Anda di halaman 1dari 7

PATOLOGI

Mekanisme adaptasi sel Struktur sel Struktur organisasi kehidupan dimulai dari unit kehidupan kecil yang disebut sel. Sel-sel yang sama struktur dan fungsinya bergabung membentuk jaringan. Beberapa jenis jaringan membentuk struktur yang disebut organ. Beberapa organ yang saling berkaitan membentuk sistem organ. Beberapa sistem organ itu menyusun terbentuknyaorganisme. Patologi ada 4 aspek : Penyebab (Etiologi) Mekanisme perkembangannya(Patogenesis) Perubahan struktur yg terjadi dalam sel & jaringan (Morfologi) Perubahan morfologik yg terlihat Reaksi sel terhadap pengaruh yg merugikan Beradaptasi Mempertahankan jejas reversible Mengalami jejas irreversible Mati Contoh : Adaptasi : Hipertropi (pertambahan massa sel) Atropi (penyusutan massa sel) Jejas reversible : Hipoxia Jejas irreversible :kerusakan membran sel Penyebab jejas sel : Hipoxia : - iskemia (kehilangan pasokan darah) - oksigenasi tidak mencukupi - hilangnya kapasitas pembawa-oksigen darah (anemia,intoxicasi CO) Faktor fisik (trauma,panas,dingin,radiasi) Bahan kimia&obat-obatan Bahan penginfeksi(virus,jamur,bakteri,parasit) Reaksi imunologik Faktor genetik Ketidakseimbangan nutrisi PERUBAHAN MORFOLOGIK PADA SEL YG CEDERA Aspek biokimia sebagai perantara jejas&kematian sel : Radikal bebas (asap rokok,ultra violet,dll) Hilangnya homeostasis kalsium Deplesi ATP Defek permeabilitas membran

NEKROSIS Perubahan morfologik yg menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup. Ada 2 proses : Denaturasi protein Pencernaan enzimatik organel & sitosol: Autolisis heterolisis Ciri-ciri sel nekrotik : Eosinofilik Membran sel pecah Inti sel berbentuk : Piknosis (inti kecil,padat) Kariolisis (inti pucat,larut) Karioreksis (inti pecah menjadi banyak gumpalan) Jenis-jenis Nekrosis : Nekrosis koagulativa (biasa terjadi pada nekrosis miokard,ginjal,hati) Nekrosis mencair (sering pada otak,infeksi bakteri lokal atau abses) Nekrosis perkejuan TB : makroskopik;lunak,rapuh,menyerupai keju mikroskopik ; amorf eosinofilik dgn debris sel Nekrosis lemak APOPTOSIS Biasa terjadi pada sel tunggal atau sekelompok kecil sel dan tidak menyebabkan peradangan. Ciri-cirinya : Penyusutan sel Kondensasi dan fragmentasi kromatin Pembentukan gelembung sitoplasma Fagositosis oleh sel sehat Tidak adanya peradangan REAKSI RADANG DEFINISI Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau melokalisir (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu. AGEN PENYEBAB : @ kuman (mikroorganisme) @ benda (pisau, peluru, dsb.) @ suhu (panas atau dingin) @ berbagai jenis sinar (sinar X,ultraviolet) @ listrik @ zat-zat kimia PATOFISIOLOGI Secara garis besar, peradangan ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya aliran darah setempat yang berlebihan, kenaikan permeabilitas kapiler disertai dengan kebocoran cairan dalam jumlah besar ke dalam ruang interstisial, pembekuan cairan dalam ruang interstisial yang disebabkan oleh fibrinogen dan protein lainnya yang bocor

dari kapiler dalam jumlah berlebihan, migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan, dan pembengkakan sel jaringan Mediator kimia peradangan : @ histamin @ bradikinin @ serotonin @ prostaglandin @ produk leukosit (limfokin,ensim lisosom) Mekanisme radang 1.Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan berbagai mikroba yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan nekrotik. komponen utama dalam proses radang akut, yaitu: 1. perubahan penampang dan struktural dari pembuluh darah 2. emigrasi dari leukosit Peningkatan permeabilitas vaskuler disertai keluarnya protein plasma dan sel-sel darah putih ke dalam jaringan disebut eksudasi dan merupakan gambaran utama reaksi radang akut Eksudat adalah cairan radang ekstravaskuler dengan berat jenis tinggi (di atas 1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg% serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi. Penimbunan sel-sel darah putih, terutama neutrofil dan monosit pada lokasi jejas, merupakan aspek terpenting reaksi radang. Sel-sel darah putih mampu memfagosit bahan yang bersifat asing, termasuk bakteri dan debris sel-sel nekrosis, dan enzim lisosom yang terdapat di dalamnya membantu pertahanan tubuh dengan beberapa cara. Emigrasi adalah proses perpindahan leukosit yang bergerak keluar dari pembuluh darah. Setelah meninggalkan pembuluh darah, leukosit bergerak menuju ke arah utama lokasi jejas. Migrasi sel darah putih yang terarah ini disebabkan oleh pengaruh-pengaruh kimia yang dapat berdifusi disebut kemotaksis. Hampir semua jenis sel darah putih dipengaruhi oleh faktor-faktor kemotaksis dalam derajat yang berbeda-beda. Neutrofil dan monosit paling reaktif terhadap rangsang kemotaksis. Sebaliknya limfosit bereaksi lemah. Beberapa faktor kemotaksis dapat mempengaruhi neutrofil maupun monosit, yang lainnya bekerja secara selektif terhadap beberapa jenis sel darah putih. Faktor-faktor kemotaksis dapat endogen berasal dari protein plasma atau eksogen, misalnya produk bakteri Setelah leukosit sampai di lokasi radang, terjadilah proses fagositosis. Meskipun sel-sel fagosit dapat melekat pada partikel dan bakteri tanpa didahului oleh suatu proses pengenalan yang khas, tetapi fagositosis akan sangat ditunjang apabila mikroorganisme diliputi oleh opsonin, yang terdapat dalam serum (misalnya IgG, C3). 2.Radang kronis Dapat diartikan sebagai inflamasi yang berdurasi panjang (berminggu-minggu hingga bertahuntahun) dan terjadi proses secara simultan dari inflamasi aktif, cedera jaringan, dan penyembuhan. Perbedaannya dengan radang akut, radang akut ditandai dengan perubahan vaskuler, edema, dan infiltrasi neutrofil dalam jumlah besar. Sedangkan radang kronik ditandai oleh infiltrasi sel mononuklir (seperti makrofag, limfosit, dan sel plasma), destruksi jaringan, dan perbaikan (meliputi proliferasi pembuluh darah baru/angiogenesis dan fibrosis) Radang kronik dapat timbul melalui satu atau dua jalan. Dapat timbul menyusul radang akut, atau responnya sejak awal bersifat kronik. Perubahan radang akut menjadi radang kronik berlangsung bila respon radang akut tidak dapat reda, disebabkan agen penyebab jejas yang menetap atau terdapat gangguan pada proses

penyembuhan normal. Ada kalanya radang kronik sejak awal merupakan proses primer. Sering penyebab jejas memiliki toksisitas rendah dibandingkan dengan penyebab yang menimbulkan radang akut. Terdapat 3 kelompok besar yang menjadi penyebabnya, yaitu infeksi persisten oleh mikroorganisme intrasel tertentu (seperti basil tuberkel, Treponema palidum, dan jamur-jamur tertentu), kontak lama dengan bahan yang tidak dapat hancur (misalnya silika), penyakit autoimun. Bila suatu radang berlangsung lebih lama dari 4 atau 6 minggu disebut kronik. PENYAKIT INFEKSI Penyebab infeksi 1. VIRUS Organisme intrasel Mengandung DNA atau RNA Menyebabkan penyakit akut (influensa)dan kronis (HIV) 2. BAKTERI Tidak mempunyai inti sel Mempunyai dinding sel ( 2 lapis fosfolipid : bakteri gram neg) dan ( 1 lapis fosfolipid : bakteri gram pos) Penyebab penyakit infeksi yg berat Tumbuh extrasel (pneumococcus) atau Tumbuh intrasel (Mycobacterium tuberculosis) 3. JAMUR Berdinding tebal Tumbuh pada manusia sebagai hifa (berbentuk kuncup&memanjang) Pada orang sehat menyebabkan infeksi superfisial Pada orang yg immunocompromized menyebabkan penyakit yg fatal(PCP) 4. PROTOZOA Merupakan sel tunggal dgn intisel,membran plasma yg lunak&organel dlm sitoplasma Ditularkan melalui hubungan sexual (Trichomonas vaginalis) Ditularkan melalui G.I. tract (Entamoeba hystolytica) Ditularkan melalui darah (Plasmodium spp) 5. CACING Merupakan organisme multiseluler Nematoda (cacing gelang)menginfeksi usus (Ascariasis) Cestoda (cacing pipih) atau cacing pita (Taeniasis) Trematoda(Schistosoma) ditemukan diperedaran darah. Pertahanan tubuh (host) terhadap infeksi Tractus respiratorius :berupa lapisan mukosilier pd saluran napas serta makrofag&neutrofil dalam alveoli. Tractus gastrointestinal: Keasaman lambung Lapisan kental mukus Enzim lytic pancreatic Detergen empedu Antibodi Ig A sekresi Tractus urogenital :pembilasan saluran kemih secara berulang dan (ph) keasaman vagina. Kulit : dilepaskannya epitel impermiabel dan berkeratin secara berkesinambungan.

Cara mikroorganisme merusak sel: 1. Virus : Ikatan dgn protein permukaan sel host(HIV pada CD4) Translokasi kedalam sitosol dari membran plasma Replikasi melalui enzim spesifik 2. Bakteri : Mengeluarkan toxin Exotoxin: misalnya Vibrio cholerae Endotoxin : misalnya toxin difteri Contoh penyakit infeksi : 1. Virus influensa - Menyebabkan gangguan pada saluran hidung,sinus,tuba eustachii dan bronkiolus Menghasilkan hiperemi dan pembengkakan mukosa dgn infiltrasi limfomonositik dan plasmasitik submukosa disertai dgn produksi sekresi yg berlebihan Komplikasi tersering adalah superinfeksi bakteri(Pneumococcus,Staphylococcus,Haemophilus) Haemophilus influenzae Merupakan organisme gram negatif yg polimorf,yg merupakan penyebab utama epiglotitis,laringotrakeobronkitis dan meningitis pada anak kecil. Gambaran lesi menunjukkan lesi yg padat,dgn eksudat sel polimorfonukleus kaya fibrin 3. Tuberculosis - Disebabkan Mycobacterium tuberculosis,yg merupakan basil yg anaerob,tdk membentuk spora Pada infeksi primer,kuman yg terhirup berproliferasi dlm makrofag dan diatasi oleh respon imun yg diperantai sel T.(uji PPD positif) Pada parenkim paru dan kelenjar limfe hilus terjadi fibrosis dan kalsifikasi (kompleks Ghon) Pada TB sekunder,mikobacteria dgn granuloma dpt terbatas didalam paru atau menyebar secara hematogen ke seluruh tubuh Granuloma yg gagal mengatasi mikobacteria merupakan penyebab utama kerusakan jaringan pada tuberkulosis. Kavitas yg terbentuk oleh granuloma kaseosa dpt pecah kedalam pembuluh darah menyebabkan penyebaran hematogen atau melalui saluran napas dgn melepaskan aerosol yg mengandung bakteri Infeksi gastrointestinal Bakteri gram negatif 1. Shigella spp menyebabkan disentri(diare dgn tinja berdarah&mengandung mukus)berkembang biak didalam sitosol sel epitel usus halus&merusaknya,membentuk banyak ulkus dgn gambaran fibrin kaya eksudat dan neutrofil kaya eksudat 2. Campylobacter jejuni Menghasilkan toxin Memasuki epitel kolon&menyebabkan disentri Berkembang biak dalam kelenjar getah bening mesenterik&menyebabkan demam enterik Bakteri yg sejenis, Helicobacter menyebabkan gastritis kronik&ulkus gaster

3. Salmonella spp Salmonella enteriditis,mencemari daging ayam&sapi,penyebab utama keracunan makanan Salmonella typhii,menyebar dari orang ke orang melalui jalur fecal oral,menyebabkan demam thipoid sistemik,dgn cara;membelah diri dalam makrofag plak peyer diusus (menyebabkan ulserasi mukosa) limpa,hati&sumsum tulang 4. Vibrio cholera Merupakan kuman non invasif yg membentuk toxin yg menyebabkan diare air yg berat Toxin kolera berikatan dgn ganglion pd sel epitel&ADP ribosilat dari protein host,mengaktifkan adenil siklase,meningkatkan cAMP intrasel dan menyebabkan sekresi masif klorida,natrium&air. Bakteri gram positif 1.Staphylococcus aureus Merupakan coccus gram positif yg berkelompok dan menyebabkan lesi kulit(furunkel,karbunkel,impetigo),faringitis,pneumonia,endokarditis,keracunan makanan. Penyebab utama infeksi pada individu dgn luka bakar&luka operasi S.aureus menyebabkan peradangan piogenik dgn kerusakan lokal yg berat pada tulang,paruparu&katup jantung 2. Streptococcus spp Merupakan coccus gram positif Penyebab utama pneumonia&menyebabkan meningitis bakteri pada orang dewasa (S.pneumonia) Menyebabkan faringitis,erisipelas,impetigo,demam reumatik&glomerulonefritis (S.pyogenes) Menyebabkan sepsis neonatal (S.agalactiae) Menyebabkan karies gigi (S.mutans) 3. Clostridium spp Gram positif berbentuk kotak yg tumbuh dalam keadaan anaerob&menghasilkan spora C.perfringens&C.septicum yg masuk kedalam luka akibat trauma&luka operasi menyebabkan gas gangrene.Toxin klostridia menghambat pelepasan asetilkolin pada pertemuan saraf & otot,merusak membran host.Spesie lainnya adalah C.tetani,C.botulinum,C.difficile Infeksi yg ditularkan melalui hubungan Seksual 1.Herpes simpleks virus DNA rantai ganda,yg bersifat neurotropik & menyebabkan cold sore(HSV-1),luka genitalia(HSV-2),kebutaan kornea,ensefalitis.pada infeksi primer, HSV-1&HSV-2 mengalami replikasi&menyebabkan lesi vesikel pada epidermis kulit&membran mukosa.pada infeksi sekunder,virus yg laten ditemukan pada neuron,menyebar dari ganglia regional menuju kulit&membran mukosa. 2. Chlamydia trachomatis merupakan patogen intraseluler yg menyebabkan Uretritis non gonore,limfogranuloma venereum(LGV),&trakoma.pada LGV,kelenjar limfe inguinal,pelvik,&rektal membesar&mengandung campuran radang supuratif&granulomatosa. 3. Neisseria gonorrhoeae merupakan diplokokus gram negatif yg menyebabkan faringitis,proktitis,&uretritis.dpt jg menyebabkan terjadinya striktura uretra,infeksi kronis pd epididimis,prostat,vesika seminalis(pd pria)dan salpingitis,sterilisitas,KET(pd wanita)

4. Treponema pallidum (sifilis) merupakan spiroketa mikroaerofilik. Sifilis primer,tjd 3 minggu setelah kontak dgn penderita,berupa lesi tunggal,tdk mengeras,kemerahan(chancre),terletak pada masuknya treponema(penis,servik,dinding vagina,anus).Sifilis sekunder,tjd 3-10 minggu setelah chancre primer.cirinya:kemerahan yg luas(pada telapak tangan&kaki)disertai lesi oral yg putih,demam,limfadenopati,sakit kepala,&artritis.Sifilis tersier, yg terjadi beberapa tahun setelah lesi primer,terlihat sbg lesi peradangan aktif dari aorta,jantung,&SSP atau lesi tenang(gumma:bersifat kenyal,warna abu-abu,tunggal/multipel) pd hati,tulang&kulit.Sifilis kongenital,yg menyebabkan abortus&lahir mati. 5. Trichomonas vaginalis merupakan parasit non invasif anaerobik,yg sering menyebabkan gatal-gatal pd vagina.Mukosa vagina&submukosa superfisial disebuk oleh limfosit,sel plasma,&sel polimorfonukleus. Infeksi oportunistik yg berkaitan dgn HIV Kandidiasis - merupakan flora normal di kulit,mulut,&GI.tract. - tumbuh optimal pd permukaan hangat&basah (pd mulut:oral thrush) - secara mikroskopik,lesi mengandung ragi,hifa,pseudohifa. PCP (Pneomonia carinii pneumocystis) - merupakan infeksi oportunistik pertama pada penderita HIV&penyebab utama kematiannya. - menyebabkan pneumonia difus&tebal,alveoli terisi cairan mengandung protein&kuman. Kriptosporidiosis - merupakan protozoa yg menyebabkan diare menahun & melemahkan pd penderita AIDS. - kriptosporidia yg tahan asam masuk kedalam sitosol sel epitel intestinal&menyebabkan peradangan campuran dlm lamina propria.

Anda mungkin juga menyukai