Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan, kekuatan, dan kesehatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di PT. Caltex Pacific Indonesia, dan telah dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan. Kerja praktek ini merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dan sebagai sarana penerapan ilmu yang didapat pada bangku kuliah ke dalam praktek di dunia kerja yang sesungguhnya. Kerja Praktek ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang mengambil program studi S-1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta dengan beban 2 sks dan merupakan prasyarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST). Laporan ini berjudul Web Site Pedada EOR dan merupakan hasil kerja penulis selama Kerja Praktek ini. Laporan ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. T. Haryana., Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM, 2. 3. Bapak Ir. Harnoko St., sebagai pembimbing , Bapak Carlo A Wisnu., Design & Construction Engineer Pedada AMT, atas bimbingannya selama 2 bulan di PT Caltex Pacific Indonesia.
4.
Bapak Edy Soeswanto, Bapak Syamsu Rizal, Bapak Wiratmo Yuwono dan seluruh team member Zamrud - Pedada membantu terselesainya Kerja Prakter ini, yang telah menerima dan
5.
Bapak J.D. B Wijaya, Mas Adyt dan Mas Arie yang telah banyak memberi masukan,
6. 7. 8. Lina Widiastuti, sebagai rekan kerja praktek di Caltex. Deisi Arum, Dini, dan Vita, serta teman-teman Port A Camp yang selalu setia dalam segala kesusahan, 9. Terakhir pada semua pihak di TC, terutama Pak Iskandar, DaAn, dan mas Yanto, serta semua teman-teman yang berkenalan di Rumbai Camp, PT Caltex Pacific Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karenanya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya, penulis sangat mengharapkan agar laporan hasil kerja praktek ini dapat dibaca oleh siapa saja dan dapat memberikan tambahan wawasan serta manfaat yang besar.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
Bab I PENDAHULUAN..........................................................................................7
1.1. Latar Belakang .........................................................................................................7 1.2. Tujuan.......................................................................................................................7 1.3. Pelaksanaan Kerja Praktek........................................................................................8 1.4. Tahapan Pelaksanaan Kerja Praktek.........................................................................8 1.5. Sistematika Penulisan Laporan.................................................................................8
2.5. Sekilas EOR dan Pedada GS..................................................................................17 2.5.1. Enhanced Oil Recovery (EOR)........................................................................17 2.5.2. Pedada GS........................................................................................................19
5.1.3. Customization..................................................................................................37 5.1.4. Javascript Alert Window..................................................................................38 5.1.5. Pop-up Window...............................................................................................38 5.2. Desain Logika ........................................................................................................40 5.2.1. Peta Situs..........................................................................................................40 5.2.2. Metode Navigasi..............................................................................................40 5.3. Desain Grafis..........................................................................................................42 5.3.1. Layout Halaman...............................................................................................42 5.3.2. Skema Warna...................................................................................................42
Bab I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Kerja praktek dilakukan untuk menjembatani teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek yang ada di lapangan. Diharapkan dengan adanya kerja praktek ini, mahasiswa dapat memiliki bekal untuk menghadapi dunia kerja yang nyata.
Membahas teori mengenai intranet yang digunakan dalam perusahaan besar, dan mengenai antarmuka web site, yang meliputi: desain web yang baik, html, dhtml, javascript, css, dan ColdFusion
Bab IV : EOR Morning Report Menjelaskan data-data yang dihasilkan dalam morning report, dalam bentuk lama (dokumen MS Excel), dan dalam bentuk baru (database MS Access), termasuk informasi yang ingin didapatkan dari data-data tersebut. Bab V : Web Site Pedada EOR Membahas website yang dihasilkan, mencakup metode-metode yang digunakan, peta situs, dan bagian-bagian interaktif. Bab VI : Kesimpulan Memberikan kesimpulan atas seluruh pelaksanaan kerja praktek di PT Caltex Pacific Indonesia Bab VII : Daftar Pustaka
BAB II
10
Pada tahun 1952 UU Pertambangan mulai disusun oleh pemerintah RI, dan pada tanggal 20 April 1952 mulai dilakukan pengapalan pertama Minas crude oil dari Perawang yang diangkut kapal tanker lewat Selat Malaka. Program Perluasan I meliputi kawasan Duri-Dumai dimulai bulan Februari 1957, meliputi : 1. 2. Duri. 3. Pengembangan jalan, instalasi minyak, pemasangan pipa saluran Pengembangan lapangan minyak Duri. Pengembangan stasiun-stasiun pengumpul dan stasiun pompa
bergaris tengah 60 cm dari Minas ke Duri dan pipa saluran bergaris tengah 75 cm dari Duri ke Dumai sepanjang 120 km. 4. 5. Pembangunan komplek perumahan di Duri dan Dumai. Pembangunan dermaga minyak pertama di Dumai.
Pada tanggal 15 Juli 1958 Program Perluasan I selesai, dan sejak itu produksi Caltex diekspor melalui dermaga Dumai. Tahun 1963, seluruh wilayah konsesi CPPM dan CPOOC yang disebut Rokan I Block dan Rokan III Block dikembalikan Caltex kepada Pemerintah RI berdasarkan UU No. 14 Tahun 1960, tetapi pelaksanaan operasinya diserahkan kembali oleh Pemerintah RI pada Caltex. Pada bulan September 1963 diadakan Perjanjian Karya antara perusahaanperusahaan asing dengan perusahaan negara (Pertamina) atas wilayah-wilayah : 1. PT Caltex Pacific Indonesia, wilayah Kangguru seluas 9.030 km2.
11
2. C & T (Calasiatic/Chevron & Topco/Texaco), wilayah A, B, C dan D seluas 12.328 km2 yang pelaksanaan operasinya diserahkan kepada PT Caltex Pacific Indonesia. Pada tahun 1968 dibangunlah dua buah tangki terbesar di dunia dengan kapasitas 690.000 barrel di Dumai, dan pada tahun itu juga terjadi pula perubahan wilayah kerja : 1. Perjanjian Karya PT Caltex Pacific Indonesia telah mendapat
ratifikasi dari DPR-RI, ditambah dengan wilayah sekitar Minas Tenggara, Libo Tenggara, Libo Barat Laut dan Sebanga menjadi 9.898 km2. 2. Perjanjian C & T dievaluasi, dari wilayah A,B,C dan D setelah
mendapatkan tambahan daerah seluas 4.300 km2, maka sebagian block A dan B dan seluruh Block C dikembalikan ke Pemerintah RI. Pada bulan Juli 1970 dimulai program perluasan II yang meliputi Bangko dan Kotabatak, pembangunan jalan ke Bangko, instalasi serta penyaluran minyak ke Dumai. Program ini berakhir pada bulan Mei 1972. Program perluasan III dimulai bulan Juni 1977 dengan proyek utama adalah Beruk - Zamrud. Pada bulan Agustus 1971 ditandatangani Kontrak Production Sharing (KPS) untuk: 1. C&T wilayah Coastal Plain Pekanbaru (C&T KPS CPP) seluas
21.975 km2 2. Pembaruan perjanjian atas wilayah Kangguru CPI untuk masa
1983-2001. Pada bulan Januari 1975, perjanjian C & T berdasarkan KPS ditandatangani untuk daerah Mountain Front Kuantan Block seluas 6.865 km2. Setelah dilakukan pengambilan
12
beberapa bagian dari kerja secara bertahap, sekarang Coastal Plain Pekanbaru tinggal seluas 9.996 km2. Antara tahun 1979-1991 C & T menandatangani 5 perjanjian baru lagi yaitu: 1. Perjanjian patungan (joint venture) dengan Pertamina (Jambi
selatan Block B) pada tahun 1979 seluas 5.826 km2 sudah dikembalikan seluruhnya pada tahun 1988. 2. KPS Singkarak block pada tahun 1981 seluas 7.163 km2 di
Sumatera Barat yang telah dikembalikan seluruhnya pada Juni 1984. 3. KPS Langsa block pada tahun 1981 seluas 7.163 km2 di selat
Malaka di lepas pantai propinsi Sumatera Utara dan Daerah Istimewa Aceh yang juga dikembalikan seluruhnya pada bulan Mei 1986. 4. 5. KPS Nias block pada tahun 1981 seluas 16.166 km2. Perpanjangan kontrak karya ke dalam bentuk KPS untuk Siak
block dengan wilayah kerja 8.314 km2, mulai berlaku sejak 28 November 1993 selama 20 tahun.
13
3. Distrik Minas, merupakan daerah operasi produksi minyak (sekitar 30 km dari distrik Rumbai). 4. Distrik Duri, merupakan daerah operasi produksi minyak (sekitar 112 km dari distrik Rumbai). 5. Distrik Dumai, merupakan pelabuhan tempat pemasaran/pengapalan minyak (sekitar 184 km dari distrik Rumbai).
14
sumur di daerah Coastal Plain Pekanbaru, 7 sumur di daerah Mountain Front Kuantan, 6 sumur di daerah Langsa, 3 sumur di daerah Jambi dan 1 sumur di daerah Singkarak. Hingga saat ini kegiatan operasi pencarian ladang minyak baru sudah tidak lagi gencar dilakukan. Dan kegiatan yang terus dilakukan adalah meningkatkan produksi minyak dari sumur-sumur produksi yang telah ada ( Enhanced Oil Recovery ).
2.3.2. Produksi
Setelah 17 tahun berproduksi, pada tanggal 4 Mei 1969, lapangan Minas mencapai jumlah produksi akumulatif 1 milyar barrel (terbesar di Asia). Hingga akhir 1990 produksi akumulatifnya telah melebihi 3 milyar barrel. Minas crude oil digemari negara-negara industri karena mempunyai kadar belerang yang rendah. Lapangan Duri menghasilkan minyak dengan ciri-ciri yang berbeda dengan Minas Crude Oil atau Sumatra Light Crude Oil. Selama tahun 1951-1965 meskipun pengeboran eksplorasi menghasilkan 7 temuan, namun yang berproduksi hanya lapangan Minas dan Duri, karena iklim politik RI pada saat itu tidak mendukung penanaman modal. Produksi yang mencapai 1 juta barrel per hari antara Mei dan Agustus 1973 membuktikan adanya peningkatan secara menyeluruh yang diakibatkan antara lain oleh : 1. 2. 3. Usaha keras pemerintah dan iklim usaha yang prospektif Meningkatnya jalinan kerja sama internasional Semakin canggihnya teknologi yang diterapkan
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak yang cenderung terus menurun. Diantaranya yang dilakukan adalah :
15
1. 2. 3.
Menginjeksikan air yang dilakukan di distrik Bekasap. Menginjeksikan air panas yang dilakukan di distrik Minas dan Zamrud. Menginjeksikan uap air dilakukan di distrik Duri.
Teknologi injeksi uap (steamflooding) mulai diterapkan pada tahun 1981 di lapangan Duri sebagai usaha peningkatan produksi minyak bumi yang mempunyai viskositas tinggi. Kegiatan proyek yang dikenal dengan nama Duri steam flood (DSF) ini terus berlangsung, dan merupakan proyek injeksi uap terbesar di dunia. Kini di Area III dan IV tengah berlangsung sistem produksi penginjeksian dengan pola tujuh titik (seven spot pattern), dengan satu sumur injeksi dikelilingi oleh enam sumur produksi dan jika telah selesai akan meliputi areal seluas 6600 ha. Daerah ini akan dikembangkan secara bertahap menjadi belasan area dengan luas masing-masing 100 sampai 600 Ha.
16
Untuk mendukung sistem SBU ini, maka daerah operasional PT. CPI dibagi dalam 7 SBU yaitu : 1. Rumbai SBU, dengan wilayah operasi meliputi wilayah Petapahan, Zamrud, Libo dan Pedada. 2. 3. Minas SBU, dengan wilayah operasi meliputi lapangan Minas. Duri SBU, dengan wilayah operasi meliputi lapangan minyak Duri dan Kulin. 4. 5. 6. 7. Bekasap SBU, dengan wilayah operasi meliputi wilayah Petani dan Bekasap. Support Operation SBU. Exploration and Technical Support SBU. Safety, Health and Environment (SH & E) SBU.
Dengan sistem SBU ini manajemen disusun dalam tingkatan tertentu dengan tiap SBU dipimpin oleh seorang vice president yang dibantu oleh beberapa orang manager. Manager dibantu oleh beberapa team manager dan di bawah team manager terdapat beberapa orang team leader. Dengan sistem ini garis operasi dan rantai komando menjadi semakin pendek, pengawasan dan penilaian semakin objektif serta efektifitas otonomi relatif lebih tinggi dan mudah dijalankan dibandingkan dengan sistem line and staff . Bagan organisasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran.
17
usaha pemompaan sudah tidak efektif lagi. Jika suatu sumur sudah mencapai kondisi ini, maka diperlukam metode-metode secondary recovery / Enhanced Oil Recovery, agar minyak tetap dapat bisa diangkat. EOR memiliki dua metode: water flood dan steam flood. Keduanya menyuntikkan air ke dalam permukaan bumi, dalam bentuk cair maupun uap. Tujuan dari penyuntikan ini adalah untuk mengencerkan minyak mentah yang kental, dan untuk mendorong minyak ke atas. Semakin dangkal sumur, semakin dingin suhu minyak, yang menyebabkan minyak lebih kental. Jadi untuk sumur yang dalam, dilakukan water flood, untuk sumur dangkal, harus dilakukan steam flood. Di Pedada, dilakukan EOR dengan water flood. Air yang disuntikkan ke dalam sumur didapat dari hasil pemisahan air dari minyak yang diangkat. Air dari hasil pemisahan ini memiliki kualitas air yang kurang bagus, oleh sebab itu perlu dilakukan peningkatan kualitas. Ini dilakukan dengan melewatkan air pada berbagai peralatan, dan menambahkan beberapa jenis zat kimia. Gambaran umum tentang proses yang terjadi adalah sebagai berikut: 1. Campuran air dengan minyak akan ditampung dan dimasukkan ke dalam Wash Tank. Dalam Wash Tank minyak yang berada di atas akan diambil dan dikirim ke Shipping Tank. Sementara sisa air akan dikirim ke Floatation unit. 2. Di dalam Floatation unit sisa minyak yang masih ada akan diambil dan dimasukkan ke Recycle Tank yang kemudian dimasukkan lagi ke Wash Tank. Sisa air di Floatation unit diteruskan ke Surge Tank. 3. Dari Surge Tank, air akan dikirim ke Filter. Di Filter inilah penyaringan bahan-bahan padat yang mungkin terbawa akan dilakukan. Bagian air yang
18
mungkin masih mengandung minyak akan dipisahkan dan dimasukkan ke Disposal Well sementara air yang sudah bagus dikirim ke Suction Tank. 4. Dari Suction Tank air akan disuntikkan ke sumur-sumur injeksi
2.5.2. Pedada GS
Lapangan minyak Pedada terletak di daerah KPS CPP (Kontrak Production Sharing Costal Plane Pekanbaru) kurang lebih 130 Km Barat-Laut dari Pekanbaru. Sejak ditemukan pada tahun 1972 sampai saat dimulainya proyek Pedada EOR (Enhanced Oil Recovery) , sejumlah 37 sumur produksi telah dibor. Secara geologis lapangan Pedada membentang sepanjang 5.5 Km dengan lebar 1.5 Km. Konstruksi dan pemasangan fasilitas EOR yang baru diawali pada bulan Desember 1997 dan diselesaikan pada bulan Agustus 1998, terkecuali stasiun pengetesan yang selesai awal tahun 1999. Pekerjaan perbaikan tangki pencuci stasiun Pedada diselesaikan pada bulan April 1999.
P AK F ield
P P AN . AD G
GAT AM F ield
S AK AB F ield
PD A E AD F ield
PEDADA GS. TELUK MESJID BENUA Field
DUS UN Field
19
Injeksi parsial (8 sumur) dimulai pada bulan April 1998, sedangkan keseluruhan sumur injeksi dioperasikan pada bulan Agustus 1998. Pekerjaan komisioning stasiun pengetesan berlangsung hingga bulan Juli 1999 untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan utama dari proyek ini adalah menginjeksikan air terproduksi dari lapangan minyak Pedada ke Lapisan Pedada 350 kaki dan 550 kaki, dengan laju injeksi total sebesar 40,000 barrel air per hari. Injeksi air terproduksi ini diperlukan untuk
BAB III
3.1. Intranet
Intranet adalah jaringan komputer yang menghubungkan sejumlah komputer client, menggunakan protokol strandar internet (TCP/IP, HTTP). Suatu intranet pada umumnya terlindung dibelakang suatu firewall yang melindungi jaringan tersebut dari akses masuk/keluar yang tidak diijinkan. Dapat dikatakan bahwa intranet adalah Internet pribadi. Inti dari suatu intranet adalah berbagi informasi. Dengan standar Internet yang mampu menampilkan format yang sama/serupa dengan program atau komputer yang berbeda, intranet sangat cocok untuk penyebaran informasi yang cepat dan mudah. Dengan adanya kemampuan akses database, intranet dapat pula memberikan informasi yang dulunya perlu waktu lama untuk ditampilkan.
20
Selain mendapatkan semua keunggulan standar Internet, intranet memiliki kelebihan dalam hal kecepatan dan standarisasi. Jaringan internal berarti bandwidth bukan suatu masalah yang besar. File-file yang besar dapat ditransfer dalam waktu yang relatif singkat. Dan, karena semua jaringan terletak dalam satu perusahaan yang memiliki standar komputer yang sama/mirip, maka tidak perlu banyak memikirkan kompatibilitas antar browser. Sebagai contoh: Dalam jaringan Caltex, semua komputer menggunakan IE 4.01 yang berjalan di atas platform MS Windows. Ini tentunya akan mempermudah desain applikasi.
21
HTML memberikan kemampuan untuk menyertakan hypertext atau teks yang aktif, dalam arti teks tersebut bisa menghubungkan dengan dokumen lain. 3.2.1.1 Tag, Elemen, dan Attribut Tag menspesifikasi elemen-elemen struktural dalam suatu dokumen. Tag dimulai dengan < dan diakhiri dengan >, kata pertama di dalam kurung itu adalah nama tag, kata-kata lain adalah attribut tag tersebut. Jadi, sebuh tag adalah item dasar, dan attribut menambahkan detil pada sebuah tag. Sebuah elemen terdiri atas 3 bagian: tag awal, isi, dan tag akhir. Tag akhir digunakan untuk menandai selesainya pengaruh tag awal pada teks. Tag, atribut, dan element tidak case-sensitive, jadi dapat ditulis dalam huruf kapital atau tidak. Namun biasanya digunakan kombinasi keduanya untuk mempermudah pembacaan. 3.2.1.2. Struktur Dokumen Sebuah dokumen HTML terdiri atas dua bagian utama: Head (kepala) dan Body (badan). Jadi struktur dasar dokumen HTML seperti: <HTML> <HEAD> . . . </HEAD> <BODY> . . . </BODY> </HTML> Bagian Head memberikan informasi mengenai dokumen tersebut. Elemen HEAD yang utama adalah tag <TITLE> yang mendefinisikan judul dokumen. Elemen lain adalah tag <META>, yang mendeskripsikan dokumen untuk search engine.
22
3.2.1.3. Header Tiap bagian dari dokumen selayaknya diberi judul, ini disebut header. Ada 6 jenis header: H1, H2, H3, H4, H5, H6. H1 adalah header terbesar, dan H6 yang terkecil. Tag ini dibuat untuk menspesifikasikan judul-judul tiap seksi, tetapi sering disalah gunakan untuk formatting font. 3.2.1.4. Link (anchor) Tag yang memungkinkan adanya hypertext yang me-link ke dokumen lain adalah tag anchor atau: <A>. Attribut utama dari tag ini adalah HREF yang menunjukkan alamat link yang dituju. Isi dari tag ini dapat berupa teks, ataupun gambar; kalau di-click, akan membawa pengguna ke dokumen lain. 3.2.1.5. Gambar HTML memberikan kemungkinan untuk menyertakan gambar, dengan menggunakan tag <IMG>, atribut utama dari tag ini adalah src, yang menyatakan lokasi file gambar yang akan ditampilkan. Atribut width dan height juga sebaiknya digunakan untuk menspesifikasikan ukuran gambar. 3.2.1.6. Style Karakter Teks yang ditampilkan di browser juga dapat ditentukan tampilannya dengan menggunakan tag-tag <em>, <strong>, atau <bold> yang akan menebalkan fontase, tag <I> akan memiringkan teks, dan <U> akan menggaris bawahi teks. Cara lain untuk mengganti karakter teks adalah menggunakan tag <FONT> yang bisa memiliki atribut: align, size, dan color, yang mendefinisikan ukuran, warna, dan penempatan teks.
23
3.2.1.7. Paragraf dan Baris baru Karena HTML mengabaikan spasi dan line break, maka ada tag <BR>, untuk memulai baris baru, dan ada tag <P> yang menyebabkan terjadinya paragraf baru. 3.2.1.8. List / Daftar HTML memungkinkan perancang website membuat daftar. Disediakan 3 jenis daftar: ordered (berurut), unordered (tidak berurut), dan definition (pemberian definisi). Ordered list memberikan daftar yang diberi indeks nomor. Unordered list mendaftar item dengan menggunakan bullet. Definition list memungkinkan perancang website memberikan definisi / penjelasan pada suatu daftar kata. 3.2.1.9. Tabel HTML membentuk tabel dengan cara mendefinisikan baris-baris (dengan tag <TR> ), dan tiap barisnya memiliki cell-cell (didefinisikan dengan <TD> ). Tag <TD> dapat diganti dengan <TH> jika data tersebut merupakan header dari tabel tersebut. Atribut dari tag <TABLE>, antara lain: bgcolor (warna latar), border (tebal bingkai), dan cellpadding(jarak antara isi data dan pinggiran tabel). Contoh HTML yang medefinisikan tabel: <TABLE border=2 cellpadding=8 bgcolor=white> <TR><TH> kolom1 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR> <TR><TH> baris2 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR> <TR><TH >baris3 </TH><TD> kolom2 </TD><TD> kolom3 </TD> </TR> </TABLE>
24
OnMouseOver terjadi, maka fungsi javascript akan mengubah style dari link tersebut, menjadi memiliki background merah. Style dari semua elemen dalam suatu dokumen, otomatis menjadi obyek dalam javascript. Ini sangat memudahkan manipulasi style. Hal-hal lain yang bisa dilakukan: menyembunyikan suatu paragraf saat pengguna meng-click suatu link, membuat menu seperti menu di widows, menempatkan suatu gambar di atas teks, menggerak-gerakkan gambar sesuai gerakan kursor, dan banyak lagi kemungkinan yang ditawarkan DHTML. Dengan DHTML, ada seorang programmer yang menciptakan game interaktif, tanpa plug-in tambahan, dan tanpa java applet.
3.2.3. Javascript
Javascript adalah bahasa scripting berorientasi obyek, yang dikembangkan oleh Netscape. Javascript tidak di-compile, tapi di interpert oleh program dimana dia
25
dijalankan. Ada dua jenis Javascript yang diaplikasikan. Client-Side Javascript, dijalankan di dalam suatu browser; sehingga yang menginterpretasikannya adalah browser itu sendiri. Disini obyek-obyek Javascript berupa obyek-obyek dalam halaman web atau browser. Server-Side Javascript berjalan pada server web, disini obyekobyeknya dapat berupa database, atribut server, file di server, dll. Untuk selanjutnya dalam laporan ini, yang disebut sebagai Javascript adalah Client Side Javascript.
3.2.5. ColdFusion
ColdFusion adalah sebuah platform pengembangan yang mengintegrasikan teknologi browser, server, dan database untuk menghasilkan aplikasi web yang interaktif. Cold Fusion terdiri atas dua bagian utama, ColdFusion Server, dan ColdFusion Studio. CF Server adalah server aplikasi web (berjalan di atas web server) yang berkerja di dalam lingkup browser. CF Studio adalah perangkat pengembangan visual untuk pengembangan aplikasi web.
26
Aplikasi CF pada dasarnya adalah halaman-halaman web biasa dengan perkecualian: file extensionnya .cfm, dan mengandung bahasa lain (selain HTML) yaitu CFML (ColdFusion Markup Language). CFML adalah bahasa scripting yang bekerja di server. Jadi CFML diproses di server (oleh CF Server) setiap kali dokumen itu di-request. Sehingga yang sampai di browser bukan CFML, tetapi HTML biasa, yang merupakan output dari pemrosesan CFML.
27
BAB IV
28
meter baik rate maupun total meter, barrel of water per day (BWPD) yang menjadi acuan serta status dari choke. Semua data tersebut berupa data masukan yang didapat dari lapangan. Dalam kelompok data ini ada data hasil perhitungan yaitu, BWPD pada hari itu yang didapat dari pembacaan total meter untuk hari ini dikurangi pembacaan yang kemarin.
29
4.1.8. Lain-lain
Selain kelompok utama di atas, ada data-data pendukung diantaranya mengenai voltase pada hari itu, suhu, cuaca, level air pada tank, kadar gas yang menyeliputi tanki, personel yang menyusun laporan tersebut, serta keterangan-keterangan tambahan.
31
tempat pemompaan relatif terhadap sumur-sumur yang lain. Jika disajikan pula tekanan naik/turun dari tiap well untuk suatu hari tertentu, maka dapat dengan mudah ditemukan jika terdapat kejanggalan data.
32
BAB V
33
Pernyataan SQL disini mengikuti standar bahasa SQL yang umum. Secara singkat sintaksnya: SELECT nama_kolom_1, nama_kolom_2, FROM nama_tabel WHERE kondisi_yang_harus_dipenuhi ORDER BY kolom_yang_menjadi_patokan_pengurutan SELECT bisa diganti dengan INSERT (menambah data), UPDATE (mengubah data), atau DELETE (menghapus data). Contoh query yang mengambil data dari tabel Flow_to_Filter; kolom Date, Filter_A_BWPD, Filter_B_BWPD ; dimana tanggalnya lebih dari StartDate, dan kurang dari StartDate+NoOfDays ; dan data diurutkan berdasarkan kolom Date :
<CFQUERY NAME="Fil" DATASOURCE="pddmr"> SELECT "Date", Filter_A_BWPD, Filter_B_BWPD FROM Flow_to_Filter WHERE "Date" >= #CreateODBCDate(StartDate)# AND "Date" <= #CreateODBCDate(DateAdd("d", NoOfDays-1, StartDate))# ORDER by "Date" </CFQUERY>
Query SELECT akan menghasilkan query object dengan nama sesuai dengan nama yang dispesifikasikan dalam tag <CFQUERY>. Nilai-nilai dalam query object bisa diakses seperti array (e.g. : nama_query.nama_kolom[2] untuk mengakses nilai kedua, untuk kolom nama_kolom) . Atau bisa juga dengan melakukan loop sebanyak jumlah hasil query dengan <CFLOOP QUERY=query_name>, dan dalam loop itu mengakses hasil query baris demi baris dengan nama_query.nama_kolom. Cara lain adalah mirip sistem looping, namun digunakan tag <CFOUTPUT>, disini juga akan terjadi looping.
34
Contoh pengambilan data menggunakan <CFOUTPUT>, dari hasil query pada contoh di atas :
<CFOUTPUT QUERY="Fil"> data ke #CurrentRow# tanggal : #Fil.Date# Filter A: #Fil.Filter_A_BWPD# Filter B: #Fil.Filter_B_BWPD# </CFOUTPUT>
Dalam aplikasi yang dihasilkan, satu kolom menandakan satu hari. Jadi, jumlah kolom yang dihasilkan sesuai dengan pilihan rentang hari. Jumlah baris menunjukkan ketelitian grafik yang dihasilkan / resolusi. Semakin sedikit baris, semakin besar nilai
35
yang diwakili oleh satu kotak, berarti ketelitian berkurang. Nilai resolusi bisa dipilih oleh pengguna, dengan default 75. Di buat loop <CFLOOP> sebanyak jumlah resolusi, didalamnya dibuat baris, dengan tag <TR>, lalu didalamnya dibuat loop lagi <CFLOOP> sebanyak jumlah hari, tiap kali perputaran loop, dibentuk cell <TD>. Contoh pembuatan tabel, dengan resolusi resolusi, dan rentang hari jumlah_hari:
<TABLE> <CFLOOP INDEX=i FROM=1 TO=resolusi> <TR> <CFLOOP INDEX=j FROM=1 TO=jumlah_hari> <TD> <IMG SRC=gambar_yg_sesuai></TD> </CFLOOP> </TR> </CFLOOP> </TABLE>
Gambar yang sesuai disini sudah ditentukan sebelumnya. Karena data tiap kotak unik, maka dibuat array TableArray, dengan dua dimensi. Tiap elemen array mengandung data warna yang seharusnya mengisi suatu sel dalam tabel. Data ini didapatkan dari hasil query. Karena harus diberi skala untuk sumbu vertikal dan sumbu horizontal, maka perlu dibuat dua tabel lagi. Tabel sumbu vertikal berisi gambar garis vertikal beserta nilainya, begitu pula untuk sumbu horizontal. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 5.1.
36
5.1.3. Customization
Untuk memenuhi kebutuhan grafik bagi banyak orang, harus bisa dilakukan customization. Disini ingin ditawarkan kemampuan untuk mengubah nilai maksimum pada skala vertikal, tingkat resolusi, ukuran titik, dan pilihan warna. Adanya perubahan pada nilai-nilai itu tentunya membawa perubahan pada elemen grafik yang lain. Ini termasuk: ukuran gambar pengisi sel, jumlah looping, tinggi garis skala vertikal, lebar garis skala horizontal, dan penomoran skala.
User melakukan kustomisasi dengan memasukkan nilai nilai untuk variabelvariabel yang nantinya dikirim ke file .cfm. Variabel-variabel itu: DotH DotW Res MaxVal : ukuran tinggi titik : ukuran lebar titik : tingkat resolusi : nilai tertinggi skala vertikal
Karena faktor di atas mempengaruhi elemen lain dari grafik, maka perlu dibuat rumus untuk elemen-elemen yang berubah: Tinggi gambar titik = DotH Lebar gambar titik = DotW Jumlah looping = Res Tinggi gambar untuk skala vertikal = (Res/75) x DotH x 10 Lebar gambar untuk skala horizontal = DotW x 5 Nilai skala vertikal = (MaxVal/15) x 2n (n=1 untuk nilai paling bawah, s/d n=6 untuk nilai paling atas)
37
Nilai TableValue disini mengambil dari sebuah array ColdFusion yang telah diciptakan sebelumnya, dan diisi dengan nilai sesuai kondisi tabel. Nilai dihitung dengan rumus: j*(MaxVal/Res) MaxVal dikali Res akan menhasilkan nilai tiap kotak, dan j adalah indeks looping yang menunjukkan letak titik. Sehingga tiap elemen TabelValue akan diisi oleh nilai yang sudah dibulatkan berdasarkan tingkat resolusi yang dipilih.
Solusinya adalah menempatkan grafik pada suatu window tersendiri. Ini dilakukan dengan menggunakan javascript untuk membuat window baru, dan membuka file .cfm di dalam window baru itu. Javascript untuk membuka window juga harus menyertakan nilai-nilai dari form yang diisi oleh pengguna, maka dibuat fungsi untuk membuka window baru dan mengisinya dengan grafik. Bentuk fungsinya:
function chartFM() { var tujuan="chart_FM.cfm?Year=" + document.formulir.Year.value + "&Month=" + document.formulir.Month.value + "&Day=" + document.formulir.Day.value + "&Span=" + document.formulir.Span.value + "&FilA_col=" + document.formulir.FilA_col.value + "&FilB_col=" + document.formulir.FilB_col.value + "&FlotA_col=" + document.formulir.FlotA_col.value + "&FlotB_col=" + document.formulir.FlotB_col.value + "&Skim_col=" + document.formulir.Skim_col.value + "&MaxVal=" + document.formulir.MaxVal.value + "&Res=" + document.formulir.Res.value + "&DotW=" + document.formulir.DotW.value + "&DotH=" + document.formulir.DotH.value; chartFmWin=window.open(tujuan, "chartFmWin", "toolbar=no, height=350, directories=no, scrollbars=yes, personalbar=no, status=no, location=no, resizable=yes, menubar=yes, top=5"); chartFmWin.focus(); }
39
40
utama situs, yaitu ke Water Cleaning Plant, Water Injection Plant, dan Oil Gathering Station.
Di sebelah kiri, di atas navigation bar, ada image map yang bisa menghubungkan dengan halaman morning report, halaman chart, dan process flow diagram.
Selain navigation bar, pengguna bisa memanfaatkan tombol-tombol di bagian atas setiap halaman. Button-button ini memberikan link ke home, history, report, chart, dan process flow diagram. Dapat dilihat pengulangan dari link-link report, chart, dan flow diagram. Ini sengaja dilakukan, sebab halaman-halaman inilah yang diperkirakan akan sering dikunjungi. Ini karena datadata dalam halaman-halaman itu akan terupdate secara otomatis, setiap kali ada data baru dalam database. Jika ada lebih dari satu link, maka halaman itu akan lebih mudah ditemukan.
41
BAB VI
43
masuk ke dalam database, tanpa perlu dilakukan konversi dari excel ke access tiap paginya. Peralatan utama yang digunakan dalam mengembangkan segi interaktif dari situs ini adalah ColdFusion Web Development Application. ColdFusion berjalan pada server web dan memproses tag-tag CFML sebelum halaman dikirim ke user. Sehingga user tidak menerima file yang mengandung tag CFML, tapi file HTML biasa. ColdFusion adalah aplikasi pengembangan web yang sangat mudah dan dapat menghasilkan aplikasiaplikasi baru dalam waktu yang relatif singkat. Ini sangat sejalan dengan trend pengembangan aplikasi sekarang yang cenderung pada Rapid Application Development (RAD). Selain ColdFusion, juga dimanfaatkan peralatan-peralatan pengembangan lain agar situs PedadaEOR bisa sepenuhnya interaktif dan menarik. Peralatan itu meliputi Javascript, CSS, dan tentunya HTML biasa. Integrasi antara semua elemen pengembangan itu dapat menghasilkan situs yang interaktif dengan fungsionalitas yang tinggi. Selain mempertimbangkan segi fungsionalitas, perlu diperhatikan sisi keindahan dan kemudahan penggunaan. Situs yang indah secara penampilan akan membuat pengguna tidak malas untuk berulang kali kembali ke situs tersebut. Segi ramah pengguna sangat penting agar pengguna tidak bingung saat memanfaatkan situs Pedada EOR. Pengguna yang bingung akan dengan mudah meninggalkan situs yang dikembangkan dan enggan untuk kembali lagi. Ada beberapa kemungkinan perkembangan di masa mendatang. Ini meliputi komputerisasi seluruh proses pembuatan laporan morning report. Input di lapangan yang tampilan dan
44
selama ini masih menggunakan MS Excel, yang lalu di konversi secara manual menjadi MS Access, dapat digantikan dengan form HTML. Penggunaan form HTML ini tentunya akan menghilangkan kebutuhan untuk selalu updating data oleh administrator database, sebab pada saat laporan diisi, data-data tersebut dapat secara otomatis masuk ke dalam database. Namun tahap ini membutuhkan kerjasama sepenuhnya dari operator di lapangan. Perubahan yang drastis tentunya akan ditolak mentah-mentah. Kemungkinan penerapannya adalah dengan sistem bertahap. Awalnya sebagian saja yang menggunakan input HTML, sisanya memakai cara lama. Perlahan-lahan lalu porsi yang menggunakan HTML diperbesar, hingga keseluruhan laporan diisi menggunakan form HTML. Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan adalah penggabungan sistem ini dengan sistem-sistem yang lainnya yang ada di Caltex. Saat ini ada beberapa sistem pelaporan yang dilakukan di PT CPI, dan dalam beberapa hal sistem-sistem itu saling tumpang-tindih, satu data dimasukkan ke dalam beberapa sistem. Pengulangan ini dapat dihindari jika semua data disimpan dalam satu database saja, lalu semua sistem yang berjalan ini memanfaatkan database yang sama walaupun dengan pengolahan informasi yang berbeda-beda. Selain mengurangi pengulangan, tersimpannya data di satu database akan memudahkan dilakukan analisa tingkat tinggi, antara dua data yang tidak berhubungan secara langsung, namun saling mempengaruhi. Misalnya bisa dilakukan analisa dampak pemanfaatan bahan kimia yang baru terhadap keuntungan bersih. Kemungkinan perkembangan lainnya sangatlah banyak. Potensi yang tersimpan dalam teknologi maju adalah tak terbatas. Semuanya hanya tergantung kreativitas SDM dan sebesar apa minat perusahaan untuk mengembangkannya.
45
DAFTAR PUSTAKA
Allaire Corporation, ColdFusion Documentation, 1999 Burns, Joseph Even, Ph.D., HTML Goodies, http://htmlgoodies.earthweb.com/, Internet, Mei 2000 IDM, IDM Intranet FAQ, http://idm.internet.com/faq/ , Internet, Agustus 1999 Internet.com, Web Developers Virtual Library, http://www.wdvl.com/ , Internet, 2000 Miller, Michael J., Your Own Private Internet, PC Magazine, (http://www.zdnet.com/pcmag/), Internet, Maret 1996. Netscape Communications Corporation, DevEdge Online, http://developer.netscape.com/ , Internet, 2000 PT Caltex Pacific Indonesia, Cold Fusion Application Development Training, PT CPI intranet, 1998 PT Caltex Pacific Indonesia, ITAP Intranet Training, PT CPI intranet, 1997 World Wide Web Consortium, Cascading Syle Sheet, level 1, W3C Recommendation, http://www.w3.org/ , Internet, Dec 1996, revisi Januari 1999 Wired Digital Inc. , Webmonkey, The Web Developers Resource, http://hotwired.lycos.com/webmonkey/ , Internet, May 2000
46