Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN I.

Latar Belakang Masalah Pariwisata menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan dan kebutuhan seseorang yang melakukan perjalanan. Perjalanan dilakukan karena didorong oleh berbagai tujuan atau kepentingan, seperti berlibur, mengunjungi keluarga atau kenalan, memulihkan kesehatan, mengikuti atau melaksanakan suatu misi, urusan bisnis, dan sebagainya. Perjalanan untuk mencari nafkah tetap atau mendapatkan gaji di tempat yang di kunjungi tidak termasuk dalam perjalanan pariwisata. Kebutuhan seseorang yang melakukan perjalanan bermacam-macam, seperti fasilitas angkutan, sarana akomodasi, makan dan minum, serta kebutuhan lainnya. Dalam dunia yang semakin modern, tuntutan kebutuhan orang-orang yang melakukan perjalananpun semakin tinggi dan bervariasi. Perjalanan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan seseorang ke suatu tempat atau daerah atau negara lain di luar tempatnya bermukim. Dengan demikian, urusan dan gejala yang ditimbulkan oleh orang-orang yang melakukan perjalanan wisata melibatkan semua pihak di daerah atau negara yang dikunjungi atau disinggahinya. Hakekat dari orang yang melakukan perjalanan wisata adalah mengharapkan kepuasan dan menikmati perjalanan itu. Tuntutan keinginan dan harapan orang-orang yang melakukan perjalanan wisata pada umumnya meliputi rasa aman, suasana tertib, teratur dan tenang, diperlakukan dan dilayani dengan baik, disambut dengan keramahan, melihat yang indah-indah, yang unik dan menarik, tidur di hotel yang bersih dan nyaman, makan makanan yang lezat, serta mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dan merupakan kenangan indah.

Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terkenal di mancanegara karena memiliki kekayaan alam serta aneka suku bangsa dan budaya. Hal ini merupakan potensi negara Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata dunia. Kelebihan tersebut membuat pariwisata Indonesia mampu berkembang dan memberikan sumbangan devisa yang besar setelah minyak dan gas bumi. Keindahan alam dan budaya yang dimiliki oleh daerah Bali menjadikan wilayah ini sebagai satu tujuan wisata Indonesia yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Sejak tahun 1997, kondisi politik dan keamanan Indonesia tidak menentu, menyebabkan terjadinya kerusuhan hampir di seluruh daerah Indonesia. Sektor pariwisata sempat tergoncang akibat dikeluarkannya peringatan oleh beberapa negara yang melarang warganya untuk melakukan perjalanan ke Indonesia karena alasan keamanan. Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan.

Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya

wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal. Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap. Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini. Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini. Bahkan banyak wisatawan yang telah bebebrapa kali dating ke Pantai Kuta. Wisatawan yang telahg beberapa kali mengadakan kunjungan ke suatu daerah sering disebut dengan istilah repeater guest. Seberapa besarkah tingkat repeater guest yang berkunjung ke Pantai Kuta ? Apakah yang mempengaruhi pengulangan kunjungan ke Pantai Kuta ? Dengan dilakukannya penelitian ini maka peneliti diharapkan dapat mengetahui tingkat repeater guest yang berkunjung di Pantai Kuta serta faktor yang mempengaruhi pengulangan kunjungan tersebut.

II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar tingkat repeater guest yang berkunjung ke pantai kuta ? Serta faktor apakah yang mempengaruhi pengulangan kunjungan ke pantai kuta ?

III. Batasan Masalah

Analisis yang dilakukan hanya dibatasi mengenai seberapa besar tingkat Repeater Guest yang berkunjung ke Pantai Kuta dan faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap pengulangan kunjungan ke Pantai Kuta.

IV. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui tingkat Repeater Guest yang berkunjung ke Pantai Kuta. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengulangan kunjungan ke Pantai Kuta.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa Untuk lebih memperdalam pemahaman dan wawasan khususnya pada bidang yang diteliti. b. Bagi Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Sebagai referensi dan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

V. Metode Penelitian 1. Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di kawasan Pantai Kuta dengan obyek penelitian repeater guest yang berkunjung ke Pantai Kuta serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengulangan kunjungan ke Pantai Kuta.

2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka merupakan keteranganketerangan pendukung dari kuisioner yang disebarkan penulis kepada responden. 2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka, seperti data jumlah responden. b. Sumber Data 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tamu berupa jawaban pertanyaan dalam kuisioner. 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu pengamatan langsung yang dilakukan di Pantai Kuta untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, misalnya masalah-masalah yang berhubungan dengan tingkat repeater guest yang berkunjung ke Pantai Kuta. b. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan secara langsung mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengulangan kunjungan ke Pantai Kuta. c.

Anda mungkin juga menyukai