Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PAPER PERANCANGAN ALAT PROSES JENIS-JENIS HEAD UNTUK BEJANA

Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas A Jos Amos Rumahorbo (0907114126) Iwan Fauzi Donny Kurniawan Muhammad Ismet Okky Rizky Sinaga (0907114158) (0907114198) (0907114237) (0907114241)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

HEAD (VESSEL)
Head adalah bagian tutup suatu bejana (vessel) yang penggunaannya disesuaikan dengan tekanan operasi bejana. Pada tekanan internal yang tinggi, silinder dan tutup cenderung memuai. Ujung material akan mengalami penambahan panjang. Deformasi yang tidak sama akan mengakibatkan tegangan lentur dan geser pada sambungan. Antara ujung dari silinder dan penutup harus terdapat kontinuitas fisis. Karena pertimbangan ini ujung bejana dibuat melengkung. Terdapat dua cara untuk merancang penutup ketel uap dan ada beberapa tipe penutup yang digunakan antara lain, yaitu : 1. Perhitungan menggunakan parameter bagian dalam ketel uap. a. Tipe Sphere dan Hemisphere Suatu tutup bejana setengah bola adalah bentuk yang paling kuat, mampu menahan tekan dua kali banyak dari bentuk tutup torispherical dilihat dari ketebalan yang sama. Ongkos pembentukan suatu tutup bejana setengah bola, bagaimanapun lebih tinggi dibandingkan dengan yang untuk suatu tutup berbentuk torispherical. Tutup bejana yang setengah bola ini biasanya digunakan pada tekan tinggi.

Gambar 1. Tutup Bejana Tipe Sphere

Berdasarkan standar Megyesy, maka untuk perhitungan ketebalan lapisan plat head adalah sebagai berikut :

dimana : P = tekanan kerja = tekanan operasi + 30 psi atau 10% dari tekanan operasi. R = jari-jari luar = D/2 S = stress value of material E = joint efficiency t = tebal plat ketel CA = corrosion allowable

Gambar 2. Tutup Bejana Tipe Hemispherical

Dari berbagai macam pengujian, didapat bahwa untuk tekanan sama di bagian yang silindris dan tutup setengah bola dari suatu bejana, ketebalan dari 1 tutup yang diperlukan adalah separuh silinder tangkinya. Bagaimanapun, ketika

pembesaran dari dua bagian berbeda, tekan discontinuitas akan di-set ke arah tutup dan sampingan silinder. Untuk tidak ada perbedaan di dalam pembesaran antara kedua bagian (ketegangan diametral yang sama) dapat ditunjukkan bahwa untuk baja (perbandingan Poisson D 0.3) perbandingan dari ketebalan tutup bejana setengah bola ketebalan jumlah maksimumnya, secara normal sama dengan 0.6 (Brownell dan Young 1959). Cara Brownell & Young untuk Langkah-langkah perancangan head: Trial th Tentukan nilai rc (radius of curvature), rc = d/2 Tentukan nilai rc/(100 th) Pilih grafik sesuai dengan bahan konstruksi pilihan yang memberikan nilai yield point (Tabel 5.1 Brownell dan Young 1959) yang masuk dalam kisaran grafik tersebut. Tentukan nilai f/E Tarik garis horizontal dari nilai (l1/100 th) = rc/(100 th) ke arah kanan memotong garis sphere line, Kemudian tarik garis ke arah bawah. Tentukan nilai B Dari nilai f/E tarik garis vertikal ke arah suhu operasi bejana, kemudian dari perpotongan garis tersebut tarik garis horizontal ke kanan. Tentukan nilai r/th

Tentukan Pallow.

Bandingkan nilai Pallow. dengan Plingkungan = 15 psi. Perhitungan benar jika Pallow. > Plingkungan, tapi tidak Pallow. > >> Plingkungan. Jika Pallow. < Plingkungan. maka lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas ( dengan nilai trial th berikutnya > nilai trial th sebelumnya).

b. Tipe Ellipsoidal Kode spesifikasi untuk head ini sudah dibakukan oleh ASME-API (American Petroleum Institute) pada konferensi ASME. Head tipe ini digunakan pada bejana yang beroperasi pada tekanan > 200 sampai 400 psig.

Gambar 3. Tutup Bejana Tipe Ellipsoidal

Berdasarkan standar Megyesy, maka untuk perhitungan ketebalan lapisan plat head adalah sebagai berikut :

Dimana: P = tekanan kerja. D = diameter luar S = stress value of material E = joint efficiency t = tebal plat ketel

Gambar 4. Bejana Ellips Piring (Ellipsoidal) Tutup bejana Ellipsoidal yang standar dihasilkan dengan suatu perbandingan poros utama dan kecil sebesar 2:1. Cara perancangan tutup tipe Ellipsoidal cara Brownell & Young adalah sebagai berikut : Langkah-langkah perancangannya sama dengan Hemispherical head.

Perbedaan hanya pada perhitungan rc awal dengan menggunakan persamaan di bawah ini: rc = k * d (7) Nilai k tergantung pada nilai (a/b) (Fig. 5.2 Brownell dan Young1959), distribusi nilai k pada berbagai nilai (a/b) dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Umumnya a/b yang digunakan adalah 2.

Tabel 1. Distribusi Nilai k pada Berbagai Nilai a/b

c. Tipe Cone dan Conical Tutup bejana konis biasanya digunakan sebagai penutup atas pada tangki silinder tegak dengan alas flat bottom yang beroperasi pada tekan atmosperik. Disamping itu juga digunakan sebagai tutup bawah pada alat-alat proses seperti: evaporator, spray dryer, crystallizer, bin, hopper, tangki pemisah dan lain-lain.

Gambar 5. Tutup Bejana Tipe Cone

Berdasarkan standar Megyesy, maka untuk perhitungan ketebalan lapisan plat head adalah sebagai berikut :

Catatan : 30, jika lebih dari 30 maka ada perhitungan khusus. P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel uap (psi, Pa) S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) = sudut puncak tutup ketel uap ( ) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)

Besarnya sudut () yang dibentuk pada jenis konis pada tutup atas tangki silinder tegak dengan alas flat bottom adalah < 450C (menurut Morris), tetapi menurut Buthod & Megsey < 300C. sebaiknya menggunakan < 300C, karena

300C < < 600C adalah kemiringan sudut yang dibentuk tutp konis untuk tutup bawah bejana (bin, hopper) yang mengalirkan cairan 300C < < 450C dan 450C < < 600C untuk mengalirkan butiran padatan. Langkah-langkah perancangan menurut Cara Brownell & Young: Trial th Tentukan nilai

adalah sudut puncak. Jika = 45o maka bejana tanpa stiffeners. Tentukan nilai l/do = l/d Tentukan nilai do/th = d/th Pilih grafik sesuai dengan bahan konstruksi pilihan yang memberikan nilai yield point (Tabel 5.1) yang masuk dalam kisaran grafik tersebut. Tentukan nilai f/E Tarik garis horizontal dari nilai (l/do) ke arah kanan memotong garis do/th = do/t, Kemudian tarik garis ke arah bawah. Tentukan nilai B Dari nilai f/E tarik garis vertikal ke arah suhu operasi bejana, kemudian dari perpotongan garis tersebut tarik garis horizontal ke kanan. Tentukan Pallow.

Bandingkan nilai Pallow. dengan Plingkungan = 15 psi. Perhitungan benar jika Pallow. > Plingkungan, tapi tidak Pallow. >>>Plingkungan. Jika Pallow. < Plingkungan. maka lakukan trial th kembali dengan langkah sama seperti di atas ( dengan nilai trial th berikutnya > nilai trial th sebelumnya).

d. Tipe Torispherical (ASME Flanged dan Dished Head) Suatu bentuk torispherical, yang mana sering digunakan sebagai penutup akhir dari bejana silindris, dibentuk dari bagian dari suatu torus dan bagian dari suatu lapisan. Bentuknya mendekati dari suatu bentuk lonjong tetapi lebih murah dan lebih mudah untuk membuatnya.

Gambar 6. Tutup Bejana Tipe Torispherical (ASME Flanged dan Dished Head)

Berdasarkan standar Megyesy, maka untuk perhitungan ketebalan lapisan plat head adalah sebagai berikut :

Dimana: S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan R = jari-jari bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) L = diameter bagian dalam dari tutup tipe Torishperical (inchi atau mm) r = jari-jari knuckle bagian dalam V (inchi atau mm) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm) M = faktor M dicari dari L/r

Gambar 7. Tutup Bejana Tipe Torispherical

Keterangan : * (on demand) d = inside diameter D = outside diameter S = thickness R = dishing radius r = knuckle radius h = straight flange H = total depth

Tutup torispherical yang standar adalah penutup yang paling umum digunakan sebagai penutup akhir untuk bejana yang beroperasi pada tekan 15 bar. Dia dapat digunakan untuk tekan yang lebih tinggi, tetapi di atas 10 bar, biayanya harus dibandingkan dengan suatu tutup ellipsoidal. Diatas 15 bar, suatu tutup

ellipsoidal pada umumnya terbuktikan sebagai penutup paling hemat untuk digunakan. Head tipe ini digunakan pada bejana yang beroperasi pada tekanan 15-200 psig dan dapat dinaikkan dengan mengurangi local stress yang berada pada sudut head, yaitu dengan cara membuat ior head ini sekurang-kurangnya 3 kali tebal shell atau 6 % diameter dalam bejana. Bentuk torispherical yang sering digunakan sebagai penutup akhir dari bejana silindris, dibentuk dari bagian suatu torus dan bagian dari suatu lapisan. Bentuknya mendekati bentuk lonjong tetapi lebih murah dan lebih mudah untuk membuatnya. Perbandingan radius sendi engsel dan radius mahkota harus dibuat kurang dari 6/100 untuk menghindari tekuk. Tekan akan menjadi lebih tinggi di bagian torus dibanding bagian yang berbentuk bola. Ada dua ujung batas tutup bejana torispherical: bahwa antar bagian yang silindris dan tutupnya, adan itu adalah pada ujung dari radius mahkota dan radius sendi engsel. Penekukan dan shear stress disebabkan oleh pembesaran diferensial yang terjadi pada titik-titik ini harus diperhitungkan di perancangan tutup bejana tersebut. Suatu pendekatan yang diambil adalah menggunakan persamaan dasar untuk suatu bentuk setengah bola dan untuk memperkenalkan konsentrasi tekan atau bentuk, faktor yang memungkinkan tekan bisa ditingkatkan dalam kaitan dengan discontinuitas. Langkah-langkah perancangannya menurut cara Brownell & Young sama dengan Hemispherical head. Perbedaanya pada nilai rc yaitu: rc = d.

2. Perhitungan menggunakan parameter bagian luar ketel uap. a. Tipe Sphere dan Hemisphere

Gambar 8. Tutup Bejana Tipe Hemisphere

Perhitungan ketebalan lapisan plat head Berdasarkan standar Megyesy adalah sebagai berikut :

Dimana : P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel uap (psi, Pa) S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan R = jari-jari bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)

b. Tipe Ellipsoidal

Gambar 9. Tutup Bejana Tipe Ellipsoidal Perhitungan ketebalan lapisan plat head Berdasarkan standar Megyesy adalah sebagai berikut :

Dimana: P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel uap (psi, Pa) S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)

c. Tipe Cone dan Conical

Gambar 10. Tutup Bejana Tipe Cone Perhitungan ketebalan lapisan plat head Berdasarkan standar Megyesy adalah sebagai berikut :

Catatan : 30, jika lebih dari 30 maka ada perhitungan khusus. P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel uap (psi, Pa) S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan D = diameter bagian dalam ketel uap (inchi atau mm) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)

d. Tipe Torispherical (ASME Flanged dan Dished Head)

Gambar 11. Tutup Bejana Tipe Torispherical Perhitungan ketebalan lapisan plat head Berdasarkan standar Megyesy adalah sebagai berikut :

Dimana : 30, jika lebih dari 30 maka ada perhitungan khusus. P = tekanan desain atau tekanan maksimal yang bekerja pada ketel uap (psi, Pa) S = nilai tegangan dari material (psi atau Pa) E = efisiensi dari pengelasan = sudut puncak tutup ketel uap ( ) L = diameter bagian dalam dari tutup tipe Torishperical (inchi atau mm) r = jari-jari knuckle bagian dalam V (inchi atau mm) t = ketebalan tutup V (inchi atau mm)

Sumber Referensi: Aulia, Barkatul. 2010. Makalah Perancangan Alat: Tipe-tipe Bejana/ Tangki. http://www.scribd.com/document_downloads/direct/50245652?extension=pdf &ft=1331696181&lt=1331699791&uahk=yZ1+Vu7QNzfyFZeIGXZsqOZ+Z 8k. (diakses 12 Maret 2012).

Davis-Besse. 2002. Davis-Besse Reactor Vessel Head Degradation LessonsLearned Task Force Report, September 20, 2002.

Edmonton Exchanger Group of Companies. 2011. Profile of Companies:


Pressure Vessel Components.EEdmonton, Alberta, Canada. Suratno. 2009. Tugas Akhir: Analisa Tegangan Pada Ketel Uap Pabrik Tahu Berdasarkan Standar Megyesy Dengan Bantuan Software Catia. Surakarta: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UMS. T. Au, l. E. Goodman, dan N. M. Newmark. 1867. A Numerical ProCedurefor The Analysis Of Pressure, Vessel Heads. Urbana, Illinois: Department Of Civil Engineering University Of Illinois.

Anda mungkin juga menyukai