Didik Eko liswanto* * Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, D.I. Yogyakartat, Indonesia. Email: slagunna11@yahoo.com, Telp: +62-8783-9693-593
ABSTRACT Carpal Tunnel Syndrome (CTS) isa neuropathy or cerutan pressure on the median nervein the carpal tunnel at the wrist, precisely under the retinaculum tleksor job factor is one of the causes of Carpal Tunnel Syndrome which perform typing movements of the hand while doing the job. Working posture when typing the hand movements over and over, the hand movements with strength, static work posture and ergonomic working position no. A worker with CTS will lose the ability to feel hot or cold, not just when the hands are beingused but also at rest, and complaints are usually gets worse slowly. Prevention is very important in doing such work with the principles of good ergonomics, namely the positionand the right work attitude, work equipment repair, furniture adjustments for workers with a body of work that do not fit a standard size. Key words: carpal tunnel syndrome, computer users, Causes, Impacts. ABSTRAK Sindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah tleksor retinakulum Faktor pekerjaan merupakan salah satu penyebab terjadinya Carpal Tunnel Syndrome dimana mengetik melakukan gerakan-gerakan tangan saat melakukan pekerjaan. Sikap kerja saat mengetik yaitu gerakan tangan yang berulang-ulang, gerakan tangan dengan kekuatan, postur kerja yang statis dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Seorang pekerja dengan STK akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa panas atau dingin, tidak hanya saat tangan sedang dipergunakan tapi juga pada saat istirahat, dan keluhan biasanya makin memburuk secara perlahan-lahan. Pencegahan sangat penting dilakukan seperti bekerja dengan prinsip-prinsip ergonomi yang baik, yaitu posisi dan sikap
FKM-UAD/2012
kerja yang benar, perbaikan peralatan kerja, penyesuaian perabot kerja bagi pekerja dengan tubuh yang tidak sesuai dengan ukuran standar. Kata kunci : Sindrom terowongan karpal, pengguna komputer, Faktor Penyebab, Dampak
LATAR BELAKANG Tangan merupakan salah satu pekerjaan perkantoran baik di sektor bisnis & dan
anggota gerak tubuh yang paling sering digunakan dalam berbagai aktivitas seharihari. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh tubuh sebagian besar melibatkan anggota gerak atas yaitu tangan. Aktivitas yang berlebihan pada tangan dan
maupun
industri
manufaktur telah memanfaatkan dukungan teknologi dan perangkat komputer dengan karakteristik-nya tambah berupa masing-masing. efisiensi, Nilai
kemudahan,
kecepatan, yang
pergelangan tangan jika berlangsung lama dapat menimbulkan masalah. Masalah tersebut dapat terjadi pada siapapun karena setiap manusia di sepanjang daur hidupnya akan selalu menggunakan tangan dalam setiap aktivitasnya baik aktivitas yang ringan ataupun berat.(1) Semakin meningkatnya interaksi dengan perangkat komputer tentunya ada nilai-nilai efisiensi dan efektivitas yang akan diperoleh, tetapi di sisi lain ada aspek yang membahayakan yang segera
mendorong
semakin
berlomba
me-manfaakan
teknologi komputer dalam berbadai aspek kehidupan termasuk juga entertainment atau hiburan dan edukasi.(4) Walaupun kesehatan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi bagi orang yang memiliki intensitas pemakaian komputer tinggi, komputer menjadi faktor penyebab
gangguan kesehatan yang paling tinggi.(5) Bagi seseorang yang selalu bekerja di depan komputer bahkan menghabiskan waktu berjam-jam dan melakukan
diantisipasi yaitu : kesehatan kerja.(5) Kehidupan berkomputer kita saat ini tentunya sudah jauh berbeda
kesalahan dalam menggunakan mouse sehari-hari akan berakibat pada timbulnya Carpal Tunnel Syndrome. Resiko
dibandingkan dengan 7 hingga 10 tahun yang lalu di mana populasi kepemilikan komputer masih belum setinggi ini. Bila kita lihat saat ini, hampir semua aspek
terjadinya Carpal Tunnel Syndrome 10% lebih banyak pada orang dewasa dimana wanita beresiko 3 kali lipat lebih banyak daripada pria dan terbanyak terjadi pada
Slagunna11@yahoo.com
Page 2
Sindrom Terowongan Karpal../ Didik Eko L. usia 40-50 tahun dan angka kejadian kurang lebih 515/1000 populasi di USA pada 102 tangan (92 orang) 4 tangan didapatkan CTS dengan 21 tangan sering tekanan Sindroma yang
Terowongan
(Carpal Tunnel Syndrome/CTS).(5) STK adalah suatu neuropati yang ditemukan, awal Gejala biasanya dan dapat unilateral menjadi
terkontrol. Tekanan kanal tangan pada pasien dengan CTS kurang lebih -43,8 mmHg sampai dengan 24 mmHg. (1) Gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan mulai dari nyeri pada pergelangan tangan karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, nyeri siku, hingga cidera yang lebih serius seperti Carpal Tunnel Syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di sekujur
padatahap bilateral.
