Anda di halaman 1dari 33

BAB I PENDAHULUAN Dengan berakhirnya pelaksanaan kinerja tahun anggaran 2011 maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun

2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa pasal 10 ayat 4 menyatakan bahwa Kepala Desa berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta menginformasikan Laporan Penyelenggaaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat melalui rapat-rapat desa dan pengumumann lewat radio atau masmedia lainnya. Bahwa LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang telah dilaksanakan oleh Kepala Desa sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Kepada Masyarakat, menegaskan bahwa LKPJ Kepala Desa sekurang-kurangnya berisi penjelasan mengenai arah kebijakan umum Pemerintahan Desa, pengelolaan keuangan desa secara makro, termasuk pendapatan dan belanja Desa, penyelenggaraan tugas pembantuan, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. 1.1. DASAR HUKUM Peraturan perundangan-undangan yang mendasari penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa Banyubiru tahun anggaran 2011 diantaranya adalah : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-undang Nomor 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah Kotapraja Salatiga dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652); 3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992); 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tenteng Desa; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 13. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2007 tentang Sistematika Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ); 14. Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Peyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa; 15. Peraturan Bupati Semarang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pedoman Dana Alokasi Umum Desa (DAUD) Kabupaten Semarang; 16. Peraturan Desa Banyubiru No 2 Tahun 2009 tentang SOTK; 17. Peraturan Desa Banyubiru No 1 Tahun 2009 tentang APBDes tahun 2011 1.2. GAMBARAN UMUM DESA 1.2.1. Sejarah Asal usul Desa Banyubiru Desa Banyubiru adalah salah satu Desa penyanggah Kecamatan Banyubiru yang keberadaannya sudah ada sejak jaman Kerajaan Islam Demak berturut-turut ke Kerajaan Pajang dan Mataram adapun piagam atau prasasti
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
1

secara inplisit tidak ada namun dilihat dari beberapa peninggalan situs sejarah menunjukan bahwa pada masa tersebut diatas keberadaan Desa Banyubiru sudah ada. Walapun hanya dari dasar cerita rakyat atau cerita babat dengan sebutan Tanah Perdikan Banyubiru. Sudah sangat melekat adapun yang dimaksud Tanah Perdikan adalah suatu daerah yang taat dan tunduk dengan kerajaan penguasa namun tidak perlu membayar pajak sebagai kewajiban daerah bawahan. Adapun Tanah Perdikan bisa diperoleh dengan beberapa cara yaitu: daerah atau tokohnya mempunyai labuh labet (pengadian yang luar biasa) kepada kerajaan penguasa. daerah yang terkena paceklik dalam waktu yang sangat lama. daerah yang sering terkena bencana daerah yang sering terjadi huru-hara (perampokan,pemberontakan). Dan Banyubiru adalah dari sekian alasan mendapatkan status Tanah Perdikan karena pendiri Banyubiru yaitu Laksamana Sora Dipoyono adalah seorang panglima perang dibawah sultan Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor pada waktu perang Malaka mengusir penjajah Portugis tahun 1480 1521, sehingga mendapatkan penghargaan memimpin suatu daerah yaitu Tanah Banyubiru dengan status tanah Perdikan karena pengabdian yang luar biasa pada Kerajaan Demak pada saat itu. Keberadaan Desa Banyubiru eksis juga pada jaman perang Diponegaran sejak perang Diponegaran sudah ikut melawan penjajah Belanda sampai pada masa perang kemerdekaan, hal itu ditunjukan dengan beberapa bangunan sebagai tanda atau bukti, salah satu buktinya adalah peninggalan makam Kiyai Joyoproyo salah satu penggikut setia Pangeran Diponegoro dan tanda atau bukti ikut melawan penjajahan Belanda ada serta banyaknya para Veteran Perang Kemerdekaan. Desa Banyubiru merupakan daerah yang sangat strategis yang digunakan Belanda untuk Benteng pertahanan dimana di Banyubiru dibangun Asrama Batalion Kaveleri Belanda dan masyarakat Banyubiru juga andil pada perjuangan melawan penjajah Belanda, setelah perang kemerdekaan Desa Banyubiru seperti desa desa disekitarnya dibawah Pemerintahan Republik Indonesia yang secara umum termuat dalam Undang undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten dalam lingkup Propinsi Jawa Tengah dan Undang undang Nomor 67 tahun 1958 tentang Pembentukan Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II semarang. Dan mulai pada saat itu telah melakukan penataan dan pembangunan disegala bidang sampai saat ini, dan perlu diingat bahwa di Desa Banyubiru pernah dipimpin Kepala Desa atau sebutan lain seperti Demang atau Lurah atau sebutan lainnya dengan periode pimpinan sebagai berikut : Masa Perang Diponegaran 1. Demang Raden Ngabehi Proyo Diwongso. 2. Demang Raden Merto Diproyo. 3. Demang Raden Proyo Dipeno. Masa sebelum Kemerdekaan. 1. Lurah Raden Abdul Ghoni. 2. Lurah Soekiman Wongso Dimejo. 3. Lurah Semaoen. 4. Lurah Karto Atmojo. Masa setelah Kemerdekaan ( 1945 ). 1. Kades Dasono Soemaryadi. ( 1945 1948 2. Kades Raden Goenawan ( RIS 1949 1952 ). 3. Kades Darsono Soemaryadi ( 1953 1987 ). 4. Kades Sunyoto ( 1988 1997 ). 5. Pilkades tahun 1999 ada masalah dijabat PJ Kades (2000 2001) 6. Kades Suwandi ( 2002 2007 ) 7. Kades Sri Anggoro Siswaji ( 2008 2014 ).

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

1.2.2. Gambaran Umum Desa Banyubiru pada saat ini 1.2.2.1. Profil Desa Banyubiru Desa Banyubiru merupakan salah satu dari 10 Desa yang berada diwilayah Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang Propinsi Jawa Tengah yang berpenduduk 8496 jiwa dengan Luas Wilayah Desa : 677.087 Ha. Dengan alamat sekretariat Desa di Jl. Wijaya Kusuma No 7 Tlp (0298) 593793 Kode pos 50664 Email: pemdesbanyubiru@yahoo.com Web: http//www.pemdesbanyubiru.co.cc Ditinjau dari jumlah penduduk yang cukup besar dan luas wilayah yang kuat tersebut, maka Desa Banyubiru merupakan Desa yang sangat potensial dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Banyubiru. Dan juga letak sangat strategis yaitu di Ibu kota Kecamatan dan antara Kota Salatiga dan Ambarawa, maka tidak salah kiranya jika Desa Banyubiru nantinya dipakai sebagai barometer dari desa-desa lainnya. Dan perlu diingat bahwa desa Banyubiru adalah daerah yang sebagian besar tanahnya adalah sawah (agraris) yang subur maka Banyubiru termasuk penyanggah padi (pangan) untuk Kabupaten Semarang. Mengingat keadaan seperti tersebut di atas maka dalam melaksanakan berbagai tugas Kepala Desa terus memacu para perangkat desa dan masyarakat serta lembaga yang ada di Desa seperti BPD, LKMD, Tim Penggerak PKK Desa, Linmas, GAPOKTAN, LKD, dan UED SP / LKM MEKAR beserta para tokoh Agama dan tokoh Masyarakat dalam rangka melaksanakan otonomi daerah. Untuk itu segala usaha telah ditempuh dalam melaksanakan berbagai kegiatan dimana hal usaha tersebut tidak sedikit pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh masyarakat Desa Banyubiru. Dan juga kesadaran masyarakat Desa Banyubiru yang cukup tinggi inilah yang menyebabkan Desa Banyubiru tidak jauh ketinggalan dengan desa lainnya. Karena usaha-usaha yang tidak ringan tersebut maka selama lebih kurang 1 tahun desa Banyubiru dari tahun ke tahun nampak adanya kemajuan yang cukup tinggi. Kemajuan tersebut khususnya dalam pembangunan fisik antara lain : Adanya Kantor dan Balai Desa yang merupakan sarana kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Desa. Adanya aparat penyelenggaraan Pemerintah Desa yang cukup potensial (Jumlah perangkat desa 18 personil) dan masih dibantu dengan beberapa Modin sebagai Pembantu Perangkat Bidang Pemangku Adat. Adanya Lembaga Desa yang juga berperan aktif dalam rangka melaksanakan program desa, yaitu BPD, LKMD, TP PKK, Linmas, GAPOKTAN, LKD, UED SP / LKM MEKAR dan lain-lain. Adanya berbagai fasilitas sarana pendidikan, kursus dan latihanlatihan. Beberapa jalan desa, gang, lingkungan serta jalan dusun telah diadakan pengerasan, Paving, Betonisasi bahkan di beberapa tempat telah di aspal, serta pembangunan Talud jalan atau irigasi juga dilaksanaakan. Dimana pelaksanaan pembangunan ini dibiayai dengan swadaya masyarakat dan dana simultan dari Pemerintah yang disalurkan lewat Bantuan Sosisl melalui Dinas baik dari APBD II atau aspirasi dari anggota DPRD II. Beberapa tempat-tempat ibadah yang mengalami perbaikan sehingga cepat menampug jumlah pemeluknya dalam melaksanakan ibadah yang diyakini dan dipeluk sesuai ajarannya. Sarana sosial, budaya, dan kesenian juga berkembang dengan baik bahkan telah beberapa kali tampil dalam acara resmi baik di tingkat Kecamatan maupun Tingkat Kabupaten Semarang.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

Keadaan Kamtibmas selama ini dapat dikatakan cukup mantap, hal ini karena berkat adanya kerjasama yang baik antara Linmas dengan aparat keamanan di tingkat Kecamatan. Keadaan suhu politik di Desa Banyubiru selama ini cukup sejuk, baik Adanya sarana perdagangan rakyat yang cukup memadai, antara lain adanya pasar Desa, KUD, BRI, BKK, Koperasi dan Prakoperasi yang letaknya di Wilayah Desa Banyubiru. 1.2.3. Kondisi Geografi dan Keadaan Penduduk 1.2.3.1 Luas Wilayah Luas Wilayah Desa Banyubiru 677.087 Ha yang terdiri dari : 1. Tanah Sawah : 192.087 Ha a. Irigasi Sawah : 41.00 Ha b. Irigasi sawah : 133.087 Ha c. Sederhana : d. Tanah AD (Angk. Darat) : 18.000 Ha 2. Tanah kering : 264.963 Ha a. Pekarangan/bangunan : 72.123 Ha b. Tegalan/kebunan : 178.860 Ha c. Padang gembala :d. Tambak/kolam : 0.60 Ha (kolam ikan Patin tahap uji coba) e. Rawa : 220.000 Ha 1.2.3.2 Batas Desa 1. Desa Banyubiru yang terletak antara Kota Salatiga dengan Ambarawa mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kelurahan Pojok Sari. Sebelah Barat : Desa Rapah / Desa Brongkol. Sebelah Selatan : Desa Wirogomo Sebelah Timur : Desa Kebondowo 2. Nama Dusun dan Jumlah Rt/Rw se-Desa Banyubiru
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 DUSUN Krajan Kampung Rapet Randusari Tegalwuni Cerbonan Demakan Pancuran Dangkel Tawang Rejo Jumlah Dusun total 9 JUMLAH RW 2 1 2 2 3 2 1 1 Jumlah Rw total : 14 JUMLAH RT 11 4 4 6 9 8 4 1 2 Jumlah Rt total : 49 KETERANGAN

Rw ikut Rw II Dusun Krajan

3. Kondisi Wilayah Desa Banyubiru mempunyai curah hujan rata-rata 2.000 3.250 mm/tahun dan berada di 450 ASL ( atau 450 M dari permukaan air Laut ) dan koordinat kantor Desa 71730.06 S - 1102416.02 E. Jenis Tanaman a. Tanah Sawah : Padi, Polo Wijo dan jagung. b. Tanah Tegalan : Ketela, jagung, sayuran, Kopi, Cengkih, Cengkih,Sengon,Mahoni, Jati, dll c. Tanah Pekarangan : Kelapa, cengkih, papaya, pisang, Kopi dll. Jumlah Hewan a. Sapi Perah : 20 ekor b. Sapi biasa/Ras : 150 ekor c. Kerbau : 0 ekor d. Kambing/domba : 210 ekor e. Kuda : 3 ekor f. Ayam ras : 3.000 ekor g. Ayam kampung : 5.000 ekor
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
4

h. Itik / bebek : 17.000 i. Angsa/itik manila : 50

ekor ekor

1.2.4. Kondisi Demografis 1.2.4.1 Berdasarkan Kelompok Umur per Desember 2011
Tabel 1.2.4.1 Kelompok Umur NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kelompok Umur (Tahun) 0<1 1<5 6 < 10 11 < 15 16 < 20 21 < 25 26 < 30 31 < 40 41 < 50 51 < 60 60 keatas Jumlah Laki-laki 443 361 385 412 400 433 440 356 345 334 228 4137 Perempuan 496 366 436 431 436 411 394 422 336 366 265 4359 Jumlah 939 727 821 843 836 844 834 778 681 700 493 8496

1.2.4.2
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Berdasarkan Mata Pencaharian


Tabel 1.2.4.2 Mata Pencarihan Laki-laki Perempuan 46 14 22 0 23 3 166 51 148 116 22 0 42 0 92 194 36 11 56 0 5 0 15 0 66 10 739 399 Jumlah 60 22 26 217 264 22 42 286 47 56 5 15 76 1138

Jenis Pekerjaan PNS TNI Polri Pegawai Swasta Pensiunan Pengusaha Buruh Bangunan Buruh Industri Buruh Tani Petani Peternak Nelayan Lain-lain Jumlah

1.2.4.3
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 1.2.4.3 Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan 543 558 420 456 537 524 378 583 501 492 533 561 475 433 377 393 373 359 4137 4359 Jumlah 1101 876 1061 961 993 1094 908 770 732 8496

Jenis Pendidikan Tidak Sekolah TK/ Play Group Belum Tamat SD Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/Diploma Sarjana Katas Jumlah

1.2.4.4
No 1 2 3 4 5 6

Berdasarkan Pemeluk Agama


Tabel 1.2.4.4 Pemeluk Agama Laki-laki Perempuan 3630 3852 359 351 144 150 4 6 0 0 0 0 4137 4359 Jumlah 7482 710 294 10 0 0 8496

Kelompok Agama Islam Katholik Kristen Hindu Budha Konghucu Jumlah

1.2.5.

Pertambahan Penduduk dan Sosial Kependudukan Pertambahan penduduk dan peristiwa sosial kependudukan di Desa Banyubiru sejak Januari 2011 sampai bulan Desember 2011 tercatat sebagai berikut :
Tabel 1.2.5.1 Pertambahan Penduduk dan Sosial kependudukan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jumlah Lahir 11 7 8 8 9 8 10 2 5 14 13 2 97 Mati 2 4 8 1 6 6 2 6 2 8 4 7 56 Pindah 15 7 8 6 9 10 12 14 22 9 10 21 143 Datang 13 4 5 11 18 4 12 12 23 11 23 8 144 Nikah 5 7 3 7 2 11 2 1 12 10 13 1 74 Cerai 2 1 2 0 4 2 1 0 0 2 1 1 16 Rujuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

1.3. KONDISI EKONOMI 1.3.1 Potensi Ekonomi Ungulan Desa Banyubiru. Secara umum Desa Banyubiru adalah daerah agraris baik pertanian basah 80 % dan pertanian kering 20 %. Dengan demikian sumber makanan untuk sektor peternakan juga melimpah. 1. Sektor Pertanian Untuk Sektor Pertanian padi sangat baik karena wiliyah Desa Banyubiru hampir seluruh lahan yang landai sampai lahan dekat rawa Pening bisa ditanami padi namun pada tahun 2011 sektor pertanian mengalami penurunan produksifitas karena beberapa factor diantaranya : Bencana Banjir,Genangan gundukan Enceng Gondok, Hama Tikus ada Musim tanah tidak serentak. Namun demikian wilayah Desa Banyubiru masih bisa sebagai penyangah pangan untuk Kabupaten Semarang dengan produktifits tahun 2011 kuarng lebih 4.000 ton gabah basah permusim sama seperti pada tahun 2009 dan 2010. 2. Sektor Peternakan Selain Sektor Pertanian Desa Banyubiru juga masih punya Sektor unggulan yaitu Sektor Peternakan ada beberapa macam peternakan yang dikembangkan masyarakat diantaranya : Ternak Sapi Potong dan perah, ternak Itik, ternak kambing dan beberapa ternak lain. Ternak Sapi Potong sangat produktif dan masih menjanjikan mengingat bahwa sumber makanan cukup banyak dan iklim yang cocok untuk ternak Sapi dan ahkir ahkir ini dikembangkan sapi perah walau belum untuk produksi susu namun hanya untuk pengadaan bibit-bibit sapi. Walaupun pemasaran masih lewt pasar Tradisional. Kendaala kendala yang dihadapi peteranak terbatasnya permodalan dan Sumber daya manusia ( SDM ) peteni peternak yang masih dengan pola semi tradisional dan masih belum ada perliindungan pasar dari Pemerintah secara nyata hal ini bisa dilihat dari masih adanya impor sapi dari luar negeri untuk kosumsi daging di daerah . Ternak Itik masih cukup menjanjikan dengan sumber makanaan yang cukup dan dengan jumlah komulatip kurang lebir 17.000 ekor itik poton dan petelur sudah bisa di sebut sebagai sentra peternakan Itik dengan rata rata hasil telur per hari kurang lebih 12.000 butir telur per hari. Kendala yang dihadapi adalah hasil telur dan daging belum bisa diolah 100 % di Desa Banyubiru hanya sekitar 40 % yang diolah di Desa. Ternak Kambing pengelolaan masih tradisiona dan semi tradisional namun cukup bisa untuk tambahan penghasilan petani atau peladang. Kendala yang dihadapi masyarakat belum ada Induk atau Pejatan yang unggul serta pasar masih penjualan di pasar tradisional khususnya menjelang Hari Raya Qurban. 3. Sektor Perikanan Sektor perikanan secara tradisiona sudah ada sejak dulu yaitu penangkapan ikan di danau Rawa Pening, Sektor ini hanya cukup untuk kosumsi harian dan masih ada pengembangan Sektor perikanan yang dikelola perorangan atau kelompok yaitu pengembangan perikanan dengan system tertata baik dengan kolam pemanen, semi permanent ada kolam terpal untuk pengembangan ini memang masih terbatas untuk pembenihan, pembesaran ikan Lele dan Patin saja ( untuk catatan ikan Patin sampai saat ini belum bisa dikembangan dengan baik di Desa Banyubiru). 4. Perkebunan Sektor Perkebunan baik Kopi dan Cengkeh dan tanaman Sengon masih cukup bisa dikembangkan mengingat sudah adanya system pola tanam dan perawaatan dengan cara yang lebih baik karena sudah mendapatkan pelatihan dari instasi dan Dinas terkait, namun juga ada kekawatiran hutan di kawasan Desa Banyubiru cenderung menjadi hutan homogen Sengon karena dari nilai ekonomi lebih menjanjikan tapi hal ini juga berbahaya karena bila ada hama serangan akan sulit ditanggulangi sepeti dulu pernah terjadi serangan hama kutu loncat sehingga tanaman lamtoro dan mandingan habis, hal ini juga yang menjadi kekawatiran kita bersama,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

5. Sektor UMKM Sektor UMKM belum bisa maximal dalam menyunbangkan hasil atau incam masyarakat. Kurangnya pelatihan dan permodalan. Dan hanya Sektor perajin Tahu Tempe yang masih eksis dan bertahan serta berkembang sedang Sektor yang lain belum bisa menyumbang incam pendapatan yang cukup. Ada hal yang perlu diperhatikan selama ini pelaku UMKM cenderung bisa membuat produk home industry tapi susah untuk mencari celah pemasaran karena belum ada perlindungan system dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 JENIS USAHA Sektor Pertanian Padi / Gabah Tabel 1.3.1.1 Tabel Produksi Ekonomi Desa Banyubiru NILAI INVESTASI DAN PRODUKTIFITAS / PER HASIL BRUTO PER UNIT TAHUN 4000 ton = Rp 1 Ha = 5000 Kg 100.000.000,1.000.000.000,500.000.000,100.000.000,400.000.000,500.000.000,500.000.000,500.000.000,3.600.000.000 PENYERAPAN TENAGA KERJA 103 100 50 50 25 50 50 50

Sektor Peternakan 1- 6 bln = Potong Sapi Potong Sektor Peternakan Itik 1 8 bln = masa bertelur Sektor Perikanan Darat / Tawar 1 4 bln = masa panen Sektor Perkebunan Kopi 1 Thn = Panen Sektor Perkebunan Cengkeh 1 Thn = Panen Sektor Perkebunan Tanaman Keras 1 5 Thn = panen Sektor Perkebunan Tanaman Buah 5 15 Thn Jumlah Bruto

Catatan : Sektor tenaga kerja yang bekerja di pabrik pabrik dan kerja di luar negri dan boro di lur daerah tidak terrangkum dalam tabel ini. 1.3.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Desa Banyubiru. Produk Domestik Regional Bruto Desa Banyubiru sebenarnya di tingkat Desa tidak mengenal istilah ini namun disini dapat kami sampaikan secara umum dan singkat keadaan ekonomi di Desa Banyubiru yang tidak banyak mengalami peningkatan yang siknifikan karena beberapa faktor yaitu Global Economic crisi dan Regional economic crisis dengan melihat penyebab dari harga minyak mentah 150 $ per Barel menjadi 45 $ per barel sehingga berpengaruh pada harga dolar ke krus rupiah yang melemah berkisar 1 $ setara dengan Rp 9.000,00 sampai 12.000,00. Hal ini berpengaruh pada harga bahan baku dan banyak Sektor industri melemah juga menimbulkan PHK terjadi di beberapa Perusahaan di Kabupaten Semarang adan diantara karyawan yang terkena PHK diantaranya adalah warga Desa Banyubiru sehingga menambah angka pengangguran, sekarang banyak tenaga karyawan pabrik dengan kontrak kerja pendek atau out shortsing dan ditambah lagi dengan beberapakali gagal panen atau penurunan hasil panen padi di desa Banyubiru. Sehingga secara umum Ekonomi Makro dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Desa Banyubiru hanya mengalami peningkatan sedikit. Dan ada beberapa factor yang harus diperhatikan 1.4. KONDISI SOSIAL Keadaan sosial budaya di Desa Banyubiru cukup baik walaupun keadaan masyarakatnya sangat kompleks, antar umat beragama juga nampak adanya rasa toleransi yang tinggi. Demikian juga antar organisasi masyarakat di Desa Banyubiru kerjasamanya cukup baik, namun ahkir-ahkir ini cukup banyak anak-anak muda yang terkena dampak dari Miras dan Narkoba walau dalam tahap awal. 1. Agama Kehidupan beragama di wilayah Desa Banyubiru terasa penuh dengan rasa kekeluargaan, toleransi antar umat beragama juga nampak hidup dengan harmonis. Dengan adanya pengajian-pengajian, jemaah Yasin/Berjanji, Jemaah Misa/Kebaktian yang berkembang kondusif sehingga bisa meningkatkan kuwalitas ketaqwaan masing-masing pemeluk agama. 2. Sosial Politik Telah diuraikan di muka bawah keadaan suhu politik di wilayah Desa Banyubiru tetap terkendali dan situasinya tetap sejuk. Antar kekuatan sosial politik yang ada nampak adanya kerjasama dan saling bantu membantu,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Selama ini situasi Kamtibmas secara umum di wilayah Desa Banyubiru tetap aman dan terkendali. Hal ini berkat adanya kerjasama antara Linmas dengan masyarakat masing-masing dusun dan pihak keamanan Muspika Kecamatan Banyubiru walupun hanya secara berkala mengadakan pembinaan maupun penyuluhan masalah Kamtibmas. Disamping itu juga berkat adanya partisipasi masyarakat dalam bidang Kamtibmas cukup baik, hal ini dilakukan karena adanya kesadaran jaga di masingmasing Poskamling yang tersebar di Desa Banyubiru pada waktuwaktu tertentu. Dengan adanya kerja keras dari aparat keamanan beserta masyarakat inilah sehingga angka kriminalitas di wilayah Desa Banyubiru dapat ditekan seminimal mungkin. Walaupun ada cacatan khusus untuk curamor masih cukup tinggi dan belum satu kasuspun yang bisa ditangkap. 4. Sosial Ekonomi Dalam kehidupan bermasyarakat khusunya dalam bidang ekonomi juga nampak adanya peningkatan taraf hidup dan inkam perkapita waluapun tidak signifikan. Harga barang kebutuhan sehari-hari khususnya 9 bahan pokok harganya tetap terkendali dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Adanya bantuan-bantuan dari pemerintah baik dalam program Raskin dan Jamkesmas serta Jamkesda yang sudah tertata sistem penyalurannya pada keluarga tidak mampu (miskin) namun demikian hal ini mempunyai dua dampak di satu sisi berdampak positif sehingga masyarakat bisa mengembangkan dana bantuan menjadi modal usaha tetapi di sisi lain juga berdampak negativ karena masyarakat menjadi lebih malas untuk berusaha (dalam istilah jawa njagakke) dan juga menimbulkan sedikit keirian warga yang tidak dapat bantuan namun dari semua itu kami selaku pemerintah Desa sudah mencoba mengatasinya sehingga masyarakat bisa memahami. Dalam kehidupan berkoperasi di Desa Banyubiru cukup menggembirakan dimana di tiap-tiap Dusun sampai ke tingkat RT maupun lingkungan tumbuh Koperasi yang dikelola oleh warga setempat. Dengan adanya Koperasi ini juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Banyubiru. Apalagi ditunjang dengan program PNPN-Mandiri khususnya di bidang Simpan Pinjam dan UEP yang bisa dinikmati masyarakat pencari modal usaha kecil menengah tanpa jaminan dan bunga sangat lunak sehingga mempercepat putaran bisnis / ekonomi di desa. Sebagai catatan bahwa data keluarga yang menerima bantuan social dari pemerintah - Penerima Raskin : 543 RTS - Penerima Jamkesmas data tahun 2011 : 944 orang - Penerima Program Keluaga Harapan : 30 orang Catatan : untuk ukuran orang atau keluaga dikatakan miskin di Desa Banyubiru susah karena dari data masing-masing Dinas dan BPS berbeda-beda padahal yang terjadi dilapangan juga sangat jauh berbeda jadi untuk ukuran orang atau keluarga miskin tidak ada patokan yang baku. 5. Sosial Budaya Keadaan sosial budaya di Desa Banyubiru selama ini sangat menggembirakan, di masing-masing Dusun tumbuh berbagai jenis kesenian, antara lain adanya Orkes Keroncong, Orkes Melayu, Band, sedang kesenian tradisional antara lain Rebana, Karawitan, Ketoprak, Tari Keprajuritan dan lain-lain walaupun sifat keexisannya masih tergantung dari even-even tertentu seperti Merti Dusun, Merti Deso dan harihari besar nasional. Demikian juga sarana pendidikan yang tersedia di Desa Banyubiru cukup memadai antara lain adanya PAUD,TPA, TK, dan SD yang tersebar di Beberapa Dusun dan juga SMP Negeri dan Swasta. Hal itu sudah cukup untuk menampung anak didik yang berada di Desa Banyubiru bahkan juga mampu menampung anak didik dari dari luar Desa Banyubiru 1.5. KELEMBAGAAN DESA Lembaga Desa yang ada di Desa Banyubiru baik lembaga formal maupun informal sudah dapat berfungsi sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun kegiatan dari masing-masing lembaga tersebut tetap diarahkan oleh Pemerintah Desa sesuai dengan fungsinya sebagai mitra kerja.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
8

Sedangkan Lembaga Desa yang ada di Desa Banyubiru adalah sbb: 1. BPD (sudah berjalan dengan baik) dengan Kepengurusan periode 2006 s/d 2012 sbb: Ketua BPD : Mx. Sukarno Wakil Ketua : Barkoni Sekretaris : St. Prawadi Anggota : Agus Priyanto, Wagiyono, Fx. Hartanto, Zumrotul solikin, Tamiyanto, Parjono, Toto Dwi Warsito Putro, Irfanto, Sri Hartono Rismanto. S.pd BPD pada tahun 2012 akan habis masa baktinya. 2. LKMD telah dilakukan reorganisasi dengan periode 2011 sampai dengan 2015. Dan dengan kepengurusan sbb : Ketua : H. Soetarmo Wakil Ketua : Ani Suwarto Sekretaris : Genta Kumoro Santo Bendahara : Untung Giarto Seksi-seksi Seksi Agama : 1. Ashadi 2. VF. Tri Susanto Seksi Pendidikan, Seni dan Budaya : 1. Nono Pribadi 2. Poniman Seksi Lingkungan Hidup : 1. Haryanto 2. Waluyo Seksi Pembangunan : 1. Slamet Riyadi 2. Jafar Efendi Seksi Pemuda & Olah Raga : 1. Y. Subagiyo dan Marno 3. TP PKk (sudah berjan dengan baik ) Kepengurusan Tim Pengerak PKK sbb : - Ketua : Sariyah - Wakil Ketua : Anik Rustmiyati - Sekretaris : Siti Maisaroh - Sekretaris II : Anik Sri Rahayu, SH - Bendahara : Sukarni - Pokja I : Ketua 1.Tati Rahmawati Anggota 1. Mardiningsih 2. Endah Purwantiningsih 3. Nanik - Pokja II : Ketua 1. Sri Wahyuni Anggota 1. S. Wahyuni Adi 3. Sri Supartini 4. Sri Siswanti - Pokja III : Ketua 1. C. Jariyah Anggota 1. Suharti 2. Ifamiati 3. Retno - Pokja IV : Ketua 1. Sri Wardani Anggota 1. Sumiyati 2. Sri Supriyati 3. Sukar - Humas : Didik Kiswantoro 4. Linmas (sudah berjalan cukup baik) dengan kepengurusan sbb : Danton : Sareh Danru I : Juwadi Danru II : Karimun Danru III : M. Chamdani Danru IV : Slamet 5. GAPOKTAN LESTARI (sudah berjalan cukup baik) lembaga ini akan membantu pemerintah Desa Banyubiru untuk meningkatkan SDM Petani yang berada di Desa Banyubiru yang tergabung pada kelompok-kelompok tani dan membantu pengaturan distribusi pupuk bersubsidi. Dengan kepengurusan sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
9

- Ketua : P. Iswadi - Ketua II : Sumardi - Sekretaris : Mudiyono - Bendahara : Samuri 6. PNPM-Mandiri Tingkat Desa Banyubiru (sudah berjalan cukup baik) walaupun juga masih adanya pemanfaat dari kelompok yang belum menyelesaikan kredit macet kurang lebih Rp 28.000.000,- pada tahun 2009 2010-2011 dan pada tahun 2011 Desa Banyubiru tidak dapat hibah sapras karena alokasi dana yang tidak mencukupi di tingkat Kecamatan karena mengacu pada system urut / rangking dengan kepengurusan sbb : A. TPK PNPM-MD - Ketua TPK : Suyono Djamiat. - Sekretaris : Wahyu Nurseno. - Berdahara : VF. Tri Susanto. B. KPMD - Ketua : Sumardi - Anggota : Siti Maesaroh 7. LKD (belum berjalan dengan baik). Lembaga Keuangan Desa ini sebenarnya adalah embrio dari BUMDES nantinya dan lembaga baru tetapi belum bisa berjalan dengan baik karena banyak anggota yang meminjam mengalami kemacetan mengansur kurang lebih Rp 14.500.000,-, dan dana yang ada di rekening Bank BKK kurang lebih ada : Rp 18.200.000,- dengan kepengurusan baru sbb : - Ketua : Widiarso - Sekretaris : Rahmadi - Bendahara : Wahyu Nugroho Catatan : telah diadakan pengaktifan kembali LKD Banyubiru. 8. Karang Taruna (sementara vacum kegiatan di tingkat Desa) lembaga ini sudah mulai dirintis kembali kebangkitanyan karena kegiatan di dusun justru masih eksis. 9. Team Investivigasi Tanah lembaga non formal (sudah berjalan dengan baik) lembaga ini terbentuk karena adanya masukan-masukan dari masyarakat yang ingin mengetahui kejelasan tentang Aset desa / Bondo deso yang berupa Tanah Bangunan dan hasil dari kerja ini team terdapat pada lampiran laporan asset desa. Team ini yang anggotanya terdiri dari : unsur Perangkat Desa, BPD, LKMD dan Tokoh Masyarakat. Dengan kepengurusannya sbb : - Ketua : Suhodo - Sekretaris : Anik Sri Rahayu, SH - Bendahara : Sudarmanto Setyadi. SP - Koordinator lapangan : Sutrisno - Anggota : Maryadi, Sumardi, Zumrotul Solikin, Wagiyono Catatan : dari tahun 2010 sudah kurang aktif karena bebenahan dan temuantemuan tanah milik Desa sudah terselesaikan tahun 2009 10. UED SP / LKM ( Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam / Lembaga Keuangan Desa MEKAR ) Lembaga keuangan ini terbentuk sudah lama dan sudah berperan aktif ikut memajukan perekonomian masyarakat Desa Banyubiru dengan susunan organisasi sebagai berikut : Ketua : P. Sugiyo Wakil Ketua : H. Soetarmo Sekretaris : St. Prawadi Bendahara : VF. Tri Susanto Dan di dusun-dusun juga banyak lembaga lembag keuangan dalam bentuk masih Pra Koperasi yang keberadaanya banyak membantu masyarakat diantara adalah : - Pra Koperasi Dusun Krajan Biwara, Bares, Bersatu Membangun Umat. - Pra Koperasi Dusun Kampung Rapet Rapet Jaya. - Pra Koperasi Dusun Randusari - Pra Koperasi Dusun Demakan Maju Lancar - Pra Koperasi Dusun Cerbonan Simpatik - Pra Koperasi Dusun Pancuran Maju Mulyo - dan masih banyak lagi lembaga simpan pinjam tingkat Rt yang dikelola ibuibu.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

10

11. Staff Ahli Administrasi dan Tehnologi Informatika adalah lembaga non formal (sudah berjalan dengan baik). Staff Ahli ini kami adakan dengan tujuan untuk menpercepat proses pembenahan administrasi desa dan administrasi pendataan dengan Computer yang selama ini masih kurang baik untuk itu kita angkat : Staff ahli administrasi yaitu : ST. Prawadi dan untuk staf Tehnologi Informatika yaitu Wahyu Nur Seno. Lembaga-lembaga tersebut diatas secara rutin mendapat pembinaan dari Pemerintah Desa Banyubiru, Dinas/Instansi tingkat Kecamatan yang terkait. Kendala-kendala untuk meningkatkan kinerja lembaga-lembaga Desa sebagai berikut : Sumber daya manusia yang tidak merata. Dasar hukum untuk kelembagaan belum ada secara pasti Prasarana kelembagaan yang tidak mencukupi Desa belum bisa memberi upah sebagai uang kehormatan yang layak Koordinasi yang yang belum merata dan sinergi BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM Desa ) 2.1 Arah Pembangunan Desa Arah pembangunan Desa Banyubiru mengacu pada Peraturan Desa Banyubiru Nomor : 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan rencananya pada tahun 2011 peraturan desa tersebut akan diganti untuk di sempurnakan dengan Rancangan Peraturan Desa Banyubiru tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (yang masih dalam proses belum diundangkan dalam lembar Daerah Kabupaten Semarang ) namun tapi juga tidak meninggalkan rapat koordinasi evaluasi pembangunan tahun sebelumnya dan masalah masalah serta temuantemuan pada program sebelumnya tidak terlaksana akan dilanjutkan pada progam tahun berikutnya juga melihat keadaan keuangan yang terkini, namun sampai saat ini Raperdes tersebut belum disahkan dan diundangkan di lembar Daerah kabupaten Semarang karena ada perbedaan panduan penyusunan RPJMDes dari PNPM Mandiri dengan panduan penyususnan dari Bagian hokum Kabupaten Semarang jadi Pemerintah Desa Banyubiru harus merevisi Raperdes tentang RPJMDes yang sudah jadi. Hal ini akan dituangkan dalam rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan pendek sesuai tingkat kebutuhan dimasyarakat. 2.2 Visi dan Misi Mengingat masyarakat Desa Banyubiru yang Hiterogen dan dengan banyaknya perbedaan-perbedaan baik cara pandang bermasyarakat, agama, Kepercayaan, ekonomi, politik, social dan budaya maka perlu adanya VISI dan MISI untuk menyeragamkan padangan-pandangan yang berlainan tersebut ( Visi dan Misi Kelapa Desa terpilih ): a. VISI : Menuju Banyubiru Sebagai Desa Maju yang Berpotensi. ( Bersih, Potensi,Tentram, sehat, dan Iman) b. MISI : 1. Melengkapi dan memperdayakan provesionalitas dan fungsionalitas kinerja dari Pemerintah Desa dan lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa. 2. Mengembangkan dan menciptakan program-program yang konstekstual dan efektif bagi pengembangan bidang pemerintahan, pendidikan, kepemudaan dan seni budaya dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat srategis dan obyektif. 3. Mempromosikan dan mendorong timbulnya program-program bantuan dan kemitraan melalui advokasi atau pembelaan terhadap harapan dan kebutuhan masyarakat. 2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Desa. 2.3.1 Strategi Pembangunan Desa. Strategi pembangunan jangka menengah Desa Banyubiru berikut : a. Strategi dalam Mewujudkan Kepemerintahan yang baik :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

adalah sebagai

11

b.

c.

d. e.

f.

g.

h.

1. Memantapkan kinerja kepemimpinan yang demokratis, elegan dan mengedepankan keteladanan. 2. Meningkatkan kualitas kinerja peneyelenggaraan pemerintahan dan penanggulangan KKN. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam penyelenggaraan pembangunan. 4. Mensinergikan interaksi konstruktif diantara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik secara transparan, partisipatif dan akuntabel. Strategi dalam Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang Aman, Tertib, Tentram dan Dinamis : 1. Memantapkan stabilitas keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat. 2. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum. 3. Memantapkan budaya politik yang demokratis. Strategi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas. 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. 3. Memberdayakan sumber daya perempuan dalam seluruh aspek kehidupan. 4. Meningkatkan keberdayaan generasi muda dan olah raga. Strategi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat : 1. Meningkatnya keberdayaan sosial masyarakat. 2. Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat. Strategi dalam Mamantapkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa : 1. Meningkatnya kualitas pendidikan agama pada semua jalur, jenis, jenjang pendidikan. 2. Meningkatnya kualitas penataan, pengelolaan dan pengembangan sarana prasarana keagamaan. 3. Meningkatnya kualitas manajemen pelayanan ibadah. Strategi dalam Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Lokal : 1. Meningkatnya pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini mulai dari tingkat keluarga/rumah tangga. 2. Reaktualisasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu dasar etika sosial dalam kehidupan berpemerintahan dan bermasyarakat. 3. Meningkat sarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya. Strategi dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan : 1. Meningkatkan manajemen pengelolaan lingkungan. 2. Meningkatkan penegakan hukum untuk mengurangi perusakan dan pencemaran lingkungan. 3. Meningkatkan efektivitas tata ruang wilayah. 4. Meningkatkan percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Strategi dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Dusun : 1. Meningkatkan keberdayaan dusun dan masyarakat dusun dalam pembangunan. 2. Mengembangkan potensi ekonomi perdusunan. 3. Meningkatkan alokasi dan distribusi pembangunan keperdusunan.

2.3.2 Arah Kebijakan Desa. Kebijakan pembangunan jangka menengah Desa Banyubiru adalah sebagai berikut : a) Kebijakan dalam Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik : 1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur. 2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Administrasi Pemerintah Desa. 3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 4. Peningkatan Kapasitas Keuangan Desa. 5. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan Sektor Swasta dalam Pembangunan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
12

6. Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Pembangunan. b) Kebijakan dalam Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang Aman, Tertib, Tentram dan Dinamis : 1. Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Instabilitas Kehidupan Masyarakat. 2. Penegakan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM. 3. Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat. 4. Kehidupan Politik yang Demokratis. c) Kebijakan dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia : 1. Peningkatan Kualitas Pendidikan baik secaara formal atau non formal. 2. Peningkatan Kapasitas Kesadaran Hidup Sehat dan Kualitas Kesehatan Masyarakat. 3. Pemantapan Kesetaraan Gender. 4. Peningkatan Keberdayaan Generasi Muda dan Olah Raga. d) Kebijakan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat : 1. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial. 2. Peningkatan Potensi Perekonomian Desa dan Penanggulangan Kemiskinan. 3. Perbaikan infoprmasi Ketenagakerjaan. 4. Pengendalian dan sosialisasi Pertumbuhan Penduduk dan Peningkatan Kualitas Keluarga. e) Kebijakan dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial Berlandaskan Iman dan Taqwa : 1. Peningkatan Intensitas Pembinaan agama dn Kehidupan Keagamaan. 2. Penerapan Nilai-nilai Keimanan dan Ketaqwaan dalam Kehidupan Sosial. 3. Pengembangan Potensi Umat. 4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama. f) Kebijakan dalam Mendukung Upaya Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya lokal : 1. Peningkatan Kesadaran dan Kecintaan Terhadap Budaya lokal. 2. Pengembangan dan Pelestarian Budaya lokal. 3. Pemantapan Ketahanan Budaya Masyarakat. g) Kebijakan dalam Memelihara Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan : 1. Meningkatkan daya Dukung dan Kualitas Lingkungan. 2. Menyelarasikan Pemantapan dan Pengendalian Ruang dalam Sistem Tata Ruang Yang Terpadu. 3. Percepatan Pembangunan Yang berkelanjutan. h) Kebijakan dalam Meningkatkan Kinerja Pembangunan Dusun : 1. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Dusun dan Ketahanan Masyarakat Dusun. 2. Meningkatkan Pemberdayaan Ekonomi Perdusunan. 3. Meningkatkan Pembangunan Kawasan Perdusunan. 2.4 Prioritas Desa. Berdasarkan pada kondisi, permasalahan dan potensi Desa Banyubiru, serta memperhatikan prioritas pembangunan Nasional dan Propinsi Jawa Tengah dengan Visi Bali Ndeso Mbangun Ndeso dan Kabupaten Semarang dengan Slogan INTANPARI , maka pembangunan Desa Banyubiru tahun 2011 diorientasikan pada 5 (lima) prioritas, yaitu : 1. Meningkaatkan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas dan penuntasan wajar dikdas 9 tahun. 2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kesadaran budaya hidup bersih dan sehat. 3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan, peningkatan keterpaduan pemanfaatan ruang desa dan pusat pertumbuhan, peningkatan gairah investasi serta aktivitas ekonomi lainnya. 4. Peningkatan kualitas, daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pencegahan dini terhadap bencana.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

13

5. Peningkatan kinerja pembangunan dusun, melalui peningkatan kapasitas dan kuwalitas dusun, peningkatan keberdayaan masyarakat dusun, pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan perdusunan, serta efektifitas pengunaan Dana Alokasi Umum Desa ( DAUD ). Sementara ini pembangunan Desa Banyubiru tahun 2011 difokuskan pada upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan prasarana dan pelestarian lingkungan hidup. Upaya pengurangan kemiskinan memiliki dimensi yang luas dan kompleks, yaitu menyangkut aspek sosial, budaya, fisik, ekonomi, dan bahkan politik. Karena itu, penyelesaiannya harus secara menyeluruh (holistik) dan ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri. Pembangunan prasarana dan sarana dasar dimaksudkan untuk menstimulasi pertumbuhan perekonomian daerah maupun dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Mengingat keterbatasan sumber daya yang tersedia, maka pembangunan diprioritaskan kepada kegiatan yang memiliki daya dongrak besar terhadap upaya pengurangan kemiskinan, perluasan lapangan kerja dan berusaha serta pertumbuhan ekonomi. Agar pembangunan dapat berlangsung secara berkelanjutan, maka pemeliharaan dan pemulihan daya dukung lingkungan harus menjadi bagian dari pembangunan itu sendiri. Perincian dari masing-masing fokus di antaranya sebagai berikut : 1. Pengurangan kemiskinan, dengan sasaran : - Peningkatan pemberdayaan masyarakat. - Menumbuhkan keswadayaan masyarakat. - Peningkatan ketrampilan ketenagakerjaan. - Pemberian bantuan yang tepat sasaran. 2. Perbaikan kualitas lingkungan hidup, dengan sasaran : - Rehabiltasi lahan kritis. - Pengendalian pencemaran industri di DAS di Sungai sungai yang ada. - Sosialisasi pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di daerah kritis. - Sosialisasi pengolahanan sampah ramah lingkungan. - Peningkatan kesiapan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana (khususnya prasarana dan sarana dasar), dengan sasaran : - Peningkatan pembangunan jalan gang, dusun, desa dan jembatan. - Peningkatan prasarana penyedia air baku. - Penataan saluran dalam lingkungan Dusun. - Pembangunan dan pemeliharaan bendungan Dam Bolodewo. BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dan peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2006 tentang Dana Alokasi Desa Serta Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Sehubungan dengan hal di atas, penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menjadi tahapan yang sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya dalam mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Melalui Peraturan Desa Banyubiru Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Banyubiru Tahun Anggaran 2011 dan Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Banyubiru Tahun Anggaran 2011, Pemerintah Desa Banyubiru bersama unsur BPD telah menyusun rencana anggaran untuk Tahun Anggaran 2011. APBDes Tahun 2011.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

14

3.1 Pengelolaan Pendapatan Desa 3.1.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Desa Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan diarahkan kepada peningkatan pungutan yang telah ada obyek dan subyeknya walupun system pembagian pengembalian hasil pajak PBB ke Desa melalui DAUD dan program program pembangunan yang dibiayai APBD II , serta penggalian potensi baru atau mencari obyek dan subyek pungutan baru ( Sumbangan Pihak Ketiga yang tidak mengikat ) sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai upaya optimalisasi peningkatan pendapatan desa serta pengelolaan tanah bondo deso sebagai adalan untuk itu perlu diadakan perbaikan system pengarapannya. 3.1.2. Target dan Realisasi Pendapatan Desa. Pada Tahun 2011 Pemerintah Desa Banyubiru mentargetkan pendapatan sebesar Rp. 421.744.000,- dan terealisasi Rp. 456.744.000,- atau 108,30 %. Kontribusi terbesar dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa yang ditargetkan sebesar Rp. 165.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 175.000.000,- atau 106.06% yang memberikan kontribusi sebesar 38,31 %, sedangkan Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Bantuan Keuangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya sebesar dianggarkan sebesar Rp. 204.744.000,- realisasinya sebesar Rp. 204.744.000,atau 100 % memberikan kontribusi sebesar 44.83 %. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan APBDes Desa Banyubiru Pemerintah Kabupaten Semarang dan Propinsi Jawa Tengah masih sangat besar. Gambaran rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1.2.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2011
No 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1.2 1.3 1.4 1.5 Uraian PENDAPATAN DESA Pendapatan Asli Desa Hasil Usaha Desa Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa Hasil Swadaya dan Partisipasi Hasil Gotong royong masyarakat desa Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Bantuan Keuangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya Hibah Sumbangan dari pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat JUMLAH PENDAPATAN Anggaran Realisasi % Kontribusi ( % )

5.500.000 165.000.000 41.500.000 0 5.000.000 103.864.000 100.880.000 0 0 421.744.000

5.500.000 175.000.000 41.500.000 0 5.000.000 103.864.000 100.880.000 15.000.000 10.000.000 456.744.000

100 106.06 136.15 0 100 100 100 150.000 100.000 108,30

1,20 38.31 9.09 0 1,09 22,74 22,09 3,28 2,15 100.00

3.1.3.

Pendapatan Asli Desa. Sumber Pendapatan Asli Desa terdiri dari enam jenis, yaitu: Hasil Usaha Desa, Hasil pengelolaan kekayaan Desa, Hasil swadaya dan partisipasi, Hasil Gotong Royong, Lain-lain pendapatan asli Desa yang sah, Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga yang tidak mengikat. Rincian Anggaran dan realisasi masing-masing jenis sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Kontribusi (%)

Tabel 3.1.3.1 Target dan Realisasi Penerimaan PADes Menurut Jenis Pendapatan Tahun Anggaran 2011
No 1.1 1.1.1 1.1.1.1 1.1.1.2 1.1.2 1.1.2.1 1.1.2.1.1 1.1.2.1.2 1.1.2.2 1.1.2.3 1.1.2.4 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1,4 1.4.1 1.4.2 1.4.3 Uraian Pendapatan Asli Desa Hasil Usaha Desa Pemberian dan legalisir sura keterangan Badan Usaha Milik Desa Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa Tanah Kas Desa Bengkok Kepala Desa Bengkok Perangkat Desa Pasar Desa Bangunan Desa Lain-lain Kekayaan Milik Desa Hasil Swadaya dan Partisipasi Hasil Gotong Royong Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah Hibah Hibah dari pemerintah Hibah dari pemerintah provinsi Hibah dari pemerintah kabupaten/kota Anggaran Realisasi %

5.500.000 0 30.000.000 18.000.000 117.000.000 0 0 0 41.500.000 0 5.000.000 0 0 0

5.500.000 0 40.000.000 18.000.000 117.000.000 0 0 0 41.500.000 0 5.000.000 0 0 0

100,00 133,33 100,00 100,00 100,00 100,00 -

2,18 15,87 7,14 46,43 16,47 1,98 -

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

15

1.4.4 1.4.5 1,5

Hibah dari badan/lembaga/organisasi swasta Hibah dari kelompok masyarakat/ perorangan Sumbangan dari Pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat JUMLAH PENDAPATAN

0 0 0 217.000.000

0 15.000.000 10.000.000 252.000.000

150.000,00 100.000,00 116,13

5,95 3,97 100,00

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari total target PADes Tahun 2011 sebesar Rp.217.000.000,- realisasinya sebesar Rp. 252.000.000,- atau 116,13 %. Dari tujuh komponen PADes tersebut di atas, Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa merupakan komponen penyumbang terbesar, yakni sebesar 69,44 % sedangkan yang paling kecil adalah Sumbangan dari fihak ke tiga Sah yang tidak memberikan kontribusi atau sebesar 0 %. 3.1.4. Pendapatan Transfer Pendapatan Transfer terdiri dari dana Perimbangan, Transfer Pemerintah Propinsi Jawa Tengah , Transfer Pemerintah Kabupaten Semarang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.4.1 Target dan Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2011 No 1,2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1,3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.3.1 1.3.4 Uraian Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Bagi Hasil Pajak Daerah Bagi Hasil Retribusi Daerah DAUD Bantuan Keuangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan desa lainnya Bantuan Keuangan Pemerintah: Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota Dana Tambahan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Bantuan Keuangan Desa lainnya : JUMLAH PENDAPATAN Anggaran Realisasi % Kontribusi (%)

0 0 103.864.000

0 0 103.864.000

0 0 100,00

0 0 50,73

0 5.000.000 0 95.880.000 0 204.744.000

0 5.000.000 0 95.880.000 0 204.744.000

0 100,00 100,00 0 100,00

0 2,44 46,83 0 100,00

Secara terperinci anggaran dan realisasi per jenisnya dapat dilihat pada uraian berikut: 1. Dana Pembangunan Desa ( DAU) Provinsi Realisasi Dana Pembangunan Desa (DAU) Tahun 2011 dengan anggaran Rp 5.000.000,- realisasinya sebesar Rp 5.000.000,- atau 100 %. 2. Bantuan Peningkatan Kinerja Aparatur Perangkat Desa ( BPKAPD ) dan APBD Kabupaten Bantuan Peningkatan Kinerja Aparatur Perangkat Desa dan APBD Kabupaten merupakan kontributor terbesar terhadap kelompok Pendapatan Dana Perimbangan. Pada tahun 2011 ( BPKAPD ) dianggarkan sebesar Rp. 95.880.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 95.880.000,- atau 100 %. 3. Dana Alokasi Umum (DAUD) Dana Alokasi Umum Desa Pemerintah Kabupaten dianggarkan sebesar Rp. 103.864.000,dan terealisasi sebesar Rp. 103.864.000,- atau 100 % 3.1.5. Permasalahan a. Penarikan Pungutan Desa yang sudah ditetepkan di Perdes yang berlaku di Desa Banyubiru belum bisa optimal sehingga pendapatan asli Desa kurang. b. Banyak kebijakan keuangan yang tidak berpihak pada pemerintah Desa. c. System pelaporan dana bantuan dari APBD II atau APBD I kurang simple dan efisien. Penyelesaian. a. Program program pembangunan disesuaikan dengan pendapatan Desa. b. Sosialiasi penerapan Perdes Pungutan. c. Pengefektipan penggunaan pendapatan sesuai kebutuhan riel.

3.1.6.

3.2 Pengelolaan Belanja Desa 3.2.1. Kebijakan Umum Keuangan Desa Kebijakan Umum Keuangan Desa Banyubiru yang tertuang dalam Kebijakan Umum APBDes desa Banyubiru Tahun 2011 yang terdiri atas 3 (tiga) kebijakan yaitu Kebijakan Pendapatan, Kebijakan Belanja dan kebijakan Pembiayaan.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

16

Berkaitan dengan fungsi pemerintah yang bertugas memfasilitasi, membuat regulasi dan menyediakan barang dan jasa yang sifatnya publik, maka kebijakan-kebijakan dibidang belanja desa diarahkan sebagai berikut : 1. Pengunaan Dana Alokasi Umum Desa ( DAUD ) berpedoman denga Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 tahun 2006 tenteng Dana Alokasi Desa dan peraturan Bupati Kabupaten Semarang Nomor 7 Tahun 2007 tenteng Pedoman Dana Alokasi Umum Desa Kabupaten Semarang. 2. Perampingan SOTK, dengan membentuk SOTK yang baru sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa 3. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Desa agar menggunakan anggaran yang telah diamanatkan dengan lebih efisien dan efektif, dan mempertanggungjawabkannya melalui hasil (output) yang lebih terukur dan berkesinambungan (sustainable). 4. Mengarahkan kegiatan-kegiatan Satuan Kerja Perangkat Desa supaya lebih fokus terhadap upaya pengurangan kemiskinan, pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. 5. Mengupayakan agar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Desa ada interkoneksinya, sehingga kegiatan yang satu dengan yang lainnya bersifat melengkapi dan bersinergi satu sama lain dan bermuara pada satu tujuan yang telah ditetapkan. 6. Mengarahkan kepada seluruh satuan Kerja Perangkat Desa agar dapat memisahkan kegiatan yang merupakan urusan pemerintah (public domain) dan urusan individu (private domain), sehingga kegiatan yang dilakukan lebih bermanfaat dan berdampak lebih luas. 7. Mengkaji kembali efektivitas bentuk-bentuk bantuan (finansial maupun barang) yang selama ini dilakukan oleh pemerintah, dan mengembangkan bentuk intervensi yang lebih signifikan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan tidak menciptakan ketergantungan masyarakat kepada pemerintah. 8. Prioritas belanja desa diarahkan untuk menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh masyarakat, terutama yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). 9. Untuk mendorong pasrtisipasi masyarakat, pemerintah menyerahkan pengelolaan kegiatan yang berskala kecil kepada masyarakat (swakelola). 10. Alokasi Dana Alokasi umum Desa (DAUD) hendaknya dapat dipergunakan secara efektif dan efisien untuk membiayai kegiatankegiatan yang merupakan kewenangan/urusan desa. 11. Belanja desa diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan, yaitu urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangundangan. 12. Belanja desa dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban desa yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. 13. Belanja desa disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. 14. Penyusunan belanja desa diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Desa dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan desa yang menjadi tanggungjawabnya. Penggunaan dana perimbangan agar diprioritaskan untuk kebutuhan sebagai berikut : a. Penerimaan dana bagi hasil pajak agar diprioritaskan untuk mendanai perbaikan lingkungan pemukiman di pedesaan, pembangunan irigasi, jaringan dan jembatan serta jalan lingkungan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
17

b. Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam agar diutamakan pengalokasiannya untuk mendanai pelestarian lingkungan areal pertambangan, perbaikan dan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, . c. Dana Alokasi Umum Desa ( DAUD ) agar diprioritaskan penggunaannya, kegiatan operasional dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat. d. Dana Alokasi Khusus digunakan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. 3.2.2. Target dan Realisasi Belanja Mengacu Peraturan Menteri dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Klasifikasi Belanja menurut jenis belanja, terdiri dari: a. Belanja Tidak Langsung, meliputi: belanja pegawai, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Terduga. b. Belanja Langsung, meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal untuk program dan kegiatan yang ada pada setiap Satuan Kerja Perangkat Desa. Total anggaran belanja sebesar Rp. 421.744.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 456.744.000,- atau 108.30 % dialokasikan sebesar 38,86 % untuk belanja tidak langsung dan 61,14 % untuk belanja langsung, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2.2.1 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 No 2.1 2.1.1 2.1.1.1.1 2.1.1.1.2 2.1.1.2 2.1.1.2.1 2.1.1.2.2 2.1.1.2.3 2.1.2 2.1.2.1.1 2.1.2.1.2 2.1.2.1.3 2.1.2.1.4 2.1.2.1.8 2.1.2.2 2.1.2.2.8 2.1.2.2.9 2.1.2.2.10 2.1.2.2.11 2.1.2.2.12 2.1.2.2.13 2.1.2.2.14 2.1.2.2.15 2.1.2.2.3 2.1.2.3 2.1.2.3.1 2.1.2.3.3 2.1.2.3.4 2.1.2.3.5 2.1.2.3.6 2.1.2.3.7 2.1.2.3.9 2.1.2.3.11 2.1.2.5 2.1.2.5.1 2.1.2.5.2 Uraian Belanja Langsung Belanja Perangkat Desa Honorarium Panitia/Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium Pengelola Keuangan Desa Honorarium Non Perangkat Desa Honorarirum Panitia Pelaksana DAUD Honorarirum Tim Monitoring Honorarirum Tenaga Kebersihan Belanja Barang/Jasa : Belanja Alat Tulis Kantor Belanja Alat Listrik dan Elektronik Belanja Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya Belanja Peralatan Pembersih dan Bahan Pembersih Belanja Servis Komputer Belanja Bahan Material Perbaikan Betonisasi Jalan Tembus Tegalwuni-Randusai Talud Bahu Jalan Rt 01, 02, 03 Rw IX & Talud Parit Lapangan Rakyat Betonisasi Jalan Gang Dusun Pancuran Perawatan & Peningkatan Aspalisasi Jalan Dusun Dangkel Pembangunan Pos Ronda Dsn Krajan Pembangunan Gapura Desa Banyubiru Pembangunan Tugu Batas Desa Belanja Gropyokan Tikus Belanja Jasa Kantor Belanja Telepon Belanja Listrik Belanja surat kabar/majalah Belanja kawat/faksimail/internet Belanja YASIZ Belanja sertifikasi Belanja transportasi dan akomodasi (pihak ketiga) Belanja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Belanja Servise Belanja Penggantian suku cadang Anggaran Realisasi % Kontribusi (%)

1.000.000 700.000 1.650.000 1.000.000 2.400.000 3.590.000 150.000 360.000 205.000 21.300.000 16.200.000 8.000.000 11.000.000 8.000.000 4.750.000 10.000.000 3.500.000 2.000.000 600.000 1.200.000 840.000 2.400.000 240.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 70.000 60.000

1.000.000 700.000 1.650.000 1.000.000 2.400.000 3.590.000 150.000 360.000 205.000 21.300.000 16.200.000 8.000.000 11.000.000 8.000.000 4.750.000 10.000.000 3.500.000 0 600.000 1.200.000 840.000 2.400.000 240.000 0 4.000.000 1.200.000 70.000 60.000

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

0,22 0,15 0,36 0,22 0,53 0,79 0,03 0,08 0,04 4,66 3,55 1,75 2,41 1,75 1,04 2,19 0,77 0,13 0,26 0,18 0,53 0,05 0,88 0,26 0,02 0,01

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

18

2.1.2.5.3 2.1.2.6 2.1.2.6.1 2.1.2.10 2.1.2.10.5 2.1.2.10.6 2.1.2.10.7 2.1.2.10.8 2.1.2.11 2.1.2.11.1 2.1.2.11.2 2.2.2.12 2.1.2.12.1 2.1.2.14 2.1.2.14.1 2.1.2.14.4 2.1.2.13 2.1.2.13.1 2.1.2.15 2.1.2.15.3 2.1.2.15.4 2.1.3 2.1.3.1 2.1.3.9 2.1.3.9.8 2,2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.1.1 2.2.1.1.2 2.2.1.2 2.2.1.2.1 2.2.1.3 2.2.1.3.1 2.2.1.3.2 2.2.2 2.2.2.1 2.2.2.2 2.2.2.3 2.2.2.4 2.2.3 2.2.3.1 2.2.3.3 2.2.3.4 2.2.3.6 2.2.4 2.2.4.3 2.2.4.4 2.2.4.5 2.2.4.6 2.2.5 2.2.5.2

Belanja bahan bakarminyak/gas dan pelumas Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak Belanja Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja komputer dan printer Belanja software/ sistem Belanja LCD Proyektor Belanja Mesin potong rumput Belanja makan dan minum Belanja makan dan minum rapat Belanja makan dan minum tamu Belanja Pakaian Dinas dan Pakaian Kerja Belanja Pakaian Dinas Belanja Perialanan Dinas Belanja perjalanan dinas dalam daerah Belanja Kursus, Pelatihan, Bimbingan Teknis Belanja kurus-kursus/pelatihan singkat Belanja Bimbingan teknis Belanja Pemeliharaan Belanja pemeliharaan gedung/ kantor Belanja pemeliharaen alat-alat dan perlengkapan kantor Belanja Modal Belanja Modal Pengadaan Tanah Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Belanja modal pengadaan Tralis Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai/Penghasilan tetap Gaji dan Tunjangan Gaji Perangkat/ Penghasilan tetap dari bengkok desa Tunjangan Perangkat dari PAD Desa Tambahan Penghasilan/ Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa Belanja Anggota BPD Belanja uang kehormatan/ tunjangan Anggota BPD Belanja operasional/ penunjang kegiatan BPD Belanja Hibah Belanja hibah kepada BUMDes Belanja hibah kepada RT/RW/LINMAS Kelompok Kesenian/Sosial Dsn. Demakan Kelompok Kesenian/Sosial Dsn. Tegalwuni Belanja Bantuan Sosial Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat Belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat (Bea Siswa ) THR Perangkat & Lembaga Desa Belanja Bantuan Keuangan Belanja Operasional LKMD Belanja Operasional TP.PKK Bantuan koperasi Belanja Operasional Kelompok Tani Belanja Tidak Terduga Bencana alam JUMLAH BELANJA

270.000 1.200.000

270.000 1.200.000

100,00 100,00

0,06 0,26

3.000.000 0 5.000.000 1.250.000 2.500.000 750.000 2.550.000 3.500.000 1.265.000 7.000.000 3.000.000 2.769.000 0 3.000.000

3.000.000 1.000.000 5.000.000 1.250.000 2.500.000 750.000 2.550.000 3.500.000 1.265.000 7.000.000 3.000.000 2.769.000 35.000.000 3.000.000

100,00 10.000 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 350.000 100,00

0,66 0,22 1,09 0,27 0,55 0,16 0,56 0,77 0,28 1,53 0,66 0,61 7,66 0,66

135.000.000 3.000.000

135.000.000 4.000.000

100,00 133,33

29,56 0,88

95.880.000

95.880.000

100,00

20,99

3.600.000 3.000.000 1.500.000 11.425.000 500.000 500.000 480.000 1.000.000 1.200.000 6.000.000 1.200.000 5.490.000 3.000.000 500.000 2.000.000 421.744.000

3.600.000 3.000.000 3.500.000 11.425.000 500.000 500.000 480.000 1.000.000 1.200.000 7.000.000 1.200.000 5.490.000 3.000.000 500.000 2.000.000 456.744.000

100,00 100,00 233,33 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 116,67 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 108,30

0,79 0,66 0,77 2,50 0,11 0,11 0,11 0,22 0,26 1,53 0,26 1,20 0,66 0,11 0,44 100,00

Rincian per komponen belanja dapat dilihat pada penjelasan berikut: 3.2.2.1.1. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung Pemerintah Desa Banyubiru Tahun Anggaran 2011 dianggarkan sebesar Rp. 275.275.000,dan terealisasi sebesar Rp. 279.275.000,- atau 101,45 %. Rincian anggaran dan realisasi belanja tidak langsung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.2.1.1 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2011 No 2,2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.1.1 2.2.1.1.2 Uraian Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai/Penghasilan tetap Gaji dan Tunjangan Gaji Perangkat/ Penghasilan tetap bengkok desa Tunjangan Perangkat dari PAD Desa Anggaran Realisasi % Kontribusi (%)

dari

135.000.000 3.000.000

135.000.000 4.000.000

100,00 133,33

48,34 1,43

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

19

2.2.1.2 2.2.1.2.1 2.2.1.3 2.2.1.3.1 2.2.1.3.2 2.2.2 2.2.2.1 2.2.2.2 2.2.2.3 2.2.2.4 2.2.3 2.2.3.1 2.2.3.3 2.2.3.4 2.2.3.6 2.2.4 2.2.4.3 2.2.4.4 2.2.4.5 2.2.4.6 2.2.5 2.2.5.2

Tambahan Penghasilan/ Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Perangkat Desa Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Kepala Desa dan Perangkat Desa Belanja Anggota BPD Belanja uang kehormatan/ tunjangan Anggota BPD Belanja operasional/ penunjang kegiatan BPD Belanja Hibah Belanja hibah kepada BUMDes Belanja hibah kepada RT/RW/LINMAS Kelompok Kesenian/Sosial Dsn. Demakan Kelompok Kesenian/Sosial Dsn. Tegalwuni Belanja Bantuan Sosial Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Belanja bantuan sosial kepada kelompok masyarakat Belanja bantuan sosial kepada anggota masyarakat (Bea Siswa ) THR Perangkat & Lembaga Desa Belanja Bantuan Keuangan Belanja Operasional LKMD Belanja Operasional TP.PKK Bantuan koperasi Belanja Operasional Kelompok Tani Belanja Tidak Terduga Bencana alam JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

95.880.000

95.880.000

100,00

34,33

3.600.000 3.000.000 1.500.000 11.425.000 500.000 500.000 480.000 1.000.000 1.200.000 6.000.000 1.200.000 5.490.000 3.000.000 500.000 2.000.000 275.275.000

3.600.000 3.000.000 3.500.000 11.425.000 500.000 500.000 480.000 1.000.000 1.200.000 7.000.000 1.200.000 5.490.000 3.000.000 500.000 2.000.000 279.275.000

100,00 100,00 233,33 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 116,67 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 101,45

1,29 1,07 1,25 4,09 0,18 0,18 0,17 0,36 0,43 2,51 0,43 1,97 1,07 0,18 0,72 100,00

Alokasi anggaran dan realisasi belanja tidak langsung terbesar dialokasikan kepada Belanja Pegawai sebesar Rp. 240.480.000,- dan realisasi Rp. 241.480.000,atau 86,47 % Sedangkan anggaran terkecil adalah Belanja Tak Terduga yaitu sebesar Rp. 2.000.000,- Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 2.000.000,atau 0,72 %. 3.2.3. Belanja Langsung Belanja Langsung, meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal untuk program dan kegiatan yang ada pada setiap Satuan Kerja Perangkat Desa. Dalam APBDes Desa Banyubiru Tahun 2011 Belanja Langsung dianggarkan sebesar Rp. 146.469.000,- yang dialokasikan untuk Belanja Perangkat Desa, Belanja Barang / Jasa dan Belanja Modal. Dari total anggaran Belanja Langsung tersebut terealisasi sebesar Rp. 177.469.000,- atau 121,16 %. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun 2011 terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2.3.1 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2011 7 2.1 2.1.1 2.1.1.1.1 2.1.1.1.2 2.1.1.2 2.1.1.2.1 2.1.1.2.2 2.1.1.2.3 2.1.2 2.1.2.1.1 2.1.2.1.2 2.1.2.1.3 2.1.2.1.4 2.1.2.1.8 2.1.2.2 2.1.2.2.8 2.1.2.2.9 2.1.2.2.10 2.1.2.2.11 2.1.2.2.12 2.1.2.2.13 2.1.2.2.14 2.1.2.2.15 2.1.2.2.3 2.1.2.3 2.1.2.3.1 Uraian Belanja Langsung Belanja Perangkat Desa Honorarium Panitia/Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium Pengelola Keuangan Desa Honorarium Non Perangkat Desa Honorarirum Panitia Pelaksana DAUD Honorarirum Tim Monitoring Honorarirum Tenaga Kebersihan Belanja Barang/Jasa : Belanja Alat Tulis Kantor Belanja Alat Listrik dan Elektronik Belanja Perangko, Meterai dan Benda Pos Lainnya Belanja Peralatan Pembersih dan Bahan Pembersih Belanja Servis Komputer Belanja Bahan Material Perbaikan Betonisasi Jalan Tembus Tegalwuni-Randusai Talud Bahu Jalan Rt 01, 02, 03 Rw IX & Talud Parit Lapangan Rakyat Betonisasi Jalan Gang Dusun Pancuran Perawatan & Peningkatan Aspalisasi Jalan Dusun Dangkel Pembangunan Pos Ronda Dsn Krajan Pembangunan Gapura Desa Banyubiru Pembangunan Tugu Batas Desa Belanja Gropyokan Tikus Belanja Jasa Kantor Belanja Telepon Anggaran Realisasi % Kontribusi (%)

1.000.000 700.000 1.650.000 1.000.000 2.400.000 3.590.000 150.000 360.000 205.000 21.300.000 16.200.000 8.000.000 11.000.000 8.000.000 4.750.000 10.000.000 3.500.000 2.000.000 600.000

1.000.000 700.000 1.650.000 1.000.000 2.400.000 3.590.000 150.000 360.000 205.000 21.300.000 16.200.000 8.000.000 11.000.000 8.000.000 4.750.000 10.000.000 3.500.000 0 600.000

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

0,56 0,39 0,93 0,56 1,35 2,02 0,08 0,20 0,12 12,00 9,13 4,51 6,20 4,51 2,68 5,63 1,97 0,34

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

20

2.1.2.3.3 2.1.2.3.4 2.1.2.3.5 2.1.2.3.6 2.1.2.3.7 2.1.2.3.9 2.1.2.3.11 2.1.2.5 2.1.2.5.1 2.1.2.5.2 2.1.2.5.3 2.1.2.6 2.1.2.6.1 2.1.2.10 2.1.2.10.5 2.1.2.10.6 2.1.2.10.7 2.1.2.10.8 2.1.2.11 2.1.2.11.1 2.1.2.11.2 2.2.2.12 2.1.2.12.1 2.1.2.14 2.1.2.14.1 2.1.2.14.4 2.1.2.13 2.1.2.13.1 2.1.2.15 2.1.2.15.3 2.1.2.15.4 2.1.3 2.1.3.1 2.1.3.9 2.1.3.9.8

Belanja Listrik Belanja surat kabar/majalah Belanja kawat/faksimail/internet Belanja YASIZ Belanja sertifikasi Belanja transportasi dan akomodasi (pihak ketiga) Belanja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor Belanja Servise Belanja Penggantian suku cadang Belanja bahan bakarminyak/gas dan pelumas Belanja Cetak dan Penggandaan Belanja Cetak Belanja Perlengkapan dan Peralatan Kantor Belanja komputer dan printer Belanja software/ system Belanja LCD Proyektor Belanja Mesin potong rumput Belanja makan dan minum Belanja makan dan minum rapat Belanja makan dan minum tamu Belanja Pakaian Dinas dan Pakaian Kerja Belanja Pakaian Dinas Belanja Perialanan Dinas Belanja perjalanan dinas dalam daerah Belanja Kursus, Pelatihan, Bimbingan Teknis Belanja kurus-kursus/pelatihan singkat Belanja Bimbingan teknis Belanja Pemeliharaan Belanja pemeliharaan gedung/ kantor Belanja pemeliharaen alat-alat dan perlengkapan kantor Belanja Modal Belanja Modal Pengadaan Tanah Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Belanja modal pengadaan Tralis JUMLAH BELANJA LANGSUNG

1.200.000 840.000 2.400.000 240.000 3.000.000 4.000.000 1.200.000 70.000 60.000 270.000 1.200.000

1.200.000 840.000 2.400.000 240.000 0 4.000.000 1.200.000 70.000 60.000 270.000 1.200.000

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

0,68 0,47 1,35 0,14 2,25 0,68 0,04 0,03 0,15 0,68

3.000.000 0 5.000.000 1.250.000 2.500.000 750.000 2.550.000 3.500.000 1.265.000 7.000.000 3.000.000 2.769.000 0 3.000.000 146.469.000

3.000.000 1.000.000 5.000.000 1.250.000 2.500.000 750.000 2.550.000 3.500.000 1.265.000 7.000.000 3.000.000 2.769.000 35.000.000 3.000.000 177.469.000

100,00 10.000 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 350.000 100,00 121,16

1,69 0,56 2,82 0,70 1,41 0,42 1,44 1,97 0,71 3,94 1,69 1,56 19,72 1,69 100,00

Alokasi anggaran dan realisasi belanja langsung terbesar dialokasikan kepada Belanja Bahan / Material sebesar Rp. 82.750.000,- dan realisasi Rp. 82.750.000,atau 46,63 % Sedangkan anggaran terkecil adalah Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor yaitu sebesar Rp. 400.000,- Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 400.000,- atau 0,23 %. 3.3 Pembiayaan Pembiayaan desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan desa terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 2.860.250,- terealisasi Rp. 2.860.250,atau 100 % yang terdiri dari : 1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang dianggarkan sebesar Rp. 1.180.250,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.180.250,- atau 100 %. 2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa terelisasi sebesar Rp 0,3. Pencairan Dana Cadangan yang dianggarkan sebesar Rp 1.680.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.680.000,- atau 100 %. 4. Penerimaan piutang daerah yang dianggarkan sebesar Rp. 0,5. Penerimaan Bunga Dana cadangan sebesar Rp. 0,6. Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan sebesar Rp. 2.860.250,BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA Desa Banyubiru merupakan daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup besar mencapai 8.496 jiwa dan memiliki potensi wilayah yang luas mencapai 677,087 ha, dan dengan jumlah perangkat yang perankat yang cukup sehingga penyelenggaraan pemerintahan desa bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya . suatu program pembangunan dan penataan system pemerintahan yang terpadu dan disesuaikan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
21

dengan keadaan baik Geografis dan adat budaya setempat dimana kerangka program dan kegiatan RPJMDes dan Peraturan Daerah dimana dual hal tersebut sebagai acuan. Berikut adalah realisasi pelaksanaan kebijakan - kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 berdasarkan urusan : 4.1 URUSAN HAK ASAL USUL DESA 4.1.1. Program dan Kegiatan Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Dalam pelaksanaan pemerintahan pada awal tahun 2011 pelayanan penyelengaraan pemerintahan sudah mulai senergi namun masih perlu pembenahan dan kelengkapan perangkat dan adapun hasil hasil yang dicapai sbb : 1. Pertanahan a. Penanganan PBB per Desember 2010 hanya mencapai 48 % dari DHKP (Daftar himpunan Ketetapan Pajak Desa Banyubiru Rp 156.2207.248,- ) jadi masih sangat kurang dari target pelunasan PBB. Dan pada tahun 2011 pencapaian pelunasan PBB mengalami penurunan menjadi 40 % dengan nominal Rp 62.000.000,- dari DHKP (Daftar himpunan Ketetapan ) Pajak Rp 152.871.425,b. Penataan dan pemetaan data C Desa sebagai acuan dalam penyelesaian masalah tanah c. Memfasilitasi pengajuan sertifikat tanah baik program UKM, Prona, SMS atau yang lainnya d. Pemanfaatan tanah Bondo Desa secara optimal e. Pembelian tanah untuk Makam sebagai pengembangan Makam Si-Lanceng seluas 2.000 M2 dengan harga Rp 35.000.000,- dengan sumber dana partisipasi masyarakat dan APBDes tahun 2011 2. Kependudukan a. Penertiban administrasi pembuatan atau pemohonh KTP : 1.057 b. Penertiban administrasi pembuatan atau pemohonh KK : 136 pemohon c. Penertiban administrasi permohonan Akta kelahiran massal: d. Penertiban administrasi penduduk lahir : 97 bayi e. Penertiban administrasi penduduk mati : 56 orang f. Penertiban administrasi penduduk datang : 144 orang g. Penertiban administrasi penduduk pergi : 143 orang h. Penertiban administrasi Penduduk kawin / nikah : 76 orang i. Penertiban administrasi penduduk cerai / talak : 16 orang 3. Pelayanan Masyarakat a. Penertiban administasi Surat Pengantar dan Keterangan : 572 (SKCK, SKTM, SIM, Dll) b. Penertiban administrasi surat masuk : 252 c. Penertiban administrasi surat keluar : 146 d. Penertiban administrasi legalisasi surat : 526 e. Perijinan : 44 f. Boro Lokal dan Luar Negeri : 47 g. Penertiban administrasi legalisasi proposal : 91 h. Pemberian informasi penting lewat kadus-kadus dan Pembantu perangkat Desa i. Pelayanan pembuatan surat-surat pengantar sudah mengunakan system terpadu yang berdasarkan data base kependudukan secara semi on line ( soft ware ). j. Jam efektif pelayanan kantor 08.00 Wib 15.00 Wib k. Tiap enam bulan hasil kinerja pemerintahan desa Banyubiru dilaporan (semester) kepada masyarakat l. Dalam rapat tingkat desa yang dihadiri perangkat desa, lembaga desa, Rt, Rw dan tokoh masyarakat. 4. Perangkat Desa a. Peningkatan SDM perangkat Desa b. Peningkatan pengasilan perangkat Desa c. Kedisiplinan jam kerja

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

22

Permasalahan : a. Terlambatnya proses pengesahan dan pencairan anggaran, sehingga kegiatan kesekatariatan terlambat dilaksanakan. b. Minimnya pelatihan pelatihan untuk peningkatan tata administrasi Desa. c. Minimnya sosialisasi tentang produk hukum yang dirasa tidak cukup dan waktu yang terbatas. Solusi : a. Terus berupaya menganalisis kebijakan guna menghasilkan skala prioritas penyelesaian masalah administrasi sehingga aspek efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai. b. Penambahan jumlah kebutuhan sekretariat untuk mengikuti sertifikasi pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan riil. c. Mengoptimalkan bantuan biaya operasional Administrasi Desa baik yang bersumber dari dana APBD Kabupaten dan APBD Propinsi. d. Mengoptimalkan sarana dan prasarana Administrasi sekretariatan yang ada. 4.1.2 Bidang pembangunan Selama tahun anggaran 2011 Desa Banyubiru telah dapat menyelesaikan beberapa program pembangunan yang tersebar di seluruh Desa, baik fisik maupun non fisik dimana biayanya bersumber dari swadaya masyarakat dan bantuan simultan dari APBDes, dan Pemerintah daerah dari APBD II atau APBD I. Semua program tersebut telah dapat diselesaikan walaupun sebagian ada terlambat dengan jadwal yang telah ditetapkan. Adapun sebagai pelaksana dari pembangunan ini adalah sepenuhnya ditangani Panitia Pembangunan Tingkat Dusun atau Panitia pelaksana tingkat Desa yang diarahkan oleh LKMD dan dikontrol serta dibina oleh Pemerintah Desa Banyubiru. Demikian juga tujuan dan sasaran serta manfaat dari program tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan dari pemerintah maupun masyarakat. Adapun berbagai jenis program pembangunan yang telah dilaksanakan atau terealisasi di Desa Banyubiru selama tahun anggaran 2011 adalah sebagai berikut: A. Anggaran bantuan pembangunan Sapras, Non Sapras dan pelatihan peningkatan SDM serta kegiatan lain-lainnya yang sumber dananya lewat rekening pemerintah Desa Banyubiru (APBDes) : 1. Pembangunan Talud penahan jalan Dusun Tegalwuni - SPN. Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Sumber biaya : APBDes dan Swadaya. Swadaya : Rp 3.000.000, Bantuan Pemerintah : Rp 7.000.000,- ( DAUD ) Pelaksana pembangunan : Panitia Pembangunan Dusun Tegalwuni Pengarah kegiatan : LKMD. Manfaat : Memperlancar transpotasi & Keamanan Lokasi Kegiatan : Jalan lingkar Dusun Tegalwuni SPN 2. Pelakaran Jalan dan Pavingisasi Jalan Makam Demakan Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Swadaya : Rp 5.000.000, Bantuan Pemerintah : Rp 7.000.000,-,- ( DAUD ) Pelaksana pembangunan :Panitia Pembangunan Dusun Demakan Pengarah kegiatan : LKMD. Manfaat : Memperlancar transpotasi & Keamanan Lokasi Kegiatan : Jalan ke makam Si-Wedus block Skip 3. Penyempurnaan Gapura Desa (Masuk Balai Desa) Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 500.000,- (PADes) Bantuan Pemerintah : Rp 7.000.000 (DAUD ) Pelaksana pembangunan : Panlak Desa Pengarah Kegiatan : LKMD
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
23

4.

5.

Manfaat : Untuk identitas Desa Banyubiru Lokasi Kegiatan : Kawasan Balai Desa Banyubiru Pembangunan Tugu Batas Desa Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0, Bantuan Pemerintah : Rp 3.000.000 (DAUD ) Pelaksana pembangunan : Panlak Desa Pengarah Kegiatan : LKMD Manfaat : Untuk identitas Desa Banyubiru Lokasi Kegiatan : Perbatasan Desa Banyubiru - Rapah Di Dusun Tawang Rejo Pembuatan Pos Jaga Malam Rt 06 Rw I Dusun Krajan Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 2.500.000, Bantuan Pemerintah : Rp 750.000,-,- ( DAUD ) Pelaksana pembangunan :Panitia Pembangunan Rt 06 Pengarah kegiatan : LKMD. Manfaat : Kenyamanan dan keamanan Lokasi Kegiatan : Rt 06 Rw I Dusun Krajan Pengaspalan Jalan masuk Dusun Dangkel Dilaksanakan pada : Bulan Nopomber 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 5.000.000, Bantuan Pemerintah : Rp 7.000.000,- ( DAUD ) Pelaksana pembangunan : Panitia pembangunan Dusun Dangkel Pengarah Kegiatan : LKMD Manfaat : Kenyamanan bila hujan & Keindahan serta Kelancaran Transpotasi Lokasi Kegiatan : Dusun Dangkel Pembuatan talud Penahan Tebing dan Betonisasi Jalan Dusun Pancuran Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 3.000.000, Bantuan Pemerintah : Rp 7.000.000,-,- ( DAUD ) Pelaksana pembangunan :Panitia Pembangunan Dusun Pancuran Pengarah kegiatan : LKMD. Manfaat : Keamanan kawasan Pemukiman Lokasi Kegiatan : Dusun Pancuran Perawatan / Rehab dan Pemasangan Teralis di Kantor Desa Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0,- ( PAD ) Bantuan Pemerintah : Rp 3.000.000,- (DAUD ) Pelaksana pembangunan : Team Desa Manfaat : Keyamanan dean Keamanan Lokasi Kegiaatan : Kantor Desa Bantuan prakoprasi Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0, Bantuan Pemerintah : Rp 1.000.000,- (PADes )
24

6.

7.

8.

9.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

Pelaksana pembangunan : Prakoprasi Maju Molyo Manfaat : Penambahan modal Lokasi Kegiaatan : Dusun Pancuran 10. Bantuan prakoprasi Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0, Bantuan Pemerintah : Rp 1.000.000,- (PADes ) Pelaksana pembangunan : Prakoprasi TP PKK Dusun Krajan Manfaat : Penambahan modal Lokasi Kegiaatan : Dusun Krajan 11. Bantuan prakoprasi Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Januari 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0, Bantuan Pemerintah : Rp 1.000.000,- (PADes) Pelaksana pembangunan : Prakoprasi Simpatik Manfaat : Penambahan modal Lokasi Kegiaatan : Dusun Cerbonan 12. Sarasehan Wawasan kebangsaan Dilaksanakan pada : Bulan Desember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp, Bantuan Pemerintah : Rp 2.000.000,- ( PADes ) Pelaksana pembangunan :Pemerintah Desa Banyubiru Pengarah kegiatan : Kepala Desa. Manfaat : Peningkatan SDM dan Nasionalisme Lokasi Kegiatan : Balai Desa Banyubiru 13. Peningkatan sarana dan Layar Dilaksanakan pada : Selesai : Sumber biaya : Swadaya : Bantuan Pemerintah: Pelaksana kegiatan : Manfaat : Lokasi : IT kantor Desa pengadaan proyekto LCD Bulan Oktober 2011 Bulan Nopember 2011 Rp 0,Rp 5.000.000,- (APBD I) Koordinator Kasi Keuangan. Kemudahan dan percepatan pelanyanan . Kantor Desa Banyubiru.

Permasalahan : a Terlambatnya proses pencairan anggaran, sehingga kegiatan pembangunan juga terlambat. b Cuaca pada saat dilaksanakan pembangunan adalah musim hujan jadi rencana pembangunanya terlambat. c Terbatasnya Sumber daya manusia . Solusi : a Terus berupaya menganalisis kebijakan guna menghasilkan skala prioritas penyelesaian masalah pembangunan sehingga aspek efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai. b Penambahan jumlah kebutuhan pembangunan disesuaikan dengan pengadaan barang dan jasa kebutuhan riil c Mengoptimalkan bantuan biaya operasional pembangunan Desa baik yang bersumber dari dana APBDes, APBD II Kabupaten dan APBD I Propinsi. d Mengoptimalkan sumber dana swadaya yang ada.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

25

4.1.3 Urusan Pemerintah Yang Diserahkan Pemerintah Kabupaten dan Propinsi serta pusat 1. Program dan Kegiaatan Pembanguanan dan Peningkatan kwalitas kelembagaan masyarakat Ada beberapa progran dan kegitan pembangunan infrastruktur, peningkatan incam dan peningkatan SDM yang dibiayai pemerintah Kabupaten Semarang atau dari pemerintah Propinsi Jawa Tengah serta Pemerintah Pusat yang dilaksanakan oleh kelompok atau panitia pembangunan di Desa Banyubiru tidak melalui rekening desa diantaranya : 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan 1. Bantuan Pembangunan Saluran Sekunder Pertanian Dilaksanakan pada : Bulan September 2011 Selesai : Bulan Oktober 2011 Sumber biaya : Bantuan Pemerintah: Volume 150 m ( APBD I ) Pelaksana kegiatan : Kontraktor Manfaat : Peningkatan kwalitas irigasi Lokasi : Lahan pertanian Balai Benih Padi Banyubiru 2. Penguatan Talud Saluran Daerah Irigasi Dam Bolodewo Dilaksanakan pada : Bulan Oktober 2011 Selesai : Bulan Nopember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0 (swadaya) Bantuan Pemerintah: Talud volumen 80 m (APBD II) Pelaksana kegiatan : Kontraktor Dikoordinir Dinas PU Pengairan Manfaat : Peningkatan kwalitas irigasi. Lokasi : Dusun Krajan block Skip 3. Peningkatan dan perawatan Aspalisasi 750 M X3 M (paket jadi) Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0 Bantuan Pemerintah: Aspalisasi volumen 750 m (APBD II) Pelaksana kegiatan : Dikoordinir Dinas Ciptakarya Kab. Semarang. Manfaat : Kenyamanan pemakai jalan & kelancaran transpotasi. Lokasi : Dusun Cerbonan - Tegalwuni. 4. Pembangunan Paving Jalan lingkungan Rt 04 Rw I Dilaksanakan pada : Bulan Agustus 2011 Selesai : Bulan Agustus 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 750.000,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: Paving volumen 100 m2 (APBD II) Pelaksana kegiatan : Panitia Pembangunan Rt 04 Rw I. Manfaat : Kenyamanan pemakai jalan dan perbaikan jalan. Lokasi : Rt 04 Rw I Dsn Krajan. 5. Penyelesaian Keramik lantai II Masjid Baitul Izzah Krajan Dilaksanakan pada : Bulan September 2011 Selesai : Bulan Oktober 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 3.000.000,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: Rp 10.000.000,- (APBD I) Pelaksana kegiatan : Panitia Pembangunan Masjid Manfaat : Terpenuhinya kebutuhan akan tempat ibadah Lokasi : Dusun Krajan. 6. Pemugaran Rumah keluarga Miskin 4 Rumah Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
26

Swadaya : @ Rp 1.000.000,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: @ Rp 3.000.000,- Total 12.000.000,- (APBD II) Pelaksana kegiatan : Pemilik Rumah Supriyadi-Krajan, Rosidi, Muh Choroni-Cerbonan dan Kusmiatun-Tegalwuni) Manfaat : Terpenuhinya kebutuhan papan yang layak . Lokasi : Dusun Krajan, Tegalwuni dan Cerbonan. 7. Bantuan Gedung Perpustakaan SDN Banyubiru I, V dan VI Dilaksanakan pada : Bulan Nopember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011/ Bulan Januari 2012 Sumber biaya : Swadaya : Rp (swadaya) Bantuan Pemerintah:@ Rp 70.000.000,- (DAK) Pelaksana kegiatan : Kontraktor. Manfaat : Terpenuhinya sarana perpustakaan SD . Lokasi : Dusun Krajan, Kampung Rapet. 8. Bantuan dana TP PKK untuk penguatan lembaga PAUD Cahaya. Dilaksanakan pada : Bulan Januari 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0 (swadaya) Bantuan Pemerintah: Rp 21.250.000,- (P2NF Reg II ) Pelaksana kegiatan : TP PKK Desa Bayubiru Manfaat : Peningkatan kwalitas pendidikan dan lembaga Lokasi : Dusun Krajan. 9. Peningkatan Lembaga Masjid Al-Rosyad Gejayan Dilaksanakan pada : Bulan Desember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: Rp 1.000.000,- (Baziz) Pelaksana kegiatan : Takmir Masjid Al-Rosyad. Manfaat : Penataan Lembaga Takmir . Lokasi : Dusun Gejayan - Pancuran. 10. 11. 12. Bantuan Peningkatan Peternakan Sapi. Dilaksanakan pada : Bulan Mei 2011 Selesai : Bulan Mei 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0 (swadaya) Bantuan Pemerintah: Rp 35.000.000,- (APBD I ) Pelaksana kegiatan : Kelompok Ternak Sapi Abilowo Manfaat : Peningkatan incam dan kebutuhan Bibit sapi Lokasi : Dusun Krajan. Bantuan Peningkatan Ternak Domba. Dilaksanakan pada : Bulan September 2011 Selesai : Bulan Nopember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 1.000.000,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: Rp 10.000.000,- (APBD II ) Pelaksana kegiatan : Kelompok Rumpun Tani. Manfaat : Peningkatan SDM Lokasi : Dusun Demakan Bantuan bibit Patin dan pakan Dilaksanakan pada : Bulan Desember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 3.000.000,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: 110.000,- ekor bibit Patin dan 4 Ton Pakan (APBD II) Pelaksana kegiatan : Mina Tani Galeh.
27

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

13. 14.

Manfaat : Peningkatan penyanggah Patin . Lokasi : Desa Banyubiru. Bantuan Santunan Kematian Dilaksanakan pada : Bulan Januari 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0 (swadaya) Bantuan Pemerintah: @ Rp 500.000,- (APBD II) Pelaksana kegiatan : Ahli Waris Rahmadani, Siti Roniah, Surip, Wardaan-Krajan, Pasno-Pancuran Manfaat : Uang Duka . Lokasi : Desa Banyubiru. Bantuan Bio Gas Dilaksanakan pada : Bulan Desember 2011 Selesai : Bulan Januari 2012 Sumber biaya : Swadaya : Rp 0,- (swadaya) Bantuan Pemerintah: Paket jadi Sarana Bio Gas (APBD II) Pelaksana kegiatan : Rekanan dibawah Koordinasi BLH Kab. Kemarang Manfaat : Penyediaan bahan bakar ramah lingkungan Lokasi : Desa Banyubiru Kandang Sapi Bpk Sri Hartono Rt 03 Rw II &Bpk Sutrisno Rt 04 Rw II

Permasalahan dan Penyelesaian yang dihadapi : Permasalahan : a. Terlambatnya proses pencairan anggaran, sehingga kegiatan pembangunan dan peningkatan incam masyarakat juga terlambat. b. Cuaca pada saat dilaksanakan pembangunan adalah musim hujan jadi rencana pembangunanya terlambat. c. Terbatasnya Sumber daya manusia . Solusi : a. Terus berupaya menganalisis kebijakan guna menghasilkan skala prioritas b. penyelesaian masalah pembangunan sehingga aspek efisiensi, efektifitas dan ekonomis penggunaan anggaran bisa dicapai. c. Penambahan jumlah kebutuhan pembangunan disesuaikan dengan pengadaan barang dan jasa kebutuhan riil d. Mengoptimalkan bantuan biaya operasional pembangunan Desa baik yang bersumber dari dana APBDes, APBD II Kabupaten dan APBD I Propinsi. e. Mengoptimalkan sumber dana swadaya yang ada. BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. Tugas Pembantuan yang Diterima 5.1.1. Dasar Hukum Dasar hukum tentang penyelenggaraan tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang-undang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerntahan Daerah. c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Negara Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. d. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

28

e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. g. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. h. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. j. Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman Peyusunan Organisasi Dan Taata kerja Pemerintah Desa. k. Peraturan Bupati Semarang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Dana Alokasi Umum Desa Kabupaten Semarang. l. Peraturan Desa Banyubiru No 2 Tahun 2009 tentang SOTK. 5.1.2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi pemberi tugas pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Banyubiru, terdiri dari : a. Tidak ada 5.1.3. Satuan Kerja Perangkat Desa yang Menerima Satuan kerja perangkat desa (SKPDes) Desa Banyubiru yang menerima tugas pembantuan dari instansi pemberi tugas pembantuan, adalah : a. Tidak ada. 5.1.4. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya a. Sumber Dana APBD II dan APBD I. Tidak ada program dan kegiatan yang diterima sehingga tidak ada anggaran yang timbul dan permasalahan serta solosi yang ditempuh. BAB VI PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA 6.1 KERJASAMA ANTAR DESA Pada tahun anggaran 2011, Pemerintah Desa Banyubiru telah melakukan kerja sama dengan desa Nrapah dalam hal pengajuan makadam peningkatan jalan tembus desa antara desa Banyubiru-Nrapah ruas jalan Kampung Rapet- Gembenggeng, dan belum ada kerjasama yang formal dengan desa-desa disekitar Kecamatan Banyubiru secara legal formal dengan pemetraian akta hukum baik nota riil atau non nota riil tapi secara nyata bentuk kerjasa antar desa disekitar Banyubiru seringnya rapat koordinasi antar Desa di Kecamatan Banyubiru atau sekitarnya untuk memecahkan masalah masalah di masyarakat juga kerjasama untuk pengkajian kebijakan kebijakan dari tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA Kerjasama dengan pihak ketiga untuk Desa Banyubiru belum ada yang siknfikan karena dari sisi hukum belum mempunyai Peraturan Desa yang mengatur kerjasama dengan Pihak Ketiga : PEMBINAAN BATAS DESA 1. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Penyelesaian Tapal Batas Wilayah Administrasi Antar Desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bagian Bina Pemerintah Desa Banyubiru melalui kepala dusun dusun yang wilayahnya berbatasan langsung dengan wilayah desa lainnya. Tercapainya kesepakatan batas desa, terbangunnya tugu batas desa dan terlaksananya rehabilitasi gapura batas desa. 2. Kegiatan Survey dan Pemetaan batas desa dengan GPS.
29

6.2

6.3

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

Kegiatan survey dan pemetaan dengan tehnologi Global Posision satelit adalah untuk mencari solusi keakuratan data sehingga dapat menghindarkan perselisihan batas dengan desa yang berbatasan. 3. Pemasangan tanda/tugu btas permanen Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada program ini adalah : a. Banyaknya batas-batas alam yang yang berubah fungsi; b. Belum semua batas wilayah yang berupa tugu/patok dilengkapi dengan titik koordinat; c. Banyaknya batas wilayah antar desa yang hilang; d. Adanya kerusakan atau perusakan tugu/batas wilayah yang sudah terbangun. Dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas, upaya-upaya/solusi yang dilakukan adalah : Melengkapi titik batas wilayah dalam bentuk pilar dilengkapi pula dengan titik koordinat, merehabilitasi pilar yang rusak, melakukan pelacakan bersama perbatasan dan menyepakatinya bersama. 6.4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA 1. Bencana yang Terjadi Bencana alam yang terjadi di wilayah Desa Banyubiru pada tahun 2011, diantaranya sebagai berikut : a. Bencana genangan Banjir Terjadi genangan banjir di Dusun Demakan, Cerbonan dan Tegalwuni. Untuk Dusun Demakan bencana genangan air banjir ini karena luapan air dari Kali Galeh yang saluran atau canel buangan anakan Kali Galeh tidak bisa menanpung karena volume jembatan yang tidak cukup disebabkan kontruksi di dalam jembatan mengunakan gorong-gorong yang tidak seimbang sehingga mengakibatkan genangan air meliputi kurang lebih untuk lahan sawah 10 Ha dan kampung perumahan 50 rumah tinggal, korban jiwa tidak ada tapi kerugian petani adalah puso dan untuk warga kwalitas kesehatan menurun serta gangguan sikis warga. Dusun Cerbonan dan Tegalwuni bencana genangan air banjir ini karena pengaruh global kerusakan ekosistem danau Rawa Pening dan debit air yang melimpah karena pintu gerbang buangan Rawa Pening yang tidak dibuka dengan signifikan. Akibat dari itu genagan air meliputi tanah sawah kurang lebih 37 Ha dan kampung perumahan 100 rumah tinggal, korban jiwa tidak ada tapi kerugian petani adalah puso dan untuk warga kwalitas kesehatan menurun serta gangguan sikis warga b. Bencana Longsor Bencana tanah longsor sebenarnya terjadi juga di desa Banyubiru namun sklanya kecil dan ini terjadi hanya di dusun Pancuran tapi tidak sampai mengakibatkan keruagian yang besar dan masih bisa di atasi oleh warga sekitar dengan swadaya. 2. Penanggulangan Bencana Upaya-upaya yang dilakukan dalam menangani/ menanggulangi bencana alam tersebut berkoordinasi dengan beberapa pihak yang terkait. Dengan rincian kegiatannya : a. Bantuan dana Rp 2.500.000,- untuk kelompok tani Bono Rowo Tegalwuni, Rowo Tani Cerbonan dan Rp 4.000.000,- Karya Tani Makmur Demakan untuk bantuan bibit dan pupuk akibat bencana genangan air luapan Rawa Pening. Dilaksanakan pada : Bulan September 2011 Selesai : Bulan Oktober 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp , Sumber lain : Bantuan Pemerintah : Total Rp 9.000.000,-. Pelaksana pembangunan : Kelompok Tani Bono Rowo Rowo Tani Karya Tani Makmur Manfaat : Pengadaan bibit b. Bantuan 3.000 Kg beras untuk penangan pasca bencana alam pasca banjir dengan system padat karya.
30

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

Dilaksanakan pada : Bulan Desember 2011 Selesai : Bulan Desember 2011 Sumber biaya : Swadaya : Rp 500.000,- ( Swadaya ) Bantuan Pemerintah : 3.000 Kg (APBD II ) Pelaksana pembangunan : Panitia pelaksana tingkat Desa. Manfaat : Normalisasi saluran air 2.500 m 3. Pencegahan/Antisipasi Daerah dalam Menghadapi Kemungkinan Bencana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebagai antisipasi Desa dalam menghadapi kemungkinan bencana, diantaranya adalah : a. Pencegahan dan antisipasi bahaya kebakaran yang disosialisasikan pada masyarakat melalui Kepala Dusun, Ketua RW / RT. b. Pencegahan/antisipasi bahaya banjir bekerja sama dengan dinas instasi terkait. c. untuk sosialisasi dan penanaman pohon kembali (one man one tree) serta penebangan kayu keras secara sistematis berkala pada masyarakat sekitar meliputi : - Block hutan rakyat Pancuran dan Sedengkeng - Block hutan rakyat Dangkel - Block hutan rakyat Tawang 4. Sumber dan Jumlah Anggaran. Sampai saat ini Pemerintah Desa Banyubiru belum bisa menganggarkan dana untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam hanya mencadangkan dana tangap darurat bencana sebesar Rp 700.000,- sehingga untuk penanganan bencana alam sekala besar masih mengandalkan bantuan dari APBD II atau APBD I dan pihak ketiga. 6.5 PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Satuan Kerja Perangkat Desa di desa Banyubiru yang bertugas menjaga stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tentram, tertib dan dinamis adalah dikoordinator oleh Kaur Pemerintahan dan LINMAS Desa. 1. Kaur Pemerintahan a. Kaur pemerintahan melakukan koordinasi, menggumpulkan , mengolah, mengevaluasi dan menyusun program bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban di wilayah Desa Banyubiru. b. Kaur pemerintahan melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Banyubiru, Polsek Banyubiru dan Koramil Banyubiru. c. Melakukan Koordinasi dan pembinaan kepada anggota Linmas Desa Banyubiru. e. Penanggulangan terhadap Gangguan yang Terjadi Kerjasama dengan Kecamatan Banyubiru ( Kasi Trantib ), Polsek Banyubiru, Koramil Banyubiru, Kepala Dusun dan Lembaga Desa yang terkait terkait. d. Kendala yang Dihadapi 1). Sarana dan prasarana kegiatan pengamanan relative belum memadai 2). Masih rendahnya SDM dalam penanganan hal teknis 3). Kurang optimalnya pelaksanaan koordinasi antara lembaga-lembaga pengamanan. 4). Jumlah anggaran yang masih terbatas. 2. LINMAS Desa Banyubiru a. Jumlah anggota Linmas Desa Banyubiru sebanyak 45 orang suatu jumlah yang cukup besar , dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.6.1 Jumlah anggota Linmas Desa Banyubiru Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Sareh (sakit) Haryanto Suliyan (tidak aktif) Juwadi Karimun M. Chamdani Slamet Jumali (sakit) Kasri Rubiyo Subandi Slamet Gampang Jabatan DANTON WADANTON DANRU I DANRU II DANRU III DANRU IV WADANRU WADANRU WADANRU WADANRU ANGGOTA Alamat Randusari Krajan Krajan Kampung Rapet Cerbonan Demakan Krajan Pancuran Cerbonan Demakan Krajan

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

31

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Susmanto Sumartoyo Sugeng Rohmad. S Hadiyono Joko Setiyo Paino Kusnan Rukamat Suharno Poniman Sarman Muhali S. Mulyono Wagiyono (meninggal dunia) Sungkowo Mansuri Slamet Tego Munjaeni Asmuni Slamet Riyadi Kusmanto Rakimin Amin Suyitno Purwanto Mohroji Rohmad Jamari Kustamzis Suwito Suhadi Munadi Sofyan Muzahid Hartono

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

Krajan Krajan Krajan Krajan Krajan Dangkel Dangkel Dangkel Pancuran Pancuran Pancuran Pancuran Kampung Rapet Randusari Randusari Randusari Tegalwuni Cerbonan Cerbonan Cerbonan Cerbonan Cerbonan Tegalwuni Tegalwuni Tegalwuni Demakan Demakan Demakan Demakan Demakan Demakan Demakan Demakan

b. Sumber dan Jumlah Anggaran Jumlah anggaran belanja langsung Linmas Desa Banyubiru tahun 2011 bersumber dari APBDes Desa Banyubiru sebesar Rp. 2.250.000 dan terealisasi sebesar Rp 2.250.000 (100%) untuk tali asih. c. Gangguan yang Terjadi Gangguan-gangguan yang terjadi pada tahun 2011 yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban umum adalah sebagai berikut : 1) Bencana alam (banjir dan longsor). 2) Pencurian ( Motor, ternak dan barang elektro ). 3) Tindak kejahatan dengan modus hipnotis. d. Kendala yang Dihadapi Kendala-kendala yang dihadapi dalam menanggulangi/penanganan gangguan-gangguan tersebut di atas, diantaranya adalah : 1) Semakin banyak berkembangnya pedagang kaki lima yang melanggar Peraturan Daerah atau pedagang di jalur terlarang seperti pedagang pada badan jalan dan trotoar yang pada umumya mengganggu ketertiban umum, namun belum ada aturan yang jelas bahwa desa mempunyai kewenangan untuk mengatur, 2) Merambaknya pedagang alcohol dan penjualan judi togel yang terselubung, 3) Merambahnya perjudian terselubung, 4) Masih ada beberapa perusahaan besar yang melanggar Peraturan Daerah ( Tower BTS bersama dan bangunan untuk tempat usaha yang belum berijin namun sudah beroperasi dan desa tidak mempunyai kewenangan untuk menegur ), 5) Masih banyak yang belum tertib pada pemasangan reklame khususnya pemasangan pamlet di bangunan bangunan Desa ( Gapura, Tugu Jembatan ), 6) Masih banyaknya masyarakat tidak memperhatikan kepemilikan Kartu Tanda Pengenal (KTP) sudah habis dan seri lama, e. Penanggulangan terhadap Gangguan yang Terjadi Upaya-upaya penanggulangan yang dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban umum, diantaranya adalah : 1) Memberi sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ganguan ketertiban dan keamanan . 2) Pengamanan lebih ketat menjelang hari hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, hari raya Nata dan Tahun Baru, 3) Pengamanan gedung kantor Desa setiap hari secara berkesinambungan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011
32

4) Pengamana bersinergi dengan pihak keamanan struktural bila ada pejabat yang datang ke Desa Banyubiru. BAB VII PENUTUP Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2011 sebagaimana diatur dalam Peratuaran Menteri Dalam Negeri Nomor 35 tahun 2007 dan juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah kabupaten Semarang Nomor 23 Tahun 2006 Bab IV Pasal 10 ayat 2, disusun berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) 2011 mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan desa, urusan tugas pembantuan dan penyelengaran urusan pemerintahan lainnya. Dari penyelenggaraan urusan pemerintahan, urusan tugas pembantuan dan penyelengaraan urusan pemerintahan lain, dapat dilihat pencapaian kinerja program dan kegiatan serta permasalahan dan alternatif solusi. Permasalahan yang dihadapi dan hal-hal yang tidak tercapai dalam pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2011 menjadi masukan bagi penyelenggaraan pemerintahan tahun selanjutnya. Selain LKPJ ini juga masukan dari masyarakat dalam memberikan pengawasan terhadap jalannya roda pemerintahan, juga menjadi bahan pertimbangan sekaligus memberikan arti tersendiri dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik. Penyelenggaraan Pemerintah Desa selama 1 (satu) tahun anggaran yang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati secara akuntabilitas disajikan dalam dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD) Tahun 2011 dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) disampaikan kepada BPD serta menginformasikan kepada masyarakat dengan cara lisan dalam pertemuan dalam lingkup Desa, selebaran, radio komunikasi atau media elektronik lainnya. Adalah sebuah harapan pembangunan yang dilaksanakan selama tahun 2011 dapat memberikan manfaat khususnya bagi peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Banyubiru, dan kehadiran Kebijakan-kebijakan Pemerintah diharapkan menjadi Rahmatan Lilalamin ( berguna untuk semua kita semua ) dan semua langkah mengisi kemerdekaan dalam kegitan pembangunan dan pembenahan masyarakat serta wilayah Desa Banyubiru merupakan untaian doa bagi para leluhur pendiri Desa Banyubiru. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan mengarahkan langkah dan upaya kita menuju Desa Banyubiru yang Gemah Ripah Loh Jinawi.

Suro Diro Joyojayaningrat Lebur Dening Pangastuti


Banyubiru, 27 Januari 2012 Kepala Desa Banyubiru

SRI ANGGORO SISWAJI

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Desa Banyubiru Tahun 2011

33

Anda mungkin juga menyukai