Anda di halaman 1dari 27

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

MAKALAH SISTEM UROGENITAL

Disusun oleh : NUNUNG HAERANI (0708802)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

Sistem Urogenital

Page 1

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

BAB I PENDAHULUAN

Pertubuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot.satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi janin. Janin akan dijadikan sebagai bayi kemudian. Kemudian bayi tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak remaja dan dewasa. Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ariari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus). Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio. Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.1. Pembuatan Lapisan Lembaga. Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan Sistem Urogenital

Page 2

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio. Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi yaitu yang disebut system urogenital.

Sistem Urogenital

Page 3

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

BAB II ISI

A. Proses Terbentuknya Sistem Urogenital Neurulasi merupakan pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula. Daerahdaerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyususn diri sehingga berupa bumbung berongga. Mengiringi proses neurulasi terjadi proses diferensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapisan benih yang pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan organ definitive pada hewan. Ketika neurulasi berlangsung terjadi pula diferensiasi awal pada daerah-daerah bumbung yang terbentuk, dimana bagian depan tumbuh menjadi encenphalon (otak), bagian belakang jadi medulla spinalis dan bumbung neural yang terbentuk selanjutnya akan tumbuh menjadi system saraf pusat. Pada bumbung endoderm terjadi diferensiasi baik pada bagian depan, tengah dan belakang lapisan itu. Sedangkan pada lapisan mesoderm terjadi diferensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat. Pada lapisan ini juga lah terbentuk otot-otot visceral serta alat-alat yang kemudian akan berkembang menjadi system urogenital. Sistem Urogenital berkembang dari mesoderm intermediet yang muncul setelah proses neurulasi pada tahap embryogenesis hewan. Mesoderm intermediet terletak dorsolateral antara somit dan mesoderm lateral.

Sistem Urogenital

Page 4

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

B. Bagian-bagian sistem Urogenital Sistem urogenital terdiri dari:   Ginjal (membentuk urin), ureter (transport urin dariginjal ke kantung kemih) dan uretra (transport urin dari kantung kemih ke luar tubuh). Gonad yang merupakan kelenjar reproduksi utama.

1. Ginjal Pada saat ginjal tumbuh, kuncup ureterik terbentuk sebagai penonjolan seperti jari. Empat generasi penonjolan pertama membentuk kaliks mayor, dua generasi berikutnya membentuk kaliks minor dan penonjolan berikutnya membentuk tubulus penampung yang lurus dan melengkung. Mesenkim metanefrik dibentuk dari bagian kaudal massa intermediate dan mengelilingi ujung kuncup ureterik Kegagalan kuncup ureterik untuk kontak dengan mesenkim metanefrik berakibat pada pembentukan ginjal agenesis. a. Pembentukan Ginjal Bakal alat genitalia mula-mula berpisah dari bakal ginjal pada mesomer. Bakal genitalia berada arah ke median embryo, bakal ginjal di lateral. Bakal genital disebut genital ridge, menonjol ke peritoneum (coelom) di ventral. Bakal ginjal disebut nephrotome. Seperti halnya epimere nephrotome pun terpotong-potong secara metamerisme menurut arah anterior-posterior tubuh. Rongga nephrotome itu disebut nephrocoel. Nephrocoel itu masih berhubungan dengan coelom berupa saluran sempit. Pertumbuhan ginjal menempuh tiga tahap, yaitu : Sistem Urogenital
Page 5

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

y Pronephros tumbuh lebih dulu, berasal dari nephrotome segment-segment paling anterior, ditentang jantung. Setiap nephron memiliki nephrostome untuk menerima zat sisa metabolism dari coelom langsung, dan tubulus yang menyelurkan zat buangan menuju ke dorso-lateral tubuh. Tubulus setiap nephron bermuara ke sepasang saluran kemih bermuara ke kloaka di posterior. Pronephros merupakan ginjal yang rudiment dan tidak berfungsi dan akan mengalami regresi secara sempurna. y Mesonephros, berfungsi hanya untuk waktu yang singkat dan tetap dipertahankan sebagai duktus mesonefros (Wolff). Mesonephros masih dipertahankan sampai dewasa pada ikan dan amfibi. Pada manusia, mesonephros mulai berkembang pada akhir minggu ke empat. Mesonephros terletak pada bagian kaudal pronefros yang terdiri atas tubulus glomerulus dan tubulus mesonephros yang terbuka ke duktus mesonefros. Mesonephros akan berdegenerasi tetapi tubulus dan duktusnya merupakan derivate yang masih dipertahankan pada organism dewasa (tubulus membentuk duktus efferent dan duktus pembentuk struktur reproduksi). y Metanephros, membentuk ginjal dewasa setelah mesonephros beratropi dan berada di posterior mesonephros. Metanephros berkembang dari kuncup ureteris (ureteric bud), yaitu outgrowth dan dari duktus mesonephros dan mesoderm metanephrik berasal dari bagian kaudal pematang nephrogenik. Metanephros mulai terbentuk pada akhir minggu ke-5 dan fungsional pada minggu ke-9. Metanephros mengandung sejumlah besar nefron.

b. Lobulasi pada permukaan ginjal Terjadi agregasi mesenkim metanefrik. Terdapat membran basal yang melingkupi bagian permukaan luar sel epitel. Terjadi polarisasi sel. Nefron fungsional akhir terjadi dengan pertumbuhan sentrifugal dari nefron. Tubuluh penampung yang melengkung menginduksi pertumbuhan mesenkim disekitarnya, yang membentuk tubulus dalam massa mesoderm. Tubulus membentuk bagian nefron: glomerulus, kapsula Bowman, tubulus kontortus dan loop Henle.

Sistem Urogenital

Page 6

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

c. Induksi nefron Pada permulaan nefron-nefron dan glomerulus-glomerulus terbentuk di sebelah daerah yang akan menjadi medulla. Nefron-nefron yang kemudian timbul, lambat laun berada lebih jauh dari hilus ginjal. Pada permulaan pembentukan nefron pada awal minggu ke tujuh, tiap ampula membagi dua. Cabang ampula merangsang pembentukan nefron, satu cabang lainnya bercabang-cabang terus dan ampula yang tidak bercabang lagi akhirnya membentuk suatu untaian nefron-nefron pada minggu ke-14 sampai ke-21. Suatu kelompok nefron semuanya berhubungan dnegan saluran-saluran tubulus dan akhirnya bermuara pada suatu saluran penampung yang sama. Pada akhir induksi nefron pada minggu ke-36, tiap ampula dengan saluran penampungnya terus tumbuh kea rah korteks ginjal, sehingga nefron berada dekat apada permukaan korteks.

d. Diferensiasi nefron Pada permulaan pertumbuhan nefron ini menyerupai apa yang ditemukan pada mesonefros: pada ujung ampula tubuh suatu gelembung dengan bentuk seperti buah jambu air yang memanjang ke satu arah membentuk saluran S, yang seterusnya mengadakan saluran yang akhirnya membentuk glomerulus. Pada pertumbuhan selanjutnya, saluran-saluran itu berlekuk-lekuk dan membentuk saluran lengkung henle (saluran panjang tidak terdapat pada mesonefros). Tiap nefron berhubungan

Sistem Urogenital

Page 7

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

dengan saluran penampung di tempat ampula. Bila ini tidak terjadi, maka dahulu diperkirakan kelaianan inilah yang menimbulkan ginjal polikistik. Pada bulan kehamilan terakhir semua ampula pada ujung saluran penampung menghilang dan nefron baru tidak dibentuk lagi. Bagian interstitial ginjal tumbuh terus, saluran-saluran berlekuk-lekuk, dan saluran lengkung henle memanjang. Lengkung henle berhubungan dengan glomerulus lewat saluran berlekuk proksimal, dan denga saluran penampung lewat saluran berlekuk dista. Pertumbuhan dan diferensiasi masih berjalan terus. Pada bulan kehamilan terakhir masih banyak saluran lengkung henle yang berada di bagian korteks,saluran-saluran yang terletak pada proksimal dan distal adalah lebih kecil dan pendek. Hanya jaringan metanefros yang berada di sekitar ampula-ampula berdiferensiasi menjadi nefron-nefron, sedangkan jaringan-jaringan lain menjadi jaringan ikat ginjal.

e. Ginjal sebagai alat pembuangan Ginjal merupakan alat yang sangat vital bagi manusia, karena di dalam ginjal sisa metabolism yang terdapat di dalam darah akan disaring sehingga darah bebas dari zat racun yang membahayakan. Alat ini bersama kulit mengatur sifat homostatis tubuh yaitu yang berhubungan dengan pengeluaran sisa metabolisme. Pada manusia terdapat sepasang ginjal yaitu ginjal kiri dan kanan. Adapun 3 proses yang berlangsung pada ginjal dalam menjalankan fungsinya antara lain: 1. Filtrasi yaitu penyaringan zat-zat sisa metabolism yang mengandung racun. 2. Reabsorpsi yaitu penyyerapan kembali zat yang masih diperlukan. 3. Augmentasi yaitu pengeluaran zat yang pada saat itu tidak diperlukan. Ginjal terdiri atas 3 bagian yaitu korteks,medulla dan pelvis. Di dalam ginjal yang berfungsi sebagai unit system urinaria adalah nefron. Masing-masing ginjal memiliki kira-kira 1.000.000 buah nefron.

Sistem Urogenital

Page 8

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

2. Ureter a. Pembentukan Ureter Bagian kaudal endoderm melebar dan menjadi kloaka. Di sebelah ventral kloaka terletak alantois sebagai divertikulum yang memanjang dari usus belakang primitive sampai umbilicus, dan di sebelah lateral bermuara kedua duktus mesonefros (duktus wolfii), sedangkan pada dorsal terdapat bagian kaudal usus. Membran kloaka yang tipi situ terdiri dari ectoderm dan endoderm, dan menutup ruangan kloaka tersebut terhadap dunia luar. Kloaka lambat laun dibagi oleh suatu septum atas bagian ventral yakni sinus urogenitalis dan bagian dorsal yakni saluran untuk rectum. Pada akhir minggu ke-6 membran urogenital itu menghilang, sehingga sinus urogenitalis terbuka berhubungan langsung dengan dunia luar. Begitu pula rectum membuka keluar. bagian atasnya tumbuh menjadi kandung kemih sedangkan bagian bawahnya menciut dan memanjang menjadi bagian yang terbesar dari uretra. Bagian sinus urogenitalis kaudal dari kedua duktus mesonefros menjadi bagian sinus yang membentuk vulva. Saluran vesikouretra berasal dari kloaka dan dilapisi oleh endoderm, sedangkan saluran-saluran mesonefros berasal dari mesoderm. Bagian dari saluran mesonefros kaudal dari bermuaranya ureter masuk pada dinding kandung kemih dan uretra yang sedang berkembang. Ujung bagian cranial vesikouretra yakni bagian atas dari alantois, lambat laun mengecil dan akhirnya menghilang, sisanya dikenal sebagai urakhus atau ligamentum umbilikale mediana. Pada orang dewasa jaringan itu ditemukan sebagai jaringan ikat puncak kandung kemih ke pusat yang mengandung sisa saluran yang kecil sekali. Bila saluran tidak menutup, dapat menyebabkan fistel yang mebuka ke umbilicus, bila membesar akan membentuk kista. 3. Gonade Alat reproduksi terdiri dari gonad dan alat kelamin sekunder berupa saluran dan kelenjar. Jaringan yang membentuk alat reproduksi ini,terletak didaerah antara mesenterium dorsalis dan mesonepros, yang disebut genital ridge. Jaringan ini terbentuk Sistem Urogenital
Page 9

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

dari epiter germinal dan jaringan rete dari mesonepros bersama sel-sel mesenkim sekitar epiter germinal. Gonad terdiri dari 3 sumber jaringan yaitu: 1. Sel benih induk yang bersal dari kantong yolk yang sesungguhnya berasal dari lapisan endodermnya. Sel benih ini kemudian bermigrasi ke genital ridge. Megrasinya dengan gerak amoboid, adapula yang diangkut pmbuluh vitellin. Genital ridge sendiri mengandung zat yang bersifat attractant bagi sel benih utuh, mirip seperti attractant yang dikandung ovum untuk menarik spermatozoa. Sel benih induk akan tumbuh mnjadi gamed 2. Epitel mesoderm merupakan epitel pelapis coelom sendiri pada genital ridge. 3. Sel mesenkim berasal dari sel-sel dibawah epitel mesoderm itu. Pitel mesoderm disebut juga epitel germinal, yang belakangan terbukti bahwa sesungguhnya bukanlah menumbuhkan sel-sel germinatif. Epitel germinal akan menyusun diri membentuk untaian sel, disebut seks-cord. Sel-sel mesenkim membentuk jaringan interstitiar. Diferensiasi gonad menjadi testis berlangsung pada janin umur 8 minggu. Mula-mula gonad itu terdiri dari dua daerah yaitu korteks dan medulla. Korteks kemudian bergenerasi, sedangkan medulla membentuk tubuli seminiferi. Di celh-celah tubuli sel-sel mesenkim membentuk jaringan interstitial bersama sek-sel leydig. Sel induk benih sendiri, setibanya dalam gonad dari migrasinya dari kantong yolk atau dengan allantois, menyebar sepanjang sex-cord. Ketika terbentuk tubuli dari sexcord ini sel induk benih ikut terlingkup, menjadi spermatogonia Diferensiasi gonad menjadi ovarium berlangsung beberapa hari setelah diferensiasi testis. Di sini korteks tumbuh mmbina ovarium, sedangkan medulla menciut. PGH (placental gonadotropic hormone) dari plasenta mendurung pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, kemudian berproliferasi menjadi oosit primer. Sex-cord menghasilkan sel-sel folikel yang akan menyeliputi dan memelihara pertumbuhan oosit. Stroma medulla dan korteks di bentuk dari sel-sel mesenkim. Waktu perkembangan, gonad memisah dari mesonefros dan peritoneum yang menyelaputi jaringan mesomere yang merupakan semacam mesenterium antara ginjal dan Sistem Urogenital
Page 10

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

gonad, yang pada testis disebut mesorchium, dan untuk ovarium di sebut mesovarium. Melalui mesenterium inilah urat saraf dan pembuluh darah atau linfa keluar masuk gonad. Pada gonad terdapat ductus genitalis yang terdiri dari : 1. Ductus wolffi yang terdapat pada jantan. Pada seluruh vertebrata hanya terdapat ductus mesonephros saja. Beberapa tubuli besonephros membentuk vas efferent. Ductus wolffi bagian anterior menjadi duktus epididymis dan selebihnya sampai di kloaka menjadi vas deferens. Pada jantan terjadi juga pembentukan ductus mulleri, tetapi kemudian mengalami atropi. Glandula prostate dan glandula cowperi berasal dari difertikulum endoderm dari uretra yang diselaputi oleh jaringan pengikat dan otot dari mesenkim sekitar. Vesicular seminalis berasal dari difertikulum ductus wolffi. Penis dan klitoris sam pertumbuhan awalnya, berupa evaginasi ectoderm. Pada jantan kemudian terbentuk bersama dengan terbawanya sinus urogenitalis dari kloaka, sehingga penis mengandung ductus urogenitalis. 2. Ductus mulleri yang terdapat pada betina yang berasal dari pembentukan alur longitudinal ductus wolffi, kemudiam menjadi saluran tersendiri yang sempurna sampai ke kloaka. Itulah oviduct (tuba fallopii pada mamalia). Saluran kelamin ini kemudian dilapisi jaringan pengikat dan otot dari sel-sel mesenkim sekitar dan berdeferensiasi lebih lanjut membentuk daerah uterus dan vagina (lapisan otot dan jaringan ikat).Pada eutheria vagina sebagian berasal dari endoderm yang berdelaminasi dari kloaka. Pada eutheria betina kedua ductus mulleri kiri/kanan kemudian bersatu dibagian posterior membentuk bagian uterus dan vagina. Pada vertebrata lain kedua ducti itu tetap terpisah kiri dan kanan. Ductus mulleri memilii ostium ke coelom di ujung anterior, untuk menampung ovum ycang berovulasi yang disebut ostium tubaeabdominale.

C. Sistem Urogenital pada pria  Testis Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal Sistem Urogenital
Page 11

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

reproduksi terutama adalah memproduksi sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim Gonad indiferen sewaktu embrio dini pada betina berdeferensisi menjadi ovarium, sedangkan pada jantan menjadi testis. Pada semua spesies testis berkembang didekat ginjal yaitu pada daerah Krista genitalis primitip pada mamalia, testis mengalami penurunan yang clukup jauh, pada kebanyakan spesies berakhir pada skrotum. Pada burung, testis tidak mengalami penurunan, tetap tinggal pada posisi disekitar daerah testis itu berasal. Fungsi testis ada dua macam: yang menghasilkan hormon seks jantan yaitu androgen dan menghasilkan gamet jantan disebut sperma. Sperma dihasilkan ditubulus seminiferus. Tubulus-tubulus tersebut sangat berliku-liku pada jantan yang lebih tua spermatogonia tumbuh menjadi spermatosit primer, yang setelah pembelahan meiosis pertama tumbuh menjadi spermatosit sekunder haploid selanjutnya spermatosit sekunder haploid tumbuh menjadi spermatid yang setelah mengalami sederetan transpormasi disebut spermiogenesis, kemudian tumbuh ,menjadi sel sperma yang terdiri atas sebuah kepala sebuah bagian tangah (tubuh) serta sebuah bagian ekor. Fungsi testis lainnya yang penting adalah sekresi hormon seks jantan. Bukti-bukti yang ada dan yang terbaik menunjukan bahwa hanya sel leydig yang terdapat pada jaringan interestisial mensekresi hormone androgen. Gonade jantan atau testis terdiri atas banyak saluran yang melilit-lilit. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus, dimana pada tempat tersebut sperma terbentuk. Sel-sel leydig yang tersebar diantara tubulus semeniferus menghasilkan testosterone dan androgen yang merupakan hormon seks jantan. Produksi sperma yang normal tidak akan dapat terjadi pada suhu tubuh sebagian besar mamalia, sehingga testis manusia dan mamalia lain dipertahankan berada diluar ronnga abdomen tepatnya didalam skrotum, yang merupakan pelipatan dinding tubuh. Suhu dalam sakrotum adalah sekitar 2?C dibawah suhu rongga abdomen. Dari tubula seminiferus testis, sperma lewat kedalam saluran mengulir pada epididimis. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Selama ejakulasi, sperma didorong dari epididimis melalui vasdeferens berotot. Kedua duktus ini berawal dari skrotum disekitar dan dibelakang kandung kemih, dimana masing-masing menyatu dengan duktus dari visikula seminalis, yang membentuk duktus ejakulasi yang pendek. Duktus ejakulasi itu membuka ke uretra, yaitu saluran yang Sistem Urogenital
Page 12

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

mengosongkan isi system ekskresi dan system reproduksi. Uretra terdapat disepanjang penis dan membuka keluar pada ujung penis. Kumpulan kelenjar aksesoris (vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbo uretralis). Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. Kelenjar prostate adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), dan sedikit asam. Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostate. Sebelum ejakulasi kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra. Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Sawar darah testis Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli. Fungsi dari sawar darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan sawar. Bila sperma bereaksi dengan antibodi akan menyebabkan radang testis dan menurunkan kesuburan.

Sistem Urogenital

Page 13

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

D. Sistem Urogenital pada wanita  Ovarium Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin betina pada hewan dan manusia. Pada makhluk vertebrata termasuk manusia, mempunyai dua buah ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot. Alat-alat genital pada wanita berasal terutama dari system duktus mulleri.

Pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh hormone-hormon yang dikleuarkan doleh

Sistem Urogenital

Page 14

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

kelenjar kelamin dan atas reaksi alat genital tersebut, dan mungkin juga oleh hal-hal seperti kekurangan gizi ibu, penyakit yang di derita ibu, obat-obatan dan lainnya yang belum diketahui, khususnya dalam 8 minggu pertama. Pada ovarium rangkaianrangkain sel mesenkim diputus-putus dan satu kelompok sel-sel melingkari satu atau dua sel germinativum primordial denagn demikian terbentuklah polikel primordial dengan sel-sel yang melingkari ovum.

Pada ovarium sel-sel germinativum primordial berada di lapisan korteks, dekat dengan epitel ceolum. Perkembangan folikel primordial berlangsung terus semasa janin tumbuh. Sel-sel yang melingkari germinativum primordial menjadi sel-sel folikel dan mesenkim yang ada di sekitarnya menjadi stroma ovary. Dalam pertumbuhan selanjutnya ovarium lambat laun akan menonjol ke ruang coelum dan kearah dorso lateral, kemudian akan menipis dan memendek dan dikenal sebagai mesoovarium. Pada akhir bulan ketiga ovarium turun kedalam rongga panggul hal ini disebabkan karena bagian cranial badan tumbuh lebih cepat dari pada bagian yang mengandung kelenjar kelamin. Selanjutnya ovarium mengadakan rotasi, sehingga bagian caudalnya ke garis tengah.

E. Hubungan perkembangan organ genitalia dengan urinaria Perkembangan system urogenital juga berkaitan dengan system urinaria. system urinaria juga berkembang dari mesoderm intermediate. Primordial germ cells merupakan turunan dari ectoderm yang bermigrasi ke gonad. pada jantan, perkembangan testes dipengaruhi mesonefros. hal ini berbeda dengan betina karena mesonefros tidak berperan Sistem Urogenital
Page 15

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

dalam perkembangan gonad. Mesoderm intermediat dengan struktur memanjang yang merupakan tempat pematangan urogenital (crista urogenitalis), yang terletak pada kedua sisi dari embrio. Mesoderm intermediat terdiri atas dua bagian yaitu pita nefrogenik yang akan menjadi apparatus urinaria dan pematang genital yang menjadi gonad. Pematang genital memanjang mulai dari bagian thoraks atas ke daerah kloaka. Bakal gonad berkembang, yang akan berkembang hanya bagian tengah saja. Bagian kranial dan kaudal pematang urogenital membentuk pita-pita gonad atas dan bawah.

F. Kelainan pada Urogenital a. Diafragma Urogenital Diafragma urogenital dibentuk oleh serabut-serabut dari otot-otot bulbokavernosus, otot transversus perinei profunda. Otot-otot diafragma urogenital ini baru berfungsi sebagai alat penyokong bila otot diafragma pelvis dan ligamentum kardinale dan sakrouterina (ligament endo pelvic) melemah, jadi fungsi diafragma urogenital hanya mencegah agar prolaps uteri tidak berlanjut lebih berat (jadi prolaps stadium III) atau derajat lebih berat. Ototnya lebih banyak berperan dalam hubungan seksual. b. Horseshoe kidney Horseshoe kidney terjadi jika kutup inferior ginjal berfusi. Ginjal yang berfusi tidak dapat bergerak ke atas ke posisi dewasa secara fisiologis karena ginjalnya tertahan pada pembuluh darah mesenterik inferior. c. Pelvic kidney Ginjal pelvic kidney merupakan ginjal yang gagal bermigrasi ke posisi dewasa Pada dewasa. crossed ectopia satu ginjal dan ureter yang berasosiasi bermigrasi ke posisi berlawanan. d. Kidney agenesis Kidney agenesis terjadi jika kuncup ureterik tidak kontak dengan mesenkim metanefik atau duktus mesonefros tidak membentuk kuncup ureterik. akibat dari kegagalan pembentukan nefron adalah karena ada induksi dari mesenkim. kidney agenesis bisa merupakan unilateral, jarang terjadi (kira-kira 1:1000 lahir hidup) atau bilateral. jika unilateral, ginjal yang lain biasanya hipertrofi akibat kompensasi hilangnya 1 ginjal. unilateral agenesis seringkali tanpa simptom dan jarang ditemukan Sistem Urogenital
Page 16

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

pada bayi. bilateral agenesis berakibat oligohydramnios (fetus tidak dapat mengeluarkan urin dan cairan amnion kurang (< 400ml) karena tidak adanya cairan yang dieksresikan ke dalam rongga amnio. efek dari kelainan ini dapat dilihat dari wajah bayi, potter facies (hidung memipih, pasangan telinga rendah, jari menebal & memanjangdan kematian pada umur beberapa bulan sesudah lahir. e. Tractus urogenital Organisme yang biasa menginfeksi tractus urogenital ialah : y Neiserria Gaonorrhoeae y Trepanoma Pallidum Menyebabkan penyakit sifilis. Infeksi ini dapat menimbulkan ulkus pada daerah lesi primer, ruam makulopapular merah di seluruh tubuh dan papula pucat basah (kondiloma) pada daerah urogenital,ketiak dan mulut,meningitis sifilis,

korioretinitis,nefritis atau periortritis sifilis. Penyakit ini dpt juga terjadi subklinis/ tanpa gejala y Haemofilus Ducreyi Menyebabkan chancroid berupa ulkus tidak teratur pada genital dgn pembengkakan hebat dan amat nyeri. Kelenjar getah bening regional membengkak dan nyeri. y Herpes Simplex 1,2 Herpes simplex tipe1 pada tractus urogenital biasanya normal, tidak menimbulkan penyaki. Virus ini ditularkan melalui kontak langsung. y AIDs y Candida Albicans Sering menginfeksi pengguna alat kontrasepsi.

f. Kelainan Traumatik Ginjal Penyebab : y y Truma tajam atau trauma tumpul Dapat menjadi bagian dari multiple trauama.

Gejala klinis : Mungkin tidak ditemukan tanda klinis Sistem Urogenital


Page 17

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

Bengkak dan memar daerah pinggang (swelling & bruising renal angle). Distensi abdomen akibat penimbunan darah atau urine, Dapat terjadi ileus. Respiratory distress akibat penekanan diafragma. Tahikardi dan hipotensi oleh karena hipovolemia Hematuri Lab .urine, hematuri Intravenous pyelografi (IVP). USG. Terapi : Konservatif ( Conservative management). Total bed rest. Hemodinamik ( Nadi dan tekanan darah) di monitor Evaluasi renal area adanya memar atau pembengkanan yang bertambah. Produksi urine tiap hari di evalauasi. Antibiotik dan analgesik. Bedah (Surgical management), dilakukan bila: Traumanya berat dan ada pergeseran ginjal, Perdarahan yang tidak teratasi. Dilakukan bersama-sama laparotomi. Terapi konservatif tidak membaik. Trauma ginjal terbuka.

g. Kelainan Traumatik Ureter Penyebab : y y Trauma tajam pada kasus multi trauma Cedera akibat operasi bedah atau operasi obstetry dan gynekologi.

Gejala : y Nyeri daerah ginjal akibat adanya sumbatan ureter y Olygouria / anuria. y Terjadi fistula, ureterovaginal fistula.

Sistem Urogenital

Page 18

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

Dengan mengunakan Diagnosis IVP, USG, dan Terapi Parsial stenosis yaitu dilatasi catater ureter dan Eksplorasi yaitu reseksi anatomose end to end. h. Kelainan Traumatik Kandung Kemih / Bladder Penyebab: y Multiple trauma adalah penyebab paling sering menyebabkan cedera pada kandung kemih. y Tindakan operasi : hysterektomi, operasi colon / rectum, operasi hernia / operasi vagina. y y Endoskopi. Spontan.

Gejala klinis y y Umum / general: Shock, Hipotensi, Tachicardi,Demam. Lokal: Peritonismus, bengkak dinding abdomen, Perdarahan uretra, Odem skrotum / labium, Tidak bisa buang air kecil Diagnosis : y Klinis: Riwayat tauma, tanda-tanda shock, tidak bisa buang air kecil, Hematuria. y Radiology: Cystografi, foto polos abdomen dengan tanda-tanda fraktur pelvis, cystoscopy. Terapi : y y y y y y y y Perbaikan hemodinamik Operasi Antibiotik Komplikasi : Peritonitis Infeksi Pelvis dan kandung kemih Infeksi ginjal Infeksi scrotum dan epididimis

Sistem Urogenital

Page 19

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

y y

Fistula . Osteitis pubis

i. Kelainan Traumatik Uretra Penyebab : y y y Batu uretra, benda asing Instrumentasi pada uretra Trauma dari luar: Straddle injury, biasanya mengenai uretra anterior, Cedera tulang pelvis, mengenai uretra posterior. y y Persalinan lama Ruptur yang spontan (biasanya didahului oleh striktur uretra)

Gejala klinis y Tergantung derajat kerusakan, dapat menyebabkan kesulitan atau tidak bisa buang air kecil y y Perdarahan uretra, darah pada meatus uretra eksternus. Ruptur uretra posterior, pada rectal toucher ditemuka floating prostat.

Diagnosis: Foto Uretrografi dan menggunakan Terapi yaitu sistosmtomi, tidak boleh dipasang kateter, dan Operasi uretroplasti. j. Kelainan Traumatik Penis Disebabkan oleh Trauma tumpul / trauma tajam / terkena mesin pabrik. dengan Gejala klinis hematoma pada penis disertai rasa nyeri. Adapun Diagnosis dengan menggunakna Kavernosografi dan terapi yang digunakan adalah oprasai ( Evakuasi hematome, penjahitan tunika albugenia). k. Neoplasma Ginjal Tumor ginjal merupakan tumor urogenital ketiga terbanyak setelah tumor prostat dan tumor kandung kemih. Tumor ginjal bisa berupa tumor primer, atau tumor sekunder dari metastase tumor lainnya. Sistem Urogenital
Page 20

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

l. Adenokarsinoma Ginjal Tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus proksimal ginjal. Nama lain tumor Grawitz, hipernefroma Insiden: Dekade 5-7, 3 % tumor ganas pada dewasa. Etiologi: Banyak Faktor, Tembakau / rokok, Bahan-bahan kimia. Gejala klinis ; Febris, terbebasnya pirogen endogen / nekrosis tumor Anemi Hipertensi, terjadi A-V shunt pada massa tumor Tanda-tanda metastasis ke paru dan hepar. Diagnosis: Gejala klinis, IVP, USG, Ct scan Abdomen Terapi: Nefrektomi, dilakukan nefrektomi radikal yaitu mengangkat ginjal beserta kapsula gerota. Hormonal, dengan hormon progestagen hasilnya belum banyak diketahui. Immmunoterapi, dengan interferon dan interleukin pemakaiannya sangat terbatas karena mahal, masih dalam uji coba. Radiasi eksterna, tidak efektif karena tumor tidak sensitif terhadap radiasi. Sitostatika, tidak banyak memberi manfaat. m. y Tumor Ureter Tumor ureter sangat jarang, angka kejadian kurang 1 % dari tumor urogenital, 75 % maligna y y Gejala klinis: Nyeri pinggang,Hematuri kambuhan, Gejala obstruksi oleh tumor. Diagnosis: IVP (ditemukan filling defek didalam lumen ureter, hidronefrosis, atau nonvisualized ginjal), Uretroskopi (untuk melihat tumor sekaligus biopsy). y Terapi: Nefroureterektomi, mengangkat ginjal, ureter beserta cuff buli-buli sebanyak 2 cm disekeliling muara ureter.

Sistem Urogenital

Page 21

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

n.

Tumor Buli-buli / Kandung Kemih Merupakan keganasan kedua setelah karsinoma prostat. Dua kali lebih banyak pada laki-laki dari wanita. y Etiologi / faktor resiko: Pekerjaan, pekerja dipabrik kimia, laboratorium ( senyawa amin aromatik ) Perokok, rokok mengandung amin aromatik dan nitrosamin. Infeksi saluran kemih, E.Coli dan proteus Spp menghasilkan karsinogen. Kopi, pemanis buatan dan obat-obatan, untuk pemakaian jangka panjang dapat meningkatkan resiko karsinoma buli-buli. y Histopatologi : 90 % merupakan karsinoma sel transisional, selebihnya merupakan karsinoma sel squamosa dan adenokarsinoma. y Gejala klinis : Hematuri tanpa keluhan nyeri ( painless), kambuhan dan seluruh proses miksi. Retensi urine akibat, bekuan darah. Udema tungkai, akibat penekanan saluran limfe atau pembesaran kelenjar limfe di pelvis. y Diagnosis ; IVP, ditemukan filling defect, hidronefrosis bila terjadi infiltrasi tumor ke muara ureter. CT scan, MRI. y Terapi : Reseksi buli-buli, Sistektomi radikal. Instilasi intra vesika dengan obat-obat : Mitomisin C, 5 FU, Siklofospamide. Radiasi eksterna.

o.

Prostat Merupakan keganasan yang terbanyak.

Sistem Urogenital

Page 22

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

Insiden meningkat karena, meningkatnya umur harapan hidup, penegakan diagnosis yang lebih baik dan kewaspadaan yang tinggi. Etiologi : Predisposisi genetik Pengaruh hormonal, hormon androgen dari sel leydic testis dan adrenal Diet dan lingkungan Infeksi Gejala klinis : Gejala obstruksi saluran kencing, retensi urine, hematuri, hidronefrosis dan gagal ginjal. Keluhan akibat metastasis, nyeri pada tulang, paraplegi, fraktur patologi dan edema tungkai. Diagnosis : PSA ( prostat spesifik antigen) USG trans rektal CT scan, MRI dan bone scanning. Terapi : Observasi, stad awal dengan harapan hidup kurang dari 10 tahun. Prostatektomi radikal. Radiasi. Hormonal, menghilangkan sumber androgen dengan operasi atau medikamentosa. p. Tumor penis Tumor penis terdiri dari : Karsinoma sel basal. Melanoma Tumor parenkim Karsinoma sel squamous, yang paling banyak ditemukan. Berasal dari kulit preputium, glans dan shaft penis. Etiologi : Hygiene penis yang kurang bersih. Sirkumsisi mengurangi kejadian karsinoma penis Sistem Urogenital
Page 23

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

Gejala klinis : Tumor yang kotor, berbau dan sering mengalami infeksi, ulserasi serta perdarahan. Pembesaran kelenjar limfe inguinal yang nyeri karena infeksi Diagnosis: Biopsi lesi primer, pencitraan dibutuhkan untuk menentukan penyebaran tumor. Terapi : Menghilangkan lesi primer : Sirkumsisi, yang masih terbatas pada preputium Penektomi parsial, angkat tumor beserta jaringan sehat sepanjang kurang lebih 2 cm dari proksimal tumor. Penektomi total dan ureterotomi perineal. Radieasi eksterna, hasilnya tidak memuaskan. Topikal dengan kemoterapi Terapi kelenjar limfe regional, beberapa ahli menganjurkan pemberian antibiotik 4 -6 minggu, bila menghilang tidak dilakukan diseksi, tetapi bila tetap membesar dilakukan diseksi kelenjar limfe inguinal bilateral. q. Varikokel Dilatasi abnormal dari vena plexus pampiniformis akibat gangguan aliran balik vena spermatika interna. Kelainan 15 % pada pria. Merupakan salah satu penyebab infetilitas pada pria ( 21 41 %). Etiologi : Penyebab secara pasti belum diketahui. Varikokel kiri lebih sering dari verikokel kanan (70-93 %), hal ini disebabkan oleh karena vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan bermuara vena cava yang agak miring . Vena spermatika interna kiri lebih panjang dari yang kanan. Gejala klinis dan diagnosis : Benjolan diatas testis yang agak nyeri. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, kemudian palpasi scrotum, jika Sistem Urogenital
Page 24

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

diperlukan pasien diminta melakukan manuver valsava, teraba bentukan seperti kumpulan cacing di dalam kantung sebelah cranial testis.. Terapi : Dilakukan bila ada indikasi terjadi gangguan spermatogenesis. Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo. Varikokelektomi cara Ivanisevich Perkutan dengan memasukkan sklerosing kedalam vena spermatika interna. r. Torsio Testis Adalah terpuntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis. Patogenesis: Secara fisiologis m. cremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis. Adanya kelainan penyanggah testis menyebabkan testis dapat mengalami torsi jika bergerak secara berlebihan seperti : perubahan suhu yang mendadak, ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat atau trauma yang mengenai scrotum. Gejala klinis dan diagnosis : Nyeri hebat dan mendadak di scrotum disertai pembengkakan testis. Pemeriksaan fisik, testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis kontra lateral., pada torsi yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus. Biasanya disertai demam. Terapi : Detorsi manual, mengembalikan testis keposisi awalnya dengan memutar kearah beralawanan dengan arah torsi. Operasi, dilakukan orchidopeksi bila testis masih viable dan orchiectomi bila testis sudah nekrosis.

G. Transplantasi Ginjal Transplantasi ginjal pada manusia dilakukan pertama kali oleh Lawler tahun 1950 di Chicago. Operasi berhasil baik, tetapi hasil hanya bertahan beberapa waktu saja. Tahun Sistem Urogenital
Page 25

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

1954 Murray di Boston melakukan tranplantasi pada saudara kembar monozigot dan hasilnya dapat bertahan lama. Secara tehnik bedah transplantasi dibedakan 2 macam : 1. Cara ortotopik, bila organ yang dicangkokkan dipasang pada tempat aslinya. Sementara organ asli diambil terlebih dahulu. 2. Cara heterotopik, bila organ yang dicangkokkan dipasang di tempat lain, sementara organ yang rusak tidak dikeluarkan. Donor untuk tranplantasi ada dua sumber: Donor hidup, Donor mayat.

Sebelum dilakukan tranplantasi, ginjal arus diperiksa arteriogram ke dua arteri renalis untuk menentukan adanya ginjal dan dalam keadaan anatomi perdarahannya, tes tes laboratorium untuk menentukan ke cocokan antara donor dan resipien. Ginjal yang dicangkokkan ditempatkan di ruang retroperitoneal di regio fossa iliaka. Vena renalis dianastomose secara ujung ke sisi dengan vena iliaka commonis. Arteri renalis langsung dianastomose secara ujung ke ujung dengan arteri iliaka interna atau secara ujung ke sisi dengan arteri iliaka communis atau iliaka eksterna. Anastomosis neoureterosistostomi di buat dengan menembus submukosa untuk mencegah refluks. Hasil transplantasi tergantung berbagai faktor. Ginjal donor hidup dapat bertahan lebih lama dibanding donor mayat. Tetapi kebanyakan pasien transplantasi ginjal akan membutuhkan transplantasi ke dua atau ke tiga atau terpaksa di dialisis seperti sebelumnya.

Sistem Urogenital

Page 26

November 4, 2009

[PERKEMBANGAN HEWAN]

Nunung Haerani (0708802)

BAB III PENUTUP

1.

Pada dasarnya Sistem Urogenital berkembang dari mesoderm intermediet yang muncul setelah proses neurulasi pada tahap embriogenesis hewan.

2.

Sistem urogenital terdiri atas ginjal dengan saluran-salurannya dan organ kelamin jantan atau betina yang disebut gonad. Ginjal terdiri atas glomeruli, tubuli ginjal, dan sepasang duktus longitudinal. Sedangkan gonad pada individu jantan meliputi testis dengan saluran kelamin jantan dilengkapi dengan kelenjar kelamin, dan gonad pada individu betina terdiri atas ovarium, oviduk, dan uterus.

3.

Perkembangan sistem urogenital juga berkaitan dengan sistem urinaria. Sistem urinaria juga berkembang dari mesoderm intermediate.

4.

Beberapa kelainan yang menyangkut system urogenital dapat dipengaruhi oleh faktor kelainan kromosom seks maupun kelainan yang disebabkan oleh perlakuan negatif setelah dewasa.

Sistem Urogenital

Page 27

Anda mungkin juga menyukai