Anda di halaman 1dari 15

BAB III PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Strategic


Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Pengertian Manajemen Strategik menurut beberapa ahli yaitu : 1. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. 2. Menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi

pencapaian tujuan (disebut strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi. Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi dan bergerak secara serentak (bersama-sama) kearah yang sama pula.

2. Perencanaan Strategi
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan

diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic (Strategic Plans) pemilihan tujuan-tujuan organisasi, juga merupakan suatu proses strategi, kebijaksanaan,

penentuan

program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada 3 ( tiga ) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis : 1) Perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil. 2) Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah

pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya. 3) Pemahaman terhadap perencanaan strategic akan mempermudah

pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya. Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena: 1) Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting 2) Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas 3) Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya

3. Tingkatan Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy. a. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. b. Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. c. Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. d. Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan. Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading,

motivating, integrating.

communicating,

decision

making,

representing,

dan

Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah. Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal kesehatan organisasi dari sudut ekonomi.

4. Model Manajemen Strategic


Beberapa model manajemen strategi yang ada, seperti dibawah ini.

a. Visi dan Misi Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Berikutnya adalah Misi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan. b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi. Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya

kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Perlu diingat bahwa bila peluang disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi perusahaan. Logikanya karena peluang yang disia-siakan tadi dimanfaatkan oleh pesaing. c. Analisis Pilihan Strategi Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri,

antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun adasejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu. d. Sasaran Jangka Panjang Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses

berkesinambungan yang memerlukan pentahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atu belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Strategi Fungsional Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagibaginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan

identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Di dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, serta bidang pemasaran. f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektid bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja, jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang

5. Manfaat Manajemen Strategic


Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu

memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri. a. Manfaat manajemen strategis menurut David adalah:

Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis. Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari semua manajer dan karyawan. Proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan atihan inisiatif serta imajinasi. Mendatangkan laba Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi pesaing Meningkatnya produktivitas karyawan Berkurangnya penolakan terhadap perubahan Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan prestasi penghargaan

b. Greenley menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut : Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah ditetapkan. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah terindentifikasi. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf.
9

Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu. Mendorong pemikiran ke masa depan. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan. Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis.

e. Fred R. David (2004) membagi manfaat strategi kedalam dua manfaat, yaitu manfaat finansial dan manfaat non finansial.

f. Manfaat Manajemen Strategis secara umum : Aktivitas formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan Proses manajemen strategi akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar Keterlibatan karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas penghargaan produktivitas did lam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat mempertinggi motivasi kerja mereka Penerapan manajemn strategi membuat manajemen perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman yang datang dari luar perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep manajemen strategi akan lebih profitable (menguntungkan) dan lebih berhasil daripada yang tidak menerapkannya.

6. Manajemen Strategic Dalam Perusahaan Kecil, Organisasi Nirlaba Dan Pemerintah


a. Dalam perusahaan kecil.

10

Empat Alasan mengapa perusahaan kecil belum/tidak menggunakan perencanaan strategis secara efektif : Tidak cukup waktu, karena telah tersita oleh aktivitas/operasional seharihari Tidak mengenal dengan baik perencanaan strategis Kurang keahlian, dan keengganan mengeluarkan biaya untuk itu Kurangnya rasa percaya diri dan keterbukaan

Karakteristik model manajemen strategik pada perusahaan kecil: Perumusan dan perencanaan strategik lebih bersifat informal, dimana kepentingan pemilik masih cukup dominan Sampai dengan tahap tertentu, peran pemilik dalam pelaksanaan keputusan strategik masih dominan Dalam tahap evaluasi, prosedur standar seringkali tidak dapat digunakan

Tip untuk keberhasilan perusahaan kecil : Fokus pada industri yang pertumbuhannya cepat, khususnya industri yang dikuasai pesaing yang sudah mapan Mencari industri dimana perusahaan yang lebih kecil memiliki posisi persaingan yang lemah Mencari industri dimana ada peluang untuk menciptakan halangan masuk yang tinggi untuk pesaing potensial Mencari industri dengan heterogenitas produk tinggi, dan produk tersebut relatif tidak penting bagi kesuksesan konsumen Memprioritaskan Strategi differensiasi dan inovasi, dengan

memperhatikan aspek harga yang memadai Menguasai segmen pasar yang dimasuki. Mencoba professional

b. Dalam perusahaan Nirlaba dan pemerintah Karakteristik perusahaan nirlaba yang membatasi dan mempengaruhi dalam penerapan manajemen strategis :
11

Jasa layanan sering tidak berwujud dan sulit diukur Pengaruh klien terhadap organisasi mungkin lemah Kuatnya komitmen karyawan pada profesi Sumber daya dari kontributor / sponsor Batasan dalam pemberian penghargaan dan hukuman,

Strategi khas perusahaan nirlaba:

Strategi piggybacking, yakni strategi pengembangan sebuah aktivitas baru bagi organisasi nir-laba yang akan menghasilkan dana-dana yang diperlukan untuk menutupi selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Merger dalam kaitan interorganisasional, yakni strategi melalui jalinan kerja sama antar organisasi sebagai jalan untuk mempertahankan dan memperkuat kapasitas mereka dalam melayani klien, dengan lebih efisien.

Penerapan manajemen strategi dalam lingkungan organisasi pemerintahan di Indonesia tidak terlepas dari berbagai faktor yang melatar belakanginya. Manajemen strategi yang semula tumbuh dan berkembang dalam dunia bisnis dan organisasi profit telah diterapkan ke dalam berbagai bentuk organisasi termasuk organisasi pemerintahan. Meluasnya cakupan

manajemen strategi tersebut bukan suatu intervensi untuk perubahan semata, tetapi manajemen strategi sudah menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi pelaksanaan pemerintahan di Indonesia. Bagaimanapun perlu disadari bahwa manajemen strategi yang diterapkan dalam dunia bisnis (organisasi privat) dengan pemerintahan (non profit) memiliki beberapa perbedaan, meskipun ada kesamaannya. Hal tersebut disebabkan oleh karakter organisasi itu sendiri. Berdasarkan sejarah perkembangannya, maka Nawawi menyebut manajemen strategi dalam lingkungan pemerintahan sebagai sebuah paradigma baru yang saat ini sudah diterapkan pada hapir semua organisasi. Ada dua hal yang dapat dijadikan didalam membedakan penerapan manajemen strategi di organisasi profit dan non profit, yaitu pada organisasi

12

profit berorientasi pada nilai dan organisasi non profit adalah tujuan. Nilainilai yang mendasari organisasi profit (perusahaan dan industri) adalah falsafah yang berisi nilai-nilai persaingan bebas antar organisasi bisnis sejenis, melalui pendayagunaan semua sumber yang dimiliki untuk mencapai tujuan strategik. Tujuan (organisasi profit) tersebut adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensi untuk jangka waktu panjang, melalui kemampuan meraih laba kompetitif secara berkelanjutan. Sedang organisasi non profit didasari falsafah nilai-nilai pengabdian dan kemanusiaan. Tujuannya untuk mencapai kesejahteraan bersama dalam masyarakat. Berkaitan dengan nilai dalam organisasi non profit, Moore (2000) secara khusus membahas bagaimana seharusnya organisasi nonprofit mengelola nilai, dengan cara memandang: (a) nilai lebih dianggap sebagai pencapaian misi daripada sekedar kinerja keuangan, (b) lingkungan sebagai sumber dukungan dan legitimasi, (c) membangun legitimasi dan dukungan sebagai tujuan dan sarana. Masih menurut Moore bahwa nilai bagi organisasi profit mengarah dan didukung oleh kinerja keuangan dan daya tahan organisasi. Sedangkan bagi organisasi nonprofit mengarah kepada dukungan, legitimasi dan kapasitas operasional.

13

BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN Manajemen strategis (strategic manajement) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi efektif untuk membantu meencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis adalah cara dengan jalan mana para perencana strategi menentukan sasaran dan mengambil keputusan. Dengan adanya perencanaan strategis maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencanarencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Tingkatan strategi yang dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal kesehatan organisasi dari sudut ekonomi. Manajemen strategi kini menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan yang akan menentukan apakah suatu perusahaan itu unggul dan dapat bertahan hidup atau menghadapi kematiannya disebut juga dengan manajemen strategi. Strategi ini dapat berjalan dengan baik ketika manajer strategi dapat menggunakan sebaik-baiknya sumber daya perusahaan dalam lingkungan yang berubah-ubah.

14

DAFTAR PUSTAKA
1. David, Fred R. 2009. Strategi Management, Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat. 2. http://tugasmagic.wordpress.com/category/manajemen-strategik/pengertianmanajemen-strategik-manajemen-strategik/ 3. 4. http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modulrencanastrategis/materi1_ar tipentingperencanaanstrategis.pdf 5. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisiperumusan.html 6. http://denyisapri.blogspot.com/2010/01/manajemen-strategis-memungkinkansuatu.html

15

Anda mungkin juga menyukai