Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mengutip dari pendapat seorang pakar bahwa belajar merupakan pengaitan

pengetahan baru pada struktur kognitif yang sudah dimiliki si pengajar (degeng). Maka sebagai seorang pendidik harus mempunyai langkah-langkah perencanaan pembelajaran yang efisien guna tepat sasaran. Dimana perencanaan pembelajaran adalah proses

pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memenfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Ada beberapa macam model perencanaan pembelajaran, di antaranya : 1. Model perencanaan Dick and Carey 2. Model perencanaan Bela H. Banathy 3. Model perencanaan Kemp 4. Model perencanaan Briggs 5. Model perencanaan IDI 6. Model perencanaan PPSI Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Makalah ini akan menyajikan model perencanaan pembelajaran Kemp. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari perencanaan pembelajaran? 2. Apa pentingnya dari adanya perencanaan pembelajaran?
1

3. Apa manfaat dari perencanaan pembelajaran? 4. Bagaimana perencanaan pembelajaran menurut Kemp? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan pembelajaran. 2. Untuk mengetahui pentingnya dari perencanaan pembelajaran. 3. Untuk mengetahui manfaat perencanaan pembelajaran. 4. Untuk mengetahui model perencanaan pembelajaran Kemp.

BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Hakikat Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran berasal dari dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap perencanaan minimal harus memiliki empat unsur sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Adanya tujuan yang harus dicapai Adanya strategi untuk mencapai tujuan Sumber daya yang dapat mendukung Implementasi setiap keputusan Sedangkan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakan dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk daya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebgai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.1 Dari kedua makna tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M. Pd, 2008, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, hal 23

Perencanaan pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

B. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dibutuhkan disebabkan beberapa hal, sebagai berikut : 1. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Sesederhana apa pun proses pembelajaran yang dibangun oleh guru, proses tersebut diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. 2. Pembelajaran adalah proses kerjasama. Proses pembelajaran minimal akan melibatkan guru dan siswa. 3. Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. 4. Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana yang tersedia ermasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar. 2

C. Manfaat dan Fungsi Perencanaan Ada beberapa manfaat yang dapat kita petik dari perencanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1. Melalui proses yang matang, kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan. 2. Sebagai alat untuk memecahkan masalah, dengan perencanaan yang matang guru akan dengan mudah mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul. 3. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. 4. Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis artinya, proses pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, akan tetapi akan berlangsung secara terarah dan terorganisir.3

Ibid, hal 31-32 Ibid, hal 33-34

BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN KEMP

A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model pembelajaran Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran.4 Menurut Kemp, desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang saling berhubungan dan harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa yang diinginkan. Model desain sistem instruksional yang dikembangkan oleh kemp merupakan model yang berbentuk lingkaran. Model berbentuk lingkaran menunjukan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain sistem pembelajaran. Menurut kemp langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun, karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seharusnya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan.

4 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011AHMAD_MULYADIPRANA/POWER_POINT/Model_Pembelajaran_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

B. Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp

Skema Hubungan Tiap-Tiap Langkah Dalam Perencanaan Pembelajaran Kemp

Pada dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah: a. Menentukan Topic dan Tujuan instruksional Umum (Goal, Topic and general Purpose) Menentukan topic dan tujuan instruksional umum untuk pembelajaran tiap pokok-pokok bahasan. Sebuah perencanaan harus menentukan topik utama, begitu pula dengan perencanaan kemp, topik tersebut akan menjadi cakupan program pembelajaran yang dibuat. Topik biasanya disusun secara logis, paling simpel, dan konkret sehingga orang dapat langsung melihat gambaran dari rencana program pembelajaran tersebut. Topik dapat disusun berdasarkan pengalaman yang didapat atau pemikiran yang menjadi dasar sesuatu yang akan dibuat.

b. Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic) Ketika mendesain sebuah rencana pembelajaran kemp, kita harus memutuskan karakteristik dari siswa karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam membuat perencanaan pembelajaran. Analisis ini diperlukan antara lain untuk mengetahui, apakah latar belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program, dan langkah-langkah apa yang perlu diambil.

c. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar. Dengan demikian, siswa akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya, dan apa ukurannya dia telah berhasil. Dari segi pengajar, rumusan itu akan berguna dalam menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang sesuai.

d. Menentukan Isi Meteri (Subject Content) Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan. Isi materi pelajaran memberikan inti informasi yang diperlukan dalam pokok bahasan. Informasi menumbuhkan pengetahuan yang merupakan tata hubungan antara rincian fakta. Hasil akhirnya adalah pemikiran intelektual dan pemahaman.

e. Menetapkan Pengajaran Awal (Pre-Assesment) Langkah ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi persyaratan belajar yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan serta untuk pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan. Dalam

pelaksanaannya, pre-assesment tidak selalu harus dilakukan dengan konsep formal. Misalnya saja kita dapat bertanya langsung pada siswa di dalam kelas. Kita dapat bertanya berapa banyak di antara mereka yang telah mengerti dengan materi yang akan diberikan.

f. Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources) Tahapan selanjutnya dari model pembelajaran adalah aktifitas belajarmengajar. Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk bentuk dari kegiatan belajar yang efektif dan mediamedia yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam kegiatan pembelajaran ada tiga alternatif pembelajaran yaitu group presentation,

individualized learning, dan interaction between teacher and student. Dalam melakukan proses pembelajaran hendaknya kita memilih alternatif kegiatan yang paling efektif dan sesuai dengan keadaan siswa. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenangkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan. Umumnya para guru dapat mendesain pembelajaran dengan bantuan buku manual. Namun hal itu hanya terbatas pada pembelajaran yang bersifat tradisional saja. Padahal ilmu pendidikan senantiasa berkembang dan terus mengeluarkan produk produk baru yang lebih canggih lagi. Dari sinilah masalah muncul, karena para guru tidak menguasai produkproduk baru tersebut. Di sinilah peran seorang pendesain diperlukan. Sumber pembelajaran juga merupakan komponen terpenting yang tidak boleh kita lupakan dalam media pembelajaran. Hendaknya kita memilih media yang cocok dengan kondisi dan materi yang akan diberikan. Media yang baik dapat memotifasi siswa dan dapat menjelaskan materi secara efektif serta mengilustrasikan isi materi. Media yang digunakan dapat bermacam macam. Media yang digunakan dapat berupa media cetak, media audio, media visual, dan media audio visual yang terpenting media itu dapat menunjang kegiatan personal maupun kelompok.

g. Sarana Penunjang (Support Service) Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu dan lainnya. 1) Biaya Dana merupakan hal yang amat krusial dalam pengembangan pendidikan. Semua program baru yang akan dipakai tentunya memerlukan dana untuk
8

memulainya. Sekolah yang ingin mengembangkan program pendidikannya misalnya saja dengan membuat inovasi baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk menjalankannya. Pemanfaatan biaya dilakukan ketika masa pengembangan dan selama pemakaian peralatan. 2) Fasilitas Proses pembelajaran tentunya membutuhkan fasilitas yang memadai untuk keberlangsungannya proses belajar-mengajar. Dalam kegiatan presentasi, kita membutuhkan proyektor audio visual, sound sistem, papan tulis dan perlengkapan lainnya. 3) Peralatan Dalam menjalankan program yang telah dijalankan tentunya kita memerlukan beberapa peralatan untuk menunjang kegiatan tersebut. 4) Waktu Dalam menentukan program hendaknya kita memperhatikan jadwal dan waktu yang tepat.

h. Evaluasi (Evaluation) Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan. Evaluasi harus sejalan dengan tujuan awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal pembelajaran akan berperan sebagai acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini berfungsi untuk mengukur hasil outcome dari pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu proses evaluasi juga berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan program pembelajaran yang telah didesain. Dari proses evaluasi ini kita dapat melihat perbandingan siswa yang lulus dan tidak lulus. Jika perbandingan siswa yang lulus lebih banyak dibandingkan siswa yang tidak lulus maka pembelajaran ini dianggap berhasil.

C. Kelemahan dan Kelebihan Perencanaan Pembelajaran Kemp Kelebihan dalam Model Pembelajaran Kemp ini di setiap melakukan langkah atau prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya, sehingga apabila terdapat kekurangan atau kesalahan ditahap tersebut, dapat dilakukan perbaikan terlebih dahulu barulah dapat melangkah ke tahap berikutnya. Sedangkan kelemahan dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruh yang besar, karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi, dan strategi pengajaran. Untuk lebih jelas, kami menyimpulkan kelemahan serta kelebihan model pembelajaran kemp dengan model pembelajaran lain dalam bentuk tabel berikut.

Kelebihan Model Pembelajaran Kemp dari Model Pembelajaran lain Model Pembelajaran Kemp Model Pembelajaran kemp Model Pembelajaran Lain

berbentuk Untuk model pembelajaran lain, revisi dilakukan setelah evaluasi

lingkaran dan ketika akan melakukan hanya langkah-langkah selanjutnya selalu

di pembelajaran.

lakukan revisi terlebih dahulu. Model Pembelajaran Kemp berbentuk Untuk model pembelajaran lain, langkah

siklus yang memberi kemungkinan bagi awal dalam proses pembelajaran sudah penggunanya untuk memulai kegiatan ditetapkan.

desain sistem pembelajaran dari fase manapun. Kelemahan Model Pembelajaran Kemp dari Model Pembelajaran lain Model pembelajaran kemp berfokus pada Model briggs diterapkan pada kurikulum perencanaan kurikulum dengan pendekatan yang baru, terdapat tim prmantau yang ikut tradisional/klasik. dalam menyusun perencanaan pembelajaran.

Tabel menyatakan kelebihan dan kelemahan Perencanaan Pembelajaran Kemp dari Perencanaan Pembelajaran Model lain

10

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Jerols E. Kemp mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal bagi pendidikan. Model Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran. Menurut kemp pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan berbagai kendala yang timbul. Langkah tiap-tiap pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengambangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Langkah-Langkah Perencanaan Pembelajaran Kemp : a. Daftar Topic dan Tujuan Umum (Goal, topic and General purpose) b. Menganalisis karakteristik pelajar (Learning Characteristic) c. Tujuan Pembelajaran (Learning Objective) d. Menentukan Isi Meteri (Subject Content) e. Menetapkan pengajaran awal (Pre-Assesment) f. Aktivitas Belajar Mengajar (Teaching/ learning activities resources) g. Sarana Penunjang (Support Service) h. Evaluasi (Evaluation)

Model perencanaan pembelajaran kemp mempunyai kelebihan serta kekurangan. Kelebihan dalam Model Pembelajaran Kemp ini di setiap melakukan langkah atau
11

prosedur terdapat revisi terlebih dahulu untuk menuju ke tahap berikutnya. Sedangkan kelemahan dari Model Pembelajaran Jerols E. Kemp ini agak condong ke pembelajaran klasikal atau pembelajaran di kelas, sehingga peran guru disini mempunyai pengaruh yang besar, karena guru dituntut dalam rangka program pengajaran, instrument evaluasi, dan strategi pengajaran.

12

DAFTAR PUSTAKA

E . Kemp, Jerrold. 1994. Proses Perancangan Pengajaran. Bandung : ITB Bandung Harjanto. 1994. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT RINEKA CIPTA http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011AHMAD_MULYADIPRANA/POWER_POINT/Model_Pembelajaran_%5BCompatibi lity_Mode%5D.pdf http://sataaswelputra.blogspot.com/2008/06/model-desain-pembelajaran-j-kemp.html http://www.ak-ishaq.com/2011/01/model-pengembangan-menurut-kemp.html Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

13

MODEL PERENCANAAN PEMBELAJARAN KEMP


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika

Dosen Pembimbing: Yuni Arrifadah Oleh: 1. Lailatu Nisak 2. Putri Wahyuni 3. Tanti Meilina Sari (D34209033) (D34209034) (D74209064)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2011

14

Anda mungkin juga menyukai