Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik Dalam rangka pengembangan industri semen di Indonesia Direktorat Geologi bekerja sama dengan Biro Industrialisasi, pada tahun 1964 Badan Direktorat Geologi mengadakan survey bahan baku untuk pembutan semen di sekitar daerah Baturaja Kabupaten OKU. Survey tersebut di lanjutkan pada awal tahun 1973, guna menunjang pengembangan industri semen dalam negeri, maka Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Penambangan Umum, Departemen

Penambangan Republik Indonesia melakukan penelitian atas deposit (kandungan bahan galian batuan-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Dari hasil survey tersebut di ketahui bahwa daerah ini mengandung deposit bahan galian batu kapur (limestone) dan clay shale (tanah liat) yang sangat potensial untuk mendirikan pabrik semen, yaitu : Terdapat cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi selama kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton bahan kapur. Terdapat cadangan tanah liat (clay Shale) seluas kurang lebih 2115 hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton. Berdasarkan survey lanjutan dari kantor wilayah pertambangan propinsi Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton. Sebagai kelanjutan dari survey tersebut, maka pada tahun yang sama disusunlah sebuah studi kelayakan (feasibility study) oleh PT. Padang untuk mendirikan pabrik semen dengan rencana kapasitas terpasang (design capacity) sebesar 500.000 ton semen per tahun. Semen Baturaja, dengan salah satu pertimbangan bahwa pabrik ini sangat menguntungkan karena antara lain : hanya berjarak lebih kurang 90 km dari tambang Batubara Bukit Asam.

Ditinjau dari segi ekonomi pendirian pabrik Semen Baturaja di Sumatera Selatan ini memberikan keuntungan antara lain : 1. Untuk memenuhi kebutuhan semen di daerah Sumatera Selatan khususnya dan membantu pengadaan semen di daerah Sumatera Selatan. 2. Penghematan devisa negara dan membuka lapangan kerja untuk 500 orang dengan kata lain mengurangi pengangguran di Sumatera Selatan 3. Cadangan bahan baku yang ada cukup untuk produksi jangka panjang (lebih kurang 75 tahun) 4. Meningkatkan kapasitas dalam sector perhubungan terutama sektor perkeretaapian khususnya untuk eksploitasi Sumatera Selatan Pendirian Pabrik Semen Baturaja baru dimulai pada tahun 1974 namun pembangunan secara fisik pabrik ini baru dimulai pada bulan Juni pada tahun 1978 yang dilaksanakan oleh kontraktor dari Jerman dan Jepang, yaitu : - Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting ServiceContractor - Ishikawajima Harima Heavy Industries (HHI) sebagai Main Control - Kawasaki Co.Ltd. sebagai Sub Contractor Dan memakan waktu kira-kira 29,5 bulan dengan berlokasi di tiga tempat, yaitu : Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung). Pendirian pabrik Semen Baturaja berdasarkan akte notaries No.34 tanggal 14 November 1974 dihadapan notaries Jony Frederick Bethold Timbelaka Sinyal yang berkedudukan di Jakarta dan akte perubahan no. 49 tanggal 21 November 1974 dengan notaries yang sama. Pengesahan dari Departemen Kehakiman RI No. YA.5/442/18 tanggal 22 November 1974 dan diresmikan oleh presiden RI pada tanggal 29 april 1981 dan beroperasi secara komersial untuk pembuatan semen Portland type 1 (SNI-15-2049-2004) pada bulan Juni dengan total produksi terpasang 600.000 ton per tahun. Kemudian Pada tanggal 9 November 1979, PT.Semen Baturaja sebagai usaha penanaman modal dalam Negeri berubah menjadi persero berdasarkan aktenotaris Hadi Moentero, SH No.33 yang mengakibatkan PT. Semen Baturaja berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kemudian dilanjutkan

pengumuman tambahan Berita Negara RI No. 2 dengan pemegang saham :

a. b.

PT. Semen Padang (Persero) : 55 % PT. Semen Gresik (Persero) : 45 % Dana untuk membiayai pembangunan pabrik semen Baturaja ini diperoleh

dari dalam negeri dan luar negeri, yaitu diantaranya : a. Pinjaman dari dalam negeri yang diperoleh dari gabungan (konsorsium) bankbank pemerintah, antara lain : Bank Dagang Negara (Bank Mandiri) Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 46)

b. Pinjaman dari luar negeri, antara lain : Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank) Bank Export Import Jepang (Japan Exim Bank) Adapun arti lambang PT. Semen Baturaja (Persero), yaitu : 1. Tiga Gajah Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang banyak terdapat di Sumatera Selatan. Disamping itu, Gajah adalah maskot Sumatera Selatan. Tiga Gajah menunjukkan bahwa pada mula berdirinya PT. Semen Baturaja, saham dimiliki oleh Pemerintah, PT. Semen Gresik, dan PT. Semen Padang. 2. Warna Dasar Hijau Artinya Pemerintah pembangunan untuk mencapai kemakmuran. 3. Warna Tulisan Merah Artinya Kesiapan para karyawan untuk bekerja sam dalam menghadapi setiap tantangan dan hambatan yang terjadi. 4. Warna Putih Pada Gajah Artinya kesucian hati dari karyawan PT. Semen Baturaja (Persero).

