Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KADAR AIR TOTAL CONTOH BATUBARA

Latar Belakang : Batubara selain sebagai sumber energi primer yang makin penting di Indonesia, juga merupakan komoditi yang dapat diperdagangkan. Oleh karena itu prsedur analisis dan pengujian terhadap kualitas perlu distandaekan dalam rangka memberikan kepastian kualitas kepada produsen, konsumen maupun pedagang ( traders) SPU 007 1991 mengacu kepada ISO-589 Hard Coal-Determination of Total Moisture

ANALISIS KADAR AIR TOTAL CONTOH BATUBARA 1. RUANG LINGKUP Standar ini meliputi defenisi, cara pengambilan dan cara preprasi contoh, dan cara analisis kadar air total contoh batubara di laboratorium DEFENISI 2.1

2.

Air total contoh batubara adalah seluruh air yang terkandung dalam contoh batubara asal (as received) atau jumlah air bebas dan air sisa (residual moisture) dari contoh batubara tersebut. 2.2 Air bebas adalah air yang dibebaskan pada contoh yang dikeringkan pada suhukamar. 2.3 Air sisa adalah air yang masih tersisa dalam contoh yang dikeringkan pada suhu kamar. 3. PRINSIP - Kadar air total dapat dihitung dari kehilangan berat, apabila contoh batubara asal dikeringkan pada kondisi tertentu. - Kadar air total dapat ditentukan dengan 3 cara, yaitu cara A,B,C, cara A hanya dapat dilakukan untuk contoh yang tidak mudah teroksidasi (hard coal), sedangkan cara B dan C dilakukan untuk semua jenis batubara. CARA A : Contoh dikeringkan dalam oven pengering dengan aliran udara pada suhu 105C - 110C sampai tercapai berat tetap. CARA B: Contoh dikeringkan dalam oven yang dialiri nitrogen pada suhu 105C 110C sampai tercapai berat tetap. Kadar air dihitung dari kehilangan berat contoh setelah pengeringan. CARA C: Conoth dipanaskan dalam labu yang mengandung toluene. Air yang terkandung dalam batubara akan menguap bersama-sama dengan toluene, yang kemudian ditampung dalam penampung (receiver) sehingga volumenya dapat terukur, kadar air total dari batubara dapat dihitung dari volume air yang tertampung di bagi dengan berat contoh. 4. CARA PENGAMBILAN CONTOH Cara pengambilan contoh dilakukan sesuai dengan SPU 001-1991,0021991,003-1991,004-1991 dan 005-1991.

5. 5.1 5.2

CARA PREPARASI CONTOH Cara preparasi contoh sesuai dengan SPU 005-1991, dimana: Contoh untuk penetapan kadar air total harus diterima dalam tempat atau botol yang tertutup rapat Untuk cara A: Ukuran maksimum dari butiran batubara tidak boleh lebih besar dari 20mm, bila lebih besar maka contoh harus diperkecil menjadi ukuran 10mm. Kemudian dilakukan pembagian contoh sehingga diperoleh berat contoh 600gram. Untuk cara B dan C Ukuran contoh tidak lebih dari 3mm Berat contoh tidak boleh kurang dari 300 gram BAHAN 6.1 CARA B: - Nitrogen kering yang mengandung oksigen kurang dari 30ppm - Silika gel untuk dipergunakan dalam desiktor. 6.2 CARA C: - Toluene - Air destilasi PERALATAN 7.1 CARA A: - Oven pengering dengan aliran udara, suhu 0-220C - Pan pengering dari bahan yang tidak berkarat - Timbangan yang dapat dipergunakan untuk menimbang contoh dan wadahnya, dengan ketelitian 0,1mg. 7.2 CARA B: - Oven yang dialiri nitrogen - Botol timbang dari silika dengan tutup - Timbangan analitik (0,1 mg) 7.3 CARA C: - Labu destilasi dengan kapasitas minimum 500ml - Kondenser dengan panjang minimum 200mm - Penampung untuk menampung air (recever) kualitas terbaik - Pipa kaca dengan diameter 5 mm, panjang 5 mm - Botol semprot PROSEDUR 8.1 CARA A: - Timbang contoh asal dengan wadahnya (as received) - Pindahkan seluruh contoh kedalam pan pengering yang diketahui beratnya (berat contoh minimal 600 gram). - Ratakan contoh dengan lebar permukaan 1 cm2/1 gram - Keringkan wadah contoh tadi, kemudian timbang - Panaskan pan pengering yang berisi contoh tersebut dalam oven pengering pada suhu 105-110C sampai beratnya tetap.

5.3

6.

7.

8.

9.

Lamanya pemanasan 3-6 jam, tergantung dari ukuran butir contoh. Angkat contoh dari oven dan timbang secepatnya. 8.2 CARA B: - Timbang botol timbang yang kering dan bersih beserta tutupnya, kemudian timbangkan 10 gram contoh kedalamnya. - Letakkan tutup botol timbang dalam desikator. - Panaskan botol timbang yang berisi contoh (tanpa tutup) dalam oven yang dialiri nitrogen pada suhu 105-110C sampai beratnya tetap. - Angkat botol timbang berisi contoh yang sudah dikeringkan dari dalam oven, letakan diatas lempengan logam alumunium sambil ditutup. - Dinginkan selama 10 mnt, selanjutnya pindahkan dalam desikator. - Timbang bila sudah dingin. 8.3 CARA C: - Timbang 100 g contoh, masukkan kedalam labu destilasi yang kering. - Tambahkan 200 ml toluene kedalam labu melalui dindingnya, sehingga semua contoh yang menempel pada leher dan dindingnya jatuh kedasar labu. - Bubuhi beberapa potong batu didih. - Isi penampung dengan toluene. - Rangkaikan alat destilasi dan panaskan labu destilasi sampai larutan mendidih. - Destilasi dilanjutkan sampai volume air yang tertampung dalam penampung tidak bertambah lagi (volume tetap). - Baca volume air yang tertampung. - Bila batas atas dari larutan tidak terbaca (tidak jelas), letakkan penampung didalam pemanas air, panaskan pada suhu 60C selama 20 menit, kemudian dinginkan pada suhu kamar dan baca volume air yang tertampung. PERHITUNGAN 9.1 CARA A: (m1-m2)-(m3-m2) Mar (%) = x 100 % (m1-m4) Dimana : Mar adalah kadar air total dari batubara m1 adalah berat contoh (as received) + wadahnya (gram) m2 adalah berat pan pengering kosong (gram) m3 adalah berat pan pengering + contoh setelah dipanaskan (gram) m4 adalah berat wadah kosong yang telah dikeringkan (gram).

9.2

CARA C: Berdasarkan pada berat jenis air =1, maka : Mar(%) = Vo m x 100%

Dimana : Mar adalah kadar air total dari baubara m adalah berat contoh yang dianalisa (gram) Vo adalah volume air yang dibaca dari sketsa penampung (ml) CATATAN: Bila contoh yang dianalisa untuk air total pada waktu preparasi telah dikering udarakan (air drying) sesuai dengan SNI-0006, maka hasil penetapan dinyatakan sebagai kadar air sisa (residual mosture) dan kadar air total dihitung dari rumus sebagai berikut: Mar (%) = x + R(100-x) 100

Dimana : Mar adalah kadar air total X adalah kadar air bebas yang diperoleh dari hasil preparasi (%) R adalah kadar air sisa (residual moisture yang diperoleh dari hasil penetapan contoh yang telah dikering udarakan (%). 10. KETELITIAN ANALISIS:

PERBEDAAN YANG DIIJINKAN JENIS CONTOH Batubara dengan kadar air total < 10 % Batubara dengan kadar air total > 10 % Lab. Yang sama (repeatability ) 0,5 % absolut 1/20 dari hasil rata rata Lab. Yang berbeda. ( reproducibillity ) -

Anda mungkin juga menyukai