Anda di halaman 1dari 10

TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN Laporan Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan yang Dibina oleh Prof.

Dr Herawati Susilo Msc Phd dan Balqis Spd Msi

Oleh Kelompok 2 M. Munzaini Abdillah (100342404637)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2012

TRANSPIRASI PADA TUMBUHAN 1. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah: 1. Mengukur kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan langsung tiap luas daun. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi. B. Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Kecepatan Transpirasi Selisih Berat Botol (gram) 15 30 45 menit 313,2 0,4 309 0,3 menit 312 1,2 307,9 1,1 menit 311,1 0,9 308 -0,1

No. 1. 2.

Keadaan Tempat Terang Gelap

0 menit 313,6 309,3

60 menit 311,5 -0,4 308,8 -0,8

0,525 0,125

Catatan: (-) mengalami penambahan berat C . Analisis Data 1. Perbandingan Kecepatan Transpirasi Pada Tempat yang Panas dan Teduh Berdasarkan percobaan menunjukkan bahwa tanaman yang diletakkan pada tempat yang berbeda menunjukkan perbedaan kecepatan transpirasi. Pada tanaman yang diletakkan pada tempat terang mempunyai berat awal 313,6 gram, sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat gelap mempunyai berat awal sebesar 309,3 gram. Setelah 15 menit diletakkan di tempat terang, beratnya berkurang 0,4 gram menjadi 313,2 gram. Sedangkan tanaman yang diletakkan pada tempat yang gelap, beratnya berkurang sebesar 0,3 gram menjadi 309 gram. Jadi pada 15 menit pertama pengurangan berat tanaman pada tempat terang lebih besar bila dibandingkan dengan tanaman pada tempat gelap. Setelah ditimbang, tanaman diletakkan kembali ke tempat

semula. Yang awalnya diletakkan di tempat terang, dikembalikan ke tempat terang. Begitu juga tanaman yang awalnya diletakkan di tempat gelap, dikembalikan ke tempat gelap. Tanaman diukur kembali setelah 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Setelah 30 menit, tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami penurunan berat sebesar 1,2 gram, sehingga beratnya menjadi 312 gram. Sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat gelap mengalami penurunan sebesar 1,1 gram, sehingga beratnya menjadi 307,9 gram. Penurunan berat tanaman seperti pada menit ke 15, yaitu penurunan lebih besar terjadi pada tanaman yang diletakkan di tempat terang. Setelah 45 menit, tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami penurunan berat sebesar 0,9 gram, sehingga beratnya menjadi 311,1 gram. Sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat gelap justru mengalami peningkatan berat tanaman sebesar 0,1 gram, sehingga beratnya menjadi 308 gram. Setelah 60 menit, tanaman yang diletakkan di tempat terang mengalami peningkatan berat sebesar 0,4 gram, sehingga beratnya menjadi 311,5 gram. Sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat gelap mengalami peningkatan sebesar 0,8 gram, sehingga beratnya menjadi 308,8 gram. Kecepatan transpirasi dihitung dengan menggunakan rumus : Vtrans = X/L mg / Cm2 / Jam Dimana X adalah selisih rata-rata berat botol + air + tanaman sebelum dan sesudah percobaan. Sedangkan L merupakan luas total daun. Untuk luas total daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus : L=a/b a merupakan berat seluruh pola daun dan b menunjukkan berat potongan kertas. Berdasarkan hasil pengamatan adalah : a (berat seluruh pola daun) terang = 2 gram a (berat seluruh pola daun) gelap = 2,6 gram b (berat potongan kertas) = 0,6 gram X terang = 0,4 gr + 1,2 gr + 0,9 gr 0,4 gr = 2,1 gr = 0,525 gr 4 4

X gelap = 0,3 gr + 1,1 gr - 0,1 gr 0,8 gr = 0,5 gr = 0,125 gr 4 L terang = a terang b = 2 gr 0,6 = 3,33 gr L gelap = a gelap b = 2,6 gr 0,6 = 4,33, gr Vtrans terang = X mg / Cm2 / jam L = 0,525 mg / Cm2 / jam 3,33 = 0,158 mg / Cm2 / jam Vtrans gelap = X mg / Cm2 / jam L = 0,125 mg / Cm2 / jam 2,6 = 0,048 mg / Cm2 / jam Berdasarkan perhitungan data dalam hasil pengamatan, didapatkan Vtrans terang sebesar 0,158 mg / Cm2 / Jam. Sedangkan Vtrans gelap sebesar 0,048 mg / Cm2 / Jam. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kecepatan transpirasi pada tempat yang panas lebih cepat bila dibandingkan dengan kecepaatan transpirasi pada tempat yang teduh. 4

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Transpirasi

Kecepatan transpirasi pada percobaan dipengaruhi oleh beberapa fakor, antara lain : a) Radiasi Cahaya b) Kelembaban c) Suhu
d) Luas Daun

D. Pembahasan 1. Mengukur kecepatan transpirasi dengan metode penimbangan langsung tiap luas daun. Dalam aktivitasnya, tumbuhan selalu melakukan absorbsi air dari lingkungannya. Kelebihan air dikeluarkan oleh tumbuhan dalam bentuk uap air ke atmosfir. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air ini disebut dengan transpirasi. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel. Berdasarkan atas sarana yang digunakan untuk melakukan transpirasi dikenal 3 jenis transpirasi yaitu transpirasi stomata, transpirasi kutikula dan transpirasi lentisel (Sasmitamihardja, 1990:34). Mekanisme pemasukan dan pelepasan air terjadi dalam mekanisme kontrol keseimbangan cairan tubuh tanaman. Bila absorbsi dan transpirasi air tidak seimbang, maka tumbuhan akan terganggu, terlalu banyak air yang dilepaskan menyebabkan kelayuan apabila tidak diimbangi dengan pemasukan melalui proses absorbsi (Anonim, 2010). Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di dalam sel (Sasmitamihardja, 1990:35). Pengukuran kecepatan transpirasi biasanya dilakukan dengan menghitung hilangnya air yang diserap oleh tanaman. Untuk menghitung hilangnya air, dilakukan dengan mernggunakan transpirometer dan penimbangan langsung. Pada percobaan ini, metode yang dipakai adalah penimbangan langsung untuk mempermudah pengamatan, karena tempat peletakan tanaman pada botol yang di hitung beratnya. Kecepatan transpirasi dihitung dengan menggunakan rumus :

Vtrans = X/L mg / Cm2 / Jam Dimana X adalah selisih rata-rata berat botol + air + tanaman sebelum dan sesudah percobaan. Sedangkan L merupakan luas total daun. Untuk luas total daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus : L=a/b a merupakan berat seluruh pola daun dan b menunjukkan berat potongan kertas. Pada praktikum ini menggunakan metode penimbangan langsung, yaitu menghitung berat dari seluruh pola daun yang dibuat dari potongan kertas. Selain itu juga menghitung berat potongan kertas (b) dengan ukuran 10X10 cm. untuk tranpirasi dihitung dengan mengukur selisih rata-rata berat + air + tanaman sebelum dan sesudah percobaan. Berdasarkan hasil pengamatan yang diukur dengan menggunakan rumus di atas, tanaman yang diletakkan pada tempat terang mempunyai laju transpirasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan pada tempat yang teduh. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi antara lain : a) Radiasi Cahaya Radiasi cahaya mempengaruhi membukanya stomata, sehingga dengan terbukanya stomata pada siang hari, transpirasi akan berjalan dengan lancar. b) Proses membuka dan menutupnya stomata Faktor lingkungan tidak hanya mempengaruhi proses fisika penguapan, tapi juga mempengaruhi membuka menutupnya stomata pada permukaan daun yang dilalui lebih dari 90% air yang ditranspirasikan oleh CO2. Naiknya suhu daun sangat banyak menaikkan penguapan dan sedikit difusi, namun menyebabkan stomata menutup atau membuka lebih lebar, bergantung pada spesies dan faktor lain. Waktu matahari terbit, stomata membuka karena meningkatnya pencahayaan, dan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih cepat. Naiknya suhu membuat udara mampu meningkatkan kelembaban, sehingga transpirasi meningkat. Angin lebih banyak membawa lebih banyak CO2 dan mengusir uap air. Hal ini menyebabkan penguapan dan penyerapan CO2

meningkat, tapi karena menigkatnya CO2 menyebabkan stomata menutup sebagian. Bila daun dipanaskan oleh sinar matahari dengan panas yang melebihi suhu udara, angin akan menurunkan suhunya. Akibatnya, transpirasi menurun. Bila kandungan air tanah terbatas, transpirasi dan penyerapan CO2 terhambat karena stomata menutup (Salisbury 1991: 71). c) Kelembaban Kelembaban menunjukkan banyak sedikitnya uap air yang ada di udara. Makin banyak uap air di udara maka makin kecil perbedaan tekanan uap air dalam rongga daun dengan di udara, sehingga makin lambat laju transpirasinya. Bila tekanan uap air di udara makin rendah maka makin besar perbedaan uap air di rongga daun dengan di udara, sehingga laju transpirasinya berjalan lebih cepat. d) Suhu Meningkatnya suhu lingkungan sekitar akan menyebabkan kelembaban relative udara makin turun, sehingga perbedaan tekanan uap air dalam rongga daun dengan di udara semakin besar dan laju transpirasi makin meningkat. e) Angin Angin adalah suatu perpindahan masa udara dari suatu tempat ke tempat lain. Angin membawa masa uap air di sekitar tumbuhan, sehingga dapat menurunkan tekanan uap air di sekitar daun dan menyebabkan laju transpirasi meningkat. f) Luas Daun Semakin luas permukaan daun maka semakin cepat laju respirasinya. g) Tingkat respirasi tanaman Semakin tinggi tingkat respirasi maka semakin tinggi pula kecepatan transpirasi. Berdasarkan pengamatan, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kecepatan transpirasi adalah radiasi cahaya, suhu dan kelembaban. Pada tanaman yang diletakkan di tempat yang terang lebih banyak mendapat cahaya sehingga mekanisme membukanya stomata lebih lancar. Karena mendapat lebih banyak cahaya, maka kelembaban udara sekitar tanaman rendah. Selain itu suhu di lingkungan tanaman tersebut tinggi. Oleh karena itu tanaman yang diletakkan pada tempat terang mempunyai kecepatan transpirasi yang tinggi. Sedangkan tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh kecepatan transpirasinya lebih rendah bila dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan pada tempat yang terang. Hal ini

disebabkan karena tanaman ini kurang mendapatkan cahaya sehingga suhu menjadi rendah dan kelembabannya tinggi. E. Kesimpulan Transpirasi merupakan proses pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air. Kecepatan transpirasi dihitung dengan menggunakan rumus : Vtrans = X/L mg / Cm2 / Jam Dimana X adalah selisih rata-rata berat botol + air + tanaman sebelum dan sesudah percobaan. Sedangkan L merupakan luas total daun. Untuk luas total daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus : L=a/b a merupakan berat seluruh pola daun dan b menunjukkan berat potongan kertas. Kecepatan transpirasi tanaman yang diletakkan pada tempat yang terang lebih cepat daripada transpirasi tanaman yang diletakkan pada tempat gelap. Kecepatan transpirasi dipengaruhi oleh beberapa fakor, antara lain : a) Radiasi Cahaya b) Kelembaban c) Suhu d) Angin e) Luas Daun f) Tingkat respirasi tanaman F. Diskusi 1. Apa kegunaan proses transpirasi pada tumbuhan ? Jawab : Transpirasi merupakan proses pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air. Transpirasi ini dilakukan untuk mengeluarkan kelebihan air di dalam tubuh tumbuhan karena proses absorbi. Hal ini dilakukan karena bila proses absorbsi berlangsung terus menerus dan tidak diikuti dengan proses transpirasi, maka di dalam tubuh tumbuhan akan mengandung air yang berlebih. Hal ini akan mengganggu proses metabolisme tumbuhan, bahkan bisa menyebabkan kematian pada tumbuhan. Oleh karena itu dilakukan proses transpirasi. Jadi transpirasi bertujuan untuk menyeimbangkan kadar air dalam

tubuh tumbuhan setelah proses absorbsi, sehingga metabolisme tumbuhan berjalan lancar. Selain itu transpirasi juga berfungsi untuk mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xilem, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, dan sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu daun. 2. Mengapa pengukuran dilakukan penimbangan bukan dengan volume ? Jawab : Pengukuran dilakukan dengan penimbangan bukan dengan volume bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengukuran, mengingat mengukur volume dibutuhkan ketelitian yang lebih. Di samping itu tanaman diletakkan dalam botol (ditutup dengan kapas yang dioles dengan vaselin) dan pengukuran botol dilakukan dengan penimbangan berat, jadi menyesuaikan dengan pengukuran dari botol/wadah tanaman dan diukur dari pertambahan botol yang berisi tanaman tersebut. 3. Bandingkan kecepatan transpirasi pada tempat yang teduh dengan tempat yang terkena cahaya matahari ? Jawab : Transpirasi pada tempat yang terkena cahaya matahari lebih cepat bila dibandingkan dengan transpirasi pada tempat yang gelap. Hal ini disebabkan karena radiasi cahaya matahari mempengaruhi membukanya stomata, sehingga transpirasi akan berjalan dengan lancar. Selain itu deengan adanya sinar matahari menyebabkan suhu lingkungan meningkat dan kelembaban turun bila dibandingkan pada tempat yang teduh atau gelap. Akibatnya perbedaan tekanan uap air dalam rongga daun dengan di udara semakin besar dan laju transpirasi makin meningkat

Daftar Rujukan Salisbury, Frank B dan Ross, Cleon W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB.

Sasmitamihardja, Dardjat, dkk.1990.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB. Tim Pengampuh Fisiologi Tumbuhan. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang: UM Press.

Anda mungkin juga menyukai