Anda di halaman 1dari 20

SERI BUKU PANDUAN

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN


OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN TANGGAL 25 26 JANUARI 2012 Katalog Buku MEMBANGUN PRIBADI UNGGUL DAN BERKARAKTER MULIA Seri Buku Panduan: Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS SMA Negeri 1 Pamotan Tanggal 25 26 Januari 2012 Perputakaan SMA Negeri 1 Pamotan

MEMBANGUN PRIBADI UNGGUL DAN BERKARAKTER MULIA

DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur atau akhlak mulia, kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, prestasi akademik, seni, dan olahraga yang sesuai bakat dan minat, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural dan kreatif, maka dengan ini disusunlah Seri Buku Panduan dalam rangka kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, para peserta akan mendapatkan materi LDK dalam suatu buku LDK yang memuat materi tentang; (1) Membangun Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3) Analisis Program Kerja, (4) Penyunan Program Kerja, (5) Pleno Program Kerja, dan (6) Out Boud. Semoga seri buku panduan LDK ini berguna dalam mengantarkan kegiatan LDK OSIS SMA Negeri 1 Pamotan dengan baik, hingga diharapkan pascapelatihan ini, mampu mencetak para pengurus OSIS yang memikili pribadi unggul sekaligus ber-ahlaq mulia.

A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K.

Cover Kata Pengantar ........................................................................................3 Daftar Isi ..................................................................................................4 LDK: Menjadi Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia ......................................5 Pendidikan Karakter Untuk Pemimpin Muda .............................................7 AD/ ART OSIS SMA Negeri 1 Pamotan ......................................................13 Analisis Program Kerja Dengan SWOT .....................................................24 Etika Berkomunikasi ..............................................................................26 Outbond edukatif & Organisatoris ..........................................................30 Jadwal Latihan Dasar Kepemimpinan ......................................................37 Daftar Peserta LDK .................................................................................38

Pamotan, 21 Januari 2012 Ketua Panitia

Cahyo Purnomo, S.Pd NIP. 19650118 200212 2 001

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

LDK: Menjadi Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia Oleh: Cahyo Purnomo, S. Pd Dalam rangka mencapai tujuan tersebut di atas, kurikulum kegiatan LDK ini adalah sebagai berikut; (1) Membangun Pemimpin Berkarakter, (2) AD/ ART OSIS, (3) Analisis Program Kerja, (4) Penyusunan Program Kerja, (5) Pleno program kerja, dan (6) Out Boud. Materi Membangun Pemimpin Berkarakter diharapkan mampu membangun cara pandang, sikap, dan perilaku pengurus OSIS agar terinternalisasi nilai-nilai seperti; religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, dan gemar membaca. Dengan demikian diharapkan menjadi calon-calon pemimpin yang berkarakter mulia. Materi AD/ ART OSIS diharapkan mampu memberi petunjuk perilaku para pengurus OSIS untuk selalu bertindak seperti apa yang tertera dalam garis-garis besar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS. Dengan demikian, keorganisasian OSIS sejalan dengan struktur dan peran masing-masing dalam mewujudkan visi dan misi OSIS. Materi selanjutanya adalah Analisis Program Kerja. Materi ini diharapkan mampu membangkitkan daya nalar yang kritis pengurus OSIS tentang apa saja yang perlu dilakukan dalam kepengurusan OSIS sehubungan dengan realitas sosial dan problem-problem sosial yang ada (ruang lingkup sekolah). Dengan demikian, para pengurus OSIS memiliki kecerdasan dalam melakukan analisis sosial dan piawai dalam tanggung jawab sosial. Selanjutnya adalah materi Penyunan Program Kerja. Materi ini diharapkan mampu menuangkan/ mengimplementasikan materi analisis program kerja. Narasumber perlu memberi batasan-batasan yang berhubungan dengan fungsi program, teknis pelaksanaan, dan alokasi anggaran yang ada dan yang tersedia. Diskusi kelompok difokuskan untuk merancang kegiatan pada di tiap-tiap bidang. Dengan demikian, penyusunan program kerja akan lebih relevan serta realistik sekaligus terlaksana nantinya, dengan berdasar kebutuhan warga SMA Negeri 1 Pamotan. Tindak lanjut dari penyusunan program kerja, adalah Rapat Pleno Program Kerja. Rapat pleno ini merupakan proses diskusi presentasi dari rencana program kegiatan tiap-tiap seksi dalam kepengurusan OSIS hingga disepakati programprogram unggulan dalam kurun kepengurusan berlangsung.

Untuk melaksanakan roda keorganisasian dan program kegiatan OSIS di SMA Negeri 1 Pamotan, perlu kemudian diberikan materi Out Boud. Materi ini menjadi penentu secara teknis kepengurusan OSIS di kemudian. Karena materi ini diharapkan mampu menjalin ikatan-ikatan sosial yang kokoh, langgeng, kerjasa sama, demokratis, kesetiakawanan sosial, etos kerja, dan mendorong peran dari anggota pengurus OSIS yang fungsional, dengan melibatkan para peserta pelatihan terjun di lapangan dengan berbagai permaian edukatif dan organisatoris. Dengan demikian, kepengurusan OSIS pada kali ini memiliki prestasi yang membanggakan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

Pendidikan Karakter Untuk Pemimpin Muda


Saat ini, Indonesia memerlukan pemimpin yang berkarakter, berani, dan berkomitmen tinggi. Selain cerdas dan kompeten, calon pemimpin bangsa harus konsisten dan bisa menjadi teladan1.

