Bumbung gelombang (waveguide) adalah sebuah struktur yang dapat mentransmisikan
gelombang-gelombang elektromagnetik dari satu tititik ke titik lainnya, dimana di dalam struktur ini medan-medan gelombang dapat dikatakan terkurung hingga taraf tertentu. Secara umum, saluran transmisi memenuhi definisi ini, namun perangkat ini merupakan kasus khusus yang melibatkan penggunaan dua buah konduktor, dan melewatkan hanya medan-medan TEM murni. Dalam pengertian yang lebih umum, bumbung gelombang tidak dibatasi oleh konfigurasi fisik semacam ini. Bumbung gelombang dapat melibatkan banyak konduktor dan dielektrikum tapi dapat juga hanya melibatkan bahan-bahan dielektrikum saja, tanpa konduktor. Pda bab ini, dijelaskan tentang bumbung gelombang yang menyuplai perambatan dengan TE dan TM mode. Bumbung gelombang memungkinkan untuk menyuplai perambatan gelombang dibawah frekuensi tertentu atau yang dinamai frekuensi cutoff. Berikut jenis bumbung gelombang secara umum: 1.Bumbung gelombang persegi (gambar a): digunakan untuk aplikasi gelombang mikro. 2.Bumbung gelombang melingkar (gambar b): mempunyai capability yang lebih tinggi dari rectangular waveguides. 3.Bumbung gelombang pelat dielektrikum (gambar c): mempunyai loss yang lebih kecil daripada metallic waveguides atau pada nomor 1 dan 2 pada saat frekuensi tinggi. 4.Bumbung gelombang serat optik (gambar d): mempunyai bandwitch yang luarbiasa keuntungannya daripada metallic waveguides
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-1 (p. 339) Non-TEM mmode waveguide structures include (a) rectangular waveguide, (b) circular waveguide., (c) dielectric slab waveguide, and (d) fiber optic waveguide.
1. Bumbung Gelombang Persegi Pada subbab ini, kita akan membahas tentang persamaan dasar dan prinsip operasional yang diperlukan untuk bekerja dengan bumbung gelombang persegi. Lihat gambar di bawah ini, yang merupakan sayatan melintang bumbung gelombang persegi:
Perambatan berada pada sumbu z positif, atau keluar kertas. Dimensi a x b . Dimensi a untuk menentukan range frekuensi yang dominant, orde yang paling rendah, dan mode perambatannya . Jika semakin tinggi orde maka semakin tinggi attenuasi dan akan menyulitkan untuk mengextract . Dimensi b mempengaruhi attenuasi juga . Semakin kecil b maka atteunasi semakin kecil . Jadi ideal nya b = a/2 Bumbung gelombang menyuplai TE dan TM modes . Pada TE mode , medan listrik merambat tegak lurus pada arah perambatan gelombang . Pada TM mode, medan magnet merambat tegak lurus pada arah perambatan gelombang. Mode order mengacu pada configurasi dari subskrib TE dan TM mode. m subskript mengacu pada gelombang arah x atau angka pertama dan n subskript mengacu pada gelombang pada arah y. m dan n digunakan untuk menentukan frekuensi cutoff. Dengan rumus,
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-2 (p. 340) Cross section of rectangular waveguide. 2 2 1 2 mn c m n a b f c | | | | = + | | \ . \ . Untuk bumbung gelombang konvensional yang dipenuhi udara, dimana a = 2b, Order mode terkecil adalah TE 10 dengan frekuensi cutoff f c10 = c / 2a. Perambatan Gelombang Kita akan mencapai pengertian dari sebuah perambatan gelombang pada waveguide dengan menganggap gelombang sebagai superposisi dari sepasang gelombang TEM. Lihat gambar di bawah ini:
Pada gambar A memperlihatkan gelombang TEM merambat pada arah z,sedangkan pada gambar b memperlihatkan gelombang . Gelombang merambat pada arah z dengan kecepatan u , garis yang tebal sebagai medan maximum(E+) dan garis bisa sebagai medan minimum (E-). Gelombang merambat pada kecepatan u u dimana u subskrip menunjukkan media tak terbatas oleh dinding. Di udara, u u = c. Lalu, lihat gambar berikut ini:
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-5 (p. 343) (a) A y-polarized TEM plane wave propagates in the +z direction. (b) Wavefront view of the propagating wave.
Untuk melihat sepasang gelombang TEM kita memisalkan dalm u+ dan u-. Gelombang u+ merambat pada sudut a+ pada sumbu z sedangkan u- merambat pada a-. u+ berbeda sudut 180 o dengan u-. Kita tahu bahwa pada konduktor sempurna E=0 maka kita mengganti dengan garis horizontal medan nol dengan dinding konduksi yang sempurna sehingga u+ dan u- direfleksikan pada dinding sebagai perambatannya. Lihat gambar di bawah ini, adalah gambar 7.6 dengan memisahkan dinding konduksi pada gambar 7.7a dan dimensi a pada gambar 7.7.b:
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-6 (p. 343) We take two identical y- polarized TEM waves, rotate one by +u and the other by u as shown in (a), and combine them in (b). Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-7 (p. 344) (a) Replacing adjacent zero field lines with conducting walls, we get an identical field pattern inside. (b) The u+ wavefronts for a supported propagation mode are shown for an arbitrary angle u. (c) The velocity of the superposed fields, or group velocity, is u G . Panjang a dari gambar diatas tergantung dari besar sudut dan jarak antara puncak gelombang dan pangjang gelombang . Dengan kecepatan gelombang u u dan frekuensi f = u u / . Impedansi Bumbung Gelombang Merupakan rasio dari transverse electric field (TE) dengan transverse magnetic field (TM) untuk sebuah mode perambatan pada frekuensi tertentu. Atau disebut juga transverse wave impedance . Untuk mode TE tertentu , waveguide impedance dinyatakan dengan persamaan: Z mn TE =
Dimana u adalah impedansi intrinsik media perambatan. Di udara, u = o= 120 . Untuk mode TE tertentu: Z mn TM =
Lihat gambar di bawah ini:
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-8 (p. 347) Waveguide impedance of the TE 11 and TM 11 modes versus frequency for WR90. Microwave Oven
Microwave Oven merupakan suatu alat yang digunakan untuk memanggang makanan. Alat ini menggunakan rongga magnetron. Magnetron mengubah DC power menjadi radiasi gelombang mikro 2.45 GHz agar menembus ke dalam makanan dan membuat molekular air bergetar pada frekuensi tersebut, sehingga mengubah radiasi menjadi panas. Frekuensi tersebut cukup tinggi untuk diserap oleh makanan tetapi terlalu rendah untuk menembus kaca dan plastic. Microwave oven itu sendiri adalah metal box yang berisi radiasi gelombang mikro dan di support dengan kaca carousal yang berputar untuk pemanasan yang tetap. Lubang-lubang kecil di dalam pintu oven terlalu kecil untuk melewatkan radiasi gelombang mikro sehingga energi tidak keluar dari oven atau tidak terjadi kebocoran yang significant. Energi gelombang mikro dari magnetron terikat oleh pipa kecil yang menghubungkan bagian dari wave guide. Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-9 (p. 349) Depiction of a microwave oven.
Sebuah magnetron yang digambarkan pada gambar 7.10a. Perbedaan potensial 3-kV membuat medan listrik yang kuat antara katoda dan anoda. Katoda yang panas memancarkan elektron yang dipercepat menuju anoda. Bagian dari elektron-elektron ini dibelokkan oleh adanya medan megnet yang di suplai oleh magnet permanen (sesuai persamaan gaya lorent). Sebagaimana di tunjukkan oleh gambar 7.10b, enam sampai delapan rongga penala mengelilingi bagian pusat dan dihubungkan oleh slot-slot yang sempit. Segment-segment diantara rongga - rongga dihubungkan dengan pengikat-pengikat logam. Rongga-rongga terikat bersama membentuk sebuah conbinasi paralel resonator dengan frequency resonansi 2,45-GHz. DC power diubah menjadi energi gelombang micro yang berputar dalam magnetron sebagai sebuah roda pengisian. (gambar 7.10c).
Fundamentals of Electromagnetics With Engineering Applications by Stuart M. Wentworth Copyright 2005 by John Wiley & Sons. All rights reserved. Figure 7-10 (p. 349) Detail of a magnetron: (a) vertical cross section, (b) horizontal cross section showing the conductive straps, and (c) the space-charge wheel. (a) (b) (c) 2. Persamaan Bumbung Gelombang Persegi Berikut adalah tabel persamaan bumbung gelombang persegi pada TM dan TE mode: