2. Apri Mulyono / 30407129 3. Krisna Aji S. / 38409011 4. M. Robiesa Kelompok Hari/Tanggal Shift : III : Senin / 4 April 2011 : IV (Malam) / 30409301
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2011
ABSTRAKSI
Akbariz R. (36409918), Apri Mulyono (30407129), Krisna Aji S. (38409011), M. Robiesa (30409301). METHOD TIME MEASUREMENT (MTM). Laporan Akhir. Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, 2010-2011. Kata Kunci: Waktu, MTM, Efisien, Raket Nyamuk
Waktu merupakan salah satu faktor penting dan paling banyak diperhatikan dalam kegiatan industri. Dengan diketahuinya waktu kerja, dapatlah diketahui kapan sebaiknya suatu perusahaan mulai bekerja serta kapan perusahaan tersebut memasarkan hasil produksinya. Sedangkan waktu kerja dipengaruhi oleh faktor manusia sebagai operator serta mesin yang dioperasikannya. Faktor manusia menjadi bagian yang terpenting dari kedua faktor tadi dimana tanpa manusia, mesin tidak dapat bekerja dengan semestinya. Namun masih banyak industri yang belum didasari oleh sistem kerja tidak yang tidak mempedulikan faktor dari manusia tersebut. Hal itu bisa menyebabkan tidak efisiennya waktu kerja seperti gerakan anggota tubuh operator yang tidak perlu. Sehingga untuk mengefisienkan gerakan yang tidak perlu tersebut dibutukan metode seperti MTM. MTM ini bisa dipelajari dengan melihat film seperti halnya dalam merakit raket nyamuk dengan merekamnya dengan kamera video. Setelah melakukan perekaman dilanjutkan dengan perhitungan dan analisa, serta perbaikan yang perlu untuk mengefisienkan gerakan yang tidak perlu oleh pekerja. Adapun perhitungan dan analisa dalam perakitan raket nyamuk menggunakan MTM-1.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Berkembangnya dunia industri yang semakin hari semakin pesat, dengan
persaingan yang sangat ketat dan terbuka, maka para pelaku industri dituntut untuk dapat memberikan kualitas yang terbaik, dan berdaya saing tinggi. Karena alasan itulah setiap perusahaan harus selalu mengembangkan metode-metode sistem kerja yang dapat menunjang dan memberikan produktifitas yang tinggi, serta efisiensi waktu kerja yang paling optimal, agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimum. Namun masih banyak manajemen industri tersebut yang belum didasari oleh sistem kerja yang baik sehingga proses kerja dari tiap-tiap operator dan elemen kerjanya tidak efisien. Elemen kerja yang tidak efisien dapat berasal dari operator/pekerja yang melakukan pekerjaan, banyak pekerjaan yang belum tentu tepat, seperti halnya gerakan-gerakan anggota tubuh yang tidak perlu dilakukan sehingga waktu kerja kurang efektif, untuk mengefisienkan gerakan yang tidak perlu tersebut dibutukan metode seperti MTM. Praktikum dengan modul MTM pada kelompok tiga melakukan perakitan raket nyamuk dengan merekamnya menggunakan camera video yang kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan MTM-1. Keunggulan MTM diantaranya dapat memperbaiki gerakan yang tidak perlu dan juga dapat mendeteksi waktu penyelesaian operasi sebelum operasi tersebut dijalankan. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang terdapat dalam Laporan Akhir Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi ini adalah adalah bagaimana cara menguraikan elemen-elemen gerakan dasar yang dilakukan oleh seorang operator dalam merakit sebuah raket nyamuk. Elemen tersebut digunakan untuk perhitungan dan analisa serta perbaikan dengan menggunakan MTM-1.
1.3
Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan salah satu format penulisan yang harus
dibuat supaya data yang diperoleh tidak menyimpang dari judul laporan. Pembatasan masalah dalam pembuatan laporan akhir Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil rekaman gambar yang diolah adalah hasil rekaman gambar yang Jurusan Teknik Industri, diambil dalam merakit raket nyamuk yang hanya dilaksanakan di Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, 2. Universitas Gunadarma, hanya pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011. Gerakangerakan yang dianalisis dalam laporan akhir ini adalah gerakangerakan mata, tangan kanan dan tangan kiri operator saja, sedangkan gerakan anggota tubuh operator yang lain tidak dianalisis. 3. Metode pemecahan masalah yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu metode MTM-1 (motion Time Measurenment-1) saja. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan merupakan salah satu format penulisan yang harus dibuat supaya data yang diperoleh tertuju pada sasaran.Tujuan dari penulisan laporan akhir praktikum ini adalah: 1) Mengetahui elemen-elemen gerakan dasar dalam perakitan raket nyamuk. 2) Menganalisa atau menguraikan elemen-elemen gerakan dasar, dan menghitung waktu TMU dalam perkaitan raket nyamuk, serta menganalisa tabel kelonggaran dan tabel rangkuman 3) Melakukan perbaikan kerja meliputi perbaikan elemen gerakan dasar yang telah didapatkan berdasarkan analisa yang telah dilakukan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan suatu cara mempermudah dalam memberikan gambaran tentang penulisan. Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan akhir Analisis Perencanaan Kerja dan Ergonomi I dengan modul method time measurement ini adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Bab pendahuluan merupakan bab pertama yang harus dibuat supaya laporan akhir ini bisa terselesaikan. Berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan Laporan akhir Analisis Perencanaan Kerja dan Ergonomi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan dasar-dasar teoritis yang menjadi landasan pemecahan masalah. Landasan teoriberisi teori-teori yang berkaitan dengan modul method time measurement.
BAB III METODE PENGAMBILAN DATA Bab ini berisi tentang flowchart pengambilan data dan penjelasan. Peralatan yang digunakan, komponen produk dan lay out pengambilan data pun merupakan metode pengambilan data. BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA Bab ini menjelaskan tentang pembahasan yang telah dilakukan dengan analisis dari pembahasan tersebut. Berisi pembahasan bagan analisa video, analisa, serta perbaikan dari analisa tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan berdasarkan tujuan. Berisi kesimpulan dari seluruh percobaan yang dilakukan pada modul method time measurement, serta saran-saran untuk Laboratorium Teknik Industri Menengah demi pengajaran yang lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Studi Gerakan Studi gerakan adalah analisis terhadap beberapa gerakan bagian badan
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, dengan demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangkan. Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh seorang pekerja ada kalanya pula sudah tepat atau sudah sesuai dengan gerakan-gerakan yang diperlukan, tetapi ada kalanya pula seorang pekerja melakukan gerakan yang tidak perlu biasanya disebut gerakan yang tidak efektif. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan-gerakan dasar (Sutalaksana, 2006). Metode MTM-1 (Methods Time Measurement-1) yang mempunyai keunggulan pre-determined, ialah metoda ini dapat mendeteksi waktu penyelesaian suatu pekerjaan dalam suatu metoda yang diusulkan sebagai alternatif, sebelum metoda kerja tersebut diterapkan atau dijalankan (Sutalaksana, 2006). 2.2 Methods Time Measurement-1 (MTM-1) Methods Time Measurement-1 (MTM-1) adalah suatu sistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkam dalam film (Sritomo,1992). Sistem ini didefinisikan sebagai suatu prosedur untuk menganalisis setiap operasi atau metoda kerja ke dalam gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut, dan kemudian menetapkan standar waktu dari masingmasing gerakan tersebut berdasarkan macam gerakan dan kondisi-kondisi kerja masing-masing yang ada (Sutalaksana, 2006).
2.3
TMU merupakan satuan waktu yang digunakan dalam MTM (Methods Time Measurement) baik MTM 1, 2 atau 3. Definisi TMU ialah unit pengukuran waktu, dimana : 1 TMU = 0,00001 jam (1 TMU = 0,036 detik).(Yudiantyo, 1994). 2.4 Tahap Dalam Pengukuran Waktu Kerja dengan Metoda MTM-1 Pada dasarnya, terdapat tiga tahap dalam melakukan pengukuran waktu kerja dengan metoda MTM-1, yaitu, pendahuluan, observasi, perhitungan dan pengecekan. (Yudiantyo, 1994). 2.5. Elemen-elemen Gerakan MTM-1 (Methods Time Measurement -1) Dalam metoda MTM-1 (Methods Time Measurement-1) terdiri dari elemenelemen gerakan seperti reach, move, apply pressure, turn, grasp, release, position, disengage, eye time , crank body, leg&foot motion (Yudiantyo, 1994). 2.5.1 Gerakan Menjangkau (Reach) Gerakan menjangkau (reach) ialah gerakan dasar yang digunakan bila maksud utama gerakan adalah untuk memindahkan tangan atau jari tangan ke suatu tempat tujuan atau lokasi yang baru. Dalam pergerakan ini, tangan dalam keadaan kosong atau tidak membawa obyek apapun (Yudiantyo, 1994). Cara penulisan gerakan ini dipetakan dalam simbol-simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti, yaitu : --------------- simbol --------------1 m 2 R 3 f 4 kasus 5 m
Simbol pertama dan ke-lima menginformasikan adanya gerakan lain yang tergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan reach ini. Dan dituliskan jika dan hanya jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus dengan memakai huruf m. Bila dipakai huruf besar seperti M, maka akan menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain.Simbol ke-dua ialah simbol yang menginformasikan gerakan reach. Simbol ke-tiga diisi dengan jarak. Jarak yang dimaksudkan disini adalah jarak perpindahan tangan. Jarak yang dituliskan di sini harus dalam satuan inch,
karena tabel yang tersedia sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari , maka penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan huruf f simbol ke-empat menginformasikan kasus dalam gerakan reach ini. Diisi dengan huruf A,B,C,D atau E (Yudiantyo, 1994). 2.5.2 Gerakan Membawa (Move) Gerakan membawa (move) ialah gerakan dasar yang dikerjakan bila maksud utamanya adalah untuk membawa suatu obyek ke suatu sasaran. Ciri-ciri utama dari pergerakan ini ialah pada saat pergerakan tangan, tangan dalam kondisi membawa objek. Oleh karena itu, berat dari objek diperhitungkan dalam gerakan ini, karena mempengaruhi pergerakan (Yudiantyo, 1994). Cara penulisan gerakan move ini dipetakan dalam simbol-simbol yang berurut dan masing-masing simbol tersebut mengandung arti, yaitu : ------------------------ simbol ----------------------1 m 2 M 3 f 4 kasus 5 m 6 berat
