Dampak Harmonisa
Dampak Harmonisa
Dampak Pada Sistem
Adanya harmonisa menyebabkan terjadinya peningkatan susut energi yaitu energi hilang yang tak dapat dimanfaatkan, yang secara alamiah berubah menjadi panas Harmonisa juga menyebabkan terjadinya peningkatan temperatur pada konduktor kabel, pada kapasitor, induktor, dan transformator, yang memaksa dilakukannya derating pada alat-alat ini dan justru derating ini membawa kerugian (finansial) yang lebih besar dibandingkan dengan dampak langsung yang berupa susut energi Pembebanan nonlinier tidaklah selalu kontinyu, melainkan fluktuatif. Oleh karena itu pada selang waktu tertentu piranti terpaksa bekerja pada batas tertinggi temperatur kerjanya bahkan mungkin terlampaui pada saat-saat tertentu. Hal ini akan mengurangi umur ekonomis piranti. Harmonisa dapat menyebabkan kenaikan tegangan yang dapat menimbulkan micro-discharges bahkan partial-discharges dalam piranti yang memperpendek umur, bahkan mal-function bisa terjadi pada piranti. Harmonisa juga menyebabkan overload pada penghantar netral; kWh-meter memberi penunjukan tidak normal; rele proteksi juga akan terganggu, bisa tidak mendeteksi besaran rms bahkan mungkin gagal trip.
Dampak Harmonisa
Dampak Pada Instalasi di Luar Sistem
Harmonisa menimbulkan noise pada instalasi telepon dan komunikasi kabel. Digital clock akan bekerja secara tidak normal.
Resistansi konduktor
Pertambahan kenaikan temperatur: Kenaikan temperatur akibat adanya hormonisa: Temperatur kerja akibat adanya harmonisa:
kabel 0,2
Jika susut daya di kabel tidak boleh meningkat: I = Irms = 20 A Susut tetap
Arus fundamental turun menjadi 70% Daya tersalur ke beban harus diturunkan menjadi 70%
derating kabel
It ot
frekuensi listrik
500 F
20 [ 0 V ] 10 [ 0 A 0 ] 0 100 200
Kurva tegangan dan kurva arus kapasitor berbeda bentuk pada tegangan non-sinus Peran tegangan dan peran arus pada kapasitor perlu ditinjau secara terpisah
500 F
Rugi daya dalam dielektrik Berbanding lurus dengan frekuensi dan kuadrat tegangan
500 F
If =I
+ V -
+ E i -
CONTOH:
V = Ei = 75 V rms
CONTOH:
v L
1200 lilitan
600
[V] [ Wb]
vL
0.02 0.03 0.04
Arus magnetisasi Arus untuk membangkitkan fluksi rugi histerisis rugi arus pusar
Bm : nilai kerapatan fluksi maksimum, : ketebalan laminasi inti, dan v : adalah volume material inti
Daya masuk yang diberikan oleh sumber, untuk mengatasi rugi-rugi inti, Pc untuk mengatasi rugi-rugi tembaga, Pcu
I2 = I1 Re = V1/ R2+R 1 a
jXe = j(X2+ X 1)
V 2
I 2
V1/ Va jI2X 2 e I2 Re
I Irms = 40 A
Resistansi belitan primer 0,05 Arus ini menimbulkan juga fluksi bocor. Fluksi bocor ini menembus konduktor belitan dan menimbulkan rugi arus pusar di konduktor belitan. Rugi arus pusar ini = 5% dari rugi tembaga
Rugi tembaga Rugi arus pusar Rugi daya total pada belitan 80 + 4 = 84 W.
Faktor K bukan karakteristik transformator melainkan karakteristik sinyal. Walaupun demikian suatu transformator harus dirancang untuk mampu menahan pembebanan nonsinus sampai batas tertentu.
Tegangan Maksimum
Nilai puncak V1m dan V13m terjadi pada waktu yang sama yaitu pada seperempat perioda, karena pada harmonisa ke-13 ada 13 gelombang penuh dalam satu perioda fundamental atau 6,5 perioda dalam setengah perioda fundamental. Jadi tegangan maksimum yang diterima kabel adalah jumlah tegangan maksimum fundamental dan tegangan maksimum harmonisa ke-13
[k V]
4 0 3 0 2 0 1 0 0 10 20 30 4 0 0 0.005
v1+ v13
0.01 0.015 0.02
v 1
[de tik]
S1
S2
S1
S2
piringan Al
Interaksi arus induksi dan fluksi magnetik menimbulkan momen putar pada piringan Harmonisa di kumparan arus, akan muncul juga pada i
Frekuensi harmonisa sulit untuk direspons oleh kWh meter tipe induksi. Pertama karena kelembaman sistem yang berputar, dan kedua karena kWhmeter ditera pada frekuensi f dari komponen fundamental, misalnya 50 Hz. Dengan demikian penunjukkan alat ukur tidak mencakup kehadiran arus harmonisa.
Course Ware
Analisis Harmonisa
Dampak Harmonisa
Sudaryatno Sudirham