Anda di halaman 1dari 16

ANTIBIOTIK Amoxycillin 250 mg Indikasi: Amoksisilina efektif terhadap penyakit : Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia,

faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, laringitis. Infeksi saluran cerna: disentri basiler. Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi lain : septikemia, endokarditis. Dosis: Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi. Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20 40 mg/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis. Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 250 500 mg sehari, sebelum makan. Gonore yang tidak terkomplikasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal. Ampicillin 500 mg Indikasi: Ampisilina digunakan untuk pengobatan : Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis. Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis.

Dosis: Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan sampai 1 jam sebelum makan. Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 7 hari. Pemakaian parenteral baik secara i.m. ataupun i.v. dianjurkan bagi penderita yang tidak memungkinkan untuk pemakaian secara oral. Cara pembuatan larutan injeksi : Kemasan Cara pemakaian Penambahan air untuk injeksi Vial 0,5 g i.m./i.v. 1,5 ml Vial 1,0 g i.m./i.v. 2,0 ml Posologi Terapi oral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan : 250 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam. Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : 50 100 mg/kg BB sehari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Pada infeksi yang berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi. Terapi parenteral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 250 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 150 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m. Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 25 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 50 100 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 100 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m. Bayi berusia 1 minggu atau kurang : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 8 12 jam.

Bayi berusia lebih dari 1 minggu : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 6 8 jam. Cefotaxime

Indikasi: Cefotaxime digunakan : Untuk penyakit infeksi berat, terutama infeksi gram negatif, seperti : - Infeksi saluran pernafasan bawah, termasuk pneumonia, yang disebabkan oleh : S.pneumoniae, S.aureus (penghasil penisilinase dan bukan penghasil penisilinase), E.coli, Klebsiella, H. influenzae (termasuk yang tahan ampicillin), P.mirabilis, S.marcescens dan Enterobacter. - Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh : Enterococcus, S.epidermidis, Citrobacter, Klebsiella, Proteus, S.marcescens. Juga gonore ringan (uncomplicated) yang disebabkan oleh N.gonorrhoeae (termasuk yang menghasilkan penisilinase). - Infeksi ginekologis, termasuk penyakit inflamasi pelvis, Endometritis dan selulitis yang disebabkan : S.epidermidis, Streptococci, Enterococcus, E.coli, P.mirabilis, Bacteroides, Clostridium, Anaerobic cocci (termasuk Peptostreptococcus dan peptococcus). - Bacteremia / Septicema yang disebabkan oleh : E. coli, Klebsiella dan S. marcescens. - Infeksi kulit dan struktur kulit yang disebabkan oleh : S.aureus, S.epidermidis, S.pyogenes, Enterococcus, E.coli, Enterobacter, Klebsiella, P.mirabilis, Pseudomonas, S.marcescens, Bacteroides, Anaerobic cocci. - Infeksi perut yang disebabkan karena E.coli, Klebsiella, Bacteroides, Anaerobic cocci. - Infeksi tulang dan atau sendi yang disebabkan oleh S.aureus - Infeksi pasca operasi. Dosis: Dewasa 2 12 gram dalam dosis terbagi setiap 4 12 jam. Infeksi sedang sampai berat 1 2 gram setiap 8 jam.

Infeksi yang memerlukan dosis lebih tinggi (Septicemia dll) 2 g, setiap 6 8 jam. Infeksi yang mengancam kehidupan 2 gram setiap 4 jam. Cephalexin 500 mg kapsul

