PROSEDUR ANALITIS Prosedur analitis dapat dilaksanakan pada salah satu dari ketiga waktu selama penugasan 1.

Prosedur analitis diwajibkan dalam tahap perencanaan untuk membantu menentukan sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit. 2. Prosedur analitis sering kali dilakukan selama tahap pengujian audit sebagai pengujian substantif untuk mendukung saldo akun. 3. Prosedur analitis juga diwajibkan selama tahap penyelesaian audit. Pengujian ini berfungsi sebagai review akhir bagi auditor. LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS Auditor membandingkan saldo dan rasio klien dengan saldo dan rasio yang diharapkan dengan menggunakan salah satu atau lebih jenis prosedur analitis berikut 1. 2. 3. 4. 5. Membandingkan data klien dan industri Membandingkan data klien dengan data periode sebelumnya yang serupa Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentukan klien Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan dengan menggunakan data nonkeuangan

RASIO KEUANGAN YANG UMUM Kemampuan membayar utang jangka pendek o Rasio kas = (rasio + kas) / kewajiban lancar o Rasio cepat = (kas + sekuritas + piutang usaha bersih) / kewajiban lancar o Rasio lancar = aktiva lancar / kewajiban lancar Rasio aktivitas likuiditas o Perputaran piutang usaha = penjualan bersih / piutang kotor rata-rata o Jumlah hari penagihan utang = 365 hari / perputaran piutang usaha o Perputaran persediaan = harga poko penjualan / persediaan rata-rata o Jumlah hari penjualan persediaan = 365 hari / perputaran pesediaan Kemampuan untuk memenuhi kewajiban utang jangka panjang o Utang terhadap ekuitas = total kewajiban / total ekuitas o Times interest earned = laba operasi / beban bunga Rasio profitabilitas o Laba per saham = laba bersih / rata-rata saham biasa yang beredar o Persentase laba kotor = ( penjualan bersih hpp) / penjualan bersih o Marjin laba = laba operasi / penjualan bersih o Pengembalian atas aktiva = laba sebelum pajak / aktiva total rata-rata o Pengembalian atas ekuitas saham biasa = (laba sebelum pajak dividen saham preferen) / ekuitas pemegang saham rata-rata