Simbol pertama dan ke-enam menginformasikan adanya gerakan lain yang bergabung dan tak terpisahkan dengan gerakan move ini. Dan dituliskan jika dan hanya jika gerakan tersebut bersatu dengan gerakan lain. Penulisannya harus dengan memakai huruf m. Bila dipakai huruf besar seperti M, maka akan menginformasikan elemen gerakan dasar yang lain. Simbol ke-dua ialah simbol yang menginformasikan gerakan move. Simbol ke-tiga diisi dengan jarak. Jarak yang dimaksudkan disini adalah jarak perpindahan tangan. Jarak yang dituliskan di sini harus dalam satuan inch, karena tabel yang tersedia sudah dalam satuan inch. Bila jarak pergerakan ini kurang dari , maka penulisannya tidak perlu dengan angka, cukup dengan menuliskan huruf f. Simbol ke-empat menginformasikan kasus dalam gerakan move ini. Diisi dengan huruf A,B atau C. Simbol ke-lima menginformasikan berat objek yang berlaku dalam gerakan move ini. Berat diidentifikasikan dalam satuan lbs, sesuai
tabel yang telah disediakan. Beban diperhitungkan bila melebihi 2 lbs. (Yudiantyo, 1994) 2.5.3 Gerakan Menekan (Apply Pressure) Gerakan menekan (apply pressure) ialah pemakaian tekanan pada waktu pergerakkan. Gerakan yang termasuk dalam gerakan ini, misalnya mengencangkan sekrup dengan obeng. Pembagian apply pressure dibagi dua yaitu kasus A dan kasus B, yang masing-masing dinotasikan dengan APA & APB. (Yudiantyo,1994). APA = AF + DM + RLF = 10,6 TMU APB = APA + G2 = 16,2 TMU Dimana : AF = Apply Force, yang dimaksud adalah menambah atau mengendalikan tenaga otot ke obyek yang besarnya 3,4 TMU. DM = Dwell Minimum, yang dimaksud adalah waktu pendek selama tenaga pembalikan (reaksi) terjadi pada tenaga yang relatif konstan yang besarnya 4,2 TMU. RF = Release Force, yang dimaksud adalah relaksasi atau pelemahan dari otot, membebaskan tenaga dari obyek yang besarnya 3,0 TMU. (Yudiantyo,1994). 2.5.4 Gerakan Memutar (Turn) Gerakan memutar (turn) ialah memutar atau gerakan memutar tangan sepanjang sumbu tangan atau lengan bawah. Tatacara pemberian simbol dalam gerakan turn ini adalah sebagai berikut: ---------------- simbol ------------1 T 2 derajat perputaran 3 S/M/L
Simbol pertama dituliskan huruf T besar, yang menginformasikan gerakan turn. Simbol ke-dua dituliskan derajat perputaran, Simbol ke-tiga dituliskan S, M, L, disesuaikan dengan kategori beban perputarannya (Yudiantyo, 1994). 2.5.5 Gerakan Memegang (grasp)
Gerakan memegang (grasp) ialah elemen gerakan dasar untuk menguasai benda baik dengan jari atau dengan tangan. Pembagian dari gerakan grasp ini dibagi dalam 11 kategori yaitu : G1, pick-up grasp, yang terdiri dari 3 kasus yaitu kasus A,B dan C, yaitu: G1A, dipakai untuk semua objek yang secara mudah dipegang, dikerjakan dengan cara menutup jari / menghimpitkan kedua jari. G1B, dipakai bila objek yang dipegang sangat kecil atau objek yang sangat pipih yang terletak sejajar / sebidang dengan permukaan meja. G1C, gerakan ini dipakai untuk objek pemegangan yang berbentuk silindris, dan dibagi menjadi tiga kategori diameter, yaitu G1C1, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter lebih besar dari inch. G1C2, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter antara inch sampai dengan inch. G1C3, dipakai bila objek yang akan dipegang berbentuk silindris, yang berdiameter lebih kecil dari inch. G2,dipakai bila terjadi pengubahan pemegangan tanpa melepaskan pengendalian. G3, dipakai bila objek yang akan dipegang diambil dari tangan lain dengan mudah. G4, dipakai bila pemegangan dilakukan setelah pemilihan. G5, yang dimaksud ialah menguasai objek dengan cara disentuh. Dan gerakan ini biasanya sudah termasuk dalam gerakan REACH, sehingga besar TMU-nya adalah nol (Yudiantyo, 1994). 2.5.6 Gerakan Melepas (Release) Gerakan melepas (Release) ialah gerakan melepaskan penguasaan obyek oleh jari atau tangan. Pembagian gerakan release ini terbagi dalam dua kategori, yaitu : R11, yang dimaksud ialah melepaskan penguasaan objek dengan membuka jari untuk melepaskan. R12, yang dimaksud ialah menghindar, lawan dari G5. Sehingga, biasanya bila gerakan grasp-nya masuk dalam kategori G1, G2, G3 atau G4, maka
gerakan release-nya adalah RL1. Sedangkan bila gerakan GRASPmasuk dalam kategori G5, maka gerakan (Yudianyto, 1994). 2.5.7 Gerakan Mengarahkan (Position)
nya
Gerakan mengarahkan (position) ialah gerakan dasar dari jari atau tangan yang dipergunakan untuk meluruskan, mengorientasikan atau mengarahkan sebuah obyek dengan obyek lainnya, dengan tujuan memperoleh hubungan yang spesifik. Position terjadi setelah objek ditransportasikan atau dipindahkan, tatacara penulisan simbol pada gerakan position ini ialah : --------------- simbol ---------------1 P 2 1/2/3 3 S/SS/NS 4 E/D
Simbol pertama merupakan simbol untuk gerakan position. Simbol ke-dua menginformasikan kategori dari gerakan position, yaitu: 1 = Tidak ada tekanan/paksaan/kesukaran 2 = Sedikit tekanan 3 = Kesukaran atau diperlukan tekanan yang besar Simbol ke-tiga menjelaskan bentuk sifat atau bentuk dari benda yang diarahkan yaitu, S = Simetri, SS = Semi-simetri, NS = Non-simetri. Yang dimaksud dengan simetri ialah objek yang diarahkan bisa dalam keadaan bebas dimasukkan/diarahkan. Dan yang dimaksud dengan semi-simetri ialah objek yang diarahkan/dimasukkan terbatas posisinya pada saat dimasukkan. Sedangkan yang dimaksud dengan non-simetri ialah objek yang diarahkan/dimasukkan hanya bisa dimasukkan dengan satu posisi saja. Simbol ke-empat menginformasikan tingkat kemudahan dalam melakukan gerakan position, yaitu E = Mudah dalam pengendaliannya, D = Sukar dalam pengendaliannya (Yudiantyo, 1994).
