Anda di halaman 1dari 6

Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 7 No.

3 September 2011 ; 78 - 83

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ZANETTE DENGAN VARIASI JUMLAH SUDU


Gatot Suwoto(1), Syaiful(2), Susilo (2) 1).Program Studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang 1) Mahasiswa Magister Teknik Mesin Pasca Sarjana UNDIP Semarang 2).Program Studi Magister Teknik Mesin, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang 50275 Telp. (024) 7473417, 7478727, 7499585, Fax.(024) 7472396

Abstrak Selama ini energi listrik disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), namun masih belum dirasakan secara merata oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan jaringan listrik. Menurut direktur PT PLN Edy Widiyanto, desa-desa di seluruh nusantara yang belum terjangkau jaringan listrik sampai tahun 2006 mencapai 47 persen (Sutisna, 2007). Sisanya adalah daerah pelosok yang belum terjangkau jaringan listrik. Beberapa desa yang belum terjangkau listrik PLN memiliki potensi mikrohidro yang belum dimanfaatkan. Potensi mikrohidro di Indonesia diperkirakan sebesar 460 MV, sedang yang telah dimanfaatkan sekitar 64 M (Zulkarnain dkk, 2004).Penelitian ini diarahkan pada pemanfaatan energi terbarukan sebagai energi alternatif pengganti BBM salah satunya pemanfaatan energi arus sungai dan arus laut.. Metodologi penelitian meliputi: merancang bangun turbin Zanette dengan variasi jumlah sudu, melakukan ujin karakteristik turbin Zanette berbagai variasi jumlah sudu Dari uji karakteristik didapatkan hasil sebagai berikut : turbin dengan jumlah sudu 6 efisiensinya 25,17 % pada putaran 157 rpm dan tsr 0,92, turbin dengan jumlah sudu 5 efisiensinya 19,39 % pada putaran 172,8 dan tsr 1,01, turbin dengan jumlah sudu 4 efisiensinya 17,9 % pada putaran 171,8 rpm dan tsr 1,01 dan turbin dengan jumlah sudu 3 dengan efisiensi 19,34 % pada putaran 150,,8 rpm dan tsr 0,88. Dapat disimpulkan turbin dengan jumlah sudu 6 memiliki efisiensi lebih tinggi 5,78 dibandigkan jumlah sudu 5, 7,27 % dibandingkan jumlah sudu 4 dan 5,83 % terhadap jumlah sudu 3.Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan pada proses pembuatan produk-produk PLTMH dll. Secara spesifik luaran penelitian berupa prototip turbin air dan prosedur proses pembuatan, dan paper publikasi pada jurnal nasional dan atau seminar nasional. Kata kunci :ZANETTE, multi sudu

1. PENDAHULUAN Selama ini energi listrik disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), namun masih belum dirasakan secara merata oleh masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang jauh dari jangkauan jaringan listrik. Menurut direktur PT PLN Edy Widiyanto, desa di seluruh nusantara yang sudah terjangkau jaringan listrik sampai tahun 2006 mencapai 47% (Sutisna, 2007). Sisanya adalah daerah pelosok yang belum terjangkau jaringan listrik. Beberapa desa yang belum terjangkau listrik PLN memiliki potensi mikrohidro yang belum dimanfaatkan. Potensi mikrohidro di Indonesia diperkirakan sebesar 460 MW, sedangkan yang telah dimanfaatkan sekitar 64 MW (Zulkarnain dkk, 2004).

Gejolak harga minyak dunia memicu kenaikan subsidi BBM nasional, termasuk subsidi untuk listrik, karena kontribusi 60% biaya produksi listrik nasional berasal dari BBM. Sejak tahun 2006 pemerintah menerbitkan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan. Saat ini penelitian diarahkan pada pemanfaatan energi terbarukan sebagai alternatif dari energi konvensional (energi bahan bakar). Salah satunya adalah bagaimana memanfaatkan energi kinetik arus laut dan sungai (Charlier RH, 2003; Bahaj AS, Myers LE. 2003). Jenis turbin air yang digunakan saat ini dapat dicirikan oleh arah sumbu rotasi terhadap arah aliran air. Turbine Air Aliran Axial (The Axial Flow Water Turbine: AFWT) memiliki sumbu rotasi yang paralel dengan arah arus, 78

