Anda di halaman 1dari 5

TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa mampu menerapkan prinsip maserasi dan kolom kromatografi.

DASAR TEORI Maserasi Maserasi merupakan penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari. Pada metode maserasi, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding diluar sel. Isi sel akan laeut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan pada konsentrasi antara dalam sel dengan luar sel. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sedrhana sedangkan kerugiannya adalah waktu yang diperlukan utuk mengekstraksi cukup lama, cairan penyari yang digunakan cukup banyak dan tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin. Pada penyarian dengan cara maserasi, perlu dilakukan pengadukan. Pengadukan diperlukan untuk meratakan konsentrasi larutan diluar butir serbuk simplisia sehingga tetap terjaga adanya derajat perbedaan konsentrasi yang sekecil-kecinya antara larutan di dalam sel dan diluar sel. Hasil penyarian perlu dibiarkan selama waktu tertentu untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut terlarut dalam cairan penyari seperti malam dan lainlain. Maserasi pada umumnya dilakukan dengan cara : 10 bagian simplisia dengan derajat halus yng cocok dimasukkan ke dalam bejana kemudian dituangi dengan 75 bagian campuran penyari ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari sari yang disertai ampas diperas dan ampas ditambahkan cairan penyari secukupnya sehingga diperoleh seluruh seluruh penyari sebanyak 100 bagian

I.

ALAT DAN BAHAN A. ALAT Alat alat gelas Batang pengaduk Chamber Cawan porselin Batang bambu Sarung tangan Masker Botol vial (yang sudah dikalibrasi dengan volum 5 mL dan diberi nomor I-IV) Kertas saring Kolom kromatografi Toples kaca Spektrofotometri UV

B. BAHAN Serbuk kunyit Etanol 96% Silica Gel N-Hexana Kloroform Plat KLT

II.

PROSEDUR KERJA A. Pembuatan Ekstrak Curcumae domesticae Rhizoma Ditimbang 10 gram serbuk kering Curcumae domesticate Rhizoma

Dimasukkan dalam wadah (toples kaca) terlindung cahaya kemudian ditambah dengan 100 ml etanol 96% .

Ditutup dan didiamkan selama 5 hari sambil berulang diaduk ( setiap 1 hari sekali)

Setelah 5 hari disaring, ampas diperas

Ampas ditambah 25 ml etanol 96%

Diaduk dan dibiarkan 2 hari lalu disaring

Ektsrak diuapkan di atas water bath menggunakan cawan porselin ( yang sudah ditimbang sebelum digunakan) sampai didapatkan ekstrak kental

Ditimbang cawan porselin yang berisi ekstrak kental dan dihitung ekstrak kental yang diperoleh.

B. Pemisahan dengan Kolom Kromatografi 1. Pembuatan Kolom Kromatografi

Eluen disiapkan (N-Hexana : kloroform : etanol 96% = 45 : 45 : 10)

Dimasukkan silica gel ke dalam kolom setinggi 15 cm dengan diameter 1 cm yang telah dialasi dengan glass wool

Dituangkan ke dalam beker glass (yang sebelumnya ditimbang terlebih dahulu)

Ditambahkan eluen sambil diaduk sampai terbentuk campuran seperti bubur

Bubur silica dimasukkan sedikit demi sedikit dengan pipet ke dalam kolom (jangan sampai terbentuk gelembung/rongga)

Kolom disimpan selama 1-2 hari sebelum siap digunakan

2. Pengisian Cuplikan/Sampel ke dalam Kolom Ekstrak kental ditambahkan 10 ml etanol 96%

Dimasukkan ke dalam kolom kromatografi sedikit demi sedikit melalui dinding

Wadah ekstrak dibilas dengan sedikit eluen lalu dituangkan kembali ke kolom

Cairan dibiarkan mengalir ke bawah sampai terserap semua.

3. Pemisahan Disiapkan 5 botol vial

Kolom dielusi dengan eluen sampai keluar eluatnya (atur kecepatan elusi 1 mL / 5 menit)

Eluat ditampung dalam 5 vial sampai tanda batas 5 mL

Eluat dipekatkan sampai setengah volum

C. Identifikasi Curcumin dengan KLT Disiapkan plat KLT silica gel GF24 (dicuci dengan methanol dan diaktivasi pada suhu 1100 selama 30 menit)

Plat KLT dimasukkan ke dalam chamber, dielusi sampai jarak pengembangan 1 cm dari tepi atas

Plat diangin-anginkan selama 10 menit

Diamati di bawah sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm dan 366 nm

Spot ditandai dan dihitung Rf nya masing-masing serta ditentukan spot yang diduga curcumin

Anda mungkin juga menyukai