Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PERBAIKAN DAN PERAWATAN

Pelayanan Perawatan (Pelumasan/Bearing, Peralatan Pendukung dll)

Disusun oleh : Anita Esa Ranika (091411005) Riska Ismayanti Hidayat (091411026) Siti Rohimah (091411027) Kelas 3A Kelompok 9 D3 TEKNIK KIMIA Tanggal Praktikum : 6 September 2011 Tanggal Penyerahan Laporan : 13 Oktober 2011

TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011

PELAYANAN PERAWATAN PADA PENANGAS AIR (WATER BATH)

I.

TUJUAN PRAKTIKUM Dapat mengetahui bagian-bagian dari water bath (penangas air). Dapat mengetahui kerusakan yang terjadi pada water bath (penangas air). Dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada water bath (penangas air).

II.

TINJAUAN PUSTAKA Water bath (penangas air) adalah suatu alat yang berfungsi untuk memanaskan suatu zat

sesuai dengan temperatur yang diinginkan. Media yang digunakan untuk memanaskan adalah air. Waterbath biasanya diperlukan untuk menginkubasi botol-botol yang akan digunakan dalam media kultur, larutan didalam flasks, atau wadah-wadah yang berukuran besar, atau saat ingin menginkubasi tempat-tempat (rak) tabung. Water bath mempunyai berbagai tipe dan kapasitas yang bervariasi. Waterbath yang mahal mempunyai thermostat dan baling-baling untuk sirkulasi air dan menjaga temperaturnya untuk meminimalisir tumbuhnya mikroorganisme di dalam water bath dapat ditambahkan cairan bakterisidal missal merthiolate (thiomersal) kedalam air dengan perbandingan 1:1000. Setiap 3-6 bulan cek apakah terdapat bagian water bath yang korosi.(Cheesbrough, 2005). Media pemanas dan Alat

Media pemanas (misal air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi (seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). Permukaan alat harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/ deterjen). Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat dihilangkan dengan pembersih yang khusus/cocok (misal asam asetat encer).

III.

METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Penangas air Kunci pas 10,11,12 Obeng Tang Amplas Kain lap

3.2 Langkah kerja


Membongkar bagian-bagian dari water bath

Memeriksa kerusakan yang terjadi pada water bath

Mengamplas bagian-bagian dari water bath yang berkerak.

Membersihkan bagian-bagian water bath sampai bersih

Memasang kembali bagian (lapisan) dari water bath

Mencatat kerusakan yang terjadi pada water bath

IV.

PEMBAHASAN Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas seperti

bejana polyethylene, polypropylene dan teflon, merupakan bagian yang sangat mendasar dalam kegiatan laboratorium dan merupakan elemen penting dalam program jaminan mutu. Perhatian kepada kebersihan barang-barang tersebut harus ditingkatkan dan harus proporsional dengan tingkat kepentingan pengujian, akurasi pengukuran yang diperlukan dan menurunnya konsentrasi analit yang akan ditentukan. Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Apabila metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti. Pada praktikum ini dilakukan perawatan, perbaikan, pelayanan dan pelumasan pada water bath (penangas air) . Water bath adalah suatu alat yang digunakan untuk memanaskan zat dengan temperatur yang diinginkan. Alat pemanas merupakan alat yang hampir sering dijumpai di Laboratorium terutama di laboratorium kimia. Karena alat pemanas ini tidak lepas dari prinsip percepatan reaksi dengan adanya pemanasan. Media pemanas konvensional yaitu dengan menggunakan api, namun biasanya cara ini tidak boleh digunakan untuk memanaskan bahan kimia yang mudah terbakar karena api dapat menyambar larutan yang sedang dipanaskan. Selain itu, untuk pemanasan suhu rendah biasanya digunakan penangas air atau waterbath agar suhu terjaga dibawah titik didih air. Sebagian besar bagian dari penangas air terbuat dari logam. Peralatan yang terbuat dari bahan baku logam mudah mengalami karatan. Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan harus disimpan ditempat yang bertemperatur tinggi ( 370C) dan lingkungan kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air. Sebelum disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa bagian-bagian pada water bath tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian mana saja yang tidak berfungsi dan rusak. Pembongkaran dilakukan secara menyeluruh sampai bagian dalam dari water bath. Dalam pembongkarannya, terdapat enam lapisan yang melapisi water bath tersebut. Lapisan pertama berisikan kabel-kabel, integrated circuit, trafo, dll. Pada lapisan ini terdapat satu baut yang hilang dari empat baut. Kabel merah dan kabel hitam dilepaskan terlebih dahulu karena kabel ini tersambung sampai lapisan bawah water bath. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses perawatan dan pembersihan alat. Setelah semua komponen dari water bath di bongkar, kemudian dibersihkan dari debu2 yang menempel, dilakukan penghampelasan terhadap bagian water bath yang terkena korosi ringan sampai permukaan logamnya bersih kembali dari korosi tersebut. Selain dilakukan pembersihan pada setiap bagian-bagian dari water bath dilakukan pula analisa kerusakan yang terjadi pada water bath tersebut. Adapun kerusakan yang terjadi pada water bath ini diantaranya adalah : 1. Koil pemanas sudah tidak berfungsi dan berkorosi 2. Ada beberapa baut yang hilang 3. Tidak ada lampu temperature maksimum 4. Terdapat kabel yang putus Adapun operasi pembersihan dan perawatan untuk penangas air (water bath), agar alat lebih tahan lama, tidak mudah rusak dan dapat berfungsi dengan baik dapat dilakukan dengan cara : a. Mengoperasikan water bath sesuai dengan SOP b. Pembersihan yang dibutuhkan pada perawatan (seperti membersihkan sudu-sudu / baling-baling roda yang berputar) sesuai dengan petunjuk pabrik. c. Media pemanas (misal air) harus dapat diganti dalam kasus bila terlihat adanya kontaminasi ( seperti partikel-partikel, kontaminasi dari reagen). d. Permukaan alat harus dibersihkan dengan menggunakan pembersih (sabun/detergen) e. Kontaminasi lebih kuat ( adanya deposit kapur), dapat dihilangkan dengan pembersih yang khusus/cocok (misal asam asetat encer). f. Uji operasional paling tidak dilakukan dua kali per tahun g. Termometer water bath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab denngan menggunakan termometer terkalibrasi.

h. Interval uji penyimpangan (deviasi) harus didokumemtasikan/dicatat pada buku peralatan. Bila alat beroperasi tanpa mengindahkan suhu yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini. i. Interval uji penyimpangan (deviasi) dan deviasi temperatur yang diizinkan harus tercantum dalam buku alat.

V.

KESIMPULAN Kebersihan peralatan laboratorium, baik yang berupa peralatan gelas atau non gelas merupakan elemen penting dalam program jaminan mutu. Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai macam pengujian. Water bath adalah suatu alat yang digunakan untuk memanaskan zat dengan temperatur yang diinginkan. Adapun kerusakan yang terjadi pada water bath ini diantaranya adalah : o Koil pemanas sudah tidak berfungsi dan berkorosi o Ada beberapa baut yang hilang o Tidak ada lampu temperature maksimum o Terdapat kabel yang putus o Plastik pemanas sobek Adapun operasi pembersihan dan perawatan untuk penangas air (water bath), agar alat lebih tahan lama, tidak mudah rusak dan dapat berfungsi dengan baik dapat dilakukan salah satu diantaranya, yaitu dengan cara mengoperasikan dan merawat water bath sesuai dengan SOP.

DAFTAR PUSTAKA

http://rizkikarim.blogspot.com/2011/02/alat-pemanas-di-laboratorium.html http://dc394.4shared.com/doc/2yjo_sfL/preview.html http://www.scribd.com/doc/44692574/Perawatan-Dan-Perbaikan-PeralatanLabaoratorium-IPA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai