Anda di halaman 1dari 15

Protect Mode Selain menggunakan sistem proteksi pasif, saat ini pabrikan pesawat televisi sebagian besar telah

menambahkan sistem proteksi aktif pada produk-produk nya. Pada sistem proteksi pasif, komponennya hanya berupa fuse (sekering) yang akan terbakar (putus) jika sistem mengalami arus berlebihan, dan atau dioda zener yang akan hubung pendek (short / konsleting / korsleting) jika sistem mengalami tegangan berlebihah. Sedangkan pada sistem proteksi aktif maka sistem akan menuju ke PROTECT MODE yang ditandai dengan pesawat dalam kondisi standby dan dibarengi dengan lampu indikator yang berkedip dengan irama tertentu (pada beberapa merek) jika sistem mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak normal. Penerapan sistem proteksi aktif ini dimaksudkan antara lain untuk melindungi pesawat dari kerusakan yang lebih serius, melindungi kerusakan pada tabung CRT, mencegah timbulnya sinar-x, dan mencegah kemungkinan terbakarnya komponen hingga menimbulkan asap yang dapat memicu aktifnya alarm / penyiram api di tempat-tempat yang menerapkan sistem pencegah kebakaran dengan menggunakan detektor asap (smoke detector).

Titik-titik proteksi Banyak nya titik proteksi pada setiap merek pesawat televisi berbeda-beda, tetapi dari sekian banyak merek pesawat televisi yang ada dipasaran, SHARP memiliki rekor terbanyak dalam hal jumlah titik yang di proteksi, sehingga tidak heran jika banyak sekali dijumpai teknisi yang mengeluh saat memperbaiki pesawat televisi merek sharp, dan tidak sedikit pula yang kemudian menggantinya dengan mesin (chasis) baru karena merasa kesulitan dalam memperbaikinya padahal terkadang hanya disebabkan oleh sistem proteksinya saja yang tidak normal. Titik-titik proteksi yang umum diterapkan pada pesawat televisi antara lain : proteksi sinarx, proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (Sound amp supply ), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), dan 180 volt (RGB Amplifier), proteksi arus B+, proteksi defleksi vertical (vertical guard / CRT protector / neck protektor), proteksi ABL (automatic brightness limiter), proteksi suhu berlebihan (over thermal protector) dan proteksi white balance. Dari sekian banyak titik-titik proteksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 sistem proteksi, yaitu :

1. Sistem Proteksi Tidak Adanya Tegangan (No Voltage Protection / NVP )

Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi dari tidak adanya tegangan pada titik yang di proteksi, kenapa tidak adanya tegangan harus di proteksi ?, karena tidak adanya tegangan pada sebuah titik bisa jadi disebabkan adanya hubungan pendek / konsleting pada titik tersebut sehingga mencegah power supply yang men-supply daya pada titik tersebut terjadi beban yang berlebihan yang dapat mengakibatkan power supply rusak bahkan lebih serius dapat menyebabkan terbakarnya komponen akibat adanya konsleting. Sistem proteksi ini juga digunakan untuk melindungi kerusakan tabung CRT yang disebabkan rusaknya sistem defleksi vertical, dimana jika sistem defleksi vertical bermasalah akan menyebabkan sebuah garis horiontal yang sangat terang pada layar CRT yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan lapisan fosfor pada tabung CRT terbakar, oleh sebab itulah sistem proteksi yang dipasang pada defleksi vertical ini kadang juga disebut dengan CRT protector atau neck protector. Cara bekerjanya sistem proteksi ini adalah sebagai berikut, perhatikan skema rangkaian, saat kondisi normal maka besar tegangan pada pin protec adalah kurang lebih sebesar tegangan Vcc karena adanya R Pull Up, tetapi pada saat kondisi tidak normal dimana tegangan pada titik yang diproteksi lebih rendah dari tegangan pada pin protec, maka tegangan akan mengalir melalui dioda proteksi dan menyebabkan tegangan pada pin protec turun sebesar tegangan pada titik yang diproteksi, jika titik yang diproteksi sebesar nol volt, maka tegangan pada pin protec pun turun menjadi nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif karena pin protec pada IC Micom / Jugle yang menerapkan sistem aktif saat kondisi rendah (active low), perhatikan adanya resistor pull up yang dipasang pada pin protec yang menunjukkan pin tersebut aktif saat kondisi rendah (active low). Namun jika pada titik yang diproteksi terdapat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan pada pin protec, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda proteksi, kecuali dioda proteksi mengalami kebocoran, sehingga jika sistem proteksi aktif padahal titik yang diproteksi dalam kondisi normal, patut dicurigai dioda proteksi nya yang mengalami kerusakan, atau resistor pull up yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor). Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi tegangan 5 volt, 8 volt, 16 / 26 volt (Sound amp), 24 / 45 volt (vertical supply), 33 volt (BT tuner), 180 volt (RGB Amplifier) dan Vertical Output (melalui penyearah terlebih dahulu).

2. Sistem Proteksi Tegangan Lebih (Over Voltage Protection / OVP )

Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi dari lonjakan tegangan pada titik yang diproteksi sehingga mencegah komponen pada titik yang diproteksi terbakar akibat tegangan yang berlebihan, sistem proteksi ini biasanya juga diterapkan untuk mencegah tabung CRT mengeluarkan sinar-x atau terputusnya kumparan heater karena tegangan heater yang berlebihan. Sistem proteksi ini akan bekerja jika tegangan pada titik yang di proteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda proteksi (dioda zener), dimana saat tegangan pada titik yang diproteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda proteksi, maka tegangan akan mengalir melalui dioda proteksi dan menyebabkan tegangan pada pin protec naik sebesar tegangan pada titik yang diproteksi dikurangi tegangan kerja dioda zener, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif karena sifat pin protec yang akan aktif jika terdapat tegangan positif pada masukannya, perhatikan adanya resistor pull down pada pin protec yang menunjukkan pin tersebut aktif saat kondisi tinggi (active high). Namun jika pada titik yang diproteksi terdapat tegangan yang lebih rendah dari tegangan kerja dioda proteksi, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda proteksi, kecuali dioda proteksi mengalami kebocoran, sehingga jika sistem proteksi aktif padahal titik yang diproteksi dalam kondisi normal, patut dicurigai dioda proteksi nya yang mengalami kerusakan, atau resistor pull down yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor). Rangkaian diatas digunakan jika pin protec pada IC Micom / Jungle menerapkan sistem aktif saat kondisi tinggi (active high), tetapi jika pin protec pada IC Micom / Jungle menerapkan sistem aktif pada kondisi rendah (active low), maka ditambahkan transistor sebagai pembalik, skematiknya seperti berikut. Cara kerjanya adalah apabila tegangan pada titik yang di proteksi lebih tinggi dari tegangan kerja dioda zener D2, maka tegangan akan mengalir melalui D2 menuju basis transistor dan menyebabkan transistor aktif (on), saat transistor aktif berarti kaki collector dan emitor pada transistor tersebut terjadi hubung singkat, sehingga ini sama saja dengan menghubungkan kaki katoda D1 ke ground, karena D1 di pasang secara terbalik, maka tegangan akan mengalir melalui D1 dan menyebabkan tegangan pada pin protec pun menjadi nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif. Namun jika pada titik yang diprotek terdapat tegangan yang lebih rendah dari tegangan kerja dioda zener D2, maka tegangan tersebut tidak akan mengalir melalui dioda zener D2, sehingga transistor dalam kondisi tidak aktif (off), kecuali dioda zener D2 mengalami kebocoran sehingga tegangan berapapun akan tetap mengalir ke basis transistor sehingga memicu transistor menjadi aktif (on), atau jika transistor mengalami kebocoran sehingga kaki collector dan emitor selalu hubung singkat meskipun pada basis transistor tidak

terdapat tegangan sama sekali, sehingga jika ternyata pada titik yang diproteksi terdapat tegangan normal tetapi sistem proteksi dalam kondisi aktif, patut di curigai D1 dan atau D2 mengalami kebocoran, TR mengalami kebocoran atau short, atau resistor pull up yang kemungkinan terbuka (resistansinya naik / molor). Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi tegangan heater (melalui penyearah dan rangkaian pembagi tegangan / voltage divider terlebih dahulu), tegangan supply 8 volt dan ABL.

3. Sistem Proteksi Arus Lebih (Over Current Protection / OCP ) Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi power supply terbebani arus yang berlebihan yang dapat mengakibatkan power supply rusak, sistem proteksi ini biasanya diterapkan pada supply tegangan tinggi (B+), atau pada supply tegangan vertical driver. Secara sederhana cara kerja sistem proteksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Saat beban abnormal maka akan menyebabkan arus pada R1 (IR) meningkat katakanlah menjadi 2 ampere dari arus normalnya sebesar 1 ampere, jika R1 sebesar 0.47 Ohm, maka tegangan pada R1 (Vr) dapat dihitung sebesar : Vr = IR x R1 Vr = 2 x 0.47 = 0.94 volt Beda potensial sebesar 0.94 volt pada R1 yang berarti juga beda potensial antara basis emitor (Vbe) TR1 akan menyebabkan TR1 menjadi aktif (on) karena tegangan sebesar 0.94 volt telah melebihi tegangan aktif transistor PNP yang hanya sebesar 0.6 volt. Karena TR1 dalam kondisi aktif, maka terjadi hubung singkat antara kaki emitor dan collector nya, sehingga pada kaki collector TR1 timbul tegangan mendekati tegangan emitor nya, karena tegangan ini diumpankan ke basis TR2 melalui R2 sehingga menyebabkan TR2 pun aktif (on), saat TR2 aktif berarti kaki collector dan emitor pada TR2 pun terjadi hubung singkat, dan ini sama saja dengan menghubungkan kaki katoda D ke ground, karena dioda di pasang secara terbalik, maka tegangan akan mengalir melalui dioda dan menyebabkan tegangan pada pin protec menjadi sebesar nol volt, pada kondisi ini maka sistem proteksi menjadi aktif. Namun jika beban tidak mengalami abnormal, maka arus IR pun dalam kondisi normal, katakanlah sebesar 1 ampere sehingga beda potensial antara kaki basis - emitor TR1 hanya sebesar 0.47 volt (didapat dari IR x R = 0.47 x 1 = 0.47), karena masih dibawah tegangan aktif transistor PNP yang besarnya 0.6 volt, sehingga TR1 dalam kondisi tidak aktif (off), karena TR1 off, maka pada basis TR2 tidak terdapat tegangan sehingga TR2 pun dalam

keadaan off, pada kondisi ini sama saja membiarkan katoda D mengambang sehingga sistem proteksi dalam kondisi tidak aktif, karena pin protec di supply oleh resistor pull-up R3 ke tegangan Vcc, sehingga tegangan pada pin protec kurang-lebih sebesar tegangan Vcc. Tetapi jika sistem proteksi dalam kondisi aktif meskipun tidak terjadi beban yang abnormal patut di curigai nilai resistansi R1 atau R3 yang meningkat (molor), resistansi R2 yang menurun, TR1 atau TR2 bocor atau short, atau dioda D nya bocor. Sistem proteksi ini biasanya diterapkan untuk proteksi supply tegangan B+ menuju ke Travo Flyback dan supply tegangan vertical driver . * Skematik proteksi arus lebih diatas disederhanakan untuk mempermudah ilustrasi pembahasan.

4. Sistem Proteksi Suhu Lebih (Over Thermal Protection / OTP ) Sistem proteksi ini digunakan untuk memproteksi sistem dari suhu yang berlebihan, tetapi sistem proteksi ini biasanya hanya terdapat pada power supply yang rangkaiannya sudah terintegrasi dalam IC power supply tersebut yang kebanyakan berjenis SMPS (switching mode power supply), berbeda dengan sistem proteksi lainya yang hanya menyebabkan pesawat menuju pada mode standby jika sistem proteksi sedang aktif, pada sistem proteksi OTP ini akan langsung menyebabkan pesawat mati total karena power supply yang akan berhenti bekerja jika sistem proteksi mendeteksi suhu yang melebihi batas.

5. Sistem Proteksi Keseimbangan Putih (White Balance Protection / WBP) Sistem proteksi ini hanya terdapat pada pesawat televisi merek SONY, dan efek yang ditimbulkan jika sistem proteksi ini sedang aktif berbeda dengan sistem proteksi lainya, dimana jika sistem proteksi ini mendeteksi kesalahan maka tidak akan menyebabkan pesawat menuju mode standby apalagi sampai off, tetapi hanya akan menyebabkan gambar menjadi gelap. Sistem proteksi ini secara bekerjanya mendeteksi arus katoda (IK) pada ketiga katoda RGB pada tabung CRT, yang kemudian diumpankan pada pin masukan IK yang memang tersedia pada IC jungle nya.

Menon-Aktifkan Sistem Proteksi

Sebelum dapat melakukan pelacakan bagian mana yang mengalami kerusakan pada pesawat televisi yang berada dalam kondisi terproteksi tentunya kita harus menon-aktifkan dahulu sistem proteksinya, karena jika sistem proteksi masih dalam keadaan aktif, kita tidak mungkin dapat melakukan pelacakan terhadap bagian yang rusak karena pesawat televisi akan langsung menuju kedalam mode standby sesaat setelah dinyalakan. Pada contoh pembahasan digunakan pesawat televisi merek SHARP model 51U200, dimana pada model ini terdapat 8 titik proteksi, untuk menon-aktifkan seluruh proteksi dapat dilakukan dengan cara melepas jumper J718, J421 dan J906, dimana J718 terhubung dengan proteksi terhadap tegangan 180 volt, heater, 8 volt, dan ABL. Sedangkan J421 terhubung dengan proteksi untuk tegangan 26 volt yang merupakan supply power amplifier, dan J906 terhubung dengan proteksi vertical output (vertical guard), tegangan 5 volt dan X-Ray protector (proteksi sinar -x) yang sebenarnya juga terhubung dengan heater tetapi disini digunakan untuk memproteksi terhadap kelebihan tegangan pada heater, karena sinar-x juga bisa timbul akibat naiknya tegangan pada heater. Setelah sistem proteksi di non-aktifkan, maka akan dapat diketahui bagian mana yang mengalami kerusakan berdasarkan gejala yang ada, tetapi cara ini berbahaya jika sistem proteksi aktif karena adanya konsleting, karena hal tersebut dapat menyebabkan salah satu komponen akan terbakar akibat adanya konsleting, tetapi cara ini adalah cara yang tercepat untuk dapat menemukan kerusakan berdasarkan gejala yang timbul, tabel dibawah ini menunjukkan gejala yang mungkin timbul saat pesawat televisi berhasil di hidupkan setelah sistem proteksi di non-aktifkan, bagian manakah yang mungkin mengalami kerusakan dan komponen manakah yang berperan sebagai detektor proteksi :

Gejala Gambar blanking

Bagian yang mungkin rusak

Detektor Proteksi D613 D614 D606 D309 D504 D606, D607, Q603

RGB Amplifier hehilangan tegangan 180 volt Gambar gelap, heater CRT kehilangan tegangan tidak menyala heater Gambar gelap, OSD ada Tegangan ABL tidak normal Gambar normal, suara Power Amplifier kehilangan tidak ada supply tegangan 26 volt Gambar bergaris defleksi vertical tidak normal horizontal Gambar terlalu terang ABL tidak normal

Gambar polos / horisontal tidak bekerja Standby / tidak dapat menerima siaran

Sistem kehilangan tegangan Vcc 8 volt Sistem kehilangan tegangan 5 volt

D608, D609 D572

Cara lain untuk mengetahui bagian yang rusak adalah dengan cara melepas solderan salah satu kaki dari seluruh detektor proteksi, misalnya dengan melepas solderan kaki katoda dari dioda-dioda detektor proteksi yaitu D613, D614, D606, D309, D504, D607, D608, D609 dan D572. Setelah semua kaki katoda dioda-dioda detektor proteksi terlepas kemudian nyalakan pesawat televisi, saat pesawat televisi dalam kondisi menyala, kemudian hubungkan satu-persatu kaki tersebut dengan menggunakan ujung colokan AVO meter atau ujung obeng trim ke jalur PCB nya, jika saat salah satu kaki katoda dioda detektor tersebut di hubungkan dengan jalur PCB nya dan mendapati pesawat televisi menuju ke mode protect (standby), maka bagian tersebut lah yang mengalami kerusakan, dari sini dapat dilakukan pelacakan lebih lanjut untuk menemukan komponen yang rusak dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan. Untuk memudahkan dalam menentukan komponen mana saja yang merupakan detektor proteksi, bagaimana cara me non-aktifkan nya dan pin mana dari IC micom / Jungle yang merupakan pin masukan dari sistem proteksi (pin protec) telah kami kumpulkan berdasarkan mereknya, anda dapat menelusurinya dengan cara meng-klik menu disamping, pilih merek yang sesuai dan akan ditampilkan tabel informasi mengenai hal tersebut.

Kumpulan Fungsi Kombinasi Tombol Keyboard Komputer

CTRL+C (Copy) CTRL+X (Cut) CTRL+V (Paste) CTRL+Z (Undo) CTRL while dragging an item (Copy the selected item) CTRL+SHIFT while dragging an item (Create a shortcut to the selected item) CTRL+LEFT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous word) CTRL+DOWN ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next paragraph) CTRL+UP ARROW (Move the insertion point to the beginning of the previous paragraph) CTRL+SHIFT with any of the arrow keys (Highlight a block of text) CTRL+A (Select all)

CTRL+F4 (Close the active document in programs that enable you to have multiple documents open simultaneously) CTRL+ESC (Display the Start menu) ALT+ENTER (View the properties for the selected item) ALT+F4 (Close the active item, or quit the active program) ALT+ENTER (Display the properties of the selected object) ALT+SPACEBAR (Open the shortcut menu for the active window) ALT+SPACEBAR (Display the System menu for the active window) ALT+Underlined letter in a menu name (Display the corresponding menu) ALT+TAB (Switch between the open items) ALT+ESC (Cycle through items in the order that they had been opened) DELETE (Delete) SHIFT+DELETE (Delete the selected item permanently without placing the item in the Recycle Bin) SHIFT with any of the arrow keys (Select more than one item in a window or on the desktop, or select text in a document) SHIFT+F10 (Display the shortcut menu for the selected item) F2 key (Rename the selected item)CTRL+RIGHT ARROW (Move the insertion point to the beginning of the next word) F3 key (Search for a file or a folder) F4 key (Display the Address bar list in My Computer or Windows Explorer) F5 key (Update the active window) F6 key (Cycle through the screen elements in a window or on the desktop) F10 key (Activate the menu bar in the active program) RIGHT ARROW (Open the next menu to the right, or open a submenu) LEFT ARROW (Open the next menu to the left, or close a submenu) BACKSPACE (View the folder one level up in My Computer or Windows Explorer) ESC (Cancel the current task) SHIFT when you insert a CD-ROM into the CD-ROM drive (Prevent the CD-ROM from automatically playing)

Dialog Box Keyboard Shortcuts


CTRL+TAB (Move forward through the tabs) CTRL+SHIFT+TAB (Move backward through the tabs) TAB (Move forward through the options) SHIFT+TAB (Move backward through the options) ALT+Underlined letter (Perform the corresponding command or select the corresponding option) ENTER (Perform the command for the active option or button)

SPACEBAR (Select or clear the check box if the active option is a check box) Arrow keys (Select a button if the active option is a group of option buttons) F1 key (Display Help) F4 key (Display the items in the active list) BACKSPACE (Open a folder one level up if a folder is selected in the Save As or Open dialog box)

Microsoft Natural Keyboard Shortcuts


Windows Logo (Display or hide the Start menu) Windows Logo+BREAK (Display the System Properties dialog box) Windows Logo+D (Display the desktop) Windows Logo+M (Minimize all of the windows) Windows Logo+SHIFT+M (Restore the minimized windows) Windows Logo+E (Open My Computer) Windows Logo+F (Search for a file or a folder) CTRL+Windows Logo+F (Search for computers) Windows Logo+F1 (Display Windows Help) Windows Logo+ L (Lock the keyboard) Windows Logo+R (Open the Run dialog box) Windows Logo+U (Open Utility Manager)

Microsoft Internet Explorer Navigation


CTRL+B (Open the Organize Favorites dialog box) CTRL+E (Open the Search bar) CTRL+F (Start the Find utility) CTRL+H (Open the History bar) CTRL+I (Open the Favorites bar) CTRL+L (Open the Open dialog box) CTRL+N (Start another instance of the browser with the same Web address) CTRL+O (Open the Open dialog box, the same as CTRL+L) CTRL+P (Open the Print dialog box) CTRL+R (Update the current Web page) CTRL+W (Close the current window)

Accessibility Keyboard Shortcuts


Right SHIFT for eight seconds (Switch FilterKeys either on or off) Left ALT+left SHIFT+PRINT SCREEN (Switch High Contrast either on or off) Left ALT+left SHIFT+NUM LOCK (Switch the MouseKeys either on or off) SHIFT five times (Switch the StickyKeys either on or off) NUM LOCK for five seconds (Switch the ToggleKeys either on or off)

Windows Logo +U (Open Utility Manager)

Windows Explorer Keyboard Shortcuts


END (Display the bottom of the active window) HOME (Display the top of the active window) NUM LOCK+Asterisk sign (*) (Display all of the subfolders that are under the selected folder) NUM LOCK+Plus sign (+) (Display the contents of the selected folder) NUM LOCK+Minus sign (-) (Collapse the selected folder) LEFT ARROW (Collapse the current selection if it is expanded, or select the parent folder) RIGHT ARROW (Display the current selection if it is collapsed, or select the first subfolder)

Shortcut Keys for Character Map


RIGHT ARROW (Move to the right or to the beginning of the next line) LEFT ARROW (Move to the left or to the end of the previous line) UP ARROW (Move up one row) DOWN ARROW (Move down one row) PAGE UP (Move up one screen at a time) PAGE DOWN (Move down one screen at a time) HOME (Move to the beginning of the line) END (Move to the end of the line) CTRL+HOME (Move to the first character) CTRL+END (Move to the last character) SPACEBAR (Switch between Enlarged and Normal mode when a character is selected)

Microsoft Management Console (MMC) Main Window Keyboard Shortcuts


CTRL+O (Open a saved console) CTRL+N (Open a new console) CTRL+S (Save the open console) CTRL+M (Add or remove a console item) CTRL+W (Open a new window) F5 key (Update the content of all console windows) ALT+SPACEBAR (Display the MMC window menu) ALT+F4 (Close the console) ALT+A (Display the Action menu) ALT+V (Display the View menu) ALT+F (Display the File menu)

ALT+O (Display the Favorites menu)

MMC Console Window Keyboard Shortcuts


CTRL+P (Print the current page or active pane) ALT+Minus sign (-) (Display the window menu for the active console window) SHIFT+F10 (Display the Action shortcut menu for the selected item) F1 key (Open the Help topic, if any, for the selected item) F5 key (Update the content of all console windows) CTRL+F10 (Maximize the active console window) CTRL+F5 (Restore the active console window) ALT+ENTER (Display the Properties dialog box, if any, for the selected item) F2 key (Rename the selected item) CTRL+F4 (Close the active console window. When a console has only one console window, this shortcut closes the console)

Remote Desktop Connection Navigation


CTRL+ALT+END (Open the m*cro$oft Windows NT Security dialog box) ALT+PAGE UP (Switch between programs from left to right) ALT+PAGE DOWN (Switch between programs from right to left) ALT+INSERT (Cycle through the programs in most recently used order) ALT+HOME (Display the Start menu) CTRL+ALT+BREAK (Switch the client computer between a window and a full screen) ALT+DELETE (Display the Windows menu) CTRL+ALT+Minus sign (-) (Place a snapshot of the active window in the client on the Terminal server clipboard and provide the same functionality as pressing PRINT SCREEN on a local computer.) CTRL+ALT+Plus sign (+) (Place a snapshot of the entire client window area on the Terminal server clipboard and provide the same functionality as pressing ALT+PRINT SCREEN on a local computer.)

Mengenal KOMPONEN , FUNGSI dan Kerusakan


Berikut dibawah ini adalah beberapa buah komponen utama yang terdapat di dalam Hand Phone beserta trouble shooting dan fungsinya: 1. Antena Switch Fungsi : Sebagai pengolah dan penyempurna serta menyatukan tegangan signal RX dan signal TX. Trouble Shooting: o Tidak ada jaringan o Hanya keluar salah satu jaringan saja

2.

3.

4.

5.

Signal naik turun Pada saat sinyal tampil hp langsung mati IC Audio (COBBA) Fungsi : Sebagai pengolah sinyal suara yang masuk dari IC RF, kemudian diperkuat dan diteruskan kepada speaker, memperkuat getaran suara yang telah diubah terlebih dahulu oleh mic menjadi getaran listrik kemudian diteruskan ke IC RF, menjalankan perintah dari CPU. Pada IC Audio juga terdapat PCM (Pulse Code Module) dan EEPROM yang berfungsi untuk membaca kode sinyal yang datang dari operator untuk disesuaikan dengan IMEI ponsel. Disamping itu juga berfungsi untuk menyimpan data-data yang bersifat permanen seperti imei, phone code, dsb. Trouble Shooting: o Contact Service o Blank hitam pada LCD o Signal naik turun o Sepiker dan Mic mati IC CPU Fungsi : CPU merupakan serangkaian komponen elektronika yang terintegrasi dan akan berfungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Komponen ini mempunyai tugas yang sangat signifikan, karena komponen ini merupakan otak dan suatu ponsel. Dengan kata lain CPU adalah pusat dan sistem kerja ponsel. Trouble Shooting: o Mati total (Matot) o Tidak ada jaringan o Restart o Tiba-tiba hp mati sendiri o Contact Service o LCD blank IC Power (CCONT) Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya. Trouble Shooting: o Mati total (Matot) o Insert simcard o Contact Service o Restart o Not charging o Blank hitam pada LCD IC UEM Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai dengan kebutuhannya. Pada IC UEM ini merupakan gabungan dari IC Power, IC UI, IC Charging. Trouble Shooting:
o o

6.

7.

8.

9.

Mati total (Matot) UPP Bad Respon 02 Error data 2 ( Tornado ) Contact retailer / contact service Phone restic ( cek IMEI ??????? ) IC Flash Fungsi : Komponen ini sebagai media penyimpanan data pada ponsel yang tidak permanen dalam kata lain dapat diubah atau ditambah dengan data-data yang berada pada komputer. Alat ini sama fungsinya dengan hard-disk pada komputer. Trouble Shooting: o Restart o Tiba-tiba hp mati sendiri o Contact Service o LCD blank o Mati total o Salah satu data hilang dati menu EEPROM (Electrically Erase Programable Read Only Memory) Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan data pada ponsel yang dirancang tidak tergantung dengan adanya arus listrik dari ponsel tersebut, karena sudah ada battery khusus atau arus listrik yang telah dimilikinya, biasanya komponen ini menyimpan data pabrik seperti IMEI1, IMEI2, Security Code, Versi program dan tanggal pembuatan. Namun untuk ponsel merk Nokia keluaran terbaru data yang terdapat pada komponen ini tidak dapat diubah. Trouble Shooting: o Mati total (software ) MCU (Master Control Unit) Fungsi : Data yang ada di dalam ponsel yang terletak berada pada IC Audio, data ini bersifat permanen atau sudah dari pabrik, seperti : versi program ponsel, IMEI, tahun pembuatan, dan phone code. Trouble Shooting: o Mati total ( software ) IC RAM Fungsi : Komponen ini pada dasarnya merupakan tempat penyimpanan data juga, tapi sifatnya hanya sementara, karena komponen ini cara kerjanya tergantung pada arus listrik yang terdapat dalam komponen tersebut. Jika ponsel dimatikan maka secara langsung data yang terdapat dalam komponen tersebut akan hilang dengan sendirinya. Komponen ini sangat berkaitan erat dengan aktifitas CPU. Semakin besar kapasitas dari RAM maka akan baik Dula kinerja dari CPU, tetapi jika RAM mengalami kerusakan maka CPU tidak bisa bekerja.
o o o o o

10. IC Charging Fungsi : Komponen ini akan bekerja secara otomatis pada saat pengisian yang bekerja hanya untuk mengisi tegangan battery yang dikendalikan oleh CPU melalui IC Pengontrol. Trouble Shooting: o No charging o Nyedot batre 11. IC UI Fungsi : Sebagai pengontrol data yang diperintahkan oleh IC CPU pada Vibrator, Buzzer, Led dan bersifat sebagai saklar otomatis dalam ponsel. Trouble Shooting: o Mati total o Tidak ada getar o Dering mati o Led mati 12. IC PA Fungsi : Sebagai pengontrol tegangan sinyal TX serta penguat akhir sinyal yang akan dipancarkan melalui komponen switch antena yang terdapat pada ponsel. Trouble Shooting: o Sinyal keluar kemudian hilang o Tidak transmit o Mencari jaringan o Nyedot batre o Mati Total (Matot) 13. IC RF (HAGAR) Fungsi : Sebagai pengontrol sinyal RX (masuk) dan TX (keluar), agar setiap bagian dapat bekerja dengan baik. Komponen ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: IF, Mixer, Osilator, Detektor, Enkoder, Dekoder, AFC, Tone Frequency dan Squelch. Trouble Shooting: o Mencari jaringan o Keluar salah satu jaringan o Mati Total (Matot) o Restart o Blank Putih pada LCD 14. IC VCO (Voltage Control Oscilator) Fungsi : Sebagai osilator/pembangkit frekuensi yang akan dikirim melalui bagian TX (pemancaran) dan frekuensi yang masuk melalui bagian RX (penerimaan) agar tetap sama dengan yang dipancarkan. Disamping itu piranti ini juga berfungsi sebagai pengatur tegangan pulsa dari RF Signal Processor. Trouble Shooting:

Hanya salah satu kartu yang bias digunakan Mencari jaringan ( serching ) Sinyal keluar kemudian hilang 15. LCD (Liquid Crystal Display) Fungsi : Sebagai alat yang akan menampilkan semua aktifitas dan ponsel, sebagai media komunikasi baca dan tulis pada ponsel. Trouble Shooting: o Blank o Tulisan terbalik/berantakan o Pecah 16. Keypad Fungsi : Sebagai peralatan input yang memberikan perintah data kepada CPU ponsel untuk diproses dan akan dikirimkan kepada komponen lain yang berkaitan dalam ponsel. Trouble Shooting: o Blank o Tulisan terbalik/berantakan o Pecah 17. Battery Fungsi : sebagai sumber arus listrik yang diperlukan untuk memberikan arus listrik pada ponsel. Battery untuk ponsel ada beberapa macam, yaitu Nickel-Metal Hydrate (NiMH), Lithium-Ion (LiON), dan Lithium-PolyI RI- (LiPoly) Trouble Shooting: o Ngedrop o Pada saat melakukan panggilan, hp langsung mati o Lampu LCD berkedip kedip o Charging gagal
o o o

Anda mungkin juga menyukai