Anda di halaman 1dari 31

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.

1 Analisis Untuk menghasilkan sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah sakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang baik diperlukan pembuatan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi berjalan dengan baik. Mekanisme inferensi pada sistem pakar ini adalah melakukan penalaran maju dengan menggunakan aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji gejala sesuai dengan aturan satu demi satu untuk memperoleh nilai kepercayaan. 3.1.1 Cara Kerja Sistem Pakar yang Dibuat Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran/output kemungkinan penyakit yang diderita pasien dan terapi yang direkomendasikan berdasarkan basis pengetahuan. Metode penalaran yang akan diadopsi adalah metode Forward Chaining dimana penelusuran dimulai dari keadaan awal berupa informasi gejala-gejala yang merupakan fakta yang dialami pasien. Untuk mendapatkan kepercayaan atas gejala yang diberikan pasien, maka setiap gejala akan diberikan nilai kepercayaan berupa nilai densitas yang bernilai antara 0 1 untuk setiap gejala penyakit. Misalnya gejala mengalami sakit pada ulu hati, nilai densitas untuk kemungkinan penyakit Gastritis adalah 0,8, kemungkinan penyakit Dispepsia adalah 0,6 dan penyakit GERD 0,6, untuk gejala perut kembung, nilai densitas untuk kemungkinan penyakit Gastritis adalah 0,8, kemungkinan penyakit Dispepsia adalah 0,7 dan penyakit GERD 0,6 Data nilai densitas untuk setiap penyakit dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Nilai Densitas untuk setiap Gejala Penyakit pada Lambung No Gejala Klinis Nilai Densitas Gastritis Dispepsia GERD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Mengalami sakit pada ulu hati Perut kembung Perut terasa penuh Rasa panas di dada Rasa tidak nyaman waktu menelan Rasa sakit waktu menelan Suara serak Mual dan muntah Rasa Nyeri di dada Sendawa Mulut pahit Suhu badan naik 0.8 0.8 0.8 0.6 0.8 0.8 0.6 0.8 0.7 0.8 0.6 0.6 0.6 0.7 0.7 0.7 0.8 0.7 0.6 0.7 0.7 0.7 0.8 0.8 0.7 0.7 0.8 0.6 0.6 0.6 0.6 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6 0.8 0.6 0.6 0.6 0.6 0.8 0.8 0.8

Rasa sakit/tidak nyaman pada perut 0.8 bagian atas Perasaan panas di dada dan perut Mengeluarkan gas asam dari mulut Nyeri dibelakang tulang dada 0.8 0.6 0.6

Adapun cara kerja aplikasi sistem pakar dalam melakukan diagnosa penyakit adalah sebagai berikut : 1. Pemakai (user) sistem (dalam hal ini operator dari sistem tersebut) diminta untuk memasukkan data pasien yang akan didiagnosa. 2. Dalam melakukan diagnosa penyakit, aplikasi yang dibuat akan menampilkan tampilan berupa dialog (komputer memberikan pertanyaan perihal mengenai gejala-gejala yang mungkin dialami oleh pasien) antara komputer dan pemakai (user).

Universitas Sumatera Utara

3. Jawaban yang diberikan berupa Ya atau Tidak. 4. Setelah semua gejala yang ditanya selesai dijawab oleh user, maka sistem akan menghitung nilai densitas untuk semua penyakit dan akan diambil nilai tertinggi berupa kemungkinan penyakit yang diderita pasien. 5. Hasil akhir diagnosis (output) adalah tampilan kemungkinan nama penyakit, nilai densitas serta terapi yang disarankan.

3.1.2 Demster Shafer

Untuk menganalisis gejala-gejala yang diberikan oleh pasien untuk mendapatkan kemungkinan nama penyakitnya, dilakukan dengan menghitung nilai densitas dari gejala dengan menghitung nilai kepercayaan menggunakan rumus Demster-shafer. m3 (Z) = Sumber: Sulistyohati,2008 Seorang pasien mengalami gejala penyakit pada lambung dengan diagnosa dokter penyakit yang mungkin dideritanya adalah Maag, Dispepsia atau GERD. Gejala-1 : Nyeri Pada Ulu Hati Apabila diketahui nilai kepercayaan setelah dilakukan observasi nyeri ulu hati sebagai gejala dari penyakit Maag (M) dan GERD (G) adalah : m1{M, G} = 0,8 m1{} = 1 0,8 = 0,2 Gejala-2 : Rasa Terbakar Pada Tenggorokan Kemudian jika diketahui nilai kepercayaan setelah dilakukan observasi terhadap rasa terbakar pada tenggorokan sebagai gejala dari penyakit Dispepsia adalah : m2{D, M, G} = 0,9 m2{} = 1 0,9 = 0,1 (3.1)