yang
ditimbulkan
umumnya dimulai dengan gejala sensorik walaupun pada akhirnya gejala dapat pula Pada
menimbulkan
motorik.
awalnya gejala yang sering dijumpai adalah rasa nyeri, tebal (numbness) dan rasa seperti aliran listrik (tingling) pada daerah yang diinnervasi oleh nervus medianus. Gejala ini dapat timbul kapan saja dan di mana saja, baik di rumah maupun di luar rumah. Seringkali gejala yang pertama timbul di malam hari yang menyebabkan penderita terbangun dari tidurya. Sebagian besar penderita biasanya baru mencari pengobatan setelah gejala
tangan. Cidera ini harus segera diatasi sebelum terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.(4) SINDROM TEROWONGAN KARPAL Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus medianus adalah neuropati tekanan/jebakan (entrapment
yang timbul berlangsung selama beberapa minggu. Kadang-kadang pijatan tangan tetapi atau dapat hila
neuropathy). Di pergelangan tangan nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, telunjuk,jari tengah dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati
diabaikan penyakit ini dapat berlangsung terus secara progresif dan semakin
penyakit yang dideritanya dan sering dikacaukan dengan penyakit lain seperti 'rematik'.(6)
Slagunna11@yahoo.com
Page 3
Sindrom Terowongan Karpal../ Didik Eko L. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA STK Jenis pekerjaan yang berhubungan dengan peningkatan frekuensi STK adalah pekerjaan sebagai tukang jagal, pengepak daging/ikan, pemakai jack hammer dan mesin potong (chainsaw), perakit mobil / pesawat terbang, pekerjaan dengan sistem ban berjalan, penjahit, penata kue,
FKM-UAD/2012 pekerjaan dengan gerak tangan berulang dan yang tidak. Tanaka membagi
penyebab STK menjadi 3 faktor, yaitu: (i) faktor intrinsik, (ii) faktor penggunaan tangan (penggunaan dengan tanganyang tangan hobi, yang dan
berhubungan penggunaan
berhubungan
dengan pekerjaan), (iii) faktor trauma. Faktor intrinsik terjadinya STK adalah sekunder, karena beberapa penyakit atau kelainan yang sudah ada. Beberapa
pengontrol bahan makanan, pekerja dalam bidang kesehatan seperti dokter gigi dan teknisi gigi, pekerja bangunan, pekerja ban dan pekerja komputer.(2) Penyakit ini biasanya timbul pada usia pertengahan. Wanita lebih banyak menderita penyakit ini daripada pria. Umumnya pada keadaan awal bersifat unilateral tetapi kemudian bisa juga
penyakit atau kelainan yang merupakan faktor intrinsik yang dapat menimbulkan STK adalah: (i) perubahan hormonal seperti kehamilan, pemakaian hormon estrogen pada menopause, dapat berakibat retensi cairan dan menyebabkan
pembengkakan pada jaringan di sekeliling terowongan karpal, (ii) penyakit/keadaan tertentu seperti hemodialisis yang Tana Sindrom berlangsung terowongan lama, karpal 100
bilateral. Biasanya lebih berat pada tangan yang dominan. Pada beberapa keadaan tertentu, misalnya pada ke-hamilan,
penyakit
multiple
myeloma, Walderstroom macroglobulinemia, limphoma non Hodgkin, acromegali, virus (human parvovirus), pengobatan yang berefek pada sistem imun
sering sangat sukar ditentukan, apakah karena kondisi kerja atau karena suatu penyakit.(Pada banyak pasien dengan
(interleukin 2) dan obat anti pembekuan darah (warfarin), (iv) (iii) kegemukan lain seperti
STK, penyebab dasar dari keluhan tidak dapat ditemukan. Menurut Tanaka,
(obesitas),
keadaan
mekanisme
patofisiologis
terjebaknya
merokok, gizi buruk dan stres, (v) adanya riwayat keluarga dengan STK, dan (vi) jenis kelamin, hasil penelitian
saraf medianus adalah berbeda antara pekerja dan bukan pekerja, atau untuk lebih tepat antara yang melakukan
Slagunna11@yahoo.com
Page 4
Sindrom Terowongan Karpal../ Didik Eko L. risiko mendapat STK lebih tinggi secara bermakna dibandingkan laki-laki.(2) Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK. Sebagian besar penulis berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam terjadinya STK. Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan fleksor retinakulum yang Menurut
dimana mengetik melakukan gerakangerakan tangan saat melakukan pekerjaan. Sikap kerja saat mengetik yaitu gerakan tangan yang berulang-ulang, gerakan
