5.1 Pendahuluan
1. Aplikasi
Kompresor, pompa, motor berkapasitas besar Turbine Generator dll.
2. Jenis-jenis
Journal/Radial Bearing beban radial poros Thrust Bearing beban aksial poros Guide/Slipper Bearing pengarah gerak
Training on Bearing and Lubrication 2
3. Prinsip Kerja
Sliding Murni tanpa ada cairan/gas pelumas (contoh: Teflon, Nylon, Graphite) Hydrodynamic terdapat lapisan batas antar permukaan Hydrostatic terdapat pelumas bertekanan yang memisahkan kedua permukaan Kombinasi Hydrodynamic dan Hydrostatic
Kekurangan:
Gesekan besar untuk start awal Memerlukan pelumas kualitas tinggi Rentan terhadap lingkungan buruk (partikel asing dll.)
Embeddability
Kemampuan material untuk menyerap partikel asing dalam pelumas sehingga scoring/aus dapat dihindari
Anti-scoring tendency
Kemampuan material untuk menahan galling atau seizing pada kontak metal-metal saat start-up
Conformability
Kemampuan material untuk mengalami creep atau perubahan bentuk menyesuaikan kontour permukaan maupung pembebanan yang tidak uniform saat running (misal: misalignment)
Wear resistance
Ketahanan material terhadap aus, berhubungan dengan umur
Corrosion resistance
Ketahanan material terhadap zat korosif yang kadang terkandung/terbentuk dalam pelumas
Load capacity
Kemampuan material untuk menahan beban tekan
Lain-lain
costs, availability, machinability
2. Jenis Material
Logam
Aluminium Babits (tin alloys) Copper alloys Zinc Iron
Non-logam
Plastics Carbon/graphites Cemented carbides Self-lubricated materials
Training on Bearing and Lubrication 8
2. Mode Operasi
Kondisi pelumasan yang terjadi pada sistem hydrodynamic bearing Tergantung dari pelumas, rancangan bantalan dan kecepatan putar poros Terdiri dari:
Full-film Boundary Lubrication Mixed
Full-film
Pelumas mampu memisahkan secara sempurna kedua permukaan gesek Koefisien gesek rendah ( = 0.001 0.005) Keausan rendah Parameter yang harus dipenuhi meliputi:
Pemilihan pelumas yang tepat untuk kondisi operasi Aliran pelumasan yang terpelihara baik Perancangan dan pemilihan bantalan yang tepat Kecepatan relatif kedua permukaan terjaga sekira 25 feet/min
Boundary Lubrication
Permukaan sliding saling bergesekan dengan hanya dibatasi oleh lapisan pelumas yang sangat tipis Cukup baik untuk peralatan dengan gerak osilasi atau rotasi putaran rendah (< 10 feet/min) Koefisien gesek, = 0.08 0.14 Umumnya menggunakan pelumas grease atau oli dengan maintenance regular
3. Journal Bearing
Menahan beban radial journal/poros Grooving:
Untuk menjaga agar pelumas tetap berada diantara journal dan bantalan Juga berfunsgi sbg pendingin pelumas Lokasi pemasukan pelumas ke dalam bearing haruslah pada daerah bertekanan rendah
Konstruksi
Circumferential grove alur pada sekeliling bantalan Cylindrical overshoot alur lebar untuk pendinginan bearing aplikasi kecepatan tinggi Pressure dengan tambahan alur setengah lingkaran untuk mengatur tekanan pelumasan Multiple groove beralur banyak untuk memperlancar aliran pelumas
Training on Bearing and Lubrication 20
Elliptical
Terdiri dari 2 bagian membentuk penampang ellips
Elliptical overshoot
Model Ellips dengan alur melebar
Three-lobe
Mirip elliptical tetapi dengan 3 rongga yang lebar
Pivoted Shoe
Bearing dengan 3 atau lebih permukaan yang terpisah dengan titik putar pada sumbu poros
Nut-cracker
Bearing terdiri dari 2 bagian dengan bagian atas bisa bergerak bebas dalam arah vertikal
Contoh Soal
4. Thrust Bearing
Fungsi:
Menahan poros arah aksil Memposisikan poros pada arah aksial
Konsep
Parallel/Flat
Paling umum, sederhana dan murah Aplikasi beban/energi rendah Umum untuk
positioning devices
2.
Step
Sederhana, relatif murah Sensitif terhadap
misalignment
Dimensi kecil
Tapered-land
Kapasitas besar Performance bagus untuk dimensi besar Perlu alignment yang bagus Relatif mahal
4.
Tilting pad
Kapasitas besar Relatif mahal Mampu mengakomodasi misalignment
l M N O p ps Pf Q
= length of chamfer, inches = horsepower per square inch = revolutions per minute = operating number = bearing unit load, psi = oil-supply pressure, psi = friction horsepower = total flow, gpm
Qc = required flow per chamfer, gpm Qc0 = uncourrected required flow per chamfer, gpm QF = film flow, gpm
Training on Bearing and Lubrication 51
s t U V W YG YL YS
Z
= oil-groove width = temperature rise, oF = velocity, feet per minute = effective width-to-length ratio for one pad = applied load, pounds = oil-flow factor = leakage factor = shape factor = viscosity, centipoises = dimensionless film-thickness factor = taper = kinetic energy correction factor
Note : In the following, subscript 1 denotes inside diameter and subscript 2 denotes outside diameter. Subscript i denotes inlet and subscript o
denotes outlet.
2. Step Bearing
3. Tapered
4. Tilting Pad
Kelebihan
Koefisien gesek sangat rendah Dapat menerima beban yang sangat tinggi, tidak tergantung kecepatan Akurasi tinggi pada kecepatan tinggi, beban rendah Kekakuan bearing tinggi
Kekurangan
Memerlukan pompa tekanan dan kecepatan alir tinggi
Aplikasi
Teleskop besar, radar tracking unit
Beban sangat besar Kecepatan sangat rendah
Kelebihan
Gesekan dan viscous resistance yang sangat rendah Pelumas gas/udara, sehingga sederhana dan bersih Tidak ada kontaminasi pelumas terhadap permukaan Pelumas dapat bekerja baik range temperatur yang sangat besar Tidak terjadi fenomena kavitasi
Kekurangan
Kapasitas beban rendah Pengerjaan permukaan harus halus Alignment harus sangat baik Dimensi dan clearance harus sangat akurat Stabilitas relatif rendah
Aplikasi
Gas-cycled machinery Gyroscope Food-processing Textile processing
Training on Bearing and Lubrication 81
High temperature
Attention to differential expansions and their effect on axial clearance is necessary Attention to differential expansions and starting torque is necessary
Excellent
Excellent
Low temperature
General Comments Attention to possibility of fretting damage is necessary (exepts for hydrostatic bearings) -
Bearing Type Hydrodynamic Statisfactory Hydrostatic Excellent Self-acting Gas Normally satisfactory Externally Presurised Excellent
Space requirements
Small radial extent but total space requirement depends on lubricant feed system
Small radial total space requirement depends on gas feed system Satisfactory
Dirt of dust
Sealing is important
Condition Vacuum
General Comments -
Bearing Type Hydrodynamic Hydrostatic Self-acting Gas Not normally applicable Externally Presurised Not applicable when vacuum has to be maintained Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Radiation Low starting torque High starting torque Accuracy of radial location
Lubricant may impose limitations Satisfactory Satisfactory Good Excellent Satisfactory Excellent
Condition Life
General Comments -
Bearing Type Hydrodynamic Theoretically infinite but affected by filtration and number of start - stops Hydrostatic Theoretically infinite Self-acting Gas Theoritically infinite but affected by number of start- stops Externally Presurised Theoretically infinite
A journal bearing surface must be provided to carry radial loads and thrust face to carry axial loads
Excellent
Excellent
General Comments -
Availability of standard parts Prevention of contamination of product and surroundings Tolerance to manufacturing and assembly inaccuracies
Poor
Good Excellent
Poor Excellent
Normally statisfactory,but attention to sealing is necessary, exept where process liquid can be used as lubricant Poor Satisfactory
Poor
Satisfactory
Condition Type of motion Frequent Start-stops Unidirectional Bidirectional Oscillatory Running costs
General Comments
Bearing Type Hydrodynamic Hydrostatic Self-acting Gas Externally Presurised Exellent Suitable Suitable Some types are suitable Unsuitable Suitable Suitable Suitable
Suitable
Depends on complexity
2. Aplikasi Praktis
Panduan Pemilihan Bearing dalam Grafik
Keterangan
Beberapa Metode
Press / Shrink-fit Keys: Set screws, Woodwurf keys, bolted, threaded bearing, dowel pins, housing caps
5.7 Pelumasan
1. Metode Pelumasan
Pressure/pompa
Pelumas bertekanan diinjeksikan ke arah permukaan kontak melalui alur atau lubang Tekanan umumnya pada 50 psi Untuk mode film-lubrication, perpindahan panas cukup baik dan kemampuan pembersihan kotoran yg baik
Splash-fed
Pelumas dipercikkan ke bearing Biasanya digunakan untuk pelumasan bearing/bushing yang berselang (tidak terus menerus) Praktis untuk kondisi housing yang sempit dan bagian bergerak tidak dapat terendam pelumas
Oil-bath
Bushing/bearing terendam pelumas Kehandalan setinggi pressure lubrication Housing memungkinkan Putaran bagian berputar tidak terlalu tinggi
Training on Bearing and Lubrication 104
Oil-ring
Pelumas disuplai ke bantalan melalui ring yang berkontak dengan bagian berputar Rentang kecepatan tangensial 200 2000 feet/min.
Wick-pack
Pelumas disuplai ke bantalan dengan prinsip kapiler melalui sumbu (wick) Jumlah pelumas yang dialirkan proporsional dengan ukuran sumbu
Grease pack
Menggunakan grease dan bantalan berpori Pelumasan permanen, tetapi hydrodynamic sulit tercapai Biasanya sampai mode boundary lubrication
2. Pelumas
Nilai pelumasan untuk sliding bearing terutama tergantung pada kapasitas pembentukan lapisan film pelumas antar permukaan sliding Karakteristik terbentuknya film pelumas tergantung terutama pada viskositas Idealnya: pelumas dengan viskositas (kekentalan) rendah sehingga rugi gesek rendah tetapi tidak pecah pada film Kenyataannya kompromi
Training on Bearing and Lubrication 107
Satuan Viskositas
Misal: Bantalan dengan beban ringan, diharapkan terjadi mode full-film pada putaran 2000 rpm, maka pelumas yang cocok adalah: SAE 5
3. Grease
Kondisi Operasi:
Putaran rendah dan beban besar Boundary lubrication Koefisien gesek: 0,08 0,18 (rata-rata 0,12)
Kelebihan
Periode pelumasan yang panjang Terhindar dari kontaminasi akibat kebocoran oli Efektif untuk lingkungan yang relatif kurang bersih
4. Solid Lubricant
Material dengan tahanan geser yang rendah Untuk peralatan yang bekerja pada temperatur tinggi Sifat pelumasan berubah drastis jika mendekati titik cair:
Koefisien gesek bisa meningkat 5 10 kali Laju metal transfer meningkat 1000 kali