Kaji Eksperimental Turbin Zanette Dengan Variasi Jumlah Sudu

(Gatot S)

untuk meningkatkan efisiensi konversi daya, rotor harus dikendalikan untuk mengikuti arah arus. Turbin Air Aliran Silang (Cross Flow Water Turbine CFWT), memiliki sumbu rotasi tegak lurus terhadap arus, Jenis turbin ini memiliki beberapa keuntungan turbin beroperasi dalam segala arah aliran, namun desain dan prediksi perilaku hidrodinamiknya lebih rumit (Paraschivoiu I, 2002). Model-model CFWT yang ada, yaitu turbin Darrieus, Gorlov, Achard dan Maitre, serta Zanette, memiliki beberapa kesamaan antara lain bentuk penampang sudu airfoil atau hydrofoil, poros tegak dan jumlah sudu 3. Sedang perbedaan terletak pada bentuk sudu, dimana sudu turbin Darrieus berbentuk lurus, pada Gorlov sudu berbentuk helik, pada Achard dan Maitre sudu berbentuk delta, dan pada Zanette sudu berbentuk delta trapezoidal. Mengacu pada model-model CFWT di atas, penelitian ini bertujuann untuk mengkaji secara eksperimental pengaruh jumlah sudu terhadap unjuk kerja turbin Zanette. 1.1. Konsep Turbin Aliran Silang (CFWT) CFWT dikembangkan dari turbin Darrieus (1931) yang digunakan untuk angin. Desain turbin Darrieus dapat dilihat pada Gambar 1a. Sudu turbin Darrieus berjumlah 3 dan berpenampang airfoil yang dipasang tegak sejajar dengan poros turbin. Desain turbin Darrieus dikembangkan untuk fluida air oleh Gorlov (1997). Perbedaan turbin Gorlov dengan Darrieus terletak pada arah posisi sudu. Jika sudu Darrieus memiliki arah posisi tegak, pada turbin Gorlov memiliki arah posisi helik (Gambar 1b). Turbin-turbin tersebut kemudian dikembangkan dalam bentuk yang berbeda oleh Achard dan Maitre (2004), seperti pada gambar 1c. Sudu turbin Achard dan Maitre di kembangkan dalam bentuk delta (delta shaped blade). Turbin Achard dan Maitre terdiri dari sudusudu delta, terpasang pada lengan yang terhubung dengan sumbu rotasi. Turbin Achard dan Maitre mempunyai profil penampang dengan luasan konstan. Geometri 79

sudu memiliki ujung bebas, sehingga dapat dilengkapi dengan sistem yang membatasi timbulnya gaya hambat terhadap sudu seperti sayap atau cincin. Dibandingkan dengan bentuk helik Gorlov, Kelebihan utama turbin Achard dan Maitre terletak pada pembebanan hidrodinamik aksial yang setimbang yang terjadi pada sudu pada setiap putarannya. Berbeda dengan sudu-sudu lurus Darius, dimana aliran tidak bisa secara lengkap melewati sudu, Beban siklik yang sangat halus dapat mereduksi fenomena fatik pada sudu dan meningkatkan umur sudu tersebut. Kelebihan lain sudu helik dan delta adalah pada self-starting tidak diperlukan peralatan tambahan.

Gambar 1 Tiga konsep yang berbeda model-model CFWT: (a) Darrieus 1931, (b) Gorlov 1997, dan (c) (Achard dan Maitre 2004). Turbin dengan sudu-sudu trapesoidal yang memiliki variasi luas penampang merupakan desain turbin terbaru yang dikembangkan oleh J. Zanette dkk (2010). Turbin Zanette merupakan turbin Achard dan Maitre, yaitu sama-sama memiliki bentuk sudu delta. Perbedaannya terletak pada luas

Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 7 No. 3 September 2011 ; 78 - 83

penampang sudu yang bervariasi, sehingga separoh sudu Zanette berbentuk trapesoidal dan secara utuh sudu memiliki desain seperti ekor ikan paus. Bentuk sudu turbin Zanette dapat dilihat pada gambar 2.4. Geometri sudu didefinisikan sebagai proyeksi sebuah sayap trapesoid terhadap bidang umum silinder

yang berhubungan dengan diameter turbin. Lengan support sudu terletak pada bidang simetri turbin yang juga memiliki profil penampang (bidang S Gambar 2.). Profil sudu dan lengan support diadopsi dari NACA0018.

Gambar 2. Blade trapezoidal baru CFWT: (a) Turbine, (b) Tampilan top blade,(c) Pandangan perspective blade. (J. Zanette, 2009) Antheaume, dkk. (2008) mengemukakan bahwa turbin Darrius yang diaplikasikan sebagai Cross Flow Water Turbin mempunyai efisiensi sebesar 40,5 % sedangkan jika diaplikasikan sebagai Axial Flow Turbine efisiensinya 34,85 % sehingga CFWT lebih efisien 6% dibandingkan AFWT. Georgescu, dkk.(2007), mengemukakan bahwa aplikasi turbin Achard pada wind tunnel dengan memanfaatkan kecepatan aliran angin dengan aplikasi turbin Achard pada aliran air menunjukkan kinerja yang hampir sama sehingga ekspetasi untuk menerapkan hukum similaritas dalam konsep pengembangan turbin angin dapat diaplikasikan pada system konversi energi arus air. Lebih lanjut Georgescu, dkk., (2007) menggunakan sofware Comsol Multiphysics 2D Flow melakukan simulasi turbin Achard dengan memodelkan blade turbin menggunakan profil NACA 4518 hasilnya koefisien drag dan koefisien lift tidak ada perbedaan dengan profil NACA 0018. Tidak ada perbedaan-perbedaan yang penting antara Nilai-nilai koefisien-koefisien hambat dan lift baik bersifat percobaan dan yang di hitung serta melalui simulasi. 1.2. Performansi turbin air. Daya yang tersedia pada aliran air (P) Daya yang tersedia pada aliran mengacu pada persamaan dibawah ini: P= A V3....( 1 ) dimana adalah masa jenis[ kg/m3]; V adalah kecepatan aliran air [m / s], A adalah luas sapuan air [ m2 ] Tip Speed Ratio () Tip speed ratio adalah perbandingan antara kecepatan tangensial sudu-sudu turbin dengan kecepatan arus aliran air yang menumbuk sudu- sudu turbin. ......( 2 ) dimana D adalah diameter sudu-sudu (runner) (m); n adalah Kecepatan putaran sudu-sudu (rpm), V adalah Kecepatan aliran air (m/s)

80

Kaji Eksperimental Turbin Zanette Dengan Variasi Jumlah Sudu

(Gatot S)

Daya Output turbin (Po) Daya turbin juga dapat dihitung dengan mengukur torsi dan putaran yang bekerja pada poros turbin, dapat dirumuskan (El Wakil, 1987) : , Watt........( 3 ) dimana Po adalah daya yang dihasilkan turbin (Watt), T adalah Torsi (Nm), n adalah Kecepatan putaran (rpm) Efisiensi Total Turbin (t) Efisiensi total turbin adalah perbandingan daya yang dihasilkan pada poros turbin dengan daya masukan yang diberikan oleh aliran air penggerak turbin. ..........(4) dimana adalah efisiensi total turbin, adalah Jumlah putaran per menit (rpm), adalah Torsi pada poros turbin (Nm), adalah Massa jenis air (kg/m3); V adalah Kecepatan aliran air (m/s); A adalah Luas sapuan air (m3/s)

Instalasi Pengujian

Gambar 3. Instalasi pengujian, komponen utama (a) pompa ; (b)Rangka; (c)bak air ; (d) pipa instalasi ; (e) pipa bypass ; (f) orifice ; (g) rem cakram ; (h) rumah turbin ; (i) turbin Penampang atas rumah turbin pada saluaran air pengujian turbin (hidrodinamika) dapat dilihat pada gambar 4.
Dinding rumah turbin Turbin

Pengarah Arah aliran air

2. METODE PENELITIAN Desain sudu turbin dibuat menyesuaikan desain sudu turbin Zanette [2010]. Sudu dibuat dari bahan alumunium jumlah sudu divariasikan yaitu 3, 4, 5, dan 6 sudu. Ukuran Turbin Zanette yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Jumlah Sudu, N = 3, 4, 5, 6 buah Radius Turbin, R = 60 mm; Tinggi Turbin, H = 125 mm Upper Chord Length, Cu = 15,3 mm, Lower one, C1= 30,51 mm

Gambar 4 Pandangan atas rumah turbin Pelaksanaan Pengujian Uji yang dilakukan meliputi uji karakteristik turbin yang dilakukan terhadap 4 runner turbin dengan variasi jumlah sudu 3, 4, 5, 6. Hasil uji berupa grafik karakteristik masing-masing runner turbin Zanete yang akan dikaji unjuk kerjanya. Parameter yang diukur dalam pengujian adalah beda tinggi tekan cairan manometer tabung U pada orificemeter, putaran dan torsi poros turbin. Parameter yang ditentukan adalah beda tinggi tekan cairan manometer tabung U pada orificemeter dan merupakan variabel dalam penelitian ini adalah beban pada dinamometer prony brake divariasikan hingga 8 kali, kemudian dengan beda tinggi

81

Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 7 No. 3 September 2011 ; 78 - 83