Indikasi: Sefaleksina ditujukan untuk pengobatan infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan mikroorganisme yang sensitif, seperti pada : Infeksi saluran pernafasan Infeksi kulit dan jaringan lunak Infeksi tulang Infeksi saluran kemih dan kelamin Otitis media Dosis: Dewasa : 1 4 g sehari dalam dosis terbagi empat. Dosis umum : 250 mg setiap 6 jam. Untuk infeksi kulit dan jaringan lunak, faringitis streptokokal, sistitis ringan : 500 mg setiap 12 jam. Pada infeksi berat digunakan dosis yang lebih tinggi, jika dosis lebih dari 4 g sehari, agar diberikan dalam bentuk injeksi. Anak-anak : 25 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi empat. Untuk faringitis streptokokal pada penderita berusia diatas 1 tahun serta infeksi kulit dan jaringan lunak dosis sehari diberikan dalam dosis terbagi dua. Pada infeksi yang lebih berat, dosis dapat dilipatduakan. Infeksi yang disebabkan oleh streptokokus beta-hemolitikus pada dewasa dan anak-anak pengobatan diberikan minimal selama 10 hari. Untuk penderita yang mengalami gangguan fungsi ginjal dosis agar diturunkan. Cotrimoxazole 480 mg Indikasi: Infeksi saluran kemih dan kelamin yang disebabkan oleh E. coli. Klebsiella sp, Enterobacter

sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris. Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae. Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei. Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii. Diare yang disebabkan oleh E. coli. Dosis: 6 minggu 6 bulan: 120 mg, 2 kali sehari. 6 bulan 6 tahun: 240 mg, 2 kali sehari. 6 12 tahun: 480 mg, 2 kali sehari. Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 960 mg, 2 kali sehari.

Ceftriaxone Indikasi: Untuk infeksi-infeksi berat dan yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positif maupun gram negatif yang resisten terhadap antibiotika lain : - Infeksi saluran pernafasan - Infeksi saluran kemih - Infeksi gonoreal - Septisemia bakteri - Infeksi tulang dan jaringan - Infeksi kulit

Dosis: Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 1-2 g sekali sehari secara intravena Dosis lebih dari 4 g sehari harus diberikan dengan interval 12 jam. Bayi dan anak-anak di bawah 12 tahun : - Bayi 14 hari : 20 50 mg/kg berat badan sekali sehari - Bayi 15 hari s/d 12 tahun : 20 80 mg/kg berat badan sekali sehari - Anak-anak dengan berat badan 50 kg atau lebih : dapat digunakan dosis dewasa melalui infus paling sedikit > 30 menit. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, kliren creatinin tidak lebih dari 10 ml/menit, dosis tidak lebih dari 2 g sehari. Chloramphenikol Dosis: Dewasa, anak-anak, dan bayi berumur lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 4. Bayi prematur dan bayi berumur kurang dari 2 minggu : 25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4. Indikasi: 1.Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus dan salmonelosis lainnya. 2.Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. influenzae (terutama infeksi meningual), rickettsia, lymphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat yang lainnya. Ciprofloxacin 500 mg Indikasi: Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap siprofloksasin pada saluran kemih kecuali prostatitis; uretritis dan servisitis gonore; saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh streptokokus; kulit dan jaringan lunak; tulang dan sendi; saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.

Dosis: Infeksi saluran kemih: ringan, sehari 2 kali 250 mg; berat, sehari 2 kali 500 mg. Infeksi saluran nafas, tulang, sendi, kulit dan jaringan lunak: ringan, sehari 2 kali 500 mg; berat, 2 kali sehari 750 mg. Infeksi saluran cerna: sehari 2 kali 500 mg. Gonore akut: sehari 250 mg, dosis tunggal. Dosis dengan gangguan fungsi ginjal: dimana klirens kreatinin kurang dari 20 ml/min maka dosis yang dianjurkan 500 mg sehari atau 250 mg bila diberikan 2 kali sehari. DAPTOMYCIN

Indikasi: Untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit dan jaringan dasar. Dosis: 6 mg/kg melalui pembuluh darah (intra vascular), ulangi setiap 24 jam. Efek Samping:
1. Efek GI (diare, N/V, konstipasi); Efek hematologis (anemia) 2. Yang kurang umum: Efek CV (peripheral edema, nyeri di dada, hipertensi,

hipotensi); Efek CNS (insomnia, sakit kepala); Efek dermatologis (ruam, pruritus); Efek endokrin (hipokalemia, hiperkalemia); Efek GUT [sistim pengeluaran urin (UTI)]; Efek muskoskeletal [meningkatkan creatine phosphokinase (CPK), sakit di bagian otot, sakit punggung, kelemahan]; Efek pada pernapasan (pharyngolaryngeal pain, pleural effusion, batuk, pneumonia, dyspnea); Efek lainnya (osteomyelitis, bacteremia, diaphoresis, sepsis, infeksi fungal, gagal ginjal, reaksi di titik suntik).

Instruksi Khusus: 1. Awasi tingkat CPK satu minggu sekali atau lebih sering pada pasien dengan risiko tinggi.
2. Awasi tanda-tanda dan gejala-gejala neuropathy.

Doxycycline 100 mg Indikasi: Untuk infeksi-infeksi yang disebabkan oleh kuman gram-negatif dan gram-negatif yang sensitif terhadap doksisiklina seperti pada infeksi saluran nafas, saluran cerna, saluran urogenital, dermatologis, veneral, amebiasis, akne dan trakoma. Dosis: Dewasa dan anak-anak diatas umur 8 tahun dengan berat 45 kg atau lebih: hari pertama 2 kali 1 kapsul, selanjutnya sehari 1 kapsul. Anak-anak lebih dari 8 tahun dengan berat badan kurang dari 45 kg: hari pertama 2 kali masing-masing 2,2 mg per kg berat badan, selanjutnya 1 kali sehari 2,2 mg per kg berat badan. Terapi diberikan sekurang-kurangnya 24 48 jam setelah gejala hilang. Untuk terapi infeksi streptokokus diberikan sekurang-kurangnya selama 10 hari. Acne vulgaris 50 mg sehari bervariasi 6 12 minggu.

Erythromycin 250 mg

Indikasi: Untuk mencegah infeksi saluran nafas bagian atas terutama yang disebabkan oleh kuman S. pyogenes (streptokokus grup A beta-hemolitik).

Dosis: Dewasa: sehari empat kali 250 500 mg Anak anak: sehari 30 50 mg/kg berat badan dalam 4 dosis terbagi. Pemberian dalam keadaan perut kosong. Untuk infeksi berat 4 gram sehari yang terbagi dalam beberapa dosis. Untuk infeksi karena streptokokus grup A, terapi paling sedikit harus 10 hari. Ofloxacin 400 mg

Indikasi: Ofloxacin digunakan untuk pengobatan: Infeksi saluran kemih ringan sampai sedang dan prostatitis. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri aerobic gram negatif dan gram positif. Pengobatan akut urethritis nongonokokal dan gonore ringan dan servisitis yang disebabkan oleh klamidia. Dosis: Dosis umum untuk dewasa: 200 400 mg setiap 12 jam. Pengobatan infeksi saluran kemih tanpa atau dengan komplikasi: 200 mg setiap 12 jam. Prostatitis: 300 mg setiap 12 jam. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah atau infeksi kulit dan jaringan lunak: 400 mg setiap 12 jam.

Pengobatan akut, urethral ringan dan/atau gonore servikal yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae: 400 mg dalam dosis tunggal. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal diberikan dengan pengurangan dosis sebagai berikut: Creatinine Clearance Dosis Interval pemberian (mL/min)/(mL/sec >50/0,83 10-50/0,17-0,83 <10/0,17 SPIRAMISIN Indikasi: Spiramisin digunakan untuk infeksi saluran napas, seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media. Dosis: Dewasa: Sehari tiga kali 500 mg, selama 5 hari. Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 3.000 mg/hari. Anak-anak: Sehari 50-100 mg/kg berat badan terbagi dalam 2-3 dosis TOBRAMYCIN Indikasi: Untuk mengobati cystic fibrosis dan infeksi tertentu (Pseudomonas aeruginosa). Dosis: Pseudomonas aeruginosa: (%) (Jam) 100 12 100 50 24 24

