Anda di halaman 1dari 16

BAB V PROFIL PETERNAK SAPI PERAH DI DESA PUJON LOR KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

5.1 Profil Peternak Sapi Perah 5.1.1. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Umur Komposisi peternak sapi perah menurut umur adalah merupakan data distribusi umur peternak untuk mengetahui sebaran kemampuan tenaga kerja dalam melaksanakan kegiatan peternakan. Hal ini sangat penting diketahui karena umur merupakan factor yang berpengaruh pada kemampuan tenaga kerja atau yang lebih sering disebut usia produktif dan non produktif, mengingat kegiatan peternakan sapi perah ini lebih banyak membutukan tenaga kerja dalam pelaksanaanya. Sebagaimana diketahui usia produktif penduduk berkisar antara 16-64 tahun. Hasil penelitian tentang komposisi peternak sapi perah menurut umur di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada table 5.1. Tabel 5.1 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Umur Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Kelompok Umur < 20 tahun 20 <40 tahun 40 <60 tahun > 60 tahun Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 0 17 35 8 60

Persentase 0 28,3 58,3 13,4 100

Menurut hasil dari table 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi perah berumur antara 40 <60 tahun atau 58,3%. Hal ini memberikan gambaran bahwa peternak sapi

perah di Desa Pujon Lor adalah berada pada usia produktif. Sementara itu hanya sebagian kecil 13,4% peternak yang berusia >60 tahun. 5.1.2. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan peternak sapi perah terkait dengan kemampuan untuk menerima inovasi dalam kegiatan peternakannya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, Peternak Sapi Perah mampu mengembangkan dan mencari pengetahuan yang terkait dengan peternkan sapi perah. Pendidikan peternak yang rendah cenderung statis dan berpegang pada tradisi yang turun temurun dalam kegiatan beternaknya. Hasil penelitian tentang komposisi peternak sapi perah menurut tingkat pendidikan di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 3 44 6 7 60

Persentase (%) 5 73,3 10 11,7 100

Menurut hasil dari table 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi perah mempunyai tingkat pendidikan yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan peternak sapi perah yang hanya sekolah sampai dengan tingkat jenjang SD sangat besar yaitu sebanyak 73,3%. Hal ini menunjukkan bahwa perlu diadakannya kegiatan-kegiatan penyuluhan yang terkait dengan kegiatan peternakan sapi perah oleh koperasi maupun pemerintah agar mereka dapat

meningkatkan hasil dari kegiatan peternakannya. 5.1.3. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Jenis Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah petani, tukang bangunan dan pedagang. Pekerjaan sampingan ini adalah merupakan aktifitas untuk mendapatkan imbalan atau hasil yang berupa barang, benda, uang, dan pelaksanaan aktifitasnya untuk mengisi kekosongan waktu di luar pekerjaan pokok. Hasil penelitian tentang komposisi peternak sapi perah menurut jenis pekerjaan sampingan di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada table 5.3. Tabel 5.3 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Jenis Pekerjaan Sampingan Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Jenis Pekerjaan Petani Tukang Bangunan Pedagang Tidak punya sampingan Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 24 10 10 16 60

Persentase (%) 40 16,7 16,7 26,6 100

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan sampingan para peternak sapi perah di Desa Pujon Lor pada umumnya bekerja pada sektor pertanian sebanyak 40 %. Hal ini disebabkan sektor pertanian juga merupakan penopang dalam kegiatan perekonomian di Desa Pujon Lor, serta merupakan penghasilan andalan yang sudah turuntemurun mampu memenuhi kebutuhan penduduk yang dianggap menjanjikan keuntungannya bagi penduduk di Desa Pujon Lor. Merekapun bekerja di sektor pertanian disebabkan karena minimnya pengetahuan (pendidikan) mereka jika harus bekerja pada sektor lain, sehingga mereka tidak mampu bersaing pada sektor lainnya.. Selain itu pertanianpun juga merupakan komoditi kedua setelah peternakan sapi perah di Desa Pujon Lor 5.1.4. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Kepemilikan Hewan Ternak Sapi Perah

Kepemilikan Hewan Ternak Sapi Perah dalam penelitian ini adalah hak kepemilikan sapi yang dimiliki oleh peternak sapi perah, baik sapi perah yang dimiliki oleh peternak secara pribadi, maupun sistem bagi hasil (paron). Komposisi peternak sapi perah menurut kepemilikan hewan ternak sapi perah dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini. Tabel 5.4 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Kepemilikan Hewan Ternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Kepemilikan Milik Sendiri Bagi Hasil/Paron Jumlah
Sumber : Data Primer Tahun 2011

Frekuensi 59 1 60

Persentase (%) 98,3 1,7 100

Dilihat dari hasil penelitian pada tabel 5.4 peternak yang terkuisioner lebih banyak yang memiliki hewan ternak sapi perah milik sendiri, sebesar 98,3% dan yang merupakan ternak sistem bagi hasil (paron) hanya sebesar 1,7%. 5.1.5. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Jumlah Hewan Ternak Sapi Perah Komposisi peternak sapi perah menurut jumlah hewan ternak sapi perah adalah

merupakan banyaknya sapi yang dimiliki oleh peternak, baik peternakan sapi perah yang dikelola sendiri maupun orang lain. Sebagian besar penduduk di Desa Pujon Lor adalah peternak sapi perah. Hampir di setiap rumah memiliki hewan ternak sapi perah. Jumlah hewan ternak sapi perah yang dimiliki oleh peternak sapi perah di Desa Pujon Lor beraneka ragam. Paling sedikit mereka memiliki hewan ternak sebanyak 1 ekor, sedangkan mereka paling banyak memiliki hewan ternak sebanyak 12 ekor. Komposisi peternak sapi perah menurut jumlah hewan ternak sapi perah dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Jumlah Hewan Ternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Jumlah Hewan Ternak Sapi Perah < 3 ekor 3 - < 5 ekor 5 - < 7 ekor > 7 ekor Jumlah Frekuensi 23 16 14 7 68 Persentase 38 26,6 23,3 11,1 100

Sumber : Data Primer Tahun 2011

Dapat kita lihat dari tabel di atas bahwa paling banyak para peternak memiliki jumlah hewan ternak < 3 ekor sebanyak 38%. Paling sedikit adalah lebih dari 7 ekor, sebanyak 11,1%. Untuk bisa sejahtera, peternak sapi perah harus memiliki sapi perah minimal 5 ekor. Sedangkan rata-rata jumlah sapi yang dimiliki oleh seorang peternak sapi perah di Desa Pujon Lor adalah 4 ekor sapi perah. Berarti peternak sapi perah di Desa Pujon Lor kurang sejahtera karena jumlah sapi perah yang mereka miliki kurang dari 5 ekor. 5.1.6. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Lamanya Beternak Sapi Perah Para peternak sapi perah di Desa Pujon Lor adalah kebanyakan peternak yang turun temurun . Setelah menikah mereka diberi kepercayaan untuk mengelola peternakan dari orang tua, bahkan saat merekapun berusia remaja, merekapun telah belajar memelihara ternak sapi perah. Usia lebih dari 60 tahun mereka tidak lagi kuat untuk memelihara hewan ternaknya sendiri, sehingga mesti dibantu oleh anggota keluarganya,bahkan pekerja lain. Hasil penelitian tentang komposisi peternak sapi perah menurut lamanya beternak sapi perah di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada table 5.6. Tabel 5.6 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Lamanya Beternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011

Lama Jadi Peternak

Frekuensi

Persentase

< 10 tahun 10 10 - < 20 tahun 20 - < 30 tahun 30 > 40 tahun >40 tahun Jumlah
Sumber : Data Primer Tahun 2011

9 20 17 13 1 60

15 33,4 28,4 21,6 1,6 100

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (33,4%) lamanya menjadi peternak sapi perah antara 10 sampai dengan kurang dari 20 tahun. Hal ini disebabkan pekerjaan peternak sapi perah merupakan pekerjaan turun-temurun, selain itu juga dipengaruhi oleh umur peternak dan pendidikan. Namun demikian, terdapat peternak sapi perah yang telah menjalani profesinya lebih dari 40 tahun.

