selalu berdoa serta berusaha membahagiakan mereka. Trihasmoko, yang sejak kecil biasa dipanggil Moko lahir pada tanggal 22 (Selasa Pahing) Mei 1980. Penyusun yang tinggal di Jalan Bangka VII No. 3 Jember ini memiliki hobi berkebun dan nonton film kartun. Ini adalah pengalaman pertamanya sebagai trainer.

Dwi Purwo Nugroho dilahirkan di Surabaya pada tanggal 21 Pebruari 1981. Anak kedua dari empat bersaudara ini lebih sering berada di Sidoarjo daripada di Surabaya. Untuk mengisi waktu luangnya, pria ini lebih senang berjalan-jalan ke toko buku Gramedia untuk membaca komik.

Diana Fitri Mahardani; lahir di Kediri, 16 Oktober 1980. Anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (2005). Pengalamannya menjadi trainer pelatihan yaitu trainer pelatihan program komputer HYSYS Process 2.2 di jurusan Teknik Kimia ITS (2004), trainer pelatihan program komputer VISIO gelombang I di D3 Teknik Kimia ITS (2004), dan trainer pelatihan program komputer VISIO gelombang II di D3 Teknik Kimia ITS (2004).

Lia Umi Khasanah; lahir di Tulungagung, 31 Juli 1980. Ia merupakan sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (2005).

Pengalamannya menjadi trainer pelatihan yaitu trainer pelatihan program komputer HYSYS Process 2.2 di jurusan Teknik Kimia ITS (2004), trainer pelatihan program komputer VISIO gelombang I di D3 Teknik Kimia ITS (2004), dan trainer pelatihan program komputer VISIO gelombang II di D3 Teknik Kimia ITS (2004).

Anda mungkin juga menyukai