Anda di halaman 1dari 40

Scribd </> Upload a Document </upload-document> Search Documents <#> Explore </explore> Documents </explore> * * * * * * * * * * * * * Books - Fiction </explore/Books-Fiction>

Books - Non-fiction </explore/Books-Nonfiction> Health & Medicine </explore/Health-Medicine> Brochures/Catalogs </explore/BrochuresCatalogs> Government Docs </explore/Government-Docs> How-To Guides/Manuals </explore/HowTo-GuidesManuals> Magazines/Newspapers </explore/MagazinesNewspapers> Recipes/Menus </explore/RecipesMenus> School Work </explore/School-Work> + all categories </explore> Featured </explore> Recent </explore/Most-Recent> People </community> * * * * * * * * * * * * * Authors </community/authors> Students </community/students> Researchers </community/researchers> Publishers </community/publishers> Government & Nonprofits </community/government-%26-nonprofits> Businesses </community/businesses> Musicians </community/musicians> Artists & Designers </community/artists-%26-designers> Teachers </community/teachers> + all categories </community> Most Followed </community> Popular </community?t=trending>

* Ayu Setyorini <#> We're using Facebook to personalize your experience. More <http://www.scribd.com/facebookfaq>Disable <#> View Public Profile <http://www.scribd.com/ayu_setyorini_1> My Documents <http://www.scribd.com/documents> My Collections <http://www.scribd.com/my_document_collections> My Shelf <http://www.scribd.com/shelf> Messages <http://www.scribd.com/inbox> Notifications <http://www.scribd.com/notifications> Settings </account/edit> Help <http://support.scribd.com> Log Out </logout?return_to=%2Fdoc%2F47168389%2FBAB-I-BAB-II-BAB-III-BAB-IV-d an-BAB-V-fixs> We need your email! Learn o o o o o o o o o

We don't have an email address for your account. To ensure that you don't lose your documents if you ever forget your account information you need to give us an email address. As always, we will never spam you or share your email with anyone. Send You're looking at our new document page format. If you prefer the old one, click here <?olddoc=1>. Have any thoughts? Leave us your feedback <#feedback>. inShare <javascript:void(0);>0 * Embed Doc * Copy Link * Readcast * Collections * 1 Comment Download 1 BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO)adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanyatidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungandengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsinya serta proses-prosesnya. 1 Adapun remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. WHO menyebutkan bahwa batasan usia remaja adalah usia12 sampai 24 tahun, sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan BKKBN adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. 2 Pada era globalisasi dan modernisasi ini telah terjadi perubahan dankemajuan di segala aspek dalam menghadapi perkembangan lingkungan,kesehatan dan kebersihan, dimana masyarakat dituntut untuk selalu menjagakebersihan fisik dan organ atau alat tubuh. Salah satu organ tubuh yang penting serta sensitif dan memerlukan perawatan khusus adalah alatreproduksi. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Apabila alat reproduksitidak dijaga kebersihannya maka akan menyebabkan infeksi, yang padaakhirnya dapat menimbulkan penyakit.

3 Organ reproduksi kurang mendapatkan perhatian dalam kehidupansehari-hari, hal ini disebabkan oleh budaya kita yang terkadang merasakurang nyaman untuk membicarakan masalah seksual. Padahal, organ 2 tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dankebersihannya. Penelitian yang pernah dilakukan di Asia Selatan, di daerahBengal Selatan tentang tingkat pengetahuan kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi dari 160 anak perempuan didapatkan 67,5% memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan 97,5% tidak mengetahui tentangkebersihan alat reproduksi pada saat menstruasi. 4,5 Beberapa penyakit-penyakit infeksi pada organ reproduksi wanitaadalah dapat berupa trikomoniasis, vaginosis bakterial, kandidiasis,vulvovaginitis, gonore, klamidia, dan sifilis . Salah satu gejala dan tanda-tanda penyakit infeksi organ reproduksi wanita adalah terjadinya keputihan.Keputihan merupakan salah satu masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Keputihan (flour albus) adalah cairan berlebihyang keluar dari vagina. 6 Pada studi kasus fisiologi reproduksi, banyak wanita mengeluhkankeputihan dan dirasakan sangat tidak nyaman, gatal, berbau, bahkanterkadang perih. Setelah banyaknya penelitian yang berkembang berkaitandengan organ reproduksi wanita, ternyata hal itu berkait dengan kebiasaansehari-hari. Salah satu penyebabnya adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim wanita yang biasa dikenal di masyarakat luas sebagaikeputihan. 7 Meskipun termasuk penyakit yang sederhana, kenyataannyakeputihan adalah penyakit yang tidak mudah disembuhkan. Penyakit inimenyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenai hampir padasemua umur. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita 3 menunjukkan 75% wanita di dunia menderita keputihan paling tidak sekaliseumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kaliatau lebih. 8 Di Indonesia sendiri, jumlah wanita yang mengalami keputihan inisangat besar, lebih dari 75% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan paling tidak satu kali dalam hidupnya, hal ini berkaitan erat dengan kondisicuaca yang lembab yang mempermudah wanita Indonesia mengalamikeputihan, dimana cuaca yang lembab dapat mempermudah berkembangnyainfeksi jamur. 8 Penelitian yang dilakukan di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi, dari69 responden yang memiliki kategori baik terdapat 52,17%, cukup 43,48%dan kurang 4,35%. Hasil penelitian yang dilakukan Daiyah di SMU Negeri2 Medan tahun 2004 tentang perawatan organ reproduksi bagian luar dari 58responden, yang memiliki kategori baik 25,86%, cukup 67,24%

dankategori kurang 6,8%. 4 Dari uraian tersebut di atas, untuk dapat menyelesaikan permasalahan cara menjaga kebersihan alat reproduksi, sehingga dapatmenjadi pemahaman, sikap dan perilaku terutama pada remaja, penulismelakukan penelitian tentang higienitas alat reproduksi pada remaja. 4 B. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, dapatdikatakan bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. Pernyataan ini dapatditafsirkan dalam arti luas. Dalam arti khusus, dengan berbekal pengetahuandan perilaku tentang kebersihan alat reproduksi, remaja dapat menjaminkesehatan alat. Dengan demikian masalah yang dapatdirumuskan dalam penelitian ini adalah Bagaimana hubungan antara pengetahuan, dan perilaku higienitas organ reproduksi terhadap kejadian keputihan pada siswikelas IX SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan?. C . Hipotesis T erdapat hubungan antara pengetahuan, dan perilaku higienitas organreproduksi terhadap kejadian keputihan pada siswi kelas IX di SMPN 85Pondok Labu Jakarta Selatan. D. T ujuan Penelitian 1. T ujuan UmumUntuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku remaja putri terhadaphigienitas organ reproduksi di SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan pada Desember 2010.2. T ujuan Khususa. Untuk mengetahui angka kejadian keputihan pada siswi kelas IXSMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan. 5 b. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap kejadiankeputihan pada siswi kelas IX SMPN 85 Pondok Labu JakartaSelatan.c. Untuk mengetahui hubungan perilaku terhadap kejadian keputihan pada siswi kelas IX SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan.d. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksidengan perilaku higienitas organ reproduksi pada siswi kelas IXSMPN 85 pondok Labu Jakarta Selatan. E.

Manfaat Penelitian 1. Siswi - siswi SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan.Memberikan penyuluhan pada siswi kelas IX SMPN 85 Pondok LabuJakarta Selatan mengenai faktor-faktor apa saja yang berhubungandengan keputihan sehingga mendapatkan perhatian khusus oleh siswiyang bersangkutan dalam penyelenggaraan upaya peningkatankesehatan organ reproduksi remaja.2. SekolahMemberikan gambaran mengenai kejadian keputihan terhadaphigienitas organ reproduksi wanita serta memberikan hasil penelitianyang mempunyai hubungan kuat dengan higienitas organ reproduksiwanita terhadap terjadinya keputihan sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam menyusun program Usaha KesehatanSekolah (UKS) di SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan. 6 3. PenelitiUntuk menambah pengetahuan pelaksanaan penelitian kesehatan, salahsatunya mengenai kejadian keputihan, dan mengubah perilakukesehatan. 7 BAB IILANDASAN T EORIA. T injauan Pustaka1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelahorang melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu.Pengamatan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga. Pengetahuanmerupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakanseseorang. 9 Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yangdidasari oleh pengetahuan akan bertahan lama daripada perilaku yangtidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan mempunyai enamtingkatan yaitu : 9 a. T ahu ( know ) T ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajarisebelumnya. T ermasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalahmengingat kembali sesuatu

yang spesifik dari seluruh bahan yangdipelajari atau yang telah diterima. 8 b. Memahami ( c omprehension )Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskansecara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menjelaskanobjek tersebut secara benar.c. Aplikasi ( appli c ation )Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan ataumenerapkan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisiyang sebenarnya.d. Analisis ( A nalysis )Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atauobjek ke dalam bagian-bagian yang masih ada kaitannya antarasatu sama lainnya.e. Sintesis ( synthesis )Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkanatau menghubungkan bagian-bagian tertentu menjadi bentuk yang baru.f. E valuasi ( E valuation ) E valuasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu panas adalah setelah memperoleh pengalamantangan atau kakinya kena api dan terasa panas. 9 9 2 . Perilaku Perilaku (manusia) adalah totalitas penghayatan dan aktifitas yangmerupakan hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pikiran, ingatandan fantasi. Penerimaan perilaku baru didasari oleh pengetahuan,kesadaran dan sikap yang positif. 9 Perilaku ditinjau dari segi biologisnya adalah suatu kegiatan atauaktifitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan,

sehinggadimaksud dengan perilaku manusia pada hakekatnya adalah tindakanatau aktifitas dari manusia itu sendiri, baik yang dapat diamati langsungmaupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar dan mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, bekerja, kuliah, menulis, dan sebagainya. 9 Skinner (1938) seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus(rangsangan dari luar) dan membedakan respon kepada dua jenis yaitu: 9 a. R espondent respons atau reflexive , yakni respons yang ditimbulkanoleh rangsangan-rangsangan tertentu, misalnya makanan yang lezatmenimbulkan keinginan untuk makan, cahaya yang terlalu terangmenyebabkan mata tertutup. Respondent respons ini jugamencakup reaksi emosional, misalnya mendengar berita musibahmenjadi sedih atau menangis. b. Operant respons atau instrumental respons , yakni respon yangtimbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau 10 perangsang tertentu, misalnya apabila petugas kesehatanmelaksanakan tugas kesehatannya dengan baik kemudianmemperoleh penghargaan dari atasannya, maka petugas tersebutakan lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya.Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilakudapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu : 9 a. Perilaku tertutup ( c overt behavior )Respon atau reaksi terhadap stimulus dalam bentuk tertutup inimasih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/ kesadaran, dansikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. b. Perilaku terbuka ( overt behavior )Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyataatau terbuka dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh oranglain. 3. Flour Albusa. Epidemiologi Sekret vagina sering tampak sebagai suatu gejala genital.Proporsi perempuan yang mengalami flour albus bervariasi antara1 -15% dan hampir seluruhnya memiliki aktifitas seksual

yangaktif, tetapi jika merupakan suatu gejala penyakit dapat terjadi padasemua umur. Seringkali flour albus merupakan indikasi suatu vaginitis , lebih jarang merupakan indikasi dari servisitis tetapi 11 kadang kedua-duanya muncul bersamaan. Infeksi yang seringmenyebabkan vaginitis adalah Trikomoniasis, Vaginosis ba c terial ,dan Kandidiasis . Sering penyebab noninfeksi dari vaginitis meliputi atrofi vagina, alergi atau iritasi bahan kimia. Servisitis sendiri disebabkan oleh Gonore dan Klamidia . Prevalensi dan penyebab vaginitis masih belum pasti karena sering didiagnosis dandiobati sendiri. Selain itu vaginitis seringkali asimptomatis dandapat disebabkan lebih dari satu penyebab. 10 b. Etiologi F lour albus fisiologik pada perempuan normalnya hanyaditemukan pada daerah porsio vagina . Sekret patologik biasanyaterdapat pada dinding lateral dan anterior vagina. 10 F lour albus fisiologik ditemukan pada : 10,11 1) Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari. Disini sebabnyaialah pengaruh estrogen dari plasenta terhadap uterus danvagina janin.2) Waktu disekitar menarche karena mulai terdapat pengaruhestrogen. Leukore disini hilang sendiri akan tetapi dapatmenimbulkan keresahan pada orang tuanya.3) Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu

koitus , disebabkan oleh pengeluaran transudasi dari dindingvagina. 12 4) Waktu disekitar ovulasi, dengan sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.5) Pengeluaran sekret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri .Sedang flour albus abnormal (patologik) disebabkanoleh: 10,11,12 1) Infeksi :a) Bakteri : Gardanerrella vaginalis, Chlamidia tra c homatis, Neisseria gonorhoae, dan Gono c o cc us. b) Jamur : Candida albi c ans. c) Protozoa : Tri c homonas vaginalis. d) V irus : V irus Herpes dan human papilloma virus. 2) Iritasi :a)

Sperma, pelicin, kondom b) Sabun cuci dan pelembut pakaianc) Deodorant dan sabund) Cairan antiseptik untuk mandi.e) Pembersih vagina.f) Celana yang ketat dan tidak menyerap keringatg) Kertas tisu toilet yang berwarna.3) T umor atau jaringan abnormal lain4) Fistula5) Benda asing 13 6) Radiasi7) Penyebab lain: 12 a) Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik b) T idak diketahui : D esquamative inflammatory vaginitis c . Patogenesis Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah darisekret vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahanitu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatu infeksi,khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa perempuan punmempunyai sekret vagina yang banyak sekali. Dalam kondisinormal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret vagina,sel-sel vagina yang terlepas dan mukus serviks, yang akan bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB. 10 Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatuhubungan yang dinamis antara L a c

toba c illus a c idophilus denganflora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasilmetabolit lain. L a c toba c illus a c idophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dariestrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, la c toba c illus( D oderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pHvagina yang rendah sampai 3,8-4,5 dan pada level ini dapatmenghambat pertumbuhan bakteri lain. 10

14 Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yangdisebabkan oleh Candida sp . terutama c andida albi c ans. Infeksikandida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis.Hal-hal yang mempermudah pertumbuhan ragi adalah penggunaanantibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadar estrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat, pasangan seksual baru dan frekuensiseksual yang tinggi. Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan atau peningkatanhormon esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oralmenyebabkan perlekatan Candida albi c ans pada sel epitel vaginadan merupakan media bagi prtumbuhan jamur . Candida albi c ans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5-6,5. Perubahan ini bisa asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala infeksi.Penggunaan

obat immunosupresan juga menajdi faktor predisposisi kandidiasis vaginalis . 13,14 Pada penderita dengan Trikomoniasis , perubahan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan peningkatan pH vagina dankadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensidari Tri c homonas vaginalis . 10 Vaginitis sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteri patogen atau adanya perubahandari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itu mengalami 15 proliferasi. Antibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres danhormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen. Pada vaginosis ba c terial , diyakini bahwa faktor-faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh L a c toba c illus a c idophilus sehinggaterjadi perubahan pH dan memacu pertumbuhan Gardnerellavaginalis , My c oplasma hominis dan Mobilun c us yang normalnyadapat dihambat. Organisme ini menghasilkan produk metabolitmisalnya amin, yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebabtimbulnya bau pada flour albus pada vaginosis ba c terial . 10

F lour albus mungkin juga didapati pada perempuan yangmenderita tuber c ulosis , anemia, menstruasi, infeksi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum yang jelek,higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersih vagina, desinfektan yang kuat. 10 d. Gejala Klinis 11 Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah darisekret vagina merupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vaginaadalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapagejala flour albus : 16 1) Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.2) Sekret vagina yang bertambah banyak 3) Rasa panas saat kencing4) Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal5) Berwarna putih keabu-abuan atau kuning dengan bau yangmenusuk Vaginosis ba c terial. Sekret vagina yang keruh, encer, putihabu-abu hingga kekuning-kuningan dengan bau busuk atau amis.Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual. Trikomoniasis. Sekret vagina biasanya sangat banyak kuningkehijauan, berbusa dan berbau amis. Kandidiasis . Sekret vagina menggumpal putih kental. Gataldari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak di daerah genital. T idak ada komplikasi yang serius.Infeksi klamidia biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahanvagina yang abnormal. e. Pemeriksaan Penunjang 11,1 2

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan :1) Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan biokimia danurinalisis.2) Kultur urin untuk menyingkirkan infeksi bakteri pada traktusurinarius. 17 3) Sitologi vagina atau kultur sekret vagina.4) V aginoskopi.5) Sitologi dan biopsi jaringan abnormal.6) T es serologis untuk Brucellosis dan herpes.7) Pemeriksaan PH vagina.8) Penilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan garamfisiologis dan KOH 10 %.9) Pulasan dengan pewarnaan gram.10) Pap smear.11) Biopsi.12) T est biru metilen. f. Diagnosis Diagnosis fluor albus ditegakkan berdasarkan gambaranklinis dan pemeriksaan penunjang. 1) Anamnesis 1 2 Ditanyakan mengenai usia, metode kontrasepsi yangdipakai oleh akseptor KB, kontak seksual, perilaku, jumlah, bau dan warna leukore, masa inkubasi, penyakit yang diderita, penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid dan keluhan-keluhan lain. 2 ) Pemeriksaan Fisik dan Genital 15 Inspeksi kulit perut bawah, rambut pubis, terutama perineum , dan anus. Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna.

18 Pemeriksaan spekulum untuk vagina dan serviks, pemeriksaan bimanual pelvis , palpasi kelenjar getah bening dan femoral . 3) Laboratorium 15 Hasil pengukuran pH cairan vagina dapat ditentukandengan kertas pengukur pH dan pH diatas 4,5 seringdisebabkan oleh tri c homoniasis tetapi tidak cukup spesifik.Cairan juga dapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan2 tetes larutan normal saline 0,9% di atas objek glass dansampel kedua dilarutkan dalam KOH 10%. Penutup objek glass ditutup dan diperiksa dibawah mikroskop. Sel ragi atau pseudohyphae dari c andida lebih mudah didapatkan pada preparat KOH. Namun kultur T. vaginalis lebih sensitif dibanding pemeriksaan mikroskopik.Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosisbakterial harus ada tiga dari empat kriteria sebagai berikut,yaitu:a. Adanya sel c lue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan basah. b. Adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairanvagina.c. Duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna sepertisusu.d. pH vagina lebih dari 4.5 dengan menggunakan nitrazine paper . 19 g. Penatalaksanaan 16 Untuk menghindari komplikasi yang serius dari keputihan (flour albus) , sebaiknya penatalaksanaan dilakukan sedini mungkinsekaligus untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab lainseperti kanker leher rahim yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret encer, berwarna

merah muda, coklat mengandungdarah atau hitam serta berbau busuk.Penatalaksanan keputihan tergantung dari penyebab infeksiseperti jamur, bakteri atau parasit. Umumnya diberikan obat-obatanuntuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuaidengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalammengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazoluntuk mengatasi infeksi candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit. Sediaan obat dapat berupasediaan oral (tablet, kapsul), topikal seperti krem yang dioleskandan uvula yang dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, terapi jugadiberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama masih dalam pengobatan. Selain itu,dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagaitindakan pencegahan sekaligus mencegah berulangnya keputihanyaitu dengan:

20 1) Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin,istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.2) Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakankondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.3) Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganyaagar tetap kering dan tidak lembab misalnya denganmenggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat,hindari pemakaian celana terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti pembalut atau pantyliner pada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.4) Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buangair yaitu dari arah depan ke belakang.5) Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakancairan pembersih vagina.6) Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.7) Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan seperti meminjam perlengkapan mandi dansebagainya. Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di WCumum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelummenggunakannya. 21 T ujuan pengobatan dari keputihan adalah:1) Menghilangkan gejala2)

Memberantas penyebabnya3) Mencegah terjadinya infeksi ulang4) Pasangan diikutkan dalam pengobatanFisiologis : tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untuk menghilangkan kecemasannya. h. Prognosis Biasanya kondisi-kondisi yang menyebabkan flour albus memberikan respon terhadap pengobatan dalam beberapa hari.Kadang-kadang infeksi akan berulang. Dengan perawatankesehatan akan menentukan pengobatan yang lebih efektif. 10 4 . Perilaku Hygiene Organ Reproduksi Hygiene adalah berbagai usaha untuk mempertahankan ataumemperbaiki kesehatan, jadi perilaku hygiene organ reproduksi adalahusaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan denganmemelihara kebersihan organ reproduksi. 17 Organ Reproduksi Wanitaa. Anatomi Perempuan mempunyai organ reproduksi yang berfungsisebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh perempuan dan 22 sebagai pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi. Organisme penyebab infeksi dapat masuk keorgan dalam perempuan karena saluran reproduksi perempuanmemiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehinggamikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkaninfeksi. Anatomi organ reproduksi perempuan terdiri atas vulva,vagina, serviks, rahim, saluran telur dan indung telur. 18 1) Vulva Vulva merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis , labia (labia mayora dan labiaminora), klitoris, daerah ujung luar vagina dan salurankemih. 19

2 ) Va gin a V agina merupakan saluran elastis, panjangnya sekitar 8-10cm, dan berakhir pada rahim. V agina dilalui oleh darah padasaat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Ujung yangterbuka, vagina ditutupi oleh selaput tipis yang disebutselaput dara. 18 3) S er v iks Serviks dikenal juga sebagai mulut rahim. Serviks merupakan bagian terdepan dari rahim yang menonjol ke dalam vaginasehingga berhubungan dengan vagina. 18

23 4 ) Rahim ( ut er u s) Uterus merupakan organ yang memiliki peranan besar dalamreproduksi perempuan, yakni saat menstruasi hinggamelahirkan. Uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu : lapisan perimetrium , lapisan myometrium dan lapisan e ndometrium . 19 5) Saluran telur ( tuba f allop i) Tuba fallopi

membentang sepanjang 5-7 cm, 6 cm dari tepiatas rahim kearah ovarium . Ujung dari tuba kiri dan kananmembentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh kedalamnya ketika dilepaskan dari ovarium . 19 6) Indung telur ( ova ri um ) Ovarium atau indung telur tidak menggantung pada tubafalllopi tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.Sel telur bergerak di sepanjang tuba fallopi dengan bantuansilia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba. Sejak pubertas setiap bulan secara bergantian ovarium melepas satuovum dari folikel de graaf (folikel yang telah matang). 18 b. C ara menjaga kebersihan organ reproduksi Organ reproduksi perempuan mudah terkena bateri yangdapat menimbulkan bau tak sedap di daerah kelamin dan infeksi.Maka perempuan perlu menjaga kebersihan organ reproduksiseperti: 3

24 1) Mencuci vagina setiap hari dengan cara membasuh dari arahdepan (vagina) ke belakang (anus) secara hati-hatimenggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap habis buang air kecil, buang air besar dan mandi.2) Sering ganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali disaat mandi.3) Pada saat menstruasi, gunakan pembalut berbahan lembut,menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yangmembuat alergi (misalnya parfum atau gel) dan merekatdengan baik pada celana dalam. Pembalut perlu digantisekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri yang dapat masuk ke dalam vagina.4) Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh vagina.5) Selalu gunakan celana dalam yang bersih, kering dan terbuatdari bahan katun.6) Hindari menggunakan handuk atau waslap milik orang lainuntuk mengeringkan vagina.7)

Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindarikelembaban yang berlebihan di daerah vagina. 25 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Hygiene OrganReproduksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Hygiene OrganReproduksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : 9 a. Faktor internal : yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat pendidikan, tingkatemosional, konsep diri, jenis kelamin dan sebagainya . b. Faktor eksternal : yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan inimerupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorangdalam menjaga kesehatan organ reproduksi, karena seseorang akancenderung menyesuaikan dan mengikuti perilaku hygiene organreproduksi sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungannya.Selain faktor di atas Burns, 1993 (dalam Arya, 2010) menyatakan bahwa konsep diri memiliki peran yang penting dalam tingkah lakumanusia, karena cara individu memandang dirinya akan tampak dari seluruh perilakunya. 6. Pembentukan Perilaku Hygiene Organ Reproduksi Menurut Green, ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap pembentukanPerilaku Hygiene Organ Reproduksi, yaitu : 9 a. Faktor yang mempermudah ( predisposing fa c tor )Faktor utama yang mempengaruhi perilaku adalah sikap, pengetahuan, konsep diri, kepercayaan, nilai dan informasi. Selain 26 itu faktor demografi seperti status ekonomi, umur, jenis kelamindan jumlah keluarga juga mempengaruhi perubahan perilaku hygiene organ reproduksi. b. Faktor pendukung ( enabling fa

c tors) Faktor yang mentukan keinginan terlaksana seperti sumber daya,sarana, prasarana, keahlian dan ketrampilan.c. Faktor pendorong ( renfor c ing fa c tor) Faktor yang memperkuat perubahan perilaku hygiene organreproduksi seseorang dikarenakan adanya perilaku dan sikap oranglain seperti guru, keluarga teman sebaya dan lingkungan sekitar. 7 . Aspek-aspek Perilaku Hygiene Organ Reproduksi Aspek-aspek Perilaku Hygiene Organ Reproduksi terdiri dari : 9 a. Aspek fisik, berhubungan dengan keinginan remaja untuk memperlihatkan jati diri pada orang lain, keadaan fisik dapatmembedakan perilaku seseorang. Banyak gangguan kesehatan yangdiderita seseorang terlihat secara fisik karena tidak terpeliharanyakebersihan organ reproduksi perorangan dengan baik. b. Aspek psikis, behubungan dengan faktor yang mendorong remajamelakukan perilaku hygiene organ reproduksi, misalnya: persepsi,motivasi, emosi, dan belajar.c. Aspek sosial, berhubungan dengan keinginan remaja untuk diterima dalam lingkungan kelompok tertentu, sehingga remaja 27 akan berperilaku sesuai dengan aturan dan norma yang ada dilingkungannya.Aspek-aspek perilaku Hygiene Organ Reproduksi adalah sebagai berikut: 12 a. Aspek identitas diri, berhubungan dengan keinginan remaja untuk memperlihatkan jati diri pada orang lain, sehingga dapatdibedakan ciri seseorang dengan orang lainnya. b. Aspek emosi, berhubungan erat dengan hal-hal yang menjadifaktor pendorong perilaku hygiene organ reproduksi.c.