tangan dengan kekuatan, postur kerja yang statis dan posisi kerja yang tidak
menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus. Tekanan yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler. Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler terjadi melambat. ini akan
ergonomis. Setelah diagnosis STK ditetapkan, maka untuk menentukan apakah suatu STK dipakai yaitu:(2) 1. Ada pengulangan yang sering dari gerakanyang sama/serupa pada berhubungan beberapa dengan petunjuk pekerjaan berikut,
Kongesti
yang
mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak endotel. Kerusakan endotel ini akan protein
mengakibatkan
kebocoran
tangan atau pergelangan tangan pada sisi yang terkena. 2. Pekerjaan/tugas sehari-hari dengan tenaga kuat pada tangan yang terkena. 3. Pekerjaan/tugas sehari-hari yang terus menerus dengan posisi yang kurang baik pada tangan yang terkena. 4. Pekerjaan/tugas sehari-hari yang memakai obat bantu genggam. 5. Tekanan yang lama atau sering di atas pergelangan atau pada dasar telapak tangan yang terkena.
bagaimana keluhan nyeri dan sembab yang timbul terutama pada malam/pagi hari akan berkurang terlibat (mungkin setelah tangan atau yang diurut
digerak-gerakkan akibat
terjadinya
perbaikan
sementara pada aliran darah). Apabila kondisi ini terus berlanjut akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Lama-kelamaan safar menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus medianus terganggu secara menyeluruh.(6)
Slagunna11@yahoo.com
Page 5
Sindrom Terowongan Karpal../ Didik Eko L. Mengetik memasukkan adalah data suatu atau proses angka
FKM-UAD/2012 Seorang pekerja dengan STK akan kehilangan kemampuan untuk merasakan rasa panas atau dingin, tidak hanya saat tangan sedang dipergunakan tapi juga pada saat istirahat, dan keluhan biasanya makin memburuk secara perlahan-lahan.(2) Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari sehingga sering
merupakan kegiatan yang menggunakan fungsi tangan yang dilakukan dengan gerakan yang berulang ulang dan
berlangsung lama. Hal itu dapat memicu terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Hal ini sangat berhubungan dengan RSI yaitu penggunaan yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama untuk perangkat yang membutuhkan penekanan yang berulang kali oleh tangan seperti komputer. Ini adalah sindrom atau penyakit yang
membangunkan penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau menggerakgerakkan tangannya atau dengan
meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit berlanjut, rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap.(7) Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke lengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan.(3) Dapat pula dijumpai pem-
menyerang otot, tendon dan syaraf-syaraf tangan, bahu dan lengan. Penekanan terhadap benda tersebut secara terus menerus akan memberikan kerusakan yang besar dan permanen pada otot.(1) DAMPAK STK Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja .Gangguan motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya berupa
parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah 9 sisi radial jari walaupun mengenai kadang-kadang seluruh jari-jari. dirasakan Keluhan
bengkakan dan kekakuan pada jari-jari, tangan dan pergelangan tangan terutama di pagi hari. Gejala ini akan berkurang setelah penderita mulai mempergunakan tangannya. Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus. Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh
Slagunna11@yahoo.com
Page 6
FKM-UAD/2012 kaji dan berusaha mencari kesesuaian antara kondisi fisik pekerja, lingkungan kerja dan jenis aktivitasnya. Hasilnya dapat berupa desain kerja yang lebih baik dari metode kerja, perangkat kerja, tempat kerja, dll.(4) Ergonomi adalah ilmu
misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda tangan juga kecil. dapat dengan Kelemahan dijumpai, keluhan pada sering adanya
dinyatakan
kesulitan yang dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau
teknologi dan seni yang menserasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap
menggenggam.
Tunnel Syndrome pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otototot lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus .(7) PENCEGAHAN, PENGOBATAN DAN REHABILITASI Pencegahan sangat penting dilakukan seperti bekerja dengan prinsipprinsip ergonomi yang baik, yaitu posisi dan sikap kerja yang benar, perbaikan peralatan kerja, penyesuaian perabot kerja bagi pekerja dengan tubuh yang tidak sesuai dengan ukuran standar. STK dapat menimbulkan kecacatan sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan. (2) Untuk pencegahan, hal yang perlu dilakukan adalah penerapan prinsip-prinsip ilmu ergonomi pada pekerjaan, peralatan kerja, prosedur kerja dan lingkungan kerja sehingga pekerja dapat yang diperoleh optimal.(2) penampilan Ergonomik
keamanan, kenyamanan dan efisien kerja yang setinggi-tingginya (8) Tindakan Tunnel operasi pada Carpal
Syndrome
disebut
neurolisis
nervus medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otototot thenar. Pada Carpal Tunnel Syndrome bilateral biasanya operasi pertama
dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan
operasi bilateral. Penulis lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar, sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang persisten.(7) Biasanya tindakan operasi Carpal Tunnel Syndrome dilakukan secara
adalah suatu ilmu terapan yang mengkaji metode atau pola kerja dan bagaimana meningkatkannya. Ergonomik akan men-
Slagunna11@yahoo.com
Page 7
Sindrom Terowongan Karpal../ Didik Eko L. operasi secara endoskopik. Operasi mobilisasi
FKM-UAD/2012 Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya Carpal Tunnel Syndrome
endoskopik
memungkinkan
penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal, tetapi karena terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti cedera pada saraf. Beberapa penyebab Carpal Tunnel Syndrome seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik
seperti: trauma akut maupun kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita yang sering akibat tumor
dihemodialisa, hipotiroidi,
myxedema akibat
akromegali
hipofise, kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen vaskular, artritis, tenosinovitis, infeksi pergelangan tangan, obesitas dan penyakit lain yang dapat menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal.(6) Pemakaian bidai/splint pada posisi netral akan mengurangi penekanan
dioperasi secara terbuka.(6) Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Carpal Tunnel Syndrome atau mencegah kekambuhannya antara lain (7) : 1. Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral 2. Perbaiki cara memegang atau
terhadap saraf medianus dan mengurangi keluhan yang ada. Bidai dapat dipakai pada malam hari atau selama berolah raga. Bila gejala sudah berkurang pasien boleh melakukan latihan dengan pengawasan dan disarankan untuk melakukan pelatihan relaksasi.(2) KESIMPULAN Pencegahan sangat penting
menggenggam alat benda. 3. Gunakanlah seluruh tangandan jarijari untuk menggenggam sebuah benda, jangan hanya menggunakan ibu jaridan telunjuk. 4. Batasi repetitif. 5. Istirahatkan tangan secara periodik. 6. Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu untuk beristirahat. 7. Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan gerakan tangan yang
dilakukan seperti bekerja dengan prinsipprinsip ergonomi yang baik, yaitu posisi dan sikap kerja yang benar, perbaikan peralatan kerja, penyesuaian perabot kerja bagi pekerja dengan tubuh yang tidak sesuai dengan ukuran standar. STK dapat
Slagunna11@yahoo.com
Page 8
FKM-UAD/2012 Universitas Negeri Gorontalo : Jurnal Teknik 6. Aldy S. Rambe. 2004. SINDROM TEROWONGAN KARPAL
sehingga berpengaruh terhadap pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA 1. Purwanti, 2011, Pengaruh Lama Mengetik Terjadinya Terhadap Carpal Resiko Tunnel
(CARPAL TUNNEL SYNDROME). Fakultas Kedokteran USU 7. Aris Nurzamzami. 2008. Carpal tunnel Syndrome. Jakarta: Fakultas Kedokteran UPN 8. Sundari Komang Nelly . 2010.
Muhammadiyah Surakarta. 2. Tana Lusianawaty, 2003, Sindrom terowongan karpal pada pekerja: pencegahan dan pengobatannya, Departemen Kesehatan RI : Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan
Tinjauan Ergonomi terhadap Meja dan Kursi Kerja pada Operator Komputer di UPT PSTKP Bali. Bali : Kantor UPT PSTKP
Pemberantasan Penyakit, Penelitian Kesehatan. 3. Hendra, Octaviani Keluhan Penggunaan Devie dan
Pengembangan
Kesehatan laptop
Fakultas
Ergonomi dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Official Web Site MGMP TIK SMA 5. Amali Lanto Ningrayati. 2008. Pendekatan Ergonomi Untuk
Slagunna11@yahoo.com
Page 9