Anda di halaman 1dari 8

SUMMARY KTI Nama : Siti Susanti NIM : 09035

Rangkuman bab I Pendahuluan Angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tingga. Menurut SDKI tahun 2007 228/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi adalah 34/1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu 80 % karena komplikasi adalah 3 terlambat dan 4 terlalu. Tiga faktor terlambat yang dimaksud adalah terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan. Adapun 4 terlalu adalah terlalu muda saat melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat jarak melahirkan. Berdasarkan beberapa penelitian tentang penggunaan partograf oleh bidan dalam memberikan asuhan persalinan normal masih banyak bidan yang tidak melakukan pencatatan secara benar, padahal partograf penting untuk memantau kemajuan persalinan dan meningkatkan mutu pelayanan kepada ibu bersalin dan sangat efektif menurunkan komplikasi. Tujuan peneliti `Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan partograf dan distribusi penggunaan distribusi frekuensi hubungan antara pengetahuan,tingkat pendidikan, lama kerja, usia bidan, pelatihan partograf, serta sikap bidan dengan penggunaan penggunaan partograf di BPS Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Ruang Lingkup Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tanggal 01 Mei Juni 2011

Rangkuman bab II Teori Bidan menurut WHO adalah seorang yang telah diakui secara regular dalam program pendidikan bidan diakui secara yuridis, ditempatkan, dan mendapatkan kualifikasi, serta terdaftar di sector dan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan. Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin yang sudah dipakai sejak tahun 1970 untuk menentukan adanya persalinan normal atau abnormal yang menjadi petunjuku untuk melakukan tindakan bedah kebidanan dan menemukan disporposi kepala janin klinik baik persalinan dengan penyulit maupun tidak disertai penyulit. Faktor faktor yang mempengaruhi penggunaan partograf oleh bidan adalah

pengetahuan bidan, hasil penelitian Theron menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan ketrampilan dalam mengaplikasikan partograf . sikap bidan terhadap penggunaan partograf yang benar dapat sebagai salah satu bukti tertulis yang dilakukan bidan terhadap ibu bersalin dan dapat digunakan sebagai perlindungan hokum apabila terjadi hakhal yang tidak diinginkan, Ketersediaan partograf yang rendah karena keberatan untuk menyediakan sendiri ( Sains Kesehatan 2003, 93-94) Kerangka Konsep Kerangka konsep ini dibuat berdasarkan teori L.H green 1980 yang terdiri dari variabel independen dan dependen untuk memberikan penggunaan partograf pada persalinan normal. Variabel independen terdiri pengetahuan, pendidikan, lama kerja, usia, pelatihan, sedangkan variabel dependen adalah praktek penggunaan partograf. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah hipotesis alternative

1. Adanya hubungan antara pengetahuan terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 2. Adanya hubungan antara tingkat pendidikan terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 3. Adanya hubungan antara sikap terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 4. Adanya hubungan antara lama kerja terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 5. Adanya hubungan antara usia terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan 6. Adanya hubungan antara pelatihan terhadap penggunaan partograf oleh bidan di BPS kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan Rangkuman bab IV Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitikal dengan desain cross sectional. Tempat Penelitian dilaksanakan di kecamatan cilandak kodya jakarta selatan pada BPS Waktu Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Mei 30 Juni 2011 Populasi dan sampel Populasi seluruh bidan praktek swasta di kecamatan Cilandak wilayah Kodya jakarta Selatan pada tanggal 01 Mei s/d Juni 2011 n = N(Z1- /2)2 x p x q ( 1 P) d2 (N-1) + Z2 (1/2) x p (1-P)

n Z1 p q d /2

= besar sampel = nilai baku distribusi normal pada tertentu (1,96) = proporsi kejadian = (1-q) = tingkat kepercayaan / = 0.05

Jadi besar sampel yang digunakan adalah n = 150 (1,96)2.0,5(1-0,5) (150-1).(0,05)2. (1,96)2.0,5 (1-0,5) N = 108,080 1,3329

= 108 orang Sampel Sebagian Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Cilandak wilayah Kedoya Jakarta Selatan diperkirakan 108 orang Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random sampling Metode pengambilan data Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa kuisioner. Kuisioner disediakan sebanyak jumlah Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Cilandak wilayah Kodya Jakarta Selatan 01Mei s/d 30 Juni 2011 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data menggunakan data primer yang berupa kuisioner dan diisi sendiri oleh responden.

Pengolahan data Pengolahan data dengan langkah 1. Editing yaitu suatu proses pengelompokan data yang dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data. 2. Koding yaitu proses pemberian kode pada data yang diperoleh. 3. Tabulating yaitu pengelompokan data sesuai dengan variabel yang akan diteliti guna memudahkan dalam analisis 4. Entri data yaitu data tersebut dimasukkan ke dalam computer dengan menggunakan statistic

D. Analisis data 1. Analisa Univariat Analisa data yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masingmasing variabel yang diteliti.

Rumus F = N F : Frekuensi

x 100%

X : Jumlah Populasi N : Jumlah seluruh sampel 2. Analisa Bivariat Digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen Menggunakan uji Chi-Square (X2) dengan jenis kemaknaan hitung lebih besar dari X2 tabel berarti perhitungan statistic bermakna. Bila X2

Analisis Univariat Bidan yang selalu menggunakan partograf ada 83% atau 76% yang kadangkadang menggunakan ada 25 orang Penggunaan partograf oleh bidan berdasarkan pengetahuan yang kurang baik ada 50 orang, dan pengetahuan penggunaan partograf yang baik ada 58 orang. Penggunaan partograf bedasarkan pendidikan bidan pendidikan bidan DI ada 27 orang sedangkan pendidikan bidan DIII ada 81 orang Penggunaan partograf oleh bidan berdasarkan lama kerja < 4 tahun ada 42 orang (38,9 %) sedangkan penggunaan partograf oleh bidan lama kerja > 4 tahun sebanyak 66 orang Penggunaan partograf oleh bidan berdasarkan usia 40 tahun ada 56 orang (51,9%) sedangkan penggunaan partograf oleh bidan usia 40 tahun sebanyak 52 orang Penggunaan partograf oleh bidan berdasarkan pelatihan APN yang pernah mengikuti pelatihan APN ada 86 orang sedangkan penggunaan partograf oleh yang tidak pernah mengikuti pelatihan APN sebanyak 22 orang Penggunaan partograf oleh bidan berdasarkan sikap yang baik ada 74 orang (68,5%) sedangkan penggunaan partograf oleh bidan dengan sikap yang kurang baik sebanyak 34 orang Analisa Bivariat Faktor Pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan partograf didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,043. P < 0,05 maka nilai p bermakna artinya pengetahuan kurang baik yang selalu menggunakan partograf sebanyak 68,0 % dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 32 %, sedangkan yang berpengetahuan baik yang selalu menggunakan partograf sebanyak 84,5% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 15,5 % Faktor Pendidikan bidan yang berhubungan dengan penggunaan partograf

didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,078, p < 0,05 maka nilai p bermakna artinya pendidikan DI yang selalu menggunakan partograf sebanyak 66,7 % dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 33,3 %,

sedangkan yang pendidikan DIII yang selalu menggunakan partograf sebanyak 82,7% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 17,3 % Faktor lama kerja bidan yang berhubungan dengan penggunaan partograf

didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,014, p < 0,05 maka nilai p bermakna artinya lama kerja < 4 tahun yang selalu menggunakan partograf sebanyak 71,4% dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 16,7 %, sedangkan yang lama kerja > 4 tahun selalu menggunakan partograf sebanyak 83,3% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 16,7 % Faktor usia bidan yang berhubungan dengan penggunaan partograf didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,329 , p > 0,05 maka usia tidak berhubungan. Usia 40 tahun lebih banyak yang selalu menggunakan partograf sebanyak 75,0% dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 25,0 %, sedangkan yang berusia 40 tahun lebih banyak yang selalu menggunakan partograf sebanyak 82,7% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 17,3 % Faktor Pelatihan APN yang berhubungan dengan penggunaan partograf didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,027, p < 0,05 maka nilai p bermakna artinya Bidan yang tidak pernah mengikuti pelatihan APN yang selalu

menggunakan partograf sebanyak 59,1 % dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 40,9 %, sedangkan Bidan yang pernah mengikuti pelatihan APN yang selalu menggunakan partograf sebanyak 81,4% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 18,6% Faktor sikap yang berhubungan dengan penggunaan partograf didapatkan nilai Pearson Chi- Square 0,341, p > 0,05 maka nilai p tidak bermakna artinya Bidan yang sikapnya kurang baik yang selalu menggunakan partograf sebanyak 83,0 % dibandingkan kadang-kadang menggunakan partograf sebanyak 17,0 %, sedangkan Bidan yang sikapnya baik yang selalu menggunakan partograf

sebanyak 75,4% dibandingkan dengan kadang-kadang menggunakan partograf 24,6% Keterbatasan penelitian

Karena penelitian ini menggunakan metode cross sectional memiliki kelemahan yaitu data yang diperoleh saat penelitian saja, serta veriabel independen dan dependen diambil sekaligus dalam waktu sama sehingga penelitian tidak mendalam.

Pengumpulan data menggunakan kuisioner sehingga memungkinkan responden menjawab dengan tidak jujur Keterbatasan dengan jumlah sampel 108 orang

Anda mungkin juga menyukai