2.5.8
Gerakan Melepas Rakit (Disengage) Gerakan melepas rakit (disengage) ialah gerakan dasar untuk memisahkan
suatu obyek dari obyek lain.Pembagian pada gerakan disengage ini dibagi dalam tiga kategori, yaitu: D1, Loose, sangat sedikit usahanya, dan bercampur dengan gerakan selanjutnya jarak pemisahannya sampai 1 inch. D2, Close, usahanya normal, dan jarak pemisahannya antara 1 inch sampai dengan5 inch. D3, Tight, usaha yang besar, dan jarak pemisahannya lebih besar dari 5 inch dan lebih kecil dari 12 inch. Tatacara penulisan simbol pada gerakan DISENGAGE ini ialah : ----------------- simbol -----------------1 D 2 1/2/3 3 E/D
Simbol pertama merupakan simbol untuk gerakan disengage. Simbol ke-dua menginformasikan tingkat usaha dari gerakan disengage. Simbol ke-tiga menginformasikan tingkat kesulitan dari gerakan disengage (Yudiantyo, 1994). 2.5.9 Gerakan Mata (Eye Time) Gerakan ini terbagi menjadi dua gerakan, yaitu: 1. Eye Travel (ET) Eye Travel ialah gerakan mata yang dipergunakan untuk mengubah pandangan dari suatu lokasi ke lokasi lain. Terdapat dua cara pengukuran yang dapat dilakukan sehubungan dengan penentuan eye travel ini, yaitu : a. Membaca tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 TMU Berdasarkan Derajat Perpindahan Mata
Sudut Perpindahan(derajat) 15 30
12.8 17.1 20
b. Berdasarkan jarak perpindahan (T) dan jarak tegak lurus antara mata dan garis perpindahan (D). (Yudiantyo, 1994) 2. Eye Focus (EF) Eye Focus ialah konsentrasi mata atau penglihatan mata terhadap suatu obyek pada kurun waktu tertentu dengan maksud memperjelas penglihatan. Besar TMU yang ditetapkan untuk gerakan ini adalah sebesar 7,3 TMU (Yudiantyo, 1994). 2.5.10 Crank Crank ialah gerakan memutar dari jari tangan , tangan, pergelangan tangan dan lengan. Berbeda dengan turn, gerakan crank terdapat diameter dari putaran, sebagai contoh memutar stir mobil. Tatacara penulisan simbol dari gerakan crank ini adalah sebagai berikut ------------------ simbol -----------------1 Jml putaran 2 C 3 4 Diameter putaran ENW
Simbol pertama menginformasikan jumlah putaran. Minimal jumlah putaran adalah putaran. Bila kurang dari putaran, maka gerakan tersebut tidak dikategorikan gerakan crank, tetapi gerakan move. Simbol ke-dua merupakan notasi dari gerakan crank. Simbol ke-tiga menginformasikan diameter putaran. Simbol keempat menginformasikan beban putaran. Dan dituliskan bila lebih besar dari 21/2 lbs. ENW singkatan dari Effective Net Weight, dan dalam hal ini dipakai satuan lbs (Yudiantyo, 1994).
2.5.11 Body, Leg, And Foot Motion Gerakan ini terdiri dari gerakan tubuh dan gerakan kaki, pembagiannya adalah sebagai berikut : 1. Horizontal Motion Yang dimaksud dengan horizontal motion ialah pergerakan tubuh secara horizontal. horizontal motion dikategorikan dalam tiga jenis pergerakan, yaitu : a) Berjalan (walk) Yang dimaksud dengan walk ialah pergerakan ke depan atau ke belakang dari tubuh yang timbul dari langkah perpindahan. b) Pindah ke samping (side step) Yang dimaksud dengan side step ialah gerakan atau perpindahan tubuh ke samping dengan satu atau dua langkah ke samping, tanpa perputaran badan. c) Putar badan (turn body) Yang dimaksud turn body ialah memutar badan yang dikerjakan dengan satu atau dua langkah (Yudiantyo, 1994). 2. yaitu : a) Foot Motion (FM) Yang dimaksud dengan foot motion ialah menekan atau mengangkat telapak kaki melalui tumit. b) Foot Motion With Heavy Pressure (FMP) Identik dengan foot motion, perbedaanya ialah bahwa untuk gerakan ini dikategorikan dengan adanya kesukaran atau beban tekanan kaki. c) Leg Motion (LM) Yang dimaksud dengan leg motion ialah menggerakkan kaki, baik melalui lutut bila keadaan duduk, maupun pinggang bila keadaan berdiri (Yudiantyo, 1994). d) Vertical Motion Ialah pergerakan ke atas atau ke bawah yang dilakukan oleh tubuh. Pada Leg & Foot Motion Gerakan leg & foot motion ini dapat dikategorikan menjadi tiga bagian,
pergerakan vertical motion ini dibagi dalam sepuluh kategori, yaitu : a. Duduk (SIT) Ialah gerakan badan untuk duduk, dari keadaan berdiri. b. Berdiri (Stand) Ialah gerakan badan untuk berdiri, dari keadaan duduk. c. Bend (B) Ialah membungkuk di tempat dari posisi berdiri, sehingga tangan dapat menjangkau suatu obyek dengan syarat lutut tetap lurus. d. Stoop (S) Ialah membungkuk di tempat dari posisi berdiri, sehingga tangan sampai ke lantai. e. Kneel on One Knee (kok) Ialah gerakan merendahkan badan dari keadaan berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang dan menurunkan satu lutut ke lantai. f. Arise from Bend (AB) Ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (bend) g. Arise from Stoop(AS) Ialah berdiri tegak kembali dari posisi bungkuk (stoop) h. Arise from Kneel on One Knee (A KOK) Ialah berdiri tegak dari posisi Kneel on One Knee(kok). i. Kneel on Both Knees (kbk). Yang dimaksud ialah merendahkan tubuh dari posisi berdiri dengan memindahkan satu kaki ke depan atau ke belakang, dan merendahkan atau menurunkan satu lutut ke lantai, serta menempatkan lutut kedua berdekatan dengan lutut pertama. j. Arise from Kneel on Both Knees (akbk) Yang dimaksud ialah berdiri tegak kembali setelah melakukan Arise from Kneel on Both Knees (kbk) (Wignosoebroto & Yudiantyo, 1992 & 1994). 2.4 Bagan Analisa
Tujuan dibuat bagan analisa adalah untuk memperjelas dan memudahkan kita dalam melihat serta menganalisa gerakan-gerakan apa yang dilakukan oleh operator dalam melakukan pekerjaannya, baik dengan tangan kiri atau tangan kanan. Sehingga memudahkan kita juga dalam menghitung keseluruhan waktu yang dipergunakan dalam pekerjaan tersebut. Bila pada saat bekerja dengan kedua tangan secara bersamaan, tangan kiri dan tangan berbeda dalam elemen gerakannya, misal tangan kiri lebih banyak elemen gerakannya, maka nilai TMU yang dipergunakan adalah elemen gerakan yang tangan kiri, karena lebih banyak. Sedangkan bila kedua tangan sama-sama mempunyai satu elemen gerakan, akan tetapi mempunyai nilai TMU yang berbeda, maka yang dicantumkan hanyalah tangan yang mempunyai nilai TMU terbesar. Untuk jelasnya dapat dilihat bagan analisa tersebut pada gambar 2.1
BAGAN ANALISA
Bagian : _____________ Tanggal : ____________ Operasi : _____________ Analis : ____________
Keterangan Tangan Kiri No LH TMU
No
TMU
Kelonggaran 15 %
Waktu (detik)
3.1
Flowchart Pengambilan Data Flowchart pengambilan data merupakan simbol yang digunakan untuk
menggambarkan urutan proses yang terjadi di dalam suatu penulisan laporan secara sistematis dan logis selama praktikum berlangsung. Berikut ini adalah langkah-
langkah penulisan Laporan Akhir Praktikum Analisis Perancangan Kerja Ergonomi 1 yang digambarkan dalam bentuk flowchart
Penentuan Produk
dan
Penyiapan Alat
Memilih Operator
Perakitan Selesai
YA
Penyimpanan Alat
3.2
Penjelasan Flowchart Pengambilan Data Penentuan produk yang akan dibuat dalam praktikum yang akan
berlangsung yaitu proses perakitan raket nyamuk. Raket nyamuk merupakan alat elektronik rumah tangga yang digunakan untuk membunuh nyamuk yang mengganggu/menggigit manusia, alat ini dibutuhkan karena dianggap paling mudah digunakan dan aman. Penyiapan alat yang akan digunakan dalam proses perakitan raket nyamuk yaitu stopwatch, obeng, meteran, kamera video dan box. Alat-alat tersebut telah
tersedia di laboratorium analisis perancangan kerja dan ergonomi yang bisa langsung digunakan untuk proses perakitan. Memilih operator yang akan melakukan proses perakitan raket nyamuk untuk diambil rekaman videonya, agar dalam proses perakitan berjalan lancar, operator melakukan latihan terlebih dahulu. Membuat layout kerja dilakukan dengan cara mengukur jarak tepat antara tubuh operator dengan box yang berisi komponen-komponen yang akan dirakit. Dengan tujuan untuk memudahkan operator dalam pengambilan komponen secara berurutan agar proses perakitan berjalan dengan efisien. Melakukan proses perakitan raket nyamuk dilakukan hanya di laboratorium untuk diambil gambar videonya dengan tujuan mengamati elemen-elemen kerja operator untuk dilakukan analisa, yaitu dengan cara memutar ulang video rekaman tersebut secara slow motion. Pengambilan video dilakukan selama proses perakitan berlangsung sampai dengan selesai. Setelah proses perakitan raket nyamuk selesai, semua alat-alat yang digunakan dirapihkan kembali, dan dipastikan dalam kondisi baik. Kemudian di kembalikan ke tempat peminjaman, agar alat mudah didapat saat dibutuhkan untuk digunakan kembali.
3.3.
Peralatan yang digunakan Persiapan awal dalam melakukan praktikum dengan modul MTM untuk
proses perakitan raket nyamuk yaitu menyiapkan alat-alat yang akan digunakan yaitu: 1. Stopwatch Digunakan untuk menghitung waktu kerja operator. 2. Meteran Digunakan untuk mengukur jarak komponen dengan operator (membuat layout).
3. Obeng Digunakan untuk mengencangkan skrup. 4. Kamera digital Digunakan untuk merekam perakitan raket. 5. Box Digunakan untuk menempatkan komponen-komponen raket nyamuk agar saat proses perakitan lebih mudah. 3.4 Komponen Produk Raket nyamuk terdiri dari beberapa komponen yang dirakit sampai menjadi sebuah raket. Adapun komponen produk yang dibutuhkan dalam proses perakitan raket nyamuk dalam praktikum analisis perancangan kerja dan ergonomi I, untuk modul MTM ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cover atas dan bawah Rangkaian 1 dan 2 (PCB) Baterai charge Steker Saklar Jaring Skrup/baut
3.5
Layout Pengambilan Data Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 1 dengan modul
MTM akan memulai kegiatan apabila layout telah disusun. Penentuan layout akan mempengaruhi dari kinerja tiap operator sesuai dengan keinginannya. Adapun layout perakitan raket nyamuk, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Raket
PCB
BAUT
SAKLAR
COVER
OBENG
18
14
12
12
14
16
OPERATOR
4.1
apa yang telah dilakukan dalam praktikum yang dilakukan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai pengambilan data dalam merakit raket nyamuk, dimana terdapat bagan analisa video, tabel kelonggaran dan tabel rangkuman. 4.1.1 Bagan Analisa Video Bagan analisa video merupakan penjabaran gerakan-gerakan operator dalam merakit raket nyamuk. Berikut ini adalah bagan analisa yang diperoleh dari pengamatan video rekaman:
Tabel 4.1 Bagan Analisa BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Operator : Akbaris Keterangan Tangan Kiri No LH Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU
12.8 9.7 7.3 7.3 11.4 Memegang obeng Melepaskan obeng 3 6 G4A RL1 10.4 12.8 11.5 7.3 7.3 11.4 10.4
RH
ET45 R16Am G4A EF mM14Cm P1NSE ET45 R14Bm G4A EF mM14Cm P1NSE
No
1 2 3 10 4 5 7 8 9 10 11 12
41
RL1
Memegang pcb
38
G4B
Menjangkau baut dari tangan kanan Memegang baut Mengarahkan baut ke cover bawah Membawa baut ke cover bawah Melepaskan obeng pada cover Memegang baut Melepaskan baut Mejangkau obeng Memegang obeng (besi) Memegang cover bawah
30 31 33 32 47 31 44 2 3 9
mR12Bm G4C P1NSE mM12Cm RL1 G4C RL1 R16Am G4A G4A
P1NSE
33
EF 20C1 P1NSE G4A RL1 EF ET45 mR14Bm G4B mM14Cm mM14Cm P1NSE mM14Cm
34 35 12 9 13 20 48 37 38 39 39 40 39
Memfokuskan mata pada baut Memasang baut dengan obeng Mengarahkan ke cover bawah Memegang cover bawah Melepaskan cover bawah Memfokuskan mata pada cover bawah Merubah pandangan pada pcb Menjangkau pcb Memegang pcb Membawa pcb ke tangan kiri Membawa pcb ke cover bawah Mengarahkan pcb ke cover bawah Membawa pcb keatas ketangan kiri
Memegang pcb Melepaskan pcb Memegang pcb Melepaskan pcb Memegang pcb Melepas pcb Menjangkau cover bawah Memegang cover bawah Melepas cover bawah Menjangkau pcb Memegang pcb
38 43 38 43 38 43 8 9 13 37 38
G4B RL1 G4B RL1 G4B RL1 mR14Bm G4A RL1 mR14Bm G4B
RL1
43
Melepaskan cover bawah Menjangkau batrai pada tangan kanan Memegang batrai Melepaskan batrai Menjangkau kabel batrai Memegang kabel batrai Melepaskan kabel batrai Menjangkau cover Memegang cover bawah
13 63 64 65 63 64 65 8 9
mM14Cm EF
59 60
BAGAN ANALISA Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Operator : Akbaris Keterangan Tangan Kiri No LH Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU 10.6 2 17.1 14.4 7.3 Melepas cover bawah Menjangkau jarring Memegang jarring 13 68 69 RL1 mR18Bm G4A 20.4 14.4 7.3 7.3 11.5 7.3 10.6 2 12.8 11.5 Melepas jarring Menjangkau cover atas Memegang cover atas 71 8 9 RL1 mR18Bm G4A 7.3 14.4 7.3 11.4 7.3 10.4 14.2 7.3 12.8 13.4 7.3 10 2 274 12.8 10.1 12.9 10 2 12.8 10.1 12.9 10 2 12.8 10.1 12.9 10 2 12.8 10.1 12.9 10 2 RH APA RL1 ET60 mR18Bm G4A ET60 mM18Cm RL1 EF mR14Bm G4A RL1 ET45 mR14Bm G4A mM14Cm mM14Cm EF P1NSE mM18Cm RL1 ET45 mR12Bm G4A mM12Cm RL1 20C1 ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 No 66 62 67 68 69 67 70 71 72 8 9 13 7 8 9 11 11 10 12 73 45 42 30 31 32 44 35 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44 No : 5 Lembar ke 5 dari 6 Keterangan Tangan Kanan Memasang batrai ke cover bawah Melepas batrai Merubah pandangan ke jarring Menjangkau jarring Memegang jarring Merubah pandangan ke jaaring Membawa jaring ke tangan kiri Melepaskan jarring Memfokuskan mata pada jarring Menjangkau cover bawah Memegang cover bawah Melepas cover bawah Merubah pandangan ke cover atas Menjangkau cover atas Memegang cover atas Membawa cover atas ke tangan kiri Membawa cover atas ke cover bawah Memfokuskan mata pada cover Mengarahkan cover supaya tepat Membawa raket ke atas Melepas raket Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Memasang baut dengan obeng Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut
75
APA
12 45 76
BAGAN ANALISA Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Operator : Akbaris Keterangan Tangan Kiri No LH Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU 12.8 10.1 12.9 10 2 274 10.1 274 10.1 274 10.1 274 10.1 274 7.3 Melepas raket 45 RL1 16 2 RH ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 20C1 mR12Bm 20C1 mR12Bm 20C1 mR12Bm 20C1 mR12Bm 20C1 EF P1NSD RL1 No 42 30 31 32 44 35 30 35 30 35 30 35 30 35 4 74 6 No : 6 Lembar ke 6 dari 6 Keterangan Tangan Kanan Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Membawa obeng Mengarahkan obeng ke lokasi penyimpanan Melepasakan obeng
4.1.2
Tabel Kelonggaran dan Tabel Rangkuman Tabel kelonggaran merupakan tabel yang memuat kelonggaran bagi
operator dan tabel rangkuman merupakan tabel berisi rangkuman dari bagan analisa video. Berikut ini adalah tabel kelonggaran bagi operator dan tabel rangkuman dari analisa kerja operator:
Tabel 4.2 Kelonggaran operator Faktor Tenaga yang dikeluarkan Sikap kerja Gerakan kerja Kelelahan mata Kondisi Dapat diabaikan Duduk Normal Pandangan yang hampir terus-menerus Suhu tempat kerja Normal Keadaan atmosfer Cukup Keadaan lingkungan yang baik Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah Kebutuhan pribadi Mengobrol Kelonggaran tak terhindarkan Kesukaran memasang komponen Nilai allowance Kelonggaran (%) 1 0 0 4 1 1 0 0 4 11%
No 1
TMU 5639
4.2
menganalisa apakah tangan kanan dan tangan kiri yang melakukan elemen gerakan yang seimbang atau tidak dan faktor-faktor serta gerakan apa saja yang mempengaruhi perakitan raket nyamuk tersebut. Elemennya yaitu menjangkau (reach), memegang (grasp), membawa (move), memposisikan (position), menekan (apply pressure), melepaskan (release), eye focus, dan eye travel. Hasil perakitan raket nyamuk tersebut, maka didapat hasil bahwa tangan kanan dan tangan kiri melakukan elemen gerakan yang sama hampir banyak, yaitu menjangkau, memegang, membawa, memposisikan, menekan dan melepaskan. Tangan kiri melakukan satu elemen gerakan tambahan yaitu memegang cover bawah raket nyamuk pada saat pemasangan baut. Nilai TMU pada bagan analisa pendahuluan sebesar 5639 sedangkan pada bagan analisa perbaikan sebesar 3959,7; dikarenakan pada bagan analisa pendahuluan banyak sekali kesalahan yang terjadi dan tidak efesiennya gerakan tangan kanan dan tangan kiri yang menyebabkan waktu operasi atau perakitan lama, untuk bagan analisa perbaikan hal tersebut diminimalkan dan mengefesiensikan gerakan tengan kanan dan tangan kiri secara bersamaan perbedaan antara bagan analisa pendahuluan dengan analisa perbaikan adalah sebesar 1.779,3. Nilai faktor konversi didapat dengan cara mengkalikan nilai dari TMU dengan 0.036. Nilai konversi pada bagan analisa pendahuluan 203,03 dan pada bagan analisa perbaikan didapat 142,6 perbedaannya adalah sebesar 60,43 TMU. Kelonggaran (allowance) pada bagan analisa pendahuluan yang digunakan sebesar 11 % dan untuk bagan analisa perbaikan sebesar 8 %, dalam hal ini bagan analisa perbaikan untuk kelonggaran lebih sedikit atau lebih kecil karena diminimalisasikan kesalahan yang terjadi semakin kecil kelonggaran maka semakin baik atau tidak terjadi kesalahan
pada perakitan atau sebaliknya semakin besar kelonggaran maka semakin banyak toleransi bagi operator. Total waktu pada bagan analisa pendahuluan sebesar 225,36 sedangkan pada analisa perbaikan sebesar 154 semuanya dalam satuan detik perbedaan total waktu merakit adalah sebesar 71,36 detik. Analisa gerakan tangan kanan dan tangan kiri gerakan dasar yang paling banyak digunakan adalah menjangkau, memegang, membawa, memposisikan dan melepas ditambah dengan eye focus dan eye travel.
4.3 4.3.1
Perbaikan Kerja Bagan Analisa Perbaikan Bagan analisa perbaikan merupakan bagan analisa untuk memperbaiki
kesalahan dari bagan analisa pendahuluan. Berikut ini adalah bagan analisa perbaikan untuk perakitan raket nyamuk selanjutnya:
Tabel 4.4 Bagan Analisa Perbaikan BAGAN ANALISA
Bagian : Peraktian Raket Nyamuk Operator : Akbaris Keterangan Tangan Kiri No LH Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU
8.6 9.7 7.3 7.3 11.4 Memegang obeng Melepaskan obeng 3 6 G4A RL1 10.4 8.6 11.5 7.3 7.3 11.4 10.4
RH
ET30 R16Am G4A EF mM14Cm P1NSE ET30 R14Bm G4A EF mM14Cm P1NSE
No
1 2 3 10 4 5 7 8 9 10 11 12
Menjangkau baut dari tangan kanan Memegang baut Mengarahkan baut ke obeng Membawa baut ke cover bawah Melepaskan obeng pada cover Memegang baut Melepaskan baut Mejangkau obeng Memegang obeng (besi) Memegang cover bawah
30 31 33 32 47 31 44 2 3 9
mR12Bm G4C P1NSE mM12Cm RL1 G4C RL1 R16Am G4A G4A
P1NSE
33
EF 10C1 P1NSE G4A RL1 EF ET30 mR14Bm G4B mM14Cm mM14Cm P1NSE mM14Cm
34 35 12 9 13 20 48 37 38 39 39 40 39
Memfokuskan mata pada baut Memasang baut dengan obeng Mengarahkan ke cover bawah Memegang cover bawah Melepaskan cover bawah Memfokuskan mata pada cover bawah Merubah pandangan pada pcb Menjangkau pcb Memegang pcb Membawa pcb ke tangan kiri Membawa pcb ke cover bawah Mengarahkan pcb ke cover bawah Membawa pcb keatas ketangan kiri
Memegang pcb Melepaskan pcb Memegang pcb Melepaskan pcb Memegang pcb Melepas pcb Menjangkau cover bawah Memegang cover bawah Melepas cover bawah Menjangkau pcb Memegang pcb
38 43 38 43 38 43 8 9 13 37 38
G4B RL1 G4B RL1 G4B RL1 mR14Bm G4A RL1 mR14Bm G4B
RL1
43
Melepaskan cover bawah Menjangkau batrai pada tangan kanan Memegang batrai Melepaskan batrai Menjangkau kabel batrai Memegang kabel batrai Melepaskan kabel batrai Menjangkau cover Memegang cover bawah
13 63 64 65 63 64 65 8 9
mM14Cm EF
59 60
Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU 10.6 2 12.8 14.4 7.3 12.8 14.4 7.3 7.3 11.5 7.3 10.6 2 8.6 11.5 RH APA RL1 ET45 mR18Bm G4A ET45 mM18Cm RL1 EF mR14Bm G4A RL1 ET30 mR14Bm G4A mM14Cm mM14Cm EF P1NSE mM18Cm RL1 ET45 mR12Bm G4A mM12Cm RL1 20C1 ET30 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET30 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET45 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 ET30 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 No 66 62 67 68 69 67 70 71 72 8 9 13 7 8 9 11 11 10 12 73 45 42 30 31 32 44 35 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44 42 30 31 32 44
No : 5 Lembar ke 5 dari 6 Keterangan Tangan Kanan Memasang batrai ke cover bawah Melepas batrai Merubah pandangan ke jaring Menjangkau jaring Memegang jaring Merubah pandangan ke jaaring Membawa jaring ke tangan kiri Melepaskan jaring Memfokuskan mata pada jaring Menjangkau cover bawah Memegang cover bawah Melepas cover bawah Merubah pandangan ke cover atas Menjangkau cover atas Memegang cover atas Membawa cover atas ke tangan kiri Membawa cover atas ke cover bawah Memfokuskan mata pada cover Mengarahkan cover supaya tepat Membawa raket ke atas Melepas raket Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Memasang baut dengan obeng Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut
13 68 69
75
APA
71 8 9
7.3 14.4 7.3 11.4 7.3 10.4 14.2 7.3 12.8 13.4 7.3 10 2 274 8.6 10.1 12.9 10 2 8.6 10.1 12.9 10 2 12.8 10.1 12.9 10 2 8.6 10.1 12.9 10 2
12 45 76
Tanggal : 28 Maret 2011 Analis : Kelompok 3 TMU 8.6 10.1 12.9 10 2 137 10.1 137 10.1 137 10.1 137 10.1 137 7.3 RH ET30 mR12Bm G4C mM12Cm RL1 10C1 mR12Bm 10C1 mR12Bm 10C1 mR12Bm 10C1 mR12Bm 10C1 EF P1NSD RL1 No 42 30 31 32 44 35 30 35 30 35 30 35 30 35 4 74 6
No : 6 Lembar ke 6 dari 6 Keterangan Tangan Kanan Merubah pandangan ke baut Menjangkau baut Memegang baut Membawa baut ke raket Melepaskan baut Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Menjangkau baut lain Memasang baut dengan obeng Membawa obeng Mengarahkan obeng ke lokasi penyimpanan Melepasakan obeng
Melepas raket
45
RL1
16 2
4.3.2
Tabel Kelonggaran dan Tabel Rangkuman Perbaikan Berikut ini adalah tabel kelonggaran dengan tabel rangkuman perbaikan
Faktor Tenaga yang dikeluarkan Sikap kerja Gerakan kerja Kelelahan mata
Kelonggaran (%) 1 0 0 4 0 1 0 0 2 8%
Suhu tempat kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi Kelonggaran tak terhindarkan
Nilai allowance
No
Keterangan
TMU
Jumlah
8% 11,4
(detik) 154,0
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisa yang telah dibuat serta tujuan yang
hendak dicapai maka selaku penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan. Berikut ini adalah kesimpulannya: a. Elemen-elemen gerakan dasar yang digunakan oleh operator dalam merakit sebuah raket nyamuk ini yaitu menjangkau (R), membawa (M), memegang (G), memutar (T), melepaskan (Rl), memposisikan atau mengarahkan (P), aply preasure (AP), eye focus (EF), eye travel (ET), dimana uraian secara lengkapnya dapat dilihat pada bagan analisa. b. Menguraikan elemen-elemen dasar ke dalam bagan analisa pendahuluan raket nyamuk seorang operator, dimana operator membutuhkan waktu selama 225,36 detik dalam perakitan, sedangkan pada bagan analisa perbaikan operator hanya membutuhkan waktu selama 154 detik. Nilai TMU untuk analisa pendahuluan sebesar 5639 dan sebesar 3959,7 untuk analisa perbaikan, dengan faktor kelonggaran untuk bagan analisa pendahuluan sebesar 11% dan untuk bagan analisa perbaikan adalah sebesar 8%. c. Hasil TMU dianalisa ternyata masih terdapat gerakan-gerakan yang tidak diperlukan yaitu gerakan pengambilan komponen yang disimpan kembali karena belum waktunya, gerakan tangan yang tidak secara bersamaan, serta kesukaran memasang baut dikarenakan sudah kurang baik lagi baut tersebut. Hal itu yang menyebabkan perakitan membutuhkan waktu yang lama. 5.1 Saran Untuk lebih meningkatkan lagi kinerja operator maupun komponen lainnya dalam suatu pekerjaan, maka berikut ini merupakan saran demi perbaikan kinerja selanjutnya:
a.
lebih mudah dijalani dan meminimalisir hambatan-hambatan seperti ketidak tahuan operator akan mesin, alat, atau pekerjaan yang sedang dilakukannya. b. c. Lakukan gerakan yang diperlukan dan usahakan agar tidak memakai Posisikan lay out yang nyaman dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari gerakan yang tidak diperlukan. operator.
DAFTAR PUSTAKA
Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Kerja Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1979. Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik Tata Kerja Sistem Kerja. Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2006. Wignjosoebroto, Sritomo. Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Surabaya: Guna Widya. 1992. Yudiantyo, Wawan. Cara Praktis Penggunaan MTM 1, 2, 3 Method Time Measurement. Bandung, 2003.