Sumber: http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam-dunia-pendidikan/

Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang
1

tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia, apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP), dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah, tujuan pendidikan di SMP sebenarnya dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilainilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Grand design menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 8

http://nasional.kompas.com/read/2011/12/21/1622067/Indonesia.Perlu.Pimpinan.Berkarakter.dan.Berani

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development). Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut. Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 13 Ayat 1 menyebutkan bahwa Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam per hari, atau kurang dari 30%. Selebihnya (70%), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sebesar 30% terhadap hasil pendidikan peserta didik. Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan kontribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua yang relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Dalam hal ini, waktu belajar peserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik . Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Kegiatan ekstra kurikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan Ekstra Kurikuler merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 9

dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah. Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji, dan dicari altenatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkannya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas. Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia negeri maupun swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya. Melalui program ini diharapkan lulusan SMP memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 10

kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah. Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP, yang antara lain meliputi sebagai berikut: Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja; 1. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri; 2. Menunjukkan sikap percaya diri; 3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas; 4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; 5. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumbersumber lain secara logis, kritis, dan kreatif; 6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif; 7. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya; 8. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari; 9. Mendeskripsikan gejala alam dan sosial; 10. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; 11. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia; 12. Menghargai karya seni dan budaya nasional; 13. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya; 14. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; 15. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun; 16. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat; Menghargai adanya perbedaan pendapat; 17. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; 18. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana;

19. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah; 20. Memiliki jiwa kewirausahaan. Pada tataran sekolah, kriteria pencapaian pendidikan karakter adalah terbentuknya budaya sekolah, yaitu perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah harus berlandaskan nilai-nilai tersebut2.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

11

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

12

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN KESISWAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI INTRA SEKOLAH SMA NEGERI 1 PAMOTAN PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa sebagai pemimpin yang mengemban amanat dan tanggung jawab dari Tuhan. Maka kami membentuk sebuah Organisasi dengan iktikad membentuk, melatih dan meningkatka jiwa jiwa pemimpin berkualitas yang memang seharusnya mutlak ada pada diri setiap manusia sebagai bekal untuk menghadapi tantangan dunia global yang semakin terintegrasi setiap waktu. Bahwa haruslah ada kolerasi yang bersinergi antara jiwa jiwa pemimpin yang ingin kami bentuk, latih dan tingkatkan, dengan IMTAQ dan IPTEK yang mendasari itu semua, sehingga terlahirlah manusia manusia unggul. Sebagai Organisasi yang berada di bawah naungan SMA Negeri 1 Pamotan menghimpun diri dalam suatu Organisasi Siswa Intra Sekolah yang disusun dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut: ANGGARAN DASAR BAB I UMUM Pasal 1 Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan 1. Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan, yang selanjutnya disebut OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan 2. Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan. 3. OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN Pamekasan berkedudukan di SMA Negeri 1 PamotanJalan Pramuka No.2 Kabupaten Pamekasan. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 13

Pasal 2 Dasar dan Azas 1. Organisasi ini berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Organisasi ini berzaskan kekeluargaan dan kegotong-royongan. 3. Organisasi ini berbentuk kesatuan, bukan organisasi politik dan tidak menjadi bagian dari golongan atau aliran organisasi politik manapun. Pasal 3 Tujuan 1. Mempersiapkan siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. 2. Membangun siswa SMA Negeri 1 Pamotanyang professional dan kompeten dalam rangka mewujudkan pembangunan bangsa Indonesia sutuhnya menuju masyarakat adil dan makmur. Pasal 4 Sifat Organisasi Organisasi ini bersifat Intra sekolah dan merupakan salah satu wadah yang menampung dan sah mewakili siswa SMA Negeri 1 Pamotan. Pasal 5 Bentuk Organisasi Organisasi ini berbentuk kesatuan. Pasal 6 Lambang Lambang OSIS seperti terlampir bersifat Nasional dan digunakan bersama dengan lambang sekolah. Pasal 7 Keanggotaan LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 14 sama

1. Anggota organisasi ini adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotan. 2. Keanggotaan berakhir apabila sudah tidak lagi menjadi siswa SMA Negeri 1 Pamotan, pindah sekolah, dinyatakan lulus akademis maupun non akademis atau meninggal dunia. Pasal 8 Hak dan Kewajiban Anggota Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam OSIS. Pasal 9 Keuangan Keuangan Organisasi ini berasal dari : 1. Dana kesiswaan / SPP SMA Negeri 1 Pamotan. 2. Sumbangan atau usaha-usaha lain yang sah, halal dan tidak mengikat. BAB II STRUKTUR ORGANISASI Pasal 10 Perangkat Organisasi Perangkat Organisasi terdiri dari : 1. Pelindung 2. Majelis Pembina OSIS 3. Majelis Perwakilan Kelas, selanjutnya disingkat MPK 4. Dewan Presidium 5. Pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah. Pasal 11 Pembubaran Organisasi 1. Pembubaran OSIS hanya dapat dilakukan dalam rapat presidium / rapat OSIS yang di hadiri oleh perangkat sebagaimana tercantum pada pasal 10.

2. Ketetapan pembubaran organisasi harus disetujui oleh seluruh perangkat Organisasi yang hadir. 3. Setelah pembubaran Organisasi, segala harta kekayaan OSIS diserahkan ke sekolah dalam hal ini SMA Negeri 1 Pamotan. BAB III Pasal 12 Pembina OSIS 1. Majelis Pembina OSIS merupakan badan pembimbing OSIS yang beranggotakan guru-guru yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Kepala Sekolah. 2. Majelis Pembina OSIS dipimpin / diketuai oleh Kepala Sekolah. 3. Majelis Pembina OSIS wajib memberikan bimbingan secara terus-menerus kepada OSIS dalam melaksanakan tugasnya. BAB IV Pasal 13 Majelis Perwakilan Kelas dan Dewan Presidium 1. MPK dan Dewan Presidium merupakan siswa terpilih dari setiap kelas bukan pengurus OSIS. 2. Anggota-anggota MPK merupakan perwakilan kelas, sehingga setiap kelas memiliki wakilnya yang duduk di dalam MPK. 3. Dewan Presidium di sahkan oleh semua MPK. 4. Dewan Presidium mempunyai wewenang untuk mengawasi dan memantau kinerja OSIS selama satu periode. 5. Dewan Presidium dan Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. BAB V Pasal 14 Kepengurusan OSIS 1. OSIS dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Wakil Ketua I dan seorang Wakil Ketua II. 2. Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS harus warga Negara Indonesia yang telah duduk di kelas I ataupun Kelas II pada saat di pilih.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

15

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

16

3. Ketua, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II OSIS di pilih seluruh warga sekolah secara bebas, rahasia, umum dan langsung. 4. Dewan Formatur (DF) OSIS merupakan pengurus OSIS yang terpilih dalam forum dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. 5. Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada MPK dalam Sidang Pleno MPK dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah. Pasal 15 1. Semua pengurus OSIS bekerja menurut AD/ART 2. Dalam melaksanakan kewajiban Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II OSIS dibentu oleh pengurus OSIS lainnya yang tersusun dalam seksi bidang seksi bidang yang sudah ditetapkan oleh Kepala Sekolah. 3. Pengurus OSIS memegang jabatan maksimal 2 periode. 4. Pengurus OSIS dapat diberhentikan apabila tidak bisa melaksanakan kewajibannya sebagai pengurus OSIS leh Ketua berdasarkan rapat Dewan Presidium dan atas persetujuan Kepala Sekolah 5. Ketua OSIS bersama pengurus OSIS periode lama dapat mengangkat pengurus OSIS periode baru berdasarkan kesepakatan bersama dan atas persetujuan Kepala Sekolah. 6. Ketua OSIS dan Ketua Panitia, menetapka petunjuk pelaksanaan untuk menjalankan tugas dan kewajiban serta peraturan sebagaimana mestinya. 7. Di dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus OSIS dapat bekerja sama dengan Dewan Presidium atau orang-orang yang dianggap berkompeten dan dibimbing oleh Pembina OSIS. Pasal 16 Jika Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II OSIS meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya di dalam masa jabatannya, maka ia diganti oleh anggota pengurus OSIS dalam rapat intern Pengurus OSIS dan Dewan Presidium yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah dan Pembina OSIS selambat-lambatnya 1 bulan. Pasal 17 Sebelum memangku jabatannya, Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II beserta Pengurus OSIS mengucap janji dengan sungguh sungguh dengan tuntunan dari Kepala LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 17

Sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing OSIS di hadapan banyak siswa sebagai berikut : JANJI PENGURUS OSIS Atas Rahmat Tuhan yang Maha Esa kami berjanji: 1. Akan menjalankan kewajiban kami selaku Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II dengan kesungguhan hati dan sebaik-baiknya. 2. Akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dengan penuh tanggung jawab sebagai amal bakti kami kepada sekolah, Bangsa dan Negara. 3. Akan menjalankan tugas kami dengan jiwa persatuan dan kesatuan atas dasar kekeluargaan demi tercapainya tujuan organisasi kami. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi janji kami ini dengan Taufiq dan HidayahNya. BAB VI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 18 Perubahan Anggaran Dasar Perubahan Anggaran Dasar OSIS SMA Negeri 1 Pamotan hanya dapat dilakukan oleh Sidang Pleno Dewan Formatur SMA Negeri 1 Pamotan BAB VII ATURAN TAMBAHAN Pasal 19 Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tanggadan atau peraturan lainnya yang sah serta merupakan kebijakan umum OSIS SMA Negeri 1 Pamotan.

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

18

ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota OSIS adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotanyang dinyatakan lulus dari Masa Orientasi Siswa.(MOS). Pasal 2 Syarat syarat Keanggotaan 1. Siswa SMA Negeri 1 Pamotanaktif 2. Mengikuti Masa Orientasi Siswa 3. Wajib mentaati peraturan sekolah dan kebijakan OSIS. Pasal 3 Masa Keanggotaan 1. Masa keanggotaan OSIS adalah sejak dinyatakan lulus Masa Orientasi 2. Masa keanggotaan berakhir apabila : y Meninggal dunia y Sudah dinyatakan lulus secara akademik dan non akademik. y Pindah sekolah atas kehendak sendiri. y Diberhentikan sekolah karena melakukan tindakan yang merugikan atau merusak nama baik sekolah. Pasal 4 Hak dan Kewajiban Hak anggota : 1. Anggota berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis. 2. Anggota mempunyai hak memilih dan dipilih. 3. Anggota berhak mengikuti kegiatan OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kewajiban anggota : 1. Anggota berkewajiban melaksanakan peraturan sekolah dan kebijakan Organisasi. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 19

2. Anggota berkewajiban menjunjung tinggi nama dan kehormatan sekolah dan organisasi. 3. Anggota berkewajiban berperan aktif dalam kegiatan kegiatan sekolah dan organisasi. BAB II STRUKTUR ORGANISASI Pasal 5 Sidang Pleno 1. Sidang Pleno memegang kekuasaan organisasi. 2. Sidang Pleno diadakan 1 tahun maksimak 3 kali. 3. Sidang pleno istimewa diadakan apabila terdapat kebijakan organisasi dinilai tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pasal 6 Wewenang Sidang Pleno 1. 2. 3. 4. Menetapkan dari atau mengadakan perubahan AD/ART. Menilai menanggung jawab pengurus. Menetapkan Pemilihan Umum Ketua OSIS. Menetapkan kebijakan kebijakan organisasi lainnya. Pasal 7 Tata Tertib Sidang Pleno 1. Peserta terdiri dari Pengurus OSIS, Majelis Perwakilan Kelas (MPK). 2. Pengurus bertanggung jawab atas dasar penyelengaraan Sidang Pleno. 3. Pimpinan Sidang Pleno yang berbentuk presidium dipilih dari dan oleh peserta sebanyak 3 orang. 4. Sebelum presidium terbentuk pimpinan sidang sementara di pegang oleh presidium yang ditunjuk atas dasar kesepakatan bersama. 5. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri + 1 dari jumlah peserta. 6. Apabila ayat 5 tidak terpenuhi, maka sidang diundur 2 x 10 menit dan setelah itu dinyatakan sah. 7. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat dan apabila ini tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 20

Pasal 8 Pengurus OSIS 1. Masa jabatan pengurus adalah 1 tahun sejak pelantikan atau serah terima jabatan demisioner 2. Pengurus sekurang kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Ketua I, Ketua II, Sekretaris, Bendahara dan KaSekbid. Pasal 9 Tugas dan Wewenang Pengurus Tugas Pengurus : 1. Pengurus melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan AD/ART, hasil hasil Sidang Pleno. 2. Menyelenggarakan Sidang Pleno pada akhir kepengurusan. 3. Menyampaikan pertanggung jawaban kepengurusan OSIS selama 1 tahun masa jabatannya kepada MPK. 4. Mengangkat dan memberhentikan pengurus yang kemudian akan ditindak lanjuti oleh Dewan Presidium atas persetujuan Pembina OSIS dan Kepala Sekolah. Wewenag Pengurus : 1. Menentukan dan menjalankan program kerja. Pasal 10 Pertemuan pengurus minimal dua kali dalam periode kepengurusan dengan tujuan: a. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pengurus OSIS. b. Mengadakan persiapan rapat pengurus. c. Mempertimbangkan dan memutuskan saran atau usul yang membangun OSIS. d. Mempersiapkan program pengabdian sekolah. BAB III Pasal 11 Ketentuan menjadi pengurus adalah : a. Pengurus baru dipilih dan oleh pengurus OSIS terpilih melalui rapat pengurus. b. Syarat syarat menjadi pengurus : y Mempunyai wawasan luas LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 21

y y

Mempunyai sifat jujur, terampil kerja dan bertanggung jawab. Mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN. Pasal 12

Pemilihan Sekretaris, Bendahara, dan KaSekbid dipilih oleh ketua dan wakil Ketua I da II OSIS berdasarkan rapat yang telah dilaksanakan sebelumnya setelah pemilihan Ketua dan Wakil. Pasal 13 1. Pengurus OSIS dijatuhi hukuman apabila : a. Bertindak mencemarkan nama baik OSIS dan Sekolah. b. Bertindak merugikan dan mencemarkan nama baik sekolah, melanggar ketetapan keputusan dan peraturan-peraturan organisasi yang telah ditetapkan oleh pengurus OSIS. 2. Hukuman kepada Pengurus OSIS berupa peringatan dan pemecatan. 3. Pengurus yang di pecat dapat melakukan pembelaan dalam institusi kekuasaan OSIS. 4. Ketentuan mengenai tata cara pemberian peringatan, pemecatan dan prosedur pembelaan diatur dalam ketentuan atau peraturan tersendiri. BAB IV KEUANGAN Pasal 14 1. Pendanaan untuk kegiatan Organisasi berasal dari pihak sekolah dan sponsor yang bersangkutan. 2. Menejemen keuangan di atur oleh Bendahara dan di ketahui oleh seluruh Pengurus OSIS. BAB V LAMBANG, LOGO, SIMBOL ATRIBUT Pasal 15 Atribut OSIS banyak jenisnya termasuk lambing, logo, symbol, bendera, stempel dan kartu angota LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 22

1. Lambang OSIS Gambar lambang OSIS :

Tujuan nasional yang dicita citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahterabai material meupun spiritual. VII. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas, Lima daun kapas 17-08-1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai nilai perjuangan 45 yang harus dihayati para siswa sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional. Kemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu di isi dengan partisipasi penuh para siswa.

Arti bentuk dan warna lambang OSIS: I. Bunga bintang sudut lima dan lima kelopak daun bunga. Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif dan amal. II. Buku terbuka Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa terhadap pembangunan bangsa dan Negara. III. Kunci Pas Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani mandiri. Kunci pasa adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan. IV. Tangan Terbuka Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesame siswa dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa yang baik dan bertanggung jawab. V. Biduk. Biduk/perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang dicita-citakan. VI. Pelangi Merah Putih VIII. Warna Kuning. Sebagai dasar lambing yaitu warna kehormatan / agung. Sesuatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesame mereka, sebagai salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan Negara. IX. Warna Coklat. Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta nasional Indonesia. X. Warna Merah Putih. Warna kebangsaan Indonesia, dengan hati yang suci, berani membela kebenaran. BAB VII ATURAN TAMBAHAN Pasal 16 Setiap anggota telah mengetahui AD/ART ini setelah di tetapkan. Pasal 17 Atribut adalah kelengkapan sebagai identitas OSIS SMA Negeri 1 Pamotan. BAB VIII PENGESAHAN Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga ini pertama kali disahkan pada Sidang Pleno tanggal 1 Januari 2008-2009. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 24

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

23

ANALISIS PROGRAM KERJA DENGAN SWOT3


Apa itu Teori Analisis SWOT? Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.

dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external. Analisis SWOT ini merupakan sebuah penyelidikan tentang situasi dan kondisi dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah: Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT. Pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasitersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi dalam hal ini, kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasitersebut. Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll. Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif. Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

Gambar. Analisis SWOT SWOT untuk organisasi Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya

http://faizperjuangan.wordpress.com/2008/02/12/aplikasi-teori-analisis-swot-dalam-organisasi/

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

25

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

26

ETIKA BERKOMUNIKASI4
Dalam berkomunikasi dibutuhkan lebih dari asal bicara, apalagi asal bunyi. Ada etika yang harus ditaati, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Namun demikian pada dasarnya etika itu dapat berdasarkan 5W+1H :

membicarakan tentang Reksadana Syariah kepada orang yang tidak tahu bahkan tentang bank sekalipun. Hanya akan membuang-buang waktu dan membuat kita semakin keki. 3. Where (dimana) Membicarakan politik di tempat pesta ulang tahun teman tidaklah tepat, mungkin malah akan merusak suasana pesta. Bergurau secara berlebihan ketika sedang menikmati santap malam disebuah restoran hotel yang cukup mewah saja, anda akan menjadi pusat perhatian dan mungkin akan dicap sebagai perusuh. Bisa jadi semua mata akan memandang anda. Lain ladang lain belalang, lain kolam lain pula ikannya. Apa yang biasanya kita anggap biasa ditempat biasa, mungkin menjadi luar biasa ditempat lain. Begitupun sebaliknya, yang kita anggap bermasalah ditempat kita, ternyata malah menjadi adat ditempat lain. Untuk itu kita harus mampu membuka mata, membuka telinga, membuka hati, menajamkan rasa, agar kita mampu membawa diri ditempat yang berbeda. 4. When (kapan)

Sumber gambar: http://1.bp.blogspot.com/_NNOmxc31YvQ/TPidoPbC6ZI/AAAAAAAAADw/


6CMW8cEjK74/ s1600/Communication.jpg

1. Who (siapa) Dengan mengetahui siapa yang kita ajak berkomunikasi, maka kita bisa langsung menyesuaikan diri. Nada suara, gerak tubuh, pandangan mata, hendaknya seirama dengan siapa kita berbicara. Misalnya saat berbicara dengan anak-anak, nada suara agak direndahkan, gerak tubuh agak mengikuti anak-anak yang kita ajak bicara, pandangan mata lebih lembut. Begitu juga saat kita bicara dengan rekan bisnis, nada suara, gerak tubuh tentu akan menyesuaikan. 2. What (apa) Setelah tahu siapa yang menjadi teman kita berkomunikasi, kita bisa menyesuaikan apa yang hendak kita bicarakan. Rasanya tidak akan nyambung

Waktu sangatlah penting untuk diperhitungkan dalam menjaga etika komunikasi. Tidak mudah untuk menjadi pandai mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membicarakan sesuatu. Mengetahui tentang kebiasaan seseorang yang kita ajak berkomunikasi sangatlah penting agar apa yang kita bicarakan menjadi efektif dan efisien. 5. Why (mengapa) Mengapa, satu pertanyaan yang bisa menjadi tujuan dari arah pembicaraan. Tujuan ini disesuaikan dengan siapa, apa, dimana dan kapan kita mengutarakan maksud dan tujuan kita. Menentukan arah pembicaraan itu penting selain agar kita bisa lebih fokus, tujuan akan membuat kita memilih kata-kata yang tepat untuk mendapatkan sasaran. 6. How (bagaimana) Tujuan baik, tapi cara penyampaian tidak baik, maka hancurlah sudah. Komunikasi kita bisa dianggap tidak beretika. Cara membawa rupa, rupa bisa

http://www.anneahira.com/etika-komunikasi.htm

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

27

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

28

membawa berkah atau petaka. Cara ini sangat penting untuk dipertimbangkan dengan matang. Salah-salah semua yang sudah kita rencanakan menjadi berantakan hanya gara-gara sedikit salah melangkah.

OUTBOND EDUKATIF DAN ORGANISATORIS


Definisi Outbound Outbound adalah kegiatan di alam terbuka. Outbound juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Oleh karena itu, Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi secara lebih baik Kegiatan outbound berawal dari sebuah pengalaman sederhana seperti bermain. Bermain juga membuat setiap anak merasa senang, dan bahagia. Dengan bermain anak dapat belajar menggali dan mengembangkan potensi, dan rasa ingin tahu serta meningkatkan rasa percaya dirinya. Oleh karena itu, bermain merupakan fitrah yang dialami setiap anak.

Sumber: http://kriyamandirisolo.files.wordpress.com/2010/12/11.jpg Pengalaman merupakan guru dalam proses pembelajaran secara alami. Misalnya, seorang anak mengalami proses alami bermain. Hal itu dalam rangka menambah dan mengembangkan pengetahuan dari setiap pengalamannya. Jadi, tidak menutup kemungkinan siapapun berhak bermain baik anak-anak, remaja, orang dewasa ataupun orang tua. Karena belajar dari sebuah pengalaman dalam aktivitas bermain dijadikan sebagai sarana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan di ruangan terbuka atau tertutup. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 29 LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 30

Berdasarkan latar belakang tersebut outbound merupakan perpaduan antara permainan-permainan sederhana, permainan ketangkasan, dan olah raga, serta diisi dengan petualangan-petualangan. Hal itu yang akhirnya membentuk adanya unsurunsur ketangkasan, dan kebersamaan serta keberanian dalam memecahkan masalah. Seperti halnya Iwan menegaskan bahwa permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang tersentuh tapi juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir) Manfaat dan Tujuan Outbound Kegiatan belajar di alam terbuka seperti outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju sebuah pendewasaan diri. Pengalaman dalam kegiatan outbound memberikan masukan yang positif dalam perkembangan kedewasaan seseorang. Pengalaman itu mulai dari pembentukan kelompok. Kemudian setiap kelompok akan menghadapi bagaimana cara berkerja sama. Bersama-sama mengambil keputusan dan keberanian untuk mengambil risiko. Setiap kelompok akan meng-hadapi tantangan dalam memikul tanggung yang harus dilalui. Tujuan outbound secara umum untuk menumbuhkan rasa percaya dalam diri guna memberikan proses terapi diri (mereka yang berkelainan) dalam berkomunikasi, dan menimbulkan adanya saling pengertian, sehingga terciptanya saling percaya antar sesama. Ancok pun menegaskan dalam bukunya Outbound Management Training (2003: 3) bahwa: Metode pelatihan di alam terbuka juga digunakan untuk kepentingan terapi kejiwaan (lihat Gass, 1993). pelatihan ini digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-anak yang nakal, anak pencandu narkotika, dan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode yang sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan keluarga ber-masalah dalam program family therapy (terapi keluarga). Afiatin (2003) dalam penelitian disertasinya telah menggunakan pelatihan outbound untuk penangkalan pengguna obat terlarang (narkoba). Dalam penelitiannya Afiatin menemukan bahwa penggunaan metode outbound mampu meningkatkan ketahanan terhadap godaan untuk menggunakan narkoba. Selain itu dilaporkan pula oleh Afiatin, penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Johnson bahwa kegiatan di dalam outbound training dapat meningkatkan perasaan hidup bermasyarakat (sense of community) diantara para peserta latihan. LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 31

Tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk: 1) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa; 2) berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima lingkungan; 3) mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai perbedaan; 4) membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan-kegiatan; 5) lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan; 6) lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain; 7) mampu berkomunikasi dengan baik; 8) mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif; 9) memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang baik; 10) menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup; 11) mengembangkan kualitas hidup siswa yang berkarakter; 12) menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.

