Anda di halaman 1dari 11

Produk Pendanaan

1.

Tabungan

Wadiah

Haji

Simpanan/titipan dana dari ummat secara perorangan dalam bentuk tabungan untuk tujuan khusus yaitu persiapan ONH (Ongkos Naik Haji) ataupun umroh, dimana penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat menjelang pembayaran ONH ataupun umroh sesuai dengan waktu yang direncanakan oleh penabung sendiri. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Wadiah Haji Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,Pembayaran ONH/Umroh kepada pihak pemberangkatan bisa dilakukan via BPRS.

2. Tabungan Wadiah Qurban

Simpanan/titipan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk tabungan untuk tujuan khusus yaitu pembelian hewan qurban, dimana penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan penarikannya hanya dapat dilakukan setahun sekali yaitu pada saat menjelang pembelian hewan qurban Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Wadiah Qurban Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,Pembelian hewan qurban & penyerahannya kepada yang berhak menerima bisa dilakukan via BPRS.

3. Tabungan Wadiah Inshada

Simpanan/titipan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk tabungan untuk tujuan khusus yaitu infak/shodaqoh/zakat, dimana penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai rencana penabung atau setahun sekali yaitu pada saat bulan Romadlon. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Wadiah Inshada Menyerahkan foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,Penyerahan infak/shodaqoh/zakat kepada yang berhak menerima bisa dilakukan via BPRS.

4. Tabungan Wadiah Qordhiyuu

Simpanan/titipan dana dari ummat khususnya yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari BPRS secara perorangan dalam bentuk tabungan untuk tujuan khusus yaitu pembayaran angsuran, dimana penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dan penarikannya hanya dapat dilakukan apabila kewajiban pembayaran angsuran pembiayaan atas nama penabung/yang ditunjuk telah dipenuhi. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Wadiah Qordhiyuu Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,Bank berhak mendebet tabungan sesuai tanggal valuta dan nominal kewajiban angsuran/biaya-biaya atas nama penabung/yang ditunjuk.

5. Tabungan Mudharabah Umum

Penempatan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk tabungan untuk tujuan yang sifatnya umum, dimana penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai ketentuan BPRS dan kepada Penabung akan diberikan bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh BPRS dengan nisbah 50 bagian untuk Penabung dan 50 bagian untuk BPRS.

Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Mudharabah Umum Menyerahkan foto copy KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,-

6. Tabungan Mudharabah Pelajar

Penempatan dana dari ummat secara perorangan dengan batasan umur maksimal 12 tahun dalam bentuk tabungan untuk kepentingan pelajar ataupun anak sekolah, dimana penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai ketentuan BPRS dan kepada Penabung akan diberikan bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh BPRS dengan nisbah 50 bagian untuk Penabung dan 50 bagian untuk BPRS. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Tabungan Mudharabah Pelajar Menyerahkan foto copy Kartu Pelajar & KTP/SIM orang tua/wali murid. Umur anak maksimal 12 tahun. Setoran awal minimal Rp 10.000,- untuk selanjutnya minimal Rp 5.000,Saldo mengendap minimal Rp 10.000,Penutupan tabungan dikenakan biaya Rp 5.000,Bagi pelajar yang berprestasi dapat mengajukan beasiswa dengan rekomendasi dari Kepala Sekolah.

7. Deposito Mudharabah

Penempatan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis (ARO/Automatic Roll Over), dimana penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai jangka waktu yang disepakati dan kepada Deposan akan diberikan bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh BPRS dengan porsi nisbah bagi hasil sbb. : Jangka waktu 1 bulan : 50 bagian untuk Deposan dan 50 bagian untuk BPRS. Jangka waktu 3 bulan : 55 bagian untuk Deposan dan 45 bagian untuk BPRS. Jangka waktu 6 bulan : 60 bagian untuk Deposan dan 40 bagian untuk BPRS. Jangka waktu 12 bulan : 65 bagian untuk Deposan dan 35 bagian untuk BPRS. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Deposito Mudharabah Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku Nominal penempatan minimal Rp 500.000,-

8. Deposito Mudharabah Muqayadah

Penempatan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk deposito bersyarat dimana pihak deposan menetapkan/memberi batasan kepada pihak BPRS dalam pengelolaan dana yang ditempatkan, dengan jangka waktu sesuai kesepakatan kedua belah pihak dan kepada Deposan akan diberikan bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh BPRS dari dana penempatan tersebut dengan nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Persyaratan :

Mengisi formulir pembukaan Deposito Mudharabah Muqayadah Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku Menyerahkan persyaratan/batasan-batasan yang harus dijalankan oleh pihak BPRS. Nominal penempatan minimal Rp 100.000.000,-

9. Saham Biasa

Penyertaan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk saham biasa BPRS dengan harga sesuai harga yang berlaku saat itu dengan batasan pembelian minimal 100 lembar dan maksimal 5.000 lembar dan kepada Pesaham akan memiliki hak suara serta menerima deviden atas keuntungan tahunan yang diperoleh BPRS dengan porsi nisbah sesuai kesepakatan dalam RUPS Tahunan. Persyaratan :

Menyerahkan daftar riwayat hidup Menyerahkan surat pernyataan tidak tercela di bidang perbankan dan dana yang diserahkan adalah dana sendiri serta halal. Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku

10. Saham Preferens

Penyertaan dana dari ummat secara perorangan ataupun kelompok dalam bentuk saham preferens BPRS dengan nominal Rp 10.000,- per lembar saham, dengan batasan pembelian minimal 5.000 lembar dimana untuk Pesaham Preferens tidak memiliki hak suara tetapi mempunyai keutamaan dalam penerimaan deviden yang akan diberikan setiap triwulan dengan

nisbah bagi hasil di atas nisbah deposito jangka waktu 12 bulan. Persyaratan :

Menyerahkan daftar riwayat hidup Menyerahkan surat pernyataan tidak tercela di bidang perbankan dan dana yang diserahkan adalah dana sendiri serta halal. Menyerahkan foto copy KTP/SIM yang masih berlaku

Dana Pihak Ketiga Bank Syariah


Author: menthokz 27 Apr

Data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) sampai dengan akhir tahun 2008 menunjukkan bahwa Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan Syariah di Indonesia yang kian merosot. Nilai dana masyarakat di bank syariah pada akhir Juli 2008 sebesar Rp 32,90 triliun, nilai tersebut lebih kecil Rp 150 miliar dibandingkan dengan dana masyarakat per akhir Juni, yang sebesar Rp 33,05 triliun. Penurunan tersebut diindikasikan karena persaingan antara bank syariah dengan bank konvensional yang semakin ketat, dalam bentuk agresifitas bank umum dalam menawarkan bunga. Saat likuiditas di pasar ketat, bank umum berupaya menggaet dana masyarakat dengan mengerek bunga tinggi. Tentunya bunga tinggi ini hanya diberikan pada berbagai produk yang tidak diikutsertakan dalam program penjaminan. Sehingga faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan nasabah adalah perolehan bunga dan imbal hasil yang tinggi. Laporan yang dirilis oleh BI menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga di bank umum didominasi oleh nasabah korporat, yaitu institusi dan perusahaan yang memiliki nilai rata-rata diatas Rp. 100 juta untuk simpanan tabungan atau deposito. Sedangkan nasabah ritel faktor utama yang menjadi bahan pertimbangan adalah berbagai jenis pelayanan dan kemudahan yang ditawarkan, sehingga di pasar retail persaingan bunga cenderung diabaikan. Untuk mempertahankan besaran dana masyarakat, bank syariah kini mulai memberikan nisbah atau bagi hasil simpanan yang lebih kompetitif. Beberapa bank Syariah yang sudah mulai kompetitif memperbaiki struktur nisbahnya diantaranya adalah Niaga Syariah dengan tingkat nisbah berkisar 9,5%-10% untuk nasabah institusi dan untuk nasabah ritel berkisar 7,75%-8,75%; BSMI juga menaikkan nisbah dari 8,5%-9% menjadi sekitar 10%. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang diterapkan di perbankan Syariah secara umum meliputi 2 metode, yaitu Wadiah dan Modharobah.

Pertama, Wadiah (jasa penitipan) merupakan jasa penitipan yang dananya dapat diambil sewaktu-waktu. Pada sistem wadiah ini, bank tidak berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. Sehingga wadiah merupakan aqad antara pemilik (nasabah) dan penyimpan (bank), untuk menjaga keamanan harta/modal dari kerusakan atau kerugian. Adapun konsep bonus yang menjadi acuan pada simpanan wadiah ini diantaranya adalah (a). Penerima titipan (bank) tidak boleh menyatakan atau menjanjikan imbalan atau keutungan apapun kepada pemegang rekening wadiah; (b). Pemilik harta titipan tidak boleh mengharapkan atau meminta imbalan atau keuntungan atas rekening wadiah; (c). Setiap imbalan atau keuntungan yang dijanjikan sebelumnya dapat dianggap riba, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain; (d). Penerima titipan (bank) atas kehendaknya sendiri dapat memberikan imbalan kepada pemilik harta titipan (pemegang rekening wadiah) Untuk menunjang kemudahan para nasabah Tabungan dan Giro Wadiah, maka beberapa Bank Syariah juga melengkapi produk tabungan dan gironya dengan berbagai fasilitas, diantaranya adalah

Menggunakan buku atau kartu ATM Minimum setoran saldo pertama dan saldo minimum yang harus dipertahankan Tabungan tidak terbatas dapat ditarik sewaktu-waktu Memiliki berbagai tipe rekening, seperti perorangan, bersama atau beberapa individu, perkumpulan/kelompok yang tidak berbadan hukum, perwalian atas nama orang tua wali atau wali atas nama pemegang rekening (yang belum dewasa) Pembayaran bonus dilakukan dengan mengkredit rekening tabungan Diberikan buku cek untuk mengoperasikan rekening Penarikan dana dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan menggunakan cek atau instruksi tertulis lainnya Pelayanan khusus simpanan Giro lainnya adalah cek khusus, instruksi siaga (standing instruction), transfer dana secara otomatis Pemegang rekening menerima salinan rekening (account statement) setiap bulan dengan rincian transaksi selama bulan yang bersangkutan Bank dapat mengirim konfirmasi saldo kepada pemegang rekening setiap akhir tahun atau setiap periode tertentu (yang lebih pendek) bila dianggap perlu oleh bank atau atas permintaan pemegang rekening

Dalam kegiatan operasional perbankan syariah simpanan dalam bentuk tabungan dan giro yang menggunakan prinsip wadiah ini secara umum mengacu pada dua hal, yaitu wadiah yad amanah dan wadiah yad dhamanah. Wadiah Yad Amanah (kepercayaan) dimana penerima titipan tidak dapat memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip (nasabah). Beberapa ciri titipan wadiah yad amanah ini adalah (a). Penerima titipan (costudian) adalah memperoleh kepercayaan (trustee); (b). Harta/modal/barang yang berada dalam titipan harus dipisahkan; (c). Harta dalam titipan tidak dapat digunakan; (d). Penerima titipan tidak mempunyai hak untuk memanfaatkan simpanan; (e). Penerima titipan tidak diharuskan mengganti segala resiko kehilangan atau kerusakan harta yang dititipkan kecuali bila kehilangan atau kerusakan itu karena kelalaian penerima titipan atau bila status titipan telah berubah menjadi Wadiah Yad Dhamanah.

Wadiah Yad Dhamanah (simpanan yang dijamin) yaitu titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila hasil pemanfaatan tersebut memperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan. Biasanya bank syariah menggunakan prinsip ini untuk produk tabungan dan giro. Beberapa ciri titipan wadiah yad dhamanah ini adalah (a). Penerima titipan adalah lembaga yang dapat dipercaya untuk menjamin barang yang dititipkan; (b). Jenis harta dalam titipan tidak harus dipisahkan; (c). Harta/modal/barang titipan dapat dipergunakan untuk perdagangan; (d). Penerima titipan berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan harta titipan dalam perdagangan; (e). Pemilik harta/modal/barang dapat menarik kembali titipannya sewaktu-waktu. Kedua, Mudhorobah merupakan simpanan dana nasabah di Bank Syariah dalam kurun waktu tertentu dengan perjanjian bagi hasil keuntungan. Keuntungan investasi dana nasabah yang dilakukan bank akan dibagikan antara bank dan nasabah dengan perjanjian bagi hasil tertentu. Prinsip ini merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagai antara keduanya dengan perbandingan nisbah yang disepakati sebelumnya. Prinsip ini pada umumnya diimplementasikan oleh perbankan syariah pada jenis produk tabungan dan deposito modharobah. Simpanan yang menerapkan prinsip mudharobah ini pada umumnya terbagi dalam dua jenis, yaitu mudharobah muthlaqah dan mudharobah muqayyadah. Mudharabah Muthlaqah merupakan simpanan yang berprinsip bahwa pemilik (shahibul maal/nasabah) dana memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola (mudharib/bank) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf). Bank syariah biasanya menggunakan produk tabungan dan deposito untuk jenis ini. Mudharabah muqayyadah merupakan simpanan yang berprinsip bahwa pemilik dana (nasabah) menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dan pengguna dana (bank) tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya. Adapun beberapa ketentuan secara umum yang berlaku dan diterapkan oleh perbankan syariah pada produk tabungan & deposito yang menggunakan prinsip mudharabah, diantaranya adalah

Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. Bank sebagai mudharib dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai bukan piutang Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dan deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan

http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/prihantoro/2009/04/27/dana-pihak-ketiga-bank-syariah/

Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghipunan dana masyarakat adalah prinsip wadiah dan mudhorobah.
1. Prinsip Wadiah

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhomanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah dhamanah berbeda dengan wadiah amanah. Dalam wadiah amanah, pada prinsipnya harta ttitipan tidak boleh dimanfatkan oleh yang dititipi. Sedang dalam wadiah yad dhamanah, pihak yang dititipi (bank) bertangung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Karena wadiah yang diterapkan dalam produk giro perbanakan ini juga disifati dengan yad dhamanah, maka implikasi hukumnya sama dengan qordh, dimana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang, bank bertindak sebagai yang dipinjami. Jadi mirip seperti apa yang dilakukan oleh zubair bin awwam ketika menerima titipan uang dizaman Rosulullah SAW[1]. Ketentuan umum dari produk ini:- keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana rtidak dijanjikan imbalan dan tidak menaggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat namun tidak boleh diperjanjikan dimuka.- Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan prinsip syariah. Khusus bagi pemilik rekening giro, bank dapat memberikan buku cek, bilyet dan debit card.- Terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi unutuk sekedar menutupi biaya ayang benar benar terjadi.- Ketentuan letentuan lain yang berkaitan engan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
1. Prinsip Mudharah

Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahil maal (pemilik modal) an bank sebagai mudhorib (pengelola). Dana terseutdigunakan utuk melakukan pembiayaaan murabahah atau ijaroh seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarakan nisbah yang disepakati. Dalam hal ank menggunakan untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi[2]. Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib-ada pemilik modal, ada usaha yang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, adaijab Kabul). Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito

berjangka.Berdasrkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan dana prinsip mudharabah terbagi dua:a. Mudharabah MutlaqohPenerapan mudharabah mutlaqoh dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu: tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam penggunaan dana yang dihimpun. Ketentuan ketentuan umum produk ini adalah:- bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan aatau pembagian keuntungan secara resiko yang ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakayan , maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.- Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan kartu tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM atau alat penariakn lainnya kepada penabung. Deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertiikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan.- Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negatif.- Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah jatuh tempo akan diberlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila pada akad dicantumkan perpanjangan secara otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru.- Keketentuan lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.b. Mudharabah Muqayyadah On Ballance SheetJenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (retristed investment) dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Missal, disyaratkan digunkan uuntuk bisnis tertentu atau disyaratkan digunakan dengan akd tertuntu atau digunakan untuk nasabah tertentu. Karakteristik jenis simpanan ini sebagai berikut:- pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus dilakukan oleh bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus.- Ank wajib emmberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dana atau keuntungan secara resiko yang dpat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal itu harus tercantum dalam akad. - Sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan bukti simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening lainnya - Untuk deposito mudharabah bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. c. Mudharabah Muqoyyadah Off Ballance SheetJenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang mempertemukan antara pemilik dana dengan palaksana usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat syarat tertentu yang harus dipatuhi bankl dalam mencarai kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksana usahanya. Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai beriktu:- sebagai tanda bukti simpanan bank menerbitkan

bukti simpanan khusus. Ank wajib memesihkan dana dari rekening lainnya. Simpanan khusus dicatata pada ppos tersendiri dlam rekening administratif.Dana simpanan khusus harus disalurkan secara langsung kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik dana.- Bank menerima komisi atas jasa memeprtemukan kedua belah pihak. Sedangkan antara pemilik dana dan pelaksana usaha berlaku nisbah bagi hasil. 3. Akad pelengkap untuk mempermudah paelaksaan penghimpunan dana biasanya diperlukan juga akad pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah paelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mencarai keuntungan, dalam akad pelengkap dibolehkan untuk meminta pengganti biaya biaya yang dikeluarkana untuk amelaksanakan akad ini. Beasrnya pengganti biaya ini sekedara menutupi biaya yang benar benar terjadi. Wakalah Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu seperti inkaso dan trasfer uang.
http://luqmannomic.wordpress.com/2008/01/02/jenis-jenis-produk-pengumpulan-dana/#more-39

DASAR-DASAR PEMERINTAHAN
Ayat 58-70
58

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhakmenerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 59 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 60 Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada tagut, padahal mereka telah diperintah mengingkari tagut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. 61 Apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. 62 Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang

kepadamu sambil bersumpah, "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna." 63 Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. 64 Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. 65 Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. 66 Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka, "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), 67 dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, 68 dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus. 69 Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu, Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. 70 Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.
SURAH AL-BAQARAH AYAT 283 If ye are on a journey, and cannot find a scribe, a pledge with possession (may serve the purpose). And if one of you deposits a thing on trust with another, Let the trustee (Faithfully) discharge His trust, and let him fear his Lord. Conceal not evidence; for whoever conceals it,- His heart is tainted with sin. And Allah Knoweth all that ye do. Wa-in kuntum AAala safarin walamtajidoo katiban farihanun maqboodatun fainamina baAAdukum baAAdan falyu-addi allatheei/tumina amanatahu walyattaqi Allaha rabbahuwala taktumoo alshshahadata waman yaktumhafa-innahu athimun qalbuhu waAllahu bimataAAmaloona

AAaleemun

Anda mungkin juga menyukai