8 mg/kg/hari melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular), 1 kali sehari Efek Samping: Efek ototoxic (bisa menyebabkan ototoxicity yang tidak dapat diubah, berupa kehilangan pendengaran, kepeningan, vertigo); Efek renal (nephrotoxicity yang dapat diubah, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya ketika obat nephrotoxic lainnya juga diberikan); Efek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang menghasilkan depresi berturut-turut dan paralisis muskuler); reaksi hipersensitivitas. Instruksi Khusus: Ototoxicity dan nephrotoxicity yang kemungkinan besar terdapat pada pasien geriatrik dan pasien yang mengalami dehidrasi, pada pasien yang menerima dosis tinggi atau yang melakukan pengobatan dalam jangka waktu panjang, mereka yang juga menerima atau yang telah menerima obat ototoxic atau nephrotoxic lainnya. (Perhatikan pengawasan konsentrasi serum dan atau puncak konsentrasi serum/rasio MIC pada pasien ini) Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi yang berhubungan dengan kelemahan otot (misalnya myasthenia gravis, penyakit Parkinson), pasien yang telah memiliki disfungsi ginjal, kerusakan vestibular atau cochlear. VANCOMYCIN Indikasi: Untuk mengobati infeksi yang menyebabkan colitis (radang usus besar). Dosis: 500 mg melalui pembuluh darah (intra venous) berikan setiap 6 jam, atau 1 gr melalui pembuluh darah (intra venous) berikan setiap 12 jam. Dosis maksimum: 2 gr/hari Efek Samping: Sindrom red neck yang biasanya berhubungan dengan infus yang terlalu cepat: kulit kemerahan, erythema, ruam di wajah dan torso bagian atas, kadang-kadang menyebabkan hipotensi dan gejala seperti syok juga terjadi. Reaksi hipersensitivitas (bisa mencakup hipersensitif ringan hingga parah seperti reaksi

anaphylactoid, sindrom Stevens-Johnson); Efek hematologis telah terjadi; Efek pada ginjal (nephrotoxicity bisa terjadi khususnya pada dosis tinggi atau pada pasien dengan faktorfaktor kecenderungan tertentu); Efek ototoxic (ototoxicity yang lebih mungkin dengan konsentrasi plasma yang tinggi atau pada kerusakan ginjal, mungkin tidak dapat dirubah, tinnitus bisa mendahului kehilangan pendengaran dan bisa digunakan sebagai tanda penghentian pengobatan. Instruksi Khusus: Hindari pada pasien dengan riwayat mengalami kerusakan pendengaran. Gunakan dengan hati-hati pada pasien kerusakan fungsi ginjal dan pada pasien usia lanjut. Pengawasan konsentrasi serum bisa dilakukan untuk membantu menghindari keracunan ginjal dan otic toxicity, pengawasan CBC dan fungsi ginjal selama pengobatan disarankan bersama dengan pengawasan fungsi pendengaran. NETILMICIN Indikasi: Untuk mengobati infeksi bakteria yang serius dan parah, khususnya bagi yang resisten terhadap gentacimin. Dosis: 1. 7.5mg/kg/hari melalui pembuluh darah (intra vascular), dengan dosis dibagi, ulangi setiap 8 jam 2. Kurangi menjadi 6 mg/kg/hari melalui pembuluh darah (intra vascular), segera setelah dinyatakan secara klinis dalam waktu 48 jam. Efek Samping: Efek ototoxic (bisa menyebabkan ototoxicity yang tidak dapat diubah, berupa kehilangan pendengaran, kepeningan, vertigo); Efek renal (nephrotoxicity yang dapat diubah, gagal ginjal akut dilaporkan terjadi biasanya ketika obat nephrotoxic lainnya juga diberikan); Efek neuromuskular (penghambatan neuromuskular yang menghasilkan depresi berturut-turut dan paralisis muskuler); reaksi hipersensitivitas. Instruksi Khusus:

1. Ototoxicity dan nephrotoxicity yang kemungkinan besar terdapat pada pasien geriatrik

dan pasien yang mengalami dehidrasi, pada pasien yang menerima dosis tinggi atau yang melakukan pengobatan dalam jangka waktu panjang, mereka yang juga menerima atau yang telah menerima obat ototoxic atau nephrotoxic lainnya. (Perhatikan pengawasan konsentrasi serum dan atau puncak konsentrasi serum/rasio MIC pada pasien ini)
2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan kondisi yang berhubungan dengan

kelemahan otot (misalnya myasthenia gravis, penyakit Parkinson), pasien yang telah memiliki disfungsi ginjal, kerusakan vestibular atau cochlear.

OBAT CACING Albendazole

Dosis: Dosis umum untuk dewasa dan anak di atas 2 tahun : 400 mg sehari, diberikan sekaligus sebagai dosis tunggal. Tablet dapat dikunyah, ditelan atau digerus lalu dicampur dengan makanan. Pada kasus dimana diduga atau terbukti adanya penyakit cacing pita atau Strongyloides stercoralis, dosis 400 mg albendazol setiap hari diberikan selama tiga hari berturut-turut. Indikasi: Albendazol berkhasiat membasmi cacing di usus yang hidup sebagai parasit tunggal atau majemuk. Albendazol efektif untuk pengobatan cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus), cacing pita (Taenia sp.) dan Strongyloides stercoralis. Mebendazole 100 mg/5 ml Syr Indikasi: Mebendazol digunakan untuk pengobatan penyakit kecacingan seperti di bawah ini: -Ascariasis (penyakit cacing gelang)

-Trichuriasis (penyakit cacing cambuk) -Enterobiasis (penyakit cacing kremi) -Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang) -Necatoriasis (penyakit cacing tambang) -Infeksi cacing campuran Dosis: Ascariasis: 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari Trichuriasis: 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari Enterobiasis: 100 mg dalam dosis tunggal Ancylostomiasis/Necatoriasis: 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari. Infeksi campuran : 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau 500 mg dalam dosis tunggal untuk semua jenis infeksi.

Metronidazole 250 mg

Indikasi: Metronidazole efektif untuk pengobatan : Trikomoniasis, seperti vaginitis dan uretritis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Amebiasis, seperti amebiasis intestinal dan amebiasis hepatic yang disebabkan oleh E. histolytica. Sebagai obat pilihan untuk giardiasis. Dosis: Trikomoniasis:

Pasangan seksual dan penderita dianjurkan menerima pengobatan yang sama dalam waktu bersamaan. Dewasa Untuk pengobatan 1 hari: 2 g 1 kali atau 1 gram 2 kali sehari. Untuk pengobatan 7 hari: 250 mg 3 kali sehari selama 7 hari berturut-turut. Amebiasis Dewasa: 750 mg 3 kali sehari selama 10 hari. Anak-anak: 35 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3, selama 10 hari. Giardiasis Dewasa: 250 500 mg 3 kali sehari selama 5 7 hari atau 2 g 1 kali sehari selama 3 hari. Anak-anak: 5 mg/kg BB 3 kali sehari selama 5-7 hari.

GRISEOFULVIN Deskripsi: Griseofulvin adalah antibiotika yang bersifat fungistatik. Secara in-vitro griseofulvin dapat menghambat pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton. Pada penggunaan per oral griseofulvin diabsorpsi secara lambat, dengan memperkecil ukuran partikel, absorpsi dapat ditingkatkan. Griseofulvin ditimbun di sel-sel terbawah dari epidermis, sehingga keratin yang baru terbentuk akan tetap dilindungi terhadap infeksi jamur. Komposisi: Tiap tablet mengandung griseofulvin 125 mg Indikasi: Untuk pengobatan infeksi jamur (ring-worm) pada kulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh Microsporum, Epidermophyton dan Trichophyton.

Dosis: Dewasa, pada umumnya 4 kali sehari 1 tablet sudah cukup. Untuk kasus tertentu mungkin diperlukan dosis awal yang lebih tinggi yaitu 8 tablet sehari. Anak-anak, sehari 10 mg per kg berat badan. Lama pengobatan dilakukan paling sedikit 4 minggu. Untuk kasus tertentu misalnya infeksi kuku, pengobatan dapat berlangsung selama 6 12 bulan. Terapi dihentikan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah infeksi hilang.

Anda mungkin juga menyukai