Manfaat psikologis Pelaksanaan outbound selalu dilaksanakan dengan aktifitas petualangan di alam terbuka, maka ciri utamanya : adanya resiko yang nyata dalam kegiatan, tantangan yang ada bukan merupakan aktifitas yang dilakukan oleh orang umum, dan kegiatan outbound mengandung ketidakpastian yang tinggi. Pengalaman yang didapat dalam kegiatan outbound : Pengalaman menghadapi tantangan yang beresiko Pengalaman mengelola takut yang bergejolak Pengalaman mengendalikan stress dalam diri Pengalaman mengukur kemampuan diri Pengalaman menumbuhkan keberanian mencoba sesuatu yang baru Pengalaman mendapatkan keberhasilan melewati tantangan

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

32

Pengalaman diatas akan terekam dan teringat dipikirannya dalam rentang waktu yang lama dan berdampak positif secara psikologis, antara lain : Menumbuhkan rasa percaya diri Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri Meningkatkan harga diri (Self efficacy) Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri Memberikan sensasi positif saat mencoba hal baru Manfaat sosiologis Pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa orang atau kelompok. Sehingga ada pengalaman berinteraksi dengan orang lain dalam menghadapi tantangan yang sama, pengalaman itu antara lain: Pengalaman dibantu teman saat dalam kesulitan Pengalaman berkomunikasi dengan teman baru Pengalaman saat harus berbagi dengan teman lain Pengalaman harus bekerja secara kelompok Pengalaman saat mendapat apresiasi positif dari teman Pengalaman saat mendapat dukungan dari teman Pengalaman saat mendapat masukan dari teman Pengalaman-pengalaman diatas berdampak sosiologis, antara lain : Mengembangkan sikap peduli pada orang lain Mengembangkan kemampuan komunikasi Mengembangkan rasa memiliki Mengembangkan kemapuan untuk memberi umpan balik positif Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri Manfaat edukasional Pelaksanaan outbound yang bebasis alam akan dijadikan media implementasi pengetahuan teori yang di dapat peserta outbound, sehingga timbul pengalaman : Pengalaman menjaga kebersihan lingkungan bermain Pengalaman menanam pohon untuk menjaga kelestarian Pengalaman menyelesaikan masalah dalam permainan Pengalaman diskusi tentang perjalanan kegiatan outbound Pengalaman membuat perencanaan sebelum kegiatan LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 33

Pengalaman presentasi akhir tentang hasil kegiatan Pengalaman refleksi tentang permainan Pengalaman diatas meberi manfaat edukasional, yang meliputi ketrampilan dan pengetahuan dengan hal-hal berikut di bawah ini : Mengembangkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor Meningkatkan pengetahuan tentang konservasi alam Meningkatkan kesadaran pentingnya daya dukung lingkungan dalam kehidupan Meningkatkan tanggungjawab dalam melestarikan lingkungan Mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah Mengembangkan penguasaan akademis Meningkatkan kesadaran dan klarifikasi nilai kehidupan Manfaat phisikal Pelakasanaan kegiatan diluar ruang dapat dipastikan memerlukan aktifitas fisik yang lebih besar, sehingga memberikan rangsangan pembelajaran yang lebih optimal : Pengalaman menyelesaikan tantangan permainan tali Pengalaman menyelesaikan trekking Pengalaman menjaga kebugaran tubuh Pengalaman mengelola kelelahan tubuh Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat dan hasil positif dari kegiatan outbound, antara lain : Meningkatkan kesegaran jasmani Mengembangkan ketrampilan organ tubuh Mengembangkan kekuatan tubuh Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh Memberikan porsi latihan tambahan Mengembangkan keseimbangan tubuh Manfaat spiritual Manusia diciptakan Tuhan dilengkapi dengan Akal, Hati dan Nafsu. Akal, adalah materi organik yang berdaya logis. Materi bekerja untuk memilih, menganalisa, membandingkan informasi dari obyek nyata, kejadian, dan lain-lain. Secara umum fungsi dari akal adalah : LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 34

Menggali pengetahuan dengan nalar Menyimpan pengetahuan Menyimpulkan hal yang belum diketahui dengan pengetahuannya Menggabungkan berbagai informasi menjadi informasi baru Hati, merupakan materi organik yang berdaya emosi, materi ini bekerja meneruskan suara yang berasal dari ruh, berpihak pada hal yang baik dan memutuskan untuk berprilaku. Fungsi hati : Menggali pengetahuan dengan daya cita rasa Menjadi pusat kesadaran moral Menjadi pusat kesabaran Menjadi pusat kekuatan dari Tuhan Nafsu, komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kekuatan untuk mendorong melakukan sesuatu atau tidak. Karena itu manusia selalu dalam pengaruh dan dorongan untuk melakukan sesuatu atau dorongan untuk menghindari sesuatu. Contoh dorongan untuk melakukan sesuatu : Menjadi seorang yang berprestasi Menjadi seorang ketua Menjadi seorang yang terbaik Contoh dorongan untuk menghindari sesuatu : Malas Boros Curang Tidak mau mematuhi peraturan Kaitannya dengan aktifitas outbound, ketiga materi (akal, hati dan nafsu) mempunyai peran berupa pengalaman : Muncul pengetahuan baru, pemahaman baru, ide atau inspirasi baru, dari hasil kerja akal. Contoh : Pemahaman tentang kenapa alam diciptakan untuk manusia ? Munculnya rasa keberanian, ketakutan, kasih sayang, kebencian, kegembiraan, contoh : Tumbuhnya rasa cinta dan peduli dengan alam sekitar Munculnya keinginan untuk berperan dalam menjaga kelestarian alam Munculnya keinginan untuk berperan mengurangi polusi yang merusak kelestarian alam sekitar LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia 35