Aspek penyesuaian, behubungan erat dengan keinginan remajauntuk menyesuaikan diri dengan aturan yang ada di lingkungansekitar sehingga perilaku hygiene organ reproduksi yangdilakukan dapat diterima.Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aspek-aspek perilaku hygiene organ reproduksi adalah aspek fisik, psikis dansosial. g. Kerangka Konsep V ARIAB E LIND E P E ND E N V ARIAB E LD E P E ND E NKejadianKeputihanPerilakuPengetahuan 28 BAB IIIME T ODOLOGI PENELI T IANA. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatansecara c ross se c tional yaitu variabel bebas dan variabel tergantung diobservasi hanya sekali pada saat yang sama. B. T empat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMPN 85 yang bertempat di JL.Margasatwa Raya No. 3 Pondok Labu Jakarta Selatan. Waktu penelitianyaitu bulan Desember 2010. C .

Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas IX di SMPN85 Pondok Labu Jakarta Selatan jumlahnya 100 orang. D. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria InklusiKriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian darisuatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti, yakni siswikelas IX, siswi yang sudah menstruasi dan siswi yang sudah menerimamata pelajaran sistem reproduksi. 29 2. Kriteria E ksklusiKriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkansubjek yang memenuhi inklusi dari studi, yaitu siswi kelas IX yangtidak hadir pada saat pengambilan sampel, siswi yang bukan kelas IX,siswi kelas IX yang belum mengalami menstruasi dan tidak bersediamenjadi responden. E. Besar Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswi kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatanyang dipilih secara random yaitu sebanyak 80 siswa. Cara menentukan besar sampel, yaitu menggunakan rumus:n = N n = 100 n = 801 + N (d) 2 1 + 100 (0,05) 2 Keterangan : n = Perkiraan jumlah sampel N = Jumlah populasi d = T ingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05) F. T eknik Sampling T eknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber datasebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. T eknik sampling yang akan digunakan 30 adalah

Simple R andom Sampling , yaitu dimana semua individu mempunyaikesempatan yang sama terpilih sebagai sampel. Penentuan sampel dengancara menggunakan sistem acak dari absensi setiap kelas IX SMPN 85Jakarta Selatan. G. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer denganmenggunakan alat kuesioner (lampiran 2). H. V ariabel Penelitian 1. V ariabel dependen : Keputihan.2. V ariabel independen :a. Pengetahuan murid kelas IX. b. Perilaku higienitas murid kelas IX. 31 I. Definisi Operasional T abel.1. Definisi OperasionalNO. V ARIABEL DEFINISIALA T UKUR HASIL UKUR SKALADependen Keputihan Cairan yang berlebihan yangkeluar darivaginaKuesioner y Y a (jika pernahmengalamikeputihan) y T idak (jikatidak pernahmengalamikeputihan) Nominal1. Independen PengetahuanSegala sesuatuyangdiketahui remajatentangkebersihan organreproduksiKuesioner Dinilai dari hasilkuesioner : y Baik, bila jawabannya80% benar y Kurang, bila jawabannya <80% benar Ordinal2. PerilakuhigienitasSemua

kegiatanatau aktifitasremaja, untuk mempertahankanataumemperbaikikesehatan organreproduksi.Kuesioner Dinilai dari hasilkuesioner : y Baik, bila jawabannya80% benar y Kurang, bila jawabannya <80% benar Ordinal 32 J . C ara Kerja Penelitian Penelitian diawali dengan uji presampling untuk menguji validitas danreliabilitas kuesioner. Setelah diperoleh kuesioner yang valid dan reliabel,dilanjutkan dengan pengambilan data, selanjutnya dilakukan analisis data penelitian. Penentuan j umlah s ample Id entifika s i Perumu s an M a s alah Perumu s an hipote s i s Pengambilan d ata pa d a kela s IXd i SM

PN 85 J akarta S elatan perio d e d e s ember 2010A nali s i s d ata d engan S P SS17.0H a s il L aporan Perbaikan K ue s ioner M enyu s un K ue s ioner Pre s enta s i Propo s al Penelitian

33

K. Analisis Data Data dianalisis secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS17.0 for Windows E valuation Version.

34 BAB I V HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Umum SMPN 85 Pondok Labu J akarta SelatanLokasi dan Gambaran SMPN 85 SMPN 85 terletak di Jalan Margasatwa Raya No.3 Pondok LabuJakarta Selatan. SMPN 85 merupakan salah satu sekolah rintisan bertaraf internasional, dan juga menggunakan kurikulum berdasarkan standar Departemen Pendidikan Menengah T inggi yaitu ISI bekerjasama denganBalingo Australia. B. Analisis Hasil PenelitianKarakteristik Responden Penelitian Responden yang terpilih dalam penelitian ini adalah siswi SMPN 85Pondok Labu Jakarta Selatan kelas IX. Alasan dipilihnya siswi tersebutdiharapkan dapat memberikan hasil perbedaan dari pengetahuan dan perilaku terhadap kejadian keputihan antara siswi kelas IX di SMPN 85Pondok Labu Jakarta Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalahsebanyak 80 siswi. C . Analisis Univariata. Faktor Pengetahuan Y ang dimaksud dengan pengetahuan disini adalah penilaian sejauhmana responden mengetahui tentang keputihan dan higienitas organ 35 reproduksi. Meliputi ciri khas, cara pencegahan, apa yang dilakukan jika mengalami keputihan, ketidakbersihan dapat menyebabkankeputihan, dan kapan harus menjaga organ reproduksi.Distribusi responden menurut tingkat pengetahuan tentang keputihan dikelompokkan seperti pada tabel di bawah ini. T abel 2 . Distribusi Responden Menurut Pengetahuan T entang Keputihanpada Siswi Kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu J akarta SelatanPeriode Desember

