Anda di halaman 1dari 11

BAGIAN KONSERVASI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tugas Ujian

PERAWATAN ENDODONTIK SEKALI KUNJUNGAN


(Single Visit Endodontic)

Oleh : Nama Stambuk Penguji : Verna Herawati Hosal : J 111 06 084 : Dr. drg. Andi Sumidarti, MS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

PERAWATAN ENDODONTIK SEKALI KUNJUNGAN

PENDAHULUAN Seiring dengan meningkatnya kesadaran dan keinginan orang-orang memelihara gigi geligi mereka, terjadi perubahan dalam prosedur perawatan endodontik dalam beberapa dekade terakhir. Pola hidup masyarakat kini mengarah pada perawatan yang hemat waktu. Dalam keadaan seperti ini, perawatan endodontik sekali kunjungan menjadi sebuah kebutuhan.1 Perawatan endodontik sekali kunjungan didefenisikan sebagai perawatan konservatif non bedah yang melibatkan gigi mencakup tahap cleaning, shaping, dan obturasi saluran akar dalam satu kali kunjungan.2 Perawatan gigi maksimal dalam kunjungan yang minimal telah menjadi aturan dalam praktek dokter gigi modern. Konsep menyelesaikan perawatan endodontik secara lengkap dalam sekali kunjungan tidak lah baru. Hal ini telah ada dari setidaknya 100 tahun yang lalu. Meskipun konsepnya sama, tetapi tekniknya bervariasi.2

SEJARAH Menurut sejarah, prosedur perawatan endodontik sekali kunjungan dapat dilacak melalui literatur sekurang-kurangnya 100 tahun. Meskipun konsepnya tetap sama, tekniknya berbeda. 3

Pada tahun-tahun pertama, anestesi tekanan diikuti oleh sterilisasi saluran akar menggunakan hidrogen peroksida dan sodium dioksida. Saluran akar diisi dengan kloroperca, guttaperca, dan formaperca. 3 Pada tahun 1901, Trallero menggunakan bahan biklorida, sterilisasi kawat platinum panas, seng oksida-eugenol, dan pasta pengisi xeroform. 3 Inglis pada tahun 1904, melakukan anestesi kokain, memasang isolator karet, mensterilisasi dengan potassium permanganat, dan mengisi saluran akar dengan kloroperca, gutaperca seksional, atau formaperca, dia mengeluarkan semua kasus akut, dam mengharapkan keberhasilan kasus bila petunjuk diikuti. 3 Pada tahun yang sama, Philips melaporkan bahwa gigi yang telah dirawat berada dalam kondisi yang sangat baik setelah tiga tahun, tidak berubah warna, dan tidak ditemukan abses. 3 Pada tahun 1908, Barnes mengirigasi saluran akar dengan asam sulfat dan mengisi dengan kloroperca. Dia mengeluarkan akar yang abses dari perawatan. Zsigmondy pada tahun 1912 mengirigasi saluran akar dengan sodium dioksida, mensterilkan dengan kawat panas, dan alkohol lalu mengeringkan saluran akar sebelum diisi.3 Beberapa tahun kemudian, prosedur satu kali kunjungan dimodifikasi dengan reseksi akar segera setelah pengisian. Fistula buatan juga diperkenalkan sebagai prosedur pilihan dalam endodontik sekali kunjungan untuk mencegah rasa sakit dan pembengkakan.3

LATAR BELAKANG Secara historis, perawatan saluran akar dilakukan dengan kunjungan berulang untuk menjamin kesterilitasan dari saluran akar untuk mempersiapkan pengisian. Sterilisasi yang sempurna tidak akan mungkin tanpa dilakukannya preparasi biomekanikal dan irigasi, medikamen intrakanal digunakan untuk menjamin pembasmian bakteri. Selain membunuh bakteri, agen ini, memiliki kandungan fenol primer, yang juga dapat mengiritasi jaringan periradikular. Penggunaan medikamen yang berlebihan dapat menyebabkan komplikasi paska operasi yang keliru diidentifikasi sebagai infeksi periradikular persisten. Disamping itu, hal ini dapat menyebabkan penggunaan antibiotik sebagai kontrol infeksi yang tidak tepat guna. Untungnya efek merugikan dari medikamen ini telah diketahui dan penggunaannya dalam klinik mulai dibatasi. Hal ini dapat dilihat bahwa perawatan berulang mulai digantikan oleh perawatan sekali kunjungan sehingga tidak mengiritasi jaringan periradikular.4

PANDUAN2 Keberhasilan perawatan endodontik berdasarkan pada: 1. Diagnosis yang akurat 2. Pemilihan kasus yang tepat 3. Perawatan dilakukan dengan teknik klinisi yang berpengalaman

HAL-HAL YANG MENJADI PERTIMBANGAN2,5 1. Kemampuan operator dan pengalaman klinik Perawatan endodontik sekali kunjungan sebaiknya dilakukan oleh praktiksi yang telah berpengalaman karena mereka lebih dapat menafsir waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perawatan mulai dari tahap cleaning, shaping, dan pengisian saluran akar. 2. Pemanfaatan waktu Berdasarkan pada keterampilan operator dan kesulitan kasus, batas waktu perlu ditentukan dalam melakukan perawatan. Perawatan endodontik sekali kunjungan sebaiknya diselesaikan dalam waktu 45-60 menit. Asisten yang terlatih dapat sangat membantu dalam mencapai target waktu ini. 3. Kriteria Klinis Indikasi dari endodontik sekali kunjungan perlu diperhatikan untuk menjamin keberhasilan perawatan. 4. Evaluasi keadaan sistemik dan premedikasi Pasien dengan riwayat infark miokard pada enam bulan terakhir merupakan kontraindikasi dilakukan perawatan. Pasien ini harus ditangani dengan prosedur penurunan stress yang mencakup kunjungan singkat, psikosedasi, dan kontrol rasa sakit serta kecemasan. Pasien dengan riwayat penyakit jantung rematik harus dipremedikasi dengan amoxicillin,

erythromycin atau clindamycin.

PEMILIHAN KASUS2 Kriteria kasus menurut Oliet: 1. Pasien menerima perawatan dengan positif 2. Memiliki waktu yang mencukupi untuk menyelesaikan prosedur perawatan 3. Tidak adanya gejala akut yang membutuhkan drainase kanal dan aliran eksudat ataupun darah yang terus menerus 4. Tidak ada kalsifikasi saluran akar, dan kesulitan prosedural (pembentukan ledge, blokade, perforasi, pengisian yang tidak adekuat,dll)

INDIKASI Indikasi perawatan endodontik sekali kunjungan antara lain: 2,6 1. Gigi vital dengan pulpa terbuka dan pulpitis simptomatik 2. Gigi dengan pulpa nonvital yang asimptomatik 3. Pasien yang dapat bekerja sama dan berusaha dapat ke klinik gigi 4. Pasien yang dapat bekerja sama yang membutuhkan antibiotik profilaksis dan kadang-kadang perubahan dalam pengobatan yang mereka ambil 5. Fraktur gigi anterior dimana estetik merupakan suatu kebutuhan penting 6. Pasien yang cemas namun koperatif 7. Pasien yang membutuhkan sedasi dan ruang operasi 8. Gigi non vital yang tidak komplikasi dengan ruang sinus

KONTRAINDIKASI Kontraindikasi dari perawatan endodontik sekali kunjungan antara lain:2 1. Selulitis 2. Abses apikal akut yang membutuhkan insisi dan drainase 3. Sakit yang sangat ketika gigi disentuh ringan 4. Saluran akan yang tidak dapat kering 5. Kasus sulit yang membutuhkan waktu yang panjang serta toleransi pasien 6. Pasien dengan periodontitis apikal akut 7. Gigi molar dengan pulpa nekrotik dan radiolusensi periradikuler 8. Perawatan ulang saluran akar dengan gejala 9. Pasien dengan kelainan TMJ dan tidak mampu membuka mulut

KEUNTUNGAN Keuntungan dari perawatan endodontik sekali kunjungan antara lain: 6 1. Kenyamanan pasien. Pasien tidak perlu datang berulang-ulang dalam menerima serangkaian perawatan. 2. Tidak ada rasa sakit (keluhan) antar kunjungan Berdasarkan studi yang dilakukan Torabinejad 50% pasien harus menjalani kunjungan berulang-ulang dalam perawatan endodontik karena rasa sakit atau pun pembengkakan. Endodontik sekali kunjungan dapat

menghilangkan flare-up yang disebabkan oleh leakage dari tambalan sementara. 3. Menghemat waktu Perawatan endodontik sekali kunjungan dapat menghemat waktu pasien dan juga klinisi 4. Meminimalkan terjadinya perawatan yang tidak sempurna (selesai) Beberapa pasien biasanya tidak kembali dalm kunjungan berulang perawatan endodontik untuk menyelesaikan perawatannya. Endodontik sekali kunjungan dapat meminimalkan kejadian pasien yang menghilang ini. 5. Terbiasa dengan bentuk anatomi dari saluran akar Faktor terpenting adalah pandangan klinisi. Setiap ruang pulpa

memiliki variasinya sendiri dan membuat klinisi menjadi terbiasa dengan hal ini. Kunjungan yang berulang membutuhkan kebutuhan menjadi terbiasa kembali yang membuang waktu dan membuat frustasi. 6. Panjang kerja yang tetap Ketika melakukan endodontik kunjungan berulang, kebanyakan klinisi menuliskan panjang kerja namun tidak menuliskan titik referensinya. Titik referensi bisa saja ujung cusp yang tipis yang dapat patah selama jarang antar kunjungan. Kegagalan menuliskan titik referensi yang stabil dapat menyebabkan kesalahan panjang kerja dan dapat terjadi flare up. Kesalahan ini dapat dihindari dengan endodontik sekali kunjungan.

7. Estetik Pasien yang melaporkan terjadinya fraktur gigi anterior, restorasi estetik dapat segera ditempatkan segera setelah perawatan endodontik sekali kunjungan.

KERUGIAN Kerugian dari perawatan endodontik sekali kunjungan antara lain: 6 1. Pasien kelelahan Perawatan sekali kunjungan dapat terasa melelahkan bagi beberapa pasien. Beberapa pasien dengan masalah TMJ tidak dapat membuka mulutnya dalam jangka waktu yang cukup lama. 2. Klinisi yang kurang berpengalaman Klinisi yang kurang berpengalaman memiliki keterampilan yang kurang untuk menyelesaikan perawatan endodontik dalam sekali kunjungan. 3. Flare-up Jika terjadi flare-up, lebih mudah melakukan drainase kepada gigi yang belum diobturasi 4. Tidak memungkinkan untuk semua kasus Kasus yang sulit seperti saluran akar yang terkalsifikasi, kurvatura akar yang tidak biasa, dll membutuhkan lebih banyak waktu dan kunjungan berulang.

KESIMPULAN Keefektifan perawatan endodontik sekali kunjungan dan kunjungan berulang tidak berbeda secara substansial. Oleh karenanya, penggunaan obat-abatan intrakanal diantara kunjungan bisa tidak perlu dilakukan ketika operator dengan hati-hati membersihkan saluran akar, menggunakan irigan yang adekuat, serta melakukan obturasi yang efektif selama melakukan perawatan.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Prabhakar V, Subha N. Single visit endodontics- Revisited. JIDAT. 2010; 2 (9): 174-6. 2. Nandakishore KJ, Shija AS, Vinaychandra R. Single visit endodontics: a review. Journal of Health Science and Research. 2011; 2 (1): 1-6. 3. Grossman L, Oliet S, Del Rio C. Ilmu endodontik dalam praktek. Alih bahasa: Rafiah Abyono. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995; 380-1. 4. Singla R, Marwah N, Dutta S. Single visit versus multiple visit root canal therapy. Jaypees International Journal of Pediatric Dentistry. 2008; 1(1): 1724. 5. Malhotra N, Mala K, Reddy S, et.al. Incidence of post-operative pain following single visit endodontic therapy in single and multi rooted teeth. Malaysian Dental Journal. 2010; 31 (2): 71-8. 6. Jacob S. Single visit endodontics. Famdent practical dentistry handbook. 2006; 6(4): 1-6.

Anda mungkin juga menyukai