Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Manajemen BAB 16 Cost-Volume-Profit Analysis: A Managerial Planning Tool Analisis biaya volume laba (BVL) merupakan alat

analisis bagi manajemen tentang hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba. Dengan melakukan analisis BVL dapat diketahui hubungan antara perubahan volume penjualan dan perubahan terhadap harga jual dan jumlah biaya (biaya tetap dan variabel). Jadi, manajemen dapat menentukan volume penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki. Analisis BVL tidak hanya bermanfaat untuk organisasi yang berorientasi pada laba, tetapi juga dapat digunakan untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba. Organisasi tersebut perlu memahami bagaimana biaya dapat dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan untuk membantu organisasi dalam mengendalikan biaya. Dalam melakukan analsis BVL didasarkan pada suatu asumsi bahwa: Semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data yang dianalisis. Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan dalam volume produk atau kegiatan dalam kisaran tertentu dari volume yang dianalisis. 1. Narrative Equation Sales revenue income 2. Titik Impas (Break Event Point) Titik impas (break event point - BEP) adalah suatu titik dimana jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya, dengan kata lain laba sama dengan nol. Tujuan dari perusahaan pada umumnya untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan. Dengan Variable expenses Fixed expenses = Operating

adanya analisis titik impas ini perusahaan dapat merencanakan tingkat volume produksi dan atau penjualan yang akan menghasilkan laba. Titik impas dapat dihitung dalam volume penjualan (unit) atau dalam nilai moneter (rupiah). Untuk menghitung titik impas dalam unit dapat menggunakan persamaan berikut: BEP (Unit) = FC/(P-VC) Keterangan: BEP (unit) = titik impas dalam unit. FC = jumlah biaya tetap (fixed cost). P = harga jual per unit (price) VC = biaya variabel per unit (variable cost) Sementara untuk menghitung titik impas dalam nilai moneter dapat menggunakan persamaan berikut: BEP (Rupiah) = FC / (1-(VC/p)) Keterangan: BEP (rupiah) = titik impas dalam rupiah. FC = jumlah biaya tetap. 1 = konstanta. VC = biaya variabel per unit. P = harga jual per unit. Ketika perusahaan memiliki lebih dari satu produk, manajemen akan dihadapkan pada pilihan komposisi produk yang akan dijual untuk mendapatkan laba maksimum. Dalam menghitung titik impas untuk lebih dari satu produk diperlukan suatu asumsi komposisi penjualan setiap produk adalah konstan. Sehingga dengan asumsi ini dapat dihitung kontribusi margin rata-rata tertimbangnya. Ketika terjadi

perubahan komposisi produk, maka titik impas perlu dihitung ulang.untuk komposisi produk yang baru. After-Tax Profit Targets Net income = Operating income Income taxes = Operating income (Tax rate x Operating income) = Operating income (1 Tax rate) Atau Operating income = Net income

(1 Tax rate) 3. Margin of Safety Margin of safety atau batas aman merupakan selisih penjualan yang dianggarkan dengan penjualan pada titik impas. Margin of safetybiasanya dinyatakan dalam rasio atau persentase yang digambarkan sebagai berikut: Margin of safety (%) = (Penjualan yang dianggarkan - Penjualan titik impas) / Penjualan yang dianggarkan Perusahaan perlu menghitung margin of safety untuk mengetahui berapa penjualan bisa turun dari rencana ke tingkat yang dapat ditoleransi sebelum perusahaan menderita kerugian. Margin of safetymerupakan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kecukupan rencana penjualan. Hubungan antara Contribution Margin, Fixed Cost, and Profit Fixed Cost = Contribution Margin Fixed Cost < Contribution Margin = > Profit Fixed Cost < Contribution Margin = > Loss Percentage change in profits = DOL x percentage change in sales

Akuntansi Manajemen BAB 18 Keputusan Investasi Modal Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi. Dalam hal ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan kembailan masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat keputusan investasi modal merupakan faktor yang paling penting yang berpengaruh terhadapa perusahaan dalam jangka panjang. Perencanaan Investasi Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal

Jenis-jenis keputusan investasi modal adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Keputusan pengurangan biaya Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan Keputusan pemilihan mesin Keputusan untuk membeli atau menyewa Keputusan penggantian peralatan

Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok: 1. Keputusan penyaringan (Screening decision)

Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Keputusan pemilihan (Preference decision)

Adalah jenis keputusan yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyek investasi. Nilai Waktu Uang Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik atau pendekatan yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini lebih besar dbanding dengan nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku dalam pemilihan alternative proyek investasi. Teknik investasi modal yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah teknik yang melibatkan arus kas yang didiskontokan(discounted cash flow), yaitu arus kas yang dinilai kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali tesebut, angka-angka rupiah dapat diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan dapat pula mengetahui apakah sebuah usulan proyek investasi memenuhi standar (criteria) minimum yang telah ditetapkan atau tidak. Ada dua pendekatan dalam pendiskontoan arus kas, yaitu: 1. Metode Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value/NPV) P = F/(1 + i)n 2. Future Value: Time Value of Money F i P = = = future value the interest rate the present value or original outlay

the number or periods

Future value can be expressed by the following formula: F = P(1 + i)n Dengan metode NPV, penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Seluruh arus kas masuk yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai

tunaikan. Seluruh arus kas keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan. Nilai tunai arus kas masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga

dijumlahkan. Bandingkan nilai uang tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas

keluar. Selisih antara kedua angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan untuk membuat keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Jika nilai tunai arus kas masuk lebih besar dari jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi tersebut diterima, demikian pula sebalikanya, jika jumlah nilai tunai arus kas masuk lebih kecil dibanding jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan investasi ditolak. Mengapa analisis menekankan pada arus kas? Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung berdasarkan konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, namun informasi laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan sebuah proyek investasi. Jenis-jenis arus kas, antara lain: 1. Arus kas keluar, merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi),

kenaikan modal kerja, reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi.

2.

Arus kas masuk, merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai

sisa/residu, dan pembebasan modal kerja. Pemulihan investasi awal. Ketika menghitung nilai tunai sebuah proyek, depresiasi tidak dikurangkan , karena: 1) 2) Depresiasi merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas saat ini. Metode pendiskontoan arus kas secara otomatis memberikan kembalian

investasi awal, sehingga pengurang depresiasi tidak diperukan. Penyederhanaan asumsi. Dalam menggunakan metode arus kas yang didiskontokan, minimum ada dua asumsi yang disederhanakan, yaitu: 1. 2. Seluruh arus kas selain investasi awal dianggap terjadi pada akhir tahun. Seluruh arus kas yang dihasilkan oleh sebuah proyek investasi segera

diinvestasikan kembali. Pemilihan tingkat bunga (discount rate). Untuk menggunakan metode NPV, kita harus memilih tingkat kembalian untuk pendiskontoan arus kas menjadi nilai tunai. Tingkat kembalian yang digunakan dalam perhitungan biasanya merupakan tingkat bunga umum yang berlaku di pasar. Umunya mengacu pada biaya modal (cost of capital) perusahaan. Biaya modal adalah rata-rata tingkat kembalian yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada kreditur jangka panjang dan para pemegang saham untuk pengguna modal mereka. Yang dimaksud dengan modal terdiri dari modal asing (utang) dan modal sendiri (modal saham). 3. Metode Tingkat Kembalian Internal (Internal Rate Of Return/IRR)

The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of return (IRR) adaah tingkat bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama umur proyek tersebut. Tingkat bunga ini sering disebut dengan hasil (yield) sebuah proyek investasi. IRR dihitung dengan mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan nilai tunai arus kas masuk sebuah proyek. Dengan kata lain, IIR adalah tingkat bunga yang menghasilkan angka NPV sama dengan nol. Jadi IIR merupakan true interest yield yang dijanjikan olh sebuah proyek investasi.

Penggunaan angka Intenal Rate of Return Tingkat kembalian minimum adalah tingkat kembalian yang diharapkan dari sebuah proyek investasi. Apabila angka IIR lebih besar atau sama dengan tingkat kembalian minimum yang diharapkan, maka usulan sebuah proyek dapat diterima. Jika angka IIR lebih kecil dari tingkat kembalian minimum, maka usulan investasi ditolak. Angka yang dijadikan patokan dasar untuk menetapkan tingkat kemalian minimum adalah biaya modal (cost of capital). If the IRR > Cost of Capital, the project should be accepted. If the IRR = Cost of Capital, acceptance or rejection is equal. If the IRR < Cost of Capital, the project should be rejected. Biaya modal (cost of capital) sebagai alat penyaring usulan investasi.Jika perusahaan menggunakan metode IIR, biaya modal digunakan sebagai tarif penghambat (hurdle rate) yang harus dilewati oleh sebuah proyek investasi agar usulan proyek itu diterima. Jika perusahaan menggunakan metode NPV, maka biaya modal dipakai sebagai tingkat bunga (discount rate) guna menghitung NPV untuk usulan proyek investasi. Perbandingan Antara Metode NPV dan Metode IRR 1. 2. Metode NPV lebih mudah digunakan Asumsi yang dibangun dalam metode IIR memunculkan pertanyaan.

Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IRR adalah (1) metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada tingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IIR tingkat kembaliannya sama dengan IIR, (2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IIR mengukurnya dalam angka relative (%). Accounting Rate Of Return (ARR) ARR = Average income Original investment or Average investment

Average Income = Average annual net cash flows, less average depreciation Average Investmen = (I + S)/2 I = the original investment S = salvage value Assume that the investment is uniformly consumed Proyek independen dan investasi parsial. Untuk memilih proyek investasi yang memaksimumkan jumlah NPV dapat digunakan indeks NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi, yaitu: (1) proyek investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling meniadakan (mutually exclusive), dan (2) dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung dengan membagi NPV dengan investasi awal. Indeks NPV = NPV/Investasi awal NPV = P I dimana: P I = the present value of the projects future cash inflows = the present value of the projects cost (usually the initial outlay)

If the NPV > 0 this indicates: 1. The initial investment has been recovered 2. The required rate of return has been recovered 3. A return in excess of 1. and 2. has been received

Investasi yang dapat dipecah (divisible investment), artinya investasi dapat dilakukan untuk sebagian saja, sedangkan investasi yang tidak dapat dipecah (indivisible investment), artinya nilai investasinya harus 100%.

Jika dana yang dimiliki oleh perudahaan tidak terbatas jumlahnya, maka proyek yang menghasilkan NPV tertinggilah yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling meniadakan. Namun jika dana yang tersedia terbatas, maka criteria NPV tidak dapat lagi digunakan karena pemilihan beberapa proyek akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk proyek-proyek lainnya. Pendekatan Lain Dalam Analisis Investasi Modal Metode-metode untuk menganalisis investasi modal antara lain: 1. Metode Periode Kembalian Investasi (Payback Method)

Periode kembalian investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Metode periode kembalian investasi memusatkan perhatiannya pada rentang waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat waktu yang diperlukan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi awal, semakin baik proyek investasi tersebut. Untuk menghitung periode kembalian investasi dapat menggunakan rumus berikut: Periode Kembalian = Investasi Awal/Arus Kas Masuk Bersih Tahunan Kelebihan metode periode kembalian investasi: o Membantu manajer mengidentifikasi manakah diantara proposal yang akan dipertimbangkan untuk dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan metodemetode yang lebih akurat. o Bermanfaat bagi perusahaan yang baru yang kondisinya kekurangan kas. o Bermanfaat bagi industri yang produknya cepat usang. 2. Metode Tingkat Kembalian Sederhana (Simple Rate Of Return Method) Metode ini merupakan metode yang tidak melibatkan pendiskontoan arus kas masuk, namun lebih memfokuskan pada laba bersih akuntansi. Postaudit Terhadap Proyek Investasi Terpilih

Postaudit sebuah proyek investasi yang terpilih merupakan tindak lanjut setelah sebuah usulan proyek investasi dipilih dan diterapkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kinerja proyek investasi yang diharapkan benar-benar dapat dicapai, selain itu untuk menilai apakah data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan mau memilih alternative proyek investasi cukup akurat dan menggambarkan kondisi sesugguhnya. Investasi Modal di Lingkungan Industri Maju Di lingkungan industri maju, investasi jangka panjang umumnya berhubunga dengan otomasi (komputerisasi) pabrik. Sebelum komitmen terhadap otomasi dilakukan, sebuah perusahaan seharusnya meningkatkan efisiensi penggunaan teknologi yang sekarang dipakai. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari perencanaan rancangan ulang da penyederhanaan proses manufaktur yang dilakukan sekarang. Jika manfaat dari perencanaan ulang dan penyederhanaan telah dicapai, barulah dapat dilihat secara jelas apakah otomasi dapat menghasikan tambahan biaya. Lingkungan manufaktur baru menghendaki bahwa perhatian sekarang lebih diarahkan pada input yang digunakan dalam model pendiskontoan arus kas. Investasi dalam system manufaktur biasanya lebih mudah diidentifikasi, karena hamper semua investasi digunakan untuk pembelian peralatan produksi. Estimasi arus kas operasi dari investasi dalam peralatan standar umumnya bersandar pada manfaat wujud yang dapat diidentifikasikan secara jelas, seperti peghematan biaya tenaga kerja. Di lingkungan manufaktur baru, manfaat tak berwujud dan manfaat tidak langsung nilainya sangat material dan penting bagi kelayakan sebuah proyek

Anda mungkin juga menyukai