Anda di halaman 1dari 3

Mekanika Batuan

Mekanika Batuan Menurut Hudson Dan Harrison Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari reaksi batuan yang apabila padanya dikenai suatu gangguan. Dalam hal material alam, ilmu ini berlaku untuk masalah deformasi suatu struktur geologi, seperti bagaimana lipatan, patahan, dan rekahan berkembang begitu tegangan terjadi pada batuan selama proses geologi. Beberapa tipe rekayasa yang melibatkan mekanika batuan adalah pekerjaan sipil, tambang, dan perminyakan. Topik utama mekanika batuan adalah batuan utuh, struktur batuan, tegangan, aliran air, dan rekayasa, yang ditulis secara diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Garis ini sering disebut sebagai diagonal utama. Semua kotak lainnya menunjukkan interaksi antara satu dengan lainnya. Laboratorium memfokuskan pada analisa respon batuan terhadap medan gaya oleh suatu medium dari lingkungan fisika nya, untuk pemahaman terhadap ilmu mekanika batuan harus didahului dengan pemahaman tentang mekanika itu sendiri, yaitu ilmu mekanika translasi, rotasi, statika maupun dinamika gaya-gaya terhadap sebuah benda padat.Selanjutnya dua keadaan dimana sebuah benda tidak akan bergerak secara tranlasi maupun rotasi adalah bahwa nilai perubahan kecepatan linier dan angular benda terhadap waktu harus sama dengan nol. Hal ini akan cukup menjamin terwujudnya keadaan dimana besar resultan gayagaya tersebut sama dengan nol. Keadaan demikian dikatakan bahwa benda dalam keadaan kondisi keseimbangan statik, keadaan inilah yang merupakan kerangka umum atau dasar dalam kajian mekanika batuan. Adapun respon dari gaya tersebut dalam bentuk deformasi atau strain ( yaitu perbandingan antara deformasi dengan dimensi awal ), sedangkan medium yang dimaksud bisa berupa medium elastik maupun non elastik, akan tetapi pada umumnya analisa yang dilakukan lebih banyak untuk jenis batuan sedimen seperti batu pasir atau batuan gamping yang bersifat elastik, dengan demikian analisa yang dilakukan lebih mengutamakan pada kasus deformasi elastik saja, karena untuk banyak hal data mengenai deformasi elastik inilah yang banyak dibutuhkan oleh berbagai kegiatan. Berdasarkan kepada hasil deformasi yang dilakukan dengan uji kompresi dan frekwensi maka dapat digolongkan menjadi dua macam hasil pengujian yaitu : pengujian statis dimana deformasi yang terjadi sangat kecil dan frekwensinya sangat tinggi sedangkan untuk pengujian dinamis deformasi yang terjadi mencapai maksimum atau dalam arti sampai mencapai kekuatan maksimum dari batuan yang diujinya tetapi frekwensi nya nol. Dari hasil pengujian berdasarkan pada uji kompresi maupun frekwensi maka di laboratorium mekanika batuan dapat melakukan pengujian : UCS ( Uniaxial Compressive Strength) yaitu suatu aktifitas yang dilakukan untuk menguji kekuatan batuan dengan pembebanan sampai batas kekuatan maksimal dari batuannya itu sendiri. CPV( Compressibilitas Pore Volume) yaitu suatu aktifitas yang dilakukan untuk menguji perubahan fraksi pore volume dengan adanya perubahan satuan tekanan. Acoustic Velocity yaitu suatu aktifitas yang dilakukan untuk menguji kecepatan suatu gelombang yang dilewatkan kedalam batuan sehingga dengan diketahui panjang dari batuan nya itu sendiri akan diperoleh waktu tempuh penjalaran gelombang. Adapun kecepatan gelombang yang diperoleh yaitu kecepatan gelombang

primer ( Vp ) dan kecepatan gelombang sekunder ( Vs ). Dalam pengertian secara fisik sifat-sifat elastik dari suatu batuan menghasilkan parameter- parameter sendiri dan memiliki arti sendi-sendiri dan parameter-parameter. Ilmu Mekbat : ilmu Pengetahuan teoritik & terapan yg mempelajari karakteristik,perilaku & respons massa batuan akibat perubahan keseimbangan medan gaya disekitarnya,baik karena aktivitas manusia maupun alamiah. Menurut US National Committee on Rock Mechanics(1964) & dimodifikasi (1974): Mekbat mempelajari antara lain : Sifat fisik & mekanik serta karakteristik massa batuan. Berbagai teknik analisis tegangan & rengangan batuan. Prinsip yg menyatakan respons massa batuan terhadap beban. Metodologi yang logis untuk penerapan teori & teknik mekanika untuk solusi problem fisik nyata dibidang rekayasa batuan.

Sifat massa batuan dialam & asumsi dasar: 1. Heterogen: Mineralogis : jenis mineral pembentuk batuan yang berbeda-beda. Butiran padatan : Ukuran & bentuk berbeda-beda. Void : ukuran, bentuk & penyebaran berbeda-beda. 2. Anisotrop : Mempunyai sifat yang berbeda-beda pada arah yg berbeda. 3. Diskontinu : Massa batuan selalu mengandung unsur struktur geologi yang mengakibatkannya tidak kontinu dimana disebabkan oleh faktor berupa kekar, sesar, retakan, fissure, bidang perlapisan. Struk tur geologi ini cenderung memperlemah kondisi massa batuan.

Bidang bidang rekayasa disiplin mekbat berperan penting dalam : 1. Rekayasa pertambangan : penentuan metode penggalian (rock cutting), pemboran & peledakan batuan, stabilitas timbunan overburden, stabilitas timbunan overburden, stabilitas terowongan & lombong (stoping). 2. Industri minyak bumi : pemboran oil drilling, rock fracturing. 3. Rekayasa sipil : pondasi jembatan & gedung bertingkat, underground storage, tunnel dangkal dan dalam,longsoran lereng batu, pelabuhan, airport, bendungan dsb. 4. Lingkungan hidup : rock fracturing kaitannya dengan migrasi polutan akibat limbah industri. Interaksi fungsional dlm rekayasa pertambangan. Bertujuan untuk mengembangkan suatu skedul produksi & biaya yang berkesinambungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre-feasibility study. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang. Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung, sebelum

ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit atau underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola-pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya tekan ke atas dari permukaan air yang terdapat dalam rekahan.

Anda mungkin juga menyukai