20 1 0 No. Pengetahuan RespondenFrekuensi N % 1. Baik 72 90 2 . Kurang 8 10 T otal 8 0 1 00 . 0 Pada penelitian ini, tingkat pengetahuan responden tentang keputihanmenunjukkan 72 responden (90%) berpengetahuan baik, dan 8responden (10%) berpengetahuan kurang baik. b. Faktor Perilaku Perilaku merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan para siswi kelasIX. Kebiasaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai caramenjaga higienitas perorangan yang biasa dilakukan siswi kelas IX. 36 T abel 3. Distribusi Responden Menurut Perilaku Hygiene Perorangan padaSiswi Kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu J akarta Selatan PeriodeDesember 20 1 0 No. Pengetahuan RespondenFrekuensiN %1. Baik 59 73.8 2 . Kurang 21 26.2 T otal 8 0 1 00 . 0 Pada penelitian ini, dapat diketahui perilaku responden dalam usahauntuk menjaga higienitas organ reproduksinya menunjukkan 59responden (73.8%) berperilaku baik, dan 21 respoden (26.2%) berperilaku kurang baik. c . Kejadian Keputihan

Hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner pada 80 respondensiswi kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan periodeDesember 2010 diketahui bahwa 62 siswi (77,5%) pernah mengalamikeputihan, dan 18 responden (22,5%) belum pernah mengalamikeputihan seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut: 37 T abel 4 . Distribusi Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas IX di SMPN 85Pondok Labu J akarta Selatan Periode Desember 20 1 0 No. Keputihan J umlah Persentase1. Y a 62 77,5% 2 . T idak 18 22,5% d. Analisa PengetahuanDiagram 1. Pengetahuan 1 Pada diagram 1 dapat dilihat 51,25% responden menjawab ganti celanadalam seperlunya, 36,25% responden menjawab tidak tahu dan 12,50%menjawab tidak memakai celana dalam dari nylon . ( L ampiran 2).

38 Diagram 2 . Pengetahuan 2 Pada diagram 2 dapat dilihat 71,25% responden menjawab ya, 20,00%responden menjawab tidak tahu dan 8,75% menjawab tidak. ( L ampiran2). Diagram 3. Pengetahuan 3

Pada diagram 3 dapat dilihat 86,25% responden menjawab usaha untuk mempertahankan dan memperbaiki kesehatan, 8,75% respondenmenjawab pangkal kesehatan dan 5,00% menjawab tidak tahu. ( L ampiran 2). 39 Diagram 4 . Pengetahuan 4 Pada diagram 4 dapat dilihat 87,50% responden menjawab ya, 10,00%responden menjawab tidak tahu dan 2,50% menjawab tidak. ( L ampiran2). Diagram 5. Pengetahuan 5 Pada diagram 5 dapat dilihat 83,75% responden menjawab sehabisBAK/BAB cebok dengan air bersih, 12,50% responden menjawabcebok sesuai kebutuhan dan 3,75% menjawab tidak tahu. ( L ampiran 2). 40 e. Analisa PerilakuDiagram 6. Perilaku 1 Pada diagram 6 dapat dilihat 46,25% responden menjawab dibersihkandengan sabun, 30,00% responden menjawab tidak tahu dan 23,75%menjawab memeriksakan ke dokter. ( L ampiran 2). Diagram 7 . Perilaku 2 Pada diagram 7 dapat dilihat 53,75% responden menjawab dari arahdepan ke belakang, 42,50% responden menjawab dari arah belakang kedepan dan 3,75% menjawab dari samping ke depan. (

L ampiran 2). 41 Diagram 8. Perilaku 3 Pada diagram 8 dapat dilihat 83,75% responden menjawabmembersihkan kemaluan dengan air kemudian dikeringkanmenggunakan tissue, 12,50% responden menjawab membasuh denganair dan 3,75% menjawab langsung memakai celana dalam. ( L ampiran2). Diagram 9. Perilaku 4 Pada diagram 9 dapat dilihat 50,00% responden menjawab kadang-kadang, 45,00% responden menjawab selalu dan 5,00% menjawab tidak pernah. ( L ampiran 2). 42 D. Analisis Bivariat Untuk mengetahui beberapa variabel yang mungkin berhubungandengan kejadian keputihan pada siswi kelas IX, dilakukan analisis bivariatantara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun variabelindependen yang dianalisis dengan jumlah kejadian keputihan adalah pengetahuan dan perilaku. 1. Hubungan Pengetahuan Higienitas Organ Reproduksi denganKejadian Keputihan pada Siswi Kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu J akarta Selatan Periode Desember 20 1 0 Hasil uji statistik mengenai hubungan pengetahuan tentanghigienitas organ reproduksi dengan angka kejadian keputihan di SMPN85 Pondok Labu Jakarta Selatan ditunjukkan pada tabel 5. Diketahuidari 50 responden yang pengetahuannya baik, 45% mengalamikeputihan dan 14% tidak mengalami keputihan. Sedangkan dari 30responden yang memiliki pengetahuan yang kurang, diketahui 32,5% pernah mengalami keputihan dan 5,0% tidak mengalami keputihan. 43 T abel.5. Distribusi Data Menurut Hubungan Pengetahuan Higienitas

OrganReproduksi dengan Kejadian Keputihan di SMPN 85 Pondok Labu J akarta SelatanPengetahuanKesehatanReproduksi Kejadian Keputihan T otal p-valu e Ya T idak N % N % N %Baik 36 45.,0 14 17,5 50 62,5 0 ,1 70 Kurang 26 32,5 4 5,0 30 37,5 T otal 62 77,5 18 22,5 80 100Dari hasil uji c hi square didapatkan p-value = 0,170 2 . Hubungan Perilaku Higienitas Organ Reproduksi dengan KejadianKeputihan pada Siswi Kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu J akartaSelatan Periode Desember 20 1 0 Pada tabel 6 diketahui dari 61 responden yang perilakunya baik,terdapat perbedaan yang signifikan antara responden yang mengalamikeputihan dengan yang tidak yaitu 61,72% dan 13,59%, sedangkan dari20 responden yang memiliki perilaku yang kurang baik, terdapat perbedaaan antara yang mengalami keputihan dan yang tidak mengalami keputihan, yaitu 16,05% dan 8,64 %. 44 T abel.6. Distribusi Data Menurut Hubungan Perilaku Higienitas OrganReproduksi dengan Kejadian Keputihan di SMPN 85 Pondok Labu J akarta SelatanHigienitasOrganReproduksi Kejadian Keputihan T otal

p-value Ya T idak N % N % N %Baik 4 8 6 0 11 13,8 59 7 3,8 0 , 224 Kurang 1 4 1 7 ,5 7 8, 7 2 1 2 6, 2 T otal 6 2 77 ,5 18 22 ,5 8 0 1 00 Dari hasil uji c hi square didapatkan p-value =0,224 3. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Higienitas OrganReproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas IX diSMPN 85 Pondok Labu J akarta Selatan Periode Desember 20

1 0 Pada tabel 7 diketahui dari 50 responden yang berpengetahuan baik, terdapat perbedaan yang signifikan antara responden yang perilaku baik dan kurang yaitu 52,5% dan 21,3%, sedangkan dari 30responden yang memiliki pengetahuan yang kurang baik, terdapat persamaan antara yang berperilaku baik dan kurang, yaitu masing-masing 10% dan 16,2%. 45 T abel. 7 . Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Higienitas OrganReproduksi dengan Kejadian Keputihan di SMPN 85 Pondok Labu J akarta SelatanPengetahuan Perilaku T otal p-value baik kurangN % N % N %Baik 42 5 2 ,5 8 1 0 5 0 6 2 ,5 0 , 0 1 0 Kurang 1 7 2 1,3 13 16, 2 3 0 3 7 ,5 T otal

59 7 3,8 2 1 2 6, 2 8 0 1 00 Dari hasil uji c hi square didapatkan p-value = 0,010 E. Pembahasan Dilakukan setelah melakukan pengumpulan data dan analisa datasesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan perilaku higienitas organ reproduksi siswi-siswi SMPN 85terhadap kejadian keputihan. 1. Distribusi Kejadian Keputihan pada Siswi Kelas IX di SMPN 85Pondok Labu J akarta Selatan Periode Desember 20 1 0 Dari data diatas membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yangsignifikan antara angka kejadian keputihan yang dilakukan pada penelitian saat ini sebesar 77,7% dan penelitian yang telah dilakukansebelumnya oleh Putu (prevalensi kejadian keputihan) sebesar 75%. 8 Hal ini menunjukkan bahwa keputihan dapat terjadi pada semuakalangan tanpa membedakan usia, kalangan sosial maupun kebiasaandari manusia itu sendiri. 46 Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dimanakeputihan menyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenaihampir pada semua umur. Data penelitian tentang kesehatanreproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia menderitakeputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya bisamengalaminya sebanyak dua kali atau lebih. 8 2 .

Hubungan Pengetahuan Higienitas Organ Reproduksi denganKejadian Keputihan pada Siswi Kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu J akarta Selatan Periode Desember 20 1 0 Hasil uji statistik mengenai hubungan pengetahuan tentanghigienitas organ reproduksi dengan angka kejadian keputihan diSMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan ditunjukkan pada tabel 5.Diketahui dari 50 responden yang pengetahuannya baik, terdapat perbedaan angka yang signifikan antara jumlah responden yangmengalami keputihan dengan responden yang tidak mengalamikeputihan, dimana diketahui 45,0% mengalami keputihan dan 17,5%tidak mengalami keputihan. Sedangkan sedangkan dari 30 respondenyang memiliki pengetahuan yang kurang, diketahui 32,5% pernahmengalami keputihan dan 5,0% tidak mengalami keputihan.Dari hasil uji c hi square didapatkan bahwa hubungan pengetahuan siswi kelas IX di SMPN 85 Pondok Labu Jakarta Selatan bermakna secara statistik yaitu nilai p-value = 0,170 Berarti p > 0,005yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan siswi kelas IX di * * * 43 / 53 Leave a Comment Ayu Setyorini <http://www.scribd.com/ayu_setyorini_1> Comment must not be empty. Submit Characters: 400 Andi Hasanuddin <http://www.scribd.com/andi_hasanuddin_2> Andi Hasanuddin <http://www.scribd.com/andi_hasanuddin_2> thank for your file.. good luck reply02 / 05 / 2012 <http://www.scribd.com/events/1974763100?user_id=114814556-andi-hasanuddin> Ayu Setyorini <http://www.scribd.com/ayu_setyorini_1> Comment must not be empty. Submit Characters: ... BAB I, BAB II , BAB III, BAB IV dan BAB V (fixs) /9,195 Reads/ More Info <#more_info> Download or Print This is a private document. </static/help?type=private> Elza Tartylah <http://www.scribd.com/etartylah> Uploaded by

Elza Tartylah <http://www.scribd.com/etartylah> <#> <#> 0 inShare <javascript:void(0);> * Embed Doc * Copy Link * Readcast * Add To Collection * Add Comment Related Documents 23 p. <http://www.scribd.com/doc/61823241/benaran-blm-slsai> benaran blm slsai <http://www.scribd.com/doc/61823241/benaran-blm-slsai> From tiarasembiring <http://www.scribd.com/people/view/27663197> 37 p. <http://www.scribd.com/doc/46615639/7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> 7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan <http://www.scribd.com/doc/46615639/7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> From Runi Icha <http://www.scribd.com/people/view/43218056> 37 p. <http://www.scribd.com/doc/43833289/7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> 7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan <http://www.scribd.com/doc/43833289/7493002-Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> From Runi Icha <http://www.scribd.com/people/view/43218056> Next 37 p. <http://www.scribd.com/doc/7493002/Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> Cdk 011 Ekologi & Kesehatan <http://www.scribd.com/doc/7493002/Cdk-011-Ekologi-Kesehatan> From revliee <http://www.scribd.com/people/view/3661528> 21 p. <http://www.scribd.com/doc/54012277/Definisi-perilaku> Definisi perilaku <http://www.scribd.com/doc/54012277/Definisi-perilaku> From lika_lik <http://www.scribd.com/people/view/35181824> 17 p. <http://www.scribd.com/doc/51376478/jtptunimus-gdl-cahyoadisu-5553-3-babiis-i> jtptunimus-gdl-cahyoadisu-5553-3-babiis-i <http://www.scribd.com/doc/51376478/jtptunimus-gdl-cahyoadisu-5553-3-babiis-i> From Wisra Widizla <http://www.scribd.com/people/view/64658942> Prev Next 33 p. <http://www.scribd.com/doc/39080525/ISI> ISI <http://www.scribd.com/doc/39080525/ISI> From Ipunk Hidayatullah <http://www.scribd.com/people/view/28884077> 45 p. <http://www.scribd.com/doc/61244322/BAB-IVdan-v-Baru-May-2> BAB IVdan v Baru May 2 <http://www.scribd.com/doc/61244322/BAB-IVdan-v-Baru-May-2> From Ismail Andi Baso <http://www.scribd.com/people/view/68918941> 45 p.

<http://www.scribd.com/doc/59126002/BAB-IVdan-v-Baru-May-2> BAB IVdan v Baru May 2 <http://www.scribd.com/doc/59126002/BAB-IVdan-v-Baru-May-2> From Ismail Andi Baso <http://www.scribd.com/people/view/68918941> Prev Next 33 p. <http://www.scribd.com/doc/57471078/MENGENAL-MASALAH-REMAJA> MENGENAL MASALAH REMAJA <http://www.scribd.com/doc/57471078/MENGENAL-MASALAH-REMAJA> From Vasu Nallaluthan <http://www.scribd.com/people/view/77424742> 32 p. <http://www.scribd.com/doc/27371059/A-Judul-Pengaruh> A. Judul : Pengaruh <http://www.scribd.com/doc/27371059/A-Judul-Pengaruh> From gie_175 <http://www.scribd.com/people/view/18367606> 175 p. <http://www.scribd.com/doc/47867654/8/Golongan-Darah-Dunia> Golongan Darah Dunia <http://www.scribd.com/doc/47867654/8/Golongan-Darah-Dunia> From Desi Risna <http://www.scribd.com/people/view/54948112> Prev Next 175 p. <http://www.scribd.com/doc/47867654/1/Obesitas-Musuh-Baru-Dunia> Obesitas Musuh Baru Dunia <http://www.scribd.com/doc/47867654/1/Obesitas-Musuh-Baru-Dunia> From Desi Risna <http://www.scribd.com/people/view/54948112> 175 p. <http://www.scribd.com/doc/47867654/Sistem-Reproduksi-Dan-Penyakit-Yang-Berhubu ngan-Dengan-Sistem-Reproduksi-Pada-Manusia-9> Sistem Reproduksi Dan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Sistem Reproduksi Pada Manusia 9 <http://www.scribd.com/doc/47867654/Sistem-Reproduksi-Dan-Penyakit-Yang-Berhubun gan-Dengan-Sistem-Reproduksi-Pada-Manusia-9> From Desi Risna <http://www.scribd.com/people/view/54948112> 67 p. <http://www.scribd.com/doc/26134745/Hubungan-Penyuluhan-PBL-I-Dengan-Sikap-Peri laku-Dan-Pengetahuan-Masyarakat-Terhadap-Kesehatan-Reporduksi-Wanita> Hubungan Penyuluhan PBL I Dengan Sikap, Perilaku Dan Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kesehatan Reporduksi Wanita <http://www.scribd.com/doc/26134745/Hubungan-Penyuluhan-PBL-I-Dengan-Sikap-Peril aku-Dan-Pengetahuan-Masyarakat-Terhadap-Kesehatan-Reporduksi-Wanita> From zemuth09 <http://www.scribd.com/people/view/20626992> Prev Next 13 p. <http://www.scribd.com/doc/54512499/KTI-Maisarah-a-02> KTI Maisarah a-02 <http://www.scribd.com/doc/54512499/KTI-Maisarah-a-02> From Sarah Mai <http://www.scribd.com/people/view/35026240> 77 p. <http://www.scribd.com/doc/7538105/Cdk-045-Penyakit-Menular> Cdk 045 Penyakit Menular <http://www.scribd.com/doc/7538105/Cdk-045-Penyakit-Menular> From revliee <http://www.scribd.com/people/view/3661528> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/66247262/21/H-Jalannya-Penelitian> H. Jalannya Penelitian <http://www.scribd.com/doc/66247262/21/H-Jalannya-Penelitian> From stephanomarcal <http://www.scribd.com/people/view/101054573> Prev Next

98 p. <http://www.scribd.com/doc/66247262/22/I-Pengolahan-data> I. Pengolahan data <http://www.scribd.com/doc/66247262/22/I-Pengolahan-data> From stephanomarcal <http://www.scribd.com/people/view/101054573> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/66247262/J410050023> J410050023 <http://www.scribd.com/doc/66247262/J410050023> From stephanomarcal <http://www.scribd.com/people/view/101054573> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/45790954/23/F-Analisis-Data> F. Analisis Data <http://www.scribd.com/doc/45790954/23/F-Analisis-Data> From Fadly Jack <http://www.scribd.com/people/view/28699446> Prev Next 98 p. <http://www.scribd.com/doc/45790954/4/D-Manfaat-Penelitian> D. Manfaat Penelitian <http://www.scribd.com/doc/45790954/4/D-Manfaat-Penelitian> From Fadly Jack <http://www.scribd.com/people/view/28699446> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/45790954/skripsi-tentang-penyakit> skripsi tentang penyakit <http://www.scribd.com/doc/45790954/skripsi-tentang-penyakit> From Fadly Jack <http://www.scribd.com/people/view/28699446> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/39604903/24/B-Konfirmasi-Diagnosis-PMS-pada-Sampel> B. Konfirmasi Diagnosis PMS pada Sampel <http://www.scribd.com/doc/39604903/24/B-Konfirmasi-Diagnosis-PMS-pada-Sampel> From Yayat Cumbritz Dacil <http://www.scribd.com/people/view/31297149> Prev Next 98 p. <http://www.scribd.com/doc/39604903/14/B-Subjek-Penelitian> B. Subjek Penelitian <http://www.scribd.com/doc/39604903/14/B-Subjek-Penelitian> From Yayat Cumbritz Dacil <http://www.scribd.com/people/view/31297149> 98 p. <http://www.scribd.com/doc/39604903/eka-suci> eka suci <http://www.scribd.com/doc/39604903/eka-suci> From Yayat Cumbritz Dacil <http://www.scribd.com/people/view/31297149> 108 p. <http://www.scribd.com/doc/61008965/22786592-Hubungan-Pemberian-Pendidikan-Seks -Sejak-Dini-Tahun-2009> 22786592 Hubungan Pemberian Pendidikan Seks Sejak Dini Tahun 2009 <http://www.scribd.com/doc/61008965/22786592-Hubungan-Pemberian-Pendidikan-SeksSejak-Dini-Tahun-2009> From Lingga Jati <http://www.scribd.com/people/view/89280922> Prev Upload a Document </upload-document> Search Documents <#> * * * * * * * * * * Follow Us! scribd.com/scribd </scribd> twitter.com/scribd <http://twitter.com/scribd> facebook.com/scribd <http://www.facebook.com/pages/Scribd/6978454082> About </about> Press </static/press> Blog <http://blog.scribd.com/> Partners </partners> Scribd 101 </scribd101> Web Stuff </webstuff>

* * * * * * *

Support <http://support.scribd.com> FAQ </faq> Developers / API </developers> Jobs </jobs> Terms </terms> Copyright </copyright> Privacy </privacy>

Copyright 2012 Scribd Inc. Language: English <#> Choose the language in which you want to experience Scribd: * English </language?destination=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F47168389%2FBABI-BAB-II-BAB-III-BAB-IV-dan-BAB-V-fixs&id=en> * Espaol </language?destination=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F47168389%2FBABI-BAB-II-BAB-III-BAB-IV-dan-BAB-V-fixs&id=es> * Portugus (Brasil) </language?destination=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F47168389%2FBABI-BAB-II-BAB-III-BAB-IV-dan-BAB-V-fixs&id=pt> scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.

Anda mungkin juga menyukai