Anda di halaman 1dari 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Posyandu Sinar Purnomo merupakan salah satu dari 4 Posyandu yang berada di Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, tepatnya di Dusun III RT/RW 10/11 sekitar 3 km dari kecamatan. Posyandu Sinar Purnomo berdiri sejak tahun 1982 yang belum memiliki tempat khusus, sehingga menempati salah satu dari rumah penduduk yaitu Ibu Surini yang sekaligus merupakan ketua kader posyandu. Posyandu Sinar Purnomo merupakan Posyandu Purnama dengan kegiatan utamanya adalah kesehatan ibu dan anak (KIA), KB, Imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare yang pelaksanaannya dilaksanakan setiap tanggal 16 Pusyandu Sinar Purnomo memiliki sasaran Posyandu yaitu bayi 5 orang, balita 45 orang dan ibu hamil 2 orang. Pusyandu Sinar Purnomo mendapatkan sumber dana dari Dinas Kesehatan berupa bahan makanan disetiap bulannya. Sebagai pengelola posyandu yaitu kader yang berjumlah 5 orang kader aktif di bawah bimbingan bidan desa yang bernama Budan Sulastri.

2. Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Sinar Purnomo a. Umur Berdasarkan tingkat umur dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan dapat dikelompokkan pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat umur responden di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008 No 1. 2. 3. Umur < 20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Jumlah Menimbang Jumlah % 1 100% 12 6 19 33,3% 46,2% Tidak Menimbang Jumlah % 0 0% 24 7 31 66,7% 53,8%

Berdasarkan tabel 4 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah umur <20 tahun dengan jumlah 1 responden (100%) dan yang terkecil adalah umur 20-35 tahun dengan jumlah 12 responden (33,3%), sedangkan responden (ibu balita) yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah umur 20-35 tahun dengan jumlah 24 responden (66,7%), dan yang terkecil adalah umur <20 tahun dengan jumlah 0 responden (0%).

b. Paritas

Berdasarkan paritas dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Purnomo Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dapat dilihat dari tabel 5. Tabel 5. Distribusi frekuensi paritas ibu di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008 No 1. 2. 3. Paritas Primipara = 1 Multipara = 2-5 Grandemulti = > 5 Jumlah Menimbang Jumlah % 6 40% 11 1 18 33,3% 50% Tidak Menimbang Jumlah % 9 60% 22 1 32 66,7% 50%

Berdasarkan tabel 5 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah Grandemulti dengan jumlah 1 responden (50%) dan yang terkecil adalah multipara dengan jumlah 11 responden (33,3%), sedangkan responden (ibu balita) yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah Multipara dengan jumlah 22 responden (66,7%), dan yang terkecil adalah Grandemulti dengan jumlah 1 responden (50%). c. Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Pornomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dapat dikelompokkan pada tabel 6.

Tabel 6. Distribusi frekuensi tingat pendidikan responden di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008

No 1. 2. 3. 4.

Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jumlah

Menimbang Jumlah % 7 70% 4 25% 8 36,4% 0 0% 19

Tidak Menimbang Jumlah % 3 30% 12 75% 14 63,6% 2 100% 31

Berdasarkan tabel 6 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah SD dengan jumlah 7 responden (70%) dan yang terkecil adalah Perguruan Tinggi dengan jumlah 0 responden (0%), sedangkan responden (ibu balita) yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah Pergutuan Tinggi dengan jumlah 2 responden (100%), dan yang terkecil adalah SD dengan jumlah 3 responden (30%). d. Pekerjaan Berdasarkan pekerjaan dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Lampung Timur dapat di kelompokkan pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi frekuensi pekerjaan ibu balita di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008 No 1. 2. 3. 4. Menimbang Tidak Menimbang Jumlah % Jumlah % IRT 10 50% 10 50% Petani 8 30,8% 18 69,2% PNS 0 0% 1 100% Wiraswasta 1 33,3% 2 66,7% Jumlah 19 31 Berdasarkan tabel 7 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan Pekerjaan

balitanya di posyandu yang terbesar adalah IRT dengan jumlah 10 responden (50%) dan yang terkecil adalah PNS dengan jumlah 0 responden (0%), sedangkan responden

(ibu balita) yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah PNS dengan jumlah 1 responden (100%), dan yang terkecil adalah IRT dengan jumlah 10 responden (50%). e. Tingkat Ekonomi Rata-rata status ekonomi dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dapat dilihat dari tabel 8. Tabel 8. Distribusi frekuensi tingkat ekonomi keluarga di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008 No 1. 2. 3. Ekonomi < Rp. 750.000 Rp. 750.000-1.400.000 > Rp. 1.400.000 Jumlah Menimbang Jumlah % 17 42,5% 2 20% 0 0% 19 Tidak Menimbang Jumlah % 23 57,5% 8 80% 0 0% 31

Berdasarkan tabel 8 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah < Rp. 750.000 dengan jumlah 17 responden (42,5%) dan yang terkecil adalah > Rp. 1.400.000 dengan jumlah 0 responden (0%), sedangkan responden (ibu balita) yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu yang terbesar adalah Rp. 750.000-Rp. 1.400.000 dengan jumlah 8 responden (80%), dan yang terkecil adalah > Rp. 1.400.000 dengan jumlah 0 responden (0%). f. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tingkat pengetahuan dari 50 responden yang ada di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dapat dikelompokkan pada tabel 9. Tabel 9. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden di Posyandu Sinar Purnomo Desa Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008 No 1. 2. Pengetahuan Baik Kurang Jumlah Menimbang Jumlah % 9 30% 10 19 50% Tidak Menimbang Jumlah % 21 70% 10 31 50%

Berdasarkan tabel 9 dari 50 responden (ibu balita) yang menimbangkan balitanya di posyandu termasuk dalam kategori kurang dengan jumlah 10 responden (50%) dan yang tidak menimbangkan balitanya di posyandu termasuk dalam kategori baik dengan jumlah 21 responden (70%). B. Pembahasan Berdasarkan analisis penelitian tentang gambaran faktor penyebab rendahnya peran serta ibu balita dari Posyandu Sinar Purnomo didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya peran serta ibu balita diantaranya : a. Umur Berdasarkan hasil distribusi frekuensi umur responden yang tidak

menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan yang terbesar responden berumur antara 20-35 tahun dengan jumlah 24 responden (66,7%) dan yang terkecil berumur < 20 tahun dengan jumlah 0 respoden (0%).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Indikator Kesejahteraan Rakyat Lampung Timur (2003), yang menyatakan bahwa semakin kecil angka beban tanggungan akan memberikan kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk meningkatkan kualitas diri dan keluarganya. Jika dihubungkan dengan ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya maka hal itu tidak sesuai dengan umur ibu yang masih produktif (20-35 tahun) yang seharusnya lebih aktif, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa umur bukan merupakan faktor utama penyebab ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya. Jika dihubungkan dengan ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya maka hal itu tidak sesuai dengan faktor umur ibu yang seharusnya lebih aktif untuk menimbangkan balitanya ke posyandu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa umur ibu bukan merupakan faktor dominan penyebab ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya.

b.

Paritas Berdasarkan hasil distribusi frekuensi paritas responden yang tidak

menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan yang terbesar responden multipara dengan jumlah 22 responden (66,7%) dan yang terkecil responden dengan paritas grande multi dengan jumlah 1 responden (50%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Poerdji Hastoety (2002) yang menyatakan bahwa paritas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu. Hal ini dimungkinkan karena ibu yang mempunyai anak lebih dari dua cenderung malas untuk membawa balitanya ke Posyandu dikarenakan kerepotan

dalam mengasuh anak-anaknya dan perhatiannya yang terpecah untuk masing-masing anaknya. c. Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tingkat pendidikan responden yang tidak menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan yang terbesar responden dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi dengan jumlah 2 responden (100%) dan yang terkecil SD dengan jumlah 3 responden (30%). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Notoamodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan perilaku. Pengetahuan ini salah satunya diperoleh dari pendidikan baik pendidikan formal maupun informal sehingga dari pengetahuan tersebut akan menimbulkan seseorang berperan serta. Hal ini dikarenakan pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah Perguruan Tinggi. Jika dihubungkan dengan ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya maka hal itu tidak sesuai dengan tingkat pendidikan ibu yang tinggi (PT), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan ibu bukan merupakan faktor dominan penyebab ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya.

d.

Pekerjaan

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pekerjaan responden yang tidak menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan yang terbesar responden dengan pekerjaan sebagai PNS dengan jumlah 1 responden (100%) dan yang terkecil IRT dengan jumlah 10 responden (50%). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Poerdji Hastoety (2002)yang menyatakan bahwa pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di posyandu. Hal ini dimungkinkan karena posyandu diselenggarakan pada hari kerja dan jam kerja dan pada jam kerja pada pukul 09.00-12.00 WIB, sehingga pada waktu tersebut kebanyakan dari ibu pergi bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarganya (Widiastuti, 2006). e. Ekonomi Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tingkat ekonomi responden yang tidak menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan yang terbesar responden yang memiliki pendapatan Rp. 750.000-Rp. 1.400.000,- dengan jumlah 7 responden (80%) dan yang terkecil > Rp.1.400.000 dengan jumlah 0 responden (0%). Hasil penelitian ini sesuai dengan Indikator Kesejahteraaan Rakyat Lampung Timur (2003) yang menyatakan bahwa pada umumnya pengeluaran keluarga akan meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatannya.

Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar penghasilan keluarga ibu yang memiliki balita berpenghasilan cukup, sehingga ibu lebih memilih untuk membawa anaknya ke dokter anak, sehingga mengangap tidak perlu lagi untuk membawa anaknya ke posyandu. f. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden yang tidak menimbangkan balitanya ke posyandu bulan Mei 2008 di Posyandu Sinar Purnomo Desar Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur didapatkan sebagian besar termasuk dalam kategori baik dengan jumlah 21 responden (70%). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan perilaku. Jika dihubungkan dengan ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya maka hal itu tidak sesuai dengan tingkat pengetahuan ibu yang baik tentang posyandu, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu bukan merupakan faktor utama penyebab ketidakhadiran ibu untuk menimbangkan balitanya.

Anda mungkin juga menyukai