Anda di halaman 1dari 3

Instruksi: Pilihlah salah satu diantara 3 abstrak Farmasi di bawah ini, lau inggriskan!

ABSTRAK Perbandingan Respon Imunologi Empat Kombinasi Antiretroviral Berdasarkan Kenaikan CD4 di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Periode Maret 2006 - Maret 2010 Siti Mariam Tesis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan respon imunologi dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, dengan menilai kenaikan CD4 pasien yang diperiksa dalam rentang waktu 3-4 bulan dari empat kombinasi obat lini I yang digunakan oleh pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian secara retrospektif dari data Catatan Medik (MR) bulan Maret 2006Maret 2010. Diperoleh 335 pasien untuk analisis deskriptif dan 73 pasien untuk analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat kombinasi Antiretroviral yang terdiri dari Lamivudin + Zidovudin+ Nevirapin, Lamivudin + Zidovudin + Evapirenz, Lamivudin + Stavudin + Nevirapin dan Lamivudin+ Stavudin + Evapirenz dengan uji analisis statistik Anova berdasarkan kenaikan CD4 tidak menunjukkan perbedaan respon imunologi yang bermakna. Dan kenaikan CD4 tidak dipengaruhi oleh umur pasien, infeksi oportunistik, CD4 awal pasien dan obat yang digunakan bersama untuk meredakan infeksi oportunistik.

ABSTRAK KTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis [Parkins.] Fosbberg) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli, Bacillus subtilis DAN JAMUR Candida albicans, Microsporum gypsium Sulistiyaningsih, Tina Rostinawati, Cepa Permana Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran-Jatinangor

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui adanya aktivitas antimikroba ekstrak etanol daun sukun terhadap bakteri Escherichia coli, Bacillus subtilis dan jamur Candida albicans, Microsporum gypsium. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar. Ekstrak etanol daun sukun diencerkan dengan berbagai konsentrasi menggunakan pelarut DMSO. Sebanyak 50 L ekstrak yang sudah diencerkan, dimasukkan ke dalam lubang media agar yang mengandung mikroba. Media agar yang mengandung biakan bakteri diinkubasikan pada suhu 370C selama 18-24 jam, sedangkan untuk media agar yang mengandung biakan jamur diinkubasikan pada suhu 250C selama 3-5 hari. Dengan metode yang sama, dibuat kurva baku antibiotik pembanding yaitu tetrasiklin untuk bakteri dan ketokonazol untuk jamur. Berdasarkan kurva baku tersebut, ditentukan kesetaran aktivitas ekstrak daun sukun terhadap antibiotik pembanding. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak daun sukun

mempunyai aktivitas terhdap bakteri dan jamur yang ditunjukkan dengan adanya diameter hambat pada media agar yang mengandung mikroba uji. Kurva baku tetrasiklin terhadap bakteri E. coli dan B. subtilis menunjukkan nilai R2 = 0,9955, kemudian ketokonazol terhadap jamur C. albicans menunjukkan nilai R2 = 0,9717. kurva baku ketokonazol terhadap M. gypsium tidak dapat dibuat, karena ketokonazol tidak menunjukkan aktivitas terhadap M. gypsium pada konsentrasi tertinggi pada percobaan ini. Kesetaraan ekstrak daun sukun terhadap antibiotik pembanding menunjukkan nilai 791 : 1 terhadap E. coli, 889 : 1 terhadap B. subtilis dan 405 : 1 terhadap C. albicans. Berdasarkan hasil penelitian ini, ekstrak daun sukun dapat dijadikan suatu sediaan farmasi semisolid untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh mikroba. Kata kunci : Ekstrak Daun sukun, aktivitas antimikroba, kesetaraan ekstrak.

Pengaruh visitasi farmasis terhadap potensi interaksi obat pada pasien lanjut usia rawat inap di Bangsal Dahlia RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Heny Ekowati 1), Tungggul Adi P. 1), Trisnowati 1) dan Budi Rahardjo 2) 1) Program Sarjana Farmasi Unsoed Purwokerto 2) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Abstrak Asuhan kefarmasian (pharmaceutical care) adalah praktek dimana farmasis bertanggungjawab terhadap kebutuhan terapi obat pasien dan mempunyai akuntabilitas atas komitmen tersebut. Visitasi farmasis di bangsal adalah perwujudan dari pharmaceutical care di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka interaksi obat yang potensial terjadi pada pasien lanjut usia di bangsal rawat inap Dahlia RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sesudah dan sebelum dilakukan visitasi farmasis. Penelitian menggunakan metoda before and after study, membandingkan angka interaksi sebelum dan sesudah visitasi farmasis yang dilakukan mulai bulan Maret Juni 2006. Jumlah pasien yang menjadi subyek penelitian sebanyak 46 orang. Signifikansi perbedaan angka interaksi obat sebelum dan sesudah visitasi farmasis diuji dengan uji Mann-Whitney. Perangkat lunak yang digunakan dalam analisis statistik adalah SPSS (Statistical Product for Social Science) versi 11. Hasil penelitian menunjukkan total interaksi obat yang potensial sebelum dan sesudah visitasi farmasis berturut-turut adalah 3,69% dan 5,12.%. Rata-rata angka interaksi per pasien dengan signifikansi-1, 2 dan 3 sebelum visitasi berturut-turut adalah 0,08 ; 0,16 dan 0,04.; sedangkan rata-rata angka interaksi per pasien dengan signifikansi-1, 2 dan 3 sesudah visitasi berturut-turut adalah 0,33 ; 0,14 dan 0,09. Dari hasil uji signifikasi perbedaan angka interaksi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (P> 0,05) antara angka interaksi sebelum dan sesudah visitasi. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan sistem pelayanan kefarmasian di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto.

Kata Kunci : visitasi farmasis, pasien lanjut usia, potensi interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai