Anda di halaman 1dari 43

108

Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi


Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
BAB VIII
PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN
7.1 Faktor-Faktor yang Memperhitungkan Perencanaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pelayanan konstruksi
perkerasan jalan antara lain:
a. Sifat tanah dasar
Lapisan tanah dasar merupakan lapisan tanah yang paling atas,
dimana di atasnya diletakkan lapisan dengan material yang lebih baik.
Salah satu metode untuk menentukan daya dukung tanah dasar adalah
dengan menentukan nilai CBR. CBR tanah dasar untuk perencanaan ini
adalah sebagai berikut:

STA CBR

STA CBR
0+00 6,5

0+800 6,3
0+100 6,3

0+900 6,4
0+200 6,0

1+000 5,9
0+300 5,7

1+100 5,7
0+400 5,8

1+200 5,6
0+500 5,6
0+600 5,9
0+700 6,2



109
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
b. Kondisi lingkungan
- Kelandaian medan jalan
Kelandaian medan jalan yang ditentukan pada soal adalah 6 s.d. 10 %
- Curah hujan
Curah hujan pada perencanaan ini adalah 2100 mm/tahun.

c. Data lalu lintas rata-rata kedua arah
Pada soal diketahui data lalu lintas harian rata-rata tahun 2011
adalah sebagai berikut:
Kendaraan ringan 2 ton = 5327 Kendaraan/hari/dua lajur
Truk 2 as 8 ton = 152 Kendaraan/hari/dua lajur
Truk 2 as 13 ton = 42 Kendaraan/hari/dua lajur
Truk 3 as 20 ton = 12 Kendaraan/hari/dua lajur
Truk 5 as 30 ton = 7 Kendaraan/hari/dua lajur_____
LHR = 5540 Kendaraan/hari/dua lajur
Persentase kendaraan ringan = (5327/5540) x 100 % = 96,16 %
Persentase kendaraan berat = (213/5540) x 100 % = 3,84 %
d. Umur rencana
Umur rencana jalan selama 10 tahun.
e. Tahun pembukaan jalan
Jalan dibuka pada tahun 2015.
f. Pertumbuhan lalu lintas pada masa konstruksi
Pertumbuhan lalu lintas pada masa konstruksi sebesar 8,5 % per tahun
untuk kendaraan ringan dan 4% per tahun untuk truk.
g. Geometri jalan
Jalan 2 lajur 2 arah tanpa median.

110
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
7.2 Perhitungan CBR Segmen
Data CBR adalah sebagai berikut:
STA CBR

STA CBR
0+00 6,5

0+800 6,3
0+100 6,3

0+900 6,4
0+200 6,0

1+000 5,9
0+300 5,7

1+100 5,7
0+400 5,8

1+200 5,6
0+500 5,6
0+600 5,9
0+700 6,2

Tebal perkerasan dihitung berdasarkan nilai CBR segmen, yaitu yang
didapatkan dengan menggunakan metode grafis atau metode analisis.
Perhitungan secara grafis
Tabel 7.1 Perhitungan nilai CBR
No. CBR Jumlah titik Jumlah titik Perhitungan
% nilai
CBR
1 5,6 2 13 13/13 x 100% 100
2 5,7 2 11 11/13 x 100% 84,61
3 5,8 1 9 9/13 x 100% 69,23
4 5,9 2 8 8/13 x 100% 61,53
5 6,0 1 6
6/13 x 100%
46,15
6 6,2 1 5
5/13 x 100%
38,46
7 6,3 2 4 4/13 x 100% 30,76
8 6,4 1 2 2/13 x 100% 15,38
9 6,5 1 1 1/13 x 100% 7,69



111
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
(5,6)(100)
(5,7)(84,61)
(5,8)(69,23)
(5,9)(61,53)
(6,0)(46,11)
(6,2)(38,46)
(6,3)(30,76)
(6,4)(15,38)
(6,5)(7,69)
cbr
%
5,0 6,0 7,0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Dari grafik didapat CBR segmen adalah 5,66 (ditampilkan pada Gambar 7.1)









Gambar 7.1 Grafik Penentuan CBR Segmen
a. Perhitungan secara analitis
Secara analitis CBR Segmen dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
CBR Segmen = CBR rata-rata (CBR maks CBR min)/R
Tabel 7.2 Nilai R untuk perhitungan CBR Segmen







Jumlah titik
pengamatan
Nilai R
2 1,41
3 1,91
4 2,24
5 2,48
6 2,67
7 2,83
8 2,96
9 3,08
> 10 3,18
112
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
Nilai R dapat diambil pada Tabel7.2. Dari tabel tersebut, dengan jumlah titik
pengamatan CBR > 10, maka diambil r = 3,18.
99 , 5
13
9 , 77
= = =

n
CBR
CBR
rata rata

CBR Segmen = CBR rata-rata (CBR maks CBR min)/R
= 5,99 - (6,5 5,6) / 3,18
= 5,70
Dari dua hasil di atas, maka CBR Segmen yang digunakan adalah
CBR Segmen yang dihitung dengan metode analitis. Sehingga, CBR
Segmen = 5,70










Gambar 7.2 Korelasi Antara Nilai CBR dan DDT
CBR dikonversikan ke nilai Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dengan
menggunakan Gambar 7.2. Dari gambar, diketahui nilai DDT adalah 4,8

113
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
1.3 Penentuan Faktor Regional
Tabel 7.3 Faktor Regional

Faktor Regional jalan ditentukan dengan mengacu pada tabel 5.3 Hal ini
berdasarkan pertimbangan:
- kelandaian medan jalan raya yang direncanakan 6 s.d. 10 %, sehingga
termasuk pada kelandaian II (6 s.d. 10 %) pada tabel.
- persentase kendaraan berat (sesuai soal) = 213/5540 x 100%
= 3,84 % < 30%
- Iklim yang tinggi yaitu 2100 mm/tahun, sehingga dikelompokkan ke
dalam iklim II (> 900 mm/thn).
- Berdasarkan data-data di atas, maka dilihat pada Tabel 7.3 di peroleh nilai
FR sebesar 2,0.

7.4 Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Untuk menghitung LER, terlebih dahulu harus diketahui Lintas
Ekivalen pada saat jalan dibuka (LEP), Lintas Ekivalen pada akhir umur
rencana (LEA), dan Lintas Ekivalen Tengah (LET).


Curah Hujan
Kelandaian I (< 6 %) Kelandaian II (6-10%) Kelandaian III (> 10 %)
% Kendaraan berat % Kendaraan berat % Kendaraan berat
s 30 % > 30 % s 30 % > 30 % s 30 % > 30 %
Iklim I
< 900 mm/th 0,5 1,0 - 1,5 1,0 1,5 - 2,0 1,5 2,0 - 2,5
Iklim II
900 mm/th 1,5 2,0 - 25 2,0 2,5 - 3,0 2,5 3,0 - 3,5
114
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
i = 1
7.4.1 Perhitungan LEP
Lintas Ekivalen Awal Umum (LEP) ditentukan dengan menggunakan
rumus:

LEP = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
dimana:
Ai = jumlah kendaraan untuk 1 jenis kendaraan, dinyatakan dalam
kendaraan/hari/2 arah untuk jalan tanpa median dan
kendaraan/hari/1 arah untuk jalan dengan median.
Ei = angka ekivalen kendaraan untuk 1 jenis kendaraan
Ci = Koefisien distribusi kendaraan pada lajur rencana
a = Faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan dari survey lalu lintas
yang dilakukan sampai saat jalan tersebut dibuka
n = jumlah tahun dari saat diadakan survey lalu lintas sampai jalan
tersebut dibuka (2011 s.d. 2015)
Ei diperoleh dengan rumus:
E
tunggal
= E Sb. Depan + E Sb. Belakang
= {(% beban as depan x beban, Kg)/8160}
4
+
(% beban as belakang x beban,Kg)/8160}
4

E
sumbu ganda
= E Sb. Depan + E Sb. Belakang
= {(% beban as depan x beban, Kg)/8160}
4
+
(% beban as belakang x beban,Kg)/8160}
4
x 0,086
Berikut harga E untuk masing-masing jenis kendaraan:
i = n
115
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Kendaraan ringan 2 ton
E = E Sb. Depan + E Sb. Belakang
= {0,5 (2000)/8160}
4
+ {0,5 (2000)/8160}
4

= 0,000226 + 0,000226
= 0,000452
- Truk 2 as 8 ton
E = E Sb. Depan + E Sb. Belakang
= {0,34 (8000)/8160}
4
+ {0,66 (8000)/8160}
4
x 0,086
= 0,012346 + 0,015075
= 0,0274
- Truk 2 as 13 ton
E = E Sb. Depan + E Sb. Belakang
= {0,34 (13000)/8160}
4
+ {0,66 (13000)/8160}
4
x 0,086
= 0,086085 + 0,1051
= 0,19120
- Truk 3 as 20 ton
E = E Sb. Depan + (E Sb. Tengah + E Sb. Belakang)
={0,25(20000)/8160}
4
+[{0,375(20000)/8160}
4
x0,086{0,375(20000)/8160}
4
) x
0,086]
= 0,14096 + (0,061373 + 0,061373)
= 0,81606
- Truk 5 as 30 ton
E = E Sb. Depan + E Sb. Tengah + E Sb. Belakang
116
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
={0,18(30000)/8160}
4
+[{0,14(30000)/8160}4x0,086{0,14(30000)/8160}
4
x
0,086]+
[{0,27(30000)/8160}
4
x0.086{0,27(30000)/8160}
4
x0,086]
= 0,191785+(0,006035+0,006035) +(0,083498+0,083498)
= 1,8738
Tabel 7.4 Pedoman penentuan jumlah lajur
Lebar Perkerasan (L) Jumlah lajur
L < 5,5 m 1 lajur
5,5 m < L < 8,25 m 2 lajur
8,25 m < L < 11,25 m 3 lajur
11,25 m < L < 15,00 m 4 lajur
15,00 m < L < 18,75 m 5 lajur
18,75 m < L < 22,00 m 6 lajur


Jumlah lajur jalan raya dapat diketahui dari Tabel 7.4 Pedoman penentuan
jumlah lajur. Dikarenakan jalan yang direncanakan memiliki lebar 7,5 m, maka
pada Tabel 7.4 jalan tersebut digolongkan sebagai jalan dengan 2 lajur.
Tabel 7.5 Koefisien distribusi ke lajur rencana





117
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
Jumlah lajur digunakan untuk menentukan nilai C pada Tabel 5.5
Koefisien distribusi ke lajur rencana. Dikarenakan jalan memiliki 2 lajur 2 arah,
maka nilai C adalah 0,5 baik untuk kendaraan ringan maupun kendaraan berat.
LEP masing-masing jenis kendaraan pada awal umur rencana :
1. Kendaraan ringan 2 ton = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
= 5327 x 0,0004 x 0,5 x (1 + 0,085)
4
= 1,60
2. Truk 2 as 8 ton = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
= 152 x 0,274 x 0,5 x (1 + 0,04)
4
= 25,33
3. Truk 2 as 13 ton = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
= 42 x 0,19120 x 0,5 x (1 + 0,04)
4
= 4,89
4. Truk 3 as 20 ton = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
= 12 x 0,081606 x 0,5 x (1 + 0,04)
4
= 0,595
5. Truk 5 as 30 ton = Ai x Ei x Ci x (1 + a)
n
= 7 x 1,8737 x 0,5 x (1 + 0,04)
4
= 7,978
LEP = 40,393

7.4.2 Perhitungan LEA
LEA dihitung dengan menggunakan rumus:
LEA = LEP (1 + r)
n
Dimana:
r = faktor pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana
n = umur rencana jalan tersebut
n ditentukan pada soal yaitu 10 tahun

1. Kendaraan ringan 2 ton = LEP (1 + r)
n

118
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
= 1,60 (1 + 0,085)
10
= 3,61
2. Truk 2 as 8 ton = LEP (1 + r)
n
= 25,33 (1 + 0,04)
10
= 37,49
3. Truk 2 as 13 ton = LEP (1 + r)
n
= 4,89 (1 + 0,04)
10
= 7,23
4. Truk 3 as 20 ton = LEP (1 + r)
n
= 0,595 (1 + 0,04)
10
= 0,880
5. Truk 5 as 30 ton = LEP (1 + r)
n
= 7,987 (1 + 0,04)
10
= 11,82
LEA = 61,03

7.4.3 Perhitungan LET
LET = LEP + LEA
2
= (40,393+ 61,03)= 50,711


7.4.4 Perhitungan LER
LER = LET x Fp
Dimana:
Fp = faktor penyesuaian = UR/10 = 1
UR = umur rencana
LER = LET x Fp
= 50,71 x 1
= 50,71

119
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
7.5 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan
7.5.1 Penentuan Indeks Permukaan Awal (IPo)
Tabel 7.6 Indeks permukaan pada awal umur rencana (IPo)

Dari Tabel 7.6, untuk perkerasan permukaan Laston diperoleh IPo = 4.
7.5.2 Penentuan Indeks Permukaan Akhir (IPt)
Tabel 7.7 Indeks permukaan pada akhir umur rencana (IPt)




120
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
Dari Tabel 7.7 dengan LER 50,71 ( 10 - 100 ) diperoleh IPt 2,0.
Pada soal disebutkan bahwa klasifikasi jalan adalah arteri.
7.5.3 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IPo = 4


Gambar 5.3 dengan IPo 4 dan IPt 2,0 didapat ITP = 7,2
7.6 Jenis Lapisan Perkerasan

Sesuai dengan soal, jenis lapisan perkerasan yang digunakan:
Permukaan = Laston (MS 800 Kg)
LPA = Batu pecah kelas A (CBR 90 %)
LPB = Sirtu (CBR 60 %)
121
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
7.6.1 Perhitungan Tebal Perkerasan
ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3
Dimana:
- a1,a2,a3 adalah kekuatan relative dari Tabel 7.8 untuk lapis permukaan
(a1), lapis pondasi atas (a2), dan lapis pondasi bawah (a3).
- D1,D2,D3 adalah tebal masing-masing lapisan dalam cm untuk lapis
permukaan (D1), lapis pondasi atas (D2), dan lapis pondasi bawah (D3).
Tabel 7.8 Koefisien Kekuatan Relatif








Dari Tabel 7.8 didapat:
a1 = 0,40
a2 = 0,14
a3 = 0,13



122
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
Tabel 7.9 Tebal Minimum Lapisan
















Besar nilai D mengacu pada Tabel 7.9 dimana:
D1 minimum 7,5 cm
D2 minimum 15 cm


Sehingga dipilih:
123
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
D1 = 7,5 cm
D2 = 15 cm
ITP = a1D1 + a2D2 + a3D3
7,2 = (0,4) 7,5 + (0,14) 15 + (0,12) D3
7,2 = 5,1 + 0,13 D3
D3 = 16 cm
.
Susunan Lapisan Perkerasan













Laston 7,5 cm
Lapis pondasi atas 15 cm
Lapis pondasi bawah 16 cm
124
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051

125
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
BAB IX
PERHITUNGAN PERALATAN DAN BIAYA

Dalam tugas ini direncanakan penggunaan peralatan dan biaya untuk
pekerjaan subgrade, sub base, dan base. Pekerjaan sub grade meliputi pekerjaan
galian (cut), timbunan (fill), serta pemadatan (compaction). Pekerjaan sub base
dan base meliputi pekerjaan pangangkutan material, penebaran, dan pemadatan
material.

8.1 Clearing
Clearing adalah pekerjaan pembersihan permukaan tanah dari rerumputan
dan pepohonan. Pada daerah cut, clearing dilakukan bersama-sama dengan
stripping. Sedangkan pada daerah bebas pandangan hanya dilakukan pekerjaan
clearing. Tanah hasil clearing ini akan ditumpuk di luar daerah milik jalan.
Peralatan yang digunakan adalah Buldozer dengan kemampuan clearing
350 m
2
/jam. Luas daerah yang harus di clearing adalah (1414 x 13,5) = 19089 m
2

dan jam kerja efektif 8 jam perhari. Produksi satu hari kerja dengan 45 menit/jam
kerja efektif adalah :
Produktivitas 1 hari kerja = 8 jam/hari x 350 m
2
/jam
= 2.800 m
2
/hari

Jumlah hari kerja =
hari m
m
/ 2800
19089
2
2
= 6,817 7 hari
Jadi bila digunakan satu buah bulldozer, maka pekerjaan clearing dapat
diselesaikan dalam waktu 7 hari.
Biaya pelaksanaan clearing
- Harga bulldozer Rp 2.000.000.000,- / buah ( merk Caterpillar)
126
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Biaya operasional yang berasal dari bahan bakar, pemeliharaan, upah
operator dan lain-lain diperkirakan 100 % dari waktu penyusutan 5 tahun.
- Jadi biaya pelaksanaan clearing adalah :
= Biaya operasional + penyusutan setiap jam kerja
=
10000
1
x (100 % + 100 %) x Rp 2.000.000.000,- = Rp 400.000,- / jam
- Biaya per m
2
clearing = (Rp 400.000/jam ) / (350 m
2
/jam) = Rp 1.143,-
- Biaya pelaksanaan = 19.089 m
2
x Rp 1.143- = Rp 21.818.727,-
- Biaya over head = 20 % x Rp 21.818.727,- = Rp 4.363.745,-
- Biaya total = Rp 21.818.727,- + Rp 4.363.745,-
= Rp 26.182.472,-
8.2 Stripping
Stripping adalah pekerjaan penggusuran tanah permukaan (top soil)
setelah clearing dilaksanakan. Karena tanah tersebut tidak cukup kuat menahan
beban. Tebal stripping rata-rata adalah 20 cm. Setelah pekerjaan stripping
dilaksanakan tanah hasil stripping akan diangkut ke luar daerah milik jalan.
Volume stripping (1414 x 13,5 x 0,2) = 3817 m
3
.
Peralatan yang digunakan buldozer dengan ketentuan :
- Panjang blade 13 6 = (13 x 0,305 ) + (6 x 0,0254 ) = 4,117 m
- Sisi tegak 2 x 3 1,5 = 2 ( 3 x 0,305 ) + (1,5 x 0,0254 ) = 1,9063 m
- Sisi dasar 3 1,5 = (3 x 0,305) + ( 1,5 x 0,0254 ) = 0,9531 m
Volume blade = 4,117 x (1,9063 x 0,9531)
= 3,74 m
3
(lepas)
= 3,74 x 1,25 = 4,675 m
3
(alam)
= 3,74 x 0,75 = 2,805 m
3
(padat)
Operasional buldozer
127
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Gigi 1 (menggali) = 1,6 MPH = 1,6 x
60
1609
= 42,9 m/menit
- Gigi 2 (menebar) = 2,2 MPH = 2,2 x
60
1609
= 59 m/menit
- Gigi 3 (mengangkut) = 3,2 MPH = 3,2 x
60
1609
= 85,8 m/menit
- Gigi 4 (kembali) = 5,4 MPH = 5,4 x
60
1609
= 144,8 m/menit

8.2.1 Pekerjaan stripping

a. Menggali :
Tebal galian 20 cm = 0,2 m
Panjang blade13 6 = 4,117 m
Jarak galian =
m 678 , 5
4,117 x 0,2
4,675
blade panjang galian x tebal
alam keadaan tanah Volume
= =

Waktu menggali =
menit 0,132
42,9
5,678
menggali Kecepatan
menggali Jarak
= =

b. Mengangkut
Tanah hasil stripping ini didorong 20 cm (jarak angkut ekonomis bulldozer)
Jarak angkut = 100 meter
Waktu angkut = menit 166 , 1
85,8
100
angkut kecepatan
angkut Jarak
= =
c. Kembali
Jarak kembali = Jarak gali + jarak angkut
= 5,678 + 100 = 105,678 m
Waktu kembali =
menit 0,730
144,8
105,678
kembali kecepatan
kembali jarak
= =

128
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
d. Waktu Tetap
Termasuk waktu yang hilang karena pemindahan gigi dan lain sebagainya
diambil 1 menit.
Waktu siklus dozer = a + b + c + d
= 0,132 + 1,166 + 0,730 + 1 = 3,028 menit
Waktu siklus yang dikoreksi = 110% x 3,028 = 3,331 menit
Diperkirakan dalam kerja efektif 45 menit/jam.
Produktivitas kerja/jam =
jam / m 63,157 4,675m x
menit 3,331
jam menit / 45
3 3
=

Produksi perhari = 8 jam /hari x 63,157 m
3
/jam = 505,256 m
3
/hari
Volume total stripping = 3817 m
3

Lamanya pekerjaan stripping =
hari 8 55 , 7
/ m 505,256
m 3817
3
3
~ =
hari

Jadi bila digunakan satu dozer maka pekerjaan dapat dilaksanakan dalam
waktu 6 hari.
Biaya pelaksanaan stripping
- Harga Bulldozer = Rp.2.000.000.000,- / buah
- Biaya operasional = 100 %, 5 tahun penyusutan
- Jadi biaya pelaksanaan stripping adalah :
= Biaya operasional + penyusutan untuk setiap jam kerja.
=
10000
1
(100 % + 100 %) x Rp 2.000.000.000,- = Rp. 400.000,-/ jam
- Biaya per m
3
stripping =
- 6.333 Rp.
/ 63,157m
400.000 Rp
3
=
jam

- Biaya pelaksanaan = 3817 x Rp 6.333,- = Rp 20.183.271,-
- Biaya Over head = 20 % x Rp 20.183.271,- = Rp 4.036.654,-
- Biaya total = Rp 20.183.271,- + Rp 4.036.654,-
= Rp 24.219.925,-
129
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.2.2 Pengangkutan tanah stripping

Dari hasil perhitungan ini, diperoleh tanah hasil stripping sebesar 3817 m
3

yang akan diangkut ke disposal place yang berjarak rata-rata 2 km dari lokasi
proyek.
Sesuai dengan peralatan yang tersedia, digunakan peralatan berupa 1 buah
power shovel (PS) ukuran 1,5 cuyard dengan dump truck (DT) berkapasitas 6 m
3

dengan BBM solar. Waktu memuat dan mengisi per bucket PS = 1 menit dan
waktu menuang DT = 2 menit dengan jam kerja efektif 8 jam/hari, kecepatan rata-
rata DT adalah 35 km/jam.
- Volume stripping = 3817 m
3
(alam)
= 1,25 x 3817 = 4771 m
3
(lepas)
- Volume bucket PS = 1,5 cuyart x 0,765
= 1,148 m
3
(lepas)
- Banyak muat PS (n) =
kali
PS Volume
DT Volume
5 226 , 5
148 , 1
6
~ = =

- Waktu muat PS = n x Ws PS x Waktu kerja efektif
= 5 x 1 menit x 60/45 = 6,667 menit
- Waktu perjalanan DT pp + waktu menuang :
=
menit menit
jam km
menit km
143 , 7 2
/ 35
45 2
2 = +


- Waktu siklus DT = 6,667 + 7,143 = 13,810 menit
- Jumlah DT yang dapat dilayani oleh 1 PS :
=
DT 2 071 , 2
667 , 6
810 , 13
= =

- Jumlah trip yang dapat dilakukan oleh 1 DT per hari :
=
trip 26 07 , 26
810 , 13
45 8
= =


130
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Jam kerja PS per hari = 26 trip x 2 DT x 6,667
= 359,958 menit < 8 jam (480 menit) ... ok!
- Produksi 1 hari DT = 26 trip x 2 DT x 6 m
3
= 323 m
3

- Lamanya pengangkutan pekerjaan stripping oleh DT dan PS :
=
hari 15 7 , 14
323
4711
~ =

Pembiayaan :
- Biaya PS = 15 hari x 6 jam x 1/10.000 x (100% + 100%)
x Rp. 1.500.000.000,-
= Rp 27.000.000,-
- Biaya DT = 15 hari x 6 jam x 2 x 1/10.000 x (100% + 135%)
x Rp 850.000.000.-
= Rp 35.955.000,-
- Biaya Breakdown = 5% x Rp 35.955.000,-= Rp 1.797.750,-
- Jumlah biaya = Rp 27.000.000,-+ Rp 35.955.000,-+ Rp 1.797.750,-
= Rp 64.752.750,-
- Biaya Overhead = 20% x Rp 64.752.750,-,- = Rp 12.950.550,-
- Biaya Total = Rp 64.752.750,-+ Rp 12.950.550,-
= Rp 77.703.300,-





131
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.3 Pekerjaan Subgrade
Lingkup pekerjaan sub grade meliputi pekerjaan galian (cut), timbunan
(fill), serta pemadatan (compaction).
8.3.1 Daerah timbunan (fill)
Volume tanah yang dibutuhkan untuk menimbun daerah ini adalah
2884,35 m
3
(alam). Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah bulldozer
dengan spesifikasi:
- Panjang blade 13 6 = (13 x 0,305) m + (6 x 0,0254) m = 4,117 m
- Sisi tegak 2 x 3 1,5 = 2 (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 1,906 m
- Sisi dasar 3 1,5 = (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 0,953 m
- Volume blade = 4,117 m x (1,906 m x 0,953 m)
= 3,74 m
3
(lepas)
= 3,74 m
3
x 1,25 = 4,675 m
3
(alam)
= 3,74 m
3
x 0,75 = 2,805 m
3
(padat)
- Kecepatan gali = 42,9 m/menit
- Kecepatan angkut = 85,8 m/menit
- Kecepatan tebar = 59,0 m/menit
- Kecepatan kembali = 144,8 m/menit
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga bulldozer = Rp 2.000.000.000,-
- Perhitungan waktu
a. Waktu menggali
Tebal galian 20 cm = 0,2 m
Jarak galian =
( )

=
4,675
3
0,2 4,117
= 5,678 m
Waktu menggali =

.
=
5,678
42,9 /
= 0,132 menit
b. Waktu angkut
132
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
Tanah hasil stripping ini didorong 20 cm (jarak angkut ekonomis bulldozer).
Jarak angkut = 100 meter
Waktu angkut =

.
=
100
85,8 /
= 1,166 menit
c. Waktu kembali
Jarak kembali = Jarak gali + jarak angkut
= 5,678 m + 100 m = 105,678 m
Waktu kembali =

.
=
105,678
144,8 /
= 0,730 menit
d. Waktu tetap
Termasuk waktu yang hilang karena pemindahan gigi dan lain sebagainya,
diambil 1 menit.
Waktu siklus dozer = a + b + c + d
= (0,132 + 1,166 + 0,730 + 1,000) menit = 3,028 menit
Waktu siklus terkoreksi= 110% x 3,028 menit = 3,331 menit
- Produktivitas kerja/jam =
45 /
3,331
4,675 3 = 63,157 m
3
/jam
- Produksi perhari = 8 jam/hari x 63,157 m
3
/jam = 505,256 m
3
/hari
- Lama pekerjaan =
hari / m 505,256
m 2884,35
3
3
= 5,70 6 hari
Jadi bila digunakan satu dozer maka pekerjaan dapat dilaksanakan dalam
waktu 6 hari.
- Perhitungan biaya
- Biaya pelaksanaan adalah:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
= 1/10000 (100% + 100%) x Rp 2.000.000.000 = Rp 400.000,-/jam
- Biaya pelaksanaan = Rp 400.000,- x 8 jam x 6 hari = Rp 19.200.000,-
- Biaya over head = 20% x Rp 19.200.000,- = Rp 3.840.000,-
- Biaya total = Rp 19.200.000,-+ Rp 3.840.000,- = Rp
23.040.000,-
-
133
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.3.2 Daerah galian (Cut)
Lingkup pekerjaan pada daerah galian (cut) adalah Penggalian dan
pengangkutan. Tanah hasil galian ini akan dibawa untuk daerah timbunan (fill)
dan sisanya akan dibuang ke disposal place yang bejarak 2 km dari lokasi proyek .
Total volume untuk daerah galian (cut) ini adalah 11317,55 m
3
- 2884,35 m
3
=
8433,2 m
3
Alat yang digunakan untuk menggali adalah power shovel dan untuk
mengangkut adalah dump truck. Berikut ini adalah spesifikasi untuk dump truck
dan power shovel:
- Volume bucket PS = 1,5 cuyard x 0,765 = 1,148 m
3
(lepas)
- Volume DT = 6 m
3

- Kecepatan DT = 35 km/jam
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga PS = Rp 1.500.000.000,-
- Harga DT = Rp 850.000.000,-
- Perhitungan waktu
- Volume cut = 1,25 x 8433,2 m
3
(alam)
= 10541 m
3
(lepas)
- Waktu muat PS =
45
60
1
148 , 1
6
x menit x
= 6,969 menit
- Waktu perjalanan DT (pp) + waktu menuang
=
menit menit x
jam km
km x
2 45
/ 35
2 2
+
= 7,14 menit
- Waktu siklus DT = 6,969 menit + 7,14 menit = 14,11 menit
- Jumlah DT yang dilayani oleh 1 PS
n =
menit
menit
969 , 6
11 , 14
= 2,02 DT 2DT
- Jumlah trip DT/hari =
menit
menit x jam
11 , 14
45 8
= 25,51 26 trip
- Jam kerja PS/hari = 26 trip x 4 DT x 6,969 menit = 724 menit
134
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Check =
menit
menit
45
724
= 8,053 jam 8 jam
- Produktivitas DT perhari
= Jumlah trip x jumlah DT x volume DT
= 26 x 4 x 6 m

= 624 m
3
/hari
- Lama pekerjaan
=


=
8433,2
3
624
3
/
= 15 hari

- Perhitungan biaya
- Biaya power shovel
= 15 hari x 8 jam x (1/10.000) x (100% + 100%) x Rp 1.500.000.000
= Rp 36.000.000,-
- Biaya dump truck
= 15 hari x 8 jam x 4 DT x (1/10.000) x (135%+100%) x Rp 850.000.000
= Rp 95.800.000,-
- Biaya breakdown DT
= 5% x Rp 95.800.000,-= Rp 4.790.000,-
- Jumlah biaya = Rp 36.000.000,- + Rp 95.800.000,- + Rp 4.790.000,-
= Rp 136.590.000,-
- Biaya overhead = 20% x Rp 136.590.000,-
= Rp 27.318.000,-
- Biaya total = Rp 136.590.000,-+ Rp 27.318.000,-
= Rp 163.908.000,-


135
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.3.3 Pemadatan daerah pekerjaan subgrade.

Tanah yang sudah dilakukan pengusikan baik dengan pekerjaan cut
ataupun fill, sudah berlepasan butirannya. Oleh karena itu perlu dilakukan
pemadatan untuk memampatkannya kembali agar dapat menahan muatan yang
berada di atasnya dan meratakannya agar mendapatkan ketinggian muka tanah
yang sama. Pemadatan hanya dilakukan pada bagian konstruksi saja.
Luas daerah pekerjaan subgrade yang dipadatkan adalah 7,5 m x 1414 m
= 5047,5 m
2
. Peralatan yang digunakan adalah tandem roller. Spesifikasi untuk
tandem roller yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Lebar roda gilas = 1,8 m
- Jumlah lintasan (n) = 6 8 pass, diambil 7 pass
- Kecepatan (T) = 4 6 km/jam, diambil 5 km/jam
- Over lapping = 1/3 bagian dari roda gilas = 0,6 m
- Lebar roda gilas efektif = 2/3 bagian dari roda gilas = 1,2 m
- Efisiensi =
45
60
100% = 75% = 0,75
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga tandem roller = Rp 1.200.000.000,-
- Perhitungan waktu
- Luas permukaan tanah yang dapat dipadatkan per jam (F) adalah:
- F =

=
0,75 1,2 5000
8
= 562,50 m
2
/jam
- Produksi perhari = 562,50 m
2
/jam x 8 jam/hari
= 4500 m
2
/hari
- Lama pekerjaan =
hari / m 4500
m 10605
2
2
= 2,35 3 hari
- Perhitungan biaya
- Biaya pelaksanaan adalah:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
136
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
= 1/10000 (100 % + 100 %) x Rp 1.200.000.000,- = Rp 240.000/jam
- Biaya pelaksanaan = 3 hari x 8 jam x Rp 240.000,- =Rp 5.760.000,-
- Overhead = 20% x Rp 5.760.000,- = Rp 1.152.000,-
- Biaya Total = Rp 5.760.000,-+Rp 1.152.000,-= Rp 6.912.000,-

8.4 Pekerjaan Sub Base Course

Lingkup pekerjaan pada sub base course ini adalah pengangkutan,
penebaran, dan pemadatan material.
8.4.1 Pengangkutan material sirtu

Lapisan sub base terdiri dari bagian perkerasan dan bahu jalan. Pada
perencanaan ini jalan mempunyai luas yaitu 2 x (3,75) x 1414 m = 10605 m
2
.
Jalan ini dianggap jalan baru sehingga pada pengoperasian alat tidak terganggu
oleh lalu lintas lain. Dalam hal ini pekerjaan sub base course dapat dilakukan
sekaligus 2 arah. Tempat material berjarak rata-rata 15 km dari lokasi pekerjaan.
Material sirtu ini ditumpuk setiap jarak 100 m, kemudian disebarkan dengan
menggunakan bulldozer yang dimulai dari jarak terjauh. Peralatan yang digunakan
1 buah power shovel dan dump truck dengan spesifikasi:
- Volume bucket PS = 1,5 cuyard x 0,765 = 1,148 m
3
(lepas)
- Volume DT = 6 m
3

- Kecepatan DT = 35 km/jam
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga PS = Rp 1.500.000.000,-
- Harga DT = Rp 850.000.000,-
Tebal penghamparan dalam keadaan lepas, sehingga:
h = 1,1 x D3 = 1,1 x 16 cm = 18 cm
V= L x h = 10605 m
2
x 0,18m = 1909 m
3

137
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Perhitungan waktu
- Volume = 7,5 m x 1414 m x 0,16 m x 1,11
= 1909 m
3
(lepas)
- Jarak angkut material dari quary = 1,414 km + 15 km = 16,414 km
- Waktu muat PS =
volumePS
volumeDT
x Ws PS x Waktu kerja efektif

Waktu muat PS =
6
3
1,148
3
1
60
45
= 6,969 menit
- Waktu perjalanan DT (pp) + waktu menuang:
=
menit menit x
jam
2 45
/ km 35
km x15 2
+
= 40,57 menit
- Waktu siklus DT = 6,969 menit + 40,57 menit = 47,54 menit
- Jumlah DT yang dapat dilayani oleh 1 PS:
n =
menit 969 , 6
menit 47,54
= 6,82 7 DT
- Jumlah trip yang dapat dilakukan oleh DT perhari
=
menit 47,54
menit 45 x jam 8
= 7,9 8 trip
- Jumlah kerja PS perhari = 8 trip x 7 DT x 6,969 menit = 390,26 menit
Check =
jam menit / 45
menit 390,26

= 8,7 jam > 8 jam
Maka jumlah trip DT dikurangi menjadi 7 trip saja.
- Jumlah kerja PS perhari = 7 trip x 7 DT x 6,969 menit = 341,481 menit
Check =
jam menit / 45
menit 341,481

= 7,58 jam < 8 jam
- Produktivitas DT perhari = jumlah trip x jumlah DT x volume DT
138
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
= 7 x 7 x 6 m
3

= 294 m
3

- Lama pekerjaan =
hari / m 294
m 1909
3
3
= 6,49 7 hari

- Perhitungan biaya
- Biaya power shovel
= 7 hari x 7,58 jam x (1/10.000) x (100% +100%) x Rp 1.500.000.000,-
= Rp 15.918.000,-
- Biaya dump truck
= 7 hari x 7,58 jam x 7 DT x (1/10.000) x (135%+100%)
x Rp 850.000.000,-
= Rp 74.191.145,-
- Breakdown DT
= 5% x Rp 74.191.145,- = Rp 3.709.557,-
- Jumlah = Rp 15.918.000,- + Rp 74.191.145,- + Rp 3.709.557,-
= Rp 97.528.259,-
- Overhead = 20% x Rp 97.528.259,-
= Rp 19.505.651,-
Biaya total = Rp 97.528.259,-+ Rp 19.505.651,-
= Rp 117.033.910,-






139
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.4.2 Penebaran material sirtu
Penebaran dilakukan dengan menggunakan bulldozer. Penebaran ini
terdiri dari beberapa daerah tumpukan sirtu pada badan jalan. Spesifikasi
bulldozer yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Panjang blade 13 6 = (13 x 0,305) m + (6 x 0,0254) m = 4,117 m
- Sisi tegak 2 x 3 1,5 = 2 (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 1,906 m
- Sisi dasar 3 1,5 = (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 0,953 m
- Volume blade = 4,117 m x (1,906 m x 0,953 m)
= 3,7405 m
3
(lepas)
= 3,74 m
3
x 1,25 = 4,675 m
3
(alam)
= 3,74 m
3
x 0,75 = 2,805 m
3
(padat)
- Kecepatan gali = 42,9 m/menit
- Kecepatan angkut = 85,8 m/menit
- Kecepatan tebar = 59,0 m/menit
- Kecepatan kembali = 144,8 m/menit
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga bulldozer = Rp 2.000.000.000,-

- Perhitungan waktu
- Volume sirtu yang akan ditebar
= 7,5 m x 0,16 m x 1,11 x 1414 m = 1909 m
3
(lepas)
- Tebal padat = 16 cm = 0,16 m
- Tinggi penebaran = 0,16 m x 1,11 = 0,1776 m
a. Waktu angkut
- Jarak angkut rata-rata = x 100 m = 50 m
- Waktu angkut =
50
85,8 /
= 0,583 menit
b. Waktu tebar
140
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Jarak tebar =
3,740
4,117 0,544
= 1,670 m
- Waktu tebar =
1,670
59 /
= 0,028 menit
c. Waktu kembali
- Jarak kembali = 50 m + 1,670 m = 51,670 m
- Waktu kembali =
51,670
144,8 /
= 0,357 menit
d. Waktu tetap, termasuk waktu yang hilang karena pemindahan gigi dan lain
sebagainya diambil 1 menit.
Waktu siklus terkoreksi = 110% x (0,583 + 0,028 + 0,357 + 1) menit
= 2,165 menit
- Produktivitas perjam =
45 /
2,165
3,740
3
= 77,74 m
3
/jam
- Produktivitas perhari = 8 jam x 77,74 m
3
/jam = 621,89 m
3
/hari
- Lama pekerjaan =
1909 m3
621,89 3/
= 3,2 4 hari
- Perhitungan Biaya
- Biaya operasional bulldozer perjam:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
= 1/10000 (100 % + 100 %) x Rp 2.000.000.000,- = Rp 400.000,-
- Biaya per m
3
= Rp 400.000,-/ 77,74 = Rp 5200,-
- Biaya pelaksanaan = Rp 5200,- x 1883,5 m
3

= Rp 9.794.200,-
- Biaya overhead = 20% x Rp 9.794.200,-
= Rp 1.958.840,-
- Biaya total = Rp 9.794.200,-Rp 1.958.840,-
= Rp 11.753.040,-


141
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
8.4.3 Pemadatan material sirtu

Karena alat pemadatan yang tersedia hanya 1 buah, maka pekerjaan
dibagi 2 pias. Setelah pias pertama selesai baru dilanjutkan pada pias kedua. Alat
yang digunakan adalah tandem roller dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Lebar roda gilas = 1,8 m
- Jumlah lintasan (N) = 6 8 pass, diambil 7 pass
- Kecepatan (T) = 4 6 km/jam, diambil 5 km/jam = 5000 m/jam
- Over lapping = 1/3 bagian dari roda gilas = 0,6 m
- Lebar roda gilas efektif = 2/3 bagian dari roda gilas = 1,2 m
- Efisiensi =
45
60
100% = 75% = 0,75
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga tandem roller = Rp 1.200.000.000,-

- Perhitungan waktu
- Luas permukaan tanah yang akan dipadatkan:
= 7,5 m x 1414 m = 10605 m
2
(2 pias)
- Tebal padat = 16 cm = 0,16 m
- Tinggi penebaran = 0,16 m x 1,11 = 0,177 m
- Banyak lapisan =0,177 m/0,16m = 0,02 1 lapis
- Luas permukaan tanah yang dapat dipadatkan per jam (F) adalah:
F =

=
0,75 1,2 5000
8
= 562,50 m
2
/jam
- Waktu yang dibutuhkan =
1 106052
8 / 562/

= 2.35 3 hari
- Perhitungan biaya
- Biaya pelaksanaan adalah:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
142
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
= 1/10000 (100 % + 100 %) x Rp 1.20.000.000,- = Rp 240.000/jam
- Biaya pelaksanaan = 3 hari x 8 jam x Rp 240.000,-
= Rp 5.760.000,-
- Overhead = 20% x Rp 5.760.000,-
= Rp 1.152.000,-
Biaya total = Rp 5.760.000,-+ Rp 1.152.000,-
= Rp 6.912.000,-
8.5 Pekerjaan Base Course

Lingkup pekerjaan pada base course ini adalah pengangkutan, penebaran,
dan pemadatan material.
8.5.1 Pengangkutan material batu pecah

Lapisan base hanya dibuat di daerah perkerasan saja. Pada perencanaan
ini jalan dianggap mempunyai luas sama, yaitu: (2 x 3,75) x 1414 m = 10605 m
2
.
Tempat material berjarak 15 km dari lokasi pekerjaan. Material diangkut dengan
DT untuk tebal lapisan base rencana 15 cm dan faktor padat ke lepas 1,15.
Material batu pecah ini ditumpuk setiap jarak 100 m, kemudian ditebarkan dengan
menggunakan bulldozer yang dimulai dari jarak terjauh. Peralatan yang digunakan
1 buah power shovel dan dump truck dengan spesifikasi:
- Volume bucket PS = 1,5 cuyard x 0,765 = 1,148 m
3
(lepas)
- Volume DT = 6 m
3

- Kecepatan DT = 35 km/jam
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga PS = Rp 1.500.000.000,-
- Harga DT = Rp 850.000.000,-
- Perhitungan waktu
- Volume = (2 x 3,75 m) x 1414 m x 0,15 m x 1,15 = 1829,36 m
3

143
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Jarak angkut = 15 km + 1.414 km = 16,414 km
- Waktu muat PS =
6
3
1,1483
1
60
45
= 6,969 menit
- Waktu perjalanan DT (pp) + waktu menuang
=
menit menit x
jam
2 45
/ km 35
km x16,42 2
+
= 44,22 menit
- Waktu siklus DT = 6,969 menit + 44,22 menit = 51,19 menit
- Jumlah DT yang dapat dilayani oleh 1 PS
n =
51,19
6,969
= 7,3 8 DT
- Jumlah trip yang dapat dilakukan oleh DT perhari
=
8 45
51,19
= 7 trip
- Jumlah kerja PS perhari = 7 trip x 8 DT x 6,969 menit = 390,264 menit
Check =
390,26
45 /

= 8,67 jam > 8 jam
Maka jumlah trip DT dikurangi menjadi 6 trip saja.
- Jumlah kerja PS perhari = 6 trip x 8 DT x 6,969 menit = 334,512 menit
Check =
334,512
45 /

= 7,43 jam < 8 jam ...OK!
- Produktivitas DT perhari = jumlah trip x jumlah DT x volume DT
= 6 x 8 x 6 m
3
= 288 m
3

- Lama pekerjaan =
hari / m 288
m 1829,36
3
3

= 6,33 7 hari
- Perhitungan biaya
- Biaya power shovel
144
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
= 7 hari x 7,43 jam x (1/10.000) x (100% +100%) x Rp 1.500.000.000,-
= Rp 15.603.000,-
- Biaya dump truck
= 7 hari x 7,43 jam x 8 DT x (1/10.000) x (135%+100%)
x Rp 850.000.000,- = Rp 190.980.720,-
- Breakdown DT
= 5% x Rp 190.980.720,- = Rp 9.549.036,-
- Jumlah = Rp 15.603.000,-+ Rp 190.980.720,- +Rp 9.549.036,-
= Rp 216.132.756,-
- Overhead = 20% x Rp 216.132.756,-
= Rp 43.226.551,-
- Biaya total = Rp 216.132.756,- + Rp 43.226.551,-
= Rp 259.359.307,-

8.5.2 Penebaran material batu pecah

Penebaran dilakukan dengan menggunakan bulldozer. Penebaran ini
dilakukan pada beberapa daerah tumpukan pada badan jalan. Spesifikasi bulldozer
yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Panjang blade 13 6 = (13 x 0,305) m + (6 x 0,0254) m = 4,117 m
- Sisi tegak 2 x 3 1,5 = 2 (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 1,906 m
- Sisi dasar 3 1,5 = (3 x 0,305) m + (1,5 x 0,0254) m = 0,953 m
- Volume blade = 4,117 m x (1,906 m x 0,953 m) = 3,7405m
3
(lepas)
= 3,74 m
3
x 1,25 = 4,675 m
3
(alam)
= 3,74 m
3
x 0,75 = 2,805 m
3
(padat)
- Kecepatan gali = 42,9 m/menit
- Kecepatan angkut = 85,8 m/menit
145
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Kecepatan tebar = 59,0 m/menit
- Kecepatan kembali = 144,8 m/menit
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga bulldozer = Rp 2.000.000.000,-
- Perhitungan waktu
- Volume batu pecah yang akan ditebar
= 7,5 m x 1414 m x 0,15 m x 1,15
= 1.829 m
3
(lepas)
- Tinggi penebaran = 0,15 m x 1,15 = 0,172 m
a. Waktu angkut
- Jarak angkut rata-rata = x 100 m = 50 m
- Waktu angkut =
50
85,8 /
= 0,583 menit
b. Waktu tebar
- Jarak tebar =
3,740
3
4,117 0,23
= 3,95 m
- Waktu tebar =
3,95
59 /
= 0,067 menit
c. Waktu kembali
- Jarak kembali = 50 m + 3,95 m = 53,95 m
- Waktu kembali =
53,95
144,8 /
= 0,373 menit
d. Waktu tetap, termasuk waktu yang hilang karena pemindahan gigi dan lain
sebagainya diambil 1 menit.
Waktu siklus terkoreksi = 110% x (0,583 + 0,067 + 0,373 + 1)menit
= 2,23 menit
- Produktivitas perjam =
45 /
2,23
3,740
3
= 75,47 m
3

- Produktivitas perhari = 8 jam x 75,47 m
3
= 603,76 m
3

146
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Lama pekerjaan =
18293
603,76 3/
3, 2 4 hari


- Perhitungan biaya
- Biaya operasional bulldozer:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
= 1/10000 (100% + 100%) x Rp 2.000.000.000,-
= Rp 400.000,-/jam
- Biaya per m
3
=
400.000,
75,47
3
= Rp 5.300
- Biaya pelaksanaan = Rp 5300,- x 1829m
3


= Rp 9.693.700, -
Biaya overhead = 20% x Rp 9.693.700, = Rp 1.938.000,-
Biaya total = Rp 9.693.700,- + Rp 1.938.000,-
= Rp 11.632.440,-
8.5.3 Pemadatan material batu pecah
Karena alat pemadatan yang tersedia hanya 1, maka pekerjaan dibagi 2
pias, setelah pias pertama selesai baru dilanjutkan pada pias kedua. Alat yang
digunakan adalah tandem roller dengan spesifikasi:
- Lebar roda gilas = 1,8 m
- Jumlah lintasan (n) = 6 8 pass, diambil 7 pass
- Kecepatan (T) = 4 6 km/jam, diambil 5 km/jam
- Over lapping = 1/3 bagian dari roda gilas = 0,6 m
- Lebar roda gilas efektif = 2/3 bagian dari roda gilas = 1,2 m
- Efisiensi =
45
60
100% = 75% = 0,75
- Waktu kerja = 8 jam/hari
- Waktu efektif = 45 menit/jam
- Harga tandem roller = Rp 1.200.000.000,-
- Perhitungan waktu
147
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
- Luas permukaan tanah yang akan dipadatkan
= 7,5 m x 1414 m = 10605 m
2
(2 pias)
- Tebal padat = 0,15 m
- Tinggi penebaran = 0,15 m x 1,15 = 0,172 m
- Banyak lapisan =
0,17
0,15
= 1,13 2 lapis
- Luas permukaan tanah yang dapat dipadatkan per jam (F) adalah:
F =
Le

=
0,75 1,2 5000
8
= 562,5 m
2
/jam
- Waktu yang dibutuhkan =
2 10605
2
8 / 562,5
2
/
= 4,17 5 hari
- Perhitungan biaya
- Biaya pelaksanaan adalah:
= Biaya operasional + biaya penyusutan
= 1/10000 (100 % + 100 %) x Rp 1.200.000.000,- = Rp 240.000/jam
- Biaya pelaksanaan = 5 hari x 8 jam x Rp 240.000,-/jam
= Rp 9.600.000,-
Overhead = 20% x Rp 9.600.000,- = Rp 1.920.000,-
Biaya total = Rp 9.600.000,- + Rp 1.920.000,- =Rp 11.520.000,-








148
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
BAB X
KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Trase dimulai dari titik asal F dan titik tujuan I
2. Untuk perhitungan galian dan timbunan, nilai total yang didapat untuk
galian adalah 8433,2 m
3
dan untuk timbunan adalah 2884,35 m
3
.
3. Pada perencanaan tebal lapisan perkerasan, jalan ini didesain dengan 3
lapisan yaitu lapis permukaan setebal 7,5 cm menggunakan laston (MS
800 kg), lapis pondasi atas setebal 16 cm menggunakan material batu
pecah (kelas A), dan lapis pondasi bawah setebal 15 cm menggunakan
material sirtu (CBR 50%).
4. Biaya alat dan bahan yang dihabiskan untuk pembuatan jalan raya
ini adalah Rp 1.426.564.033,00-

9.2 Saran
1. Pada galian dan timbunan diusahakan nilai volume pekerjaannya
seimbang, dan kalaupun tidak dapat seimbang diusahakan galian lebih
besar daripada timbunan, karena jalan yang dibuat dari tanah yang digali
lebih kuat daripada jalan yang dibuat dari tanah yang ditimbun dan tanah
galian akan digunakan untuk penimbunan.
2. Pada daerah timbunan, pemadatan harus dilakukan sebaik mungkin. Hal
ini untuk menghindari terjadinya longsoran.
3. Alat berat sebaiknya digunakan seefisien mungkin mengingat biaya sewa
alat yang besar.
149
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
4. Waktu total penyelesaian pelaksanaan pekerjaan sebaiknya jangan
berdasarkan jumlah total hari dari tiap jenis pekerjaan, tetapi dibuat
network planning.












150
Aplikasi Peralatan Rekayasa Konstruksi
Perencanaan jalan Raya



Fachrurrazie
0704101020051
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bukhari dan Maimunah. 2005. Perencanaan Trase Jalan Raya. Banda Aceh:
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Sukirman, S. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung :
Penerbit Nova.
Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung : Penerbit Nova.

Anda mungkin juga menyukai