,
_
% 100 x
wo
Vo V
w SL
Dimana : SL
W
Wo
V
Vo
=
=
=
=
=
Batas susut
Kadar air benda uji
Berat benda uji kering
Volume benda uji basah
Volume benda uji kering
TEORI UMUM
Batas susut adalah batas dimana sesudah kehilangan kadar air tidak menyebabkan penyusutan
tanah lagi. Uji batas susut dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan suatu mangkok dimana
bagian dalam mangkok dilapisi dengan raselin (petroleum jelly) kemudian diisi tanah basah sampai
penuh, permukaan tanah dalam mangkok diratakan dengan menggunakanpenggaris yang bersisik
lurus sehingga permukaan tanah tersebut menjadi sama tinggi dengan sisi mangkok. Berat tanah
basah didalam mangkok ditentukan kemudian dikeringkan didalam oven, volume contoh tanah
yang telah kering ditentukan dengan cara menggunakan air raksa.
Batas Susut ditentukan dengan menggunakan persamaan
(%) (%) W Wi SL
Dimana : Wi = kadar air mula-mula tanah pada saat berada didalam mangkok uji batas susut
w= perubahan kadar air yaitu antara kadar air mula-mula dengan kaar air pada saat
batas susut.
Sedangkan
% 100
2
2 1
(%) x
m
m m
Wi
Dimana : m1 = massa tanah basah dalam mangkok pada saat permulaan pengujian (gr)
m2 = massa tanah kering (gr)
Selain itu :
% 100
2
(%) Wx x
m
Vf Vi
W
Dimana :
Vi=Volume contoh tanah basah pada saat permulaan pengujian yaitu volume mangkok (cm3)
Vf =Volume tanah kering sesudah dikeringkan dalam oven
W=kerapatan air (gram/cm
3
)
Dengan menggabungkan ketiga persamaan diatas didapat :
1
]
1
1
]
1
% 100
2
%) 100
2
2 1
Wx x
m
Vf Vi
x
m
m m
SL
Batas susut dapat dihitung melalui persamaan berikut :
Kadar air Pasir (Sand) Lanau (Silt) Lempung (Clay)
Batas Cair, LL 15~20 30~40 40~150
Batas Plastis, PL - 20~40 25~50
Indeks Plastisitas, IP 0 10~25 10~100
Batas Susut, SL 12~18 14~25 8~35
Sumber :Laporan Praktikum Institut Teknologi Bandung
GAMBAR ALAT
Monel dish
Air Raksa Plat Kaca
Spatula
Timbangan
Cawan Petri
Cawan porselin
Gelas ukur
Oven
FUNGSI ALAT
1. Prong plate
Sebagai wadah tempat mencampur sample, tempat air raksa
2. Spatula
Berfungsi sebagai pengaduk sample tanah
3. Plat kaca
Berfungsi sebagi alas cawan
4. Gelas ukur
Berfungsi sebagai tmpat air suling yang akan dicampurkan
5. Timbangan
Berfungssi untuk menimbang berat sample
6. Air Raksa
Berfungsi untuk medium untuk mengukur volume benda uji basah
7. Oven
Berfungsi untuk mengeringkan sample tanah yang diuji.
PENGOLAHAN DATA
Berat Cawan
Berat Cawan + Tanah basah
Berat Cawan + Tanah kering
Berat cawan + Raksa
Berat cawan + Tanah + Raksa
Kerapatan Air
Kerapatan Raksa
Volume Tanah basah
Volume Tanah Kering
W1
W2
W3
W4
W5
W
R
Vi
Vf
= 6,1 gr
= 43,96 gr
= 32,5 gr
= 257 gr
= 123,3 gr
= 1 gr/cm
3
= 13,6 gr/cm
3
= x x (4,45)
2
x (1,27)
= 19,75 cm
3
3
/ 77 , 11
6 , 13
8 , 90 9 , 250
) 3 5 ( ) 1 4 (
cm gr
R
W W W W
,
_
,
_
% 100 1
4 , 26
77 , 11 75 , 19
% 100
4 , 26
4 , 26 86 , 37
x x x
=13,18 %
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL
SEKOLAH TINGGI TEKNIK HARAPAN
MEDAN
LAMPIRAN / SURAT
NO.
: DIKERJAKAN : KELOMPOK VII
PEKERJAAN : Shrinkage limit DIPERIKSA :
TGL
PEMERIKSAAN
: Rabu, 20 July 2011
PENGUJIAN BATAS SUSUT
I II
Berat Cawan g
r
6,1 4
Berat Cawan + tanah Basah g
r
43,96 30,1
Berat Cawan + tanah kering g
r
32,5 25,5
Berat Tanah kering g
r
26,4 21,5
Berat air g
r
11,46 4,6
Kadar air g
r
43,41 21,40
SL 13,18 14,28
Rata-rata 13,73
Disetujui oleh Diperiksa
( Ir.Tri Rahayu, M.si) (Muhammad Qarinur)
KESIMPULAN
Pengujian batas susut dilakukan dengan menggunakan berat air raksa yang tumpah sebagai
persentase perbandingan berat isi tanah basah dikurangi berat isi tanah kering dengan berat isi tanah
kering. Dari perbandingan data didapat batas susut sample tanah adalah 13,18 %. Untuk tanah
berpasir batas susut berada diantara 12-18 %
SARAN
Peralatan dan bahan yang diperlukan masih kurang memadai untuk pengujian shrinkage
limit sehinggga menyebabkan berbagai kesalahan pengukuran terutama untuk pengukuran berat isi
tanah basah. Untuk pengganti monel dish sebaiknya digunakan cawan dengan diameter 4,45 cm
atau 7/4 inch dan tinggi 1,27 cm atau inch.