Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang

Seiring dengan kemajuan zaman,aplikasi statistic dalam bidang kesehatan atau kedokteran mempunyai ruang lingkup yang semakin luas,seperti masalah medis,keluarga berencana,demografi,kesehatan lingkungan,kesehatan kerja,serta peristiwa penting dalam kehidupan yang disebut vital event (kelahiran,kematian,kesakitan,umur harapan hidp,dll). Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa belanda),dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Penggunaan Statistika sudah dikenal sebelum abad 18,pada saat itu Negaranegara Babilon,Mesir dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama,usia,jenis kelamin,pekerjaan dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500,pemerintahan Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan tahun 1662,dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun 1772-1791,G. Achenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data tentang Negara. Tahun 1791-1799,Dr. E.A.W Zimmesman mengenalkan kata statistika dalam bukunya Statistical Account of Scotlan. Tahun 1881-1935 R.Fisher mengenalkan analisa varians dalam literature statistiknya. Di Indonesia Pengantat Statiska telah dicantumkan dalam kurikulum mamtematika Sekolah Dasar sejak tahun 1975. Hal itu disebabkan karena sekitar lingkungan kita berada selalu berkaitan dengan statistic. Misalnya di kantor kelurahan kita mengenal statistic desa,di dalamnya memuat keadaan penduduk mulai dari banyak penduduk,pekerjaannya,banyak anak dan sebagainya. Imu statistika kedokteran mencakup tehnik-tehnik yang berkenaan dengan bidang kedokteran. Dewasa ini kemajuan teknologi di bidang kedoktean menuntut mahasiswa kedokteran dan dokter serta petugas kesehatan lainnya untuk mempelajari prinsip dasar method statistika. BAB II

PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Statistik dan Statistika Pada umumnya orang tidak membedakan antara statistik dan statistika. Kata statistic berasal dari kata Latin yaitu status yang berarti Negara (dalam bahasa Inggeris adalah state). Pada awalnya kata statistic diartikan sebagai keteranganketerangan yang dibutuhkan oleh Negara dan berguna bagi Negara (Anto Dajan,Pengantar Metode Statistik). Misal keterangan mengenai jumlah keluarga penduduk suatu Negara,keterangan mengenai pekerjaan penduduk suatu Negara dan sebagainya. Perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa pengertian statistic merupakan suatu kumpulan angka-angka. Misalnya statistic kelahiran,statistic hasil pertanian,statistic penduduk dan sebagainya. Oleh karena statistik kerap disalah artikan atau diartikan secara sempit saja,maka statistic adalah sekumpulan konsep dan method yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengintepretasikan data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi di mana ada ketidakpastian dan variasi. Dalam arti umpulan angka tersebut disajikan dalam bentuk table atau diagram,selanjutnya dianalisa dan ditarik kesimpula. Ini semua ternyara merupakan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika. Jadi pengertian statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan,penyajian,pengolahan,analisis dara serta penarikan kesimpulan. Menurut para ahli,statistika adalah ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan metode yang paling efektif untuk mengumpulkan,mentabulasikan serta mengintepretasikan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas (Anderson dan Bancroft).

2.2 Aplikasi Statistika dalam Bidang Kedokteran :

Statistika kedokteran merupakan aplikasi metode statistic terhadap masalahmasalah di bidang kedokteran. Jadi statistic kedokteran bukan merupakan ilmu dasar (basic sciences),tetapi lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan ( applied sciences). Sebagai contoh bila kita ingin membuktikan keefektifan obat A dibandingkan obat B,kita memerlukan metode statistic untuk pengambilan keputusan. Antara aplikasi statistika dalam bidang kedokteran meliputi : 1) Mengukur peristiwa penting atau vital event yang terjadi dalam masyarakat 2) Pengambilan keputusan dalam research obat-obatan pada hewan dan manusia (clinical trial) 3) Menentukan validitas alat ukut yang digunakan untuk diagnostik 4) Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan dan kegagalan dari suatu penatalaksaan pengobatan suatu penyakit 5) Mengukur status kesehatan masyarakat,meramalkan status kesehatan masyarakat dan membandingkan status kesehatan masyarakat masa lalu dan sekarang.

6) Keperluan perencanaan dalam system administrasi rumah sakit

7) Meramal keadaan di masa yang akan datang, misalnya dalam menentukan kejadian penyakit,factor risiko atau factor protektik

8) Keperluan publikasi ilmiah di media massa

2.3 Pembagian Statistik Berdasarkan atas pengolahan datanya statistic dibagi 2 :


1) Statistik Deskriptif ( Descriptive Statistics)

Merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai kepada mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan analisa data yang telah dikumpul 2) Statistik Inferens (Inferen Statistik) Dikenal juga sebagai statistic induktif,statistic lanjut,statistic mendalam yaitu kumpulan cara atau method yang dapat menggeneralisir nilai-nilai dari sampel yang sengaja dikumpulkan menjadi nilai populasi. Dengan method statistic inferens kita dapat mengevaluasi informasi yang telah kita kumpulkan menjadi suatu pengetahuan baru. Statistika ini menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum. Yang termasuk dalam statistic inferensial adalah estimasi,uji hipotesis dan prediksi.

Bungin (2007) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.

Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian

3) Dokumen Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna. 4) Focus Group Discussion Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti

2.4 Keabsahan Data

Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu: 1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaanpertanyaan tentang data.

2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Reliabilitas Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden

2.5 Perbedaan Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digunakan bersam-sama tergantung dari tujuan penelitian. Perbedaan antara kuantitatif dan kualitatif terletak pada pradigma yang dianut, ciriri-ciri penelitian kuantitatif dan kualitatif akan disajikan dalam bentuk table dibawah
Kuantitatif vs Kualitatif Kuantitatif Besar sampel Metode sampling Cakupan Tingkat pengumpulan data Kuesioner Metode penelitian Cukup besar Random Reprensentatif Terstruktur/kak u Kaku, tidak fleksibel Uniform dan resmi Kualitatif kecil Non random Kelompok tertentu Tidak Terstuktur/fleksi bel Adoptif dan responsif Mendalam

Proses analisis Bentuk laporan

Penggunaan

Luas dan deduktif individual Komparatif tanpa komentar, interprestasi dari perhitungan statistik mendeskripsi

Inovatif, ekploratif banyak variasi Naratif interpretative dengan ilustrasi

Ciri

Manfaat

Positif, tujuan umum luas, tidak selektif dalam tujuan tertentu -Kuantifikasi secara tepat dengan estimasi dalam batas tertentu. -Mudah membandingka n -Representative -Teknik jelas

Pemahaman dan pendalaman nilai perspketif normatif/implika tif lebih sensitive -studi kasus -Memungkinkan untuk meneliti masalah yang tidak lazim -sulit diukur Cepat dan murah

Source: metodologi penelitian kedokteran,dr Eko budiarto,SKM, hal 216-217

BAB III KESIMPULAN Secara umum penelitian berbasis pendekatan kualitatif dapat diterapkan untuk menyusun penelitian bidang kesehatan masyarakat. Perbedaan pendekatan penelitian ini dapat terjadi karena landasan filsafat yang digunakan penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif memungkinkan dilakukan untuk bidang kesehatan masyarakat, karena pada dasarnya bidang kajian ini merupakan realitas sosial yang terbentuk dari hubungan antara individu dengan lingkungannya. Jadi, pada dasarnya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kedokteran bukanlah ilmu yang bebas nilai. Ilmu ini dipengaruhi unsur nilai dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Konsekuensinya, pemahaman terhadap ilmu kesehatan dapat digali dengan benar jika penelitian yang dilakukan selalu memperhatikan aspek kontekstual dalam kehidupan riil. Meneliti langsung ke dalam setting sosial tertentu merupakan mekanisme yang berhubungan dengan pemahaman dalam kehidupan nyata.

Penelitian Kualitatif
Disusun Oleh: Geethamalar Ponniah NIM: 070100263 Pembimbing: dr. Juliandi Harahap,MA NIP: 197007021998021001

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAAN/ILMU KEDOKTERAN KOMONITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebab atas rahmat dan izin-Nyalah makalah ilmiah ini dapat diselesaikan. Makalah ini diajukan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dan menunaikan tugas makalah ilmiah di departemen ilmu kesehatan masyarakat. Penulis mengakui adanya kekurangan dalam tulisan ini sehingga makalah ini tidak mungkin disebut sebagai suatu karya yang sempurna. Kekurangan dan ketidaksempurnaan tulisan ini tidak lepas dari berbagai macam rintangan dan halangan yang selalu datang baik secara pribadi pada penulis maupun dalam masalah teknis pengerjaan. Penulis merasakan semua itu sebagai suatu ujian dan pengalaman yang sangat berharga dalam kehidupan penulis yang kelak dapat member manfaat di kemudian hari. Oleh karena kekurangan pada diri penulis dalam merampungkan karya tulis ini, maka semua itu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Juliandi harahap,MA dan semua pihak yang tidak dapat saya tuliskan yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan bantuan kepada saya dalam pengerjaan karya tulis ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa selalu membalas semua kebaikan yang selama ini di berikan kepada penulis dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Medan, 9 Maret 2012 Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi. BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang. BAB II PEMBAHASAN. ........ 2.1. Pengertian penelitian kualitatif 2.2. Jenis penelitan.. 2.3. Metode pengumpulan data.. 2.4 Keabsahan data..... 2.5 Perbedaan kualitatif dan kuantitaif... i ii 1 1 2 2 3 5 6 9

BAB III KESIMPULAN. 11 Daftar pustaka12

DAFTAR PUSTAKA
Cresswell,John W. et al. 2007.Qualitative Research Design: Selection and Implementation. The Counseling Psychologist. Vol 35:2 Holloway, I. (1997). Basic Concepts for Qualitative Research. Oxford. Blackwell Science Bhisma murti. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta Eko Budiarto.2004. Metodologi Penelitian Kedokteran: sebuah pengantar. ECG: Jakarta Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta. Laake.P, Benested.BH, Olsen.BR. 2007. Research Methodology in The Medical and Biological Sciences. Elsevier.London

Anda mungkin juga menyukai