Universitas Sumatera Utara

Munculnya gejala baru mengharuskan kita untuk menghitung densitas baru untuk beberapa kombinasi (m3) dengan aturan seperti pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Aturan Kombinasi {D, M, G} {M, G} (0,8) (0,2) {M, D} (0,9) (0,1)

(0,72) {M, G} (0,08) (0,02)

{D, M, G} (0,18)

Dari aturan kombinasi di atas, maka untuk menghitung nilai densitas digunakan persamaan 3.1 Sehingga diperoleh m3 sbb : m3 {M,D} = m3 {D,M,G} = m3 {M,G} = m3 { } = Gejala paling kuat: {M,D}= penyakit Maag dan Dispepsia = 0,72 3.1.3 Flow Chart Mesin Inferensi

Dalam perancangan sistem pakar ini menggunakan metode penalaran pelacakan maju (Forward Chaining) yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang diberikan oleh user sebagai masukan sistem, kemudian dilakukan pelacakan yaitu perhitungan sampai tujuan akhir berupa diagnosis kemungkinan penyakit lambung yang diderita dan nilai kepercayaannya. Untuk proses penarikan kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang merupakan gambaran pencarian solusi sistem pakar dengan menggunakan flowchart atau diagram alir.

Universitas Sumatera Utara

Mulai

Gejala(g) Densitas g (m ){Y}X

Gejala(g1) Densitas g1 (m1)

m{} = 1- m1 {X}

i=1
Tidak i=i-1 i 0? Ya Ya Tidak

Max = m {X} Penyakit = X

Keterangan : X,Y,Z i m

= himpunan penyakit
Selesai

= jumlah gejala = nilai densitas Gambar 3.1 Flow Chart Mesin Inferensi

3.2 Perancangan Sistem

Usulan dalam perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Lambung adalah dalam model diagram konteks dan dalam model Data Flow Diagram (DFD) yang terdiri dari proses-proses yang digambarkan secara rinci serta rancangan antarmuka (interface) yang terdiri dari tampilan sebagai perantara antara sistem dengan pengguna (user).

Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Data Flow Diagram Level 1 (DFD-1)

DFD-1 menggambarkan semua proses-proses yang terjadi pada sistem pakar dalam mendiagnosis penyakit pada lambung. DFD-1 tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Data User

ADMIN

1.0 Inisialisasi

Data User
D1 User

Data User Data Pakar

2.0 Login

Data Login
Data Login Data Penyakit Data Gejala

Data Gejala D-2 Gejala

PAKAR

Data Aturan

3.0 Inisialisasi Pengetahua

Data Penyakit D-3 Penyakit Data Aturan D-4 Aturan

Data Diagnosa, Rekam Medis


D-5 Diagnosa

Data Diagnosa Gejala


Data Aturan Data Penyakit

4.0 USER Diagnosis

Data Gejala

Data Diagnosa, Data Pasien, Nama Penyakit, Terapi

Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 1

Universitas Sumatera Utara

3.2.2 Perancangan Database

Perancangan database merupakan proses untuk menentukan isi data yang dibutuhkan untuk mendukung rancangan sistem. Model rancangan database yang dibangun adalah model relationship dimana seluruh tabel saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Rancangan database yang berisi tabel data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Tabel Penyakit Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang jenis penyakit pada lambung Tabel ini terdiri dari field Id Penyakit, NmPenyakit dan Terapi. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Penyakit Tipe No 1 2 3 Nama Field IDPenyakit NmPenyakit Terapi Integer Char Char 2 50 200 Kode Penyakit (Primary Key) Nama Penyakit Nama Terapi Ukuran Keterangan

2. Tabel Gejala Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang gejala-gejala pada setiap penyakit lambung. Tabel ini terdiri dari field IDGejala dan NmGejala. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Tabel Gejala Tipe No 1 2 Nama Field IDGejala NmGejala Integer Char 2 200 Kode Gejala (Primary Key) Nama Gejala Ukuran Keterangan

Universitas Sumatera Utara

3. Tabel Aturan Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang aturan untuk setiap penyakit pada lambung Tabel ini terdiri dari field IDAturan, IDPenyakit, IDGejala dan Densitas. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini. Tabel 3.5 Tabel Aturan Tipe No 1 2 3 4 Nama Field Integer IDAturan IDPenyakit IDGejala Densitas Integer Integer Single 2 2 3 Kode Penyakit Kode Gejala Nilai Densitas 2 Kode Aturan (Primary Key) Ukuran Keterangan

4. Tabel User Tabel ini berfungsi sebagai sumber informasi tentang data pengguna sistem sesuai dengan hak otoritas masing-masing. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tabel User Tipe No 1 Nama Field UserID Char 10 Nama Key) 2 3 4 Passwd Otoritas Keterangan Char Char Char 10 1 200 Password Kode Otoritas Keterangan user Pemakai (Primary Ukuran Keterangan

Universitas Sumatera Utara

5. Tabel Diagnosa Tabel ini berfungsi untuk menyimpan hasil konsultasi berupa IDDiagnosa, Tanggal, nama pasien, alamat pasien, jenis kelamin, tanggal lahir serta berat badan. Struktur tabel ini dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Tabel Diagnosa Tipe No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Field IDDiag TglDiag NmPasien Alamat JK TglLahir Berat IDPenyakit Densitas Integer Date Varchar Varchar Char Date Integer Integer Integer 4 10 4 50 1 4 2 2 3 Kode Diagnosa (Primary Key) Tanggal Diagnosa Nama Pasien Alamat Pasien Jenis Kelamin Pasien Tanggal Lahir Pasien Berat Badan Pasien Kode Penyakit hasil diagnosis Nilai Densitas hasil diagnosis Ukuran Keterangan

3.2.3 Relasi Antar Tabel

Dari kumpulan tabel yang dibuat, maka dapat dibentuk hubungan relasi antar tabel yang mempunyai hubungan relasi 1 M (satu ke banyak) serta M 1 (banyak ke satu). Relasi tesebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel 3.2.4 Rancangan Antarmuka (Interface)

Antarmuka merupakan sarana yang menghubungkan antara sistem dan pengguna. Rancangan antar muka masukan dalam sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada lambung dibagi dua bagian, yaitu : 1. Rancangan Menu Utama, rancangan ini merupakan tempat pemanggilan rancangan antar muka untuk pengguna dan pakar 2. Rancangan antar muka untuk User. Rancangan ini terdiri dari: rancangan konsultasi untuk mendapatkan diagnosa berupa nama penyakit serta terapi yang disarankan. 3. Rancangan antar muka untuk Pakar. Rancangan ini terdiri dari: antar muka masukan data penyakit, gejala dan aturan.

Universitas Sumatera Utara

3.2.6 Rancangan Menu Utama

Rancangan Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul saat program dijalankan. Rancangan Menu Utama dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4.

File

Pakar

Admin

User

About

Tutup

Judul Tugas Akhir

Gambar Pembukaan

Gambar 3.4 Rancangan Tampilan Menu Utama

Rancangan Menu Utama ini berfungsi untuk menampilkan sub menu File, Pakar, Admin, User, About dan Tutup. Pada menu sub menu File terdapat dua menu yaitu logIn dan LogOut, pada sub Menu Pakar terdapat rancangan Data Penyakit, Gejala dan Aturan. Sedangkan sub menu Admin terdapat rancangan Data User, sub menu User terdapat rancangan konsultasi. Pada sub menu About terdapat rancangan keterangan yang berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi serta menu Tutup untuk keluar dari program Aplikasi. 1. Rancangan Login. Rancangan Login adalah rancangan untuk pemasukan nama pakar yang diizinkan untuk menggunakan sistem ini. Tampilan ini terdiri dari Nama Pakar serta Password.

Universitas Sumatera Utara

Setelah mengisi data di atas, maka pilih tombol Login dan jika hendak membatalkan Login, maka pilih Batal dan sekaligus menutup rancangan Login untuk kembali ke menu Utama. Rancangan Login dapat dilihat seperti Gambar 3.5.

