BAB II - 1
MEK - Water Recycle Fuel Gas Butanes Stabilizing Column Benzene Primary Toluene Column
MEK
Toluene + MEK
Gas Separator
Naptha Furnace
Reactor
Xylene
Toluen
Umpan (Naptha) dipanaskan dalam heater sebagai tempat pemanasan awal dan kemudian diuapkan pada suhu 1.050F di dalam furnace. Kemudian make up hydrogen dari recycle gas pada tekanan 10 atm dan dilewatkan ke reaktor dengan waktu kontak 15 detik. Reaktor berisi katalis yang terdiri dari 10% molybdenum dioksida berbasis alumina. Reaksi berlangsung dalam reaktor dengan suhu 1000 1070 OF, tekanan 10 20 atm dan space velocity
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)
BAB II - 2
0,6 ( volume umpan per jam dibagi volume katalis dalam reactor). Rasio mol dari recycle gas H2 : Hidrokarbon sekitar 2,5. Produk reaktor melewati cooler, diteruskan menuju separator untuk dipisahkan antara gas dan liquid. Sebagian besar wet gas dipisahkan, dikompresi pada tekanan 5 13 atm dan diresirkulasi ke furnace dan reaktor untuk meningkatkan konsentrasi hydrogen. Gas yang masuk ke absorption conventional dan stabilizing column (fractions) dimana menghasilkan fuel gas ( butana). Produk bottom dari stabilizer column selanjutnya dipisahkan dalam primary toluene column, dan menghasilkan fraksi benzene sebagai top product serta toluene dan xylene sebagai bottom product. Tahap pemisahan
selanjutnya terjadi dalam azeotrope column, pada tekanan operasi 0,25 atm, dengan injeksi campuran MEK dan air. Tahap destilasi ini menghasilkan top product berupa campuran MEK dan air sedangkan bottom product diperoleh produk toluene yang masih mengandung sedikit campuran MEK dan air. Campuran ini selanjutnya dinaikkan temperaturnya sampai 201C sebelum dipisahkan lagi dengan Flash Tank pada tekanan 1 atm. Dari tahap pemisahan ini diperoleh top product berupa MEK dan air serta bottom product berupa toluene murni yang selanjutnya didinginkan.
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)
BAB II - 3
2.2 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.2.1 Bahan Baku Utama Naphtha Bentuk Warna Titik Didih Specific gravity Viscosity @ 25C Titik nyala Vapor pressure Vapor density : Cair : Tidak berwarna- kuning muda : 150-173C : 0,776 : 0,97 : -21 C : 758 896 hPa at 20C : 3.5
2.2.2 Bahan Baku Pembantu Katalis Molibdenum Dioksida Rumus molekul Berat molekul Bentuk Warna Densitas Titik lebur Kelarutan dalam air Kelarutan : MoO2 : 127,94 g/mol : padatan : kecoklatan-violet : 6,47 g/cm3 :1100 C : larut : larut dalam alkali, HCl, HF, sedikit larut dalam H2SO4 Struktur kristal : tetragonal
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)
BAB II - 4
BM Bentuk Warna Titik lebur, oC Titik Didih, oC Densitas (20 oC), gram/ml Indek Bias (20 oC) Viskositas (20 oC), cp Temperatur kritis, oC Tekanan kritis, Atm Tekanan uap, mmHg Panas spesifik, cal/g. oC
: 72,104 : Cair : Jernih : -86,3 : 79,6 : 0,8037 : 1,3791 : 0,43 : 260 : 43 : 80,21 : 0,549 (Caulson & Richardsons,1994)
2.2.3 Produk Utama Toluene (C7H8) Sifat : Mudah terbakar, beracun, tidak korosif Berat molekul Bentuk(25 C, 1 atm) Spesific Gravity 20/4 Viscositas (25 C) : 92,13 : Cair : 0,866 : 0,55 Cp
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)
BAB II - 5
Titik didih Suhu kritis Tekanan Kritis Melting Point, Kapasitas panas (Cp, gas)
2.2.4 Produk Samping Benzene (C6H6) Sifat korosif Berat molekul Bentuk(25 C, 1 atm) Spesific Gravity 20/4 Viscositas (25 C) Titik didih (1atm) Suhu kritis Tekanan Kritis Melting Point : 78,114 : Cair : 0,879 : 0,65 Cp : 80,1 C : 289,1 C : 48,3 atm : 5,5 : 11,718 Kcal
gmol
Panas Pembentukan(25oC)
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)
BAB II - 6
Xylene ( C8H10) Sifat : Mudah terbakar, beracun, tidak korosif Berat molekul : 106,168
Bentuk(25 C, 1 atm) : Cair Spesific Gravity 20/4 : 0,861 Viscositas (25 C) Titik didih (1atm) Suhu kritis Tekanan Kritis Melting Point : 0,64 Cp : 138,5 C : 343,2 C : 34,7 atm : 13,2 C : 0,2986 kkal/kg C
Artika Sari (0104 2012 002) Marleny Mangera (0104 2012 003)