Anda di halaman 1dari 4

www.klinikindonesia.

com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

Luka Listrik (Electrical Burn)


Oleh : Muhammad al-Fatih II Ada 2 jenis tenaga listrik yang dapat kita manfaatkan, yaitu : 1. Tenaga listrik alam seperti petir dan kilat. 2. Tenaga listrik buatan meliputi arus listrik searah (DC) seperti telepon (30-50 volt) & tram listrik (600-1000 volt) dan arus listrik bolak-balik (AC) seperti listrik rumah, pabrik, dan lain-lain. Ada 3 jenis voltase, yaitu : 1. Voltase rendah (110-460 V) misalnya penerangan, pabrik, tram listrik. 2. Voltase tinggi ( 1.000 V) misalnya transpor arus listrik. 3. Voltase sangat tinggi (20.000-1.000.000 V) misalnya deep X-rays therapy & diatermi. Frekuensi yang sering kita pakai sebesar 50-60 detik. Diatermi memiliki frekuensi listrik 1 juta Hz dan tegangan listrik 20 ribu - 40 ribu volt. Kuat arus yang sering kita gunakan dibawah 6 ampere. Let go current merupakan kuat arus dari aliran listrik dimana korban masih bisa melepaskan diri darinya. Ada 9 faktor yang mempengaruhi efek listrik pada tubuh kita, yaitu : 1. Tegangan listrik (voltase). Tegangan listrik minimal yang dapat menyebabkan kematian yaitu 50-60 volt. Semakin tinggi tegangan listrik semakin besar efek listik pada tubuh kita. 2. Kuat arus listrik (ampere). Kuat arus listrik minimal yang dapat menimbulkan kematian yaitu 65 miliampere. Semakin tinggi kuat arus listrik semakin besar efek listrik pada tubuh kita. 3. Tahanan listrik (resistensi) yaitu kulit. Semakin tinggi tahanan listrik semakin besar efek listrik lokalnya namun efek listrik generalnya semakin kurang membayakan jiwa kita. Tahanan listrik pada kulit basah 2.000-3.000 Ohm sedangkan kulit kering 5.000-10.000 Ohm. Korban yang meninggal akibat arus listrik yang kehujanan atau berada dalam air sangat sulit kita temukan current mark / electrik mark / electrik burn pada kulit korban karena tahanan listrik pada kulit korban rendah. 4. Lama kontak dengan arus listrik. 5. Luas kontak dengan arus listrik. www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online 6. Kesadaran adanya arus listrik. 7. Kebiasaan & pekerjaan.

8. Penyaluran arus listrik ke bumi (grounding). Adanya grounding menyebabkan tahanan listrik akan menjadi kecil. 9. Konstitusi tubuh yaitu tubuh kurus & gemuk. Ada 2 penyebab kematian pada kasus luka listrik (electrical burn), yaitu : 1. Fibrilasi ventrikel. Keadaan yang paling berbahaya apabila arus listrik masuk melalui tangan kiri lalu keluar melalu kaki yang berlawanan. 2. Paralisis sentrum medullare (pusat pernapasan). Paralisis ini terjadi akibat spasme otot pernapasan sehingga korban meninggal karena asfiksia. Hal ini juga akan menyebabkan jantung berhenti lalu terjadi shock respiratory paralysis. Ada 3 cara kematian pada kasus luka listrik (electrical burn), yaitu : 1. Kecelakaan (tersering). 2. Pembunuhan. 3. Bunuh diri. Kasus ini belum dapat kita temukan. Ada 3 cara kita dapat menentukan kematian akibat aliran listrik, yaitu : 1. Penemuan korban. Kita menemukan korban masih berhubungan dengan kawat beraliran listrik. 2. Otopsi. Kita temukan current mark / electrik mark / electrik burn dan pemeriksaan PA current mark (+). 3. Tidak ada tanda-tanda penyebab kematian lain dan tanda-tanda kekerasan. Ada 2 hal yang kita lakukan pada saat melakukan pemeriksaan lokasi, yaitu : 1. Menghentikan lebih dahulu aliran listrik. 2. Menentukan apakah korban sudah meninggal atau belum. Ada 3 tanda penting yang dapat kita temukan pada pemeriksaan luar otopsi kasus luka listrik (electrical burn), yaitu : 1. Current mark / electrik mark / electrik burn. 2. Electrische metalisatie (metalisasi). www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online 3. Luka keluar. Current mark / electrik mark / electrik burn :

Derajat luka bakar bervariasi. Energi listrik diubah menjadi energi panas karena tingginya tahanan listrik pada kulit. Port de entry listrik ke badan (tidak khas). Biasanya kita temukan pada telapak tangan, telapak kaki, atau punggung tangan. Warna kuning, coklat putih atau coklat hitam (luka bakar) dikelilingi oleh daerah halo. Daerah halo berwarna kemerahan & edema yang lebih menonjol dari daerah sekitarnya. Cara kita mencarinya yaitu mencuci sampai bersih daerah telapak tangan, telapak kaki atau punggung tangan. Kadang-kadang kita tidak dapat menemukan current mark / electrik mark / electrik burn karena kulit korban dalam keadaan basah saat tersengat aliran listrik (tahanan listrik sangat rendah).

Electrische metalisatie (metalisasi) terjadi karena metal / logam dari kabel kawat meleleh atau menguap lalu mengalami deposisi metal dan menempel pada kulit korban.

Luka keluar dari luka listrik (electrical burn) tidak khas dapat berupa luka lecet, luka robek, atau luka bakar. Sepatu korban dapat terkoyak. Pakaian korban dapat sobek dan terbakar. Jaringan dan organ yang dapat kita teliti pada pemeriksaan dalam otopsi kasus luka listrik (electrical burn), yaitu : 1. Otak. Otak korban mengalami pendarahan kecil pada ventrikel III & IV dan terjadi vakuolisasi di sekitar pembuluh darah otak. 2. Jantung. Jantung korban berhenti akibat fibrilasi lalu terjadi dilatasi jantung sehingga jantung berisi penuh darah. 3. Paru-paru. Paru-paru korban mengalami kongesti dan edema. 4. Organ viscera lainnya mengalami kongesti. 5. Tulang. Tulang korban meleleh (fusi CaPO4) dan terjadi fraktur. Lelehan tulang tersebut membentuk butiran kalsium fosfat yang mirip mutiara. Butiran ini disebut pearl like body. 6. Otot. Otot korban putus akibat perubahan hialin.

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online 7. Perikard, pleura, dan konjungtiva korban terdapat bintik-bintik pendarahan.

8. Ekstremitas. Pembuluh darah korban mengalami nekrosis dan ruptur lalu terjadi pendarahan kemudian terbentuklah gangren. Pemeriksaan PA current mark / electrik mark / electrik burn :

Sel epitel memipih. Stratum korneum menggelembung dan vakum (vakuolisasi). Vakum akibat penguapan keringat korban. Stratum basale menjadi lonjong (tersusun polisade) dan memutar ke arah bagian yang terkena listrik. Folikel rambut & kelenjar keringat memanjang dan memutar ke arah bagian yang terkena listrik.

Daftar Pustaka

Bahan kuliah Ilmu Kedokteran Kehakiman Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

Update : Makassar, 2 Juni 2007 Sumber : www.klinikindonesia.com (menerima sumbangan artikel kesehatan & kedokteran)

www.klinikindonesia.com : Klinik Kesehatan, Kedokteran, Bisnis & Religius Online

Anda mungkin juga menyukai