Dari pengalaman diatas, peserta diharapkan akan mendapatkan manfaat secara spiritual dari hasil positif mengikuti kegiatan outbound, antara lain : Meningkatkan keinginan selalu berbuat sebaik mungkin pada diri sendiri maupun orang lain Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah yang ada Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang didapatnya selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan Outbound merupakan kegiatan yang berbasis petualangan di alam bebas dengan menunjang 3 aspek : cognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (tindakan), yang kemudian diharapkan akan memotivasi keberhasilan seseorang. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh : 45 % attitude (sikap / moral) 10 % knowledge (pengetahuan) 20 % practice (praktek) 25 % skill (ketrampilan) Outbound sebagai metodologi akan berjalan efektif bila mengacu pada : perkembangan psikomotorik perkembangan intelektual perkembangan emosional

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

36

JADWAL

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK)


SMA NEGERI 1 PAMOTAN PENDIDIKAN KABUPATEN REMBANG NO. Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

DAFTAR PESERTA LDK OSIS SMA NEGERI 1 PAMOTAN NAMA Ana Aminatul Aliyah Adi Yulianto Riska Ariyana Adi Prayetno Alfinatun Nazula Aniqotunnur Hani Nur Rohmah Umi Chabibah Ahmad Nur Faid Amruhu Yusra Athour Rohman Reti Hestiningsih M. Nurmansyah Nurma Indri Alfitrasari Ihsan Affandi Puji Rahayu Nindi Friantica Galih Lenggono Sakti Catur Ahmad Taufiq Alfiana Nur Rohmah Bambang Sugiayarto Kristina Novitasari Anton Kusuma Ahmad Khairul Anam Yunus Ade I.P. Taufiqur Rohman Bela Zikra Z. Siti Afifah Lia Vitana Aldo Alhise KELAS XI IPA.2 XI IPA.2 X.2 X.3 X.5 X.1 XI IPS.4 XI IPA.1 XI IPA.2 X.3 X.2 XI IPA.1 X.4 XI IPA.1 XI IPA.1 XI IPA.1 XI IPS.4 XI IPS.3 XI IPS.1 X.6 XI IPS.1 XI IPS.3 XI IPS.4 XI IPS.4 XI IPS.1 X.4 XI IPS.2 X.2 XI IPS.1 X.1 38

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Hari/ Jam 12.15 13.00 14.30 15.00 13.00 14.30 15.00 17.00

17.00 19.00 19.00 20.30 20.30 22.00 22.00 23.30 23.30 04.00 04.00 04.45 04.45 05.45 05.45 07.00 07.00 10.00 10.00 12.00 12.00 12.30 12.30 13.00

Materi Narasumber Rabo, 25 Januari 2012 Upacara Pembukaan Panitia AD/ ART OSIS Drs. Daryoto Eko Istirahat Panitia Out Bond Drs. Didik Pudianto Aris Susanto, S. Pd Ishoma Panitia Membangun Drs. Agus Basuki, M.Si Pemimpin Berkarakter Analisis Program Kerja Drs. Budi Winoto Penyusunan Program Drs. Wardi Kerja Istirahat/ tidur Panitia Kamis, 26 Januari 2012 Sholat & Bersih-bersih Panitia Diri Senam Pagi Panitia Sarapan Pagi Panitia Mengikuti Pelajaran di Pantia
Kelas

Pleno Program Kerja Istirahat Upacara Penutupan

Cahyo Purnomo, S. Pd Panitia Panitia

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

37

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

31 32 33 34 35 36 37 38

Lutfi Khakim Maya Masita Danang P Ika Purwanti Nur Ainik Nurul Amalia (MPK) M. Iqbbal (MPK) Siti Nurhayati

XI IPA.2 XI IPA.2 X.3 XI IPA.1 X.1 XI IPA.1 X.1 XI IPS.2

SMA NEGERI 1 PAMOTAN Visi "DISIPLIN MENGUKIR PRESTASI, BERADAB MEMBANGUN MARTABAT" Misi 1. Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki 2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah 3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya sendiri, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal 4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

39

LDK | Membangun Pribadi Unggul & Berkarakter Mulia

40

Anda mungkin juga menyukai