Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN Latar Belakang Distribusi kai-kuadrat sangat berguna sebagai kriteria untuk pengujian hipotesis mengenai varians dan

juga untuk uji penerapan suatu fungsi (test goodness of fit) apabila digunakan untuk data hasil observasi atau data empiris. Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah distribusi pendugaan berdasarkan sampel hampir sama atau mendekati distribusi teoretis, sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa populasi dari mana sampel itu kita pilih mempunyai distribusi yang kita maksud. UJI CHI-SQUARE Metode Menguji Perbedaan dan Kebebasan A. Pengertian Chi-square Test atau Uji Chi-square adalah teknik analisis yang digunakan untuk menentukan perbedaan frekuensi observasi (Oi) dengan frekuensi ekspektasi atau frekuensi harapan (Ei) suatu kategori tertentu. Uji ini dapat dilakukan pada data diskrit atau frekuensi. Uji Chi-square = Uji Kai-kuadrat = Uji Frekuensi = 2 Rumus umum: Macam Uji Chi-square: - Chi-square untuk uji kesesuaian (goodness of fit test) - Chi-square untuk uji kebebasan atau uji ketergantungan (independency test)

B. Chi-square untuk Uji Kesesuaian Pengertian

Adalah uji Chi-square untuk mengetahui apakah suatu distribusi frekuensi observasi sesuai secara bermakna (significance) atau tidak bermakna dengan distribusi frekuensi ekspektasi. Langkah uji a. b. merumuskan hipotesis nihil atau hipotesis nol (H0) menentukan nilai frekuensi ekspektasi 1

Untuk menentukan ada dua cara; a) cara asumsi, yaitu menentukan nilai frequensi ekspektasi sama pada setiap kategori; b) cara proporsi, yaitu dengan menggunakan pedoman yang sedang berlaku atau yang terstandart.

c. d.

menghitung nilai 2hitung menentukan nilai 2tabel - tentukan dahulu taraf signifikansi analisis (diberi simbul ) - tentukan nilai derajat kebebasan atau derajat bebas (simbul dk atau db) dk = k - 1, dimana k adalah banyak kategori - cara menulis 2 tabel pada db tetentu dan tertentu adalah - sebagai berikut = 2()(dk) - mencari nilai 2()(dk) dalam tabel distribusi nilai 2.

e.

keputusan analisis bila nilai 2hitung 2()(dk) maka H0 ditolak, bila sebaliknya, yaitu 2hitung <2()(dk) maka H0 diterima.

Contoh: Seorang tenaga medis ingin menentukan adakah perbedaan frekuensi kunjungan pasien pada enam Puskesmas di Kota Malang. Data yang dihimpun adalah rata-rata jumlah pasien perhari dengan hasil sebagai berikut; Jawab: a. Merumuskan H0: Tidak ada perbedaan frekuensi kunjungan pasien pada enam puskesmas di Kota Malang. b. Menentukan nilai frekuensi ekspektasi: Diasumsikan bahwa kunjungan pasien pada 6 Puskesmas memiliki frekuensi sama. Sehinga setiap Puskesmas mempunyai frekuensi ekspektasi sama, yaitu: 2

Oi Frekuensi ekspektasi = --------------------Banyak kategori = 120/6 = 20

c. Menghitung nilai 2: maka nilai 2hitung adalah 5,2 d. Menentukan nilai 2()(dk) dk =61 =5 = 2(0,05)(5) (Lihat tabel distribusi 2) = 2(0,05)(5) = 11,1 e. Keputusan analisis - Kesimpulan; karena nilai 2< 2(0,05)(5) maka H0 diterima. - Interpretasi; tidak ada perbedaan frekuensi kunjungan pasien pada enam puskesmas (A, B, C, D, E, dan F) di Kota Malang. C. Chi-square untuk Uji Kebebasan Pengertian

maka nilai 2 ()(dk)

Adalah uji Chi-square untuk mengetahui apakah suatu variabel saling tergantung ataukah tidak saling tergantung dengan variabel lain. Bila saling tergantung, berarti salah satu variabel berkedudukan sebagai variabel bebas (independent variable) sedangkan lainya sebagai variabel tergantung (dependent variable). Bila tidak saling tergantung, berarti kedua variabel berkedudukan sebagai variabel bebas. Langkah uji a. merumuskan hipotesis nihil

b. menentukan nilai frekuensi ekspektasi nilai frekuensi ekspektasi diperhitungkan dari nilai atau data frekuensi observasinya. c. menghitung nilai 2hitung 3

d. menentukan nilai 2tabel tentukan dahulu taraf signikansi analisis (diberi simbul )

tentukan nilai derajat kebebasan atau derajat bebas (diberi simbul dk atau db) dk = (b-1)(k-1) dimana b = banyak baris, sedangkan k = banyak kolom cara menulis 2tabel pada db tetentu dan tertentu adalah sebagai berikut 2 ()(dk) menentukan nilai 2()(dk) yaitu dicari melalui tabel distribusi nilai 2 e. keputusan analisis

bila nilai 2hitung 2()(dk) maka H0 ditolak, bila sebaliknya, yaitu 2 < 2()(dk) maka H0 diterima. Contoh: Seorang mahasiswa berkeinginan mengetahui apakah pemilihan jenis tenaga medis pada keluarga di pedesaan tergantung pada tingkat pendidikan masyarakat. Dalam penelitian, ia membagi variabel jenis tenaga medis menjadi menjadi dua kategori yaitu; dokter dan mantri, sedangkan variabel tingkat pendidikan keluarga (ditentukan dari KK) juga dua kategori, yaitu; lulusan SMU dan lulusan Perguruan Tinggi (PT). Hasil penelitiannya dibentuk dalam tabel sbb

. c. Menghitung nilai 2 hitung Tk.pend & Jenis dokter PT: Dokter Mantri SMU: Dokter Mantri Jumlah O E O -E
i 2 2

(O -E )
i i

(O -E ) /E
i i

130 70 55 45 300

123,33 76,67 61,67 38,33 300

6,67 -6,67 -6,67 6,67 0

44,49 44,49 44,49 44,49 -

0,36 0,58 0,72 1,16 2,82

maka nilai 2hitung = 2,82 d. Menghitung nilai 2 tabel dk = (b-1) (k-1) = (2-1) (2-1) =1 maka nilai 2(0,05)(1) = 3,84 (lihat tabel distribusi nilai 2)

e. Keputusan analisis - Kesimpulan; karena 2hitung < 2(0,05)(1) maka H0 diterima. - Interpretasi; pemilihan jenis tenaga medis pada keluarga pedesaan tergantung pada tingkat pendidikannya. Latihan: 1. Ada tiga macam kontrasepsi yang disukai keluarga di perkotaan (kota A), yaitu IUD, Kondom, & Suntik dengan ratio 4 : 3 : 1. Seorang tenaga medis memperoleh data jumlah pengguna ketiga kontrasepsi tersebut dari RSUD kota B sbb; kontrasepsi IUD=2450 orang, kondom=1220 orang, dan suntik=965 orang. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,01. Tentukan apakah ada perbedaan ratio penggunaan ketiga kontrasepsi antara keluarga kota A dengan kota B? 2. Seorang tenaga medis ingin mengetahui apakah penggunaan jenis kontrasepsi IUD, Kondom, dan Suntik pada keluarga di perkotaan tergantung pada tingkat pendapatan keluarga (perbulan). Hasil penelitian yang telah dia lakukan di wilayah kerja Puskesmas Rejosantun sbb; tidak

Pendapatan keluarga perbulan >1 juta < 1 juta IUD 1022 560

Jenis kontrasepsi

Kondom 989 145

Suntik 456 970

Pada taraf signifikansi 0,01 tentukan apakah penggunaan jenis kontrasepsi pada keluarga perkotaan di wilayah kerja Puskesmas Rejosantun tergantung dari pendapatannya?

10

11

12

13

Anda mungkin juga menyukai