Nama Password
3 Login

xxxxxxxxx xxxxxxxxx Batal

1
2

Gambar 3.5 Rancangan Login

Keterangan: 1. Text box tempat nama pakar 2. Text box tempat password 3. Tombol Login 4. Tombol Batal

3.2.7 Rancangan Konsultasi

Rancangan ini adalah rancangan untuk melakukan konsultasi antara komputer dengan User dalam mendiagnosa penyakit. Pada rancangan ini pengguna menjawab pertanyaan-pertanyaan dari sistem berdasarkan gejala yang ditemukan pada pasien. Pada tampilan ini terdapat tombol pilihan (option) yang mempunyai fungsi untuk menjawab pertayaan dari sistem, yaitu: 1. Ya adalah tombol yang digunakan apabila user setuju dengan pertanyaan yang telah ditampilkan oleh sistem berdasarkan gejala yang sudah dimasukkan oleh seorang pakar. 2. Tidak adalah tombol yang digunakan apabila user tidak setuju dengan pertanyaan yang telah ditampilkan oleh sistem.

Universitas Sumatera Utara

Rancangan tampilan Konsultasi dapat dilihat seperti Gambar 3.6 berikut ini.

Nama Pasien xxxxxxxxxxxx

TglLahir

xxxxxx 99

TglDiagnosa

xxxxxx 99

No ID

xxx

Alamat Jns Kelamin

xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx
Batal

Berat

Umur

Tambah Pasien

Mulai

Hasil Perhitunga n

Konsultasi Gejala - Gejala

Gejala Yang dipilh Gejala - Gejala

Kesimpulan Nama Penyakit

Jawab Ya Tidak

Nama Terapi Terapi obat

Lanjutkan Gejala

Tampilkan Terapi

Simpan Diagnosa

Batalkan Diagnosa

Gambar 3.6 Rancangan Konsultasi

Keterangan 1. Sebelum memulai konsultasi, user memasukkan data pasien berupa nama pasien, jenis kelamin, alamat, tanggal lahir serta berat badan. 2. Untuk menampilkan hasil diagnosa, user diharuskan menyimpan hasil konsultasi terlebuh dahulu. 3. Hasil diagnosa berupa kemungkinan penyakit dengan nilai densitas persentase (%).

Universitas Sumatera Utara

3.2.8 Rancangan Data Penyakit

Rancangan ini berguna untuk mengisikan data penyakit berupa kode penyakit, nama penyakit serta terapi obat oleh seorang pakar. Rancangan Data Penyakit dapat dilihat seperti Gambar 3.7.
ID Penyakit

9999

Nama Penyakit Terapi

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Edit Hapus Batal Keluar

Tambah

Gambar 3.7 Rancangan Data Penyakit

3.2.9 Rancangan Data User

Rancangan ini berguna untuk memasukkan nama Pakar dan nama Admin, Otoritas serta password yang dilakukan oleh seorang Admin. Pada rancangan ini terdapat pemasukan Nama User, password dan otoritas. Selain itu juga terdapat dua tombol yaitu tombol Ok berfungsi untuk melakukan proses verifikasi pakar, jika password benar maka menu Pakar dapat diakses. Tombol Batal untuk melakukan pembatalan pemasukan data password. Rancangan tampilan Data Pakar dapat dilihat seperti Gambar 3.8.
Nama User
Password Otoritas Keterangan

xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxx Edit Hapus Keluar

Tambah

Gambar 3.8 Rancangan Data User

Universitas Sumatera Utara

3.2.10 Rancangan Data Gejala

Rancangan ini berguna untuk pemasukan kode gejala serta nama gejala yang diisi oleh seorang pakar yang benar-benar mengerti tentang penyakit pada lambung. Pada tampilan ini terdapat lima tombol, keenam tombol tersebut mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan fungsi dari masing-masing tombol: 1. Tambah, digunakan untuk menambah data penyakit baru pada lambung yang didapat dari hasil konsultasi dari seseorang. 2. Ubah, digunakan untuk mengubah data yang sudah ada sebelumnya yang bertujuan untuk meremajakan (update) data. 3. Hapus, digunakan untuk menghapus data yang sudah ditampilkan dari proses cari diatas. 4. Batal, digunakan untuk membatalkan proses yang sedang berlangsung (Tambah, Ubah, Batal, Hapus) dan membersihkan kotak isian yang sudah berisi data sebelumnya. 5. Keluar, digunakan untuk menutup rancangan. Rancangan Data Gejala dapat dilihat seperti Gambar 3.9.

ID Gejala

999

Nama Gejala

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tambah

Edit

Hapus

Batal

Keluar

Gambar 3.9 Rancangan Data Gejala

Universitas Sumatera Utara

3.2.11 Rancangan Data Aturan

Rancangan ini berguna untuk pemasukan aturan gejala terhadap sebuah penyakit beserta nilai densitasnya oleh pakar. Pada rancangan ini terdapat lima tombol yang mempunyai fungsi yang sama dengan data Penyakit yang sudah dijelaskan diatas. Rancangan Data Aturan dapat dilihat seperti Gambar 3.10.

Nama Penyakit Gejala-Gejala

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Aturan-Aturan

1.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 2.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Densitas Tambah Edit

0.99 Hapus Batal Keluar

Gambar 3.10 Rancangan Data Aturan

3.2.12 Rancangan Rekam Medis

Rancangan Rekam Medis berfungsi untuk menampilkan pada layar maupun pada printer hasil diagnosis pasien. Rancangan Rekam medis dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Universitas Sumatera Utara

ID Diagnosa Tanggal Nama Alamat Nama Penyakit Terapi Gejala-Gejala

xxxx dd-mm-yyyy xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx


Nilai Kepercayaan Tgl Lahir Berat

dd-mm-yyyy 99

0.99

Gambar 3.11 Rancangan Rekam Medis

3.2.13 Rancangan Data Pasien

Rancangan Data Pasien berfungsi untuk menampilkan data pasien yang sudah didiagnosis. Rancangan Data Pasien dapat dilihat pada Gambar 3.12.
ID Diagnosa Nama Alamat Jns Kelamin

xxxx

Tanggal

dd-mm-yyyy
Tgl Lahir Berat Umur

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx Simpan

dd-mm-yyyy 99 99

Gambar 3.12 Rancangan Data Pasien


Hapus Batal Keluar

Edit

Grid Data Diagnosa

Gambar 3.12 Rancangan data pasien

Universitas Sumatera Utara

3.2.14 Rancangan Tampilan About

Rancangan About hanya memiliki satu tombol yaitu tombol Keluar dan dirancang untuk menampilkan informasi tentang profil penulis serta info penyakit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.13 di bawah ini.

Profil Penulis xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxx Informasi Penyakit xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tombol Keluar

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan About

Universitas Sumatera Utara

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Implementasi Implementasi perangkat lunak sistem pakar penyakit pada lambung antara lain adalah mendiagnosa penyakit maag (Gastritis), Dispepsia dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) berdasarkan masukan (input) gejala dari pasien oleh user yang mengoperasikan aplikasi. Hasil akhir proses diagnosa adalah kemungkinan nama penyakit lambung serta terapi yang dianjurkan.

4.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan Menu Utama merupakan tampilan yang berisi judul skripsi, gambar latar serta tampilan menu. Tampilan Menu Utama terdiri dari menu File, Admin, Pakar, Pemakai, About serta menu Keluar untuk menutup halaman menu utama. Tampilan Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama

Universitas Sumatera Utara

Keterangan: Pada gambar menu di atas, yang aktif adalah sub menu File, sub menu Pemakai serta menu About. Menu-menu ini bebas digunakan oleh user untuk mendiagnosa penyakit pada lambung. Sedangkan sub menu Admin dan Pakar harus melakukan otorisasi user dengan pemanggilan menu Login.

4.1.2 Tampilan Sub Menu File

Tampilan Sub Menu File merupakan tampilan berguna untuk melakukan proses Login (masuk) dan Logout (keluar). Tampilan sub Menu File dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan Sub Menu File

Keterangan: 1. Login berfungsi untuk menampilkan program otorisasi. 2. Logout berfungsi untuk me-reset hak otorisasi

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Tampilan Login

Tampilan Login merupakan tampilan yang berfungsi untuk melakukan otorisasi user dalam mendapatkan hak akses masuk ke sistem. Tampilan Login dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Tampilan Login Keterangan: Pada Gambar 4.3 di atas Login dilakukan oleh user dengan nama pengguna jannah serta password ***. Maka tampilan menu utama akan berubah menjadi seperti pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama Otoritas Jannah Keterangan: Hasil otorisasi jannah adalah sub menu Pakar menjadi aktif. Dengan memilih sub menu Pakar, maka dapat dilihat program-program yang dapat diakses user jannah antara lain:

Universitas Sumatera Utara

1. Program Data Penyakit 2. Program Gejala 3. Program Aturan Menu pakar dapat dilihat seperti pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan Sub Menu Pakar

4.1.4 Tampilan Data Penyakit

Tampilan data penyakit berfungsi untuk pemasukan data penyakit yang terdiri dari ID Penyakit, Nama penyakit serta terapi yang digunakan. Tampilan data penyakit dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Tampilan Data Penyakit

