Anda di halaman 1dari 4

Tgl.: No. : Hal : Gugatan mengenai perbuatan melawan hukum Yth.

h. Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun Jl. Poros Tanjung Balai Karimun Siswandi Alias Tho Seng, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Nusantara RT. 002/RW.003, dalam hal ini memilih domisili hukum di alamat kantor para Kuasanya yang akan disebutkan di bawah ini dan memberi kuasa kepada: PHILIP JUSUF,S.H.,M.H., ABDUL RACHMAN, SH, para Advokat, berkantor di Jalan Sudirman No 75 Ambon, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. , tertanggal , untuk membuat, menandatangani, dan mengajukan gugatan ini, selanjutnya disebut juga: PENGGUGAT; PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan gugatan mengenai perbuatan melawan hukum terhadap: 1. H. Muhammad Sani selaku Pemerintah Provinsi Kepri, pekerjaan Gubernur Kepri, bertempat tinggal di Tanjung Pinang, selanjutnya disebut juga: TERGUGAT I; 2. . selaku Kepala Dinas Perhubungan Prov. Kepri , pekerjaan Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Tanjung Pinang, selanjutnya disebut juga: TERGUGAT II; 3. DR. H. Nurdin Basirun selaku Pemerintah Kabupaten Karimun, pekerjaan Bupati Karimun, bertempat tinggal di Tanjung Balai Karimun, selanjutnya disebut juga: TERGUGAT III; 4. H. Cendra selaku Kepala Dinas Perhubungan KaPemerintah Provinsi Kepri, pekerjaan Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Tanjung Balai Karimun, selanjutnya disebut juga: TERGUGAT IV;

ALASAN-ALASAN GUGATAN Gugatan ini diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa PENGGUGAT adalah pemilik sah satu-satunya atas sebidang tanah Hak Pakai nomor P.61 s/d P.67/Tandjung Balai, berukuran luas + 97,27 Ha, diuraikan dalam Buku Tanah nomor P. 61 s/d P67/Tandjung Balai Tahun 1962, tercatat atas nama Simon yang merupakan ahli waris dari PENGGUGAT, yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di Tanjung Pinang, dengan batas-batas Utara: , Timur: , Barat: , dan Selatan: , terletak di dalam Provinsi , Kabupaten , Kecamatan , Kelurahan , setempat dikenal sebagai Jalan nomor , selanjutnya disebut juga Tanah Terperkara; (Bukti P-1) 2. Bahwa Tanah Terperkara saat ini digarap oleh masyarakat dengan persetujuan PENGGUGAT, jika PENGGUGAT membutuhkan tanah tersebut, penggarap bersedia menyerahkan tanah kepada pemiliknya tanpa tuntutan dan kompensasi apapun;

3. Bahwa sejak tahun 1971 Tanah telah digunakan oleh PT. Timah dengan memberikan ganti rugi tubuhan dan bangunan kepada PENGGUGAT sebagai Konvensasinya; 4. Bahwa secara tiba-tiba pada tanggal bulan tahun Perusahaan yang ditunjunjuk oleh TERGUGAT bersama dengan beberapa orang suruhannya, tanpa memperoleh persetujuan baik dari PENGGUGAT telah memasuki pekarangan Tanah Terperkara setelah menurunkan alat berat dan peralatan lainnya merusak tanah TERGUGAT untuk dibangun landasan pacu Bandar Udara (Bandara) di lokasi tanah tersebut; 5. Bahwa ketika mengetahui perusahaan yang ditunjuk TERGUGAT bersama dengan beberapa orang suruhannya berada di dalam pekarangan Tanah Terperkara PENGGUGAT dengan memberikan kuasa kepada Abdul Rahman telah menanyakan secara baik-baik kepada TERGUGAT untuk apa TERGUGAT memasuki pekarangan Tanah Terperkara, yang kemudian dijawab bahwa Tanah Terperkara yang sedang ditempati para penggarap itu adalah Hibah dari PT. Timah, namun TERGUGAT tidak bisa memperlihatkan surat hibahnya; 6. Bahwa setelah kejadian tersebut, Kuasa PENGGUGAT segera menghubungi TERGUGAT untuk mencarikan solusi agar TERGUGAT terlebih dahulu memberikan ganti rugi tanah milik PENGGUGAT; 7. Bahwa solusi yang ditawarkan PENGGUGAT, TERGUGAT bersikukuh bahwa lahan tersebut adalah milik PT. Timah yang telah di hibahkan ke Pemkab Karimun; 8. Bahwa oleh karena PENGGUGAT merasa sebagai satu-satunya pemilik yang sah atas Tanah Terperkara, PENGGUGAT telah menunjukkan kepada TERGUGAT fotokopi Surat Tanah milik Ahli Waris PENGGUGAT kepada TERGUGAT, kemudian mengadakan musyawarah dengan melibatkan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Karimun; 9. Bahwa dalam musyawarah tersebut, pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah menjelaskan kepada TERGUGAT bahwa hak keperdataan atas tanah terperkara adalah milik PENGGUGAT, namun TERGUGAT tetap tidak mau memberikan ganti rugi atas tanah milik PENGGUGAT.; 10. Bahwa segera setelah permintaan PENGGUGAT tidak digubris oleh TERGUGAT, PENGGUGAT telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian Resort Karimun. 11. Bahwa atas laporan tersebut, pada tanggal PENGGUGAT dan pada tanggal TERGUGAT dan juga orang-orang suruhan TERGUGAT tersebut telah didengar keterangannya sebagai saksi oleh penyidik Kepolisian Wilayah tersebut; 12. Bahwa sampai saat gugatan ini didaftarkan, ternyata Kepolisian Wilayah tersebut belum menetapkan seorang pun di antara TERGUGAT dan orang-orang suruhannya itu sebagai tersangka, dengan alasan Kepolisian masih perlu mendengar pendapat ahli (saksi ahli) mengingat TERGUGAT juga memiliki sertifikat pemilikan hak atas Tanah Terperkara yang tercatat atas nama TERGUGAT sendiri; 13. Bahwa oleh karena sampai saat gugatan ini didaftarkan ternyata TERGUGAT bersamasama dengan orang-orang suruhannya belum juga mau secara sukarela memberikan ganti rugi atas kerusakan atau perubahan atas tanah terpekara, dan malahan sejak proyek itu beroperasi belum memiliki izin Amdal, maka dalam sebuah Negara Hukum PENGGUGAT tidak dapat berbuat lain selain mengajukan gugatan ini ke Pengadilan untuk memperoleh perlindungan hukum dan pemulihan atas segala kerugian yang telah dan akan PENGGUGAT derita sebagai akibat tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas;

14. Bahwa tindakan-tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas, yaitu yang telah merusak atau merubah dan memasuki serta tetap menguasai Tanah Terperkara, walaupun telah diminta secara tegas oleh PENGGUGAT untuk menghentikan tindakannya tersebut, jelaslah merupakan tindakan-tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, oleh karena tindakan-tindakan tersebut jelaslah bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri, atau melanggar kaidah tata susila, atau bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap berhati-hati (pateha) yang seharusnya diindahkan oleh seseorang dalam pergaulan hidup bermasyarakat, baik terhadap diri maupun harta benda yang dimiliki atau dikuasai oleh orang lain; 15. Bahwa akibat perbuatan melawan hukum tersebut, PENGGUGAT telah menderita kerugian, baik secara materiel maupun morel, dan karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata sangatlah beralasan bagi PENGGUGAT untuk memohon kepada Pengadilan agar menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum, serta menghukumnya untuk mengganti kerugian secara seketika dan sekaligus lunas; 16. Bahwa sampai gugatan ini didaftarkan, kerugian materiel yang PENGGUGAT derita telah mencapai jumlah sebesar Rp 4.100.000.000, dengan perincian sebagai berikut: Biaya memperbaiki struktur tanah yang telah dirusak TERGUGAT sebesar Rp. 3.000.000.000 dan biaya yang telah dikeluarkan untuk Kuasa hokum dan Advokat semenjak kasus ini ada sebesar Rp. 1.100.000.000,17. Bahwa kerugian morel yang diderita PENGGUGAT adalah berupa ketakutan, keterkejutan, atau hilangnya atau berkurangnya kenyamanan hidup PENGGUGAT sebagai akibat tindakan-tindakan TERGUGAT sebagaimana diuraikan di atas, kerugian ini sangatlah tinggi nilainya, tetapi berdasarkan kepatutan dan keadilan dapatlah kiranya ditaksir sebesar Rp 7.000.000.000; 18. Bahwa oleh karena PENGGUGAT adalah pemilik Tanah Terperkara atau setidaktidaknya pihak yang sedang atau telah terlebih dahulu menempati Tanah Terperkara sejak tahun 1962 yang lalu dengan tidak pernah mendapat teguran atau tuntutan dari pihak mana pun, kiranya sangatlah beralasan bagi PENGGUGAT untuk memohon kepada Pengadilan agar menghukum TERGUGAT mengosongkan Tanah Terperkara, dan juga menghukumnya membayar uang paksa sebesar Rp 5.000.000 setiap harinya selama TERGUGAT lalai untuk melaksanakan hukuman tersebut; 19. Bahwa PENGGUGAT sangat mengkhawatirkan TERGUGAT akan mengalihkan seluruh harta kekayaannya untuk menghindari gugatan ini, dan oleh karena itu untuk menjaga agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia, kiranya berkenanlah Pengadilan menetapkan dan meletakkan penyitaan jaminan atas seluruh harta kekayaan TERGUGAT, baik harta yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang hingga saat ini baru PENGGUGAT ketahui berupa: tanah dan bangunan perkantoran serta kendaraan yang dikuasai atau milik TERGUGAT; 20. Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan berdasarkan akta autentik, maka kiranya berkenanlah Pengadilan mengambil putusan dengan menyatakan bahwa putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada banding atau verzet. DALAM PERMOHONAN

Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan di atas, PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun sebagai hakim-hakim yang baik untuk memeriksa dan mengadili perkara ini serta mengambil putusan dengan amar: DALAM PRIMAIR 1. 2. 3. 4. Mengabulkan seluruh gugatan PENGGUGAT; Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang akan diletakkan dalam perkara ini; Menyatakan TERGUGAT telah melakukan perbuatan melawan hukum; Menyatakan PENGGUGAT sebagai pemilik yang sah satu-satunya atas sebidang tanah sebagaimana Buku Tanah No. P.61 s/d P.67/Tandjung Balai Karimun yang diterbitkan oleh Departemen Agraria Tahun 1962; Menghukum TERGUGAT karena perbuatan melawan hukum tersebut untuk mengganti kerugian secara seketika dan sekaligus lunas kepada PENGGUGAT, dengan jumlah sebesar Rp. 11.100.000.000 (Sebelas miliar seratus juta rupiah), yang terdiri atas: (1) Kerugian materiel sebesar Rp 4.100.000.000 (Empat miliar seratus juta rupiah), dengan perincian sebagai berikut: a. Biaya perbaikan tanah yang dirusak oleg TERGUGAT sebesar Rp. 3.000.000.000 (Tiga milyar rupiah); b. Biaya kuasa hukum dan advokat sejak kasus ini ada sebesar Rp. 1.100.000.000 (Satu milyar seratus juta rupiah) Kerugian morel berupa ketakutan, keterkejutan, atau hilangnya atau berkurangnya kenyamanan hidup PENGGUGAT sebagai akibat perbuatan melawan hukum TERGUGAT, kerugian ini sangatlah tinggi nilainya, tetapi berdasarkan kepatutan dan keadilan dapatlah kiranya ditaksir sebesar Rp 7.000.000.000 (Tujuh milyar rupiah); Menghukum TERGUGAT untuk mengosongkan Tanah Terperkara sebagaimana disebutkan dalam butir 4 petitum; Menghukum TERGUGAT untuk secara seketika dan sekaligus tunai membayar uang paksa kepada PENGGUGAT sebesar Rp. 5.000.000 (Lima juta rupiah) setiap harinya selama TERGUGAT lalai melaksanakan hukuman sebagaimana disebutkan dalam butir 4 petitum tersebut; Menyatakan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada banding atau verzet; Biaya perkara menurut hukum;

5.

6. 7.

8. 9.

DALAM SUBSIDIAIR Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya. Hormat kami, Kuasa PENGGUGAT

PHILIP JUSUF,S.H.,M.H. Advokat/Kuasa

ABDUL RACHMAN,S.H. Kuasa Hukum

Anda mungkin juga menyukai