JURUSAN FISIKA
PENDAHULUAN
Menurut sifat listriknya, suatu material dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : konduktor, semikonduktor dan isolator. Yang membedakan tiga bahan tersebut adalah kemampuan suatu bahan dapat tidaknya menghantarkan arus listrik. Bahan yang dapat menghantarkan arus listrik memiliki suatu faktor nilai hantaran listrik tertentu yang disebut dengan konduktivitas. Pada setiap bahan memiliki nilai konduktivitas yang berbeda bergantung pada susunan kimia, sifat fisisnya dan dimensinya. Pada bahan logam, umumnya memiliki nilai konduktivitas yang besar dibandingkan bahan non logam yang memiliki konduktivitas kecil sekali. Khusus pada bahan non-logam poros, nilai konduktivitasnya dapat ditingkatkan dengan melakukan manipulasi kimia seperti misal merendamnya kedalam larutan elektrolit ataupun manipulasi fisis seperti mengubahubah dimensinya. Untuk mengetahui hubungan antara bahan non-logam berporus yang digunakan, dengan dimensi dan nilai konduktivitasnya maka perlu dilakukan percobaan sifat kelistrikan.
lurus dengan jarak antar probe diatur sedemikian rupa sehingga satu sama lain mempunyai jarak yang sama. Arus listrik yang konstan dialirkan sepanjang permukaan sampel melalui dua probe terluar. Jika sampel mempunyai resistansi, maka akan ada penurunan tegangan ketika arus mengalir sepanjang sampel tersebut. Perubahan tegangan tersebut diukur melalui dua probe bagian dalam. Besaran listrik yang menunjukkan kualitas konduktivitas bahan, seperti tegangan output dan arus output dapat ditentukan secara teliti dengan metode four point probe.[1]
RESISTIVITAS SAMPEL BENTUK BULK Pada awalnya diasumsikan bahwa ujung probe sangat kecil (infinitesimal) dan sampel mempunyai dimensi yang besar (semi-infinit). Untuk sampel bulk ini mempunyai ketentuan bahwa ketebalan sampel (t) harus lebih besar dibandingkan dengan jarak antara probe (s). Jadi secara matematis dapat dikatakan bahwa t > 3/2s. Sehingga, pada ujung
probe paling luar, arus mengalir membentuk pola setengah bola. Oleh karena itu luasan bidang yang dialiri arus dapat diformulasikan A = 2x2 (luasan untuk setengah bola), dimana x adalah jarijari bola.
dengan jarak antar probe (s). Jadi secara matematis dapat dikatakan bahwa t < 3/2s. Sehingga pada ujung probe paling luar, arus mengalir membentuk pola menyerupai lingkaran sebagai pengganti bola. Dengan luasan bidang yang dialiri arus dapat diformulasikan A = 2xt, dimana x adalah jari-jari bola dan t adalah ketebalan sampel.
umum
Gambar 3. Pola aliran arus untuk sampel berbentuk thick sheet
(1)
Persamaan (1) menjadi: (5) Karena pada dua ujung probe paling luar merupakan superposisi dari arus maka R=V/2I. Jadi dapat disimpulkan bahwa resistivitas bahan untuk sampel berbentuk thick sheet adalah:[2] (6)
= 1/
(4)
RESISTIVITAS SAMPEL BENTUK THICK SHEET Berbeda dengan sampel bulk, untuk sampel berbentuk thick sheet ini mempunyai ketentuan bahwa ketebalan sampel (t) harus lebih kecil dibandingkan
terlepas ke udara sebagai gas karbon dioksida, dengan reaksi sebagai berikut: CaCO3 CaO + CO2 (7) Reaksi ini akan berlanjut apabila ditambahkan air, reaksinyaa akan berjalan sangat kuat dan cepat. Apabila dalam bentuk serbuk, serbuk kalsium karbonat akan melepas kalor. Molekul dari CaCO3 akan segera mengikat molekul air (H2O) yang akan menbentuk kalsium hidroksida, zat yang lunak seperti pasta.
telah dibentuk dimasukkan dalam larutan NaCl hingga tidak ada gelembung udara.Kemudian diangkat dan CaCO3
diberikan tegangan sebesar 9, 10, 11, 12 dan 13 Volt dengan rangkaian sesuai gambar 3 untuk ditera nilai arus dan tegangannya pada amperemeter dan voltmeter. Dan dilakukan dengan cara yang sama untuk larutan garam 5 M dan air.
METODOLOGI PERCOBAAN
Pada percobaan ini digunakan peralatan antara lain power supply, multimeter, penggaris, cutter, gelas beker, dan spatula Sampel yang digunakan adalah tiga batang CaCO3, NaCl, dan air.
Pembentukan CaCO3 s Gambar 4. Bentuk CaCO3 t Pertama tama, siapkan sebuah CaCO3 untuk dibentuk dan dihaluskan menjadi bentuk silinder dengan ukuran diameter (t) 5mm dan panjang 45mm, dan kemudian kapur tersebut dibagi menjadi 3 bagian dengan panjang yang sama, sehingga terdapat 2 buah bagian segmen untuk meletakkan probe, dimana t << s. Dengan t = 5mm dan s = 15mm. Kemudian lakukan dengan ukuran dan cara yang sama untuk CaCO3 yang kedua dan ketiga.
Pembuatan Larutan Garam dan Pengujian Sifat Listrik
Tabel 1. Data CaCO3 dengan Larutan Garam 2M arus tegangan tegangan tera No tera sumber (Vs) (V) (A) 1 9 0,935 0,006 2 10 1,208 0,007 3 11 1,358 0,007 4 13 1,826 0,009 5 13 2,185 0,010 Tabel 2. Data CaCO3 dengan Larutan Garam 5M tegangan tegangan ukur arus No sumber (V) (V) ukur (A) 1 9 0,007 1,477 2 10 0,009 1,508 3 11 0,009 1,901 4 13 0,015 1,965 5 13 0,021 2,102
Dengan melarutkan masa 4,68 gr serbuk NaCl dengan air bervolume tertentu kedalam gelas breaker didapatkan larutan garam bervolume 40ml dengan Molar 2 M dan melarutkan masa 5,85 gr serbuk NaCl dengan air bervolume tertentu kedalam gelas breaker didapatkan larutan garam bervolume 40ml dengan 5M. Setelah melarutkan larutan garam 2 M, CaCO3
Tabel 3. Data CaCO3 dengan Air No 1 2 3 4 5 tegangan sumber (Vs) 9 10 11 13 13 tegangan tera (V) 1,060 1,323 1,475 1,805 1,924 arus tera (A) 0.001 0,001 0,001 0,002 0,002
Kemudian dibuat grafik berdasarkan hubungan tengangan output dan arus output berdasarkan peneraan pada amperemeter dan voltmeter untuk mendapatkan persamaan linear.
Dari grafik 1, 2 dan 3 didapatkan persamaan linear berupa , dimana nilai y menggambarkan besar tegangan, dan nilai x menggambarkan arus, dan nilai m, menunjukkan hambatan yang dimiliki kapur. Sehingga besar nilai resistivitas dan konduktivitas. Contoh perhitungnnya : diketahui :
nilai
= R adalah 40,74
t = 5 mm
x 40,74
= 1,084 Mho/m Tabel 2. Data perhitungan Konduktivitas dan Resistivitas R Jenis (Wm) (Mho/m) () Larutan Air 578 13,092 0,076
NaCl 5 M NaCl 2 M
40,7 4 302
0,923 6,840394
1,084 0,14619
Dengan menggunakan thick sheet material dimana ts maka dengan memvariasi larutan perantaranya didapatkan Voutput dan I output bervariasi sesuia dengan tegangan masukan. Pada larutan yang NaCl dengan besar molar terbesar yaitu 5M sesuai tabel 2, larutan NaCl 5 molar menghantarkan arus terbesar karena dapat menghantarkan muatan lebih cepat. walaupun pada NaCl 2M juga merupakan larutan eletrolit namun arus yang dilewatkan lebih kecil. Dan untuk air malah sangat kecil dalam penghantaran arus. namun Dari segi molekular CaCO3 sama-sama dalam kisaran stabil elektron pada bahan tersebut. Molekul atau unsur yang stabil akan lebih sukar terjadi pergerakan elektron bebas daripada molekul yang tidak stabil. Ini berarti harusnya akan sama-sama sukar bagi bahan-bahan tersebut untuk menghantarkan arus, dalam tinjauan atomik. Sehingga semakin besar kandungan
larutan elektrolit yang terserap oleh kapur maka konduktivitasnya semakin besar pula. Dan didapat juga semakin besar arus keluaran maka semakin besar nilai konduktivititas. Nilai konduktivitas dan resistivitas berbanding terbalik. Semakin konduktivitas maka nilai resistivitasnya semakin kecil. 3. Kesimpulan Dari percobaan ini didapatkan kesimpulan dari sifat listrik CaCO3 menggunakan metode four point probe ini adalah semakin besar konsentrasi larutan elektrolit yang digunakan maka semakin besar pula konduktivitas kapur tulis, ditunjukkan dengan besar arus yang mengalir sedangkan resistivitas bahan semakin turun.