tekan cairan manometer tabung U pada orificemeter yang berbeda dilakukan hal yang sama untuk setiap runner sudu, dan setiap variasi dilakukan pencatatan terhadap parameter-parameter diatas. Hal diatas dilakukan untuk jumlah sudu yang berbeda p. Pengolahan dan Analisis data hasil pengujian diolah untuk mendapatkan debit aliran air, kecepatan aliran air pada saluran,daya kinetik aliran air, daya poros turbin, efisiensi turbin. Hasil pengolahan kemudian dipajangkan dalam bentuk grafik karakteristik turbin. Unjuk kerja masingmasing turbin dibandingkan. Analisis akan menghasilkan kesimpulan pada turbin air dengan jumlah sudu tertentu yang mempunyai unjuk kerja terbaik. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakeristik efisiensi turbin Zanette dengan variasi jumlah sudu 3, 4, 5, 6.dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Ketiga kurva dalam gambar 5 dan 6 memiliki tren yang sama yaitu efisiensi akan meningkat dengan meningkatnya putaran turbin hingga mencapai titik maksimum pada putaran, kemudian menurun dengan bertambahnya putaran turbin. Efisiensi akan meningkat dengan bertambahnya tip speed ratio turbin hingga mencapai titik maksimum, kemudian menurun dengan bertambahnya tsr. Kurva-kurva hasil pengujian tersebut telah memenuhi persamaan 1 s.d. 4 tentang daya dan efisiensi turbin, dimana torsi yang dihasilkan oleh interaksi aliran terhadap sudu-sudu turbin mengakibatkan adanya putaran turbin sehingga menghasilkan daya mekanik turbin. Semakin besar torsi yang dihasilkan oleh aliran semakin besar pula putaran turbin. Hal ini berarti efisiensi turbin berbanding lurus dengan kuadrat putaran. Sehingga setiap kurva efisiensi selalu memiliki puncak atau efisiensi maksimum pada putaran tertentu. Turbin tersebut diuji pada kecepatan air 1,07 m/s dan konstan, sehingga daya input turbin adalah sama. Efisiensi maksimum dicapai oleh 85 (3 sudu), 17,89 % pada putaran 171,8 rpm dan tip speed ratio 1,01 ( 4 sudu), 19,388 % pa masing- masing jumlah sudu adalah

19,336 % pada putaran 150,8 rpm dan tip speed ratio 0,8da pada putaran 172,8 rpm dan tip speed ratio 1,014 (5 sudu), 25,165 % pada putaran 157 dan tip speed ratio 0,921 ( 6 sudu) lihat gambar 23 dan 24
35 EFISIENSI (%) 25 15 5 -5 0 100 200 300 PUTARAN (RPM) 400 3 4 5 6

Gambar 5. Karakteristik efisiensi turbin Zanette jumlah sudu 3,4,5,6 terhadap putaran turbin
35 30 25 20 15 10 5 0 0 1 TIP SPEED RATIO () 2

EFISIENSI (%)

Z3 Z4 Z5 Z6

Gambar 6. Karakteristik efisiensi turbin Zanette jumlah sudu 3,4,5,6 terhadap tip speed ratio turbin 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan jumlah sudu sangat mempengaruhi efisiensi turbin dengan sudu 6 memiliki efisiensi lebih tinggi 5,77 % dari turbin dengan sudu 5 dan 7,27 % dari turbin dengan sudu 4 dan5,77 % dari turbin dengan sudu 3

DAFTAR PUSTAKA
Achard J-L, Maitre T. Hydraulic Turbomachine, Applicant: INPG (FR),

82

Kaji Eksperimental Turbin Zanette Dengan Variasi Jumlah Sudu

(Gatot S)

French patent number: FR 04.50209, 2004. Achard J-L, Imbault D, Maitre T. Device for maintaining a hydraulic turbomachine, Applicant: INPG (FR), French patent number: FR 05.50420; 2005. Achard J-L, Imbault D, Tourabi A. Turbomachine a` turbines hydrauliques a` flux transverse a` force globale de portance re duite, Applicant: INPG (FR), French patent number: FR 07.58511, 2007.

Workgroup on Cavitation and Dynamic Problems in Hydraulic Machinery and Systems Timisoara, Romania Georgescu S-C, Georgescu A-M, Bernad SI, R Susan-Resiga. 2008. 2D Numerical Modelling Of The Unsteady Flow In The Achard Turbines Mounted In Hydropower Farms. IWM 2008 CONFERENCE. Pp. 55-66 J. Zanette, D. Imbault, A. Tourabi. 2010. A design methodology for cross flow water turbines. Renewable Energy 35. pp. 9971009 Sutisna N. 2007. Departemen Energi Kembangkan Sistem Mikrohidro. Tempo News Room. http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawa madura/.. ./brk,20040417-08,id.html.

Antheaume S, Maitre T, Buvat C, Abonnel C. Optimisation of a vertical axis water turbine farm. International Conference from Innovation to Industry. Bremerhaven, Germany; 2006. Antheaume S, Matre T, Achard J-L. 2007, A Innovative Modelling Approach To Investigate The Efficiency Of Cross Flow Water Turbine Farms, 2nd IAHR International Meeting of the

Zulkarnain Soekarno, H, Berlian A. 2004. Sistem Piko Hidro untuk Daerah terpencil. Majalah P3TEK, http://www.p3tek.com/conten/publikasi/2002 /publikasi04.htm

83

Anda mungkin juga menyukai