Universitas Sumatera Utara

4.1.5

Tampilan Data Gejala

Tampilan data Gejala berfungsi untuk pemasukan data gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit pada Lambung. Tampilan Data Gejala dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Tampilan Data Gejala 4.1.6 Tampilan Data Aturan

Tampilan Data Aturan berfungsi untuk memasukkan data aturan atau kaidah yang digunakan untuk proses diagnosa. Tampilan Data Aturan dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan Data Aturan

Universitas Sumatera Utara

4.1.7 Tampilan Sub Menu Pemakai

Tampilan menu pemakai adalah tampilan yang berisi program: 1. Konsultasi 2. Rekam Medik 3. Data Pasien Tampilan menu Pemakai dapat dilihat seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Tampilan Sub Menu Pemakai

4.1.8 Tampilan Konsultasi

Tampilan Konsultasi merupakan tampilan yang digunakan User untuk melakukan diagnosa penyakit pada lambung. Tampilan Konsultasi dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Tampilan Konsultasi

Universitas Sumatera Utara

Keterangan: Untuk melakukan diagnosa terhadap penyakit pada lambung, terlebih dahulu dilakukan pemasukan data pasien.

4.1.9 Tampilan Rekam Medis

Tampilan rekam medis berfungsi untuk mencetak data hasil diagnosis seperti pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Tampilan Rekam Medis

4.1.10 Tampilan Data Pasien Tampilan Data Pasien berfungsi untuk mencetak data hasil diagnosis seperti pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Tampilan Data Pasien

Universitas Sumatera Utara

4.1.11 Sub Menu Admin

Sub menu Admin berfungsi untuk melakukan pemasukan data User oleh seorang Administrator sistem pakar. Sebelum melakukan pemasukan data user Admin harus melakukan otorisasi dengan melakukan Login seperti pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Tampilan Login Admin Setelah melakukan otoritas Admin, maka tampilan Menu Pakar dapat dilihat seperti pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Tampilan Sub Menu Admin

4.1.12 Data User

Data User berfungsi untuk pemasukan data pengguna komputer yang memiliki otoritas sebagai Pakar dan Admin. Setelah pemilihan program Data User maka tampilan dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.15 Tampilan Data User

Keterangan: 1. Nama dan Password diisi dengan angka (0-9) atau karakter (a-z) atau kombinasi. 2. Otoritas dipilih sebagai Pakar atau Admin 3. Keterangan diisi sesuai dengan tugas (job description).

4.1.6 Tampilan About Pada Tampilan About terdapat tempat untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi. Tampilan About dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Tampilan About

Universitas Sumatera Utara

4.2 Pengujian Sistem

Untuk melakukan pengujian, dilakukan dengan pemasukan data dengan gejala yang bervariasi antara gejala-gejala yang mencakup antara penyakit Gastritis, Dispepsia dan GERD.

4.2.1 Pengujian Dengan 16 Jenis Gejala

Gejala ini mencakup penyakit Gastritis, Dispepsia dan GERD dengan perbedaan nilai densitas antara 0.6 sampai 0.8. Hasil pengujian dengan 16 jenis gejala dapat dilihat seperti pada Gambar 4.17.

Gambar 4.17 Tampilan Hasil Diagnosa Pasien

Universitas Sumatera Utara

Keterangan: Hasil diagnosa Dengan ID Diagnosa = 20 dengan nama penyakit adalah Dispepsia dan nilai Densitas 0,9998. Hasil dibawah ini adalah data rekam medis ID Diagnosa = 20 dengan gejala yang berjumlah 10 gejala dialami pasien seperti pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Tampilan Rekam Medis

4.2.4 Tabel Hasil Pengujian

Hasil pengujian sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada lambung dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Keterangan: Dari Tabel 4.1 di atas dapat dilihat jumlah data yang diuji adalah 19 pasien dengan berat badan antara 12-54 kg dan umur berkisar 20 tahun dengan rata-rata tingkat kepercayaan adalah 0,9981.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah merancang dan mengaplikasikan perangkat lunak Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit pada Lambung Dengan Metode Dempster-Shafer, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat lunak tersebut dapat mendiagnosa penyakit pada lambung antara lain Gastritis, Dispepsia dan GERD dengan nilai kepercayaan rata-rata 0.9981.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang diperlukan untuk penelitian maupun pengembangan berikutnya adalah: a. Membandingkan nilai kepercayaaan dengan umur serta jenis kelamin pasien. b. Membandingkan penelusuran forward chaining metode Dempster Shafer dengan metode lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai