Anda di halaman 1dari 9

BAB I TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Mola hidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan trofoblas plasenta

atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik villi dan perubahan hidropik.

Etiologi Etiologi yang pasti dari molahidatidosa ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi penyakit ini memiliki beberapa faktor risiko antara lain : Adanya defek pada ovarium Abnormalitas pada uterus Defisiensi nutrisi (protein, asam folat dan karoten) Umur < 20 tahun atau > 40 tahun yang memiliki peningkatan risiko 7x lipat. Keadaan sosial ekonomi yang rendah Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.

Patofisiologi Teori terjadinya penyakit trofoblas ada 3, yaitu teori missed abortion, teori neoplasma dari Park dan Studi dari Hertig. a) Teori missed abortion menyatakan bahwa mudigah mati pada kehamilan 3-5 minggu (missed abortion) karena itu terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari villi dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung.

b)

Teori neoplasma dari Park menyatakan bahwa sel-sel trofoblas adalah abnormal dan memiliki fungsi yang abnormal dimana terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.

c)

Mola hidatidosa semata-mata akibat akumulasi cairan yang menyertai degenerasi awal atau tidak adanya embrio komplit pada minggu ketiga dan kelima. Adanya sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak adanya fetus menyebabkan trofoblas berploriferasi dan melakukan fungsinya selama pembentukan cairan,

Gejala Klinik Gejala klinik pasien mola hidatidosa : Adanya tanda-tanda kehamilan disertai perdarahan pervaginam. Perdarahan ini bisa intermitten, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini maka umumnya penderita mola hidatidosa masuk rumah sakit dalam keadaan anemia. Pengeluaran darah disertai dengan pengeluaran beberapa gelembung villus Hiperemesis gravidarum lebih berat Tanda-tanda pre eklampsia pada trimester I. Tanda-tanda hipertiroid bisa ditemukan Umumnya uterus lebih besar dari usia kehamilan. Tidak dirasakan adanya bagian-bagian janin, tanda-tanda gerakan janin, balotemen negatif kecuali pada mola parsial.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang mola hidatidosa : - Foto toraks - HCG urin atau serum - USG - Uji sonde menurut Hanifa. Tandanya yaitu sonde yang dimasukkan tanpa tahanan dan dapat diputar 360 derajat dengan deviasi sonde kurang dari 10 derajat. - T3 & T4 bila ada gejala tirotoksikosis.

Penanganan Terapi mola hidatidosa ada 3 tahapan yaitu : 1. Perbaikan keadaan umum 2. Pengeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi 3. Pemeriksaan tindak lanjut

Perbaikan Keadaan Umum Perbaikan keadaan umum pada pasien mola hidatidosa, yaitu : - Koreksi dehidrasi - Transfusi darah bila ada anemia (Hb 8 gr% atau kurang) - Bila ada gejala pre eklampsia dan hiperemesis gravidarum, diobati sesuai dengan protokol penanganan. - Bila ada gejala-gejala tirotoksikosis, dikonsul ke bagian penyakit dalam.

Kuretase Kuretase pada pasien mola hidatidosa : - Dilakukan setelah pemeriksaan persiapan selesai (pemeriksaan darah rutin, kadar beta HCG dan foto toraks) kecuali bila jaringan mola sudah keluar spontan. - Bila kanalis servikalis belum terbuka maka dilakukan pemasangan laminaria dan kuretase dilakukan 24 jam kemudian. - Sebelum melakukan kuretase, sediakan darah 500 cc dan pasang infus dengan tetesan oksitosin 10 IU dalam 500 cc dektrose 5%. - Kuretase dilakukan 2 kali dengan interval minimal 1 minggu. - Seluruh jaringan hasil kerokan dikirim ke laboratorium PA.

Histerektomi Syarat melakukan histerektomi adalah : - umur ibu 35 tahun atau lebih. - Sudah memiliki anak hidup 3 orang atau lebih.

Pemeriksaan Tindak Lanjut Pemeriksaan tindak lanjut pada pasien mola hidatidosa meliputi : - Lama pengawasan 1-2 tahun. - Selama pengawasan, pasien dianjurkan untuk memakai kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma. Pemeriksaan fisik dilakukan setiap kali pasien datang untuk kontrol. - Pemeriksaan kadar beta HCG dilakukan setiap minggu sampai ditemukan kadarnya yang normal 3 kali berturut-turut.

- Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai ditemukan kadarnya yang normal 6 kali berturut-turut. - Bila telah terjadi remisi spontan (kadar beta HCG, pemeriksaan fisik, dan foto toraks semuanya normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut dapat berhenti menggunakan kontrasepsi dan dapat hamil kembali. - Bila selama masa observasi, kadar beta HCG tetap atau meningkat dan pada pemeriksaan foto toraks ditemukan adanya tanda-tanda metastasis maka pasien harus dievaluasi dan dimulai pemberian kemoterapi.

Komplikasi Komplikasi mola hidatidosa meliputi : - Perdarahan hebat - Anemis - Syok - Infeksi - Perforasi uterus - Keganasan (PTG)

Perawatan Lama perawatan pasien mola hidatidosa sekitar 7 hari apabila tidak ada komplikasi berat.

BAB II LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Alamat Agama Pendidikan Pekerjaan Suku No MR : Ny. N : 26 tahun : Jati : Islam : Tamat SMK : Ibu Rumah Tangga : Minang : 017011 ` Nama suami : Tn.R Umur Alamat Agama Pendidikan Pekerjaan Suku : 29 tahun : Jati : Islam : Tamat SD : Buruh : Minang

ANAMNESIS Seorang pasien wanita berumur 26 tahun masuk IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 20 Februari 2012 pukul 11.20 WIB dengan :

Keluhan utama : Perdarahan dari kemaluan.

Riwayat Penyakit Sekarang :  Keluar darah dari kemaluan sedikit-sedikit sejak 3 hari yang lalu, tapi kemudian darah keluar semakin banyak sejak 1 hari yang lalu.  Keluar jaringan seperti gelembung udara ikan ada.  Keluar jaringan seperti daging tidak ada.  Tidak haid sejak 2 1/2 bulan yang lalu.  HPHT : 28 November 2011, Riwayat menstruasi : menarche umur 13 tahun, siklus teratur 1 x sebulan, lamanya 5-6 hari, banyaknya 2-3 x ganti duk tiap hari, nyeri haid tidak ada.  Sebelumnya pasien sudah kontrol kehamilan di poliklinik 1 minggu yang lalu, dari pemeriksaan USG didapatkan kesan mola hidatidosa. Saat itu pasien dianjukan untuk dirawat, namun pasien menolak.  Ini merupakan kehamilan yang pertama.  Riwayat mual ada, muntah ada, perdarahan pervaginam ada. 6

 ANC: ke puskesmas 1 kali.  Nyeri kepala (-), berdebar-debar (-) Riwayat Penyakit dahulu : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, alergi dan hipertensi. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular, keturunan, atau kejiwaan. Riwayat kehamilan dan sosial ekonomi : Riwayat perkawinan : 1 x tahun 2011 Riwayat kehamilan/ abortus/persalinan : 1/0/0 1. Sekarang Riwayat Kontrasepsi : tidak ada Riwayat Imunisasi : tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi Nadi Suhu Frekuensi nafas : sedang : CMC : 130/70 mmHg : 96 x permenit : 37 0C : 20 x permenit

Keadaan gizi Berat Badan Tinggi badan Sianosis Edema Anemis Ikterus

: sedang : 45 kg : 160 cm : (-) : (-) : (-) : (-)

Kulit KGB Kepala Mata THT Leher Dada Abdomen Genitalia Ekstremitas

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : tidak ada kelainan : tidaak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, JVP 5-2 cmH2O : cor dan pulmo dalam batas normal : status obstetrikus : status obstetrikus : edema -/-, reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

STATUS OBSTETRIKUS Abdomen : y Inspeksi y Palpasi y Perkusi Genitalia :  Inspeksi : v/u tenang, PPV (+)  Inspekulo : o Vagina : tumor(-), laserasi (-), fluksus (+) Tampak sedikit darah kehitaman dan gelembung udara ikan di forniks posterior. o Portio : nulipara, ukuran sebesar jempol kaki dewasa, tumor (-), laserasi (-), fluksus (+), tampak darah merembes dari kanalis servikalis, OUE terbuka 1 cm.  VT bimanual : o vagina o Portio : tumor (-) : nulipara, ukuran sebesar jempol kaki dewasa, 8 : tampak sedikit membuncit : FUT teraba pada pertengahan antara pusat dan simpisis os pubis NT (-), NL (-) : timpani

y Auskultasi : BU (+) normal

nyeri goyang (-), OUE terbuka 1 jari sempit o Corpus Uteri : Antefleksi, ukuran sebesar telur angsa

o Adneksa parametrium : lemas kanan dan kiri o Cavum douglasi : tidak menonjol

Laboratorium :    Hb Plano test -HCG : 12 gr/dl : positif (+) : 171.152.000

Diagnosis Kerja : G1P0A0H0 gravid 12-13 minggu + abortus molahidatidosa Sikap : y y y y y Kontrol KU,VS, PPV Cek darah lengkap EKG Rontgen thoraks Siapkan darah 2 unit

Rencana : dilatasi dengan kuretase

Anda mungkin juga menyukai