Anda di halaman 1dari 13

Beberapa Kata Mutiara Buya HAMKA

http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/ http://kang-zusi.info/ http://cerita-silat.cc/

Janganlah tertawa melihat orang jatuh, sebab tidak ada suatu yang jatuh disengaja, tetapi bersyukurlah kepada Tuhan karena kita sendiri tidak jatuh. Di dalam hal jatuh janganlah percaya kepada diri sendiri dan kepada datarnya jalan karena menurut laporan dinas lalu lintas lebih banyak mobil jatuh di tempat datar. Jika dibandingkan dengan yang jatuh di tempat pendakian atau penurunan yang berbelok belok. ( Buya Hamka ) Jangan dilepaskan dari tangan barang yang telah ada, karena mengharapkan barang yang jauh. Seorang mukmin mensyukuri nikmat yang telah ada dalam tangannya dan menerima dengan mensyukuri bilamana mendapatkan tambahan lahi. ( Buya hamka ) Apabila Tuhan menganugerahkan nikmat-Nya padamu, ingatlah suatu waktu nikmat itu akan digilirkan kepada orang lain dan diambil dari dalam tanganmu. Dan jika engkau ditimpa oleh suatu bala bencana, ingatlah bahwa bala bencana itu pun akan dihindarkan daripadamu. Apabila kedua peringatan ini tidak pernah lepas dari hatimu, tidaklah engkau akan terombang-ambingkan di dalam hidup. ( Buya Hamka ) Orang yang pintar adalah orang yang selalu merasa bodoh.

Orang yang bisa berhubungan dengan yang Maha Suci adalah orang yang senantiasa mensucikan diri. Orang yang berbahagia adalah orang tahu kampung halamanya. Ketika rumahku diketuk oleh kemiskinan, aku buka jendela dan aku melompat keluar. Sahabat sejati adalah orang-orang yang berkata benar, bukan yang membenarkan kata-katamu. CINTA itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusi, ia laksana setitisembun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuh oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur di sana tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. HANYA dengan menulis aku menjadi tuan bagi diriku sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.

Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi. Orang tua yang hobi memberi nasehat, orang tua yang hobi menjaga gengsi dan kebesaran sehingga sering mengatur-atur kaum muda. Manusia melakukan sesuatu karena ada tujuan dan maksudnya. Bisa jadi menghindari bahaya atau mencari keuntungan, jadi apabila seseorang berbuat suatu yang tidak lazim, bila ia waras, maka itu pasti punya maksud tertentu. Apabila bertemu dengan masalah, lihat pangkal awal penyebabnya untuk membuat keputusan guna menyelesaikannya. Jika hendak bicara atau bertindak mesti pandai membaca dan melihat situasi, perkataan dan tindakannya dibatasinya. Kesalahan-kesalahan kecil apabila dilakukan berulang-ulang akhirnya menjadi kesalahan besar pula. Bekerja keras dan berusaha maksimal terlebih dahulu, pasti suatu saat akan mendapatkan hasil. Dalam mengarungi kehidupan manusia harus memperbanyak pengalaman, merenungi makna penderitaan, penuh keawasan dan kehati-hatian dalam bertindak, maka

akan selamatlah hidupnya, penuh dengan martabat dan derajad mulia. Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dicapai. Manusia pasti mati, hampir sama maknanya dengan patah tumbuh hilang berganti. Laut pun kalau ditimba pasti bisa kering, apalagi dalam membelanjakan uang, pasti lebih mudah. (digunakan untuk menyindir orang agar jangan bersifat boros) Nama zaman saja yang berubah, tetapi keborosan (kejelekannya) tetap sama saja, bahkan bisa jadi lebih jelek. Alim/pandai hanya dalam hati saja, tapi tidak dikeluarkan. Yang menggantikan digantikan. tidak lebih baik daripada yang

Segala sesuatu hanya akan didekati bila memberikan manfaat, dan orang-orang akan menghindar apabila bertemu sesuatu yang hanya akan mencelakakan. Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan. Digunakan untuk menunjukkan aspek lahiriah saja pada suatu hal.

Dalam hidup pasti ada manusia yang memuji dan membenci, tetapi segala sesuatu akan kembali menemui kematian. Segala sesuatu itu ada yang memiliki kecocokan satu sama lain, begitu pula dalam persahabatan, karena itu sebaiknya dicari sahabat yang cocok dalam pergaulan. Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia Sewaktu kecil anak-anak lelaki menjadi perhiasan mata karena lucunya, karena dia tumpuan harapan, maka setelah dia besar, dia menjadi kebanggaan karena kejayaan hidupnya Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil,senyum yang sebenarnya senyum,senyum yang tidak disertai apa-apa Kegunaan harta tidak dimungkiri Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya

Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian Yang benar tetap benar, yang salah tetap salah. Kaya dan miskin di hadapan keadilan adalah sama Berkisar dan berpaling dari keadilan kerana dorongan hawa nafsu hanyalah mempersulitkan diri sendiri Kata - kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras Hawa nafsu membawa kesesatan dan tidak berpedoman dan akal menjadi pedoman menuju keutamaan. Hawa nafsu menyuruh mengelamun, berangan-angan, tetapi akal menyuruh menimbang Tidak semua orang yang menolak kebenaran itu tidak tahu bahwa yang ditolakkanya itu benar Tiga rukun yang benar dan perlu dalam mencapai utama yaitu dengan tabiat, dengan pengalaman dan dengan pelajaran. Adapun musuh yang sentiasa menghalangi manusia mencapai keutamaan yalah hawa nafsu yang menyebabkan marah dan dengki

Beberapa Kiasan dalam buku Falsafah Hidup karya Hamka

Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga


Artinya: Jangan melakukan sesuatu yang diluar batas kemampuan.

Tertumbuk biduk dibelokkan, tertumbuk kata difikiri


Artinya: Manusia harus mengingat dimana dia pernah membuat kesalahan, sehingga tidak diulangi.

Tua renta, gatal mulut, tua nyinyir


Artinya: Orang tua yang hobi memberi nasehat, orang tua yang hobi menjaga gengsi dan kebesaran sehingga sering mengatur-atur kaum muda.

Kalau tidak ada sebab sesuatu yang penting, tidaklah perempuan itu akan suka mempertukarkan tepung yang telah halus dengan beras yang telah ditumbuk. Kalau tidak berada-ada, tidak tempua bersarang rendah Berjejak bak bakik, bersurih bak sipasin, berbau bak ambacang, tertangkap tangan, kecendrungan mata orang banyak
Artinya: Manusia melakukan sesuatu karena ada tujuan dan maksudnya. Bisa jadi menghindari bahaya atau mencari keuntungan, jadi apabila seseorang berbuat suatu yang tidak lazim, bila ia waras, maka itu pasti punya maksud tertentu.

Kusut di ujung tali, tiliklah ke pangkal tali


Artinya: Apabila bertemu dengan masalah, lihat pangkal awal penyebabnya untuk membuat keputusan guna menyelesaikannya.

Karena hanya jauhari jua yang mengenal manikan


Artinya: Jika hendak bicara atau bertindak mesti pandai membaca dan melihat situasi, perkataan dan tindakannya dibatasinya.

Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain


Artinya: Kesalahan-kesalahan kecil apabila dilakukan berulang-ulang akhirnya menjadi kesalahan besar pula.

Berpahit-pahit dahulu bermanis-manis kemudian


Artinya: Bekerja keras dan berusaha maksimal terlebih dahulu, pasti suatu saat akan mendapatkan hasil.

Siapa pandai meniti buih, selamat badan ke seberang


Artinya: Dalam mengarungi kehidupan manusia harus memperbanyak pengalaman, merenungi makna penderitaan, penuh keawasan dan kehati-hatian dalam bertindak, maka akan selamatlah hidupnya, penuh dengan martabat dan derajad mulia.

Katak hendak jadi lembu


Artinya: Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin dicapai.

Laksana kayu surian yang akan bertukar daun, jatuh juga daun-daun tua ke bawah, karena hendak berganti dengan yang baru
Artinya: Manusia pasti mati, hampir sama maknanya dengan patah tumbuh hilang berganti.

Laut ditimba lagi kering


Artinya: Laut pun kalau ditimba pasti bisa kering, apalagi dalam membelanjakan uang, pasti lebih mudah. (digunakan untuk menyindir orang agar jangan bersifat boros)

Kisah beralih hanya lagi, sungguh beralih di sana jua


Artinya: Nama zaman saja yang berubah, tetapi keborosan (kejelekannya) tetap sama saja, bahkan bisa jadi lebih jelek.

Kari di dalam
Artinya: Alim/ pandai hanya dalam hati saja, tapi tidak dikeluarkan.

Bertukar monyet dengan beruk


Artinya: Yang menggantikan tidak lebih baik daripada yang digantikan.

Dimana ada gula di situ ada semut


Artinya: Segala sesuatu hanya akan didekati bila memberikan manfaat, dan orang-orang akan menghindar apabila bertemu sesuatu yang hanya akan mencelakakan.

Hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tak beremas


Artinya: Kesehatan menjadi perhiasan warna muka, dan emas menjadi perhiasan dalam pergaulan. Digunakan untuk menunjukkan aspek lahiriah saja pada suatu hal.

Asal sabut terapung, asal batu terbenam


Artinya: Dalam hidup pasti ada manusia yang memuji dan membenci, tetapi segala sesuatu akan kembali menemui kematian.

Hitam di atas putih


Artinya: tertulis/ tercatat.

Dagang bertepatan
Artinya: Segala sesuatu itu ada yang memiliki kecocokan satu sama lain, begitu pula dalam persahabatan, karena itu sebaiknya dicari sahabat yang cocok dalam pergaulan. Beberapa Pantun Hamka

Mengapa payah berlayar jauh Mencari mutiara di laut dalam Sudahlah patut kapal bersauh Bawalah menung di malam hening

Bilalah larut malam gulita Bilalah sepi dunia keliling Dengar suara di jiwa kita Jelas terdengar meskipun hening
Makna terkandung: Dalam membaca semesta, kitab kecil (ringkasan/sari) adalah manusia itu sendiri. Kenal akan rahasia diri menyebabkan kita kenal akan rahasia alam. Begini indah dan cantiknya, mengapa hati kita akan selalu tertutup. Mengapa kita akan putus asa akan hidayah Tuhan.

Biarlah bumi berkalang kabut Huru-hara meliputi alam Aku tenang tidaklah ribut Hati tetap, jiwaku tentram
Makna terkandung: Bikinlah jiwa itu laksana batu karang di ujung pulau, jadi empasan segala ombak gelombang. Ajari jiwa berjuang, menghadapi kesusahan, bencana dan balak, halangan dan rintangan, karena mesti demikianlah kerja kita dalam hidup. Semua dinanti, ditunggu dengan dada lebar dan tangan terbuka sehingga tidak terkejut jika datang yang lebih besar dan hebat. Sebesar-besarnya musuh yang datang dan bencana yang tiba, bentengnya telah ada, yaitu hati kita sendiri.

Bukit tinggi boleh didaki

Lurah dalam berkala-kala Penat kaki boleh berhenti Berat beban siapa membawa
Makna terkandung: Beban itu terletak di atas pundak seseorang, bukan di pundak yang lain. Karena itu manusia harus punya cita-cita. Umat yang kalah dan lemah, akan tegak kembali karena didorong cita-cita. Dia tidak akan berhenti berusaha sebelum tercapai cita-citanya. Umur umat bukan umur orang seorang. Sebab itu, jika jatuh kini, besok tentu akan tegak dan berjalan pula. Satu generasi habis, namun cita-cita disambung oleh generasi kemudian.

Putus tali layang-layang Robek kertasnya tentang bingkai Hidup yang usah mengepalang Tidak kaya, berani pakai
Makna terkandung: Melakukan suatu perbuatan itu harus berani, jangan tanggung-tanggung dan harus sampai tuntas.

Setali pembeli kemenyan Sekupang pembeli ketaya Sekali lancung keujian Seumur hidup orang tak percaya

Makna terkandung: Sekali kita jatuh maka payah kita akan tegak kembali, sebelum masyarakat menghukum kita pun harus menghukum diri sendiri, banyak-banyak membaca diri.

Tak usah kami diberi kain Dipakai kain akan luntur Tak usah kami diberi nasi Dimakan nasi akan habis Berilah kami hati yang suci,muka jernih Budi baik dibawa mati
Makna terkandung: Manusia harus pandai membalas jasa, pandai menarik hati dan menempatkan diri. Berikanlah kepada seseorang itu apa yang diharapkan dan diinginkannya, itulah salah satu cara untuk menarik hati. Dah ahh.... (Oo-dwkz-oO)

Anda mungkin juga menyukai