1.2 Lokasi Dan Tata Letak Pabrik 1.2.1 Lokasi Pabrik Lokasi atau wilayah pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki tiga buah lokasi pabrik, yakni : 1. Pabrik di Baturaja, merupakan lokasi pertambangan bahan mentah (batu kapur dan tanah liat) sampai pengantongan semen dengan luas area 534 ha. Sejak tahun 2001 di pabrik Baturaja didirikan Cement Mill Plant, yakni untuk pengolahan klinker menjadi semen. 2. Pabrik di Karamasan Palembang, merupakan pabrik pengolahan dari klinker menjadi semen Portland, pengantongan dan pemasaran seta pabrik pembuatan kantong semen dengan luas area 4 ha. 3. Pabrik di Panjang, Lampung, merupakan Grinding plant pabrik pengolahan klinker menjadi semen Portland, pengantongan, dan pemasaran, serta pabrik pembuatan kantong semen dengan luas area 4 ha. Lokasi Pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara pabrik Panjang ke Baturaja dapat di tempuh melalui jarak sepanjang lebih kurang 270 km, sedangkan dari pabrik ke Palembang menuju ke Pabrik Baturaja

sepanjang lebih kurang 198 km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusatdengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor perwakilan di Jakarta. Lokasi PT. Semen Baturaja (Persero) ini sangat cocokdan menguntungkan yang disebabkan karena factor-faktor sebagai berikut : 1. Hanya berjarak lebih kurang 90 km dari kota Tanjung Enim dimana terdapat tambang batubara Bukit Asam (PT.BA), yang mana batubara menjadi bahan bakar utama PT. Semen Baturaja. 2. Terdapatnya cadangan batu kapur lebih kurang 38.250.000 ton dan tanah liat lebih kurang 2.650.000 ton dilokasi desa Pusar yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota Baturaja.

1.2.2 Tata Letak Pabrik Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m diatas permukaan air laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen Baturaja (Persero), merupakan bekas lading pertanian yang ditumbuhi oleh semak-semak belukar, terletak di Desa Pusar. Bagian selatan mengalir sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 meter di atas permukaan air laut. Lokasi penambangan an batu kapur dan tanah liat untuk kebutuhan pabrik terletak kurang lebih 1500 meter dari lokasi pabrik Baturaja .

Gambar 1.1. Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)

1.3 Struktur Organisasi Dan Manajemen Perusahaan 1.3.1 Struktur Organisasi Salah satu tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba/keuntungan yang maksimal. Demikian halnya dengan PT Semen Baturaja (Persero), untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem yang mengatur dan mengarahkan setiap individu yang ada didalamnya, oleh karena itu diperlukan suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan hubungan diantara bidang-bidang tugas, pekerjanya satu sama lain sehingga masing-masing mempunyai peranan tertentu dilingkungannya dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Di PT Semen Baturaja (Persero) struktur organisasi selalu berubah sesuai dengan tuntutan dan strategi perusahaan dalam menghadapi sistem perekonomian saat ini dengan memiliki struktur organisasi berbentuk line and staff . Sebuah struktur organisasi yang efektif dan efisien sesuai dengan fungsifungsi yang dibutuhkan dan selaras dengan strategi perusahaan serta mampu mengakomodir tuntutan pengembangan organisasi. Struktur organisasi perseroan telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan focus bisnis dengan prinsip dasar antara lain : orientasi pada kinerjadan target pasar yang terukur, efisiensi, efektifitas, dan ekonomis dalam pengambilan keputusan, sejalan dengan visi, misi perusahaan yang lebih menantangdan progresif sehingga diharapkan memacu motifasi , pemabgian tanggung jawab dan wewenang yang jelas mengarah kepada usaha yang lebih profesionaldan tepat guna,orientasi pada pelanggan, mutu, profit, dan

sustainability, peningkatan tanggung jawab, dan akuntabilitas, serta adaptif terhadap perubahan. Sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi line and staff, dimana pimpinan tertinggi adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Direktur Utama. Direksi utama membawahi Direktur teknik. Direktur yang dalam menjalankan tugas dibantu oleh:

1. Direktur Teknik, yang berwewenang atas kegiatan perencanaan dan pengendalian pengembangan. 2. Direktur Komersil, yang berwenang atas kegiatan perencanaan dan pengendalian bidang keuangan dan pemasaran 3. Direktur SDM dan Umum, yang berwenang atas kegiatan perencanaan dan pengendalian bidang logistic serta SDM dan Umum. Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan tingkatan yaitu : 1. Departemen 2. Biro 3. Bagian 4. Seksi 5. Regu 6. Pelaksana 7. Pelaksana II 8. Pelaksana III Tingkat seksi sampai dengan tingkat departemen dinamakan karyawan staff, sedangkan untuk tingkat Regu, Pelaksana I, II, dan III dinamakan Non Staff. Setiap tingkat dipimpin oleh seorang kepala, dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkat mempunyai tugas dan wewenang masing-masing atau yang disebut uraian tugas jabatan (Job Description) . Direktur utama memenuhi Direktur Produksi, Direktur Komersil, dan direktur SDM dan Umum. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja terdiri dari : 1. Direktur Utama Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan. 2. Direktur Teknik Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan, penelitian dan pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha system manajemen dan logistic pelaksanaan produksi semen dan penelitian serta

3. Direktur Produksi Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perencanaan dan pengendalian seluruh operasional produksi semen di ketiga site yaitu Palembang, Baturaja, dan Panjang. 4. Direktur Komersial Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan pengendalian bidang keuangan dan pemasaran 5. Direktur Umum dan SDM Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan sumber daya manusia dan umum. Pembagian Manajemen Organisasi antara lain : 1. Direktur Utama membawahi : a. Direktur Teknik b. Direktur Produksi c. Direktur Umum/SDM d. Direktur Komersial e. Satuan Pengawasan Intern 2. Direktur Teknik, membawahi antara lain : a. Departemen Penelitian dan Pengembangan i. Penelitian LBBPP dan jaminan mutu (QA)

ii. Pengembangan usaha dan system manajemen iii. Rancang bangun dan perekayasaan b. Perencanaan dan penyediaan material 3. Direktur operasi membawahi antara lain : a. Departemen Operasi 1. Produksi PBR 2. PBM PBR 3. Pemeliharaan PBR 4. K-3 5. Umum dan personalia PBR

10

6. Pabrik Palembang 7. Pabrik Panjang. 4. Direktur Umum atau SDM, membawahi antara lain : a. Departemen SDM dan Umum i. Umum dan Personalia

ii. Perencanaan dan pengembangan personil (P3) iii. Keamanan iv. Perwakilan Jakarta. 5. Direktur Komersial membawahi antara lain : a. Departemen Keuangan 1. Akuntasi 2. Pembendaharaan, pajak, dan asuransi 3. Anggaran 4. Pengembangan dan system komputerisasi 5. Keuangan PBR 6. Keuangan PPJ b. Departemen Niaga 1. Pengadaan 2. Pemasaran c. PUKK

11

Gambar 1.2. Struktur Organisasi PT. Semen Baturaja (Perserro)


11

12

1.3.2 Manajemen Perusahaan Jumlah karyawan pada saat ini, adalah 587 karyawan dan tersebar di empat lokasi, masing-masing yaitu : 1. Palembang : 313 karyawan 2. Baturaja 3. Panjang 4. Jakarta : 187 karyawan : 76 karyawan : 4 karyawan

Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002. PT. Semen Baturaja (persero) memakai system kerja non shift dan shift guna kelancaran operasional pabrik dengan waktu kerja sebagai berikut : - Untuk kerja non shift : Menggunakan system 5 hari kerja yaitu : Hari senin-jumat dengan jam kerja : 07.30 - 16.30 WIB

Jam istirahat hari senin sampai kamis : 12.00 12.45 WIB Jam istirahat hari jumat - Untuk jam kerja shift : Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja - Shift I - Shift II - Shift III : 07.30 - 15.30 WIB : 15.30 - 23.30 WIB : 22.30 - 07.30 WIB : 11.30 13.30 WIB

Untuk karyawan yang bekerja shift, diseluruh unit kerja yang tersebar dalam lingkungan pabrik PT. Semen Baturaja (Persero), mulai dari pabrik Palembang, pabrik Panjang, dan pabrik Baturaja dibagi menjadi empat group A, B, C, dan D. Bila ketiga group bekerja dari shift I sampai shift III, maka yang satunya mendapatkan giliran off day bergiliran terus-menerus. Direksi berkedudukan di Palembang (4 Direktur) dan Baturaja (1 Direktur) sedangkan untuk Pabrik Panjang dipimpin oleh Kepala Biro.

13

1.4 Pemasaran Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor-distributor yang tersebar di wilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero). PT. Semen Baturaja Persero mempunyai wilayah pemasarn antara lain : 1. Bangka / Belitung 2. Banten 3. Bengkulu 4. Jawa Barat / DKI Jakarta 5. Jambi 6. Lampung 7. Riau 8. Sumatera Selatan Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh asosiasi semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing yaitu : A. Berdasarkan Distributor 1. Untuk daerah Banten-Jabar DKI Jakarta terdiri atas 6 distributor 2. Untuk daerah Riau-Batam terdiri dari 4 distributor 3. Untuk wilayah Sumatera Selatan Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor Untuk daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 5 distributor

4. Untuk daerah Bangka Belitung terdiri dari 2 distributor 5. Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor 6. Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor 7. Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor.

14

B. Berdasarkan Transportir Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja (Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai