Anda di halaman 1dari 8

RENCANA KERJA Mengingat keterbatasan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka tim kerja konsultan telah menyusun metodelogi pelaksanaan

yang sistematis, efektif, dan efesien. Secara garis besar, keseluruhan kegiatan yang disajikan dalam bentuk bagan alir yang diperlihatkan pada gambar. Metodelogi pelaksaan tersebut akan disusun menjadi empat tahapan pekerjaan, yaitu: Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Persiapan Survey Pendahuluan Pengawasan Pelaksanaan Kontruksi Jalan Pelaporan

1. Persiapan dan Survey Pendahuluan Setelah diterbitkannya Surat Perintah MuLai Kerja (SPMK) oleh pemimpin kegiatan, maka langkah awal yang akan dilakukan oleh team pekerjaan penyedia jasa adalah melakukan pekerjaan persiapan. Pada tahap ini pekerjaan utama yang akan dimulai dalah mobilisasi personil lapangan dan koordinasi, sehingga akan terbentuk keterpaduan dan kerjasama antara rencana kerja konsultan dengan pemimpin kegiatan.

MULAI

PERSIAPAN

KOORDINASI

SURVEY PENDAHULUAN

MOBILISASI

PENGAWAS PELAKSANA KONSTRUKSI

KONTROL KUALITAS

TEKNIS PELAKSANA LAPANGAN

KONTROL KUANTITAS

NO

KONTROL JADWAL PELAKSANAA N

CHEK KONTROL ADMINISTRASI LAPANGAN

YES DISKUSI

YES LAPORAN AKHIR

FOTO DOKUMENTASI

DOKUMEN TEKNIS

Gambar 1. Bagan Alir Rencana Pekerjaan Pengawas Pekerjaan persiapan ini antara lain: Konfirmasi konsultan kepada Pemimpin kegiatan segera setelah SPMK diterbitkan, melaksanakan konsolidasi program kerja konsultan serta menghimpun data-data awal yang tersedia. Menyiapkan surat menyurat sehubungan dengan penugasan tim ahli konsultan dalam melaksanakan kegiatan, seperti surat tugas, surat pengantar, dan surat keterangan. Konfirmasi ketersediaan dan kelengkapan data yangt telah dimiliki oleh Pemimpin kegiatan.

Setelah didapat informasi yang dibutuhkan pada tahapan persiapan, kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah survey investigasi dan pengumpulan seluruh data untuk diinventariskan sesuai dengan rencana pembangunan kontruksi jalan. Data yang diambil pada survey awal ini masih berupa data-data pokok yang masih bersifat mentah. Pada tahapan ini, pengambilan data dapat dilakukan secara parallel, dengan catatan yang disajikan secara yang sistematis dengan tujuan waktu yang digunakan akan lebih efektif. Data yang diperlukan pada tahap survey pendahuluan di lokasi pekerjaan antara lain:

1. Koordinasi dengan instansi terkait di lokasi pekerjaan 2. Kondisi dan situasi terakhir dari lokasi pekerjaan secara visual 3. Berbagai kendala dan masalah yang dihadapi terhadap yang sedang terjadi di lokasi pekerjaan tersebut Berdasarkan data awal saat survey pendahuluan, maka dilakukan evaluasi dan diskusi untuk melakukan inventarisasi data untuk pengawasan. Secara lebih detail, hubungan antara owner dan konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, dalam rangka persiapan dan survey pendahuluan, disajikan pada gambar 2.

PEKERJAAN PENGAWASAN REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PEJABAT PEMBUAT KOMITEMEN

DIREKTUR CV. KREASINDO RAYA

KONTRAK

SPK

SITE ENGINEER
SURVEY QUALITY/QUANTITY ENGINEER PENDAHULUAN

1.PERSIAPAN PERALATAN 1.KOORDINASI LOKASI 2.DATA VISUAL 2.MOBILISASI PERSONIL 3.FOTO DOKUMENTASI

PERSIAPA

PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

3.PETA LOKASI PEKERJAAN 4.KONTROL LAPANGAN 4.KONTRAK DAN SPMK 5.DATA SITUASI

CHIEF INSPECTOR

Gambar 2. Bagan Alir Tahapan dan Survey penduluan

2.

Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Jalan Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, kontraktor dan konsulan mulai dapat melakukan kegiatan, bila keseluruhan persiapan telah siap di lokasi pekerjaan, seperti direksi keet, tenaga ahli, pekerja, pengukuran ulang telah dilaksanakan, kualifikasi material, telah memenuhi persyaratan teknis (dengan data uji lab), peralatan (terutama alat berat) pada kondisi baik dan layak pakai, lahan yang akan dikerjakan telah siap dan ketersediaan dana untuk pelaksanaan konstruksi. Secara umum, terdapat beberapa factor yang akan dilakukan terhadap pelaksanaan pengawasan teknis pembangunan jalan, antara lain: A. Kontrol terhadap mutu material dan mutu kontruksi B. Kontrol terhadap kuantitas material dan kuantitas konstruksi C. Kontrol terhadap teknis pelaksanaan pekerjaan D. Kontrol terhadap jadwal pelaksanaan pekerjaan E. Kontrol administrasi lapangan, seperti laporan dan lain-lain A. Kontrol Kualitas Terhadap control kualitas, maka terdapat tidak bagian control yang akan dilaksanakan, yaitu: 1. Kontrol Material Konstruksi Kontrol terhadap kualitas material konstruksi, tergantung pada jenis konstruksi yang akan dilaksanakan di lapangan. Setiap material mempunyai spesifikasi yang berbeda untuk setiap jenis. 2. Kontrol Kelayakan Peralatan Kontrol terhadap kualitas kelayakan peralatan (terutama alat berat), tergantung pada jenis peralatan yang akan digunakan di lapangan. Setiap peralatan akan digunakan sesuai dengan jenis konstruksi yang akan diterapkan di lapangan. 3. Kontrol Kualitas Konstruksi Yang dimaksud dengan kualitas konstruksi adalah kelayakan bahwa konstruksi yang selesai dilaksanakan telah memenuhi persyaratan teknis, dengan berbagai pengujian lapangan yang diperlukan. B. Kontrol Kuantitas

Terhadap control kuantitas, maka kuantitas yang dikontrol tergantung pada suatu pekerjaan. Kuantitas suatu item pekerjaan dapat berupa meter M), meter persegi (M2), meter kubik (M3) atau Lampsum (Ls), Unit, atau satuan yang tercantum dalam kontrak. Pengertian kuantitas adalah bahwa setelah satu bagian pekerjaan selesai dilaksanaan, maka akan dilakukan pengukuran kembali (opname) terhadap hasil pekerjaan tersebut. Kuantitas dari suatu item pekerjaan harus sesuai dengan item kuantitas yang tercantum dalam kontrak. Pengukuran dilakukan setiap hari, sesuai dengan item pekerjaan pada hari tersebut. Selain itu, hasil pengukuran kuantitas, secara teknis telah memenuhi persyaratan kualitas material, sesuai gambar rencana, dan memenuhi persyaratan teknis pelaksanaan (sesuai hasil uji). Bila ternyata masih terdapat kekurangan pada hasil pekerjaan, maka dilakukan perbaikan terlebih dahulu untuk mencapai untuk mencapai hsil yang baik dan benar. C. Teknis Pelaksanaan Lapangan Yang dimaksud dengan teknis pelaksanaan pekerjaan adalah bahwa konstruksi jalan akan dilaksanakan sesuai dengan proses dan mekanisme yang baik dan benar berdasarkan teknis pelaksanaan konstruksi tersebut, termasuk pengguna material yang memenuhi syarat, peralatan layak pakai, dan kualifikasi tenaga ahli yang benar dan sesuai dengan gambar rencana atau review design (kalau ada). Dalam pelaksanaan, penggunaan material dan peralatan akan berbeda, tergantung pada jenis konstruksi yang akan dilaksanaan. D. Kontrol, Kemajuan Pekerjaan Sebelumnya pekerjaan dimulai, maka kontraktor harus membuat terlebih dahulu jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule), sebagai kontrol terhadap presentasi kemajuan pekerjaan di lapangan. Hasil yang dicapai dalam time schedule, didasarkan pada bobot kemajuan pekerjaan setiap minggu, berdasarkan hasil laporan harian. Bila grafik kemajuan pekerjaan berada di atas garis rencana, berarti kemajuan pekerjaan di lapangan bernilai positif atau melebihi dari target rencana kerja. Sebaliknya, bila grafik kemajuan pekerjaan berada di bawah garis rencana, berarti kemajuan pekerjaan di lapangan bernilai negative atau mengalami keterlambatan dari target rencana kerja. Secara garis besar proses kemajuan pekerjaan di lapangan: 1. Request (permohonan untuk melaksanakan pekerjaan, pada hari tersebut)

2. Laporan harian berdasarkan hasil opname pada hari tersebut.

Anda mungkin juga menyukai