Anda di halaman 1dari 23

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul Kebakaan yang


disusun oleh :
Nama : Novia Anugrah
NIM : 091 404 046
Kelas/Kelompok : A / I
Jurusan : Biologi
Telah diperiksa dan diteliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2009

Koordinator Asisten



Suhaedir Bachtiar S. Pd


Asisten



M.IRWAN
NIM: 061404008


Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab



Drs. H. Hamka. L, M.S
NIP: 196212311987021005


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri khusus yang telah dianugrahkan
kepadanya sehingga dapat dibedakan dengan ciptaan lain (benda mati). Ciri yang
paling nyata dari kehidupan adalah kemampuan organisme untuk memeproduksi
jenisnya. Sejenis akan menghasilkan sejenis. Selanjutnya keturunan akan lebih
menyerupai orang tuanya dari pada individu yang lain yang spesiesnya sama
namun hubungannya lebih jauh. Walaupun antara orang tua dan keturunannya
memiliki kesamaan dalam hal bawaan,akan tetapi ada juga variasi yang di
munculkan . keturunan akan memiliki penampilan yang sedikit berbeda dari
orangtua atau saudara kandungnya.
Diantara saudara kandung terlihat banyak perbedaan disamping banyak
juga kemiripan yang diwariskan dari orang tuanya. Anak yang terlahir kambar saja
masih banyak perbedaan yang ditemukan,padahal mereka berasal dari telur yang
sama. Hal ini disebabkan karena setiap keturunan mempunyai keunikan tersendiri
dalam penampilannya,sehingga perbedaan itu pastilah ada. Mata berwarna
cokelat,biru,hijau atau abu-abu,rambut berwarna hitam,cokelat, pirang,atau
marahmerupakan contoh kecil dari variasi-variasi itu. Apakah sebenarnya yang
menyebabkan variasi-variasi itu?.
Sebanarnya dari zaman ketika mulai muncul kesadaran bahwa manusia itu
berbeda,keingintahuan akan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada
makhluk hidup punsudah berumur sama tuanya. Sehingga tidak berhenti usaha-
usaha manusia untuk menjawab pertnyaan-pertanyaan itu. Kemudiaan pada abat
ke-20 Groger Mandel berhasil menyumbangkan pemikirannya mengenai pola-
pola hereditas,dan dijadikan sebagai dasar dalam perkembangan ilmu genetika
lainnya.
Oleh karena itu agar kita memahami lebih jauh tentang penurunan sifat
pada makhluk hidup,khususnya manusia,pada percobaan ini kami mengangkat
judul kebakaan agar kita lebih mengerti makanisme dari pewarisan sifat.
B. Tujuan Percobaan
Membuktikan angka-angka genitife dan fenotife dari hukum Mendel dan
dasar genotif beberapa sifat baka.
C. Manfaat Percobaan
Mengetahui makanisme pewarisan sifat - sifat baka pada manusia.





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika merupakan telaah tentang kebakaan dan variasi dalam sistem
biologi. Asal usul teori modern , partikel, teori pewarisan sifat ditandai oleh karya G.
Mendel ,bersama banyak penyumbang lain kepada fase klasik genetika ini dan
didalam teori ini rasio fenotif dapat diuji penangkaran akhirnya diterangkan dalm
kaotannya dengan mikroorganisme dan fag,mengarahkan perhatian pada pemahaman
biokimia tentang genetika, isolasi DNA dan penentuan strukturnya. Akhirnya
memungkinkan manipulasi gen (gen manipulation). Genetika populasi (ekologi)
berupaya mengkuantitaskan peranan seleksi dan hanyautan genetika dalam
menentukan bentuk variasi gen (genetika variation) didalam populasi
(Abercrombie,dkk, 1993).
Mekanisme penurunan sifat dari parental kepada individu anak pertama kali
ditemukan oleh Gregor Mendel ( 1826-1884) dengan meneliti penurunan cirr-ciri
baka pada Kacang kapri (Pisum stivum). Dengan mengawinkan strain galur murni
dari suatu fenotif yang berbeda misalnya kacang kapri yang bunganya berwarna
merah disilangkan dengan yang bunganya berwarna putih. Hasil persilangan tersebut
menunjukan bahwa turunan pertama (F1) semuanya mempunyai warna bunga seperti
salah satu dari parientalnya (merah atau putih).kalau generasi tersebut dibiarkan
menyerbuk sendiri,maka warna bunga dari generasi F2 akan memisah dengan
perbandingan 3 bagian bunganya berwarna seperti parientalnya(generasi F1)dan 1
bagian seperti warna bunga kakek atau neneknya yang tidak muncul pada generasi
F1. Dengan demikian Menjelaskan bahwa masing-masing sifat baka diatur oleh
sepasang factor yang akan memisah pada waktu membentuk gamet,sehingga
masinh-masing gamet hanya mengandung satu factor untuk sifat baka tertentu.
Penelitian selanjutnya dengan mengahibrida dan mengamati mati dua sifat baka yang
berbeda ,mengungkapkan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel mengalami
segregasi secara bebas ,sehingga disebutnya hukum pemisahan secara bebas
( Tim Pengajar,2009 ).
Karya Mendel sangat luar biasa , karena hal itu merupakan pendekatan yang
sama sekali baru. Konsentrasi hanya pada satu fitur. Mendel ditetapkan oleh toko
besar evolusi propersi numerik hibrida dan ia menganalisis tanaman diperoleh
melalui hibridisasi secara mandiri. Ia menemukan itu juga penting untuk bekerja
bersama sebagai sejumlah besar sebagai tanaman mungkin untuk outrule kesempatan.
Risetnya memungkinkannya untuk mendeteksi tiga prinsip-prinsip hereditas
( Anonim, 2009 ).
Mendel dalam percobaanya beranggapan bahwa sifat yang tidak muncul
pada tanaman F1 itu sebenarnya ada didalam tanaman tersebut,tetapi tidak
terekspresikan atau tidak nampak ,sehingga ia kemudian menarik kesimpulan bahwa
sifat tertentu dapat menutup sifat lainnya. Sifat ini disebut sifat dominan. Sebaliknya
sifat yang tertutupi oleh sifat dominan disebut dengan sifat resesif .
( Henuhili dan Suratsi, 2003 ).
Dalam dominasi sempurana,, situsi yang diganbarkan Mendel,fenotif
heterozigot dan fenotif homozigot dominan tidak dapat dibedakan. Ini mewakili satu
titik ekstrim dari spectrum dalam hubungan dominasi/keresisifan antara alel. Titik
ekstrim lainnya adalah kodomain dimana kedua alel muncul secara terpisah didalam
fenotif ( Campbell, 2000 ).
Bentuk-bentuk alel sebuah gen nyaris selalau diekspresikan dengan
mengkodekan sintesis suatu protein. Protein itu sendiri mempengaruhi fenotif
organismenya. Jika sebuah fenotif tertentu berasosiasi dengan sebuah alel (a)hanya
jika alel alternatifnya (A) tidak ada dalam genotif, alel a disebit resesif. Fenotif yang
diberikan oleh alel dominan (A)dapat termati pada heterozigot maupun pada
homozigot,pada beberpa kasus ,dominasi dan sifat resesif dapat dianggap sebagai
keberadaan dan ketiadaan sebuah sifat , protein ataupun produk. Dominasi bukanlah
suatu cirri kausal yang dimiliki oleh sifat atau itu sendiri,tapi lebih merupakan
hubungan antara pasangan alel. Bentuk-bentuk hubungan alelik misalnya kodominasi
dan dominasi tak sempurna lebih sering ditemukan dari pada dominasi sempurna.
Frekuensi alel apapun dalam sebuah populasi individu alamiah pada dasarnya
ditentukan oleh proses evolusioner semisal seleksi alam,bukan oleh hubungannya
dengan alel lain ( Elrod dan Stansfield, 2006 ).
Untuk setiap karakter hubungan dominasi /keresisifan yang kita amati
tergantung pada tingkat mana kita mengujinya. Pada setiap alel tidak ada istilah
dominan karena karena alel tersebut entah bagaimana meredam alel resesif. Alel tidak
lain merupakan merupakan variasi yang terdapat dalam nukleotida sutu gen. ketika
alel dominan hadir bersama alel resesif didala suatu genotif heterozigot,alel-alel
tersebut sesungguhnya tidak berintekrasi satu sama lain. Dominasi dan keresesifan ini
baru hadir dalam jalur dari genotif ke fenotif ( Campbell, 2000 ).





















BAB III
METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jumat, 11 Desember 2009
Waktu : Pukul 13.30 s.d 15.30 WITA
Tempat : Lab. Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Tidak ada alat yang digunakan dalam melakukan praktikum ini.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu daftar fenotif
yang terdiri dari :
a. Ada lesung dagu (D), tidak ada lesung dagu (d).
b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e).
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), dfi bawah (f).
d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong
(b).
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w).
f. Rambut pada jari (M), tak ada rambut (m).
g. Lesung pipi (P), tidak ada (p).
h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang
(l).
i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri atas tidak bercelah (g).
C. Prosedur Kerja
1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada diri
sendiri, dan jika mengalami kesulitan meminta bantuan teman dalam
kelompok, kemudian mencatatnya ke dalam tabel pengamatan yang dibuat.
2. Memberi tanda/huruf besar jika mempunyai fenotif dominan, dan huruf kecil
jika fenotifnya resesif.
3. Mencatat data dari teman kelompok yang lain dan menghitung persentasinya.


























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Data Pribadi
Tabel Hasil Pengamatan
NO Ciri / Sifat Baka Genotip
1 Ada lesung dagu (D) tak ada (d) dd
2
Anak daun telinga menggantung
(E), menempel (e)
ee
3 Ibu jari di atas (F), di bawah (f) ff
4
Ruas jari kelingking terujung
menyerong ke dalam (B), tidak
menyerong (b)
BB
5
Rambut dahi menjorok (W), tidak
menjorok (w)
WW
6
Rambut pada jari (M), tak ada
rambut (m)
MM
7 Lesung pipi (P), tidak ada (p) pp
8
Lidah dapat digulung memanjang
(L), tidak dapat digulung
memanjang (l)
ll
9
Gigi seri atas bercelh (G), gigi seri
atas tidak bercelah (g)
gg





2. Tabel Data Kelompok I
Tabel Hasil Pengamatan
NO SIFAT GENOTIP JUMLAH
1
Lesung dagu (D)
Tidak berlesung (dd)
D
dd
-
7
2
Daun telinga menggantung (E)
Daun telinga menempel(e)
E
ee
2
5
3
Ibu jari tangan kiri di atas(F)
Ibu jari tangan kanan di atas(f)
F
ff
2
5
4
Ruas jari kelengking menyerong
(B)tidak menyerong (b)
B
bb
6
1
5
Rambut dahi menjorok (W) tidak
menjorok (w)
W
ww
5
2
6
Rambut pada jari (M)
Tidak ada rambut (m)
M
mm
3
4
7
Lesung pipi (P)
Tidak ada lesung pipi (p)
P
pp
2
5
8
Lidah dapat digulung (L)
memenjang
tidak dapat digulung (l)
L
ll
3
4
9
Gigi seri bercelah (G)
Gigi seri tidak bercelah(g)
G
gg
6
1






3. Table Data Kelas
Tabel Hasil Pengamatan
K
E
L
L.
dagu
D.
teling
a
IJ
tanga
n
Ruas
jari
Ramb
ut dahi
Ramb
ut pd
jari
Lesun
g pipi
Lidah
menggulu
ng
Gigi
seri
D d E e F f B B W w M m P p L l G g
I 0 7 2 5 2 5 6 1 5 2 3 4 2 3 3 4 1 6
II 0 6 1 5 3 3 3 3 3 3 2 4 1 4 4 2 0 6
III 0 6 0 6 1 5 3 3 6 0 6 0 1 2 2 4 0 6
IV 0 7 3 4 4 3 3 4 6 1 1 6 2 4 4 3 1 6
V 0 7 4 3 5 2 4 3 5 2 0 7 1 3 3 4 0 7
VI 0 6 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 1 4 4 2 3 3
VII 0 6 5 1 3 3 4 2 5 1 3 3 1 2 2 4 2 4
VII
I
0 8 2 6 4 4 5 3 7 1 4 4 0 6 6 2 2 6
Ju
m
0
5
3
2
0
3
3
2
6
2
7
3
2
2
1
4
1
1
2
2
1
3
2
9 44 25 28 9
4
4







B. Analisis Data
a. Data kelompok
1. Lesung dagu
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



2. Daun telinga
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



3. Ibu jari kiri di atas
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



4. Ruas jari kelingking terujung
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



5. Rambut dahi
iekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



6. Rambut pada jari
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



7. Lesung pipi
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa




8. Lidah dapat digulung
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa




9. Gigi seri bercelah
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



b. Data Kelas
1. Lesung dagu
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



2. Daun telinga
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



3. Ibu jari kiri di atas
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



4. Ruas jari kelingking terujung
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



5. Rambut dahi
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



6. Rambut pada jari
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



7. Lesung pipi
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



8. Lidah dapat digulung
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa



Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa




9. Gigi seri bercelah
Fiekuensi gen uominan
jumlah gen uominan
jumlah mahasiswa




Fiekuensi gen iesesif
jumlah gen iesesif
jumlah mahasiswa



c. Data Keseluruhan
I. Rata rata kelompok

Frekuensi gen dominan


100%




100 %
=

100 %
=38,10 %
Frekuensi gen resesif =


100%
=

100 %
=

100 %
=61,90 %
II. Rata-rata kelas

Frekuensi gen dominan=


100 %
=

100 %
=

100%
=38,36 %
Frekuensi gen resesif =


100 %
=

100 %
=

100 %
=61,64 %
C. Pembahasan
1. Data pribadi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh data sifat
kebakaan pada diri saya sendiri yaitu: lesung dagu bersifat resesif yaitu tidak ada
lesung dagu (dd). Daun telinga juga bersifat resesif yaitu ujung daun telinga
menempel (ee). Ibu jari pun bersifat resesif yaitu pada saat dijalinkan ibu jari
tangan kanan berada diatas ibu jari tangan kiri (ff). Sementara untuk ruas jari
kelingking terujung, bersifat dominan karena mengarah kedalam (B). Rambut
pada dahi juga dominan karena rambut dahi menjorok ke luar(W).begitupun
rambut yang tumbuh pada ruas jari bersifat dominan yaitu terdapat rambut pada
ruas-ruas jari (M). Kemudian tidak memiliki lesung pipih (pp)dan juga tidak
dapat menggulung lidah (ll) sehingga bersifat resesif. Celah antara gigi seri
bagian atas tidak ada sehingga juga bersifat resesif (gg). Jadi dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dijelaskan bahwa sifat baka pada
diri saya umumnya terdiri atas dua alel yang sifatnya resesif.
2.Data kelompok
Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang ada pada
kelompok VIII dengan jumlah anggota 7 orang. Pengamatan ada tidaknya lesung
dagu menunjukkan 7 gen resesif dengan persentase 100% dan tidak terdapat gen
dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak telinga
menunjukkan 2 gen dominan dengan persentase 28,57% dan 5 gen resesif dengan
persentase 71,43%. Pengamatan selanjutnya dengan posisi ibu jari tangan kiri diatas
ketika jari-jari dijalinkan menunjukkan bahwa2 gen dominan dengan persentase
28,57% dan juga 5 gen resesif dengan persentase 71,43%. Pada pengamatan
menjorok tidaknya rambut dahi menunjukkan 5 gen dominan dengan persensate
71,43% dan 2 gen resesif dengan persentase 28,57%. Selanjutnya pada pengamatan
ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan bahwa 3 gen dominan dengan persentase
42,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%. Pada pengamatan jari
kelingking terujung menyerong ke dalam atau tidak menunjukkan 6 gen dominan
dengan persentase 85,71% dan juga 1 gen resesif dengan persentase 14,29%. Pada
pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 5 gen resesif dengan persentase
71,43% dan terdapat 2 gen dominan dengan persentase 28,57%. Dan pada
pengamatan apakah lidah dapat menggulung memanjang menunjukkan 3 gen
dominan dengan persentase 48,86% dan 4 gen resesif dengan persentase 57,14%.
Serta pada pengamatan terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 1
gen dominan dengan persentase 14,29% dan 5 gen resesif dengan persentase 85,71%.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah gen resesif lebih banyak daripada gen dominan,
dimana frekuensi gen dominan dan gen resesif secara keseluruhan untuk kelompok
VIII adalah 38,10% dan 61,90%.
3. Data Kelas
Pada percobaan ini yang diamati adalah Sembilan sifat baka yang terdapat
pada kelas A Jurusan Biologi Tahun 2009 dengan jumlah 53 orang. Pada pengamatan
ada tidaknya lesung dagu menunjukkan 53 gen resesif dengan persentase 100% dan
tidak terdapat gen dominan. Kemudian pada pengamatan menggantung tidaknya anak
telinga menunjukkan 20 gen dominan dengan persentase 37,7% dan 33 gen resesif
dengan persentase 62,3%. Selanjutnya posisi ibu jari tangan kiri di atas ketika jari-jari
dijalinkan menunjukkan 26 gen dominan dengan persentase 49% dan 27 gen resesif
dengan persentase 51%. Pengamatan dengan ruas jari kelingking terujung menyerong
ke dalam atau tidak menunjukkan 32 gen dominan dengan persentase 60% dan 21 gen
resesif dengan persentase 40%. Untuk pengamatan menjorok tidaknya rambut dahi
menunjukkan 41 gen dominan dengan persentase 77% dan 12 gen resesif dengan
persentase 23%. Pengamatan ada tidaknya rambut pada jari menunjukkan 21 gen
dominan dengan persentase 40% dan 32 den resesif dengan persentase 60%. Pada
pengamatan ada tidaknya lesung pipi menunjukkan 9 gen dominan dengan persentase
17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%. Selanjutnya pada pengamatan
menggulung tidaknya lidah secara memanjang menunujukkan 25 gen dominan
dengan persentase 47% dan 28 gen resesif dengan persentase 53%. Dan pengamatan
terakhir yaitu bercelah tidaknya gigi seri atas menunjukkan 9 gen dominan dengan
persentase17% dan 44 gen resesif dengan persentase 83%.
Di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 dapat diamati bahwa jumlah
gen resesif lebih banyak dari pada gen dominan. Perbandingan jumlah gen dominan
dan gen resesif di dalam kelas A Jurusan Biologi angkatan 2009 adalah 38,36%
berbanding 61,64% . angka ini merupakan angka yang cukup signifikan. Namun hasil
analisis ini kita dapat mengetahui bahwa pada saat persilangan gen resesif lebih
menonjol dibandingkan dengan gen dominan. Hal ini dipengaruhi oleh sifat yang
dibawa oleh induk atau parental masing-masing individu.




















DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Hukum Mendel.http://Wikipedia.com.Diakses tanggal 15 desember
2009
Abercrombie,dkk.1993.Kamus Lengkap Biologi.Jakarta:Erlangga.
Campbell.2000.Biologi.Jakarta:Erlangga.
Elrod,S dan Stansfield,w.2006.Genetika.jakarta:Erlangga.
Henuhili,S dan Suratsih.2003.Genetika.Jakarta:JICA.
Tim Pengajar.2009.Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar.UNM FMIPA













BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, meka dapt disimpulkan
bahwa persentase frekuensi gen resesif lebih banyak dibandingkan persentase gen
dominan di dalam kelas A Jurusan Biologi ankatan 2009, dengan jumlah
perbandingannya yaitu 38,36% berbanding 61,64%. Keturunan suatu persilangan
yang memunculkan salah satu sifat induk disebut sifat dominan sedangkan sifat yang
tidak muncul atau tersembunyi disebut sifat resesif.

B. Saran
Adapun saran yang kami ajukan demi kelancaran praktikum selanjutnya, yaitu
sebaiknya:
1. Praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan agar data yang diperoleh
lebih akurat.
2. Laboran menyiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang ada pada penuntun.
3. Sebaiknya asisten memetuhi peraturan lab,seperti memekai baju lab pada saat
membimbing.








LAMPIRAN
1. Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas anda?
Jawaban:
Frekuensi gen dominan=


100 %
=

100 %
=

100%
=38,36 %
Frekuensi gen resesif =


100 %
=

100 %
=

100 %
=61,64 %

Anda mungkin juga menyukai