5.1.7. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Menurut Jumlah Pekerja Jumlah pekerja yang ada di dalam peternak sapi perah adalah tenaga kerja yang membantu dalam proses kegiatan pengelolaan peternak sapi perah. Pekerja dalam hal ini dapat merupakan pekerja dari anggota keluarga maupun pekerja dengan upah (buruh ternak). Hasil penelitian tentang komposisi peternak sapi perah menurut jumlah pekerja di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Jumlah Pekerja Di Desa Pujon Lor 2011 Pekerja Peternak Tidak ada < 3 orang 3 - <6 orang Lebih dari 6 orang Jumlah
Sumber : Data Primer Tahun 2011

Frekuensi 51 7 1 1 60

Persentase 83,3 13,3 1,7 1,7 100

Dari tabel 5.7 dapat diketahui peternak sapi perah yang tidak memiliki tenaga pekerja ada sekitar 83,3% peternak sapi perah yang berarti semua kegiatan pengelolaan peternak sapi perah dikerjakan sendiri. Sedangkan sekitar 16,7% peternak sapi perah memiliki tenaga pekerja. Jadi di Desa Pujon Lor lebih dominan peternak sapi perah yang mengerjakan sendiri kegiatan pengelolaan peternak sapi perahnya (tanpa bantuan dari buruh ternak).

5.1.8. Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Upah Tenaga Kerja Peternakan Upah kerja setiap tenaga kerja peternakan di Desa Pujon Lor adalah umumnya upah harian yang telah standar jumlah nominalnya dan telah disepakati oleh seluruh peternakan di Desa Pujon Lor. Ada juga peternak yang mengerjakan sendiri peternakannya tanpa membutuhkan pekerja. Tabel 5.8 Komposisi Peternak Sapi Perah Menurut Upah Tenaga Kerja Peternakan Di Desa Pujon Lor 2011 Upah Tenaga Kerja Perorangan < Rp.10.000 Rp.10.000 - < Rp.20.000 Rp.20.000 - < Rp.30.000 > Rp.30.000 Dikelola Sendiri Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 4 2 1 2 51 60

Persentase (%) 6,6 3,4 1,6 3,4 85 100

Dari tabel 4.8 tersebut dapat diketahui bahwa peternak sapi perah di Desa Pujon Lor sebanyak 85% pada umumnya mengelola peternakannya sendiri tanpa harus mengupah tenaga kerja. Yang memiliki tenaga kerja dan memberi upah kurang dari Rp.10.000,-/hari sebanyak 6,6%. Memberi upah Rp.10.000,- <Rp.20.000,-/hari sebanyak 3,4%, sedangkan yang lebih dari Rp.25.000,-/hari sebanyak 3,4%. Jadi di peternak sapi perah di Desa Pujon Lor lebih dominan memilih mengelola sendiri peternakannya.

5.1.9. Asal Modal Peternakan Modal usaha pertama para peternak sapi perah di Desa Pujon Lor adalah dari berbagai macam. Ada yang dari modal sendiri, koperasi, ada juga juga dari teman (bagi hasil/paron). Kebanyakan peternak sapi perah di Desa Pujon Lor modal awalnya berasal dari modal sendiri. (lihat Tabel 5.9). Tabel 5.9 Asal Modal Peternakan Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Asal modal Modal Sendiri Koperasi Bagi Hasil(Paron) Jumlah
Sumber : Data Primer, 2011

Frekuensi 54 2 4 60

Persentase (%) 90 3,4 6,6 100,00

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.9 dapat diketahui banyaknya asal modal berasal dari modal sendiri (pribadi) yaitu sebanyak 90%, asal modal dari koperasi sebanyak 3,4%, dan asal modal dari teman (bagi hasil/paron) sebanyak 6,6%. Kenyataan ini membuktikan bahwa banyak pemilik peternakan sapi perah memakai modal asal dari pribadi. 5.1.10. Modal Awal Beternak Sapi Perah Modal awal adalah yang modal yang dikeluarkan pada waktu awal ketika para peternak membeli sapi perah, serta biaya untuk pembuatan kandang sapi. Setiap peternak sudah memperhitungkan berapa modal yang harus mereka keluarkan untuk memelihara sapi perah ketika awal (lihat tabel 5.10). Tabel 5.10 Modal Awal Beternakan Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Modal Awal Frekuensi Persentase

< Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - < Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 - < Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 - < Rp. 7.000.000 > Rp. 7.000.000 Jumlah Sumber : Data Primer 2011

20 9 7 9 15 68

33,4 15 11,6 15 25 100

Berdasarkan hasil penelitian, tabel di atas menunjukkan bahwa para peternak lebih banyak yang bermodal awal kurang dari Rp.1.000.000 sebanyak 33,4 % adalah paling tinggi adalah sekitar 48,5%. Sedangkan modal awal Rp. 1.000.000 - < Rp. 3.000.000 dan Rp. 5.000.000 - < Rp. 7.000.000 sebanyak 15%. Modal awal lebih dari Rp. 7.000.000 sebanyak 25%, dang yang paling sedikit adalah para peternak sapi perah yang bermodal awal sebesar Rp. 3.000.000 - < Rp. 5.000.000 sebanyak 11,6%.

5.1.11. Pendapatan Peternakan Sapi Perah Pendapatan merupakan seluruh penghasilan, baik berupa uang, baik dari pihak lain maupun hasil sendiri, dengan jalan dinilai dengan sejumlah uang atas dasar harga yang berlaku pada saat itu. Ditinjau dari penerimaannya, pendapatan sering dibedakan sebagai pendapatan asli, yaitu pendapatan yang diterima sebagai imbalan jasa berprestasi atau ikut secara langsung dalam proses produksi, Pendapatan merupakan salah satu variabel penting dalam menentukan kondisi ekonomi peternak sapi perah. Pendapatan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi pendapatan bersih dari hasil pemerahan susu sapi. Pendapatan bersih dalam penelitian ini yaitu pendapatan rata-rata yang diperoleh dari pekerjaan pokok selama sebulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan bersih rata-rata peternak sapi perah perbulan adalah Rp. 2.050.000,-. Data pendapatan bersih peternak sapi perah di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada Tabel 5.11. Tabel 5.11 Pendapatan Bersih Perbulan Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Pendapatan < Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - < Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 - < Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 - < Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 - < Rp. 5.000.000 > Rp. 5.000.000 Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 11 27 14 3 2 3 60

Persentase

100

Berdasarkan Tabel 5.11 diketahui bahwa pendapatan bersih petani tambak di Desa Tanjung pakis. Sebagian besar (36,8%) petani tambak di Desa tanjung pakis mempunyai pendapatan Rp. 25.000.000 per 6 bulan. Modal awal Rp. 5..000.000,- sebanyak 48,5%. 5.1.12 Kondisi Rumah Tinggal Rumah tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap penduduk. Karena rumah tinggal merupakan tempat bernaung dan berdomisili. Demikian halnya dengan penduduk di Desa Pujon Lor, khususnya peternak sapi perah. Walaupun dengan kondisi yang beragam namun dari hasil penelitian menunjukkan semua peternak sapi perah mempunyai rumah tinggal 1. Status Rumah Tinggal Status rumah tinggal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah status kepemilikan lahan dan bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal peternak sapi perah di Desa Pujon Lor.

Status rumah tinggal dalam penellitian ini adalah a. Milik sendiri, merupakan satus rumah tinggal yang lahan dan bangunannya milik sendiri baik dari hasil membeli ataupun warisan orang tua. b. Kontrak/sewa, merupakan status rumah tinggal milik orang lain dan menempati rumah tersebut atas perjanjian kontrak/sewa dengan membayar uang dengan besar tertentu dan tinggal untuk waktu tertentu. Hasil penelitian tentang status rumah tinggal dapat dilihat pada tabel 5.12. Tabel 5.12 Status Rumah Tinggal Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Status Rumah Tinggal Milik Sendiri Kontrak/sewa Jumlah
Sumber : Data primer 2011

Frekuensi 59 1 60

Persentase 98,4 1,6 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 98,4% status rumah tinggal peternak sapi perah di Desa Pujon Lor memiliki rumah tinggal milik sendiri, sedangkan yang memiiki rumah tinggal kontrak/sewa sebesar 1,6%. Walaupun rumah rumah tinggal peternak sapi perah tidak semuanya mempunyai kriteria belum sempurna masih dalam tahap pembangunan. Namun banyak juga peternak sapi perah di Desa Pujon Lor yang sudah memiliki rumah sudah selesai di bangun. 2. Luas Bangunan Luas bangunan dalam penelitian ini merupakan luas bangunan rumah peternak sapi perah di Desa Pujon Lor. Luas bangunan menentukan banyak atau sedikitnya ruangan yang terdapat I dalam rumah untuk melakukan berbagai aktifitas. Misalnya ruang tamu, ruang tidur, ruang keluarga, dapur dan MCK. Data mengenai luas bangunan rumah dapat dilihat pada tabel 4.13. Tabel 5.13 Luas Bangunan Rumah Tinggal Peternak Sapi Perah

Di Desa Pujon Lor 2011 Luas Bangunan (M2) <50 50 - <100 100 - <150 >150 Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 7 48 4 1 60

Peresentase 11,6 80 6,6 1,6 100

Dari data tabel 5.13 menunjukkan bahwa luas bangunan rumah peternak sapi perah di bawah 50 m2 sebanyak 11,6%, sedangkan luas bangunan rumah peternak sapi perah yang terbanyak adalah dengan luas 50 m2 - <100 m2 sebanyak 80%, sedangkan rumah peternak sapi perah dengan luas 100 m2 <150 m2 banyaknya 6,6%, dan luas bangunan rumah peternak sapi perah yang memiliki persentase paling sedikit, yaitu 1,6% adalah dengan luas >150 m2. 3. Bahan Dinding Bahan dinding yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan dinding rumah peternak sapi perah yang bertempat tinggal di Desa Pujon Lor. Data mengenai bahan dinding yang digunakan dapat dilihat pada tabel 5.14. Tabel 5.14 Bahan Dinding Rumah Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Bahan Dinding Rumah Tembok Bilik Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 51 9 60

Peresentase 85 15 100

Berdasarkan pada tabel 5.14 menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi perah rumahnya menggunakan tembok sebesar 85%. Sedangkan bahan dinding yang menggunakan bilik sebesar 15%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi peternak sapi perah lebih tinggi kondisi ekonominya, karena telah banyak para peternak sapi perah yang memiliki bahan dinding dari tembok.

4. Bahan Lantai Bahan lantai yang digunakan oleh peternak sapi perah diantaranya tanah, pelur/semen, tegel dan keramik. Fakta mengenai bahan lantai yang digunakan oleh peternak sapi perah di Desa Pujon Lor dapat dilihat pada tabel 5.15 dibawah ini. Tabel 5.15 Bahan Lantai Rumah Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor 2011 Bahan Lantai Tanah Pelur/Semen Tegel Keramik Jumlah
Sumber : Data Primer 2011

Frekuensi 7 20 12 21 60

Persentase 11,6 33,4 20 35 100

Data pada tabel 5.15 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar lantai rumah peternak sapi menggunakan keramik sebanyak 35%. Sedangkan tanah sebanyak 11,6%, Plur dan semen sebanyak 33,4% dan yang menggunakan lantai dengan bahan tegel sebanyak 20%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lantai rumah peternak sapi perah di Desa Pujon Lor lebih banyak menggunakan keramik. 5. Bahan Atap Bahan atap rumah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun panas matahari. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Data tentang bahan atap rumah pada peternak sapi perah di Desa Pujon Lor 100% telah menggunakan genting. 6. Sumber Penerangan

Sumber penerangan rumah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sumber energi yang digunakan untuk menerangi rumah pada malam hari atau dalam kondisi gelap. Data tentang sumber penerangan rumah pada peternak sapi perah di Desa Pujon Lor 100% telah menggunakan listrik. 7. Sumber Air Bersih Sumber air bersih yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sumber energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mandi, mencuci dan minum. Data tentang sumber air bersih rumah petani sayur di Desa Pujon Lor 96,7% berasal dari swadaya masyarakat. Tabel 5.18 Sumber Air Bersih Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Sumber Air Bersih PDAM Swadaya Masyrakat Jumlah Sumber : Data Primer 2011 8. Fasilitas MCK Fasilitas mandi, cuci dan kakus adalah alat untuk memudahkan atau melancarkan suatu kegiatan dirumah. Fasilitas MCK yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan letak alat atau sarana untuk mempermudah kebutuhan hidup sehari-hari seperti mandi dan mencuci, yang biasanya disebut kamar mandi. Data tentang fasilitas kamar mandi rumah peternak sapi perah di Desa Pujon Lor 50 % ada di dalam rumah dan 50% sebagian ada di luar rumah. Frekuensi 2 58 60 Persentase (%) 3,3 96,7 100

9. Pembuangan Sampah 10. Pembuangan Limbah cair

Pembuangan limbah cair adalah pembuangan atau penempatan material sisa dari suatu kegiatan. Pembuangan limbah cair dalam penelitian ini adalah penempatan atau pembuangan sampah atau sisa kegiatan dari dapur rumah tangga yang tidak berguna lagi. Tabel 4.17 Pembuangan Limbah Cair Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Tempat Frekuensi Selokan 42 Sungai 9 Tampungan 9 Jumlah 60 Sumber : Data Primer 2011 Persentase (%) 70 15 15 100

Dari tabel 4.17 menunjukan bahwa peternak sapi perah yang membuang limbah cairnya ke selokan ada 70%. Sedangkan ada 30% dari peternak sapi perah yang membuang limbahnya ke sungai dan ke penampungan yang dibuat sendiri. Hal ini menunjukan bahwa saluran drainase untuk pembuangan limbah cair dari rumah tangga sudah tertata dengan baik.

11. Kendaraan Kendaraan merupakan alat transportasi yang di gunakan oleh peternak sapi perah. Umumnya kendaraan para peternak sapi perah adalah motor, mobil karena infrastruktur menuju ke Desa Pujon Lor cukup jauh, serta kendaraan yang mereka miliki digunakan untuk mencari dan mengangkut pakan ternak. Tabel 5.18 Kendaraan Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 Kendaraan Frekuensi Persentase (%) 3,3 71,6 6,6 18,3 100 Mobil 2 Motor 43 Sepeda 4 Tidak Punya 11 Jumlah 60 Sumber : Data Primer 2011

Dilihat dari tabel 4.18 bahwa para peternak sapi perah mempunyai motor sebanyak 71,6%, yang mempunyai mobil sebanyak 2%, yang mempunyai sepeda sebanyak 6,6% dan yang tidak memiliki kendaraan ada 18,3%. 12. Kepemilikan Barang Elektronik Televisi merupakan benda elektronik yang cukup mudah untuk dimiliki. Televisi adalah salah satu media telekomunikasi yang penyebarannya sudah sampai hingga kepelosok negeri, begitu juga di Desa Pujon Lor. Tabel 4.18 Kepemilikan Barang Elektronik Peternak Sapi Perah Di Desa Pujon Lor Tahun 2011 TV (inchi) Tidak Punya 14 inchi 21 inchi Jumlah Sumber : Data Primer 2011 Frekuensi 6 15 39 60 Persentase (%) 10 23,7 66,3 100

Dari tabel 4.18 dapat diketahui bahwa rumah para peternak sapi perah 90% sudah memakai vasilitas TV dan hanya 10% yang tidak punya TV, TV mereka terdiri dari berbagai ukuran. Paling besar adalah 21 inci.

Anda mungkin juga menyukai